BAB 3 Rujukan
BAB 3 Rujukan
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
efek). Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat
sehingga menarik masyarakat kota lainnya. Tingginya animo masyarakat akan hal
ini pada akhirnya membuka peluang bagi pemerintah Hindia Belanda untuk
mendirikan bursa cabang di Surabaya pada 11 Januari 1925 dan di Semarang pada
1 Agustus 1925.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
44
45
memanasnya keadaan suhu politik di Eropa. Hal ini membuat pemerintah Hindia
Batavia dan menutup bursa efek di Surabaya dan di Semarang. Namun pada 17
Mei 1940 seluruh kegiatan perdagangan efek ditutup dan dikeluarkan peraturan
yang menyatakan bahwa semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang
tentang Bursa.
1958-1976.
46
Aktifnya kembali pasar modal ini ditandai dengan perdagangan saham PT Semen
Cibinong sebagai emitem pertama yang ‘go public’ dan disusul dengan
pemerintah.
mendorong, mengawasi, dan memelihara pasar sehingga berdaya saing global dan
1. Misi ekonomi: menciptakan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien guna
Tabel III.1
Perusahaan Subsektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014
Kode
No. Nama Perusahaan Tanggal Listing
Saham
peluang untuk mencari dana yang murah, selain sektor perbankan, seperti yang
mekanisme IPO, dan mendapatkan dana dari penjalan tersebut. Atau, perusahaan
bisa juga mengeluarkan utang atau yang biasa disebut obligasi kepada masyarakat
luas dan membayar bunga yang lebih rendah dari bunga pinjaman perbankan.
Pasar modal juga memberikan peluang kepada para investor untuk memilih
tidak ada pasar modal, para pemodal mungkin hanya bisa menginvestasikan dana
mereka dalam sektor perbankan, selain alternatif investasi pada real assets. Selain
50
dari hal di atas, masih ada lagi daya tarik berinvestasi di pasar modal, yaitu tingkat
Para investor dapat berinvestasi saham melalui pasar perdana, yaitu ketika
perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik (go public). Istilah
go public biasa juga disebut IPO (Initial Public Offering) atau penawaran saham
perusahaan. Sebelum terjun atau membeli saham melalui skema IPO, sebaiknya
dipelajari perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui prospektus yang
keuangan historis sampai proyeksi laba dan dividen yang akan dibayarkan untuk
dan emiten menetapkan harga penawaran. Harga penawaran biasanya lebih murah
dibandingkan dengan rata-rata harga saham perusahaan sejenis yang sudah ada di
bursa. Hal ini dimaksudkan untuk menarik investor agar membeli saham.
Satuan yang dipakai, baik di pasar perdana maupun pasar sekunder, satuan
standar saham yang diperdagangkan di pasar regular disebut dengan istilah lot.
Satu lot saham mewakili 500 lembar saham, sedangkan kelipatan harga saham
disebut point. Nilai satu point saat ini adalah Rp 5. Harga saham yang terbentuk di
sekunder dimungkinkan adanya perdagangan saham yang kurang dari satu lot.
Istilah untuk saham pecahan ini biasa disebut odd lot. Namun, transaksi saham
odd lot dilakukan dalam mekanisme yang berbeda dengan transaksi di pasar
regular.
untuk perdagangan saham dalam jumlah besar (block trading). Jumlah saham
sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah di salah satu
perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Setelah Anda membuka deposit di
Pesanan tersebut dapat berupa surat maupun via telepon dan disampaikan kepada
yang akan dibeli atau dijual dan dengan menyertakan harga yang diinginkan.
1. Market Order, yaitu pesanan jual maupun beli pada harga yang terbaik.
2. Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh
nasabah.
3. All or None/Fill or Kill, dalam hal ini transaksi baru bisa dilaksanakan bila
jumlah efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak
yang menurut pendapat perantara pedagang efek adalah harga terbaik untuk
nasabahnya.
5. Good through the Week, yaitu order yang harus dilaksanakan dalam jangka
merupakan bentuk atau pola formal kegiatan dan hubungan antara berbagai
Gambar III.1
Struktur Pasar Modal
Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial yang sangat luas, Bursa Efek
dan fungsi yang berbeda dan saling menunjang kepetingan pihak lainnya. Pihak-
nasional, yakni sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan
juga sebagai sarana investasi bagi masyarakat. Oleh karena itu, pasar modal
harus dikelola secara teratur, wajar dan efisien. Untuk menunjang terciptanya
pasar modal yang teratur, wajar dan efisien, diperlukan mekanisme pasar
masing-masing.
1995 tentang Pasar Modal. Kebijakan di bidang pasar modal ditetapkan oleh
mekanisme pasar modal yang baik. Diperlukan adanya lembaga yang mengatur
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksana bursa efek di Indonesia
sehingga harus setiap saat mengawasi aktivitas di bursa efek, selain bertugas
membina pelaku bursa efek serta mengatur agar bursa efek dapat berjalan
dengan baik.
lembaga, yaitu Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP) yang saat ini oleh PT
KPEI yang didirikan dengan tujuan untuk menyediakan jasa kliring dan
Pemegang saham dari PT KPEI adalah bursa efek, perusahaan efek, BAE, bank
kustodian, atau pihak lain atas persetujuan Bapepam. Akan tetapi, mayoritas
saham KPEI harus dimiliki oleh bursa efek. Sebagai Self Regulating
penyelesaian transaksi yang teratur, wajar dan efisien. Pemegang saham dari
KSEI adalah bursa efek, perusahaan efek, BAE, bank kustodian, atau pihak
Bursa efek, lembaga kliring dan penjamin dan lembaga penyimpanan dan
2. Perusahaan Efek
penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, dan atau manajer investasi.
pialang adalah perusahaan yang membeli dan menjual saham di bursa efek atas
efek (emiten).
atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. PEE ini
56
oleh perusahaan penjamin emisi efek berisiko jika efek yang dijual tidak
laku, tetapi jika efek yang dijaminkan laku, perusahaan penjamin emisi efek
yang dikeluarkan ada yang tidak laku sampai pada akhir waktu
penawaran, penjamin emisi bersedia membeli semua efek yang tidak laku
yang dikeluarkan semuanya laku. Jika waktu penawaran sudah habis dan
ada efek yang tidak laku, maka efek yang tidak laku ini dikembalikan
yang telah ditentukan, ternyata ada saham yang tidak laku, penjamin
emisi bersedia membeli efek yang tidak laku tersebut dengan harga di
efek hingga laku semua atau tidak sama sekali. Jika ada efek yang tidak
dapat dijual, semua transaksi efek yang dilakukan oleh penjamin emisi
Transaksi resmi akan terjadi jika penjamin emisi dapat menjual semua
jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain, yang umumnya
dikenal dengan istilah broker atau pialang. Pemodal (investor) yang ingin
demikian pula jika investor ingin menjual efek, cukup memberi amanat
kepada pialang yang dipercaya. Jadi pihak yang boleh melakukan transaksi
di lantai bursa adalah perantara pedagang efek atau sering disebut pialang
(broker).
suatu efek turun. Risiko dan hak atas suatu efek seluruhnya berada pada
berikan kepada investor berupa komisi. Besarnya komisi bagi pialang dapat
management).
c. Manajer Investasi
mengelola portofolio efek para investor dan nasabah baik secara perorangan
yang berkaitan dengan efek. Pada bursa efek, biro administrasi efek
permintaan emiten;
b. Bank Kustodian
dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek, serta menerima dividen,
memberikan ganti rugi kepada pemegang efek yang bersifat utang, atas
efek dalam bentuk obligasi. Lembaga ini akan bertindak sebagai wali dari
menyelenggarakan wali amanat ini adalah bank umum dan pihak lain
dengan prospek suatu efek, penetapan harga suatu efek, jual beli efek, dan
3) Struktur modal;
e. Pemeringkat Efek
peringkat bagi surat utang (debt securities), seperti obligasi dan commercial
paper. Sampai dengan saat ini, Bapepam telah memberikan dua izin usaha
1) PT Pefindo
objektif mengenai risiko suatu efek utang. Saat ini perusahaan yang
f. Penanggung (Guarantor)
penanggung dalam hal ini berada di antara dua kepentingan. Bagi pemodal,
ia terima pada masa yang akan datang. Penanggung diperlukan dalam proses
4. Profesi Penunjang
hukum, penilai dan notaris. Masing-masing profesi ini bertugas sesuai dengan
keahliannya.
a. Akuntan Publik
b. Konsultan Hukum
perubahannya;
c. Penilai
penilaian atas kekayaan yang dimiliki perusahaan yang akan go public dan
sebagai modal atau tambahan modal yang disetor, surplus ini tidak
d. Notaris
a. Emiten
adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh
emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau efek
lainnya kepada masyarakat berdasarakan tata cara yang telah diatur dalam
kuranganya tiga hari kerja. Efek yang telah dijual kepada masyarakat
lantai bursa (pasar sekunder). Ada beberapa tujuan suatu perusahaan yang
go public, yaitu:
investor besar;
b. Investor (Pemodal)
negeri (investor domestik) atau yang berasal dari luar negeri (investor
yayasan, dana pensiun, dan lain-lain. Segala keuntungan dan risiko atas efek
yang dibeli atas nama lembaga merupakan hak dan beban lembaga tersebut.
pasar sekunder (secondary market). Efek dijual pada pasar perdana dalam
tenggang waktu antara saat izin go public diberikan sampai dengan waktu
penjualan efek di bursa efek bagi perusahaan yang memenuhi syarat listing
harganya naik. Keuntungan diperoleh dari selisih positif antara harga jual
investor ini untuk menjualan saham yang ia miliki, sedangkan jenis investor
tersebut akan berkembang dengan baik pada masa yang akan datang.
memutusakan efek mana yang harus dijual dan efek mana yang harus dibeli
dipercayainya.
d. Reksa Dana
mewakili para investor. Aset tersebut adalah milik para investor dimana
reksa dana dapat ditempatkan pada berbagai instrumen efek, baik di pasar
uang, pasar modal maupun gabungan dari keduanya. Selain itu, dapat pula
dikhususkan pada efek yang mewakili sektor dan industri tertentu seperti
69
1. Obligasi
1) Government Bond
2) Municipal Bond
3) Corporate Bond
d. Berdasarkan Jaminan
e. Berdasarkan Pelunasan
6) Exchangeable Bond
1) Domestic Bond
2) International Bond
2. Obligasi Konversi
3. Saham
4. Right Issue
5. Option
a. Option Call
b. Option Put
6. Warrant
a. Warrant Ekuitas
d. Warrant Indeks
h. Warrant Endorsement
k. Warrant Terbatas
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan
benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar
ini, metode deskriptif kuantitatif tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam
berikut: “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
74
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Berdasarkan judul
penelitian ini.
adanya variabel bebas. Maka yang menjadi variabel terikat adalah likuiditas yang
Tabel III.2
Operasionalisasi Variabel
Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi
dan sampel. Pengertian populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Populasi
yang telah ditetapkan untuk diteliti dan dipelajari untuk kemudian ditarik
Indonesia.
2. Sampel
laporan keuangan.
yang sesuai dengan yang telah penulis tentukan. Oleh karena itu, penulis
Tabel III.3
Sampel Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
sekunder yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi berupa publikasi dengan
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen”. Sedangkan
menurut Toni Wijaya (2013:19), “Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
angka – angka yang diperoleh dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan
laporan laba rugi perusahaan selama tahun 2014, dan data – data lainnya yang
berupa sejarah, profil, dan ruang lingkup perusahaan Farmasi yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari media internet dengan cara
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan. Data sekunder
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Sub Sektor
non perilaku yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat, serta
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder dan teknik sampling
yang digunakan, maka pengumpulan data didasarkan pada laporan keuangan yang
landasan teoritis dalam merumuskan masalah dan menganalisis data yang akan
Data yang akan diolah adalah berupa data laporan keuangan PT. Darya Varia
Laboratoria Tbk, PT. Indofarma Persero Tbk, PT. Kimia farma (Persero) Tbk, PT.
Kalbe Farma Tbk, PT. Merck Share Dohme Pharma Tbk, PT. Pyridam Farma
Tbk, PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk, PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk, PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, PT. Tempo Scan Pasific
Tbk dalam 1 tahun terakhir. Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk
data diperoleh dari hasil catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
1. Teknik analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian berupa proses
penyusunan dan pengelolaan data guna menafsir data yang telah diperoleh dari
dalam bentuk yang lebih sederhana untuk lebih mudah dibaca dan
penelitian ini meliputi beberapa hal, yaitu: Menyusun kembali data yang
Likuiditas.
a. Time series analysis, yaitu membandingkan secara antar waktu atau antar
hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antar satu perusahaan dan perusahaan
tersebut dari hasil pengumpulan data yang didapat. Adapun cara untuk
81
Penjualan
Inventory Turnover=
Sediaan
pokok barang yang dijual dengan nilai sediaan. Apabila rasio yang
sediaan rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak
produktif dan banyak barang sediaan yang menumpuk. Hal ini akan
Current Asset
Current Ratio=
Current Liabilities
82
lancar dan tepat waktu sehingga likuiditas sering disebut dengan short
2. Analisis Kuantitatif
a. Uji Normalitas
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai
residual yang berdistribusi secara normal. Salah satu metode untuk uji
kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua
n ∑ xy−(∑ x)(∑ y )
rxy= 2 2 2
√{∑ x −( x)² }{n ∑ y −( y ) }
Sumber : Sugiyono (2014:228)
Dimana:
R : Koefisien Korelasi
n : Banyaknya sampel
variabel independen (x) dan variabel dependen (y) dengan catatan nilai
positif 1 (-1< r < 1). Maka: tanda positif (+) dan negatif (-) pada
koefisien korelasi sebenarnya memiliki arti yang khas. Bila r positif maka
bersifat searah. Dengan kata lain setiap kenaikan X akan diikuti dengan
setiap kenaikan nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai Y dan setiap
antara kedua variabel yang diteliti sangat lemah atau tidak ada korelasi
antar variabel.
sebagai berikut:
Tabel III.4
Interprestasi Koefisien Korelasi
Kd=r 2 x 100 %
Dimana:
Kd : Koefisien determinasi
r : Koefisien Korelasi
hubungan yang diperoleh, kita dapat menaksir harga variabel yang satu
regresi ini dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan turunnya
Dimana:
tertentu
sebagai berikut:
( ∑ y ) ( ∑ x 2 )− (∑ x ) (∑ xy )
a=
n ( ∑ x2 ) −(∑ x ) ²
88
n (∑ xy )−( ∑ x ) (∑ y)
b=
n ( ∑ x 2 ) −(∑ x )²
“Hipotesis adalah suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat
diamati.”
hipotesis. Tujuan dari uji hipotesis adalah mengetahui apakah terdapat hubungan
yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dan variabel
dependen. Melalui langkah ini dapat diambil sebuah kesimpulan menerima atau
1. Menentukan Hipotesis
3. Menentukan t hitung
89
r √n−2
t hitung =
√ 1−r 2
Dimana:
t : Nilai Uji t
r : Koefisien Korelasi
n : Jumlah Sampel
4. Menentukan t tabel
Jika t tabel < t hitung Maka H0 ada pada daerah penolakan, berarti H1 diterima
Jika t tabel > t hitung Maka H0 ada pada daerah penerimaan, berarti H1 ditolak