Terdapat lah sebuah danau yang dianggap suci oleh suku suku
bangsa yang mengelilingi danau CHING HAI tersebut suku manchu
menyebutnya KOKO NOOR suku mongol menyebutnya KOKO
NAYUR
sedangkan suku tibet
menyebutnya MiTSO SANGON PO.
yang semuanya bila di terjemahkan mempunyai makna yang sama
yaitu" danau laut biru" karena memang danau Ching Hai sangatlah
luas bagaikan lautan luas.
bila akan melintasi danau CHING HAI dari ujung timur sampai
ujung barat,.dibutuhkan waktu lima belas hari dengan berkuda atau
tiga puluh hari berjalan kaki.
Hanya pada saat puncak musim dingin saja orang orang dapat
mengunjungi pulau tersebut
karena pada musim dingin danau CHING HAI membeku
orang orang dapat mengunjungi pulau tersebut dengan berjalan
kaki tanpa harus takut dengan pusaran air yang ganas,
akan tetapi tetap saja dengan resiko yang tinggi karena lapisan es
yang membeku bisa tiba tiba retak .
hanya segelintir orang saja yang pernah mengunjungi pulau maha
dewa,
dan menurut cerita orang orang yang pernah menginjakan kaki
kesana,
di tengah pulau terdapat sebuah bagunan candi yang sangat besar
tapi tidak di temukan penghuninya sama sekali.
tetapi.penduduk sekitar danau Ching Hai percaya kalau yang
tinggal di pulau maha dewa adalah pertapa sakti,
hanya orang orang yang berjodohlah yang dapat menemui manusia
setengah dewa tersebut.
tetapi banyak juga orang orang mongol yang pindah dan menetap
di Ching Hai
Karena kerajaan Ming menganggap daerah Ching Hai masih
merupakan daerah kekuasaan kerajaan Ming
maka tidak jarang terjadi penyerangan oleh pasukan kerajaan Ming
dari kota Shining yang telah dikuasai oleh kerajaan Ming terhadap
kelompok kelompok kecil suku mongol.
***
terlihat seorang bocah laki laki berusia sekitar tujuh tahun sedang
mengembalakan domba dombanya.
Bocah laki laki itu memakai pakaian tradisional mongol
dengan topi yang terbuat dari kulit rubah dan rompi juga dari kulit
rubah, dan didadanya tergantung sebuah busur sederhana yang
terbuat dari bambu.
bocah laki laki itu kalau di tafsir sekitar berumur tujuh tahun walau
masih kecil tapi terlihat gagah dan tampan berkulit putih dengan
kedua alis tebal ,dan sorot mata menyorot yang tajam dan
bercahaya membayangkan kecerdasan pada diri bocah laki laki ini.
tidak seperti anak anak mongol pada umumnya yang berkulit gelap.
bocah ini berkulit putih wajahnya pun lebih halus dan tampan .
" Benar sekali cucu ku, manusia memang lebih jahat dan kejam dari
binatang buas, bahkan manusia lebih jahat lagi dari pada iblis!..
Binatang buas membunuh dan memangsa korbannya karena
kehendak alam, untuk menyambung kehidupan,
seperti halnya kita memburu rusa dan kelinci, karena hendak kita
santap sebagai makanan.
dan saar memburu, kita tidak ada perasaan benci atau dendam,
semua itu hanya untuk menyambung hidup,
akan tetapi manusia saling membunuh , demi memuaskan nafsu
nya, keserakahan akan kenikmatan dunia!...
iblis hanya mampu membisik dan menggoda iman manusia, tapi
iblis sendiri tidak ada kemampuan untuk membunuh manusia!,
Fei ji !.. pernahkah kamu melihat manusia yang tewas dibunuh
iblis?...
karena asyik ngobrol, tak terasa , torgun dan Yen Fei sudah
kembali ke tenda mereka,
disambut oleh Sernai Toya sang ibu muda yang cantik jelita,
menyambut pulangnya ayahanda , bersama putranya tercinta.
***
Yen Fei dan anak.anak laki laki suku Darkhan sebaya nya pada
ramai menonton ,anak anak berteriak memberi semangat kepada
ayah atau paman mereka yang mengikuti lomba ,
" Ayahku hebat, ayahku pasti menang !" berteriak teriak suara anak
anak , memberi semangat kepada ayahnya masing masing
Teriakan dari anak anak itu mengingatkan Yen Fei kepada
ayahnya, dengan wajah tertunduk Yen Fei menjauh dari
rombongan anak anak, menghampiri kakeknya,
dan kedua orang pamannya ,
paman jebe ,dan paman Temka
kedua pamannya ini juga sangat sayang dengan Yen Fei bersama
kedua paman nya inilah Yen Fei sering berlatih menunggang kuda
dan memanah
Dengan belaian lembut kakek Torgun membelai.kepala Yen Fei
seolah mengerti apa yang di pikirkan oleh cucu kesayangannya.
" A Fei, jangan sedih! setelah engkau dewasa ,.kau juga dapat
mengikuti lomba berkuda, dan kakek yakin engkaulah yang akan
selalu menjadi pemenangnya." berkata kakek Torgun memberi
semangat.
kuda yang ditunggangi Yen Fei tidak menelusri pantai tapi berbelok
ke selatan memasuki sebuah hutan rimbun , belum seberapa dalam
memasuki hutan,.kuda yang ditunggangi Yen Fei meringkik
Mengangkat kedua kaki depannya seperti ketakutan , Yen Fei
terjatuh darii punggung kuda.
dan kuda yamg ditunggangi Yen fei terus .berlari dengan sangat
cepat menerobos kedalam hutan yang rimbun
sedangkan pasukan kuda yang mengejar Yen Fei. juga meringkik
mengangkat kaki depan dan berbelok arah berlari keluar dari hutan
dengan cepat tidak lagi menuruti perintah penunggangnya .
Tubuh Yen Fei yang kelelahan dan terjatuh dari punggung kuda
membentur batu,
Yen Fei pun jatuh pingsan tak sadarkan diri.
Dari balik rimbun nya pepohonan melangkah keluar seekor harimau
putih yang sangat besar , perlahan berjalan menghampiri tubuh
Yen Fei yang sedang tak.sadarkan.diri
hidung nya mengendus ngendus tubuh kecil Yen Fei
Harimau putih itu sangat lah besar, tubuhnya sebesar kerbau , akan
tetapi tidak seperti harimau pada umumnya berloreng loreng , tapi
harimau ini berwarna putih polos, seperti warna bulu beruang salju.
setelah mengendus sekeliling wajah dan tubuh kecil Yen Fei,
Harimau putih menunduk mendorong dorongkan kepala ke wajah
Yen Fei, seolah olah hendak membangunkan Yen Fei di coba
berkali kali tetap saja tidak ada reaksi.
akhir nya sang harimau putih tengkurap di samping tubuh Yen Fei
yang masih pingsan , menggoyang goyangkan ekor ,tetapi mata
sang Harimau terus saja mengawasi Yen Fei.
Entah dari kapan tahu tahu di depan Harimau putih sudah berdiri
seorang kakek berbaju putih ,tetapi terlihat hanya memakai sehelai
kain panjang yang dililitkan ke tubuh, seperti layaknya pakaian
seorang pertapa, kakek tersebut sangat kurus dengan warna kulit
agak hitam, dengan rambut yang yang berwarna putih dan jenggot
juga sudah memutih semua, kalau di tafsir mungkin kakek ini sudah
berusia seratus tahun ,walaupun kulit wajah sudah keriput tetapi
kedua sorot matanya sangat tajam.
sepasang mata yang besar dan bundar bagaikan mata naga .
" Amitohud,...Pek Hauw Siapa anak ini!" seolah olah sang harimau
putih dapat mengerti apa yang di katakan kakek tua ,
harimau putih yang di panggil Pek Hauw ini mengibas ngibaskan
ekor.
kakek berpakaian putih ini jongkok di depan Yen Fei, tangan yang
hanya tinggal kulit berbalut tulang itu mengelus kepala Yen Fei, lalu
memeriksa nadi pada pergelangan tangan , lalu membalikan kepala
Yen Fei.
" Amitohud !.. ,Thian maha agung ,anak ini masih hidup tetapi
terjadi pendarahan diotak"
tangan sang kakek menempelkan telapak tangan di bagian yang
memar dari telapak tangan yang menempel itu mengeluarkan asap
putih, dan diusap ke bagian kepala Yen Fei yang memar berangsur
angsur kembali normal.
kemudian kedua tangan sang kakek menempel di punggung Yen
Fei yang masih dalam posisi tengkurap , sepasang telapak tangan
yang menempel dipunggung mengeluarkan asap putih , kulit
punggung Yen Fei perlahan lahan berubah menjadi kemerahan dan
dari pori pori mulai timbul keringat sebesar kacang hijau, makin
lama keringat yang mengucur makin banyak.
Yen Fei teringat kejadian saat terakhir dia berada di puggung kuda
saat di kejar oleh pasukan kerajaan , lalu tiba tiba dia terjatuh , oh
ternyata kuda yang di tungganginya ketakutan dengan harimau
putih ini sehingga membuatnya terjatuh dan kuda kuda dari prajurit
yang mengejarnya juga lari ketakutan.
dan harimau dan kakek ini yang telah menyelamatkan nyawanya.
Yen Fei segera berlutut dihadapan kakek tua " Terimakasih ,
locienpwe ! sudah menyelamatkan jiwaku "
" Ha.. ha.. ha..! Thian maha pengasih disaat saat menanti ajal ,aku
diberikan seorang murid., untuk mewariskan semua ilmu ku "
sambil tertawa terbahak bahak kemudian menangis memeluk Yen
Fei.
" Yen Fei, ketahuilah kau kini sudah menjadi murid dari SIN-JIU-
YOK-SIAN ( Dewa obat Tangan sakti )
Kakek itu tertawa terbahak bahak , kemudian menangis ,
memang aneh sekali kelakuan dari Sin Jiu Yok Sian ini.
Sin Jiu Yok Sian nama aslinya Monggolana dia terlahir di nepal di
salah satu desa dekat Kapilavastu, dari masih anak anak
Monggolana sudah sangat tekun mempelajari ilmu tentang segala
macam racun , dan pengobatan dari orang tuanya seorang
brahmana yang menjadi tabib istana raja Asoka
selain sangat cerdas dan berbakat baik semua keahlian ayahnya
sudah di kuasai bahkan lebih hebat dari ayahnya karena
monggolana suka bereksperimen mempelajari khasiat khasiat dari
segala macam tumbuhan dan hewan berbisa, dirinya juga sangat
berbakat dalam seni bela diri , dari remaja Monggolana
berpetualang dan berguru dengan siapa saja .
sudah tak terhitung kitab kitab pusaka yang telah dipelajarinya
selama bertualang dari nepal ke india, tibet, mongolia sampai
daratan tiongkok.
akan tetapi dibalik kecerdasan dan bakat yang luar biasa
monggolana mempunyai tabiat yang buruk , segala sesuatu yang
diingikannya akan di tempuh dengan segala cara termasuk mencuri
dan menggunakan racun sudah banyak sekali kitab kitab dari
berbagai perguruan di dunia Kang Auw dicuri tidak peduli dari tokoh
golongan putih ataupun tokoh golongan hitam.
dia tidak segan segan membunuh pemilik kitab pusaka dengan
racun yang sangat ganas.
selain itu monggolana juga berwatak mata keranjang , dia tidak
pernah menolak cinta wanita, tetapi hanya untuk memuaskan
nafsunya setelah, bosan wanita wanita tersebut di tinggalkan begitu
saja
maka tak heran masa mudanya terkenal dengan julukan
Toat Beng Thaicu ( Pangeran pencabut nyawa) yang
menggegerkan dunia Kang Auw
akan tetapi sejak Monggolana menemuii cinta sejatinya dengan
seorang gadis suku Miao , berkeluarga menjalani kehidupan
sederhana yang bahagia Monggolana bertobat akan tetapi karena
terlalu banyak orang yang sakit hati dan mendendam kepada Toat
beng Thaicu , dia di serang dan di keroyok oleh banyak tokoh tokoh
sakti dunia Kang Auw tokoh golongan putih maupun golongan
sesat , istri dan anaknya ikut terbunuh.
Tetapi Toat Beng Thaicu berhasil selamat,
setelah bertobat dan kehilangan anak istrinya , monggolana
mengasingkan diri dipuncak gunung Himalaya mendalami ilmu
spiritual .
dan hendak menebus dosa dosanya dengan menyelamatkan
nyawa orang dengan keahliannya dibidang pengobatan.
maka sejak sepuluh tahun terakhir nama Sin Jiu Yok Sian menjadi
terkenal di dunia Kang Auw , dan orang orang tidak pernah
menduga kalau Sin Jiu Yok sian dahulunya adalah tokoh sesat Toat
Beng Thaicu.
karena Sin Jiu Yok Sian adalah tabib misterius yang tempat
tinggalnya selalu berpindah pindah, dan tinggal ditempat tempat
terpencil jauh dari keramaian.
***
Karena hari sudah menjelang senja Sin Jiu Yok Sian mengajak Yen
Fei pulang ke pondoknya di tengah hutan belantara,
saat kembali ke pondok tempat tinggal Sin Jiu Yok Sien , Yen fei
duduk di punggung Pek Hauw Harimau putih ini sangat lincah
berlari masuk ke tengah hutan dan Yok Sien sendiri bergerak
laksana terbang hanya bayangan berkelabat.
pek Hauw sang Harimau putih sangat Lincah menembus semak
belukar dan melompati akar akar pohon raksasa,.akan tetapi Yen
Fei yang sudah terbiasa menunggang kuda, tidak mengalami
kesulitan menunggang harimau tidak lama berselang tibalah Pek
Hau bersama Yen Fei di sebuah tempat seperti sebidang ladang
yang di penuhi dengan tanaman bunga yang berbentuk sangat
aneh bentuk bunganya seperti bunga matahari akan tetapi kelopak
bunganya berwarna warni , di satu mahkota bunga yang sama
terdiri dari tujuh warna.
dan ditengah kebun bunga aneh yang sangat aneh terdapat sebuah
telaga kecil dengan air yang sangat jernih
dan di tengah telaga berdiri sebuah pondok sederhana tapi terlihat
sangat asri dan indah.
telah berdiri di samping telaga sang kakek sakti Sin Jiu Yok Sian
" Hutan Tok Hua Lim ini penuh dengan tanaman beracun, dan
setiap saat bisa mengancam jiwa, tapi kau tak perlu khawatir
muridku, ha… ha…ha…, karena kau adalah murid Yao Sien,
tidak akan ada racun yang akan mengganggumu"
Sin Jiu Yok Sien mengambil sebuah kotak kayu dari salah satu
sudut rak bambu,
setelah dibuka ,ternyata di dalam kotak kayu masih ada sebuah
wadah kecil yang terbuat dari batu Giok.
dan setelah wadah terbuka terdapat dua butir mutiara yang satu
berwarna merah terang
dan yang satu lagi berwarna hitam gelap.
" Yang berwarna merah adalah mutiara ular merah yang diambil
dari kelenjar racun Ang tok Coa,
dan Yang berwarna Hitam adalah biji bunga teratai hitam yang
hanya tumbuh di puncak gunung es, kedua pusaka ini adalah
benda yang sangat beracun, akan tetapi sangat bermanfaat untuk
mengobati orang yang terkena racun,
cukup dengan menghirup uap dari mutiara ular merah orang yang
keracunan akan segera sembuh, akan tetapi kalau orang sehat
tercium uap mutiara ular merah ini tentu akan segera menemui
maut, sedangkan biji bunga teratai hitam mempunyai manfaat yang
sama hanya saja biji teratai hitam untuk memunahkan racun dari
jenis tumbuh tumbuhan sedangkan mutiara ular merah untuk
segala racun yang berasal dari Hewan berbisa, Kedua benda ini
akan ku berikan kepadamu.,untuk menjaga agar tidak hilang dicuri
orang dan di.salah gunakan , sebaiknya kedua obat pusaka ini kau
telan!"
dan mulai saat itu Yen Fe mulai diajarkan ilmu pernafasan meditasi
dengan berbagai posisi yang berbeda beda, ada meditasi dengan
posisi umum duduk bersila, ada juga yang terbalik dengan posisi
kepala dibawah kaki diatas, bahkan ada posisi tiduran miring
dengan sebelah tangan menopang kepala seperti posisi arca
"Sleeping Budha" yang terdapat dalam kuil kuil budha.
dalam waktu satu tahun, Yen Fei sudah mampu mengontrol
pergerakan tenaga sinkang kemana dia suka, bahkan sudah daoat
memisahkan Tenaga panas yang hendak di keluarkan ataupun
hanya tenaga dingin saja .
Setelah satu tahun berlatih tenaga sinkang , pada tahun kedua Yen
Fei baru diajarkan ilmu Ginkang (Ilmu meringankan tubuh) karena
memang ilmu meringankan tubuh membutuhkan tenaga sinkang
yang cukup kuat , untuk melompat tinggi maupun lebih jauh.
mula mula Yen Fei berlatih berlari dengan cepat di tanah datar ,
dan selalu di temani Pek Hauw si harimau putih ,yang merupakan
teman yang paling setia menemani Yen Fei.
kemudian ketahap yang lebih sulit berlari berlompatan dari dahan
dahan pohon , hingga ginkang dengan medan yang lebih sulit yaitu
berlari dan berloncatan dengan hanya bertumpuan pada daun
teratai yang mengambang diatas air telaga.
" muridku , Hari ini aku akan mengajarkan padamu ,salah satu ilmu
Ginkang andalanku, Hud - Eng - Po - Hoat ( gerakan Bayangan
Budha ) ilmu ini aku ciptakan sendiri , dengan pengerahan sinkang
dan kemampuan mengatur keseimbangan tubuh dapat bergerak
cepat bahkan dapat meluncur diatas permukaan air hanya dengan
tumbuhan daun teratai maupun benda benda ringan yang
mengapung lain di permukaan air"
di tepi telaga Sin Jiu Yok Sian
memberi petunjuk tentang kuda kuda dan cara mengatur
pernafasan dan keseimbangan
"Afei ..saat menjejakan kaki ketumpuhan daun teratai kau tahan
pernafasan , mengerahkan tenaga keujung jari kaki , kemudian
buang nafas saat melompat ,pergunakan waktu sependek dan
secepatnya saat menjejakan kaki dan jaga keseimbangan agar
tubuhmu dapat melayang diudara dalam waktu yang lebih lama dan
begitu seterusnya.
setelah memberi penjelasan kepada Yen Fei tubuh Sin Jiu Yok
Sian melompat ketelaga dan bergerak sangat cepat berlompatan
dari daun teratai ke daun teratai lainnya kalau di lihat sekilas seperti
dapat berlari diatas air dan dalam waktu yang begitu singkat tubuh
Yok sian sudah sampai di sebrang telaga.
kemudian dari seberang telaga
hanya dengan sebatang potongan bambu tubuh Yok Sian meluncur
bagaikan orang bermain surfing kembali ke arah Yen Fei dan Pek
Hauw yang memandang dengan penuh kekaguman .
" Baiklah suhu, teecu akan terus berlatih di temani Pek Hauw!"
Yen Fei adalah seorang anak yang sangat giat dan penuh
semangat pantang menyerah
hingga dalam waktu berbulan bulan , akhirnya berhasil juga Yen Fei
menguasai ilmu Sin- Eng- Hud-Po
selain latihan ilmu sinkang , ginkang , Yen fei juga diajarkan ilmu
pengobatan termasuk pengetahuan tentang racun, ilmu tusuk jarum
untuk pengobatan.
waktu melaju dengan sangat cepat sudah tiga tahun lamanya Yen
Fei tinggal bersama Yok Sian
dan Pek Hauw ditengah hutan tok hua lim .
setelah menguasai ilmu sinkang dan ginkang yang cukup kuat
Sin Jiu Yok Sian mulai mengajarkan ilmu andalannya Cui - Beng-
Sin- Ci ( Jari sakti pengejar nyawa) ilmu totok jalan
darah menggunakan jari yang sangat mematikan itulah sebabnya
mendapat julukan Sin Jiu ( tangan sakti ) karena ilmu totokan
jarinya sangat kuat dan cepat , hanya dengan jari jari tangannya
Sin Jiu Yok Sian dapat melumpuhkan bahkan membunuh lawan
lawannya dengan sangat cepat karena yang diserang adalah jalan
darah penting.
selain ilmu Toat- Beng- Sin- Ci .
Sin jiu Yok Sian juga menurunkan ilmu andalannya yang lain yaitu
ilmu I-Kiong-Hoan-Hoat ( ilmu memindahkan jalan darah )
dengan ilmu ini dapat memindahkan jalan darah sehingga pukulan
dari musuh yang mengarah ke jalan darah penting tidak berakibat
fatal
dan melepaskan efek totokan musuh dengan memindahkan jalan
darah.
kedua ilmu ini membutuhkan dasar tenaga sinkang yang sangat
kuat juga pengetahuan mengenai tempat jalan darah di seluruh
tubuh manusia.
itulah sebabnya setelah mempelajari sinkang selama tiga tahun
ilmu ini baru di turunkan kepada Yen Fei.
yen fei sangat tekun dalam berlatih semua ilmu yang di turunkan
oleh Sin Jiu Yok Sian.
setiap hari Yen fei selalu melatih ilmu Cui Beng Sin ci ilmu jari sakti
andalan gurunya.
telah di buatkan sebuah orang orangan yang terbuat dari kayu
dan di gambar seratus delapan puluh delapan jalan darah yang
terdapat di dalam tubuh manusia.
karena titik jalan darah sangat kecil di perlukan kecepatan dan
ketepan .dalam menotok jalan jalan darah tersebut,
tenaga sinkang harus dapat disalurkan dengan tepat ke ujung ujung
jarinya
dan sang guru dengan penuh kesabaran dan ketekunan
membimbing sang murid.
hingga benar.benar mahir dalam menggunakan jurus andalannya.
.
Waktu kembali melintas dengan begitu cepat nya tanpa terasa Yen
Fei dari anak anak kini telah tumbuh menjadi pria remaja berumur
dua belas tahun .
wajahnya terlihat semakin tampan terutama kedua sorot matanya
yang mencorong penuh keberanian dan semangat.
berbadan tegap dengan otot otot menonjol dangan dada bidang
dan bentuk oerut kotak kotak berotot , biasanya orang orang
modern menyebutnya dengan istilah " Berbody Sixpack ".
Yen Fei tumbuh semakin dewasa , akan tetapi gutunya Sin Jiu
Yok.Sian terlihat semakin tua dan renta.
badannya hanya tersisa kulit membungkus tulang,hanya sorot mata
nya saja.yang tidak berubah, tetap mencorong bagaikan sepasang
mata naga
tidak seperti biasanya sang guru mengajaknya berlatih tetapi pada
pagi hari ini, suhunya sin jiu Yok Sian mengajaknya berbicara di
dalam pondok
".Afei, tidak terasa lima tahun sudah kita tinggal bersama semua
ilmu andalanku sudah kuturunkan kepadamu, kaupun sudah
tumbuh sebagai pria remaja yang gagah,.aku yakin dengan
kemampuan yang kau miliki sekarang ,.sudah mampu menjaga
diri.sendiri,mungkin akan sulit dijumpai orang orang yang mampu
mengalahkanmu,.terus giatlah berlatih agar kepandaianmu semakin
matang!."
dengan penuh jasih sayang sin jiu Yok.Ong merangul pundak.Yen
Fei.
" Aku sudah semakin tua.dan renta, mungkin waktuku sudah tidak
lama lagi, aku ingin menghabiskan sisa hidupku menjadi pertapa di
tanah kelahiranku , aku ingin kembali ke kapilavastu!"
Yen Fei hanya tertunduk memandang suhunya , yang.memang
sudah nampak.semakin tua dan renta.
".Afei, pergunakanlah ilmu kepandaianmu untuk menolong orang
orang yang lemah, berbuaylah kebaikan sebanyak banyaknya, agar
ilmu yang kuturunkan kepadamu , berguna mengimbangi dosa
dosa yang pernah ku perbuat, siang ini juga aku akan memulai
perjalanan kembali ke Nepal, jaga dirimu.baik baik muridku,"
dengan mata berkaca kaca sin Jiu yok sian memandang Yen Fei,
Yen Fei memeluk tubuh gurunya sambil menangis,.
" Suhu,.ijinkanlah tecu tetap.menemanimu,.melayani masa tua
suhu sampai saat terakhir "
" Tidak.apa apa, aku merasa senang kalau saat ajal menjumputku
nanti, aku sudah berada di taman Lumbini dan dibawah pohon Bodi
tempat sang Budha mencapai Moksa,
apalah artinya nyawa , bukankah semua orang pasti akan mati, tapi
aku sangat bahagia karena sudah mengakui dan bertobat akan
perbuatan dosaku di.masa lampau, dan ilmu.ilmu ku sudah ada
penerus, bila engkau hendak membalas budiku berbuatlah
kebaikan , semoga Tuhan akan mencatat semua manfaat ilmuku
yang akan kau pergunakan nanti untuk menolong sesama, ".
" Apa benar ada kitab kitab peninggalan Bu Tek Hud Couw , di
pulau terpencil itu, bukankah Bu Tek Hud Couw, bertapa di puncak
gunung Chomolangma?"
" iya benar Heng! , akan tetapi para tokoh tokoh sakti dunia kang
auw sudah memeriksa setiap jengkal puncak gunung chomolangma
tetapi mereka tidak berhasil menemukan kuburan dari Bu Tek Hud
Couw, menurut perkiraan.mereka
Bu Tek Hud Couw berkelana ke suatu tempat terpencil dan
meninggalkan kitab kitab pusakanya disana"
" Suheng, untuk apa suhu memerintahkan kita ikut ke pulau Maha
Dewa , kalau hanya untuk melihat orang orang saling bunuh
memperebutkan sesuatu yang belum pasti kebenarannya"
" Subo, apa Bu Tek Hud couw , benar benar ada ? ,apakah dia
sangat sakti?"
" Bu Tek Hud Couw benar benar ada , muridku yang cantik…"
"Bu Tek Hud Couw, adalah murid utama dari Tatmo Causu ,
mengikuti jejak gurunya menyebarkan ajaran sang budha ke tibet
dan ke Tiongkok,
menurut cerita orang orang dahulu , kesaktiannya bagaikan dewa "
secara tidak sengaja Yen Fei menoleh ke arahnya gadis kecil itu ,
dan gadis kecil itupun memandang ke arah Yen Fei,
dua pasang mata beradu dengan gadis kecil tersebut.
gadis kecil itu trrlihat sangat cantik dan manis ,memakai baju hitam
terlihat sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih halus,
dengan kedua mata bundar bercahaya seperti Bintang kejora,
kedua pipinya yang agak tembem terlihat sepasang lesung pipit
disaat dia tersenyum kepada Yen Fei menambah manis wajah sang
gadis kecil,
sejenak Yen Fei terpukau.
bagai terhipnotis..
akan tetapi lamunannya tiba tiba tersadar..
"Silahkan dinikmati tuan muda !"
ternyata pesanan masakan sudah diantarkan oleh pelayan ke meja
Yen Fei.
" Nanti dulu subo,... aku ingin topi yang terbuat dari kulit rubah yang
seperti koko itu !.."
sambil menuding ke arah Yen Fei.
" Bwe Bwe, kamu jangan nakal, nanti kalau di pasar ada yang jual ,
subo akan belikan "
Yen Fei , yang tiba tiba kaget karena dituding oleh Liu bwe
tersenyum, dan berjalan menghampiri Liu Bwe ,
" Moi moi yang manis, kau suka topiku ya,.., bagaimana kalau topi
ini aku berikan padamu! "
liu bwe tersenyum , kemudian bertanya
"mau dijual berapa topimu , biar subo membayarkan kepadamu"
"tidak usah bayar moi ,topi ini aku berikan kepadamu, lagi pula di
pasar pasar tidak ada yang jual, topi ini di buat sendiri dan hanya
ada di pedalaman"
" Hi ..Hiiiik , terima kasih koko yang baik , aku tidak mau menerima
begitu saja pemberian orang secara cuma cuma !"
" Anggap saja kita barter, dan aku tidak berhutang budi padamu"
setelah memberikan liontin batu giok berukir bunga Bwe
si gadis kecil yang bernama Liu Bwe langsung memakai topi bulu
rase itu dengan gaya jenaka " Subo bagus gak ?"
dan tersenyum manis
setelah mendapatkan apa yang diinginkan nya , Liu Bwe menarik
tangan subonya.
"subo yuuk kita pergi !"
" sahabat kecil, kamu baik sekali dan sangat sopan, siapa namamu,
dan apa kau asli penduduk sini ?" tanya sang nenek
" Baiklah Yen Fei, kalau ada jodoh kita akan berjumpa lagi, kami
akan melanjutkan perjalanan"
kemudian sang nenek bergandengan tangan dengan sang murid
menuju pintu kelua"
,
" Terima kasih liontin batu giok mu moi moi yang manis !"
teriak Yen Fei .
gadis kecil itu hanya menoleh dan melambaikan tangan dengan
tersenyum manis keoada Yen Fei. kemudian berjalan
meninggalkan kedai teh bersama subo nya.
Dengan berjalan kaki sampailah Yen Fei dii dermaga ,akan tetapi
terlihat banyak sekali nelayan yang berkumpul sepertinya baru saja
terjadi keributan.
orang orang berkerumun mengelilingi tiga orang yang terluka parah
,dua orang nelayan dan seorang Tosu yang sedang memejamkan
mata mengatur pernafasan akan tetapi wajahnya juga kebiruan dari
sudut bibirnya masih mengalirkan darah berwarna hitam , dan
empat mayat tergeletak dengan wajah biru kehitaman .
Yen Fei segera menghampiri
kedua nelayan yang terluka parah dan tosu yang sedang
bersemedhi itu , tanpa meminta persetujuan , Yen Fei menotok
beberapa jalan darah di tubuh tiga orang yang sedang terkuka
parah tersebut..
terlihat di dada dekat dengan ulu hati sebuah bekas telapak tangan
berwarna hitam.
masih ,beruntung sang tosu ini memiliki kepandaian dan kekuatan
sinkang yang kuat, sehingga dapat meneka hawa beracun tidak
sampai ke jantung.
bila orang biasa yang terkena pukulan beracum , pasti sudah
selesai riwayatnya.
Yen.Fei mengeluarkan jarum jarum perak menancapkan pada titik
titik HIAT - TO ( Jalan darah) di sekitar memar bekas telapak
tangan.
" Locienpwe, aku akan mengusir hawa beracun ditubuhmu dengan
menyalurkan sinkang, harap Locienpwe tidak melawan tenaga yang
aku salurkan nanti , locienpwe harap membantu dengan
memusatkan konsentrasi agar sinkang yang aku salurkan dapat
mengikuti aliran darah kesekujur tubuh ! "
Sang Tosu Hanya menganguk lemah ,
Yen Fei Menempelkan kedua telapak tangannya di punggung sang
Tosu , dalam posisi bersila.
dari tangan kiri Yen Fei mengalir energi dingin sedangkan dari
tangan kanan mengalir energi panas, kedua kekuatan singkang itu
memasuki pembuluh darah bertarung melemahkan kekuatan hawa
beracun yang bersarang di tubuh sang tosu.
kemudian kekuatan sinkang yang bertentangan itu berganti tempat
dari tangan kanan mengalir sinkang berhawa dingain dan tangan
kiri mengalirkan energi panas.
wajah sang tosu yang semula pucat kini berangsur angsur berona
merah , keringat bercucuran , akan tetapi efeknya sangat luar biasa
, bekas telapak tangan biru kehitaman itu mengeluarkan uap
berwarna hitam.
akan tetapi lebamnya berangsur angsur memudar dan kembali
normal.
" Pinto bernama Ui Hok Lam tapi orang orang memanggilku Hok
Lam cinjin,.pinto adalah tosu dari Butong pai , dan siapakah sicu
dan murid siapakah ?, dalam usia yang begini muda sudah memiliki
keahlian pengobatan yang begitu hebat "
" tecu bernama Yen Fei, dan suhu teecu adalah Sin Jiu Yok Sian "
sambil menjurahkan sepasang tangan di depan dada Yen Fei
memperkenalkan diri.
" Amitohud !... ternyata sicu adalah murid dari Sin Jiu Yok Sian
yang luar biasa , Pinto sangat bersukur dapat bertemu dan
diselamatkan olehmu anak muda yang luar biasa"
Ang Lien Hua yang berasal dari Yunnan terkenal sebagai datuk
selatan , yang sangat sakti terkenal dengan Ang Lien Kiam Shut,
dengan muridnya Liu Bwe , yang masih mengenakan topi kulit
rubah pemberian Yen Fei.
tokoh kedua adalah Chai Kim Hoo yang terkenal dengan julukan
nelayan sakti laut timur,.senjatanya sangat unik berupa sebatang
dayung yang terbuat dari kayu tembesu. yang berasal dari pesisir
laut pohai , membawa putrinya yang sangat cantik dan anggun
bernama Chai Kim Lan berusia sepantaran dengan Yen Fei.
Tokoh keempat adalah Lim Kong huat tapi lebih terkenal dengan
julukan pengemis dari utara tapi tokoh Kang Auw memanggilnya
dengan Kuai Cikung, karena penampilannya yang compang
camping dan suka mabok seperti dewa cikung dan kelakuannya
aneh dan angin anginan.
kini dia juga hadir membawa seorang murid yang bernama Cia Pek
Liong yang berusia sekitar sebelas tahun penampilannya aneh
sangat kumel dengan rambut awut awutan yang gak kalah aneh
dari gurunya.
" Perahu ini milik ku Taihiap, tapi aku tidak menyewakannya, kalau
menuju pulau maha dewa .entah perahuku bisa kembali atau tidak !
"
jawab nelayan pemilik perahu.
" Baiklah kalau begitu bagaimana kalau perahu ini aku beli, ini ada
uang sepuluh ribu tail uang emas , cukup untuk kamu membuat lagi
lima perahu serupa ini !".
tanpa menunggu persetujuan si pemburu sakti melemparkan
sekantong uang emas kepada nelayan pemilik perahu,
dia.segera menaiki perahu bersama muridnya , tanpa berkata
apapun , dia.langsung melepaskan tali pengikat dan segera
mendayung , perahupun meluncur cepat meninggalkan dermaga"
Pulau Maha dewa dan beberapa pulau kecil yang berada di tengah
danau Ching Hai , adalah pulau pulau yang jarang di kunjungi oleh
manusia, jangankan oleh para wisatawan, nelayan di sekitar Danau
Ching Hai tidak berani bersandar pada pulau pulau tersebut ,
karena perahu perahu yang mendekati pulau tersebut jarang bisa
kembali dengan selamat, karena di sekeliling pulau maha dewa
terdapat jurang jurang dasar air yang tak terhingga dalamnya
menciptakan pusaran pusaran air yang akan menarik benda
apapun yang berada di permukaan air kedalam jurang jurang dasar
danau tersebut.
pada awal awalnya Hek i lama merasa senang dapat melihat lihat
keadaan sekeliling pulau dengan adanya arus deras yang memutar
mengitari pulau tersebut , akan tetapi lama lama merasa jenuh juga
,
Hek I Lama menjadi kehilangan kesabaran , akhirnya dia sendiri
yang mencoba mendayung, mengerahkan kekuatan Sinkang
sepenuhnya berusaha melawan arus merapat ke pulau, akan tetapi
perahu yang mereka tumpangi hanya sebentar saja mendekati
pulau kemudian menjauh lagi dan kembali mengikuti arus dan
hanya berputar putar mengitari pulau.
setelah merasa capek mendayung akhirnya Hek I Lama menyerah
dengan kekuatan alam .
Hek I Lama Akhirnya terdiam dan sambil berpikir cara untuk
merapat ke pulau.
tidak hanya Perahu yang di tumpangi Hek I Lama , perahu perahu
lain yang menyusul mendekati pulau maha dewa juga mengalami
nasib yang sama.
" Hua Ji , lebih baik kita mencari pulau terdekat untuk merapat,
untuk beristirahat, kemudian menunggu arus air berubah, baru kita
mencoba lagi , untuk merapat ke pulau itu,"
dan akhirnya perahu yang di tumpangi oleh si pemburu sakti
bersama putranya merapat ke sebuah pulau kecil, yang di tumbuhi
pohon pohon besar yang sangat rimbun.
dan terdapat banyak burung burung yang berterbangan dan terlihat
ada menjangan yang sedang memakan dedaunan.
pulau yang baik untuk beristirahat, selain rimbun juga tersedia
bahan makanan yang banyak .
tidak percuma dia disebut pemburu sakti, tentu saja pengetahuan
tentang hutan belantara dan kemahiran memburu nya sangat
hebat.
Kuai Cikung dan muridnya Cia Pek Liong , mengalami nasib yang
sama , akan tetapi kedua orang aneh ini mengisi kejenuhan dengan
minum arak dan bercanda dengan muridnya.
sambil tertawa tawa.
akan tetapi sampai persediaan arak sudah habis Kuai cikung
berteriak teriak " Hai...ya...lama lama kita bisa jadi ikan asin , di
jemur sambil di putar putar ayo kita balik saja, tidak ada arak dan
makanan enak, bagaimana hati bisa senang ! " sambil mengomel
ngomel gak karuan sang pengemis aneh bersama muridnya yang
kumel bin dekil mendayung perahu kearah kembali, akan terapi
arus yang sangat kuat, menghanyutkan perahu mereka ke sebuah
pulau
kecil yang penuh dengan bebatuan dan di tengahnya ada sebuah
bukit menjulang menyerupai sirip ikan hiu.
" He he he !... lumayan kita bisa istirahat di daratan dari pada
diatas perahu hanya berputar putar , seperti gasing "
mereka berlari lari ke arah bukit yang menjulang,
di sekitar bukit tumbuh banyak pohon buah buah persik.
".Hore !.. Hore!... ada buah persik , aku sudah lapar!" teriak Cia
pek Liong sang pengemis kecil yang lucu.
Sedangkan Chai Kim Hoo Pendekar nelayan sakti dan Ang Lian
Hua masih berada di dermaga danau Ching Hai , Chai Kim hoo
banyak ngobrol dengan para nelayan, banyak menanyakan
masalah gelombang dan cuaca kepada para nelayan.
Chai kim Hoo adalah seorang nelayan profesional tentu saja dia
tidak akan mau sembarang melaut tanpa lihat kondisi cuaca dan
mengetahui informasi secara lengkap tentang situasi tempat yang
akan dia arungi.
dari hasil ngobrol dengan para nelayan, di ketahui kalau arus
di.sekitar pulau maha dewa sangat deras sekali , dan arah arus
bisa berubah sewaktu waktu, dan arus putaran air dapat berubah
arus melingkar dengan lingkaran yang besar mengitari pulau.
dapat juga arus berputar yang kecil ,.itu lah yang sangat berbahaya
dapat menyedot apapun yang ada di permukaan air. dan Bila
sedang purnama air akan pasang tinggi sekali akan menimbulkan
gelombang bagai Tsunami menghantam pulau maha dewa.
Chai Kim Hoo berencana sehabis tengah malam baru akan melaut
menuju pulau Maha Dewa karena pada malam hari in adalah
malam bulan purnama yang biasanya setelah habis tengah malam
gelombang tidak akan terlalu besar.
Chai kim Hoo dan Ang Lien Hua adalah sahabat baik jadi tidak
heran mereka ngobrol dengan asyik , .
sedangkan putri dari pendekar nelayan sakti Chai Kim Lan asik
bermain dengan Liu Bwe gadis kecil muridnya Ang Lien Hua.
merka bermain pasir membuat istana istana pasir, mereka berdua
terlihat sangat cepat sekali akrab.
sedangkan Yen Fei asyik ngobrol dengan Hok Lam cinjin sang tosu
yang baru saja di tolongnya,
Hok Lam Cinjin merasa berterima kasih sekaligus senang sekali
dengan Yen Fei.
Hok.Lam cinjin bercerita banyak tentang partai partai besar dunia
persilatan, empat datuk aneh dunia kang Auw , serta tokoh tokoh
sakti dari dunia sesat yang sering malakukan kejahatan
" banyak sekali tokoh tokoh penjahat dari golongan sesat,
tapi ada beberapa orang yang sangat terkenal dan sakti , salah
satunya adalah Hek I Lama , yang telah melukai aku bersama dua
nelayan , selain itu ada beberapa nama lain tokoh penjahat yang
sakti, yaitu
Jeng tok Moli , dari pedalaman Yunan sangat mahir menggunakan
racun,
ada It Gan Oh Hauw seorang Tokoh.sesat dari mongol yang sangat
kejam, Siaw Bin Giamlo
raja neraka berwajah tertawa juga sangat.sakti dan kejam
walaupun bertubuh gemuk dan sangat ramah , suka tertawa,
mempunyai kesaktian dan kekejaman luar biasa , senjatanya
adalah sebuah tasnih, ada lagi Cam Thao Kiam Ong tokoh sesat
dari kepulauan Okinawa , dengan nama asli Kenji Ohara ,
senjatanya adalah sebilah pedang Katana yang sangat hebat ,
kebiasaannya adalah memenggal kepala musuh musuhnya.
dan masih banyak lagi tokoh tokoh sesat di dunia kang Auw ini ,
sedangkan tokoh tokoh golongan putih , lebih banyak
menghabiskan waktu nya untuk bersemedhi dan mempelajari ilmu
ilmu agama, dan tidak banyak yang bertualang di dunia persilatan
ini, sian cai …
siancai…., semoga akan banyak pendekar pendekar muda turun
gunung untuk menolong yang lemah "
Yen Fei mendengarkan penjelasan dari Hok Lam Cinjin dengan
penuh perharian.
dan IT Gan Oh Hauw yang telah membantai kakek dan penduduk
Darkha adalah salah satunya, sungguh ingin Yen Fei Membalas
dendam atas perbuatan Burkha.
di dalam hati dia berjanji pasti akan memberantas mereka
" A fei , nanti tengah malam kau ikut tidak dengan kami , melihat
pulau maha dewa? "
Tanya Liu Bwe yang menghampiri Yen Fei dengan senyum yang
manis, bersama Kim lan yang sangat cantik.
" Aku hanya orang lemah, apa aku tidak merepotkan subomu dan
ayah nya kim lan?"
tanya Yen Fei.merendahkan diri
" tidak apa apa , yen Fei ikut kami totiang, dan sepertinya murid ku
dan putrinya Kim hoo
suka dengan dia, biarkan saja mereka ada teman "
berkata Ang Lian Hua.
***
betul seperti apa yang di perkirakan oleh Chai Kim Hoo
karena bulan purnama Air danau menjadi pasang , angin
berhembus dengan sangat kencang gelombang air danau sangat
tinggi .
Arus deras yang pada siang hari hanya memutarkan perahu perahu
yang mendekati pulau maha dewa ,
tetapi.pada malam hari gelombang air sangat tinggi dan
menghempaskan kapal kapal ke arah pulau.
dan terjadi banyak pusaran air
bagaikan gasing kapal kapal yang berada di.sekitar pulau maha
dewa di hempaskan ke arah pulau.
Para tokoh tokoh Kang Auw yang selamat sampai pulau maha
dewa ini hanya berjalan jalan memantau kondisi pulau .
yang lumayan besar ,
tetapi yang di jumpai hanya bebatuan dan pohon pohon beringin
tua . sepertinya bagunan yang menyerupai candi ini adalah
bangunan satu satunya di pulau ini.
Karena wilayah sekitar candi masih gelap gulita para tokoh Kang
Auw hanya berdiri di depan candi belum ada yang berani
memasukinya.
selain khawatir ada apa apa didalam candi , akan tetapi mereka
lebih takut dengan serangan tokoh tokoh sakti yang juga hadir
disini.
malam pun berlalu , mentari dari ufuk timur perlahan muncul dari
batas Horizon, tetapi dilihat dari pulau maha dewa , sang mentari
seakan akan muncul dari dalam air danau Ching Hai yang sangat
luas bagai lautan
sinarnya yang keemasan memantul di permukaan air danau
tamapak sangat indah sekali, dan sekawanan burung burung camar
mulai mucul dari balik batu batu karang,
panorama yang sangat indah sekali, akan tetapi tokoh tokoh Kang
Auw yang telah bertaruh nyawa hingga dapat sampai di pulau
ini ,tidak dapat menikmati keindahan panorama .
mereka bahkan selalu waspada dengan pandangan saling curiga
berjaga di depan candi yang ditumbuhi pohon beringin tua,
" Hi...Hi...Hi…, Hek I Lama tua bangkotan !, semua orang juga tahu
kalau kau tidak tahu malu merampas dan menyandera seorang
pertapa, dengan keinginan mendapatkan warisan kitab kesaktian
BunTek Hud Couw, engkau boleh kesini, semua orang juga boleh
kesini ,
Bukankah pulau ini adalah milik umum, sejak kapan kau bisa
membeli pulau , hi..hi...hi "
Teriak seorang nenek berbaju kembang dengan penutup rambut
berupa kain yang di lilitkan , pakaian khas suku Miao dari
pedalaman Yunan , ternyata dia adalah Jeng Tok Mo Li.
Hek I Lama sendiri adalah tokoh sesat yang sakti , dan sulit
menemukan tandingannya, dia sendiri tidak akan gentar bila
melawan tokoh tokoh sakti lainnya , akan tetapi sekarang hadir
bersamaan disini, se sakti sakti nya Hek I Lama juga punya otak
yang cerdas dia tidak akan berani gegabah mengambil resiko
menghadapi begitu banyak tokoh sakti dalam waktu bersamaan .
otaknya yang cerdas dan Licik mulai memikirkan siasat agar
berhasil mendapatkan kitab , tapi.selamat dari serangan tokoh
tokoh sakti lain nya.
Kenji Ohara yang pendiam dan serius tiba tiba buka suara,
" Aku sengaja datang dari tempat yang jauh, di sebelah selatan
samudra, hanya ingin melihat keramaian, dan ahli ahli silat di tanah
tiongkok ini yang khabarnya sangat sakti, aku seprndapat dengan
pengemis sinting ini "
sambil melemparkan seguci arak ke arah Kuai Cikung , Kenji Ohara
pun tertawa ,
" silahkan coba arak bunga sakura dari kepulauan Okinawa
sobat ! ..."
Ang Lian Hua meloloskan Ang Lian Kiam memainkan Ang Lian
kiam Shut , cahaya sinar pedang berwarna merah
berkelebat.dengan sangat cepat
tubuh burung sudah terpotong menjadi empat potong, masing
masing bagian tubuh burung di pukul kembali denga ang lian kiam
meluncur ke wajah Kenji Ohara , akan tetapi keempat
bagian.potongan tubuh burung yang melayang hampir dalam waktu
bersamaan dapat ditangkap dengan cepat oleh Kenji Ohara , dan
dimasukan ke dalam guci arak yang sudah kosong tersebut.
" Ha ha ha.. Kiam shut yang luar biasa ,tidak percuma aku jauh
jauh datamg., dapat jumpa dengan tokoh tokoh sakti negri tiongkok
"
Berkata.Kenji Ohara sambil membungkuk ke arah Ang Lien hua.
" Hore !.. Hore !.. , subo ku memang paling hebat "
berteriak Liu bwe dengan gayanya yang ceria.
Hek i Lama memang cerdik dan licik , dia sengaja ingin masuk
pada barisan paling belakang ,
kalau berada paling depan kalau ada bahaya mengancam tentu
akan celaka duluan dan tokoh tokoh sakti yang berada di belakang
dapat saja berbuat curang menyerang yang berada di depan.
dan kalau dia berada di paling belakang bukankah dia yang paling
aman.
" Hei tunggu !.. aku juga ikut berkelebat bayangan Jeng Tok Mo Li ,
kemudian diikuti oleh tokoh tokoh Kang Auw Lainnya.
dan menyusul di bagian paling belakang Hek Iama menggandeng
seorang pertapa berbaju putih yang menjadi sandera nya.
akhirnya semua tokoh Kang Auw yang hadir di pulau ini sudah
masuk kedalam bangunan candi , tidak ketinggalan Yen Fei, Liu
Bwe, Kim Lan , Pek Liong ,Auwyang hua juga ikut masuk ke dalam
candi.
tidak seperti tampak dari luar ternyata ruangan di dalam candi ini
kumayan luas dan lebar , tampaknya menyatu dengan ruangan
Gua dari bukit bukit cadas .
ruangan bagian dalam candi terasa lembab dengan dinding yang di
tumbuhi.lumut , dan pada langit langit terlihat banyak sekali
mempel sarang sarang burung walet.
berjuntai banyak akar akar beringin bahkan akar banyak yang
menembus sampai ke tanah bagaikan pilar pilari .
di ujung ruangan tampak tumbuh sebatang pohon raksasa mirip
beringin akan tetapi ukurannya sangat besar sekali , batangnya
menembus langit langit ruangan. dan akar akarnya sangat besar
menyembul di permukaan lantai ruangan.
di bawah pohon raksasa itu tampak sebuah kerangka manusi yang
di penuhi dengan sarang laba laba .
krangka itu masih utuh dalam posisi bersila memangku sebuah
kitab.
Tidak salah lagi tentunya inilah kerangka Bu Tek Hud Couw
yang wafat dalam posisi bersemedhi.
" Kita mulai dari kitab ini,.. biarkanlah orang yang tidak ada
kepandaian silat sama sekali mengambil dan membaca semua isi
kitab sebanyak dua kali , kemudian kitab ini kita hancurkan.,
dengan demikian bukankah adil ,.semua mengetahui
dan.mendengarkan ,semua tergantung kemampuan otak.masing
masing untuk mengingatnya."
" Siapa.yang akan membaca kitab ini , dan siapa yang tidak punya
keahlian silat disini ?..
Kau.jangan curang Hek.I Lama !.." berkata Jeng Tok Moli melotot
memandang Hek I Lama.
".Aku tidak percaya , pertapa tua ini sudah mengikuti Hek I Lama
dari tibet tentu saja sudah terjadi keakrban di antara mereka, apa
masih dapat di percaya dia akan netral?"
Jeng tok moli memandang melototnke arah Hek I Lama.
tiba tiba Ang Lian Hua sang Datuk sakti dari selatan buka suara "
Sang pertapa tua ini adalah sandera dari Hek I lama, setelah dia
membantu membaca kitab yang diperebutkan ini , dia harus
dibebaskan , dan tidak boleh lagi ada yang mengganggunya Saya
bersama , Chai Kim hoo, Auwyang Tiong, dan Kuai Cikung , akan
melindunginya kalau ada yang hendak mencelakainya !"
" Amitohud !... keputusan yang sangat bijaksana, orang yang tidak
bersalah harus dilindungi pinceng yang mewakili Shaolin pai akan
ikut mengawasi, Shaolin pai bersama partai partai besar lainnya
mengirim utusan bukan untuk berebut harta pusaka, kami hanya
menjaga dan mengingatkan jangan sampai jatuh korban jiwa dari
pihak pihak yang tak bersalah , termasuk pertapa tua ini " Berkata It
tiong Hosiang murid utama dari Shaolin pai.
" Ular kim coa adalah ular yang sangat langka bisanya sangat
berbahaya, dapat membunuh dalam waktu beberapa detik
saja .hanya ada satu penawar racun kim coa yaitu racun dari biji
teratai hitam , itupun juga sangat langka,
biasanya bagian tubuh yang terpatuk ular Kim Coa harus segera di
potong sebelum racun menjalar keseluruh tubuh"
Berkata Auw yang tiong yang menggandeng sang pertapa tua yang
kini bermuka pucat dan berkeringat karena rasa takut .
baru saja selamat dari maut.
para tokoh sakti yang hadir tidak ada yang berani mendekat , hanya
menyambitkan batu batu kerikil dari jarak jauh.
ular ular itupun menghindar merayap ke balik akar pohon dan
menghilang masuki sebuah Liang yang mirip sumur tua
untuk.mencegah ular Kim coa keluar kembali mereka menyalakan
api di sekeliling mulut sumur.
Sang pertapa tua mulai membacakan isi dari kitab, para tokoh
tokoh sakti yang duduk bersila mendengarkan dengan penuh
konsentrasi .
" Angsa salju tidak perlu mandi untuk membuat dirinya putih. Anda
tidak perlu melakukan apa pun selain menjadi diri sendiri."
Kim Hoo dan Ang Lian Hua segera melesat maju hendak
menyelamatkan Yen Fei akan tetapi , sudah terlambat pukulan dari
Siauw Bin Giamlo dan Hek I lama dengan mengerahkan sinkang
sepenuh tenaga telah membuat tubuh Yen Fei melayang dengan
cepat terjatuh masuk kedalam sumur tua sarang ular Kim Coa yang
sangat dalam.
Ang Lian Hua dan Chai Kim Hoo hanya berhasil menolong sang
pertapa tua dan membimbingnya untuk berdiri berjalan menuju
rombongan dari Shaolin Pai dan para pendekar untuk di
selamatkan
Liu Bwe.dan kim Lan berteriak teriak memanggil Yen Fei dari
pinggir sumur ,.akan tetapi dasar sumur tidak terlihat.hanya
gelap ,hitam pekat
dan suara panggilan kepada yen fei tidak bergema menandakan
sumur ini memang sangatlah dalam.
kim Hoo bersama Ang Lian Hua segera menghampiri bibir sumur
mendampingi Liu Bwe dan Kim Lan melihat kedalam sumur
tercium bau amis dan terdengar suara mendesis merayap
mendekati bibir sumur
dan.terlihat ratusan titik kilau cahaya keemasan
" Astaga !.. cepat kita menjauh dari sini " teriak Ang Lian Hua
menarik tangan Liu Bwe dan Kim Lan.
benar saja ratusan ekor ular Kim coa.keluar dari lobang sumur .
mereka.segera berlari keluar dari ruangan candi .
Liu Bwe juga merengek rengek kepada subo nya Ang Lian Hua
untuk tetap berada di pulau dan berusaha menolong Yen Fei.
" Bwe bwe, Yen Fei sudah pasti tewas di dalam sumur ular Kim
Coa, ularnya sangat beracun , apa lagi tubuh yen fei terjatuh
kedalam sarang ular Kim coa."
Ang Lien Hua terus menghibur Liu Bwe agar tabah setelah
kehilangan sahabatnya.
Pulau Maha Dewa yang tadinya ramai kini telah sepi , yang masih
tertinggal hanya Ang Lien Hua, Kim Hoo , Liu Bwe dan kim.Lan,
tokoh tokoh yang lain sepertinya sudah meninggalkan pulau
mengejar Jeng To .Mo Li yang malerikan kitab Bu Tek Hud Couw.
Hanya tersisa satu perahu yang masih tertambat di pesisir pulau.
Dengan perahu yang tersisa Chai kim ,Ang Lien Hua, Kim Lan dan
Liu Bwe , mengarungi danau Ching Hai untuk kembali ke dermaga
kota SHI NING .
kejadian di pulau Maha Dewa berlangsung dengan sangat cepat
dan tanpa di duga duga,
Liu Bwe kehilangan keceriaannya , Kim Lan hanya terdiam dan tak
henti hentinya menangis , mungkinkah di hati dua gadis kecil ini
sudah bersemi rasa cinta kepada Yen Fei, entahlah yang pasti ,
keduanya sangat bersedih dan merasa kehilangan.
sedangkan Kim Hoo sang nelayan sakti dan Ang Lian Hua Sang
datuk selatan merasa sangat bersalah tidak berhasil
menyelamatkan Yen Fei.
Perahu melaju mengikuti arah angin , yang terlihat hanya warna
biru , antara biru nya langit dan birunya air danau Ching Hai hanya
di batasi oleh sebuah garis datar di ujung Horison.
" Untung ada kalian , kalau tidak mungkin aku si pengemis tua akan
berakhir menjadi makanan.ikan ikan di danau Ching Hai ini , entah
bagaimana nasib Pek Liong muridku, tadi perahu kami pecah
terhantam batu karang yang ada di bawah permukaan danau , saat
perahu kemasukan.air dan terbalik, pek Liong terseret arus
memutar yang menelan tubuhnya kedalam danau" bercerita sang
pengemis.utara dengan suara sedih , tidak seperti biasanya Kuai
Cikung yang selalu gembira dan ceria, kini terlihat sangat bersedih.
perahu terus meluncur ke arah dermaga kota SHI NING .yang
semula hanya terlihat sangat kecil di ujung danau , perlahan mulai
membesar menandakan perahu sudah semakin mendekat ke
dermaga.
Entah bagaimana nasib murid Kuai Cikung yang lucu plangak
plongok yang terbawa arus.memutar,
dan bagaimana dengan nasib Yen.Fei yang terjatuh.kedalam
sarang ular Kim Coa yang sangat.berbisa,
beginilah kehidupan , semua manusia hanya bisa menjalani dan
berusaha ,.semua takdir di tetapkan oleh Tuhan yang maha kuasa ,
yang memiliki seisi jagad raya termasuk batas usia.manusia di
dalamnya.
Beberapa ekor ular Kim Coa yang membuka mulutnya taring yang
sangat runcing mematuk tubuh Yen Fei yang masih terbujur
pingsan di dasar sumur
wush...Wush...Wush…,
taring taring ular Kim Coa menghunjam menembus kulit tubuh Yen
Fei menyemprotkan bisa yang sangat mematikan.
akan tetapi tubuh ular ular yang mematuk Yen Fei ,tiba tiba
berkelojotan bagaikan belut yang di taburi abu.
ular Kim Coa yang berwarna kuning emas itu berubah warna
menjadi warna merah darah kemudian berubah menghitam gosong
bagaikan terbakar api
lalu diam untuk selamanya.
Orang biasa kalau terpatuk oleh ular emas tentu akan segera tewas
hanya dalam beberapa detik saja setelah Bisa ular menyebar ke
jantung.
akan tetapi , ular ular Kim Coa yang mematuk tubuh Yen Fei
kemasukan darah Yen Fei yang mengandung racun Ang Tok Coa
dan Racun teratai Hitam
membuat ular ular Kim Coa malah mati keracunan.
dan Efek Bisa Kim Coa yang masuk ketubuh Yen Fei , sama sekali
tak berpengaruh.
Ular ular emas itu malah ketakutan dengan Yen Fei , mereka
segera menjauhkan diri dari tubuh Yen Fei, ada yang merayap
keluar melalui bibir sumur, dan ada pula yang kembali ke Liang
Liang yang ada di dinding sumur.
Entah berapa lama Yen Fei pingsan tidak sadarkan diri, saat
membuka mata , terlihat sangat gelap , hanya terlihat beberpa titik
batu batu fosfor yang memancarkan sedikit cahaya kehijauan .
walaupun terkena dua kali pukulan tenaga sakti dari Hek I Lama
dan Siaw Bin Giam Lo tidak membuat Yen Fei cedera,
karena di tubuh Yen Fei sendiri sudah ada tenaga sinkang yang
secara otomatis melindungi tubuhnya,
Yen Fei mulai mengumpulkan ranting ranting dan daun daun kering
menyalakan api unggun .
kini terlihat jelas batu batu gunung yang mengelilingi kawah ini
ternyata sangat tinggi
selain lobang terowongan yang membuat tubuh Yen Fei Terjatuh ,
juga ada bagian gunung dengan mulut Goa yang besar .
di atas batu tempat Bu Tek Hud Couw bersila kini nampak sebuah
kitab yang terbuat dari kain sutra .
Dengan sangat berhati hati Yen fei meraih kitab.
di halaman depan tertulis
Hud - Couw - CinKeng ( Ilmu sakti manusia dewa ) yang terdiri dari
tiga bagian:
dibagian pertama
hanya tertulis dua bait syair
di bagian ketiga
banyak sekali gambar gambar orang yang sedang bertarung
menggunakan tangan kosong
melawan berbagai jenis senjata.
akan tetapi gambar gambar tersebut sangat acak dan tak berurutan
sama sekali.
" Pohon apa ini , aneh sekali bentuknya , hitam putih sama rata ,
aku kasih nama pohon Im Yang saja " pikir Yen Fei
pohon Hitam putih ini hanya satu satunya di dasar kawah yang lain
adalah pohon buah Pir dan pohon pohon yang Liu dengan daun
daun yang indah menjuntai.
di atas dahan pohon terlihat beberapa ekor kera dan tupai
berlompatan.
Yen Fei terus berjalan mengitari dasar Kawah ini sampai akhirnya
kembali ke tempat semula , ternyata cukup luas juga , butuh waktu
lebih dari satu jam .
dari depan mulut Gua , Yen Fei berjalan ke arah tengah , tempat
beradanya sumber air,
mata air yang sangat jernih sekali , sampai seluruh dasar kolam
terlihat sangat jelas,
dari dasar kolam tumbuh banyak sekali tanaman bunga lotus
berwarna merah muda , sangat indah sekali.
kolam yang sangat indah dan asri, sangat menggoda Yen Fei untuk
mandi di kolam ini,
setelah menoleh ke kanan dan ke kiri ,
" Sepertinya pulau ini tidak ada manusia lain , he .. he...he..
aku mandi telanjang aja ah…"
Byuuuur !...
Yen Fei terjun ke dalam kolam berenang renang sepuasnya
memetik biji biji bunga lotus dan memakannya, yerasa sangat
manis dan gurih sekali.
saat berenang ini lah yen fei kembali teringat dengan dua baris
syair di dalam kitab Hud Couw Cin Keng.
" Jadi dalam pertarungan aku harus bersifat seperti air yang bisa
mengikuti irama pertarungan dengan penuh ketenangan ,
mempelajari gerakan lawan kemudian membalas dengan gerakan
yang secepat mungkin untuk menundukan lawan."
Yen Fei kembali mengingat ingat ilmu yang dia pelajari dari gurunya
Sin Jiu Yok Sian.
tentang jurus jurus ilmu totok
Cui - Beng- Sin- Ci ( Jari sakti pengejar nyawa)
yang terdiri dari dua puluh satu jurus, akan tetapi saat bertarung
jurus jurus itu tidak dapat di pakai secara berurutan , akan tetapi
pikiran kitalah yang memerintahkan segera menggunakan jurus
jurus yang tepat dalam setiap keadaan yang berbeda
menggunakan jurus yang berbeda pula.
" Aku telah mengerti inti sari dan maksud dari kedua syair itu !."
karena perasaan gembira , Yen Fei menyelam kemudian melompat
ke permukaan air seperti gerakan ikan lumba luma berenang
sambil melompat lompat kepermukaan air, saat melayang di udara
yen fei melakukan salto tiga kali kemudian menjejakan kaki di daun
teratai dan berlompatan.
diatas daun dan bunga bunga teratai.
Setelah mengerti intisari dari kedua syair Bu Tek Hud Couw itu,
Yen Fei langsung mempraktekan ilmu ginkang yang di terimanya
dari Sin Jiu Yok Sien yaitu ilmu ginkang
Hud - Eng - Po - Hoat ( gerakan Bayangan Budha )
tapi gerakannya di kombinasi sendiri dari kekuatan daya
imajinasinya.
Yen Fei berhasil menciptakan gerakan gerakan indah seperti
lompatan mirip ikan lumba lumba yang bersalto diudara ,
dan meluncur diatas permukaan dengan bertumpuan pada daun
teratai kadang dengan kaki kadang dengan tangan dengan bayak
variasi gerakan akrobatik dari imajinasi dan pikiran sendiri seperti
orang bermain surfing
di abad modern ini.
kera kera itu tidak hanya menonton tapi ada juga yang iseng dan
nakal menyolong pakaian Yen Fei dan berlari cepat keatas pohon
" Ha..Ha...Ha.. Kalian memang sangat lucu dan nakal , aku disini
apa berperan jadi Sun Go Kong , dan menjadi raja kalian !"
dengan niat bergurau Yen Fei memegang perut kemudian mulut
lalu menunjuk buah buah Pir yang tergantung diatas pohon.
" Raja kera sekarang lapar, ayo kalian petikan buah untuk ku ! "
Yen Fei Hanya berniat bergurau akan tetapi sekawanan kera itu
benar benar memetikan buah Pir dan memberikan buah buah
tersebut kepada Yen Fei
mulai hari itu Yen Fei melatih ilmu ilmu yang ada di dalam kitab Bu
Tek Hud Couw dengan hati yang gembira.
pada pagi sampai sore hari Yen Fei melatih gerakan gerakan
pukulan , tendangan, tamparan ,tangkisan seperti gambar gambar
dan di kombinasi sendiri dengan jurus jurus totokan cui beng sin ci.
gerakannya sangat natural dan alamiah sesuai dengan kehendak
hati dan pikiran.
maka terciptalah jurus Hud Couw Sin kun yang tercipta dengan
sendirinya oleh Yen Fei
jumlah gerakan dan kombinasi gerakan tak terhingga banyaknya
dan menggunakan semua anggota tubuh dari pukulan jari,
tendangan ,sapuan , bahkan dengkul dan sikut juga di pergunakan.
dan arah sasarannya selalu tempat tempat vital, serta m titik titik
jalan darah yang penting untuk melumpuhkan lawan .
selain melatih Hud couw Sinkang , Yen Fei juga giat melatih Ang
tok sin kang ( tenaga sakti racun merah yang bersifat panas)
dan Hek tok Sinkang ( tenaga racun hitam ) yang berhawa dingin ,
kedua tenaga sakti yang dimiliki Yen Fei setelah meminum kedua
jenis mutiara racun.
Berkat hasil latihan Yen Fei Yang sangat tekun dan giat, Yen Fei
telah mencapai kekuatan sinkang yang sangat tinggi, secara
otomatis ilmu I - Kiong - Huan - Hiat ( ilmu memindahkan jalan
darah ) yang diajarkan oleh sin Jiu Yok Sien juga mengalami
banyak kemajuan.
Yen Fei dapat memindahkan jalan darah manapun yang dia suka.
Sang rembulan dan sang Surya
silih berganti menerangi semesta alam, musim pun silih berganti ,
menandakan perjalanan waktu, yang akan melesat cepat bagaikan
anak panah bila hati gembira dan ceria dalam menjalaninya.
dan akan terasa sangat lambat bila hati menanggung beban derita
itulah sang waktu,
seolah olah cepat atau lambat tergantung dari perasaan yang
menjalankan .
Seperti kehidupan yang di jalani Yen Fei di dasar kawah Pulau sirip
Hiu , karena dijalani dengan hati penuh kegembiraan lima tahun
sudah Yen Fei mempelajari Kitab Bu Tek Hud Couw.
kini Yen Fei Bukan Lagi seorang remaja tapi telah tumbuh menjadi
seorang pria dewasa, yang berwajah tampan , berbadan kekar,
dengan penampilan yang sederhana, tapi dengan sikap yang
sangat tenang dan berwibawa.
Hanya dalam waktu dua hari Yen Fei berhasil membuat sebuah
perahu sederhana.
untuk kembali ke dermaga kota Shi Ning.
" Sama sama Lo Pek , semoga perahu ini dapat memberi manfaat ,
selamat tinggal ! !"
dan Yen Fei mengerahkan Ginkang , melesat dengan sangat
cepat , hanya dalam sekejap bayangan Yen Fei sudah menghilang
dari pandangan sang nelayan tua.
" Tuan muda silahkan di pilih , pakaian mana yang sesuai dengan
selera tuan muda, pakaian pakaian disini adalah hasil jahitan dan
sulaman ibu ibu kampung Darkhan ini, dan kain sutranya juga hasil
tenun penduduk kampung Darkhan "
ucap sang ibu paruh baya , memperkenalkan barang dagangannya.
Yen Fei akhirnya membeli satu stel.pakaian putih dan sebuah rompi
dari kulit srigala lengkap dengan topi nya.
Walau sederhana tapi terlihat sangat tampan dan gagah sekali.
" Baiklah Tuo Nio Banyak terima kasih , aku akan pemakaman
menabur bunga "
tiba tiba sebuah kereta kuda melintas dengan sangat cepat sang
kusir memecut kuda agar berlari lebih cepat lagi ,
wajah sang kusir sangat tegang dan ketakutan
kemudian dari arah belakang kereta kuda yang memuat banyak
barang
mengejar lima orang berkuda
kelima orang ini terlihat berbadan tegap dan berwajah seram
mereka berkuda sambil mengacungkan golok dan.memacu kuda
dengan sangat cepat ,
kelima orang berkuda ini semakin mendekati kereta kuda
".Seeer !.."
sebua anak panah yang dibidikan.oleh salah satu penunggang
kuda menembus leher kuda yang membawa kereta.
kuda.meringkik dan.sang kusir terjatuh , Sang perampok berkuda
kini sudah menghadang kereta kuda mengacungkan golok
mendekati kereta kuda.
tiba tiba ….
golok yang meluncur kurang dari sepuluh senti dari kepala sang
kusir mencelat dan terlempar kebelakang,
dan sang perampok yang di panggil Tuako ini mendadak diam
seperti patung,
terlihat sebuah bayangan berkelebat memutar diantara keempat
perampok lainnya ,
" prang !...prang !..prang !.."
disusul dengan teriakan kaget dari keempat perampok lain nya
yang kini diam berdiri bagaikan patung, hanya bola mata dari
kelima perampok ini yang masih melotot dengan sinar mata
menggambarkan kekagetan.
melirik kearah seorang pemuda tampan , yang memakai rompi dan
topi kulit srigala.
yang berdiri tersenyum memandang kelima perampok itu.
Sang Kusir yang baru saja lepas dari lobang maut , bersama
istrinya menjatuhkan diri berlutut menjurah kepada , pemuda gagah
yang memakai rompi kulit srigala
" Terimakasih ,taihiap sudah menyelamatkan nyawa Boan
pwe.sekeluarga !"
" Sebenarnya apa yang terjadi dan mengapa tuako di kejar kejar
oleh kelima perampok ini "
tanya Yen Fei sambil tersenyum dingin kearah kelima perampok
kelima perampok yang sangat kaget dijatuhkan hanya dalam satu
gerakan , memancarkan sinar mata ketakutan.
" Tai Hiap , Boan pwe bermarga Tan kong Ho adalah seorang
pengrajin perhiasan di Kota Lanzhou, dan berniat pindah ke kota Xi
An yang lebih ramai, akan tetapi sepanjang perjanan.kami selalu
diikuti lima orang penunggang kuda itu ,
mereka adalah Lanzhou Go Hauw,( Lima harimau Lanzhou) yang
sangat terkenal ganas dan kejam di kota Lanzhou"
" Tidak usah Tan Tuako, saya lebih senang melakukan perjalanan
sendiri, dan ini sebotol obat bubuk sangat manjur untuk mengobati
luka, bawa saja untuk Tan Tuako ! "
" Sudahlah gak usah pakai hadiah segala , aku membantu dengan
iklas , tidak menginginkan pamrih apapun!"
" Aku juga memberikan dengan iklas , Yen Taihiap cincin ini adalah
buatanku sendiri dari sebongkah batu giok dari Benares india, baru
giok ini sangat isrimewa bukan batu giok biasa ,kekerasannya lebih
keras dari baja,
hanya bisa di bentuk dengan menggosoknya dengan batu
Berlian ,pengerjaannya sangat sulit aku menghabiskan waktu
enam bulan untuk membuatnya! " walaupun Yen Fei enggan
menerima, akan tetapi karena ketulusan dan permohonan dari Tan
Kong Ho , untuk menghargai ketulusan pemberian orang , akhirnya
diterima juga , Yen Fei mengenakan pada jari kelingking kiri,
sangat indah sekali , warna cincin gioknya sangat hijau dan jernih,
dan terasa sejuk, sepertinya cinxin giok ini.memancarkan sejenis
gelombang energi yang terasa menyejukan.
" terima kasih banyak pemberian nya Tan Tuako!."
Sampai saat ini komplek makam dinasti Qin terkenal sangat angker
dan trmpat bekumpulnya arwah gentayangan , penduduk setempat
tidak berani mendekat.
Akan Tetapi pada malam bulan purnama , terlihat dua orang
pemuda sedang mabuk mabukan
".Mari kita minum sampai puas tee , tapi sayang kurang wanita
untuk menemani kita tidur saat kita sudah teler nanti "
" He ..he…he… ,Tuako kau benar benar sudah mabok, mana ada
wanita cantik yang mau berada di komplek makam seperti ini, yang
ada paling siluman siluman wanita yang berasal dari selir selir
kaisar Qin yang dioaksa di kubur hidup hidup "
" Tidak apa apa tee, kalau memang ada siluman wanita
yang.mau.menemani kita tidur , apa salahnya , ha ...ha...ha.."
" Hi ...Hi..Hi.. Tuako berdua masih sangat muda juga masih sangat
tampan, aku suka sekali bisa minum dengan pria gagah dan
tampan seperti jiwi Tuako "
" Tuako , Kau begini muda dan tampan , tentu aku akan senang
sekali minum sampai mabuk bersama kalian hi..hi..hi.."
***
" Ada ada saja, kejadian aneh di kota xi an ini," pikir Yen Fei
sebenarnya Yen Fei sangat ingin mengunjungi makam kaisar Qin
yang sangat termasyur akan nilai sejarah dan budaya nya.
" Nanti saja ,.selesai makan aku akan coba coba melihat , kesana "
Makam kaisar Qin ini benar benar merupakan sebuah maha karya
yang sangat luas dan indah, entah pembangunan makam ini adalah
permintaan dari kaisar Qin shi Huang ti sendiri ataukah dari
pangeran dan pembesar kerajaan Qin.
karena kaisar Qin shi Huang Ti Sendiri berkeinginan untuk hidup
abadi , dan dia yakin ada air kehidupan yang akan membangkitkan
dirinya bersama semua bala tentara pada suatu hari nanti
lebih dari seratus jurus sang wanita paruh baya menari nari di
udara kemudian meluncur melintasi jurang , setelah melintasi
jurang tubuhnya kembali meluncur turun keatas tanah.
dan berjalan seperti manusia biasa.
ternyata wanita paruh baya yang sangat sakti ini adalah Jeng Tok
Moli .
yang berhasil lolos setelah mendapatkan kitab lima petuah Bu Tek
Hud Couw di pulau maha dewa.
saat melarikan diri dari kejaran Hek I Lama , Siaw Bin Giamlo san
Kenji Ohara , Jeng tok moli secara tidak sengaja memasuki
komplek makam Kaisar Qin shi Huang Ti.
dan di dalam komplek makam ini lah Jeng Tok Moli mempelajari
kitab peninggalan Bu Tek Hud Couw
walaupun hanya berupa lima bait syair untuk memotivasi dan sama
sekali bukan pelajaran ilmu silat ,.akan tetapi kalau benar benar di
yakini dan di jalankan akan membawa faedah yang luar biasa
Jeng Tok Mo Li setiap hari selalu membaca lima syair nasihat Bu
Tek Hud Couw yang
berbunyi
" Angsa salju tidak perlu mandi untuk membuat dirinya putih. Anda
tidak perlu melakukan apa pun selain menjadi diri sendiri."
kelima bait syair tersebut membuat Jeng Tok Moli lebih tekun
mendalami dan mengembangkan ilmu ilmu yang ada pada dirinya.
dan menjadi dirinya sendiri, walaupun salah penafsiran dari Jeng
Tok Moli untuk memuaskan nafsu diri sendiri dan mengembangkan
semua potensi yang ada pada dirinya sendiri dengan segala cara
dalam waktu lima tahun ini Jeng tok moli sudah melatih dirinya
menjadi semakin sakti bahkan berhasil menciptakan ilmu Hiat -
Tok-Ciang (pukulan darah beracun)
dan ilmu Ciao - Hun - Hoat- Shut yaitu sejenis ilmu hipnotis dengan
media aramotherapy dari berbagai tumbuhan beracun yang dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat.
apa lagi secara tidak sengaja Jeng Tok Moli menemukan ramuan
awet muda peninggalan Kaisar Qin , yang membuat Jeng Tok Moli
menjadi kembali muda dan cantik sepert gadis remaja.
Jeng Tok Moli, atau kini mengganti gelarnya menjadi Bu Tek Sianli
( Dewi Tanpa tanding)
kini duduk dalam posisi bersila berlatih pernafasan dan
menghimpun tenaga sinkang.
tiba tiba Bu Tek Sian Li melepaskan segengam jarum berwarna
merah
" shuiiiing !.."
jarum jarum itu melucur ke arah dereatan patung panglima berkuda
" Siapa disitu !.."
kembali Bu Tek Sianli melepaskan amgi (senjata rahasia.) Berupa
jarum jarum halus berwarna merah.
" Hi ..hi...hi...hari ini aku didatangi seorang pria tampan dan gagah "
Butek Sianli bangkit berdiri menghampiri Yen Fei, berjalan lenggak
lenggok bagai seorang pragawati diatas catwalk ,
dari tubuhnya menyebar bau parfum yang sangat memabukan, Yen
Fei segera menahan nafas,
" Pasti itu parfum dari tumbuham beracun." pikir Yen Fei.
" Jeng tok Moli ! aku tahu siapa kau, jangan coba coba merayuku "
".Tentu saja aku ingat , kau adalah wanita iblis yang tidak tahu
malu, yang merampas dan.melarikan kitab Bu Tek Hud Couw., dari
pulau maha dewa "
Butek Sianli menatap lekat lekat wajah Yen Fei, kemudian terkekek.
".Hi...hi...hik…. kau ternyata pemuda remaja yang dipatuk ular Kim
Coa,.kau anak luar biasa ternyata tidak mati oleh patukan ular kim
coa dan dua pukulan tenaga sakti dari Hek I Lama dan Siauw Bin
Giamlo ,
kau sungguh luar biasa , anak muda.,.dan kini kau telah tumbuh
dewasa ,.demikian tampannya mari mendekat kemari, Sianli
sangat suka kepadamu "
sambil mengerling genit dengan senyuman menggoda Butek Sianli
kembali menghampiri Yen Fei.
akan tetapi Yen Fei segera menjauh dan merasa jijik dengan
tingkah wanita iblis ini
" Jeng Tok Moli , kau tinggal disini , jangan jangan mayat dua
orang pemuda telanjang yang di temukan di sekitar makam kaisar
Qin ini , ada hubungannya dengan dirimu !"
" Hi..hi..hi...kedua pemuda pemabuk itu, mereka sudah merasakan
kenikmatan bersamaku dan mati dalam kenikmatan , bukankah
mereka mati dengan sangat bahagia , lantas kalau aku yang
membunuh kau mau apa ! "
dan Yen Fei hanya menghindar dengan jurus ginkang Hud Eng Po
Hoat tanpa berani memandang ke arah Bu Tek Sianli yang
telanjang belejet.
".Hi ...Hi….Hi… kau memang luar biasa anak tampan, hatiku selalu
terbuka untukmu ,seandainya kau menjadi kekasihku kita akan
menjadi pasangan tak terkalahkan di kolong langit ini !.."
tiba tiba Butek Sianli melesat dengan cepat mengerahkan ilmu
ginkang dalam sekejap telah menghilang dari pandangan Yen Fei.
Untuk pertama kalinya setelah keluar dari pulau sirip hiu Yen Fei
menemui lawan tanding yang begitu hebat, bukan ilmu silat
maupun sinkangnya yang hebat dari Jeng Tok Moli, akan tetapi
kelicikan dan tipu muslihatnya yang harus diwaspadai.
apa lagi cara penggunaan racun dalam bentuk gas, sangat
berbahaya sekali, lebih berbahaya dibanding racun yang
dicampurkan kedalam makanan atau minuman, racun berbentuk
gas ini langsung menyerang syaraf melalui udara yang terhirup.
Yen Fei bergidik bila teringat pengalamannya bertarung melawan
nenek iblis itu.
Oh ternyata nenek iblis itu dapat menari nari di udara bukan karena
mempunyai ilmu ginkang yang tinggi, akan tetapi memang kawah
ini adalah keajaiban alamiah , kawah antigravitasi , membuat
segala benda diatasnya melayang layang diudara.
sungguh maha besar Tuhan yang telah menciptakan seisi alam
semesta dengan segala keajaibannya .
" Sungguh pencuri gak tau diri , ayo , cepat kembalikan barang ku ,
atau kalian ku hajar sampai mampus ! "
dayung di tangan gadis berbaju putih itu berubah menjadi gulungan
cahaya , menghantam pipi salah satu pria pengeroyok
" Praaak.! "
pukulan yang sangat keras kearah pipi membuat gigi sang pria
copot ,
" Hueegh! pletok !..Pletok! "
pria tersebut memuntahkan darah bercampur dengan gigi yang
rontok
Gadis berbaju putih itu merasa kaget melihat ke arah Yen Fei
" Siapa pemuda itu , mengapa mengenal namaku"
Gadis berbaju putih itu ternyata adalah Chai Kim Lan , putri dari
nelayan sakti Chai Kim Hoo
seorang pemuda tampan memakai topi dan rompi dari kulit srigala
" Apakah kau Yen Fei ? "
teriak Kim Lan kegirangan , seolah olah tak percaya kalau pemuda
itu adalah Yen Fei,
yang terjatuh masuk ke dalam sumur sarang ular emas di pulau
mahadewa .
".Benar Lan moi , aku adalah Yen Fei !.."
betapa bahagia perasaan Kim Lan dapat berjumpa kembali dengan
pemuda yang disukainya dari masa remaja
di saat Chai Kim Lan dan Yen Fei asyik bercakap cakap keempat
pria pencuri berusaha melarikan diri, dengan terseok seok , akan
tetapi Chai Kim Lan sudah melesat kembali menghajar keempat
orang pencuri itu, kini yang di hajar adalah bokong nya, "
prak !...Praak !..Praaaak !..."
Keempat pencuri itu kembali jatuh terduduk.
Kim Lan memandang Yen Fei , yang telah tumbuh menjadi seorang
pria gagah dan sangat tampan, tak terasa dua titik air bening
menetes dari sudut mata Kim Lan yang indah dan jernih.
rasa bahagia yang tak terhingga dapat berjumpa dengan Yen Fei
pria pertama yang di sukainya dari saat perjumpaan pertama,
bayang bayang Yen fei tidak pernah lepas dari pikirannya,
dan Kim Lan selalu menangis setiaolp kal i teringat Yen Fei yang di
kiranya sudah meninggal.
Chai Kim Lan sangat suka kepada Yen Fei, akan tetapi yang selalu
diingat Yen Fei hanya Liu Bwe gadis jenaka muridnya Ang Lian
Hua .
yang telah memberikannya sebuah Liontin Giok berbentuk bunga
Bwe yang selalu di kenakannya.
" Lan moi, apa kau juga pernah menjumpai Liu Bwe ? bukankah
saat kita semua berada di pulau Maha dewa, kalian selalu
bersama."
" Benar sekali Fei ko, saat kau terjatuh kedalam sumur , Ayahku
dan Locienpwe Ang Lien Hua berusaha menolongmu, akan tetapi
dari sumur tua itu keluar banyak sekali ular Kim Coa yang sangat
beracun , dan pulau Maha dewa saat itu sudah sepi., semua
melakukan pengejaran kepada Jeng Tok Moli yang melarikan kitab
Bu Tek Hud Couw, dan pada saat perahu yang kami berlayar
menuju Dermaga Shi ning, Ayah berhasil menolong Lo Cienpwe
Koai Cikung , akan tetapi muridnya hilang terbawa arus, setelah
sampai di dermaga Shi Ning Aku dan Ayah kembali ke Laut Pohai
sedang kan Liu Bwe kembali ke Yun Nan bersama gurunya,"
" Kau sungguh luar biasa sekali Fei ko, aku sangat kagum padamu
"
tatapan mata Kim Lan yang jernih menatap Yen Fei, dengan
senyum manis yang membuat Kim Lan terlihat semakin cantik,
" Lan Moi , kau hendak menuju kemana , sehingga sampai ke kota
Xi An ini?"
" Aku hanya ingin berjalan jalan menambah pengalaman saja Fei
ko, dan aku bermaksud mengunjungi kota raja Ying Thien, dan
kebetulan memasuki kita Xii an ini , dan berjumpa dengan mu gara
gara keempat pencuri itu , dan kau hendak kemana Fei Ko? "
" Aku juga ingin mengunjungi kota raja Ying Thien, untuk mencari
keluarga ayahku, Kalau kau tidak keberatan kita bisa melakukan
lerjalanan bersama "
" tentu saja aku sangat bersedia, dan akan merasa gembira sekali,
kalau dapat melakukan perjalanan bersamamu ! "
jawab Chai Kim Lan dengan gembira .
Yen Fei dan Kim Lan yang menyaksikan kejadian lucu itu hanya
tertawa terpingkal pingkal
" Gara gara kamu sih , lan moi
membuat orang tabrakan dan berkelahi " sambil tertawa terbahak
bahak Yen Fei menghoda Kim Lan
" Habis ..kamu terlalu cantik sich, membuat orang jadi tabrakan,
ha...ha...ha…"
Yen Fei terus aja menggoda Kim Lan.
" Hari sudah mulai siang , perutku sudah mulai terasa lapar , kita
cari warung makan dulu yuuk , kata orang orang makanan yang
paling terkenal di kota Xi an adalah daging sapi bumbu rempah
yang sangat pedas !"
" Aku juga sangat suka makanan pedas , sudah terbiasa dari kecil ,
tetapi kami keturunan bangsa mongol lebih banyak mengolah
daging domba !"
" Baiklah , Lan moi kita coba makanan unik ini "
" Lo Pek, kami pesan dua porsi ya, dan minta bumbu karinya yang
pedas ! "
" Baiklah tuan muda , silahkan mau duduk di sebelah mana "
Pria India penjual roti canai itu mempersilahkan Yen Fei dan Kim
Lan untuk memilih tempat duduk, di sebelah dalam .
warung makan itu tidak besar hanya tersedia empat buah meja
kecil segi empat.
dua diantara empat meja yang tersedia sudah terisi.
dua diantaranya diisi oleh orang keturunan arab , yang bersorban
sedangkan yang wanita memakai kerudung .
pemandangan yang sudah biasa di kota Xi an , karena di kota xi an
banyak juga penduduk yang memeluk agama Islam.
Proses pembuatan roti canai sangat cepat, pesanan Yen Fei dan
Kim Lan sudah dihidangkan diatas meja,
Roti canai yang renyah dan berlapis lapis dengan bumbu kari kental
pedas memang sangat enak dan nikmat.
gurih dan renyahnya kriuk kriuk
Yen Fei dan Kim Lan yang sedang menikmati roti Canai
sedangkan Kim Lan terus saja memperhatikan penjual roti canai
melempar lemparkan adonan tepung.
" Lan moi, tidakkah kau melihat suatu hal yang janggal dari
pengemis itu, ekpresi wajahnya penuh ketakutan seperti di bawah
tekanan, sepertinya ada sesuatu , coba kita ikuti mereka "
" Betul koko, biasanya pengemis yang meminta minta, ekpresi
wajahnya memelas meminta belas kasihan ,bukannya kaku dan
ketakutan seperti tadi,.ada baiknya kita ikuti " Kim Lan menyetujui
usul Yen Fei .
Ibu dan anak itu berjalan menuju sebuah kuil rusak yang sudah tak
terpakai tidak jauh dari pasar.
dan di dalam kuil rusak terdapat lebih dari sepuluh orang pengemis
yang sedang berbaris
menyerahkan hasil mengemis mereka kepada seorang laki laki
paruh baya berbadan tegap ,berkulit hitam berbibir tebal, cambang
dan brewok menambah seram wajah yang hitam itu, tangan kirinya
memgang sebuah kotak uang,.sedangkan tangan kanannya
memegang sebuah pecut , lagak dan gayannya seperti seorang
tukang pukul
".Mengapa hasil setoran hari ini lebih sedikit , pasti kau bermalas
malasan ! "
Cetar !..cetar !..Cetar !...
Cambuk dari kepala pengemis itu mendera punggung kakek tua
tiga kali .
" Ampun !..Ampun!...aku sudah berusaha Loya , tapi memang
begini hasilnya "
Daaaash !...
Sang kepala pengemis yang dipanggil Loya itu menendang dada
pengemis tua sampai terjengkang .
" Ya sudah.!.. besok harus lebih banyak "
" Dahulu saat Kaypang di pimpin oleh Koai Cikung , kita semua
anggota Kaypang adalah orang yang bebas merdeka, akan tetapi
sejak muridnya yang mempunyai kelainan jiwa itu memimpin
Kaypang , semuanya jadi berubah, padahal Cia pangcu dari
kecilnya juga seorang pengemis yang terlunta lunta , kenapa dia
sekarang berubah menjadi orang yang sangat jahat dan kejam , Lo
pangcu kita sendiri Koai Cikung tidak mampu mengendalikannya,
kabarnya ilmu kesaktian pangcu Cia Pek Liong sangat sakti setelah
mengalahkan gurunya sendiri, kemudian Lo pangcu Koai Cikung di
kurung dan dihukum oleh dia "
sambil menghela nafas dengan nada sedih pengemis yang di
panggil suheng ini kembali melanjutkan ceritanya.
" Sekarang perkumpulan kaypang sudah hancur berantakan ,
banyak sekali ketua cabang kaypang yang setia dengan Lo Pangcu
dibunuh, sedangkan kepala kepala cabang yang mengikuti Cia
Pangcu bertindak kejam dan jahat , aku sendiri sebenarnya sangat
tidak suka akan kelakuan Cia pangcu, kami yang masih setia
dengan Lo Pangcu menghimpun tenaga dan berusaha menyelidiki
dimana Lo pangcu Koai Cikung disembunyikan , dan berusaha
membebaskannya "
".Saya bernama Yen Fei, murid dari Sin Jiu Yok Sien, sedangkan
teman saya Chai Kim Lan adalah putri dari Pendekar Nelayan sakti
Chai Kim Hoo "
berkata Yen Fei memperkenalkan diri dan sengaja membawa nama
besar gurunua dan nama besar nelayan sakti agar ketua cabang
Kaypang ini dapat memberikan lebih banyak keterangan.
Benar saja perkiraan dari Yen Fei, setelah mendengar nama besar
Sin Jiu Yok Sien ( Dewa obat tangan sakti ) Dan Nama besar datuk
persilatan Chai Kim Hoo, sikap kedua orang ketua cabang Kaypang
itu langsung berubah hormat dan sangat sungkan.
" Markas besar kaypang sekarang berada di kota Tai Goan, dan
Liong pangcu sekarang berada disana, tapi jiwi sicu harap.berhati
hati selain Pek Liong sangat sakti, di sana juga banyak
pembantunya tokoh tokoh sakti dari dunia Liok Lim"
untuk mencapai kota Tai Goan yang merupakan ibu kota dari
provinsi Shan Xi itu harus melalui pegunungan Thai Hang shan.
yang yang sangat terkenal dengan tebing tebing dan jurangnya
yang sangat curam
jalan jalan yang berkelokan tajam melintasi lereng lereng
pegunungan thai hang shan bukanlah medan yang mudah untuk di
tempuh .
akan tetapi pada siang hari ini terlihat serombongan Piawsu (Jasa
pengiriman barang )
dua orang berpenampilan gagah menunggang kuda pacu yang
terlatih dan di belakangnya diikuti lima kereta kuda,dan disetiap
kereta barang dikibarkan panji bergambar burung Elang
bertuliskan Hui Eng Piawkok
bunyi derap kuda yang dipacu dengan cepat membuat debu
mengepul berterbangan.
rombongan Piawsu ini terlihat sudah sangat terlatih dan hafal akan
medan jalan.
sampailah pada satu kelokan yang tajam.
terdengar suara ringkik kuda di susul suara teriakan yang menyayat
hati.
Auuuuugh !...
dua orang kusir yang memacu kereta kuda telah tak bernyawa
matanya melotot dan di lehernya masing masing telah tertancap
sebilah belati .
suara teriakan dan ringkik kuda membuat rombongan di depannya
segera menghentikan langkah kuda .
tiba tiba dari atas tebing berkelebat banyak bayangan orang sambil
melucur tampak berkelabat cahaya keperakan
di susul suara teriak
Auuh !...Aduh !... aduh !...
Belati belati yang dilemparkan masing masing telah menancap di
tenggorakan enam orang kusir.
sedangkan dua orang berkuda yang memimpin di depan berhasil
menyampok runtuh beberapa belati yang di lemparkan dengan
putaran pedang, akan tetapi enam orang yang melemparkan belati
itu segera meloloskan pedang menyerang kedua orang pimimpin
piawsu tanpa memberi kesempatan.
Trang !.. Trang !.. Trang !..
bunyi suara pedang beradu dan pijaran bunga api dari balik
gulungan cahaya pedang .
keenam orang perampok ini bersenjatakan pedang akan tetapi
mereka berenam memakai pakaian pengemis walau terlihat bersih
namun terlihat banyak sekali tambalan tambalan kain beraneka
warna
memenuhi pakaian mereka.
Matahari sudah mulai condong ke arah barat , saat Yen Fei dan
Kim Lan melintasi jalan berkelok di lereng gunung Thai Hang Shan
sepuluh mayat bergelimpangan di tengah jalan
" Ke sepuluh mayat ini memakai seragam bertuliskan Hui Eng Piaw
Kiok, sepertinya mereka adalah korban perampokan "
berkata Yen Fei kepada Kim Lan,
" Fei koko , coba lihat di balik rerumputan itu seperti ada yang
bergerak gerak "
kata Kim lan sambil menunjuk rerimbunan rumput di dekat jurang.
terlihat dua orang Piawsu yang terluka parah, salah seorang piawsu
tertebas tangannya sebatas siku
wajah kedua piawsu itu sangat pucat sepertinya kehabisan banyak
darah.
Yen Fei segera melakukan totokan di beberapa jalan darah di tubuh
kedua piawsu itu untuk menghentikan pendarahan ,dan
dari balik baju nya Yen Fei menaburkan bubuk berwarna putih ke
sekujur luka ditubuh dua orang Piawsu ini
" Saya adalah Shang Kuan Hui dan adik saya bernama Shang
Kuan Eng , kami dua bersaudara mendirikan Jasa penhiriman
barang Hui Eng Piaw Kiok , di kota Tai Goan,
akan tetapi tadi saat melintas kami di hadang oleh gerombolan
perampok yang memakai pakaian pengemis,
tidak salah lagi mereka tentu adalah Begal begal jalanan yang di
rekrut menjadi anggota Kaypang, saat ini anggota Kaypang sudah
menjadi partai sesat yang sangat mengerikan ,
banyak sekali penjahat yang di rekrut menjadi anggota kaypang,
melakukan banyak kejahatan , dari perampokan sampai , pencurian
, mereka sangat kejam tidak segan segan untuk membunuh korban
korbannya !"
" Cia Pek Liong, pemuda kelainan jiwa itu tinggal di dalam markas
besar kaypang yang kini di bangun sangat mewah melebihi istana
kaisar, kalau kalian memasuki kota Tai Goan pasti akan melintasi
komplek bangunan yang besar bagai istana di lembah gunung Thai
Hang Shan ini."
" Kalau boleh kami mengetahui nama besar dan julukan In- Kong ?
"
" Namaku Yen Fei dan temanku bernama Kim Lan, kami tak punya
julukan apa apa,
jaga diri kalian baik baik shang Kuan Sicu , Kami mohon diri segera
melanjutkan perjalanan !."
Yen Fei bersama Kim Lan berlari cepat laksana terbang menuruni
perbukitan Thai Hang Shan menuju kota Tai Goan
Kim Lan sendiri tidak tahu , mengapa saat hanya berdua di tempat
sunyi ini , muncul perasaan ingin sekali di sentuh dan di belai,
tiba tiba Kim Lan menguap pura pura mengantuk memejamkan
mata , beberapa saat kemudian kepalanya mendoyong kearah Yen
Fei , seperti hendak terjatuh.
Yen Fei, Yang melihat Kim Lan yang tertidur Hendak jatuh segera
menyambut dengan kedua tangan, dan membaringkan kepala Kim
Lan di pangkuannya.
" Kasihan sekali ,Kim lan sepertinya dia kecapekan dan sudah
tertidur " pikir Yen Fei
dan membiarkan Kim Lan tidur di pangkuanya , Yen fei tidak tega
beranjak, takut Kim Lan terbangun.oleh karena itu Yen fei lalu
memejamkan mata melakukan siu Lien Berlatih pernafasan
menghimpun Sinkang menyalurkan ke seluruh tubuh.
Apa.yang di rasakan Yen Fei , lain pula dengan apa yang dirasakan
Kim Lan saat ini,
Kim Lan yang pura pura tertidur merasakan sangat nyaman sekali
tidur di pangkuan Yen Fei , detak.jantung Kim Lan perlahan tapi
pasti makin memburu, hangatnya pangkuan yen Fei, dan aroma
tubuh yang khas telah membangkitkan gairah Kim Lan, ingin sekali
Kim Lan di belai , akan tetapi Yen Fei hanya diam saja bersemedhi.
tiba tiba Kim Lan merubah posisi tidurnya ,menjadi miring dengan
tangan memeluk pinggang Yen Fei , dan posisi dada kiri kim Lan
menempel di paha Yen Fei.
sesuatu yang terasa lunak dan hangat menyentuh paha Yen Fei .
akan tetapi Yen Fei hanya biasa saja , merapikan mantel kim.lan
yang agak tersingkap.
kemudian kembali melanjutkan Bermeditasi mengatur pernafasan.
akan tetapi Kim Lan yang pura pura tidur dan gairahnya sudah
meningkat , mengencangkan rangkulannya di pinggang Yen Fei.
" Dingiiiin… Dingiiiin…. sekali "
suara yang lirih dan bergetar , dengan mata setengah terpenjam
memandang Yen Fei,
Hasrat dan gelora asmara dari Kim Lan sudah mulai memuncak
ingin sekali dirinya dipeluk dan dibelai oleh Yen Fei.
akan tetapi Yen Fei tidak balas memeluk ataupun membelai tubuh
Kim Lan yang kini merangkulnya dengan manja dan menggil
kedinginan.
akan tetapi Yen Fei menempelkan telapak tangan dipunggung Kim
Lan, mengerahkan tenaga sinkang,
Hawa panas yang keluar dari telapak tangan Yen fei memasuki
tubuh Kim Lan , Rasa dingin mendadak.hilang, dan Hawa sinkang
hangat yang mengedari tubuh Kim Lan terasa sangat nyaman
sekali,
akan tetapi telapak tangan Yen Fei Yang menempel di punggung
Kim Lan serasa lebih nyaman lagi , Kim Lan pun semakin.manja
memeluk Yen Fei, dan kini benar benar tertidur pulas ,.setelah
hasrat ingin di sentuh Yen Fei terpenuhi.
Ayam hutan mulai berkokok.bersahut sahutan diiringi dengan kicau
burung ,Sang surya kembali muncul di ufuk timur cahaya yang
keemasan menembus rerimbunan daun daun pohon
menyoroti wajah Kim Lan yang sangat cantik dan tampak lebih
cantik lagi karena sedang merasakan kebahagiaan tidur di
pangkuan sang pujaan hati.
" Semalam aku ngantuk sekali dan rertidur, maaf ya Fei ko kalau
aku sudah tertidur di pangkuanmu, dan menjadikan kedua pahamu
sebagai bantal ,.." berkata Kim Lan dengan rona wajah kemerahan
karena ada rasa malu, juga malu kepada diri sendiri yang semalam
pura pura tidur dan mencuri curi.merangkul Yen Fei,
" tidak apa apa , lan moi gak usah terlalu.dipikirkan , yuuuk kita
lanjutkan perjalanan , sambil mencari kedai yang menjual
makanan"
Bangunan kedai itu memang sangat indah meja meja diatur sangat
rapi di tepi tebing yang di beri pagar , sehingga pengunjung dapat
menikmati makanan sambil melihat lihat pemandangan kota Tai
Goan
mereka di sambut oleh pelayan paruh baya dengan sikap yang
ramah dan Hormat,
" Silahkan jiwi Kongcu , hendak memesan makanan apa, disini
terkenal dengan roti mantao juga bubur ayam nya.! "
" Baiklah lopek, beri kami satu Lusin , Roti mantou separuh goreng
separuhnya di tim, dua.mangkuk bubur ayam, kaki ayam tim
tausi.dan beri kami satu poci teh krisan.! "
" Baik lah jiwi kongcu, pesanan akan segera datang ! "
setelah membungkuk memberi hormat sang pelayan paruh baya,
meninggalkan Kim Lan , dan Yen Fei , yang sedang memandang
ke arah kota Tai Goan yang penuh dengan bangunan gedung
gedung yang indah.
ada sebuah komplek bangunan tidak jauh dari kedai yang menarik
perhatian dari Yen Fei, sebuah komplek bangunan berbentuk Pat-
Kwa ( segi delapan ) dengan bangunan pagoda di tengah tengah
bangunan yang menjulang , sangat indah dan unik , Yen Fei ingin
sekali mengetahui apa sebenarnya komplek bangunan unik itu,
kebetulan Pelayan paruh baya sudah tiba mengantarkan pesanan,
Yen Fei dan Kim Lan,
" Lopek, .. komplek bangunan berbentuk Pat kwa itu sangat unik ,
sebenarnya gedung apa itu ?"
" itu adalah Markas besar kaypang yang baru , Sicu !"
dengan sangat hati hati pelayan paruh baya itu menyebutkan
perkumpulan Kay pang sambil menoleh ke kiri dan kanan.
kemudian segera bergegas meninggalkan meja Yen Fei.
Tiba tiba dari luar masuk tiga orang berpakaian pengemis masing
masing membawa sebuah tongkat ,
" Hai.pelayan , cepat panggil Tan Lao Ye keluar !"
teriak salah seorang pengemis yang terlihat sangat galak dan
angkuh, sangat kontras dengan pakaian yang mereka kenakan .
" Akan saya sampaikan, akan saya sampaikan , pesan dari sam wi
sicu.! "
berkata sang pelayan Paruh baya dengan suara bergetar karena
perasaan takut.kepada tiga orang pengemis , yang di sebut Sam
Lokai itu.
" Lan.Moi , ayo kita segera menuju ke markas besar Kaypang, kita
temui Cia Pek Liong, Bocah Pla plo itu !"
dengan perasaan geram, setelah melihat banyak tingkah pola
anggota kaypang .
" Akan tetapi Fei Ko, lebih baik kita menemui dan melihat kejadiaan
yang sebenarnya, lagi pula kita tidak boleh mencampuri urusan
internal partai orang, lebih baik kita bertamu baik baik , bertamu
sebagai teman dan kita bisa bertanya dengan si Pla Plo pek liong "
" Baiklah Lan Moi, aku juga tidak suka mencampuri urusan dalam
partai orang, aku akan mengingatkannya sebagai seorang
sahabat !"
kedatangan Yen Fei dan Kim Lan disambut oleh dua orang penjaga
gerbang berpakaian perwira , lengkap dengan pakaian Jirah , akan
tetapi pada pakaian yang gagah ini sengaja di beri tambalan kain
beraneka warna , jadi terlihat Lucu dan aneh.
" Saya Yen Fei, dan Teman saya Kim Lan putri dari Locienpwe
Chai Kim Hoo, kami adalah sahabat masa kecil dari Pek Liong,
harap sampaikan kepada Pek Liong "
dengan menjurahkan sepasang tangan kearah dada Yen Fei
memperkenalkan diri dengan sopan.
akan tetapi , disambut dengan gaya acuh tak acuh dari kedua
penjaga gerbang.
sungguh tak ada sopan santun kedua orang ini berani memanggil
Ketua kaypang hanya dengan nama pek Liong saja, lagi pula
setahu mereka , ketua mereka tidak punya teman dari orang orang
biasa , selama yang mereka ketahui ketua mereka hanya mau
menemui ketua ketua partai dan pejabat pejabat istana saja.
"Jiwi sicu, sudah menjadi peraturan dari markas kami , untuk tamu
yang berkunjung harus menjumpai kepala gedung terlebih dahulu
harus di introgasi dahulu , bila memenuhi persyaratan baru akan
dijumpai oleh pengurus partai , kemudian dari penhurus partai baru
di sampaikan kepada wakil ketua kaypang , setelah itu wakil ketua
akan menyampaikan kepada pangcu, dan bila pangcu berkenan
baru akan menemui
apa bila Pangcu tak berkenan .
tamu tersebut cukup hanya di temui oleh wakil ketua saja !"
berkata salah satu keempar orang perwira dengan nada yang
ketus.
" hualah… aku kesini Hendak menjumpai sahabatku, kog
prosedurnya bertele tele banget seperti hendak menemui seorang
raja saja "
teriak Kim Lan dengan nada kesal.
" Maaf , jiwi Sicu itu sudah merupakan prosedur baku di partai
kami, kalau jiwi tidak mengikuti prosedur kami, kami persilahkan
untuk pulang !"
seloroh pengemis berpakaian perwira tersebut.
" Dasar , peraturan Pla Plo berbelit belit, tapi baiklah kami akan
mengikuti prosedur kalian !
berkata Yen Fei dengan nada gusar.
Yen Fei bersama Kim Lan di kawal oleh keempat anggota Kaypang
berbaju perwira menuju sebuah gedung , keempat perwira itu
kemudian memasuki ruangan ketua gedung.
kemudian Kim Lan dan Yen Fei di persilahkan masuk.
seorang kakek sekitar berumur enam puluhan tahun dengan
rambut dan cambang yang sudah memutih semua,
akan tetapi masih tampak sangat gagah terutama kedua sorot
matanya yang sangat tajam , sejenak memandang kepada Yen Fei
dan Kim Lan.
dan mulutnya tersenyum dengan ramah,
" Apakah Jiwi Sicu adalah murid dari Sin Jiu Yok Sien dan Putri dari
Pendekar Nelayan sakti ,Chai Kim Hoo taihiap?, Lohu sendiri belum
pernah berjumpa dengan beliau berdua , akan tetapi nama besar
beliau berdua sudah menggetarkan dunia Kang Ouw sebagai
pendekar besar penegak keadilan ,.dan Lohu sendiri bergelar Pek
Mo Sin Kai, dari berdirinya Kaypang Lohu sudah menjadi orang
kepercarcayaan Koai Cikung!"
" Benar sekali , locienpwe pek mo sin kai , saya adalah Yen Fei,
dan ini adalah nona Kim Lan, kami berdua kemari hendak berjumpa
dengan sahabat masa kecil kami Cia Pek Liong, dan Locienpwe
Koai Cikung, harap kami di perkenankan "
Berkata Yen Fei dengan rasa hormat.
Yen Fei dan Kim Lan memandang dengan serius kepada Kakek
botak berbadan gemuk itu, sepertinya wajahnya tak asing lagi .
" Apakah kami berhadapan dengan Locienpwe Siauw Bin Giamlo
(malaikat maut berwajah tertawa ) ! "
hampir serempak Yen Fei dan Kim Lan berteriak , karena heran
salah seorang datuk sakti ini berada di markas Kaypang.
" Ha ..ha...ha ! betul sekali , dan kau nona Kim Lan yang dulu masih
kanak kanak sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat
cantik, tak heran Cia Pangcu berkenan menerima anda menjadi
tamu kehormatan, dan kau anak muda murid Sin Jiu Yok Sien
kenapa Juga mengenal Lohu ? "
"Tidak kah locienpwe ingat saat di pulau maha dewa , saat saya
berusaha menolong seorang pertapa yang hendak dipatuk oleh ular
Kim Coa , Locienpwe secara tidak tahu malu melepaskan pukulan
kepada saya untuk merebut kitab Bu Tek Hud Couw ,hingga saya
terjatuh kedalam sumur !"
" Ha ...ha...ha… ternyata kau adalah bocah yang sok jagoan itu,
tapi ajaib kau masih hidup !"
Siauw Bin Giamlo tertawa terpingkal pingkal dengan ekpresi yang
lucu,
Siauw Bin Giamlo memang selalu tertawa, orang akan terkecoh bila
menilai hanya dari ekpresinya yang selalu tertawa gembira , akan
tetapi dia adalah seorang yang sangat licik dan.
kejam.
" Anak anak ayo kalian antar ,nona Kim Lan kepada Cia Pangcu.,
anak muda ini biarkan menunggu bersama Lohu disini ! "
sepuluh orang anggota kaypang mulai mengelilingi Kim Lan,
mereka membungkuk ,memberi hormat,
" silahkan kami antar nona Kim Lan, Cia Pangcu ,.sudah menanti
kedatangan Nona!"
" Tidak sudi !...aku kemari bersama Yen Fei, aku akan menemui
ketua kalian juga bersama Yen Fei, kalau ketua kalian yang bloon
dan Pla plo itu tidak berkenan menerima Yen Fei, aku juga tidak
berkenan , mememui ketua kalian, dan biarkanlah kami pergi dari
perkumpulan pengemis busuk ini !"
Kim Lan sudah sangat marah akan sikap Cia Pek Liong yang tidak
menghargai Yen Fei, apa lagi Kim Lan sudah mengenal Siauw Bin
Giamlo adalah datuk sesat yang sering berbuat kejahatan, tentu
saja Cia Pek Liong dan partai Kaypang bukan lagi partai baik baik.
Kim Lan segera meloloskan sebuah golok akan tetapi berbentuk
sebuah dayung sampan, melotot kepada anggota kaypang yang
mengepung dirinya.
" kalau nona Kim Lan tidak bisa diajak dengan baik baik , tawan dia
!... akan tetapi jangan sampai melukai nona Kim Lan "
teriak Siauw Bin Giamlo kepada anggota Kaypang yang sudah
mengepung Kim Lan dengan sikap siaga.
" Kalau Cia Pek Liong , tidak berkenan menerima kami sebagai
sahabat, harap biarkan kami pergi.dari sini, dan jangan coba coba
memaksa kami ! "
berkata Yen Fei dengan gaya berwibawa,
tiba tiba Yen Fei bergerak dengan sangat cepat mengerahkan ilmu
ginkang Hud- Eng- Po- Hoat ( gerakan bayangan Budha ) tubuh
Yenfei bergerak sangat cepat menyelinap diantara anggota
Kaypang yang mengepung Kim Lan dan jari jari tangan Yen Fei
melancarkan jurus ilmu totok Cui Beng Sin Ci ( jari sakti pengejar
nyawa) menotok jalan darah Tai- Twi-Hiat dan Teng-Sin- Hiat yang
berada di daerah tengkuk membuat kesepuluh anggota Kaypang
mendadak kaku seperti patung.
kini.Yen Fei sudah berada di samping Kim Lan.
" Ayo kalian semua kepung kedua orang ini, jangan sampai lolos ! "
sehabis berteriak Siaw Bin Giamlo melancarkan Pukulan jarak
jauh .
Wuush !....
hawa pukulan dengan tenaga sinkang yang begitu besar
menerbangkan debu beserta daun daun kering menuju ke arah Yen
Fei dan.Kim Lan ,
kim Lan segera berkelit menghindar ke sebelah kiri.
sedangkan Yen fei bergerak mengerahkan ilmu Hud- Couw - Sin -
kun gerakannya sangat aneh menggunakan dengkul dan sikut
merobohkan anak buah kay pang yang mengeroyoknya lalu
dengan cepat melemparkan tubuh anak buah kaypang tersebut ke
arah Siauw Bin Giamlo , tubuh anak buah kaypang yang melucur
itu tepat terkena pukulan jarak jauh dari Siauw Bin Giamlo.
Duuuuuk !....
Auuuugh.!....
suara jeritan yang menyanyat hati dari anak buah Kaypang yang di
lempar Yen Fei , kemudian tubuh anak buah kaypang itu Hancur
meledak diudara darah dan bagian tubuh
muncrat kemana mana , seperti efek terkena bahan peledak
berkekuatan tinggi.
begitu besar kekuatan tenaga sinkang dari Siauw Bin Giamlo
menandakan tingkat kepandaiannya sudah mencapai tingkat
sempurna.
" Hei.! …..Pek Liong !...bocah bloon Plaplo !...ayo lepaskan Kim
Lan!...Kita bertarung secara jantan !.."
" Aku juga sangat mencintaimu Fei ko… aku akan ikut kemanapun
kau pergi !.."
berkata Kim Lan antara sadar dan tidak sadar .
" Pek mo susiok, tolong jaga Nona Kim Lan ,.dan.layani sebaik
baiknya, dan para pelayan sediakan makanan dan pakaian terbaik
untuk nona Kim Lan !"
"Baiklah Cia Pangcu , pelayan dan pengawal akan menjaganya
selam dua puluh empat jam , dan Tabib Kwee sudah kami panggil
untuk mengobati luka yang di derita nona Kim Lan.! "
" Terima.kasih Pek Mo Susiok ,Kalau ada hal hal yamg mendesak
Pek mo Susiok segera beri tahu saya "
Cia Pek Liong , sejak masa kecil sudah mengalami tekanan bathin,
hidup terlunta lunta menjadi pengemis kecil, yang hampir.mati
kelaparan saat.di.temukan.oleh Koai Cikung, kemudian diangkat
menjadi.murid.
akan tetapi nasib telah membawanya terdampar ke pulau siluman,
mewarisi semua ilmu sakti dari pulau siluman ,
akan tetapi akibat racun kalajengking merah dan racun tawon putih
telah banyak merusak sel syarafnya , di tambah lagi dengan
pergaulannya yang lama dengan gurunya yang sinting nenek Tan
Sim.Nio yang juga sinting.
membuat Cia Pek.Liong menjadi seorang sakti tapi
mempunyai.kelainan Jiwa.
***
jurang dibawah lantai ini kedalamannya mungkin sekitar seratus Li ,
jurang yang sangat.dalam dengan dinding yang licin dan terjal.
Yen Fei melihat sekeliling dasar jurang terdapat trowongan yang
lebar sekali,
Yen Fei pun terus berjalan memasuki trowongan dasar jurang , dan
menelusurinya , keadaan didalam trowongan gelap gulita , akan
tetapi sampai diujung rerlihat cahaya matahari yang masuk dari
sebelah kanan,
Yen fei pun mengikuti belokan trowongan ke sebelah kanan
yang ternyata terhubung sampai kesebuah mulut Gua .
tiba tiba , Yen Fei mencium bau seperti bau daging yang di
panggang karena penasaran Yen Fei mengikuti asal bau daging
panggang itu, semKin diikuti baunya semakin tajam aroma daging
panggang itu berasal dari balik pohonRong shu yang berukuran
Raksasa dangan akar akar sebesar paha manusi yang menjulur
dan menjuntai
" Mohon maaf kalau boleh tecu tahu, mengapa Locienpwe bisa
berada disini?,
" tidak tahukah Locienpwe, kalau partai kaypang saat ini sudah di
selewengkan oleh pek Liong yang melakukan banyak kejahatan,
termasuk perampokan, dan Siauw Bin Giamlo yang menjadi wakil
ketua sudah banyak merekrut tokoh tikoh dari Hek To (golongan
sesat).
Akan tetapi , Siauw Bin Giamlo sudah tewas di tangan tecu , akan
tetapi saat tecu mengejar Pek Liong yang menculik Nona Kim Lan
tecu juga masuk perangkap terjatuh kesini "
dengan nada geram dan berapi api Yen Fei bercerita kepada Koai
Cikung.
" Locienpwee,.. kita harus segera keluar dari tempat ini, dan
menghentikan segala kejahatan yang dilakukan oleh pek Liong !.."
" Untuk mendaki kekuar dari jurang Thai hang shan ini bukan
perkara mudah , harus mendaki tebing terjal lebih dari seratus Li,
Lohu sudah tua, dan rasanya sukar untuk dapat mendaki tebing
terjal ini."
" Aku berjanji Lo Cienpwe tidak akan mencelakakan Pek Liong, aku
juga berharap dia bisa insyaf dan kembali ke jalan yang benar, aku
saat ini sangat khawatir dengan keadaan Kim Lan , Ayo
Locienpwee kita cari jalan keluar , Lo Cienpwee yang sudah lama
berada disini pasti lebih tahu keadaan disini.! "
" Kita saat ini berada didasar jurang terdalam di pegunungan Thai
Hang Shan, seandainya kita mendaki bukit ini Butuh waktu sekitar
satu hari , akan tetapi resikonya sangat besar ,karena dindingnya
sangat curam, bila kita mendaki tebing yang ada di sebelah utara
itu, tebingnya memang agak landai akan tetaoi kita harus melintasi
semak belukar , dan tubuhan beracun , dan setelah itu harus
menerobos hutan Rong shu.
setelah itu masih harus mendaki lagi , mungkin butuh waktu dua
sampai tiga hari "
" oh iya… Lohu lupa kalau kau adalah murid Sinjiu Yok Sien yang
ahli dengan segala jenis racun, Ha...ha...Ha… dan kita akan segera
bebas , aku sudah lama gak minum arak !...tidak minum arak
rasanya hidup ini sangat hambar ! "
" Tentu saja sangat berbeda antara rejeki memiliki dan rejeki
menikmati, kita ambil contoh sederhana saja, banyak sekali orang
orang kaya raya yang menumpuk banyak sekali kekayaan, karena
terlalu cinta dengan harta, dia menjadi kikir takut hartanya
berkurang , dan dia sendiri tidak bisa menikmati hartanya sampai
ajal menjemput .
contoh lainnya , kita lihat banyak sekali saudagar yang terlalu sibuk
bekerja dari pagi hingga larut malam , dan tidak ada waktu untuk
menikmati hasil kerjanya sendiri ,walau dia mempunyai rumah yang
sangat besar dan megah, akan tetapi yang menikmati adalah para
pelayan pelayan yang tinggal di dalamnya, sedangkan dia sendiri
seperti diperbudak oleh kesibukannya sendiri ,
sementara ada juga orang yang mendapat rejeki menikmati
walaupun tidak memiliki banyak kekayaan , dia dapat menikmati
tidur dengan nyenyak tanpa harus diganggu akan pikiran pikiran
dan ambisi, dia dapat menikmati makanan apa yang dia suka,.dia
bisa kemana saja ketempat yang dia sukai , hidupnya seperti
seekor burung dialam bebas ,tanpa terikat dengan segala rutinitas
yang membelenggunya."
" Memang benar sekali semua orang harus terikat dengan rutinitas
sesuai dengan profesinya , profesi dan pekerjaan hanya untuk
menafkahi kehidupan, bukannya mengorbankan kehidupannya
hanya untuk pekerjaan ataupun ambisinya sendiri ! "
sambil mengobrol Yen Fei dan Koai Cikung terua berjalan tak
terasa mereka telah sampai ke ujung sebelah utara jurang ,.dan
langkah mereka terhenti karena sudah mencapai batas tebing ,
yang walaupun landai akan tetapi dipenuhi dengan
tanaman.merambat dan berduri.
tanaman yang tumbuh merambat seperti benalu akan tetapi
berukuran besar dengan batang yang sebesar jari telunjuk dan di
sepanjang batang tumbuhan rambat ini penuh dengan duri duri
yang tajam.
Yen Fei berhati hati memetik selembar daun dari tanaman berduri ,
pada saat daun tanaman rambat di petik dari ujung tangkai daun
menetes getah berwarna hijau pekat , dan getah tersebut berubah
menjadi uap asap berwarna kehijauan.
" tidak salah lagi, ini adalah tanaman Ban- Li- Sheng ( tali sepuluh
ribu Li ) tanaman langka yang sangat beracun, baru kali ini aku
melihatnya, menurut suhu Sin Jiu Yok Sien , pada zaman dinasty
Qin tanaman ini di manfaatkan oleh kaisar chin shi huang untuk
memagari gedung rahasia dari serangan musuh ! "
" Benar sekali tanaman ini sangat beracun , Lohu sering lihat kelinci
ataupun burung yang terkena duri tanaman ini langsung tewas
seketika ,bahkan pernah ada kambing gunung yang terjebak juga
tewas seketika., itulah sebabnya Lohu tidak berani melintasi semak
belukar yang di.penuhi tanaman beracun ini, dan.bila harus
membabat tanaman ini dengan senjata baru melintasi akan butuh
waktu berapa lama?.., lagi pula sangat beresiko sekali "
" menurut suhu Sin Jiu Yok Sien untuk mencegah masuk nya racun
tanaman Ban-Li- Sheng ini pori pori Kulit Harus tertutup dengan
tanah liat, Tecu sendiri belum pernah mencobanya "
" Ha..ha..ha...kau juga terlihat lucu Yen Fei , seperti seekor tikus
yang keluar dari comberan !"
Karena tebing yang didaki Oleh Yen Fei bersama Koai Cikung
adalah tebing yang berada di sebelah utara Thai Hang Shan ,
mereka sampai di kota Tai Goan tapi di sebelah utara yang jauh
dari markas Kaypang yang berada di sebelah selatan kota.
" Waduuuuh ... terus bagaimana ? kita tidak membawa bekal baju
ganti !"
dengan gaya yang jenaka sambil garuk garuk kepala Koai Cikung
cemberut seperti anak anak yang kehendaknya dilarang.
kemudian Yen Fei berbisik kepada Koai Cikung, wajah yang
cemberut itu kembali tersenyum ceria.
" Ayo Yen Fei !... kita lewat wuwungan rumah saja agar tidak
menarik perhatian orang.
tiba tiba Koai Cikung berlari cepat mengerahkan ilmu ginkang
tingkat tinggi kemudian melompat keatas wuwungan gedung
disusul oleh Yen Fei , juga mengerahkan ilmu ginkang
Hud Couw Po Hoat, kini kedua orang itu bagaikan bayangan setan
berkelebat dan berlompatan dari satu wuwungan rumah ke
wuwungan rumah yang lain,
" Hi...hi..hi.. Loya , selalu begini., setiap Tua nio berpergian Loya
selalu minta aku layani,..."
" hi...hi..hi.. Loya memang manja seperti anak anak saja minta
dimandikan, ..tapi nanti Giok hua dibelikan perhiasan baru ya…."
" Yen Fei !... kamu sudah belum!..ayo segera , yang punya rumah
akan segera ke kamar mandi ! "
Yen Fei bersama Koai Cikung memasuki salah satu kedai arak
yang paling mewah dan paling ramai, mereka disambut oleh
pelayan kedai arak penuh keramahan , karena berpakaian mewah
dan berpenampilan meyakinkan.
" pelayan , sajikan semua makanan yang paling enak dan paling
ternama di kedai ini, dan bawakan kami empat guci arak wangi, dan
ini tip buat kamu !"
memberikan uang kepingan sepuluh tail emas
guman Koai Cikung yang kini
berpenampilan dan lagaknya seperti seperti orang kaya.
Walaupun Koai Cikung dan Yen Fei asyik minum arak akan tetapi
pandangan mereka selalu mengawasi keadaan kedai arak sampai
semua pengunjung tidak lepas dari.pengawan mereka
berdua,.termasuk kedatangan tiga orang paruh baya berpakaian
pengemis yang memasuki kedai arak
Yen Fei yang mengenal ketiga orang pengemis.penagih setoran ini
adalah sam lokai yang pernah di jumpainya ,
" Lo Cienpwe ,bukankah tiga orang pengemis itu adalah Sam Lokai,
yang bertugas menarik iuran dari setiap.pedagang ?"
" ya kami Sam Lokai dari partai kaypang !.." bentak sam Lokai
mendapat lawan yang sangat hebat tiga orang sam lokai segera
bangkit berdiri melesat berusaha lari , akan tetapi.Koai cikung telah
meloncat mengejar sambil melayang diudara Koai cikung
melakukan pukulan tongkat ke pundak tiga orang sam lokai .
buk !.. buk !.. buk!...
tiga orang sam Lokai kembali terjungkal ke tanah .
" Aduh !.. Aduh !..."
ketiga orang sam lokai merasakan sakit yang luar biasa seketika
tangan mereka tak dapat digerakan lagi.
karena sendi peluru di pundak mereka sudah remuk terhantam
tongkat Koai Cikung.
" pangcu terimalah hormat kami , sudah lama sekali kami mencari
kabar dari pangcu ,kami sudah menghimpun anggota Kaypang
yang masih setia ,.dan tidak setuju dengan tingkah dan perbuatan
Cia pangcu.dan menunggu kembalinya Pancu untuk kembali
memimpin kami "
" Benar sekali katamu , kini tiba tiba perutku mules nich...mau ke
belakang dulu !, "
".Dasar si Abun Kebiasaan , kalau jaga bareng dia bisa tiga kali dia
ijin ke belakang , ha...ha..ha.., sana pergi setor ...jangan lama lama
ya !.."
teriak teman temannya dan kembali lanjut ngobrol.
" hei Abun … tumben sekali kau cepat kembali dari belakang ! "
guman salah satu prajurit penjaga ,
" Aku belum sempat buang air ,tadi tiba tiba bertemu dengan Pek
Mo Susiok , aku disuruh mengantarkan surat ini ke penjaga bagian
pavilyun dalam !" berkata Yen Fei sambil menunjukan sebuah
amplop , dan tanpa menunggu persetujuan Yen Fei pun berjalan
cepat menuju ke pavilyun dalam.
Paviliun Dalam., berada di bagian paling belakang dari komplek
Markas besar Kaypang melalui koridor sebelah kiri dari ruangan
gedung yang membuat Yen Fei terjatuh ke bawah jurang,
akan tetapi lantai nya saat ini sudah di perbaiki lagi dengan lapisan
kertas yang menyerupai lantai batu untuk menanti korban
berikutnya.
Yen Fei pun segera memberi Hormat , " Saya Abun prajurit penjaga
ruang tengah, mendapat tugas mengantarkan surat dari Pek Mo
susiok kepada Yang mulia Cia Pangcu harap segera di terima "
kemudian salah seorang prajurit paviliun dalam yang berbadan
tinggi besar menerima amplop dari Yen Fei .
" Kamu boleh kembali ke pos jaga , dan surat ini akan saya
sampaikan kepada Cia Pang cu !.."
sang pengawal Paviliun Dalam pun berjalan memasuki koridor
menuju ruangan tempat tinggal Cia Pek Liong .
akan tetapi baru berjalan sekitar sepuluh meter ,.berkelebat
sebuah bayangan yang sangat cepat telah menotok jalan darah
Khi- khun- Hiat yang membuat dia tertidur pulas dan tak menyadari
kalau dia sudah berganti seragam dengan Yen Fei.
" Sudahlah Pek Liong lebih baik kau membebaskan aku , dan kita
bisa tetap menjadi sahabat baik, perasaan cinta tidak bisa di
paksakan !"
" Percuma saja !..Pek Liong mau kau tawan aku sampai mati juga ,
aku tidak akan mencintaimu, atau pria manapun di muka bumi ini,
Hatiku hanya bisa menerima Yen Fei, dan Aku sudah bersumpah
bila tidak menikah dengan Yen Fei , aku akan melajang seumur
hidupku !..."
" Kau benar benar sudah menderita kelainan jiwa pek Liong,
sadarlah….kebahagiaan itu tidak dapat dibeli ataupun dikejar,
bahagia itu timbul dengan sendirinya dari dalam hati !.."
" mengapa kau begitu tolol lan Moi , Yen Fei sudah mampus
terjatuh kebawah jurang !..
dan kini ada aku yang tulus mencintaimu dan siap berbuat apa saja
untukmu !...
asal kau sudi menjadi kekasihku !.."
" Tidak Pek Liong , tetap tidak seandainya Yen Fei sudah benar
benar tewas , aku tetap pada sumpahku tidak akan menikah
dengan pria lain !..'
akan tetapi aku sangat yakin kalau Yen Fei masih Hidup ! "
" Aku tidak peduli !... Sekarang kau adalah milik ku Lan Moi !..
Kau adalah Milikku !.."
" Betul Lan moi , aku datang untuk menyelamatkan mu, kau baik
baik saja bukan ?"
" Pek Liong , dan seluruh pengawal sangat baik padaku, tapi
apalah gunanya kalau aku di kurung bagaikan seekor burung
peliharaan disini ! "
" Tunggu sebentar Lan moi !, aku akan mencoba mematah kan
jeruji baja ini "
" aku sudah mencobanya setiap hari, tapi jeruji ini sangatlah kuat
Fei Ko, jeruji ini bukan terbuat dari baja biasa , akan tetapi terbuat
dari baja Titanium dari batu meteor , lebih baik Fei Ko merebut
kunci yang selalu dibawa oleh Pek Liong !"
" Baiklah Lan Moi, kau bersabarlah , aku akan memaksa Pek Liong
menyerahkan kunci tahanan ini !
Yen Fei segera berjalan mengikuti Jalan yang dilalui Pek Liong,
melalui pergola terhubung dengan sebuah taman yang di lengkapi
dengan sebuah 'THING " ( bangunan tanpa tembok mirip gazebo )
yang sangat luas .
terdengar suara petikan suara Phipha, yang Kim, dan seruling yang
sangat merdu , setelah mendekati baru terlihat , gadis gadis yang
memainkan alat musik itu sangat cantik cantik sekali , juga terlihat
seorang gadis yang sangat cantik dengan memakai baju burung
merak , meliuk liukan tubuh nya dengan gerakan lemah gemulai ,
bentuk badan gadis remaja yang indah padat terlihat samar samar
dibalik baju sutra tipis,
dengan sambil menari mendatangi tiga orang yang sedang
menonton .
" Cia Kongcu, bukankah gadis penari ini sangat cantik,.. Cia pangcu
kini memilikinya , dan dia siap menemani dan melayani Cia pangcu
setiap saat "
kata seorang tua gundul berbaju hitam , yang duduk disamping Cia
pek Liong
Gadis penari itu kini mendekati Pek Liong dengan gerakan badan
yang lemah gemulai ,matanya mengerling ke arah pek Liong ,
dengan senyum manis menggoda.
" Kim Hoa !...Kau Harus melayani Cia Pangcu dengan sebaik
baiknya ! "
kata pria tua berbaju hitam itu kepada penari yang sepertinya
sangat genit dan menggairahkan.
Cia Pek Liong hanya diam saja dan dari raut wajahnya sama sekali
tidak menampakan kegembiraan .
".terima kasih atas usaha Locienpwe untuk menghibur ku, tapi aku
tidak suka lociepwee!..Hanya nona Chai Kim Lan yang bisa
menghiburku, pemain musik dan penari ini biarlah untuk menghibur
lociepwe saja !.."
***
Pek Liong duduk disamping kolam memandang ikan ikan Koi yang
berenang kesana kemari, akan tetapi tidak dapat menghilangkan
rasa galau yang berkecamuk di hati dan pikiran Pek Liong yang
sudah benar benar cint mati.kepada Kim Lan,
yang sudah terang terangan menolak Cintanya.
walaupun hatinya lahi dalam keadaan galau dan pikirannya kemana
mana , akan tetapi insting dan pendengaran Pek Liong masih
sangat Tajam
" Siapa yang bersembunyi di belakang batu kekuarlah !.."
bentak Pek Liong .
" Yen Fei !... rupanya kau belum mampus , baguslah!.. sekarang
aku yang akan mengirim kamu ke neraka ! "
karena hatinya yang galau , dan dipicu dengan kata kata Kim Lan
yang berterus terang menyatakan hanya mencintai Yen Fei, telah
membuat.Pek Liong cemburu dan sangat membenci Yen Fei.
dan orang yang paling dibencinya kini tiba tiba hadir di hadapan
nya.
dengan rasa penuh kebencian ,Pek Liong langsung menyerang
Yen Fei dengan pukulan Go-Tok-Sin- Ciang (pukulan sakti lima
racun ) yang berhasil di pelajarinya dari pulau Siluman,
" Pek Liong , tolong berikan kunci kamar tahanan nona Kim Lan
kepadaku, dan kita sudahi saja pertarungan ini ! "
" Yen Fei !... aku belum kalah !..
kau harus mampus !...
kau sudah menghancurkan kebahagiaanku !...".
Cia Pek Liong yang sudah bangkit berdiri kembali menyerang Yen
Fei dengan pukulan Go-Tok-Sin-Ciang.
dibantu dengan Hek I Lama yang ikut mengeroyok melancarkan
pukulan Hiat -Tok -Ciang,
Yen Fei selalu menghindar mengandalkan langkah langkah ajaib
Hud Couw po Hwat
pertarungan semakin lama semakin sengit, sudah lebih dari seratus
jurus , lama lama Yen Fei terdesak juga , Yen Fei memang tidak
berniat untuk mencelakai Pek Liong , akan tetapi saat ini Datuk
sesat Hek I Lama ikut mengeroyok , kalau begini terus lama lama
Yen Fei bisa celaka.
dan pada saat itulah tiba tiba Pek Liong melancarkan pukulan Go
Tok Sin Ciang ke dada Yen Fei yang masih dalam posisi jungkir
balik.karena kedua telaoak tangannya menempel pada telapak
tangan Hek I Lama yang amblas ke dalam tanahm
tak dapat dihindari
" Duuuuk !....."
tinju Cia pek.Liong menghantam dada, tubuh Yen Fei terlempar ke
belakang ,
" Buuuk!..."
dan akhirnya Yen Fei terjatuh ke tanah memuntahkan darah segar.
Kini kedua orang pemuda sakti yang sama sama terluka parah
saling behadapan.
tanpa mengucapkan kata kata,
akan tetapi kedua pemuda sakti ini memancarkan sorot mata yang
berbeda.
Cia Pek Liong memandang Yen Fei Dengan sorot mata penuh
kebencian, sedangkan Yen Fei memandang Pek Liong dengan
sorot mata penuh dengan rasa kasihan.
Cia pek Liong mengepalkan tinju dan bersiap untuk menyerang
kembai.
" Tak apa apa Lan moi, aku sudah iklas, apalah gunanya hidup
tanpa mendapatkan cintamu !".
wajah pek Liong semakin memucat, sorot matanya semakin
meredup, akhirnya
Cia Pek Liong pun tewas dengan mata masih memandang ke arah
Kim Lan.
Bersambung….
" Kau adalah anak yang baik budi, nona Kim Lan Lohu sudah bisa
melihat sifat baikmu dari saat kau masih kanak kanak,.sedangkan
Pek Liong dari masa kanak kanak sudah mengalami trauma dan
goncangan jiwa yang teramat berat , kini Lohu tinggal sendiri Pek
Liong yang mewarisi ilmu kepandaian Lohu kini juga sudah pergi…"
Koai Cikung terdiam sejenak , kemudian melanjutkan berkata kata.
" Apa benar nona Kim Lan bersedia menemani Lohu sebagai
penggantinya pek Liong ?" dengan sorot mata yang tajam Koai
Cikung memandang Kim Lan .
".Dengan sepenuh keiklasan hati , kalau Locienpwe berkenan tecu
akan meraasa sangat gembira dapat menebus kesalahan yang
tecu perbuat ! "
" Thian memang sangat mengasihi lohu ! , mulai saat ini saya Koai
Cikung disaksikan oleh langit dan bumi ,dan semua yang hadir
disini menjadi saksi !... mulai saat ini Chai Kim Lan kuangkat
menjadi muridku , dan menjadi pewaris Partai Kaypang ! "
" Terimalah hormat tecu, suhu Koai Cikung ! "
Kim Lan berkutut di hadapan Koai Cikung.
kemudian menghampiri jenazah Pek.Liong
" Liong suheng, kau pergi lah dengan tenang, aku yang akan
menggantikanmu menemani suhu ! "
" berdirilah semua ! , mulai saat ini kita mulai lagi dengan lembaran
baru, semoga Lan Ji akan membawa kebaikan untuk partai
Kaypang ! "
berkata Koai Cikung dengan penuh semangat.
" Saya ucapkan kiong hi kepada locienpwe Koai cikung ,.dan Lan
moi , yang kini menjadi Pangcu dari perkumpulan partai besar
Kaypang ! "
berkata Yen Fei menjurahkan tangan di depan dada.
Kejadian yang berlangsung dengan begitu cepat dan tiba tiba telah
mengembalikan Kaypang kembali menjadi partai yang bersih, Yen
Fei menginap di markas Kaypang sebagai tamu kehormatan ,
tinggal di Paviliun dalam yang kamarnya bersebelahan dengan
kamar Kim Lan.
malam itu Kim Lan tidak dapat tidur dengan pulas karena itu Kim
Lan duduk termenung di tepi kolam ikan Koi pikirannya berkelana
kemana mana , lamunannya tiba tiba buyar oleh suara yang
memanggilnya
" Malam sudah larut, kenapa masih duduk disini Lan moi ?"
ternyata yang memanggilnya adalah Yen Fei.yang kini duduk di
sampingnya.
" Aku belum bisa tidur , Fei ko peristiwa yang terjadi begitu cepat,
dan tidak pernah aku bayangkan sebelumnya , kini aku harus
menjadi ketua Kaypang menggantikan suheng Pek Liong "
" Benar Fei Ko, aku juga bersyukur dapat menebus kesalahan dan
menjadi murid suhu Koai Cikung, tapi ada sesuatu yang membuat
hatiku risau… "
Kim Lan menatap Yen Fei dengan tatapan sejuta makna.
Yen Fei juga merasa aneh melihat tatapan Kim Lan yang tidak
seperti.biasanya.
" Apa yang kau risaukan Lan moi, katakanlah bila aku dapat
membantumu aku akan berusaha dengan sekuat tenaga ! "
" Aku bermaksud menuju kota raja Ying Thien mencari keluarga
ayahku , dan membalaskan dendam kakek kepada Gurkha ,
setelah urusanku selesai aku pasti akan kembali kesini
menemuimu ! "
Yen Fei tidak terkejut karena sudah mengetahui hal ini sebelumnya,
dari sikap Kim Lan juga menguping percakapan Kim Lan dengan
mendiang Cia Pek Liong, akan tetapi tidak pernah diduga oleh Yen
Fei ,
Kim Lan berani mengutarakan langsung kepadanya .
"Lan moi , terus terang aku juga sangat suka dengan segala
kebaikanmu, aku juga sangat menyayangimu, tapi… entahlah
perasaan sayangku,padamu itu apa bisa dikatakan cinta,..
antara pria.kepada wanita…aku berkata terus terang karena kau
terlalu baik.dan terlalu.mulia, aku tidak mau membohongimu..
. aku harus meyakini diriku sendiri apakah aku menyayangimu
sama dengan perasaan cinta seorang pria kepada.seorang wanita
untuk menjadi pendamping hidupnya untuk selamanya… "
" Fei koko, aku dapat mengerti akan dirimu, dan aku sangat
menghargai kejujuranmu, memang tidak mudah untuk.meyakini diri
sendiri kalau sudah benar benar mencintai seseorang, aku akan
menunggu jawabanmu Fei ko, tidak harus kau jawab sekarang,
dan.aku akan menanti jawabanmu, jangan terlalu risaukan
pertanyaanku tadi, aku berani mengingkapkan perasaan cintaku
padamu.karena.aku sudah benar benar yakin, hanya engkau yang
aku cintai !.."
***
Ayam jago mulai berkokok menandakan hari telah pagi, kesibukan
dan aktivitas di markas Kaypang sudah mulai Ramai, karena pada
hari ini akan di selenggarakan upacara peresmian.pengangkatan
Chai Kim Lan menjadi ketua Kaypang yang baru menggantikan Cia
Pek Liong.
terlihat Koai Cikung dan Kim Lan duduk di kursi kehormatan
dan di.samping kiri dan kanan berkumpul semua anggota kaypang,
Yen Fei berjalan menghampiri Koai Cikung dan Kim Lan
" Locienpwe Koai Cikung dan Lan moi, saya mohon pamit hendak
melanjutkan perjalanan menuju kota raja Ying Thien, setelah
urusanku selesai aku pasti akan datang menyambangi Lociepwe
dan Lan Moi ! "
" berhati hati lah Yen Fei, di kota raja banyak sekali tokoh tokoh
sakti dan licik, bila membutuhkan bantuan kau bisa menghubungi
markas kaypang terdekat ' " berkata Koai Cikung
" Hati hati Fei koko, aku akan menantimu disini! "
berkata Chai Kim Lan dengan suara gemeter dan air mata
menetes.
" Lo Cienpwe dan Lan Moi baik baiklah menjaga diri kalian !..."
berkata Yen Fei kemudian membalikan badan berjalan kekuar dari
markas besar Kaypang , melanjutkan perjalanan ke kota raja Ying
Thien.
Kota Ying Thien dijadikan ibu kota pemerintahan dinasty Ming
setelah Zhu Yuan zhang mengangkat dirinya menjadi kaisar
pertama dari dinasty Ming.
Setelah berhasil membersihkan semua sisa sisa pejabat dari
pemerintahan sebelumnya yaitu dinasty Yuan bahkan nama kota
raja yang semula bernama Dadu di ganti namanya menjadi kota
Ying thien.
telah terjadi perubahan besar besaran di kota Ying Thien ,
pembangunan jalan jalan raya dan gedung gedung pemerintahan ,
sangat berkembang , istana raja yuan diruntuhkan dan dibangun
kembali dengan arsitektur tiongkok yang sangat indah dan megah,
satu komplek istana kaisar Ming ini sangat luas sekali, sebesar satu
kota, boleh dikatakan komplek istana kerajaan Ming ini adalah kota
didalam kota.
dan terkenal dengan sebutan kota terlarang , karena komplek
istana ini di kelilingi oleh tembok yang tinggi, dan hanya keluarga
kaisar dan pejabat negara saja yang boleh memasukinya, pada
zaman modern.ini komplek iatana kaisar ming lebih terkenal
dengan sebutan.kota terlarang.
" iya , ...tapi uangmu sudah habis, pulang dulu bawa uang yang
banyak baru kesini lagi !"
bentak salah seorang tukang pukul yang brewokan dengan mata
melotot.
" Lah ,.. aku di dalam masih ikut taruhan dengan membantu
petaruh lainnya , dan kalau mereka menang aku di beri upah !.."
" Nah !..justru karena kelakuanmu yang teriak teriak mengganggu
pengunjung lainnya !...sudahlah jangan cari gara gara lagi, atau
kami panggilkan pasukan penjaga kota untuk menangkapmu ! "
keempat orang tukang pukul rumah judi yang semula galak ,kini
berubah ramah , dengan terbungkuk bungkuk memberi hormat ,
" Selamat malam Tan Wangwe, malam ini adalah malam
keberuntungan Tan Wangwe, yang telah menang banyak !"
"benar sekali Wangwe, hari ini ada seorang penghuni baru , baru
didatangkan dari desa
orangnya sangat cantik ! "
" Aku kebetulan lewat, dan tidak sengaja ikut menyaksikan kejadian
tadi, hidungmu masih berdarah , teteskanlah dengan obat luka ini !"
dari balik bajunya sang pemuda berpakaian sederhana
memberikan sebuah botol keramik putih kepada pria pemabuk ,
setelah diteteskan kedalam lobang hidung hanya dalam beberapa
menit saja , darah langsung berhenti mengucur, sungguh sangat
mujarab sekali obat dari pemuda berpakaian seserhana ini.
Pemuda setengah mabok itu, memandang Yen Fei dengan
pandangan heran, juga rasa berterima kasih,
sebenarnya pemuda ini tidak jelek memiliki kulit putih dan wajah
yang tampan, hanya penampilan nya yang acak cakan , jadi terlihat
seperti seorang Gembel,
" Baik lah ko Sun Tek, sungguh sangat kebetulan sekali aku juga
bermarga Yen , namaku Fei, ko Sun Tek dapat memanggilku
dengan A Fei saja , omong omong restoran yang mana , di
kampung Siao Yao Cun ini yang paling ramai dan terkenal.? "
" Yang paling ramai di sini adalah rumah makan raja bebek, yang
sangat terkenal dengan bebek panggangnya, aku sudah lama
sekali tidak makan disana, dulu sewaktu aku belum bangkrut sering
makan kesana"
sekilas kesedihan terlihat di wajah A Tek , perubahan raut wajah
dari pemuda ini tidak lepas dari pandangan Yen Fei.
" Baiklah , Ko Sun Tek kita makan kesana,.dan semua aku yang
traktir, ki Sun Tek boleh makan dan minum sepuasnya biar aku
yang traktir !. "
" benarkah ?...A Fei kau sungguh adalah seorang pemuda yang
sangat baik hati,.jarang sekali ada orang yang mau berbuat baik
kepada seorang gembel seperti aku ! "
" Baiklah Lopek kita pesan satu ekor bebek dimasak tiga rasa , dua
mangkok nasi putih, dan satu poci teh Oolong !.
Yen Sun Tek sebenarnya adalah anak dari seorang Siu Cai
bernama Yen Han Liang , yang dulu bekerja di perpustakaan istana
kaisar Torgun temur ,.akan tetapi sejak dinasty Yuan runtuh
berganti menjadi dinasty Ming . terjadi.peperangan rumah dan
seluruh harta dari keluarga Yen Sun Tek ikut menjadi sasaran
penjarahan , ibu Yen Sun Tek tewas pada saat peperangan.
Yen Sun Tek saat itu.masih berusia dua tahun berhasil
diselamatkan oleh ayahnya Yen Han Liang.
mereka pun mengungsi ke pinggiran kota, sejak saat itu Yen Han
Liang yang asalnya seorang pejabat negara harus hidup sederhana
sebagai seorang petani sayur, dan menjual sendiri hasil kebun nya
ke pasar pasar, selain sebagai petani sayur, Yen Han Liang juga
mengajar sastra kepada anak anak di perkampungannya.
Sun Tek sejak kecil terkenal sangat cerdas, dan sangat giat belajar,
hingga tamat perguruan sastra.di kota Ying Thien,
akan tetapi Sun Tek harus menerima kekecewaan walau sangat
cerdas dia di tolak menjadi pegawai kerajaan, hanya karena
keturunan.Yen Han.Liang yang pernah bekerja di perpustakaan
kaisar Torgun Temur, mereka dianggap sebagai sisa keluarga
pejabat dinasty Yuan,
sejak saat itu Yen Sun Tek yang semulanya adalah seorang
sastrawan mencari pelarian suka mabok mabokan dan berjudi ,
akhirnya Sun Tek jatuh miskin , dan dia kini tinggal di
perkampungan kumuh bersama ayahnya Yen Han Liang yang
sudah tua
Yen Fei tercengang mendengar cerita dari Sun Tek yang banyak
kesamaan dengan dirinya yang sama sama anak seorang Siu Cai
dan nama ayah dari Sun Tek mirip sekali dengan nama ayah dari
Yen Fei.
Yen Han Liang dan Yen Han Siong, hanya beda satu Huruf
belakangnya saja, jangan jangan , sun tek masih ada hubungan
keluarga dengan dirinya , semakin penasaran perasaan Yen Fei
ingin berjumpa langsung dengan ayah dari Sun Tek , yang
bernama Yen Han Liang yang namanya sangat mirip dengan nama
ayahnya.
sepertinya ada titik terang bagi Yen Fei untuk mencari keluarga
ayahnya , perbincangan Yen Fei dan Sun Tek terhenti saat pelayan
menyajikan pesanan mereka .
" kulit bebek panggang yang dibungkus kulit lumpia ini sangat enak
dan renyah , aroma nya sangat harum, dan daging bebek yang
dimasak rebung ini sungguh sangat empuk dan enak sekali,..kau
memang tidak salah memilihkan restoran , ko A Tek, ayo kita
nikmati,.kalau kurang kita pesan lagi !.."
" Ya benar sekali A Fei, masakan disini sangat lezat ,sudah lama
sekali aku tidak , makan masakan ini !.."
" tujuan utamaku datang ke kota Ying Thien ini adalah mencari
informasi tentang ayahku yang juga seorang sastrawan bernama
Yen Han Siong, mana tahu ayahmu mengenal ayahku? "
" ooh ya, kog nama mereka mirip mirip.ya.?... semoga ayahku
bisa.membantumu mencari.keluargamu A Fei,.kau sudah baik
sekali kepadaku."
Yen Fei , kemudian.memanggil pelayan restoran , " Lopek tolong
bungkuskan satu ekor bebek panggang di masak persis.seperti ini
ya.. "
" waaauw, ayah tentu akan senang sekali … Beliau sangat suka
makan bebek panggangnnya rumah makan raja bebek ini !.."
sudah menjelang tengah malam saat Yen Fei bersama Sun Tek
meninggalkan kampung Siao Yao cun yang masih sangat ramai,
berjalan menuju perkampungan Thian An cun tempat tinggal Sun
Tek yang berada di pinggiran kota sebelah utara, untuk memasuki
perkampungan harus melalui jalan setapak yang kalau musim
panas penuh dengan debu dan bila musim hujan jalanan seperti
berubah menjadi kubangan yang becek , karena jalanan masih
berupa jalan tanah yang belum dilapisi dengan bebatuan.
sebuah gapura sederhana yang terbuat dari kayu yang sudah mulai
lapuk dengan tulisan Thian An Cun yang sudah tidak begitu jelas
lagi , karena termakan usia .
" iya ayah… dan aku membawa seorang teman yang baru ku kenal,
ingin berjumpa dengan ayah ! "
" namaku Yen Fei, seorang petualang dari Ching Hai, maksud
kedatangan saya adalah mencari tahu keberadaan keluarga ayah
yang memang asli kota Ying Thien,
Ayahku bernama Yen Han Siong , seorang Siucai !.."
" Yen Kim Liong adalah nama ayahku, tidak.salah lagi kau
adalah.keponakanku, putra dari Han Siong !."
teriak Han Liang memeluk Yen Fei dengan penuh rasa haru.
pertemuan yang tidak penuh keharuan.
" bagaimana khabar ayahmu ?,." bertanya paman Han Liang
kepada Yen Fei.
" Ayah sudah meninggal saat aku berumur empat tahun akibat
serangan pasukan Ming , yang melakukan pembersihan terhadap
sisa sisa prajurit dinasty Yuan.!.."
" Apakah Gurkha saat ini masih tinggal di kota Ying Thien ,
paman ?."
" Gurkha sudah tidak menjabat sebagai jendral keamanan , saat ini
dia sudah merubah namanya menjadi Lim O Hauw, dan lebih
terkenal dengan panggilan Lim Wang we , walau sudah tidak
menjabat dia.masih juga melakukan banyak kejahatan,.Dia
bersama teman teman nya dari kaum sesat ,mendirikan banyak
rumah bordir dan rumah judi melakukan banyak pemaksaan dan
pemerasan , dia kini menjadi orang yang paling kaya di kota Ying
Thien ini !"
Yen Fei mendengar penuturan Pamannya tentang Gurkha , musuh
besar yang telah menewaskan kakeknya Torgun ,
ibunya ,pamannya dan juga telah membantai banyak penduduk
Darkhan,
Tangan Yen Fei Menggenggam kencang dengan perasaan geram ,
dan giginya menggeretak geram
Sun Tek dan ayahnya Han Liang terpukau dengan kemilau cahaya
uang emas yang begitu banyak,.walaupun Han Liang dahulunya
adalah seorang pejabat istana , tidak pernah mempunyai uang
emas yang begitu banyak.
" oooh… Yen Fei, baru berjumpa saja engkau sudah meninggalkan
begini banyak uang mas, bagai mana saya harus berterima kasih !
"
" Lalu apa pendapatmu Bwe Moi ?, keahlian Jeng Tok Moli dalam
menggunakan racun sangat hebat sekali ! "
" Benar sekali Hua ko , aku berpikiran membuat kipas dari bilah
baja tipis , dan dilapisi dengan kain sutra tebal agar bisa dijadikan
sebagai senjata!,"
" Di Kota raja Ying thien ini, aku punya kenalan seorang pandai
besi yang sangat mahir membuat senjata, yang merupakan
langganan istana , untuk membuat persenjataan prajurit, aku akan
memesan sepasang, satu buat ku dan satunya untuk Bwe moi ! "
" aku ikut kesana!.. Hua ko !.. aku ingin juga melihat lihat , orang
membuat beraneka jenis senjata "
Kwe Lojin, adalah seorang pande besi yang sudah sangat terkenal
di kota ying thien, banyak sekali Tokoh tokoh Kang Auw memesan
senjata kepada Kwe Lojin, baik para pendekar golongan putih
maupun para penjahat dari golongan Hek To juga dilayani, hanya
saja Kwe Lojin hanya mau turun tangan sendiri membuat senjata
pusaka kepada orang yang berjodoh dengannya , sedangkan
sisanya di serahkan kepada anak buahnya yang membuatkan.
" Kwe Lojin, terimalah hormat tecu ! " berkata Ouw Yang Hua
sambil menjurahkan sepasang tangan nya memberi hormat, akan
tetapi Kakek aneh itu tidak menjawab penghormatan kepadanya ,
akan tetapi matanya menatap Liu Bwe, kemudian tertawa terbahak
bahak .
" Ha...Ha...Ha…, hari ini lohu kedatangan seorang Lihiap , yang
membawa Ang Lien Kiam ,
yang sudah merupakan senjata pusaka yang sulit di cari
tandingannya, malah datang kemari, apa masih merasa kurang
dengan senjatamu yang begitu hebat ! "
Liu Bwe sangat kagum dengan pandangan Kwe Lojin yang sangat
awas, hanya dengan sekali lihat saja Kwe Lojin sudah dapat
mengenali ang Lien Kiam yang dibawanya.
menandakan kalau Kwe Lojin Ini memang bukan orang
sembarangan ,
" Benar sekali, yang locienpwe katakan , pedangku memang
pedang Ang Lien Kiam , maksud kedatanganku kesini bukan untuk
memesan pedang, akan tetapi maksud kedatangan kami kesini
hendak memesan kipas ! "
" Apa asap beracun seperti ini ! " tiba tiba kwe Lojin meniupkan
asap tembakau yang membentuk huruf O menyerang ke arah Liu
Bwe.
mula mula asap hanya sedikit, tetapi.makin lama makin banyak
mengurung Liu bwe, dan Liu Bwe segera menghindar dengan
lincah , meloloskan Ang Lien Kiamnya untuk menghalau asap
tembakau yang berbau tajam ,akan tetapi gulungan sinar dari Ang
Lien Kiam Shut tidak berhasil menghalau asap tembakau yang
begitu banyak,
akhirnya Liu Bwe terbatuk batuk, untung yang di tiupkan hanya
adalah asap tembakau,
bila yang ditiupkan adalah asap beracun niscaya ,Liu Bwe sudah
jatuh tergeletak .
" Ha...ha...Ha…. Lucu !...sangat lucu !...pemain Ang Lien Kiam Shut
takut asap tembakau !...
Nona manis ! sepertinya kau memang butuh kipas !..."
Liu Bwe bersama Ouw Yang Hua segera menjura kepada Kwe
Lojin " Terimakasih banyak untuk kesediaan Locienpwe !"
Ouw Yang Hua sangat gembira karena kakek aneh Kwe Lojin
bersedia membuatkan senjata kepada mereka , karena hal ini
merupakan sesuatu yang sangat langka, Kwe Lojin termasuk
manusia aneh, yang kalau tidak berkenan tidak akan banyak bicara
dengan tokoh kang Auw yang dia tidak sukai.
" jangan Heran nona Liu Bwe, murid terkasih dari Ang Lien Hua,
majikan kuil teratai dari Yunnan, walaupun Lohu tidak keluar dari
pondok, semua hal yang terjadi , di jagat dunia persilatan Lohu,
pasti sudah tahu.,.karena yang datang kemari adalah tokoh tokoh
Kang Auw ,dan mereka tentu saja menceritkan apa yang terjadi di
dunia Kang Auw ini , dan Lohu juga mengetahui kalau kedatangan
kalian meminta kipas adalah untuk melawan Jeng Tok Moli, berhati
hatilah kalian, karena Jeng Tok Moli saat ini menjadi kaki tangan
dari Lim Wangwe , dua hari yang lalu mereka kemari, Lim Wangwe
memesan sepasang sarung tangan baja berbentuk cakar harimau,
akan tetapi Bukan Lohu Yang kerjakan , Lohu berikan kepada
anak murid Lohu yang mengerjakannya , "
" Terima kasih banyak Locienpwe, berapa yang harus kami bayar
untuk sepasang kipas ini ! "
Ouw Yang Hua dan Liu Bwe yang semakin sakti , berkat latihan
mereka , juga perasaan mereka yang semakin hari semakin dekat
menumbuhkan benih benih asmara yang mulai mekar di hati
mereka berdua.
Kita tinggalkan sejenak Liu Bwe dan Ouw Yang Hua yang sedang
memperdalam ilmu KIAM - KONG - LUI - HONG
untuk mengikuti pencarian Yen Fei terhadap musuh besarnya
IT - Gan - O - HAUW ( Macan kumbang bermata satu ) alias Barkha
.
Begitu juga dengan Yen Fei, yang masih memikirkan kira kira
dimana keberadaan Burkha , juga misteri tentang siluman
pemangsa pria perjaka di Kota Ying Thien.
angin sepoi sepoi yang sejuk ,
membuat rasa kantuk mukai menyerang.
baru saja akan memejamkan mata,. Pendengarannya yang tajam
dan terlatih, mendengarkan suara cekikikan seorang wanita dan
pria di balik rimbunnya rumpun bunga krisant yang berada di
belakang Yen Fei.
" Hi...Hi..Hi…, ayo koko kita bercinta, aku sudah beberapa hari
tidak.melakukannya !.."
" Jangan nona !... aku gak berani juga gak mau ! .."
" kongcu tolonglah saya, aku mau di ajak berbuat tak senonoh oleh
wanita gila itu ! "
sang siucai muda segera berlindung di belakang punggung Yen
Fei..
" hi..hi...hi.. ada Kongcu yang lebih gagah dan lebih tampan ,dari
pada siucai , penakut !
ayo Kongcu gagah kita bercinta !" sang wanita cantik itu langsung
memeluk Yen Fei , sedangkan sang Siucai muda bersembunyi di
belakang punggung Yen Fei .
" waduh… bagaimana ini , kog aku jadi di peluk dari depan dan
belakang !.."
Yen Fei melihat sesuatu yang tidak wajar dari wajah wanita muda
ini yang ada berkas kehijauan, dengan sorot mata seperti orang
lupa ingatan ,
" kasihan sekali , wanita ini keracunan parah, apakah ini karena
racun katak hijau, yang membuat orang mabuk birahi ,
racun ini sering di pakai oleh suku pedalaman mongolia, untuk
diberikan kepada kuda betina agar mau dikawini, sungguh keji
sekali orang yang telah meracuni wanita muda ini"
Yen Fei segera membelai kepala wanita muda ini sambil menekan
jalan darah Teng - Sin -Hiat yang berada di ubun ubun , wanita
muda ini mendadak lemas , dan jatuh tak sadarkan diri.
" tenanglah sicu , wanita muda ini tidak gila, dia keracunan , aku
akan berusaha menyembuhkannya !"
Siu Cai muda tersebut hanya melongo melihat kehebatan Yen Fei
yang hanya dengan sekali usapan dapat menenangkan wanita
muda yang sedang mabuk Birahi .
" Untung berjumpa dengan taihiap , kalau tidak entah apa yang
akan terjadi, aku pasti menjadi tontonan orang banyak, dan nama
baik ku akan rusak, tapi kasihan juga wanita muda ini, harus segera
di tolong ! "
" terima kasih banyak Oey Siucai , aku sendiri punya urusan yang
harus di selesaikan ,ya nanti kalau sempat saya akan mempir
menyambangi Oey Siu Cai "
" Gawat !... Oey Siu Cai , harap segera bawa wanita ini , sembunyi
di rumpun bunga krisan itu, aku melihat Jeng Tok Moli , sedang
mencari cari orang mungkin wanita ini , ayo cepat !.. dan ingat
pesanku !..untuk meminumkan pil putih itu setelah dia siuman ! "
" Hi..Hi..hi… tentu saja , semua orang di kota ini juga sudah tahu
kalau IT Gan O Hauw adalah Lim Wangwe yang memiliki semua
rumah pelacuran dan rumah judi di kota Ying Thien ini ! "
' Hi..hi...hi… begitu dong… kalau kita bekerja sama , kita akan
menjadi sepasang manusia sakti yang tak ada tandingan nya !"
JENG TOK MOLI adalah seorang datuk sesat kawakan tentu saja
bukan orang bodoh , percaya begitu saja, Dengan kepaandaian
silat dan ilmu racun yang hebat , dia merasa yakin dapat
menundukan Yen Fei, apa.lagi setelah menyempurnakan ilmu
CIAO - HUN - HOAT- SHUT yaitu kombinasi dari ilmu racun dan
ilmu sihir yang membuat korbannya menurut saja apa yang
diperintahkan seperti gadis gadis yang di racun dan dijadikan budak
nafsu.
" Yen Fei, sebagai bukti janjimu, minumlah arak ini terlebih dahulu !
" Jeng tok Moli.memberikan sebotol arak ,
segera di terima Yen Fei , saat dibuka uap hijau mengepul baunya
sangat amis dan memabukan, Yen Fei tentu saja sangat mengerti
kalau arak ini sangat beracun, akan tetapi karena di tubuh Yen Fei
sendiri sudah mengandung dua macam racun yang paling ampuh
di kolong langit ini, tentu saja tak akan mampu meracuni dirinya,
Hanya dalam sekali teguk Habis semua arak yang ada di dalam
botol keramik " Arak bagus !..arak bagus !..terima kasih sianli ! "
" Hi ..hi..hi.. hebat !..kekasihku yang tampan " , kemudian Jeng Tok
Moli berkomat kamit membaca mantra ,.dengan mengerahkan
kekuatan KHI KANG suara Jeng Tok Moli berubah menjadi sangat
berwibawa , Yen Fei juga merasakan getaran yang kuat dari suara
Jeng Tok.Moli, akan tetapi.Yen Fei berpura pura saja sudah
keracunan dan terpengaruh dengan suara Jeng Tok.Moli yang
sedang mengerahkan ilmu CIAO HUN HOAT SHUT .
" Wow...sianli kau sangat cantik sekali , lebih cantik dari dewi
kecantikan ! "
Yen Fei mendekati Jeng Tok Moli , dan terpaksa mencium pipi
nenek iblis ini.
".Hi..hi...hi.. kekasihku yang gagah dan tampan, ayo kita segera
ke.tempat.persembunyian si setan tua bangkotan itu ! "
Jeng Tok Moli menuruni Lembah putus nyawa ,diikuti Yen Fei,
lembah yang dipenuhi batu gunung yang tajam dan di tumbuhi
semak belukar tanaman berduri, memang pantas menyandang
nama Lembah putus nyawa.
" Dasar bandot tua bangkotan, gak tau berterima kasih senang
diambil sendiri ! "
guman Jeng Tok.Moli sambil merengut.
".He ..he..he..tenang saja nenek cabul ,.aku.sudah menyediakan
empat orang perjaka untuk mu , kini.mereka sudah menanti di
pavilyun merah !..semua sudah saya persiapkan, !."
sang pria berkulit hitam itu kemudian memandang ke arah Yen Fei ,
kemudian tersenyum
" Siapa kau anak muda bosan hidup , berani berani nya menuding
aku ! "
terlihatlah watak sombong dan angkuh dari pria kulit hitam bermata
satu ini , yang menganggap orang lain adalah remeh.
Jeng Tok.Moli adalah orang yang cerdas juga licik, karena dia
sudah mengerti akan kesaktian Yen Fei ,maupun Barkha alias IT
Gan O Hauw, dia sengaja menghindar , dan mencari keuntungan
dari pertarungan yang akan terjadi, seandainya Yen Fei yang kalah
dia masih di percaya oleh IT Gan O Hauw sebagai partner,
seandainya IT Gan O Hauw yang kalah , dia dapat.merampas
semua kekayaan IT Gan O. Hauw , makanya dia cepat cepat kabur,
sambil tertawa cekikikan.
" hai anak muda, kita sama sama adalah orang mongol yang
menjunjung kegagahan, tidak ada sedikitpun rasa takut akan
kematian !... "
Barkha segera berdiri segera memakai sarung tangan baja
berbentuk cakar , yang ujung nya berupa sepuluh bilah pisau yang
berkilau tajam.
" Kakek !...Ibu !... kalian saksikanlah !...hari ini aku sudah
membalaskan sakit hati kalian ! "
Yen Fei berteriak dalam posisi berlutut.
Yen Fei sudah berkeliling kota Ying thien seharian,tapi belum juga
menemukan jejak Jeng Tok Moli , entah bersembunyi dimana iblis
betina itu, Yen Fei terus berjalan menelusuri jalan yang menuju
pusat kota.
seperti biasanya jalan utama ini selalu ramai dengan orang yang
berlalu lalang , bermacam macam orang terlihat , begitu banyaknya
orang yang berpapasan akan tetapi ada sepasang muda mudi yang
berjalan sambil bergandengan menarik perhatian Yen Fei, karena
cara berpakaian sepasang muda mudi ini sangat mencolok dan
berbeda dengan kebanyakan orang.
Liu Bwe wanita yang disukai Yen Fei dari masih remaja, kini
berhasil dijumpai, akan tetapi mengapa tidak ada rasa gembira dan
senang ?
orang yang selalu hadir dalam angan angan dan selalu dirindukan ,
akan tetapi sepertinya Liu Bwe dan Ouw Yang Hua sudah
berpacaran.
rasa kecewa kini berkecamuk dalam bathin.
perang bathin antara rasa gembira dan rasa cemburu serta kecewa
bercampur aduk menyesakan rongga dada, tanpa disadari jari
jarinya mencengkram dahan pohon dengan sangat kerasnya
" kraaaak !..."
dahan pohon yang di cengkram remuk dan dahannya jatuh
menimbulkan suara "Bruuuk ! "
sehingga mengagetkan Ouw yang Hua yang sedang asyik
berpacaran dengan Liu Bwe
Dengan sigap dan cepat Yen fei menendang anak panah yang
mengarah pada pingang kiri dengan kaki kanan dan melakukan
gerakan salto di udara , dan tangan yen Fei sangat cepat
menangkap tiga batang anak panah , saat kakinya kembali
menjejakan tanah dengan jengkel , Yen Fei melemparkan ketiga
anak panah yang berhasil ditangkapnya ke pada Ouw Yang Hua ,
walaupun hanya dengan di lemparkan akan tetapi di lempar dengan
kekuatan sinkang ,.luncuran anak panah tidaklah kalah dengan
kecepatan yang dinluncurkan dari gendewa.
Liu Bwe melongo melihat liontion batu Giok , memandang Yen Fei
dengan teliti, tiba tiba Liu Bwe bersorak dan tertawa
" Hi..hi..hik...kau adalah Yen Fei , koko yang baik yang memberikan
topi kulit rase padaku !,.. Bagaimana khabarmu Fei ko , aku
mengira kau sudah celaka saat jatuh ke dalam.sumur ular di pulau
maha Dewa , syukurlah kau selamat, dan sekarang sudah menjadi
seorang pendekar sakti !"
" Bwe moi,.wajahmu dan gaya bicaramu yang jenaka tidak pernah
berubah , kini kau tumbuh menjadi seorang Lihiap yang cantik jelita,
aku sangat gembira dapat berjumpa kembali denganmu , dan
pacarmu yang tampan dan pandai memanah itu , pasti adalah Ouw
Yang Hua ! "
Yen Fei sebenarnya sangat gembira dapat berjumpa kembali
dengan Liu Bwe , akan tetapi ada perasaan tak suka dengan Ouw
Yang Hua matanya melotot kepada Ouw Yang Hua ,.akan tetapi
Yen fei masih tersenyum kepada sahabat masa kecilnha itu.
" ternyata sicu adalah Yen Taihiap, mohon maaf akan kejadian tadi,
aku hanya reflek melepaskan anak panah , tak mengira adalah Yen
Taihiap yang sudah menggegerkan kota Taigoan dan menewaskan
dua orang datuk sesat sekaligus, mataku benar bena telah buta, tak
mengenal gunung Thai Shan di hadapan muka "
walaupun Ouw Yang Hua bersikap ramah dan memuji Yen Fei,
akan tetapi di dalam hatinya ada rasa tidak suka, karena ada rasa
khawatir, Liu Bwe akan menyukai Yen Fei Yang lebih gagah dan
berilmu lebih tinggi di banding dirinya, begitulah sifat Cinta yang
selalu ada rasa khawatir,.kalau orang yang dicintainya akan
berpaling.
" sudahlah!..tidak usah pakai menyebut taihiap segala, kita semua
sudah bersahabat dari.masa remaja, panggil nama saja agar lebih
akrab , kulihat kalian sudah sangat akrab dan mesra , kalian adalah
pasangan yang sangat ideal, aku sebagai sahabat hanya bisa ikut
gembira, nanti kalau diresmikan aku jangan lupa diundang , untuk
menikmati arak kebahagiaan ! "
" iih… Fei koko apa apaan sih , dulu kau dengan iklas memberikan
Topi padaku dan aku juga iklas memberikan liontin ini padamu,
bukankah sudah cukup adil ! aku gak mau menerimanya kembali "
" Baiklah Bwe Moi, kalau kau tidak mau menerimanya kembali,
liontin giok ini akan aku berikan kepada Ouw Yang Hua,
Hua ko !.. liontin ini kuberikan padamu, sebagai tanda
persahabatan kita, jaga Bwe moi baik baik ya, dan jangan lupa
mengundang aku nanti di hari kebahagiaan kalian ! "
Ouw Yang Hua menerima pemberian Yen Fei dan hatinya sangat
lega, akan sikap satria Yen Fei memberikan liontin Giok pemberian
Liu Bwe kepada dirinya, sekarang hilanglah sudah rasa khawatir di
hati .
" terima kasih banyak Yen Taihiap,.eeh maksudku A Fei,.kau.benar
benar hebat, aku kagum padamu, Sin Hauw Bu Kuan dan rumahku
selalu terbuka untukmu, setiap saat , mampirlah Afei, ke tempatku !
"
" Terima.kasih banyak atas undangan nya , akan tetapi aku masih
ada persoalan yang harus aku selesaikan , Bwe moi , Hua Ko baik
baiklah kalian menjaga diri ! "
" nenek cabul ternyata ini adalah kelakuanmu, tidak disangka hari
ini kau sendiri yang mengantarkan nyawa ! "
bentak Liu Bwe langsung menyerang membabatkan pedang
merahnya ke leher Jeng Tok Moli,. sedangkan Ouw Yang hua
menusuk dengan senjata Gendawa ke arah ulu hati , serangan
berbarengan yang sangat berbahaya.
terpaksa Jeng Tok Moli mundur tiga langkah kebelakang ,
dan tiba tiba ,.melepaskan Ang Tok Ciam, " sheeer ! …"
ratusan jarum halus berwarna merah meluncur cepat,
ke arah Liu Bwe , juga Ouw Yang Hua , untung segera dapat
disampok runtuh dengan menggunakan kipas masing masing.
pertarungan berjalan dengan seru, sudah lebih dari tiga puluh jurus
Jeng Tok Moli Semakin terdesak, karena kurang cepat menghindar
" sreeeet !... " satu goresan dari pedang merah berhasil melukai
pundak Jeng Tok Moli dan saru hantaman kipas dari Ouw Yang
Hua mengenai Lambung Jeng Tok Moli, membuat Jeng Tok Moli
jatuh terjengkang .
memuntahkan darah segar.
melihat Jeng Tok Moli yang sudah terjatuh , Ouw Yang Hua tidak
mau menyia nyiakan kesempatan .
" Nenek cabul ,kini saatnya kau mampus ! " menyerang dengan
Gendewa menusuk ke dada Jeng Tok Moli, akan tetapi tiba tiba
terjadi ledakan " Dueeer !..."
asap hitam pekat menutupi pandangan mata , karena posisi
menyerang Ouw Yang Hua sama sekali tidak mengira kalau Jeng
Tok Moli akan melemparkan bahan peledak beracun, tiba tiba saja
Ouw Yang Hua merasa sesak akibat hawa beracun yang terhisap
oleh nya dan Jeng Tok Moli mendadak menghilang , dan tiba tiba
Jeng Tok Moli sudsh berada di belakang Ouw Yang Hua
menyerang dengan Hek Tok Kiam ( pedang racun hitam ) Jeng tok
Moli bagai bisa terbang meluncur dengan pedang terhunus,
sedangkan tangan kiri Jeng Tok Moli melancarkan tamparan juruh
Hiet - Tok - Ciang ( pukulan darah beracun ) yang sangat dahsyat ,
tubuh Ouw Yang Hua terjengkang terkena angin pukulan Hiet Tok
Ciang yang sangat dahsyat saat tubuh nya mendarat di tanah , tau
tau pedang Hitam dari Jeng Tok Moli sudah menembus
jantungnya . Ouw Yang Hua tewas seketika dengan mata melotot
dan mulut menyemburkan darah.
entah berapa lama Liu Bwe masih saja menangis histeris memeluk
mayat kekasihnya…
" Hua koko , mengapa kau meninggalkan aku sendiri…aku
bersumpah tidak akan menikah dengan siapapun juga, dan akan
aku besarkan sendiri anak kita yang sudah ada dalam kandungan
ini !..."
" Ah…. biarlah mereka sudah berbahagia , dan masih ada Kim Lan
yang setia menanti diriku, aku akan berbahagia karena Kim
Lan.sangat mencintaiku…"
pikir Yen Fei , akan tetapi isi hatinya berkata lain dan berteriak
menolak
" Yen Fei kau.adalah seorang laki laki satria , tidak seharusnya kau
menerima Kim Lan hanya karena cintamu kepada Liu Bwe bertepuk
sebelah tangan, Kim Lan sudah begitu tulus mencintaimu, kau
harus tulus mencintainya, bukan hanya pelarian !..."
" oh… aku bukan pengecut ! "
yen fei berteriak dengan tiba tiba,.aku harus jujur kepada.hati
nuraniku Kim Lan tidak boleh kecewa aku harus jujur pada hati
nurani.
akhirnya Yen Fei mengambil keputusan untuk.berterus terang
dengan Kim Lan , kemudian akan mencari Suhu nya Sin Jiu Yok
Sien , karena hanya guru nya satu.satu nya yang dianggap
sebagai orang tua, sudah seharus nya berbakti kepada gurunya
yang sudah sangat sepuh ,.semoga belum terlambat dan.masih
ada kesempatan berjumpa dengan gurunya.
" Sukurlah fei.ko, kau baik baik saja , kau tinggalah disini
menemaniku megurus partai Kaypang ! ..kita akan selalu bersama
dan menjadi suami istri.!."
kim lan masih dalam pelukan dan mencium Yen.Fei.
Yen Fei Terkejut karena Kim Lan merangkul dan mencium nya, Yen
Fei terdiam wajahnya berubah mereh kemudian memucat,
" ada apa Fei ko ?.. apa kau tidak menyukaiku ? "
Kim Lan terbelalak kaget dengan sikap Yen Fei yang kaku dan
pucat.
" Bukan begitu Lan Moi, aku juga menyayangimu tapi rasa sayang
ku kepadamu belum dapat aku pastikan sebagai rasa cinta
seorangboria kepada wanita untuk menjadi pasangan hidupnya!..
maafkan aku Lan Moi , kau sudah begitu tulus mencintaiku, aku
tidak mau mengecewakan mu , aku harus benar benar yakin dan
menumbuhkan rasa cinta kepadamu , baru aku akan menerima
cintamu !.."
Kim Lan tertegun ,mendapat jawaban dari Yen Fei yang tak pernah
disangka sangka , Kim Lan begitu yakin kalau Yen Fei juga
mencintainya.
tanpa di sadari dua titik air bening sudah turun ke pipi Kim Lan .
ada rasa sedih juga kecewa di bathin Kim Lan ,akan tetapi sangat
menghargai kejujuran Yen Fei.
" Baiklah Fei koko, aku sangat mengjargai kejujuran mu , dan aku
akan setia menanti keputusanmu...apa rencanamu selanjutnya ? "
" Maafkan aku Lan Moi,... aku berencana melakukan perjalanan ke
nepal, aku ingin berbakti kepada suhu Sin Jiu Yok Sien , semoga
aju belum terlambat ! beri aku waktu satu tahun aku akan kembali
memberikan keputusan , aku akan kembali ke sini ! "
" Terimakasih untuk cinta tulus dan kasih sayangmu Lan Moi , kau
terlalu baik ! "
****
TAMAT
.
.
.
.
.
.
.
.