Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PROSES KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu:

Ir. Mustamam, M.T.

OLEH :

Dolly Syahputra Siregar (5173530010)

Mhd. Alfisyahrin Lubis (5173530017)

Mata Kuliah : Kewirausahaan

TEKNIK ELEKTRO
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2020

1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Makalah Proses Kewirausahaan”. makalah ini di
buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kami yaitu ”Kewirausahaan”

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua dapat bertambah. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap audiens.

Apabila dalam membuat makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa
yang paling sempurna. Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari audiens yang
sifatnya membangun guna sempurna nya makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga Cbr ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Medan, 25 February 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan.........................................................................2
2.2 Model Proses Kewirausahaan......................................................................................2
2.3 Proses Kewirausahaan.................................................................................................2
2.4 Ciri- ciri Penting Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan......................4
2.5 Langkah menuju keberhasilan wirausaha....................................................................4
2.6 Tantangan berwirausaha..............................................................................................6
2.7 Faktor penyebab dan kegagalan wirausaha.................................................................6
2.8 Keuntungan dan kerugian berwirausaha.....................................................................7
2.9 Cara menghindari kegagalan dalam berwirausaha......................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam pelaksanaan proses produksi dari perusahaan-perusahaan pada umumnya, maka
kelancaran pelaksanaan proses produksi merupakan suatu hal yang sangat diharapkan di
dalam setiap perusahaan. Kelancaran dalam pelaksanaan proses produksi dari suatu
perusahaan ini disamping mempengaruhi oleh sistem produksi yang ada dalam perusahaan
tersebut, maka pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan
menentukan pula. Sistem produksi pada umumnya sudah dipersiapkan sebelum perusahaan
tersebut melaksanakan proses produksinya. Baik buruknya sistem produksi dalam suatu
perusahaan akan mempengaruhi pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan tersebut. Namun demikian sistem produksi yang baik belum tentu dapat
menghasilkan pelaksanaan proses produksi yang baik pula apabila tidak di ikuti dengan
pengendalian yang memadai. Untuk dapat melaksanakan proses produksi dengan baik maka
disamping diperlukan adanya sistem produksi yang baik, sangat diperlukan juga terdapatnya
pengendalian proses produksi yang tepat pula.

1.2 Rumusan Masalah


1.      Apa sajakah faktor-faktor pemicu kewirausahaan?

2.      Dan apa sajakah model proses kewira usahaaan?

3.      Bagaima proses kewirausahaan?

4.      Apa sajakah langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam berwirausaha untuk


menuju keberhasilan?

1.3 Tujuan
Agar kita mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dalam berwira usaha, dan agar kita
paham bagaimana proses berwira usaha itu sendiri.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan
David C. McClelland mengemukakan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) ditentukan
oleh motif berprestasi, optimisme, sikap-sikap nilai dan status kewirausahaan atau
keberhasilan. Sedangkan menurut Ibnoe Soedjono dan Roopke, proses kewirausahaan atau
tindakan kewirausahaan merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh
faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan,
kemampuan/kompetensi dan insentif sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan.
Kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari prilaku kewirausahaan dalam
mengkombinasi kreativitas, inovasi, kerja keras, keberanian menghadapi resiko untuk
memperoleh peluang.

2.2 Model Proses Kewirausahaan


Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi adalah kegiatan kreatif untuk
menciftakan suatu konsep yang baru untuk keperluan baru untuk dijadikan dan
diimplementasikan menjadi bisnis yang sukses. Inovasi adalah suatu fungsi khusus dari
kewirausahaan, kegiatan yang membawa sumber daya dengan kapasitas baru untuk
menciftakan kesejahteraan. Hal terpenting dari inovasi adalah gagasan, penerapan, dan
kegunaan. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Secara internal
inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu seperti: Toleransi, nilai-nilai,
pendidikan dan pengalaman sedangkan secara eksternal seperti: Pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan.

Pada tahap perintisan kewirausahaan, maka pertumbuhan kewirausahaan sangat tergantung


pada kemampuan pribadi, organisasi dan lingkungan. Faktor yang berasal dari pribadi ialah
komitmen, visi, kepemimpinan, dan kemampuan manajerial . Faktor yang berasal dari
organisasi antara lain: Kelompok, struktur budaya dan strategi. Faktor lingkungan antara lain:
Pesaing, pelanggan, dan lembaga-lembaga keuangan yang akan membantu dana.

2.3 Proses Kewirausahaan


Proses kewirausahaan meliputi hal-hal yang lebih dari sekedar melaksanakan kegiatan
pemecahan masalah dalam sebuah posisi manajemen. Seorang wirausaha perlu mencari,

2
mengevaluasi serta mengembangkan peluang-peluang dengan jalan mengatasi sejumlah
kekuatan yang menghalangi penciptaan sesuatu hal yang baru.

Proses aktual itu sendiri memiliki empat fase khusus yaitu:

A. Identifikasi dan evaluasi peluang yang ada

Evaluasi peluang merupakan elemen yang paling kritikal dari proses kewirausahaan karena
memungkinkan seorang wirausaha apakah produk atau servis khusus dalam menghasilkan
hasil yang diperlukan untuk sumber-sumber yang bermanfaat bagi seorang wirausaha guna
mengidentifikasi peluang-peluang bisnis.

a) Para konsumen
b) Serikat dagang
c) Para anggota sistem distribusi
d) Orang-orang yang berkecimpung dalam bidang teknik
B. Kembangkan rencana bisniss

Dalam hal mempersiapkan rencana bisnis adalah penting untuk memahami persoalan-
persoalan inti yang terlibat didalamnya. Karakteristik-karakteristik dan besarnya segmen
pasar, syarat-syarat produksi, rencana pinansial, rencana organisasi, dan syarat pinansial.

C. Sumber-sumber daya yang diperlukan

Sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan peluang yang ada perlu diketahui
proses tersebut diawali dengan tindakan penilaian sumber-sumber daya usaha yang dimiliki.
Dalam konteks ini bukan saja perlu diidentifikasi para pensuplay alternatif sumber-sumber
daya tersebut. Tetapi pula kebutuhan serta keingian pemahaman kebutuhan para pensuplay
sumber-sumber daya tersebut seorang wirausaha dapat menstruktur sebuah persetujuan yang
memungkinkannya mendapatkan sumber-sumber daya tersebut dengan biaya serendah
mungkin.

D. Laksanakan manajemen usaha tersebut

Setelah sumber-sumber daya dicari, maka sang wirausaha perlu mengaktifkannya melalui
implementasi rencana bisnisnya. Hal tersebut mencakup kegiatan yang mengimplementasi
sebuah gaya dan struktur manajemen.

3
2.4 Ciri- ciri Penting Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan berkembang pada tiga proses yaitu:

A. Proses imitasi dan duplikasi

Pada tahap ini wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya memulai usaha barunya
diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang dihasilkan
meniru yang sudah ada.

B. Proses duplikasi dan pengembangan

Pada tahap ini wirausaha mulai mengembangkan ide barunya. Dalam tahap duplikasi
produksi wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui depersivikasi dan
diferensiasi dengan model sendiri.

C. Proses penciptaan

Proses penciptaan atau disebut proses inovasi dan kreasi yang diawali dengan teknik
produksi baru, mencari bahan baku baru, orgasniasi usaha baru, dan metode pemasaran baru
seperti halnya proses inovasi dari schumpeter.

D. Dilihat prosesnya

Membagi tahap perkembangan wirausaha menjadi dua yaitu:

a) Tahap awal ( perintisan), tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan
usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan diawali dengan melihat
peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan
akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan
apakah dibidang pertanian, industri/manufaktur/produksi.
b) Tahap pertumbuhan, tahap ini merupakan melaksanakan usaha atau diringkas
dengan tahap jalan, tahap ini seorang wirausahaan mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahawan mencakup aspek-aspek pembiayaan,SDM, kepemilikan,
pengorganisasian kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan
mengambil keputusan, pemasaran dan melakukan evaluasi.

2.5 Langkah menuju keberhasilan wirausaha


Untuk menjadi wirausaha yang sukses pertama-tama harus memiliki ide atau visi bisnis
yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu atau
uang. Apabila ada kesiapan menghadapi resiko, langkah berikutnya dalah membuat
4
perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya. Agar usaha berhasil, selain
harus bekerja keras sesuai urgensinya, wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan,
baik dengan mitra usaha maupun dengan semua pihak yang terkait  dengan kepentingan
perusahaan.

Dalam mengidentifikasi jiwa wirausaha ada beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu:

a) Menyenangi pekerjaan yang berkaitan dengan proses mental dengan tujuan utama
adalah pencapaian prestasi.
b) Locus of control internal. Individu yang memiliki locos of control internal adalah
individu yang memiliki inisiatif yang tinggi, suka bekerja, berusaha mengatasi
masalah dengan mencari akar penyebabnya secara epektif.
c) Kemampuan inovasi dan kreativitas. Kreativitas lebih mengacu pada idea
origination, sedangkan inovasi lebih kepada idea implementation. Sebagai
inovator, seorang wirausaha tidak harus memakai ide sendiri, tetapi dengan
kepekaan yang tinggi dan kemampuan analisis yang baik mampu menggabungkan
dan memakai ide yang telah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
d) Cenderung berpikir panjang, memiliki potensi melakukan visi yang jauh kedepan.
Wirausahawan harus bersifat inklusif, bukan atas dorongan seseorang dan
keberhasilan hanya pada jangka pendek. Akan tetapi wirausaha memiliki
perenanaan yang seksama serta kendali diri yang pleksibilitas terhadap perubahan
lingkungan.
e) Kemandirian. Wirausaha adalah seorang yang merdeka lahir batin lebih suka
bekerja atas kemampuan sendiri. Kemandirian ini didukung dengan kepedulian
pada oranglain yang berarah pada lingkungan, menerima kritik dan saran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jiwa kewirausahaan:

a) Intlegensi
Yaitu kemampuan individu secara sadar untuk menyesuaikan pemikirannya
terhadap tuntutan baru, yaitu penyesuaian mental terhadap masalah dan keadaan
baru. Intelegensia terkait dengan pemecahan masalah perencanaan, pengejaran
prestasi yang sangat berarti membuka jiwa wirausaha.
b) Latar belakang budaya

5
Manusia tidak lepas dari lingkungan sekitar, sehingga mereka secara tidak
langsung dibatasi oleh norma. Kebudayaan adalah cara manusia membentuk dan
menentukan perilaku manusia.
c) Jenis kelamin
Pria dilambangkan agresif, independensi, ambisius, sedangkan wanita
melambangkan sensitif, kooperatif, dan intitutif.
d) Tingkat pendidikan
e) Usia
f) Pola asuh keluarga

2.6 Tantangan berwirausaha


Memulai dan mengoperasikan bisnis biasanya memerlukan kerja keras, menyita banyak
waktu dan membutuhkan kekuatan emosi. Wirausaha mengalami tekanan pribadi yang tidak
menyenangkan seperti kebutuhan untuk menginvestasikan lebih banyak waktu dan
tenaganya. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada dalam bagi
wirausaha. Wirausaha harus menerima berbagai resiko yang berhubungan dengan kegagalan
bisnis. Tak seorangpun yang ingin gagal, tetapi selalu ada kemungkinan bagi orang yang
memulai suatu bisnis.

2.7 Faktor penyebab dan kegagalan wirausaha


Faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya yaitu:

a) Tidak kompeten dalam manajerial.


Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan manajerial dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama membuat perusahaan kurang
berhasil.
b) Kurang berpengalaman dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengkordinasikan, keterampilan mengelola sumber-sumber daya
manusia maupun mengintegrasikan operasi perusahaan
c) Kurang dapat mengendalikan keuangan yaitu dengan memelihara aliran kas, mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas
akan menghambat opersional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d) Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

6
e) Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan kemajuan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
f) Kurang pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan
efektifitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat yang tidak
efisien dan efektif.
g) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan yang dilakukan dengan sikap setengah  hati, kemungkinan gagal adalah besar.
h) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan (transisi kewirausahaan. Wirausaha
yang kurang siap menghadapi dalam melakukan perubahan, maka ia tidak akan
menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.

2.8 Keuntungan dan kerugian berwirausaha


Adapun keuntungan dalam berwirausaha adalah:

a) Imbalan berupa laba. Bebas dari batasan gaji standar untuk pekerjaan
distandardisasikan. Wirausaha mengharap hasil yang tidak hanya mengganti kerugian
waktu dan uang yang mereka investasikan, tapi juga memberikan imbalan yang pantas
bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis itu sendiri.
Tidak mengejutkan imbalan berupa laba dalah motivasi yang lebih kuat dari
wirausaha tertentu.
b) Imbalan berupa kebebasan. Bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi organisasi,
kebebasan untuk menjalankan secara bebas perusahaannya merupakan imbalan lain
dari seorang wirausaha kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan
pleksibilitas disatu sisi saja akan tetapu wirausaha pada umumnya menghargai
kebebasan yang ada dalam karir kewirausahaan. Mereka dapat mengerjakan urusan
mereka dengan cara sendiri.
c) Imbalan berupa kebebasan menjalani hidup. Bebas menjalani rutinitas, kebosanan dan
pekerjaan yang tidak menantang. Wirausaha seringkali menyatakan kepuasan yang
mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Kenikmatan yang mereka
dapatkan mungkin dari kebebasan mereka tapi pada kenikmatan tersebut
merepleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik barang dan jasa perusahaan.

7
Adapun kerugian dalam berwirausaha adalah:

a) 1.  Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja pada    waktu yang


lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga hampir semua
waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
b) 2.  Beban tanggungjawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
dalam pemasaran, keuangan, personal maupun pengadaan dan pelatihan.
c) 3.   Kecil margin keuntungan dan kerugian gagal. Karena wirausaha menggunakan
keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka margin laba/keuntungan
yang dipoeroleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.

2.9 Cara menghindari kegagalan dalam berwirausaha


A. Mengenali bisnis anda secara mendalam. Kita memerlukan pengalaman yang relevan
dalam bisnis yang akan didirikan. Dapatkan pendidikan terbaik yang mungkin
diperoleh dibisnis itu sebelum membuka bisnis sendiri. Baca segala macam yang
mungkin misalnya, majalah bisnis, jurnal nyata, dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan bisnis yang akan dimasuki.
B. Mengembangkan rencana bisnis yang matang. Untuk wirausahaan yang baru, rencana
bisnis yang ditulis dengan baik adalah resep yang sangat penting untuk keberhasilan
bisnis. Tanpa rencana bisnis yang matang, perusahaan berjalan tanpa arah yang jelas
namun para wirausahaan yang cenderung menjadi orang yang cepat bertindak,
seringkali langsung lompat kesuatu usaha bisnis tanpa meluangkan waktu untuk
menyiapkan rencana tertulis yang meluangkan pokok-pokok kegiatan bisnisnya.
Tetapi rencana bisnis yang seksama dan informasi keuangan yang tepat merupakan
hal yang kritis.  Ini semua akan membantu dalam mengambil keputusan yang penting
mengenai bisnis. Dan harus terus menerus memantau apa yang telah dicapai sesuai
yang telah direncanakan .
C. Mengelola sumber daya keuangan. Pertahanan terbaik dalam menghadapi persoalan
keuangan adalah dengan mengembangkan sistem informasi keuangan dan kemudian
menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan-pengambilan keputusan bisnis.
Tidak ada wirausahaan yang dapat mengendalikan bisnisnya tanpa mengetahui
kesehatan bisnisnya.

8
Langkah pertama dalam mengelola bisnis secara efektif adalah dengan memiliki
modal permulaan yang cukup terlalu banyak wirausahaan yang memulai bisnis
denagn modal yang terlalu kecil.  Sedangkan sumber daya yang paling berharga untuk
bisnis kecil adalah uang tunai memang menghasilakan laba itu penting untuk dapat
bertahan dalam jangaka panjang , tetapi sebuah perusahaan harus cukup memiliki
uang tunai untuk membayar tagihan dan kewajiban lainnya.

D. Memahami laporan keuangan. Setiap pemilik bisnis harus mengandalkan catatan


laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan bisnisnya. Hampir selalu
catatan-catatan ini hanya digunakan untuk keperluan pajak dan tidak dimanfaatkan
sebagai alat pengendalian vital. Untuk benar-benar mengenal apa yang terjadi dalam
bisnis, seorang wirausaha palingtidak harus mempunyai pemahaman dasar mengenai
akutansi dan keuangan.
E. Belajar mengelola manusia secara efektif. Tidak menjadi soal apa jenis bisnis yang
akan dilakukan, tetapi harus dapat mempelajari cara mengelola manusia setiap bisnis
tergantung pada landasan karyawan yang terlatih baik dan termotivasi. Tidak ada
pemilik bisnis dapat menerjakan segala sesuatunya dengan sendirian. Orang-orang
yang dipekerjakan sang wirausahawan pada akhirnya akan menentukan seberapa jauh
perusahaan akan berkembang atau seberapa jauh perusahaan akan jatuh meskipun
demikian, meregrut dan mempertahankan suatu korps karyawan yang bermutu
bukanlah tugas yang mudah. Persoalan ini selalu merupakan tantangan bagi setiap
pemilik bisnis.
F. Menjaga kondisi diri. Keberhasilan suatu bisnis akan tergantung pada keberadaan dan
perhatian secara terus menerus, oleh sebab itu seorang wirausahaan perlu memantau
kesehatan diri dengan cermat.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses kewirausahaan meliputi hal-hal yang lebih dari sekedar melaksanakan kegiatan
pemecahan masalah dalam sebuah posisi manajemen. Seorang wirausaha perlu mencari,
mengevaluasi serta mengembangkan peluang-peluang dengan jalan mengatasi sejumlah
kekuatan yang menghalangi penciptaan sesuatu hal yang baru.

3.2 Saran
Kami  sebagai penulis makalah ini menyarankan kepada para pembaca agar memberikan
kritik dan sarannya terhadap makalah ini, supanya kedepannya kami bisa memperbaiki dan
tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Dan kami juga minta maaf atas kekurangan dari
makalah ini, karena kami bersifat khilaf dan lupa.

10
DAFTAR PUSTAKA
Arman, Bustanul dan Muh. Noer, Mengembangkan Spirit Entrepreneur Muda Indonesia,
Jakarta: Raja Grafindo, 1996.
Buchori Alma, Kewirausahaan, Bandung Alfabeta: 2003.
Geoffrey, G., Kewirausahaan: Teori dan Praktek, Jakarta: PPM, 2002.
Syuryana, Kewirausahaan :pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukse,  Jakarta:
Salemba Empat, 2003.
Justin, Dkk, Kewirausahaan Menajemen Usaha Kecil, (Jakarta: Salemba Empat,2000.

11

Anda mungkin juga menyukai