Hou
BAGIAN 1
––––––––
BAGIAN 2
––––––––
––––––––
BAGIAN 3
" Yen Fei, ketahuilah kau kini sudah menjadi murid dari
SIN-JIU-YOK-SIAN ( Dewa obat Tangan sakti )
Kakek itu tertawa terbahak bahak , kemudian menangis ,
memang aneh sekali kelakuan dari Sin Jiu Yok Sian ini.
" Mengapa suhu tertawa terbahak bahak , kemudian
menangis tersedu sedu?"
tanya Yen Fei dengan penuh rasa heran
".Aku tertawa, karena bahagia mendapatkan dirimu sebagai
murid dan sebagai pewarisku,
dan aku menangis karena ingat akan banyaknya dosa dosa ku
pada masa lampau ,.walau aku sudah bertobat dan berbuat
kebaikan akan tetapi dosaku sudah terlalu banyak , dan berlipat
kali banyaknya dari perbuatan baik yang aku lakukan "
Sin Jiu Yok Sian tertunduk dan air mata nya kembali
berlinang.
" Baiklah Yen Fei, aku akan menceritakan kisah hidupku
,.karena kau adalah pewarisku ,sudah sepantas nya kau
mengetahui semua tentang diriku" maka mulailah Sin Jiu Yok
Sian meceritakan kisah hidupnya.
Sin Jiu Yok Sian nama aslinya Monggolana dia terlahir di
nepal di salah satu desa dekat Kapilavastu, dari masih anak anak
Monggolana sudah sangat tekun mempelajari ilmu tentang segala
macam racun , dan pengobatan dari orang tuanya seorang
brahmana yang menjadi tabib istana raja Asoka
selain sangat cerdas dan berbakat baik semua keahlian
ayahnya sudah di kuasai bahkan lebih hebat dari ayahnya karena
monggolana suka bereksperimen mempelajari khasiat khasiat dari
segala macam tumbuhan dan hewan berbisa, dirinya juga sangat
––––––––
BAGIAN 4
––––––––
BAGIAN 5
" mau pesan masakan apa tuan muda ?...kedai kami terkenal
dengan menu olahan daging domba, iga domba bakar , sup kaki
domba, daging domba merica hitam , adalah makanan menu
andalan kami "
" Lo pek , aku mau pesan iga domba bakar , sawi putih
bumbu pedas dan sepoci teh Oolong ! "
" Baiklah tuan muda , pesanan tuan.muda akan segera kami
buatkan"
setelah membungkuk memberi hormat , pelayan paruh baya
itu segera bergegas menuju dapur.
Yen Fei duduk sambil
memperhatikan orang orang yang sedang asyik menyantap
makanan dan sambil ngorol,
karena pendengaran Yen Fei sangat tajam dan terlatih
meskipun suara suara percakapan itu sudah bercampur baur , Yen
Fei masih dapat menangkap dengan jelas beberapa pembicaraan
dari beberapa pengunjung kedai arak ini .
Di meja sebelah kanannya terdapat empat orang berpakaian
seperti sastrawan .
yang sedang asyik ngobrol
percakapan mereka terdengar jelas sekali.
" menurut khabar yang tersebar, biksu tibet tersebut akan
mengambil kitab kitab Bu Tek Hud Couw , di pulau Mahadewa
dan khabar tersebut sudah tersebar luas, dan sepertinya akan
banyak tokoh tokoh kang Auw yang mengikuti menuju ke pulau
maha dewa"
" Apa benar ada kitab kitab peninggalan Bu Tek Hud Couw ,
di pulau terpencil itu, bukankah Bu Tek Hud Couw, bertapa di
puncak gunung Chomolangma?"
" iya benar Heng! , akan tetapi para tokoh tokoh sakti dunia
kang auw sudah memeriksa setiap jengkal puncak gunung
chomolangma tetapi mereka tidak berhasil menemukan kuburan
dari Bu Tek Hud Couw, menurut perkiraan.mereka
Bu Tek Hud Couw berkelana ke suatu tempat terpencil dan
meninggalkan kitab kitab pusakanya disana"
" Berita tentang pusaka Bu Tek Hud Couw menjadi
perbincangan hangat, bermula dari seorang biksu yang bertapa di
puncak Cholmolangma , secara tidak sengaja m menemukan
sebuah peta yang menggambarkan keberadaan pulau Maha dewa
di tengah danau Ching Hai"
Yen Fei mendengar juga pembicaraan dari dua orang
berpakaian biksu , yang posisinya berada di samping kiri meja
nya.i
" Omitohud !... Dunia semakin kacau, keserakahan
merajalela
untuk mendapatkan sesuatu yang belum pasti kebenarannya
orang orang sudah saling bunuh, semoga Thian mengampuni
dosa dosa manusia"
" Suheng, untuk apa suhu memerintahkan kita ikut ke pulau
Maha Dewa , kalau hanya untuk melihat orang orang saling
bunuh memperebutkan sesuatu yang belum pasti kebenarannya"
" Bukan maksud suhu menyuruh kita menyaksikan orang
orang saling bunuh ,
akan tetap suhu menyuruh kita mendamaikan dan
mengingatkan tokoh tokoh kang auw dari golongan bersih ikut
saling bunuh, kita membawa Nama baik Shao Lin Pai untuk
mengingatkan sesama kelompok Kang Auw dari golongan
Bersih".
ternyata kedua biksu yang sedang asyik berbincang bincang
adalah biksu dari Shao Lin Pai.
Kemudian terdengar lagi pembicaraan dari lain meja seorang
nenek berusia sekitar enam puluh tahun berdua bersama seorang
gadis kecil yang berusia sekitar sepuluh tahun.
"Hii..hiii..hiii…, Si tua bangka Hek I Lama mengumpulkan
tokoh tokoh sesat dari tibet menawan sang biksu pertapa , sebagai
sandera , merka akan menuju ke pulau maha dewa,
kita akan mendapatkan tontonan gratis, hi...hi...hi…
biarkan saja kalau mereka saling bunuh !"
" Subo, apa Bu Tek Hud couw , benar benar ada ? ,apakah
dia sangat sakti?"
" Bu Tek Hud Couw benar benar ada , muridku yang
cantik…"
"Bu Tek Hud Couw, adalah murid utama dari Tatmo Causu ,
mengikuti jejak gurunya menyebarkan ajaran sang budha ke
tibet dan ke Tiongkok,
menurut cerita orang orang dahulu , kesaktiannya bagaikan
dewa "
" Horeee!... Asyiiik!.... kita akan bertemu Bu Tek Hud Couw
,
kalau sudah ketemu aku mau minta ilmu saktinya !" gadis
kecik itu berteriak teriak penuh kegembiraan.
" Amitohud !... orang orang sakti dari emoat penjuru kini
hadir disini semua "
mereka adalah tokoh tokoh sakti
dunia kang Auw disebut sebagai
Empat datuk dunia persilatan.
empat orang yang hadir itu adalah:
Ang Lien Hua yang berasal dari Yunnan terkenal sebagai
datuk selatan , yang sangat sakti terkenal dengan Ang Lien Kiam
Shut, dengan muridnya Liu Bwe , yang masih mengenakan topi
kulit rubah pemberian Yen Fei.
tokoh kedua adalah Chai Kim Hoo yang terkenal dengan
julukan nelayan sakti laut timur,.senjatanya sangat unik berupa
sebatang dayung yang terbuat dari kayu tembesu. yang berasal
dari pesisir laut pohai , membawa putrinya yang sangat cantik
dan anggun bernama Chai Kim Lan berusia sepantaran dengan
Yen Fei.
Tokoh ketiga adalah Ou Yang Tiong yang terkenal dengan
julukan pemburu sakti dari barat, senjata andalannya adalah
sebuah busur yang terbuat dari tanduk Intirub dia juga hadir
membawa seorang murid yang gagah dan tampan bernama Ou
yang Hua yang berusia lebih kurang dua puluh tahunan .
Tokoh keempat adalah Lim Kong huat tapi lebih terkenal
dengan julukan pengemis dari utara tapi tokoh Kang Auw
memanggilnya dengan Kuai Cikung, karena penampilannya yang
compang camping dan suka mabok seperti dewa cikung dan
kelakuannya aneh dan angin anginan.
kini dia juga hadir membawa seorang murid yang bernama
Cia Pek Liong yang berusia sekitar sebelas tahun penampilannya
aneh sangat kumel dengan rambut awut awutan yang gak kalah
aneh dari gurunya.
ternyata mereka sudah sudah saling kenal .
terjadi percakapan dan saling ejek diantara mereka.
'Hai kambing gunung , kok kamu juga hadir disini !", sapa
kuai cikung kepada Hok Lam Cinjin, sambik tertawa
cekikkikan.
"Apa khabar sahabatku, kuai Cikung , sepertinya kau belum
minum arak ya, Gaya berjalanmu seperti orang mabuk , ha … ha..
ha… dan kau membawa seorang murid jurus jering dan kumal,
apa tidaj kau kasih makan, hanya diajak keliling untuk
mengemis."
sedangkan Chai Kim Hoo sang nelayan sakti berbincang
bincang dengan ang lian hua
karena daru masa muda mereja adalah sahabat baik .
Hanya Ou Yang Tiong berpenampilan serius dan tidak
banyak bicara, dia.bersama muridnya ,.menghampiri perahu
nelayan yang tertambat.
" Hai !... siapa pemilik perahu ini, aku hendak menyewanya "
" Perahu ini milik ku Taihiap, tapi aku tidak
mrnyewakannya, kalau menuju pulau maha dewa .entah perahuku
bisa kembali atau tidak ! "
jawab nelayan pemilik perahu.
" Baiklah kalau begitu bagaimana kalau perahu ini aku beli,
ini ada uang sepuluh ribu tail uang emas , cukup untuk kamu
membuat lagi lima perahu serupa ini !".
––––––––
BAGIAN 6
" Menurut ,petunjuk dari peta ini, pulau maha dewa, adalah
pulau yang paling besar ditengah gugusan pulau pulau kecil , dan
sepertinya pulau yang berwarna hijau dan paling rimbun itulah
yang paling besar"
Berkata Hek i lama kepada dua orang temannya,
perahu terus di dayung dengan cepat , makin.mendekati
pulau tampak makin membesar .
akan tetapi arus air yang sangat deras dan kencang membuat
perahu yang di tumpangi Hek I Lama tidak bisa mendekat lagi ke
pulau maha dewa.
perahu sepertinya tak dapat di kendalikan dangan dayung,
arus air terlalu deras , membawa perahu berputar mengitari
pulau maha dewa.
begitu juga perahu perahu lainnya yang mendekati pulau
mengalami nasib yang sama hanya dapat berputar mengitari
pulau maha dewa.
pada awal awalnya Hek i lama merasa senang dapat melihat
lihat keadaan sekeliling pulau dengan adanya arus deras yang
memutar mengitari pulau tersebut , akan tetapi lama lama merasa
jenuh juga ,
Hek I Lama menjadi kehilangan kesabaran , akhirnya dia
sendiri yang mencoba mendayung, mengerahkan kekuatan
Sinkang sepenuhnya berusaha melawan arus merapat ke pulau,
akan tetapi perahu yang mereka tumpangi hanya sebentar saja
mendekati pulau kemudian menjauh lagi dan kembali mengikuti
arus dan hanya berputar putar mengitari pulau.
setelah merasa capek mendayung akhirnya Hek I Lama
menyerah dengan kekuatan alam .
dapat juga arus berputar yang kecil ,.itu lah yang sangat
berbahaya dapat menyedot apapun yang ada di permukaan air.
dan Bila sedang purnama air akan pasang tinggi sekali akan
menimbulkan gelombang bagai Tsunami menghantam pulau
maha dewa.
Chai Kim Hoo berencana sehabis tengah malam baru akan
melaut menuju pulau Maha Dewa karena pada malam hari in
adalah malam bulan purnama yang biasanya setelah habis tengah
malam gelombang tidak akan terlalu besar.
Chai kim Hoo dan Ang Lien Hua adalah sahabat baik jadi
tidak heran mereka ngobrol dengan asyik , .
sedangkan putri dari pendekar nelayan sakti Chai Kim Lan
asik bermain dengan Liu Bwe gadis kecil muridnya Ang Lien
Hua.
merka bermain pasir membuat istana istana pasir, mereka
berdua terlihat sangat cepat sekali akrab.
sedangkan Yen Fei asyik ngobrol dengan Hok Lam cinjin
sang tosu yang baru saja di tolongnya,
Hok Lam Cinjin merasa berterima kasih sekaligus senang
sekali dengan Yen Fei.
Hok.Lam cinjin bercerita banyak tentang partai partai besar
dunia persilatan, empat datuk aneh dunia kang Auw , serta tokoh
tokoh sakti dari dunia sesat yang sering malakukan kejahatan
" banyak sekali tokoh tokoh penjahat dari golongan sesat,
tapi ada beberapa orang yang sangat terkenal dan sakti , salah
satunya adalah Hek I Lama , yang telah melikai aku bersama dua
nelayan , selain itu ada bebrapa nama lain tokoh penjahat yang
sakti, yaitu
" Aku hanya orang lemah, apa aku tidak merepotkan subomu
dan ayah nya kim lan?"
tanya Yen Fei.merendahkan diri
" ikut saja bersama kami , A Fei.!..ayahku sangat mahir
dalam mengendalikan perahu, jangan takut , ayahku pasti dapat
menjaga kita semua "
ajak Kim Lan yang rupanya juga suka terhadap Yen Fei ,
yang ramah dan sopan.
" Amitohud !..sianca...Siancai..
semoga tidak terjadi pertumpahan darah, …Fei Ji ada
baiknya kau ikut , tapi jangan ikut mencampuri keributan
disana!.."
berpesan Hok Lam Cinjin yang sudah merasa dekat dengan
Yen Fei.
" tidak apa apa , yen Fei ikut kami totiang, dan sepertinya
murid ku dan putrinya Kim hoo
suka dengan dia, biarkan saja mereka ada teman "
berkata Ang Lian Hua.
".Tidak apa apa totiang , aku dapat menjaga keselamatan
semua, lagi pulantujuan kita kesana hanya hendak menonton
keramaian, dan tidak mau ikut ikutan kalau ada pertikaian
disana."
Chai.Kim.Hoo sang nelayan sakti telah menyanggupi ikut
menjaga Yen Fei.
***
betul seperti apa yang di perkirakan oleh Chai Kim Hoo
––––––––
BAGIAN 7
bersamaan disini, se sakti sakti nya Hek I Lama juga punya otak
yang cerdas dia tidak akan berani gegabah mengambil resiko
menghadapi begitu banyak tokoh sakti dalam waktu bersamaan .
otaknya yang cerdas dan Licik mulai memikirkan siasat agar
berhasil mendapatkan kitab , tapi.selamat dari serangan tokoh
tokoh sakti lain nya.
tiba riba kesunyian dan ketegangan di pecahkan oleh suara
Kuai Cikung Si pengemis dari utara ".Ha ..Ha...Ha.., hebat! Hebat
!. kapan lagi kita kita yang tua bangkotan dalat berkumpul
bersama , seperti saat ini , walaupun kaisar mngkat sekalipun gak
bakal dapat membuat kita kita hadir bersama , ha..ha..ha… aku
sendiri sudah merasa tua , aku kesini , hanya ingin melihat
keramaian, dan kalau ada teman membawa arak bagus "
Disaat suasana tegang, semua mata memandang ke arah Kuai
Cikung (dewa cikung bertabiat aneh ) ,
Kenji Ohara yang pendiam dan serius tiba tiba buka suara,
" Aku sengaja datang dari tempat yang jauh, di sebelah
selatan samudra, hanya ingin melihat keramaian, dan ahli ahli
silat di tanah tiongkok ini yang khabarnya sangat sakti, aku
seprndapat dengan pengemis sinting ini "
sambil melemparkan seguci arak ke arah Kuai Cikung , Kenji
Ohara pun tertawa ,
" silahkan coba arak bunga sakura dari kepulauan Okinawa
sobat ! ..."
Arak yang dilemparkan melesat dengan cepat dan berputar
tiga ratus enam puluh deraja membentu lingkaran dengan posisi
bibir guci di bawah tentu saja arak akan tumpah kelantai
" Haiya !... arak bagus , arak bagus jangan di buang!..."
" Para taihiap dan Locienpwe yang hadir disini, telah kita
ketahui bersama kalau bangunan candi ini adalah bangunan satu
satunya di pulau ini , dan pintu masuk kedalam candi sangat
kecil, hanya cukup ukuran satu orang, supaya adil bagaimana
kalau kita berbaris dan sama sama memasuk ke dalam, sedangkan
Pinceng berada di barisan paling belakang saja , bersama pertapa
pemilik kitab ini "
bagaimana para taihiap dan locienpwe usul dari pinceng ! "
Hek i Lama memang cerdik dan licik , dia sengaja ingin
masuk pada barisan paling belakang ,
kalau berada paling depan kalau ada bahaya mengancam
tentu akan celaka duluan dan tokoh tokoh sakti yang berada di
belakang dapat saja berbuat curang menyerang yang berada di
depan.
dan kalau dia berada di paling belakang bukankah dia yang
paling aman.
" Siapa yang mau berada di barisan paling depan , sambil
memandang kepada semua tokoh Kang Auw, semua saling
pandang dan menunggu, tampaknya tokoh tokoh sakti yang hadir
bukanlah orang orang bodoh tentu saja mengerti kalau yang
berada di barisan depan tentu memiliki resiko paling besar.
" Ha..Ha..Ha.. tampaknya yang hadir semua sungkan ,.kalau
pada sungkan biarkanlah pinceng yang paling tua yang masuk
duluan !." berkata Siauw bin Giamlo, tanpa menunggu
persetujuan tokoh lainnya dia segera melesat kedalam melewati
akar akar beringin yang berjuntai.
" Hei tunggu !.. aku juga ikut berkelebat bayangan Jeng Tok
Mo Li , kemudian diikuti oleh tokoh tokoh Kang Auw Lainnya.
––––––––
BAGIAN 8
" Mudur !... itu adalah Kim Coa yang sangat berbisa "
teriak Auwyang Tiong Yang telah menyambitkan batu
menyelamatkan sang pertapa tua.
Dari balik akar akar pohon bermunculan puluhan ekor Kim
coa mendesis merayap ke tubuh kerangka ular ular itu sepertinya
hendak menjaga kitab dari orang orang yang hendak
mengambilnya.
" Ular kim coa adalah ular yang sangat langka bisanya sangat
berbahaya, dapat membunuh dalam waktu beberapa detik saja
.hanya ada satu penawar racun kim coa yaitu racun dari biji
teratai hitam , itupun juga sangat langka,
biasanya bagian tubuh yang terpatuk ular Kim Coa harus
segera di potong sebelum racun menjalar keseluruh tubuh"
Berkata Auw yang tiong yang menggandeng sang pertapa tua
yang kini bermuka pucat dan berkeringat karena rasa takut .
baru saja selamat dari maut.
para tokoh sakti yang hadir tidak ada yang berani mendekat ,
hanya menyambitkan batu batu kerikil dari jarak jauh.
ular ular itupun menghindar merayap ke balik akar pohon
dan menghilang masuki sebuah Liang yang mirip sumur tua
untuk.mencegah ular Kim coa keluar kembali mereka
menyalakan api di sekeliling mulut sumur.
Setelah merasa cukup aman sang pertapa mengambil kitab
yang terbuat dari kain sutera
dengan sampul yang terbuat dari kulit domba di bagaian
sampul tertulis
Lima petunjuk Bu Tek Hud Couw.
––––––––
BAGIAN 9
––––––––
BAGIAN 10
Kita ikuti perjalanan nasib Dari Cia Pek Liong, murid dari
Pengemis utara Kuai Cikung, setelah perahu terbalik akibat
menghantam batu karang
Guru dan murid ini masih sempat berpegangan pada perahu
akan tetapi saat perahu terombang ambing mendekati salah satu
pulau kecil sekitar pulau Maha Dewa tiba tiba perahu berputar
dengan kencang terbawa arus memutar.
Bagaikan gasing, perahu berputar sangat cepat,
Walaupun Kuai Cikung adalah datuk persilatan yang sakti ,
akan tetapi bila sudah berhadapan dengan kekuatan alam, segala
ilmu saktinya tidak ada apa apa nya.
Dengan mengerahkan kekuatan sinkang memegang badan
perahu dengan sangat kencang mengikuti pusaran air ,
Cia Pek Liong saat itu berusia tiga tahun berhasil selamat ,
tetapi hidup terlunta lunta menjadi pengemis jalanan , dengan
mata kepalanya sendiri menyaksikan kedua orang tuanya di
bantai, melihat orang orang sekitarnya di bantai dan dibunuh,
membuat Pek Liong mengalami trauma, jiwanya terguncang,
belum lagi selama menjadi gelandangan di jalanan hidup dari
mengemis , mengalami banyak caci maki dan hinaan , membuat
Pek Liong menjadi seorang yang berwatak aneh dan sering hanya
plangak plongok tanpa ekpresi .
Di hatinya sudah tidak ada rasa takut ataupun rasa malu .
yang ada hanya ada rasa dendam dan kebencian kepada
keadaan, ini yang membuat dirinya menjadi tegar dan
berkeinginan menjadi orang yang kuat dan sakti , agar tidak
dihina orang lagi.
Pek Liong menjadi pengemis kecil yang selalu berpindah
pindah tempat hingga suatu ketika berjumpa dengan Kuai Cikung
dan diangkat murid ikut berperualang bersama gurunya.
Pek Liong yang jiwanya sudah terguncang dan berwatak
aneh , jadi betul betul menjadi manusia aneh sejak hidup
berkelana dengan Pengemis sakti Kuai Cikung.
sampai ikut Kuai Cikung mengunjungi pulau maha dewa
dan perahunya terbalik , dirinya terbawa pusaran air sampai
terdampar di pulau siluman.
sang nenek aneh mendengar cerita Pek Liong sambil
mengernyitkan alis dan tertawa tawa.
" Hi...Hi...Hi.. kita bernasib sama terdampar di pulau ini,
pada mulanya akan merasa menderita , tapi bila sudah tinggal
disini lama , akan menjadi kerasan, aku sendiri sudah tidak
mempunyai keinginan lagi , kembali kedaratan besar, yang penuh
denga manusia manusia jahat dan kejam, lebih jahat dari hewan
hewan berbisa yang tinggal di pulau ini "
Kemudian sang nenek menceritakan kisah hidup nya.
dia bernama Tan SIm Nio
anak seorang Hartawan di kota di kota Ying Thian ( sekarang
bernama Nan Jing )
saat itu dia berpacaran dengan seorang sastrawan miskin ,
tapi di tentang oleh orang tuanya, Tan Sim Nio akhirnya
melarikan diri dari rumah dengan membawa banyak perhiasan
emas milik orang tuanya . Tan Shun Nio yang saat itu dimabok
asmara lari bersama kekasih nya.
saat melintasi danau Ching Hai mereka di rampok sang
kekasih mati terbunuh oleh kawanan perampok sedangkan Tan
Sim Nio di sekap hendak diperkosa oleh kawanan perampok.
pada suatu malam Tan Sim Nio berhasil kabur dari sarang
perampok, Tan Sim Nio Yang pada saat itu belum punya
kepandaian apa apa nekat melarikan diri dengan berperahu , akan
tetapi karena pusaran air di dekat pulau siluman sangat dahsyat
menenggelamkan perahu , Tetapi Tan Sim Nio terdampar di
pulau siluman.
dan saat dia berteduh di sebuah Gua dia menemukan kitab
kitab peninggalan dari majikan pulau Siluman .
kitab kitab cara menghimpun sinkang , jurus tongkat, dan
kitab cara mengendalikan hewan hewan berbisa di pulau siluman
ini.
pulau siluman dahulunya bernama pulau PEK HONG TO
( pulau lebah putih )
––––––––
BAGIAN 11
––––––––
BAGIAN 12
dibagian pertama
hanya tertulis dua bait syair
kekuatan terbesar adalah
kekuatan pikiran.
bukan pikiran yang menghafalkan gerakan
tapi gerakan mengikuti pikiran
kekuatan laksana air
tenang mengikuti.
deras menghantam
dahsyat membinasakan.
di bagian kedua adalah cara cara melatih menghimpun tenaga
sinkang dengan banyak sekali gambar gambar orang bersemedhi
dalam berbagai posisi.
di bagian ketiga
banyak sekali gambar gambar orang yang sedang bertarung
menggunakan tangan kosong
melawan berbagai jenis senjata.
akan tetapi gambar gambar tersebut sangat acak dan tak
berurutan sama sekali.
" Terima.kasih banyak suhu ,
tecu akan mempelajari dengan sebaik baik nya ! "
Dengan perasaan riang berjalan keluar dari Gua.
Yen Fei berjalan mengikuti dinding kawah , sambil
mengamati pepohonan dan tumbuhan yang ada , langkah nya
terhenti pada sebatang pohon yang menarik perhatiannya .
kolam yang sangat indah dan asri, sangat menggoda Yen Fei
untuk mandi di kolam ini,
setelah menoleh ke kanan dan ke kiri ,
" Sepertinya pulau ini tidak ada manusia lain , he .. he...he..
aku mandi telanjang aja ah…"
Byuuuur !...
Yen Fei terjun ke dalam kolam berenang renang sepuasnya
memetik biji biji bunga lotus dan memakannya, yerasa
sangat manis dan gurih sekali.
saat berenang ini lah yen fei kembali teringat dengan dua
baris syair di dalam kitab Hud Couw Cin Keng.
"kekuatan laksana air tenang mengikuti.
deras menghantam dahsyat membinasakan "
"Benar sekali air ini sangat tenang sekali ,
sangat tentram dan damai
membuat diriku lengah,
kalau di air ini bisa juga terdapat bahaya besar , bisa juga
menggelamkan."
apa lagi Danau Ching Hai yang mengelilingi pulau ini ,
terlihat sangat tenang namun tiba tiba saja bisa muncul kekuatan
dahsyat.yang menghantam dsn membinasakan , seperti nelayan
nelayan yang hilang di hantam gelombang danau ching Hai.
" Jadi dalam pertarungan aku harus bersifat seperti air yang
bisa mengikuti irama pertarungan dengan penuh ketenangan ,
mempelajari gerakan lawan kemudian membalas dengan gerakan
yang secepat mungkin untuk menundukan lawan."
––––––––
BAGIAN 13
Angin bertiup sepoi sepoi, langit pada hari ini sangat cerah,
cahaya sinar sang surya terpantul berkilau diatas air danau Ching
hai yang membiru bagaikan lautan luas,
Yen Fei Memandang pulau Maha dewa dan pulau sirip hiu
yang terlihat makin mengecil, banyak sekali peristiwa berkesan
yang di alami di pulau maha dewa dan pulau sirip Hiu, terutama
adalah ditemukannya warisan dari Bu Tek Hud Couw.
Bayang bayang peristiwa silih berganti hadir di benak Yen
Fei yang sedang memandang hijaunya daratan besar yang
semakin melebar .
Bayang-bayang masa kanak kanak, saat bersama ayah dan
ibunya , bersama kakek Torgun , gurunya sang Dewa Obat Sin
Jiu Yok Sien , sampai perjumpaannya dengan si gadis kecil Liu
Bwe , yang telah memberinya sebuah liontin berbentuk bunga
bwe yang selalu di pakai Yen Fei.
bagaimana keadaannya sekarang, tentu dia juga telah tumbuh
dewasa , dia pasti tumbuh menjadi gadis yang cantik, Yen Fei
selalu tersenyum kalau terbayang Liu Bwe.
dalam kesendirian diatas perahu hayalan dan imajinasi Yen
Fei bebas berkelana.
Terlihat sekawanan burung camar bercengkrama .
dan terlihat juga seekor elang perkasa melayang dengan
sangat gagahnya menukik kepermukaan air danau masih dalam
jahitan dan sulaman ibu ibu kampung Darkhan ini, dan kain
sutranya juga hasil tenun penduduk kampung Darkhan "
ucap sang ibu paruh baya , memperkenalkan barang
dagangannya.
Yen Fei akhirnya membeli satu stel.pakaian putih dan sebuah
rompi dari kulit srigala lengkap dengan topi nya.
Walau sederhana tapi terlihat sangat tampan dan gagah
sekali.
" Tuo Nio , bolehkah saya mengajukan beberapa
pertanyaan,.tentang kampung Darkhan ini "
" Silahkan tuan muda"
sang wanita paruh baya tersenyum sambil menganguk.
" sepuluh tahun yang lalu terjadi penyerangan tentara
kerajaan ,yang dipimpin oleh Burkha, kepala suku Torgun , dan
banyak penduduk terbunuh, dimanakah makam kepala suku
Torgun "
bertanya Yen Fei dengan mata agak berkaca kaca.
dan sang wanita paruh baya tersebut , raut wajahnya juga
terlihat bersedih
" Kejadian itu tak dapat aku lupakan, suami dan seorang
anakku juga ikut menjadi korban, karena korbannya terlalu
banyak semua di makamkan secara masal di pemakaman dusun
Darkhan, siapakah tuan muda , mengapa menanyakan makam
kepala suku Torgun ? "
" Tuo Niu,.. aku adalah Yen Fei,
anak dari Sernai toya, cucu satu satunya.kakek torgun yang
berhasil.selamat "
––––––––
BAGIAN 14
" Tuako , setelah kita bereskan pemuda tolol ini kita bisa
bersenang senang dengan istrinya yang montok itu !.."
kelima perampok itu memandang ibu muda yang
menggendong anak, terlihat memang sangat cantik dan masih
muda, kalau di tafsir usia nya mungkin sekitar dua puluh lima
tahunan.
" Tutup mulut kalian , para perampok busuk !..."
sang kusir membabatkan pedang kearah para perampok
Trang !... trang !..trang !..
gulungan cahaya pedang beradu dengan tangkisan golok,
sang kusir kereta ternyata juga memiliki kepandaian .
walaupun melawan orang lima
dia masih bisa bertahan belasan jurus akan tetapi akhirnya
kewalahan juga.
" Wush !.."
sebuah bacokan golok mengenai pangkal lengan, disusul
sebuh bacokan dari arah bawah mengenai paha kirinya.
" Augh !.."
sang kusir kini terjengkang jatuh
kini kilatan cahaya lima batang golok menyerang bersamaan
dari berbagai arah yang berbeda ,
wajah sang kusir sudah sangat pucat pasi , mungkin inilah
akhir dari perjalanan hidupnya,
tiba tiba ….
golok yang meluncur kurang dari sepuluh senti dari kepala
sang kusir mencelat dan terlempar kebelakang,
––––––––
BAGIAN 15
***
Yen Fei yang sedang asyik bersantap makan siang di sebuah
rumah makan bebek panggang , juga mendengarkan tentang
berita ditemukan mayat pemuda telanjang yang di temukan tadi
pagi .
tetapi Yen Fei tetap asyik menikmati santapan nya.
" Ada ada saja, kejadian aneh di kota xi an ini," pikir Yen Fei
sebenarnya Yen Fei sangat ingin mengunjungi makam kaisar
Qin yang sangat termasyur akan nilai sejarah dan budaya nya.
" Nanti saja ,.selesai makan aku akan coba coba melihat ,
kesana "
––––––––
BAGIAN 16
tangan kanan dan Hek tok sin ciang yang berhawa dingin
ditangan kiri.
kedua tenaga sinkang yang berlawanan itu di lancarkan
dalam waktu bersamaan.
Yen Fei Mendorongkan kedua telapak tangan
" Duaaarrrr !..."
tenaga yang sangat dahsyat menghantam tubuh Bu Tek
Sianli.
Efek tenaga sinkang itu sangat luar biasa , Butek Sianli
terjengkang dan tersungkur kebelakang punggungnya
menghantam patung prajurit berkuda , menjadi hancur berantakan
.
tiba tiba Butek Sianli melemparkan beberapu benda bulat
sebesar bola pingpong ke arah Yen Fei .
" Duuuaaar !..."
bola bola itu meletus saat menyentuh tanah mengeluakan
asap berwarna warni.
" Celaka , asap beracun ! "
teriak Yen Fei,. Yen Fei segera menahan nafas, Untuk
menghindari pengaruh racun dalam bentuk gas menyerang
syarafnya.
Yen Fei memang kebal dengan segala jenis racun Tapi yang
berwujud cairan, akan tetapi racun dalam bentuk gas dan uap
tidak dapat ditolaknya dengan kekuatan sinkang atau darah ,
karena uap beracun.akan masuk melalui.paru paru dan.langsung
menyerang ke syaraf pusat.
Sambil menahan nafas Yen Fei berlari.secepatnya keluar dari
kepungan asap beracun.
BAB17
Untuk pertama kalinya setelah keluar dari pulau sirip hiu
Yen Fei menemui lawan tanding yang begitu hebat, bukan ilmu
silat maupun sinkangnya yang hebat dari Jeng Tok Moli, akan
tetapi kelicikan dan tipu muslihatnya yang harus diwaspadai.
apa lagi cara penggunaan racun dalam bentuk gas, sangat
berbahaya sekali, lebih berbahaya dibanding racun yang
dicampurkan kedalam makanan atau minuman, racun berbentuk
gas ini langsung menyerang syaraf melalui udara yang terhirup.
Yen Fei bergidik bila teringat pengalamannya bertarung
melawan nenek iblis itu.
yen fei terus berjalan menuju jembatan gantung, hendak
menuju pavilyun di seberang kawah, namun saat kakinya
menginjak jembatan badannya terasa sangat ringan , dan kakinya
tidak dapat menapak pada kayu jembatan gantung.
Gadis berbaju putih itu merasa kaget melihat ke arah Yen Fei
" Siapa pemuda itu , mengapa mengenal namaku"
Gadis berbaju putih itu ternyata adalah Chai Kim Lan , putri
dari nelayan sakti Chai Kim Hoo
seorang pemuda tampan memakai topi dan rompi dari kulit
srigala
" Apakah kau Yen Fei ? "
teriak Kim Lan kegirangan , seolah olah tak percaya kalau
pemuda itu adalah Yen Fei,
yang terjatuh masuk ke dalam sumur sarang ular emas di
pulau mahadewa .
".Benar Lan moi , aku adalah Yen Fei !.."
betapa bahagia perasaan Kim Lan dapat berjumpa kembali
dengan pemuda yang disukainya dari masa remaja
di saat Chai Kim Lan dan Yen Fei asyik bercakap cakap
keempat pria pencuri berusaha melarikan diri, dengan terseok
seok , akan tetapi Chai Kim Lan sudah melesat kembali
menghajar keempat orang pencuri itu, kini yang di hajar adalah
bokong nya, " prak !...Praak !..Praaaak !..."
Keempat pencuri itu kembali jatuh terduduk.
" Ampuni kami, Lihiap ! "
bersujud ke empat orang pencuri itu , sambil mengembalikan
sebuah kantong uang berwarna kuning
" Nah harusnya dari tadi kalian kembalikan uangku, jadi
kalian gak harus sampai babak belur gitu !"
akhirnya keempat pencuri itu di bebaskan oleh Kim Lan.
––––––––
BAGIAN 18
Chai Kim Lan sangat suka kepada Yen Fei, akan tetapi yang
selalu diingat Yen Fei hanya Liu Bwe gadis jenaka muridnya Ang
Lian Hua .
yang telah memberikannya sebuah Liontin Giok berbentuk
bunga Bwe yang selalu di kenakannya.
" Lan moi, apa kau juga pernah menjumpai Liu Bwe ?
bukankah saat kita semua berada di pulau Maha dewa, kalian
selalu bersama."
" Benar sekali Fei ko, saat kau terjatuh kedalam sumur ,
Ayahku dan Locienpwe Ang Lien Hua berusaha menolongmu,
akan tetapi dari sumur tua itu keluar banyak sekali ular Kim Coa
yang sangat beracun , dan pulau Maha dewa saat itu sudah sepi.,
semua melakukan pengejaran kepada Jeng Tok Moli yang
melarikan kitab Bu Tek Hud Couw, dan pada saat perahu yang
kami berlayar menuju Dermaga Shi ning, Ayah berhasil
menolong Lo Cienpwe Koai Cikung , akan tetapi muridnya
hilang terbawa arus, setelah sampai di dermaga Shi Ning Aku dan
Ayah kembali ke Laut Pohai sedang kan Liu Bwe kembali ke
Yun Nan bersama gurunya,"
Yen Fei mendengarkan dengan penuh perhatian, dan juga
menceritakan pengalamannya ,.sampai ke Pulau sirip Hiu dan
menemukan kitab warisan Bu Tek Hud Couw .
" Kau sungguh luar biasa sekali Fei ko, aku sangat kagum
padamu "
tatapan mata Kim Lan yang jernih menatap Yen Fei, dengan
senyum manis yang membuat Kim Lan terlihat semakin cantik,
" Lan Moi , kau hendak menuju kemana , sehingga sampai ke
kota Xi An ini?"
Pria India penjual roti canai itu mempersilahkan Yen Fei dan
Kim Lan untuk memilih tempat duduk, di sebelah dalam .
warung makan itu tidak besar hanya tersedia empat buah
meja kecil segi empat.
dua diantara empat meja yang tersedia sudah terisi.
dua diantaranya diisi oleh orang keturunan arab , yang
bersorban sedangkan yang wanita memakai kerudung .
pemandangan yang sudah biasa di kota Xi an , karena di kota
xi an banyak juga penduduk yang memeluk agama Islam.
Proses pembuatan roti canai sangat cepat, pesanan Yen Fei
dan Kim Lan sudah dihidangkan diatas meja,
Roti canai yang renyah dan berlapis lapis dengan bumbu kari
kental pedas memang sangat enak dan nikmat.
gurih dan renyahnya kriuk kriuk
Yen Fei dan Kim Lan yang sedang menikmati roti Canai
sedangkan Kim Lan terus saja memperhatikan penjual roti
canai melempar lemparkan adonan tepung.
tiba tiba di depan meja yang di tempati muncul seorang ibu
berpakaian lusuh dan kumal menggandeng seorang anak
kecil yang juga memakai baju sobek sobek , menyodorkan sebuah
mangkok yang sudah terisi dengan beberapa keping uang receh .
dengan tatapan mata penuh ketakutan dan tertekan.
tanpa mengeluarkan kata kata apapun.
ekpresi pengemis ini membuat Yen Fei Heran ,memandang
dengan tatapan curiga.
Kim Lan kemudian memberikan beberapa keping uang .
" Terima kasih, atas kebaikan jiwi " kedua ibu dan anak
itupun segera meninggalkan warung penjual canai.
" Lan moi, tidakkah kau melihat suatu hal yang janggal dari
pengemis itu, ekpresi wajahnya penuh ketakutan seperti di bawah
tekanan, sepertinya ada sesuatu , coba kita ikuti mereka "
" Betul koko, biasanya pengemis yang meminta minta,
ekpresi wajahnya memelas meminta belas kasihan ,bukannya
kaku dan ketakutan seperti tadi,.ada baiknya kita ikuti " Kim Lan
menyetujui usul Yen Fei .
Ibu dan anak itu berjalan menuju sebuah kuil rusak yang
sudah tak terpakai tidak jauh dari pasar.
dan di dalam kuil rusak terdapat lebih dari sepuluh orang
pengemis yang sedang berbaris
menyerahkan hasil mengemis mereka kepada seorang laki
laki paruh baya berbadan tegap ,berkulit hitam berbibir tebal,
cambang dan brewok menambah seram wajah yang hitam itu,
tangan kirinya memgang sebuah kotak uang,.sedangkan tangan
kanannya memegang sebuah pecut , lagak dan gayannya seperti
seorang tukang pukul
".Mengapa hasil setoran hari ini lebih sedikit , pasti kau
bermalas malasan ! "
Cetar !..cetar !..Cetar !...
Cambuk dari kepala pengemis itu mendera punggung kakek
tua tiga kali .
" Ampun !..Ampun!...aku sudah berusaha Loya , tapi
memang begini hasilnya "
Daaaash !...
" Sute !... jangan terlalu kasar dan kejam kepada para
pengemis itu,! kalau mereka mogok kerja dan setoran semakin
kurang , kita yang akan dihukum oleh Cia Pangcu "
" Akupun sebenarnya sangat terpaksa , bertindak kejam
kepada mereka, tapi apa boleh buat, Cia pangcu sangat kejam,
sudah banyak kepala cabang kaypang yang disiksa sampai mati
,karena berani menentangnya "
sambil menghela nafas panjang kepala bagian pengemis yang
dipanggil sute ini kembali menghela nafas .
" Dahulu saat Kaypang di pimpin oleh Koai Cikung , kita
semua anggota Kaypang adalah orang yang bebas merdeka, akan
tetapi sejak muridnya yang mempunyai kelainan jiwa itu
memimpin Kaypang , semuanya jadi berubah, padahal Cia
pangcu dari kecilnya juga seorang pengemis yang terlunta lunta ,
kenapa dia sekarang berubah menjadi orang yang sangat jahat
dan kejam , Lo pangcu kita sendiri Koai Cikung tidak mampu
mengendalikannya, kabarnya ilmu kesaktian pangcu Cia Pek
Liong sangat sakti setelah mengalahkan gurunya sendiri,
kemudian Lo pangcu Koai Cikung di kurung dan dihukum oleh
dia "
sambil menghela nafas dengan nada sedih pengemis yang di
panggil suheng ini kembali melanjutkan ceritanya.
" Sekarang perkumpulan kaypang sudah hancur berantakan ,
banyak sekali ketua cabang kaypang yang setia dengan Lo
Pangcu dibunuh, sedangkan kepala kepala cabang yang
mengikuti Cia Pangcu bertindak kejam dan jahat , aku sendiri
sebenarnya sangat tidak suka akan kelakuan Cia pangcu, kami
yang masih setia dengan Lo Pangcu menghimpun tenaga dan
berusaha menyelidiki dimana Lo pangcu Koai Cikung
disembunyikan , dan berusaha membebaskannya "
––––––––
BAGIAN 19
".Saya bernama Yen Fei, murid dari Sin Jiu Yok Sien,
sedangkan teman saya Chai Kim Lan adalah putri dari Pendekar
Nelayan sakti Chai Kim Hoo "
berkata Yen Fei memperkenalkan diri dan sengaja membawa
nama besar gurunua dan nama besar nelayan sakti agar ketua
cabang Kaypang ini dapat memberikan lebih banyak keterangan.
Benar saja perkiraan dari Yen Fei, setelah mendengar nama
besar Sin Jiu Yok Sien ( Dewa obat tangan sakti ) Dan Nama
besar datuk persilatan Chai Kim Hoo, sikap kedua orang ketua
cabang Kaypang itu langsung berubah hormat dan sangat
sungkan.
"sungguh mata boan pwe berdua seperti buta , tidak
mengenal gunung thai shan di depan mata, kedua orang
Locienpwe Yok Sien dan Chai Kim Hoo adalah dua pendekar
sakti yang membela kebenaran, seangkatan dengan Lo pangcu
kami , Koai Cikung, tentu saja saja ilmu silat Jiwi Taihiap sangat
tinggi, sungguh merupakan sebuah keberuntungan dapat
berjumpa dengan Jiwi Taihiap"
" Tidak usah memanggil kami dengan sebutan taihiap segala,
kami hanya anak anak muda yang baru turun gunung, panggil
saja nama kami,.Yen Fei.dan Kim Lan, sebenarnya kami juga
mengenal Cia Pek Liong dari masih kanak kanak, apa benar Cia
Pek Liong kini menjadi ketua Kaypang , dan sudah
menyelewengkan Partai Kaypang ?"
"Benar sekali , sejak dia yang memimpin Kaypang,
organisasi kami menjadi kacau balau, terjadi perpecahan , banyak
kepala cabang Kaypang yang setia digantikan dengan orang
orang baru dari dunia sesat yang di rekrut oleh Liong pangcu,
Entah dimana Lo Pangcu Koai Cikung di sembunyikan oleh Pek
Liong si murid durhaka itu ! "
––––––––
BAGIAN 20
" Baiklah Lan Moi, aku juga tidak suka mencampuri urusan
dalam partai orang, aku akan mengingatkannya sebagai seorang
sahabat !"
jarak antara Kim Kiok Chun
sampai ke markas besar Kaypang kira kira ada sepuluh Li ,
dan dalam waktu kima belas menit saja Yen Fei bersama Kim
Lan sudah sampai kedepan Markas besar Kaypang yang sangat
luas Dan megah.
kedatangan Yen Fei dan Kim Lan disambut oleh dua orang
penjaga gerbang berpakaian perwira , lengkap dengan pakaian
Jirah , akan tetapi pada pakaian yang gagah ini sengaja di beri
tambalan kain beraneka warna , jadi terlihat Lucu dan aneh.
"Ada keperluan apa , jiwi mendatangi markas besar kami?..."
tanya penjaga Gerbang dengan bahasa yang ketus , dan
sangat jauh dari kata ramah, dan juga dengan pandangan
jelalayan memandang Kim Lan yang berwajah Cantik.
" Saya Yen Fei, dan Teman saya Kim Lan putri dari
Locienpwe Chai Kim Hoo, kami adalah sahabat masa kecil dari
Pek Liong, harap sampaikan kepada Pek Liong "
dengan menjurahkan sepasang tangan kearah dada Yen Fei
memperkenalkan diri dengan sopan.
akan tetapi , disambut dengan gaya acuh tak acuh dari kedua
penjaga gerbang.
sungguh tak ada sopan santun kedua orang ini berani
memanggil Ketua kaypang hanya dengan nama pek Liong saja,
lagi pula setahu mereka , ketua mereka tidak punya teman dari
orang orang biasa , selama yang mereka ketahui ketua mereka
hanya mau menemui ketua ketua partai dan pejabat pejabat istana
saja.
––––––––
BAGIAN 21
nona chai sebagai tamu., dan Yen Sicu cukup menunggu disini
bersama lohu ,
ha….ha...ha…."
berkata kakek botak berbadan gemuk ini sambil tertawa
tawa, kakek tua ini terlihat ramah dan lucu, akan tetapi memiliki
sorot mata yang sangat tajam dan aneh .
Yen Fei dan Kim Lan memandang dengan serius kepada
Kakek botak berbadan gemuk itu, sepertinya wajahnya tak asing
lagi .
" Apakah kami berhadapan dengan Locienpwe Siauw Bin
Giamlo (malaikat maut berwajah tertawa ) ! "
hampir serempak Yen Fei dan Kim Lan berteriak , karena
heran salah seorang datuk sakti ini berada di markas Kaypang.
" Ha ..ha...ha ! betul sekali , dan kau nona Kim Lan yang
dulu masih kanak kanak sekarang sudah tumbuh menjadi gadis
yang sangat cantik, tak heran Cia Pangcu berkenan menerima
anda menjadi tamu kehormatan, dan kau anak muda murid Sin
Jiu Yok Sien kenapa Juga mengenal Lohu ? "
"Tidak kah locienpwe ingat saat di pulau maha dewa , saat
saya berusaha menolong seorang pertapa yang hendak dipatuk
oleh ular Kim Coa , Locienpwe secara tidak tahu malu
melepaskan pukulan kepada saya untuk merebut kitab Bu Tek
Hud Couw ,hingga saya terjatuh kedalam sumur !"
" Ha ...ha...ha… ternyata kau adalah bocah yang sok jagoan
itu, tapi ajaib kau masih hidup !"
Siauw Bin Giamlo tertawa terpingkal pingkal dengan ekpresi
yang lucu,
karena remuknya tulang kaki dan tulang tangan dari anak buah
anggota Kaypang susul menyul bahkan jerit kematian saat
dayung baja mengenai kepala , dan menghancurkan isi.kepala
seperti semangka yang di hantam oleh palu godam.
Siauw Bin Giamlo kembali melancarkan pukulan Giamlo Sin
Ciang kepada Yen Fei akan tetapi kali ini dari jarak dekat
Hawa pukulan yang begitu besar menyerang kepada Yen Fei,
Angin yang di timbulkan oleh pukulan Siauw Bin Giamlo
menerbangkan pasir dan debu
rambut Yen Fei berkibar kibar seperti tertiup angin dari
baling baling Helikopter .
pukulan telapak tangan itu semakin mendekat kewajah Yen
Fei jarak telapak tangan dan wajah Yen Fei tinggal sekitar satu
penggaris.
akan tetapi tiba tiba Yen Fei menyambut datangnya telapak
tangan berkekuatan sinkang yang teramat besar itu hanya dengan
satu jari telunjuk degan mengerahkan Ang Tok Sin kang yang
berkekuatan panas,
jari telunjuk Yen Fei yang semula berwarna putih berubah
warna menjadi merah seperti bara api .
Craaaaap !....
telapak tangan dari Siauw Bin Giamlo tertembus oleh jari
telunjuk Yen Fei .
darah muncrat dari telapak tangan Siauw Bin Giamlo .
dan tenaga sakti Ang tok sinkang menghanguskan telapak
tangan Siauw Bin Giamlo.
Auuuugh !....
Teriakan kesakitan yang amat sangat bergema diangkasa
salah satu belati berhasil menancap pada dada kiri Kim Lan.
Augh!... Kim Lan pun jatuh terjengkang.
".Lan Moi !...."
Yen Fei segera melesat ke arah Kim , akan tetapi sepuluh
anggota kaypang tersebut kembali.melemparkan belati belati nya
.
wush !..wush!..wush!..
puluhan belati itu meluncur sangat cepat ke arah Yen Fei.
Yen Fei.segera mengubah posisi kuda kuda nya menyamping
dengan melebarkan kuda kudanya keposisi yang sangat rendah
kedua kaki Yen Fei melebar sampai menyentuh tanah dengan
posisi "SPLIT" Yen Fei mengerahkan pukulan Hud-Couw-Sin-
Ciang ( Telapak Sakti.manusia dewa.)
puluhan belati yang.meluncur ke arah Yen Fei Itu kini
Berbalik arah dengan sangat cepat ,
puluhan batang belati itu kini meluncur.dengan sangat cepat
melebihi.kecepatan peluru menembus tubuh ke sepuluh anggota
kaypang itu .
jerit kematian kembali menggema angkasa.
Pagoda Kaypang yang indah dan megah ini menjadi saksi
pembantaian, seratus lebih mayat bergelimpangan.
Kim Lan yang mengeluarkan banyak darah akibat belati
terbang kini semakin pucat.
" Fei ko….."
Kim Lan berteriak lirih
".Lan.Moi !..."
mendadak lantai yang diinjak Yen Fei retak retak, Yen Fei
kaget segera mengerahkan ginkang meloncat kedepan ,.akan
tetapi retakan lantai.begitu cepatnya , lantai seisi.ruangan aula
ambrul kebawah,.dengan sangat cepat tubuh Yen Fei juga ikut
jatuh kebawah !..
tubuh yen fei masih terus meluncur akan tetapi belum juga
mencapai dasar, menandakan kalau jurang ini.sangatlah dalam
sekali ,
akhirnya tubuh Yen Fei mencapai dasar jurang ,.dengan
melakukan salto diudara kaki Yen Fei dapat menyentuh.dasar
jurang dengan.selamat,
untung saja Yen Fei menguasai ilmu ginkang tingkat tinggi,
kalau orang biasa yang jatuh kebawah jurang yang begini
dalam niscaya tubuh nya.akan hancur.
––––––––
BAGIAN 22
" Lan Moi , dari pertama kali berjumpa aku sudah jatuh hati
padamu, mengapa dari saat remaja kau lebih menyukai Yen Fei
!... apa.karena aku kalah tampan? tapi aku sekarang memiliki
ilmu.kepandaian yang tinggi, aku sudah menjadi ketua
perkumpulan besar,...aku sudah kaya raya ...semua yang kau
inginkan pasti dapat kupenuhi!..
apa.lagi Yen Fei sekarang sudah tewas jatuh kedalam jurang
,.., aku yakin engkau akan membalas cintaku !.."
kemudian Cia Pek.Liong tersenyum.senyum sendiri ,
dengan sorot mata yang aneh
seperti orang bloon dan tidak fokus,.kemudian Cia Pek Liong
berteriak.teriak histeris.
" Mengapa Tuhan tidak adil !...
mengapa dari kecil aku harus menderita.!...selalu dihina !...
hidup terlunta lunta !....
ha… ha...ha… tapi sekarang tidak lagi !....tidak.lagi !...aku
akan mendapatkan semua yang aku inginkan !... termasuk dirimu
, kim Lan.ku yang cantik !...
akan aku hancurkan semua yang menentangku!...
kemudian Cia Pek Liong mengepal tangannya ,.matanya
melotot menakutkan,
tiba tiba dua tangan yang terkepal itu menghantam tembok
" Braaaaak !...."
suara reruntuhan bergemuruh
belum puas dengan kelakuannya , Cia Pek Liong
––––––––
BAGIAN 23
––––––––
BAGIAN 24
adalah tiga orang bajak sungai yang diajak bergabung oleh Siauw
Bin Giamlo.
"Kurang ajar!.... segera minggat dari hadapanku" bentak
Koai Cikung yang sudah terbakar emosi.
tiga orang sam.lokai segera berlari tunggang langgang dalam
sekejap telah menghilang keributan yang terjadi menarik
perhatian banyak orang , termasuk anggota Kaypang , lebih dari
sepuluh orang berpakaian pengemis segera menghampiri Koai
Cikung memberi Hormat salah seorang pengemis tua yang
rambut dan cambangnya sudah memutih.
"Pangcu terimalah hormat kami, sudah lama sekali kami
mencari kabar dari pangcu ,kami sudah menghimpun anggota
Kaypang yang masih setia ,.dan tidak setuju dengan tingkah dan
perbuatan Cia pangcu.dan menunggu kembalinya Pancu untuk
kembali memimpin kami "
".pek mo sute ,.terima kasih atas kesetiaanmu selama ini,
baiklah saya akan berusaha menyadarkan Pek Liong dan kita
bersama sama membersihkan Kay Pang dari orang orang jahat!"
Pengemis tua berambut putih ini ternyata adalah Pek Mo Sin
Kai
yang menjabat sebagai kepala gedung di markas Kaypang
,tentu saja mengenal Yen Fei
".Apa khabar Yen Sicu, syukurlah kau berhasil selamat
setelah menewaskan Siauw Bin Giamlo"
Pek mo sinkai menjura memberi hormat kepada Yen Fei
"Justru Yen Fei inilah yang telah menyelamatkan aku!." seru
Koai Cikung.
––––––––
BAGIAN 25
" Aku belum sempat buang air ,tadi tiba tiba bertemu dengan
Pek Mo Susiok , aku disuruh mengantarkan surat ini ke penjaga
bagian pavilyun dalam !" berkata Yen Fei sambil menunjukan
sebuah amplop , dan tanpa menunggu persetujuan Yen Fei pun
berjalan cepat menuju ke pavilyun dalam.
Paviliun Dalam., berada di bagian paling belakang dari
komplek Markas besar Kaypang melalui koridor sebelah kiri dari
ruangan gedung yang membuat Yen Fei terjatuh ke bawah jurang,
akan tetapi lantai nya saat ini sudah di perbaiki lagi dengan
lapisan kertas yang menyerupai lantai batu untuk menanti korban
berikutnya.
Pavilyun Dalam adalah sebuah bangunan yang sangat megah
dan indah sekali, taman taman serta kolam ikan Koi terawat
dengan rapi dan asri , akan tetapi di sebelah kiri dan kanan
halaman Paviliun dalam dijaga oleh puluhan prajurit lengkap
dengan senjata golok dan tameng layaknya istana kaisar saja.
" benar benar hebat, si plaplo saat in"i , pikir Yen Fei sambil
tersenyum sendiri.
Yen Fei pun segera memberi Hormat , " Saya Abun prajurit
penjaga ruang tengah, mendapat tugas mengantarkan surat dari
Pek Mo susiok kepada Yang mulia Cia Pangcu harap segera di
terima "
kemudian salah seorang prajurit paviliun dalam yang
berbadan tinggi besar menerima amplop dari Yen Fei .
" Kamu boleh kembali ke pos jaga , dan surat ini akan saya
sampaikan kepada Cia Pang cu !.."
sang pengawal Paviliun Dalam pun berjalan memasuki
koridor
menuju ruangan tempat tinggal Cia Pek Liong .
" aku sudah mencobanya setiap hari, tapi jeruji ini sangatlah
kuat Fei Ko, jeruji ini bukan terbuat dari baja biasa , akan tetapi
terbuat dari baja Titanium dari batu meteor , lebih baik Fei Ko
merebut kunci yang selalu dibawa oleh Pek Liong !"
" Baiklah Lan Moi, kau bersabarlah , aku akan memaksa Pek
Liong menyerahkan kunci tahanan ini !
Yen Fei segera berjalan mengikuti Jalan yang dilalui Pek
Liong, melalui pergola terhubung dengan sebuah taman yang di
lengkapi dengan sebuah 'THING " ( bangunan tanpa tembok
mirip gazebo ) yang sangat luas .
terdengar suara petikan suara Phipha, yang Kim, dan seruling
yang sangat merdu , setelah mendekati baru terlihat , gadis gadis
yang memainkan alat musik itu sangat cantik cantik sekali , juga
terlihat seorang gadis yang sangat cantik dengan memakai baju
burung merak , meliuk liukan tubuh nya dengan gerakan lemah
gemulai , bentuk badan gadis remaja yang indah padat terlihat
samar samar dibalik baju sutra tipis,
dengan sambil menari mendatangi tiga orang yang sedang
menonton .
" Cia Kongcu, bukankah gadis penari ini sangat cantik,.. Cia
pangcu kini memilikinya , dan dia siap menemani dan melayani
Cia pangcu setiap saat "
kata seorang tua gundul berbaju hitam , yang duduk
disamping Cia pek Liong
Gadis penari itu kini mendekati Pek Liong dengan gerakan
badan yang lemah gemulai ,matanya mengerling ke arah pek
Liong , dengan senyum manis menggoda.
" Kim Hoa !...Kau Harus melayani Cia Pangcu dengan sebaik
baiknya ! "
kata pria tua berbaju hitam itu kepada penari yang sepertinya
sangat genit dan menggairahkan.
Cia Pek Liong hanya diam saja dan dari raut wajahnya sama
sekali tidak menampakan kegembiraan .
".terima kasih atas usaha Locienpwe untuk menghibur ku,
tapi aku tidak suka lociepwee!..Hanya nona Chai Kim Lan yang
bisa menghiburku, pemain musik dan penari ini biarlah untuk
menghibur lociepwe saja !.."
kemudian Pek Liong Berjalan dengan kepala tertunduk
meninggalkan ruangan Ting menuju ke kolam ikan .
setelah sepeninggalan Pek Liong Hek i Lama bersama teman
temannya berpesta pora kembali melanjutkan acara mabok sambil
memangku dan mengerayangi tubuh wanita wanita muda pemain
musik yang sangat genit genit dan agresif itu.
***
Pek Liong duduk disamping kolam memandang ikan ikan
Koi yang berenang kesana kemari, akan tetapi tidak dapat
menghilangkan rasa galau yang berkecamuk di hati dan pikiran
Pek Liong yang sudah benar benar cint mati.kepada Kim Lan,
yang sudah terang terangan menolak Cintanya.
walaupun hatinya lahi dalam keadaan galau dan pikirannya
kemana mana , akan tetapi insting dan pendengaran Pek Liong
masih sangat Tajam
" Siapa yang bersembunyi di belakang batu kekuarlah !.."
bentak Pek Liong .
" Pek Liong !, apa khabarmu ?
dengan tersenyum Yen Fei menyapa dan mendekati Pek
Liong .
bluuuum !....
pohon Yang Liu raksasa itu tumbang menimbulkan suara
menggelegar.
pukulan Go-Tok-Sin- Ciang kali kedua tidak mengenai
sasaran , Cia Pek Liong semakin murka,
kembali melancarkan serangan dengan menggunakan
Tongkat pusakanya yang terbuat dari akar Pohon Siang Bok Shu
(Akar.pohon wangi ) yang hanya tumbuh di pulau siluman .
ilmu tongkat Hai - Liong - Tung Hoat ( ilmu Tongkat Naga
laut )
yang di lancarkan oleh Cia Pek Liong memang sangat luar
biasa dahsyat nya ,
bayangan gulungan tongkat menerjang bagaikan Ombak
samudra yang dahsyat ke arah Yen Fei.
gelombang gulungan tongkat menderu deru menghantam ke
tubuh Yen Fei ,
Yen Fei tidak berani untuk menangkis pukulan Tongkat
pusaka Siang Bok shu hanya dengan tangan kosong ,
Yen Fei menghindar sambaran tongkat dengan merubah
posisi kuda kuda menyamping yang sangat rendah sekali,
kemudian dalam posisi kuda kuda yang sangat rendah itu
,kaki Yen Fei melakukan gerakan menyapu dan memutar
bagaikan gasing kearah Pek Liong dengan pengerahan jurus jurus
aneh Hud-Couw-Sin-Kun ( jurus sakti manusia dewa )
yang sangat dinamis dan dengan posisi tubuh yang sangat
aneh pada posisi tubuh Yang hampir menempel dengan tubuh
Pek Liong .
saat ini Datuk sesat Hek I Lama ikut mengeroyok , kalau begini
terus lama lama Yen Fei bisa celaka.
Tiba tiba Yen Fei Memekik , kemudian melompat keudara
dan melakukan Pok Sai (bersalto ) , melancarkan pukulan andalan
Hud Couw Sin Ciang .
Kedua telapak tangan Yen Fei Mengarah ke batok kepala
Hek I Lama .
Hek I Lama.terbelalak kaget dan terpaksa menyambut
serangan Dari atas kepala dengan kedua telapak tangan.
" Duaaaar !...."
suara menggelegar saat kedua pasang telapak tangan beradu.
keringat sebesar besar kacang kedele menetes dari kepala
gundul Hek I.Lama.
dengan wajah memerah menahan beban pukulan yang
dahsyat,
walaupun Hek I Lama telah mengerahkan kekuatan Sinkang
sepenuh nya akan tetapi masih kalah dengan kekuatan puKulan
Hud Couw Sin Ciang dari arah atas dan ditambah lagindengan
gaya gravitasi bumi.
akhirnya Hek I Lama amblas ke dalam tanah !..,
sampai batas dada , dari mulut Hek I Lama memuntahkan
darah segar akibat isi dadanya yang sudah hancur terhantam
pukulqn Hud Couw Sin Ciang yang maha dahsyat,
dan tewas seketika dengan keadaan yang mengenaskan !..
dan pada saat itulah tiba tiba Pek Liong melancarkan pukulan
Go Tok Sin Ciang ke dada Yen Fei yang masih dalam posisi
jungkir balik.karena kedua telaoak tangannya menempel pada
telapak tangan Hek I Lama yang amblas ke dalam tanahm
Koai Cikung bersama Kim Lan berlari kearah Yen Fei dan
Pek Liong, dan di belakang tampak juga Pek Mo Sin Kai dan
ratusan anggota Kaypang lain nya.
yang sepertinya mereka telah berhasil melakukan
pembersihan Partai Kaypang dari golongan sesat.
"Fei koko !…."
Tanpa rasa malu Kim Lan menubruk Yen Fei dan memeluk
dengan kencang dan yenfei pun membelai punggung Kim Lan.
"Lan Moi.kau sudah dibebaskan, pasti oleh Locienowe Koai
cikung dan locienpwe Pek mo sinkai, sukurlah kita semua
selamat "
Kim Lan yang sudah terbebas dan kini memeluk Yen Fei
menagis bahagua di pelukan Yen Fei .
sedangkan Koai Cikung memeluk Cia Pek.Liong dengan
penuh rasa haru
"Liong ji, sukurlah kau baik baik saja, mari kita mulai
menata kembali partai kaypang yang telah porak poranda, kita
mulai lagi dengan lembaran baru ! ".
Koai Cikung memeluk dan membelai punggung Pek Liong
dengan penuh kasih sayang.
begitu juga Pek Liong yang terharu meneteskan.air mata
"Ampunilah tecu, yang sudah banyak bersalah, sungguh suhu
sangar mulia ,.masih menyayangi tecu.yang telah berdosa ! "
berkata Pek Pek Liong dengan meneteskan.air mata haru.
"Liong ji , kaulah murid terkasihku, engkau aku anggap
sebagai putraku, karena akuoun tak punya keluarga , hanya
dirimu yang sudah aku anggap sebagai putraku !"
––––––––
BAGIAN 26
" yang aku risaukan adalah , kalau aku tidak dapat selalu di
dekatmu fei Ko…, setelah aku menetap.disini tentu saja aku tidak
dapat lagi bersamamu berkelana ! "
" Aku bermaksud menuju kota raja Ying Thien mencari
keluarga ayahku , dan membalaskan dendam kakek kepada
Gurkha ,
setelah urusanku selesai aku pasti akan kembali kesini
menemuimu ! "
dengan menahan rasa gugup dan gejolak di hatinya Kim Lan
memberanikan diri berkata
" Fei ko , aku cinta padamu..dan aku sudah bersumpah ,
hatiku hanya bisa menerima dirimu menjadi suamiku , dan apa
kau mempunyai perasaan yang sama kepadaku ? "
Lega rasanya Kim Lan sudah mengutarakan isi hatinya
kepada Yen Fei , walau harus menahan rasa malu, karena wanita
yang lebih dulu menyatakan perasaan.cinta kepada.seorang Pria.
Yen Fei tidak terkejut karena sudah mengetahui hal ini
sebelumnya, dari sikap Kim Lan juga menguping percakapan
Kim Lan dengan mendiang Cia Pek Liong, akan tetapi tidak
pernah diduga oleh Yen Fei ,
Kim Lan berani mengutarakan langsung kepadanya .
"Lan moi , terus terang aku juga sangat suka dengan segala
kebaikanmu, aku juga sangat menyayangimu, tapi… entahlah
perasaan sayangku,padamu itu apa bisa dikatakan cinta,..
antara pria.kepada wanita…aku berkata terus terang karena
kau terlalu baik.dan terlalu.mulia, aku tidak mau
membohongimu..
––––––––
BAGIAN 26
Yen Fei juga merasa aneh melihat tatapan Kim Lan yang
tidak seperti.biasanya.
" Apa yang kau risaukan Lan moi, katakanlah bila aku dapat
membantumu aku akan berusaha dengan sekuat tenaga ! "
Kim Lan masih memandang Yen Fei kemudian tersenyum
dengan penuh arti, kemudian dengan suara lirih Kim Lan
berguman
" yang aku risaukan adalah , kalau aku tidak dapat selalu di
dekatmu fei Ko…, setelah aku menetap.disini tentu saja aku tidak
dapat lagi bersamamu berkelana ! "
" Aku bermaksud menuju kota raja Ying Thien mencari
keluarga ayahku , dan membalaskan dendam kakek kepada
Gurkha ,
setelah urusanku selesai aku pasti akan kembali kesini
menemuimu ! "
dengan menahan rasa gugup dan gejolak di hatinya Kim Lan
memberanikan diri berkata
" Fei ko , aku cinta padamu..dan aku sudah bersumpah ,
hatiku hanya bisa menerima dirimu menjadi suamiku , dan apa
kau mempunyai perasaan yang sama kepadaku ? "
Lega rasanya Kim Lan sudah mengutarakan isi hatinya
kepada Yen Fei , walau harus menahan rasa malu, karena wanita
yang lebih dulu menyatakan perasaan.cinta kepada.seorang Pria.
Yen Fei tidak terkejut karena sudah mengetahui hal ini
sebelumnya, dari sikap Kim Lan juga menguping percakapan
Kim Lan dengan mendiang Cia Pek Liong, akan tetapi tidak
pernah diduga oleh Yen Fei ,
Kim Lan berani mengutarakan langsung kepadanya .
"Lan moi , terus terang aku juga sangat suka dengan segala
kebaikanmu, aku juga sangat menyayangimu, tapi… entahlah
perasaan sayangku,padamu itu apa bisa dikatakan cinta,..
antara pria.kepada wanita…aku berkata terus terang karena
kau terlalu baik.dan terlalu.mulia, aku tidak mau
membohongimu..
. aku harus meyakini diriku sendiri apakah aku
menyayangimu sama dengan perasaan cinta seorang pria
kepada.seorang wanita untuk menjadi pendamping hidupnya
untuk selamanya… "
" Fei koko, aku dapat mengerti akan dirimu, dan aku sangat
menghargai kejujuranmu, memang tidak mudah untuk.meyakini
diri sendiri kalau sudah benar benar mencintai seseorang, aku
akan menunggu jawabanmu Fei ko, tidak harus kau jawab
sekarang, dan.aku akan menanti jawabanmu, jangan terlalu
risaukan pertanyaanku tadi, aku berani mengingkapkan perasaan
cintaku padamu.karena.aku sudah benar benar yakin, hanya
engkau yang aku cintai !.."
Bulan purnama seolah menjadi saksi ikrar mulia dari
seoranng gadis kepada pria pujaan hatinya, dan juga menjadi
saksi kejujuran hati seorang pendekarnYen Fei yang masih butuh
waktu meyakinkan.perasaannya tanpa harus berbohong ataupun
berkata gombal.,.memanfaatkan wanita yang telah jatuh hati
padanya.
akan tetapi malam ini sudah melegakan hati Kim Lan yang
telah mengungkapkan perasaannya , demikian juga Yen Fei yang
sudah berani mengatakan apa adanya tanpa harus berbohong !..
malam ini Yen Fei dan Kim Lan benar benar tidak tidur ,
mereka hanya mengobrol dan bercerita tentang perjalanan hidup
––––––––
BAGIAN 27
tahu tentang keadaan kota raja Ying Thien ini, karena Tuako
adalah penduduk asli disini ! "
" Kongcu terlalu sungkan memanggilku dengan sebutan
Tuako segala panggil namaku saja , aku bermarga Yen bernama
Sun Tek, ! tapi.orang orang banyak memanggilku A Tek saja "
Pemuda setengah mabok itu memperkenalkan diri yang
ternyata juga bermarga Yen , mungkin pemuda setengah mabok
ini dapat memberikan informasi tentang keluarga ayahnya yang
juga bermarga Yen,
" Baik lah ko Sun Tek, sungguh sangat kebetulan sekali aku
juga bermarga Yen , namaku Fei, ko Sun Tek dapat memanggilku
dengan A Fei saja , omong omong restoran yang mana , di
kampung Siao Yao Cun ini yang paling ramai dan terkenal.? "
" Yang paling ramai di sini adalah rumah makan raja bebek,
yang sangat terkenal dengan bebek panggangnya, aku sudah lama
sekali tidak makan disana, dulu sewaktu aku belum bangkrut
sering makan kesana"
sekilas kesedihan terlihat di wajah A Tek , perubahan raut
wajah dari pemuda ini tidak lepas dari pandangan Yen Fei.
" Baiklah , Ko Sun Tek kita makan kesana,.dan semua aku
yang traktir, ki Sun Tek boleh makan dan minum sepuasnya biar
aku yang traktir !. "
" benarkah ?...A Fei kau sungguh adalah seorang pemuda
yang sangat baik hati,.jarang sekali ada orang yang mau berbuat
baik kepada seorang gembel seperti aku ! "
Mereka berjalan menelusuri gang perkampungan Siao Yao
Cun yang terang benderang dengan cahaya lampion beraneka
warna , dan bunyi musik dan nyanyian yang bercampur baur dai
––––––––
BAGIAN 28
sampai hari ini sudah di temukan dua kali jasad pria tampan
yang mati dalam keadaan telanjang bulat , mata melotot dan
kehabisan darah.
peristiwa ini membuat geger warga kota Ying Thien dan
penduduk menghubung hubungkannya dengan legenda siluman
rase yang memangsa pria pria tampan.
salah seorang pemuda yang menjadi korban adalah anak
murid dari perguruan silat SIN HAUW BU KUAN ( perguruan
silat harimau sakti ) yang di dirikan oleh seorang pemuda
berkepandaian tinggi , Ouw Yang Hua , putra dari salah satu
empat orang datuk persilatan yang sangat terkenal yaitu Ouw
Yang Tiong sang pemburu sakti dari barat.
Ouw Yang Hua termasuk salah satu tokoh yang terkenal di
kota raja Ying Thien.
karena berwajah sangat tampan dan berbadan kekar
walaupun masih lajang baru berumur dua puluh tujuh tahun.
telah memiliki perguruan silat dan sebuah perusahaan Piaw
Kiok ( jasa pengiriman barang )
yang cukup ternama di Kota Ying thien yang juga di beri
nama SIN HAUW PIAW KIOK
Pada siang hari ini semua anak murid Sin Hauw Bu Kuan
yang semua anggotanya adalah remaja pria kini mereka semua
berkumpul di Lian Bu thai mengelilingi sebuah jenazah yang
telah dimasukan ke dalam sebuah peti mati.
Terlihat seorang pemuda berbadan kekar dan berwajah
tampan memimpin doa , dan diikuti semua anak murid Sin Hauw
Bu Kuan.
" Sebelum Acara kremasi , saya
Hua , yang mana bila jalan darah Shang Kan Hiat ini tertotok
akan membangkitkan gairah birahi.
akan tetapi yang dihadapi oleh wanita paruh baya ini adalah
pemuda sakti putra dari datuk silat kenamaan tentu saja selalu
waspada , dan sadar kalau wanita ini hanya berpura pura dan
hendak mencelakai dirinya.
dengan segera Ouw Yang Hua
mendorong dada wanita ini denhan telapak kanan
" Desssh !...."
wanita paruh baya yang sudah terbakar oleh nafsu berahinya
sendiri tidak menduga sang calon korbannya akan memukulnya
dari jarak dekat.
" Auuugh !..."
wanita paruh baya ini terjengkang kebelakang.
." Cukup !... hentikanlah sandiwaramu wanita iblis, siapa kau
sebenarnya !.."
Ouw Yang Hua yang merasa tertipu dan hampir celaka
melotot dengan sinar mata.mencorong.
" Hi..Hi...hi… dasar kau pria tak tahu diuntung !... diajak
bercinta dengan suka rela kau menolak,
aku akan memaksamu melayani ku !..."
Tiba tiba wanita paruh baya ini menyerang Ouw yang Hua
dengan pukulan jarak jauh , 'dash!..." angin pukulan yang sangat
dahsyat , menyerang kepada Ouw Yang Hua , menandakan kalau
wanita ini memiliki tenaga sinkang yang sangat besar mengarah
ke bagian perut.
" Tutup bacot busukmu wanita iblis, ternyata kau adalah Jeng
Tok Moli, dan tentu engkaulah yang telah menewaskan muridku !
"
Ouw Yang Hua segera melepaskan tiga buah belati
terbangnya ke arah Jeng Tok Moli, wush !... tiga buah belati
terbang mengarah ke jantung dan kedua mata Jeng Tok Moli.
luncuran senjata rahasia berupa belati ini sangat dahsyat dan
cepat , belati tinggaal sejengkal lagi mengenai sasaran , akan
tetapi hanya dengan menyampokan tangannya yang berkuku
panjang
Cring ...Cring...Cring …
tiga batang belati itupun tersampok jatuh .
Walaupun hanya kuku jari, akan tetapi kuku jari yang
dialirkan tenaga sinkang menjadi sangat kuat dan mampu beradu
dengan belati terbang yang terbuat dari baja.
" Hiaat !... "
Jeng tok Moli kembali menyerang dengan jurus cakar
iblisnya , Ouw Yang Hua segera menangkis semua serangan dari
Jeng Tok.Moli .
pertarungan kembali berlangsung dengan sengit, tiba tiba
Jeng Tok Moli menaburkan bubuk berwarna merah yang kini
menguap.menjadi asap yang berwarna.merah.
" hai nenek iblis !.. pakai dulu bajumu , aku jengah bertarung
dengan nenek tua bugil tidak tahu malu , cih … sungguh sangat
menjijikan ! "
gadis muda berpakaian hitam ini segera membalikan badan
dengan gaya yang sangat merendahkan .
Jeng Tok Moli pun
segera mengenakan pakaiannya dan kini meloloskan sebilah
pedang berwarna hitam, bau amis yang menyengat meneruak saat
pedang diloloskan , menandakan bahwa pedang hitam dari Jeng
Tok Moli mengandung racun yang sangat berbahaya.
Dengan pedang hitamnya Jeng tok moli menusuk ke dada
gadis berpakain hitam .
gadis berpakaian hitam ini segera mundur kebelakang
menangkis dengan pedang merahnya,
" Trang !..trang !..Trang !...
pijaran bunga api memercik setiap kali kedua pedang pusaka
beradu.
kedua orang yang bertarung ini keduanya adalah ahli Kiam
Shut tingkat tinggi keduanya bergerak sangat cepat, gerakan
pedang berubah menjadi gulungan cahaya hitam dan cahaya
merah yang saling mengurung.
sudah lebih dari tiga puluh jurus lebih Jeng Tok Moli , dan
gadis baju hitam itu bertarung , sepertinya keduanya seimbang
dalam ilmu Kiam Shut.
tiba tiba gadis baju hitam itu mengeluarkan pekikan nyaring
gerakan sinar pedangnya berkelebat kedelapan arah , bayangan
pedang terlihat seperti kelopak bunga teratai , dan gadis itu
Liu Bwe yang ceria dan jenaka melihat wajah Ouw Yang
Hwa yang memerah seperti kepiting rebus terrawa ngikik
" Gak usah gugup Hwa koko, aku hanya becanda jangan
terlalu dibuat serius " Liu Bwe tersenyum manis , sederet gigi
yang putih dan rapi , semakin memukau Ouw Yang Hua yang
sudah timbul rasa sukanya kepada Liu Bwe yang sangat cantik
berilmu silat tinggi, dan telah menyelamatkan jiwanya
ada suatu getaran yang tak pernah dirasakan Ouw Yang Hua
selama ini.
semua gerak gerik dan sikap Liu Bwe semua terasa sangat
menarik di mata Yen Fei.
apakah getaran seperti ini , yang dinamakan cinta , entahlah
Ouw Yang Hua tidak berani berpikir terlalu jauh.
Liu Bwe juga sebenarnya merasa ada sesuatu getaran aneh
setiap kali memandang Ouw yang Hua yang sangat tampan
dengan tubuh kekar dan tonjolan otot di sekujur tubuhnya yang
sangat menawan, suatu perasaan yang tak pernah dirasakan oleh
Liu Bwe sebelumnya.
dua pasang mata saling memandang dan saling mengagumi ,
walaupun tanpa berkata kata dari tatapan mata seperti terjalin
suatu hubungan kontak yang tak dapat di jelaskan hanya bisa
dirasakan.
tiba tiba Liu Bwe tersadar kemudian tertawa cekikan , "
Hi..hi..hi.. mengapa Hua ko bengong memandangku , emang ada
yang aneh ya ? "
di tegur oleh Liu Bwe , Ouw Yang Hua pun kembali
gelagapan, sikapnya yang canggung dihadapan Liu Bwe semakin
, terlihat menarik
––––––––
BAGIAN 29
" Lalu apa pendapatmu Bwe Moi ?, keahlian Jeng Tok Moli
dalam menggunakan racun sangat hebat sekali ! "
"Bukankah yang sangat berbahaya, bubuk racunnya yang
menyebar di udara, sifat dari racun diudara tidak akan bertahan
lama, apa lagi tertiup angin yang kencang ! aku pikir bagaimana
kalau kita selalu menyiapkan kipas, untuk berjaga jaga kalau dia
menebarkan bubuk beracun ! "
Ouw Yang Hua sangat kagum dengan Liu Bwe, selain
berilmu tinggi, juga sangat cerdas sekali,
" sungguh luar biasa , engkau sangat cerdas sekali, aku
sendiri tidak pernah memikirkan sebelumnya, akan tetapi , kalau
menunggu dia menyebarkan bubuk beracun baru kita
mengeluarkan kipas ,sepertinya sudah terlambat , apa tidak
sebaiknya kita mengganti senjata dengan kipas khusus, atau kita
menggunakan dua senjata sekaligus di tangan kanan dan kiri yang
salah satunya kipas !"
" Benar sekali Hua ko , aku berpikiran membuat kipas dari
bilah baja tipis , dan dilapisi dengan kain sutra tebal agar bisa
dijadikan sebagai senjata!,"
" Di Kota raja Ying thien ini, aku punya kenalan seorang
pandai besi yang sangat mahir membuat senjata, yang merupakan
langganan istana , untuk membuat persenjataan prajurit, aku akan
memesan sepasang, satu buat ku dan satunya untuk Bwe moi ! "
" aku ikut kesana!.. Hua ko !.. aku ingin juga melihat lihat ,
orang membuat beraneka jenis senjata "
Kwe Lojin, adalah seorang pande besi yang sudah sangat
terkenal di kota ying thien, banyak sekali Tokoh tokoh Kang
Auw memesan senjata kepada Kwe Lojin, baik para pendekar
golongan putih maupun para penjahat dari golongan Hek To juga
dilayani, hanya saja Kwe Lojin hanya mau turun tangan sendiri
––––––––
BAGIAN 30
Kita tinggalkan sejenak Liu Bwe dan Ouw Yang Hua yang
sedang memperdalam ilmu KIAM - KONG - LUI – HONG untuk
mengikuti pencarian Yen Fei terhadap musuh besarnya
IT - Gan - O - HAUW ( Macan kumbang bermata satu ) alias
Barkha .
––––––––
BAGIAN 31
" Augh !.." mata satu satunya dari Barkha tekena ujung
sepatu Yen Fei , pandangan nya menjadi kabur,
akan tetapi Barkha kembali mengamuk menyerang dengan
kedua cakarnya .
Kedua tangan Barkha mencengkram pundak Yen Fei
cengkraman tangan kiri berhasil di Tepis, akan tetapi cengkraman
tangan kanan Barkha berhasi menghunjamkan kelima bilah pisau
ke pundak kiri ,darah mulai mengucur,.masih untung kekuatan
sinkang Yen Fei termasuk kuat , kelima bilah pisau hanya mampu
melukai kulit tapi tidak sampai melukai otot.
tiba tiba Yen Fei berteriak ,
"Hiaaaaat !.... mengangkat tangan kiri mengalirkan Hud
couw sinkang ke ujung jari tekunjuk dan menusuk ke bola mata
kanan Barkha,..
"Craaaaap !....." jari telunjung Yen Fei menembus bola mata
,dan merubah posisi jari melengkung dan ….
menarik keluar bola mata Barkha , darah menyembur deras
dari rongga mata , disusul teriak kesakitan dari Barkha , suara
teriakan yang mengandung kekuatan Khi Kang menggema seisi
aula , para wanita peghibur yang terhipnotis oleh asap beracun
pun semua tersentak sadar , dan sibuk berlari sambil menutup
telinganya, bahkan ada yang tak sempat lari tewas seketika
dengan liang telinga mengeluarkan darah akibat gendang telinga
yang hancur akibat frekeensi suara teriakan Barkha.
Barkha yang kini buta total mengamuk bagaikan kesurupan
setan , menghantam dengan pukulan Berkekuatan sinkang ke
segala arah .
" Daaassssh !...Dasssah !...Dassssh !..."
BAGIAN 32
Liu Bwe wanita yang disukai Yen Fei dari masih remaja, kini
berhasil dijumpai, akan tetapi mengapa tidak ada rasa gembira
dan senang ?
orang yang selalu hadir dalam angan angan dan selalu dirindukan
, akan tetapi sepertinya Liu Bwe dan Ouw Yang Hua sudah
berpacaran.
rasa kecewa kini berkecamuk dalam bathin.
perang bathin antara rasa gembira dan rasa cemburu serta kecewa
bercampur aduk menyesakan rongga dada, tanpa disadari jari
jarinya mencengkram dahan pohon dengan sangat kerasnya
" kraaaak !..."
dahan pohon yang di cengkram remuk dan dahannya jatuh
menimbulkan suara "Bruuuk ! "
sehingga mengagetkan Ouw yang Hua yang sedang asyik
berpacaran dengan Liu Bwe
" Siapa itu !..."
secara reflek Ouw Yang Hua melepaskan sebatang anak panah.
" Sheeeer !..."
anak panah yang di lepaskan dari Gendewa meluncur dengan
sangat cepat .
Yen Fei terkejut melihat datangnya anak panah segera
menyampok dengan tangan kanan. akan tetapi Ouw Yang Hua
kembali melepaskan anak panah , kini empat batang sekaligus
meluncur ke arah yen fei ke empat titik sasaran yang berbeda.
Dengan sigap dan cepat Yen fei menendang anak panah yang
mengarah pada pingang kiri dengan kaki kanan dan melakukan
gerakan salto di udara , dan tangan yen Fei sangat cepat
menangkap tiga batang anak panah , saat kakinya kembali
" Ayo kita harus menjauh dari aroma beracun ini !" dan segera
menarik Ouw Yang Hua dan berlari meninggalkan pohon Rong
Shu .
"Hi...Hi...hi !...." tiba tiba terdengar suara ketawa. Lalu muncul
sebuah bayangan yang mengejar mereka.
––––––––
BAGIAN 33
BAGIAN 34
Kita ikuti kembali perjalanan Yen Fei ,
setelah kecewa karena mengetahui Liu Bwe sudah
berpacaran dengan Ouw Yang Hua, Yen Fei berlari dan terus
berlari sampai merasa letih , ternyata sudah sampai di pinggiran
sebuah Hutan.
duduk di bawah pohon Rong shu mengenang kembali semua
peristiwa yang sudah terjadi.
––––––––––
TAMAT