PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah adalah sisa atau buangan yang dihasilkan oleh kegiatan individu maupun
berkelompok yang tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga perlu pengelolaan khusus
saat proses pembuangannya.
Pengertian limbah menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah benda yang
tidak bernilai dan tidak berharga. Serta bisa juga diartikan sebagai sisa proses produksi.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 mengartikan bahwa
limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.Limbah berbeda dengan sampah, sampah
cenderung dianggap sebagai sisa hasil buangan yang banyak dijumpai pada kegiatan
rumah tangga. Sedangkan limbah adalah sisa hasil buangan dari kegiatan industri.
Menurut Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun
1999 tentang sampah dan limbah, keduanya dapat dibedakan. Dari UU tersebut
dijelaskan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat.Sedangkan limbah identik dengan kegiatan manusia secara individu
maupun berkelompok. Seperti pada kegiatan industri yang cenderung dengan aktivitas
manusia berkelompok dengan kegiatan yang kompleks.
Limbah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi 4 yaitu limbah cair, limbah padat,
limbah gas, dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Untuk limbah cair
dihasilkan dari industri yang banyak menggunakan bahan berbentuk cair dalam proses
produksinya.Limbah pada berasal dari kegiatan domestik seperti rumah tangga,
perdagangan, dan pertokoan. Kemudian ada limbah yang berupa gas yang keluar dari
cerobong asap pabrik yang dapat berupa uap air, debu, dan asap. Yang paling berbahaya
adalah limbah B3 karena mengandung bahan berbahaya dan beracun
Limbah memiliki karakteristik tersendiri. Tujuannya untuk memudahkan dalam
proses pengolahannya dan mengetahui bagaimana pemanfaatannya agar tidak merugikan
lingkungan.Selain itu karakteristik limbah yang beragam, dapat dijadikan pertimbangan
langkah apa yang akan dibuat untuk menanggulanginya. Limbah berdasarkan
karakteristiknya dibagi menjadi 3 yaitu limbah fisik, kimia, dan biologi.
Limbah fisik berupa zat padat, bau, suhu, warna, dan kekeruhan yang banyak
ditemui pada buangan di sungai. Berikutnya adalah limbah yang berkarakteristik kimia
yang berupa bahan organik, beberapa senyawa kimia berbahaya, dan logam
berat.Terakhir adalah limbah dengan karakteristik biologi dimana pada limbah tersebut
digunakan indicator berupa bakteri escherichia coli. Bakteri ini hidup dalam kotoran
manusia dan hewan yang bisa ditemukan juga dalam limbah yang dianggap
membahayakan dan mencemari.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Pengertian limbah Cair dan pengolahan secara Kimia, Fisika dan Biologi.
2. Pengertian limbah Padat (landfill dan incinerator).
3. Pengolahan Gas ( scruber dan cerobong).
4. Regulasi terkait limbah cair, padat dan gas.
C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan agar
1. Mahasiswa dapat mengetahuai pengertian Limbah cair, padat dan gas.
2. Mahasiswa bisa memahami berbagai macam-macam limbah dan dampak
3. Mahasiswa dapat memahami pengolahan limbah cair,padat dan gas.
BAB II
PEMBAHASAN
1. LIMBAH CAIR
2. LIMBAH PADAT
2.1. PENGERTIAN
Limbah padat merupakan hasil buangan berupa yang padatan, lumpur atau bubur
yang berasal dari proses pengolahan. Limbah padat ini dapat berasal dari kegiatan
industri dan domestik. Limbah domestik biasanya berbentuk limbah padat rumah
tangga, limbah padat kegiatan peternakan perdagangan, perkantoran, pertanian yang
itu semua menghasilkan limbah berupa Kertas, kayu, kain, karet, kulit tiruan, plastik,
gelas / kaca, metal, kulit telur, dll.
Limbah padat ini umunya bersumber dari pabrik gula, kertas, rayon, nuklir, ikan,
daging, plywood dan yang lainnya. Secara garis besar, limbah padat terdiri atas:
Limbah padat yang mudah terbakar
Limbah padat yang sukar terbakar
Limbah padat yang mudah membusuk
Limbah padat yang mudah di daur ulang
Limbah radioakif
Lumpur
Bongkahan bangunan (Batu, Besi, dll )
3. LIMBAH GAS
3.1. PENGERTIAN
Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun
sebagai hasil aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas. Pada
umumnya, limbah gas ini memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk
hidup yang ada di Bumi (kerak Bumi). Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh
karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari udara.
Beberapa contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas, pembakaran
pabrik, asap pabrik sisa produksi, asap- asap kendaraan, asap- asap mesin dan lain
sebagainya.
beberapa jenis limbah yang ada di sekitar kehidupan manusia sehari- hari.
Limbah- limbah yang telah disebutkan di atas dihasilkan oleh proses produksi
maupun konsumsi. Bagaimanapun bentuk limbah yang telah disebutkan, ketiganya
membutuhkan penanganan dan pengolahan yang tepat agar tidak menimbulkan
masalah.
4.3. Jenis Sampah Jenis-jenis sampah juga dapat dibedakan menjadi beberapa, yakni
Sampah berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya
Sampah Khusus, yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus dalam
pengelolaannya, misalnya kaleng cat, film bekas, zat radioaktif dan zat yang
toksis. Komposisi Sampah Umumnya , bagian terbesar dari sampah kota adalah
bahan organic (sampah basah) yang mudah busuk atau mudah diuraikan
(biodegradable). Bahan ini biasanya berjumlah sekitar 60-70% dari total volume
sampah. Sementara sisanya sampah berupa sampah anorganik.
Sampah Padat Pada Air Buangan (Sewage Solid), sampah yang terdiri dari
benda yang umumnya zat organik hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat
pengolahan air buangan.
Sampah dari daerah pembangunan, yaitu sampah yang berasal dari sisa
pembangunan gedung, perbaikan dan pembaharuan gedung. Sampah dari daerah
ini mengandung tanah batu-batuan, potongan kayu, alat perekat, kertas dan lain-
lain.
Sampah hasil penghancuran gedung/bangunan (Demolotion waste), yaitu
sampah yang berasal dari perombakan gedung/bangunan.
Sampah industri Terdiri dari sampah padat yang berasal dari industri
pengolahan hasil bumi, tumbuh-tumbuhan dan industri lainnya.
Bangkai Kendaraan (Abandoned vehicles), yang termasuk jenis sampah ini
adalah bangkai mobil, truk, kereta api, satelit, kapal laut dan alat transportasi
lainnya.
Sampah pemukiman (Household refuse), yaitu sampah campuran yang berasal
dari daerah perumahan.
Bangkai Binatang (Dead Animal), yaitu bangkai binatang yang mati karena
bencana alam, penyakit atau kecelakaan.
Sampah Jalanan (Street Sweeping), berasal dari pembersihan jalan dan trotoar,
terdiri dari kertas-kertas, kotoran dan daun-daunan.
Merupakan sisa pembakaran dari bahan yang mudah terbakar, baik di rumah, di
kantor maupun industri.
4.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas Sampah antara lain :
1) Jumlah Penduduk Dapat dipahami dengan mudah bahwa semakin banyak
penduduk semakin banyak pula sampahnya. Pengelolaan sampah pun berpacu
dengan laju pertambahan penduduk.
2) Keadaan sosial ekonomi Karet : Tidak bisa diperkirakan Kaca : 1.000.000
tahun Logam : Lebih dari 100 tahun Plastik : 50-80 tahun Alumunium :
80-100 tahun Nilon : 30-40 tahun Kulit sepatu : 25-40 tahun Kayu
dicat : 10-20 tahun Filter rokok : 10-12 tahun Permen karet : 5 tahun
Kain : 6 bulan sampai 1 tahun Kulit jeruk : 6 bulan Kertas : 2,5 tahun
Sampah mempunyai masa lapuk yang berbeda-beda.
Kesimpulan :
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap
terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul disumber, pengumpulan, pemindahan/
pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. TPA merupakan tempat dimana sampah
diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya.
Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan
tersebut dapat dicapai dengan baik.