PEMBERANTASAN KORUPSI
1. Konsep Pemberantasan Korupsi
Pemberantasan korupsi telah menjadi salah satu fokus utama Pemerintah
Indonesia pasca reformasi. Berbagai upaya telah ditempuh, baik untuk mencegah
maupun memberantas tindak pidana korupsi (tipikor) secara serentak oleh pemegang
kekuasaan eksekutif (melalui Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah), legislatif,
serta yudikatif. Upaya-upaya itu mulai membuahkan hasil berupa itikad
pemberantasan korupsi terdorong ke seluruh Indonesia.
Namun strategi pemberantasan korupsi bukan hal yang sederhana. Karena itu
perlu disesuaikan dengan konteks masyarakat dan organisasi yang ditangani serta
karakteristik pihak terkait dan lingkungannya. Sejumlah institusi pelaksana dan
pendukung pemberantasan korupsipun terbentuk, antara lain Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Selama ini terdapat anggapan bahwa sulitnya pemberantasan korupsi di
Indonesia sebagai akibat pemahaman bahwa korupsi adalah budaya bangsa. Maka
dari itu pemahaman bahwa korupsi adalah budaya bangsa perlu diluruskan dengan
menunjukkan bahwa budaya bangsa Indonesia adalah anti terhadap korupsi.
Tugas Praktikum 5
A. Kemukakan ide-ide anda tentang upaya lain yang dapat dilakukan pemerintah dan
masyarakat agar korupsi dapat dicegah
Korupsi merupakan tindakan yang harus diberantas sesegera dan sedini
mungkin karena dapat mengancam kesejahteraan masyarakat serta dapat berdampak
pada perkembangan dan pembangunan negara, sehingga diperlukannya seluruh
lapisan masyarakat untuk turut mencegah dan memberantas tindak korupsi. Upaya
lain yang dapat dilakukan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi
yaitu :
Pencegahan (Preventif)
Yaitu dengan mencegah dan hal tersebut dapat dilakukan dengan yang
pertama pastikan bahwa anda bukan merupakan pelaku korupsi, ini dapat
dilakukan dengan cara menolak segala pungutan yang tidak resmi. Kemudian
lakukan kampanye untuk mengajak masyarakat melawan perbuatan yang
mengarah kepada tindak korupsi.
Deteksi
Yaitu menyelidiki atau mencai tahu apabila terdapat tanda-tanda
korupsi, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara yang pertama mengajak orang
lain untuk membangun komunitas kecil di masyarakat dan buatlah diskusi
tentang rician penggunaan anggaran kegiatan yang kalian lakukan. Kedua
lakukan pengumpulan data apabila terdapat tanda-tanda penyelewengan dana.
Ketiga lakukan penelusuran untuk mencari tahu segala bentuk pengelolaan
keuangan tersebut.
Edukatif
Cara ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk berperan serta untuk
mencegah terjadinya tindak korupsi. Maka pada masyarakat perlu ditanamkan
nilai-nilai kejujuran, serta menumbuhkan sikat antipati terhadap perlakuan
yang mengarah kepada korupsi
Maka dari itu peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi sangatlah penting, hal tersebut dapat
diwujudnya dalam berbagai cara seperti diatas juga dapat diwujudkan dalam bentuk
antara lain mencari, memperoleh, memberikan data atau informasi tentang tindak
pidana korupsi dan hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab
terhadap pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
B. Menurut anda apakah hukuman yang selama ini dijatuhkan untuk terdakwa
memberikan efek jera? Apakah anda mempunyai ide-ide untuk turut mengawasi
praktik-praktik korupsi di sekitar anda? Bagaimana caranya?
1) Apakah memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi?
Menurut saya vonis yang dijatuhkan untuk terdakwah kasus tindak
pidana korupsi belum bisa memberikan efek jera bagi para koruptor karena
hukuman yang diberikan masih terlalu ringan ketika dipersidangan, belum lagi
dengan ada dan diberikannya kemudahan dan keistimewaan bagi koruptor
ketika menjalani masa hukuman di lembaga permasyarakatan. Banyaknya
kasus korupsi di Indonesia disebabkan oleh lemahnya pengawasan dan
penindakan oleh institusi yang berwenang.
Menurut data yang ada pada tahun 2017, ICW mendata bahwa 60
persen perkara korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
divonis ringan antara 1-4 tahun penjara, 33.33 persen divonis sedang yaitu 4-
10 tahun penjara, dan hanya 1.96 persen yang dihukum berat yaitu lebih dari
10 tahun penjara.
Seharusnya majelis hukum harus lebih tegas lagi dalam menerapkan
hukuman maksimal kepada para pelaku korupsi atau koruptor, karena
perbuatan tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga dapat merusak
perekonomian negara. Hukuman berat yang dijatuhkan terhadap para koruptor
itu dapat memberikan rasa takut dan menjadikan para pelaku tidak ingin
mengulangi kembali perbuatan yang dapat melanggar hukum.
C. Anda tentu mengenal ICW (Indonesia Corruption Watch). Jelaskan apa itu ICW,
bagaimana ICW bekerja, dan prestasi apa yang telah ditunjukkan ICW dalam
memberantas korupsi?
1) Jelaskan apa itu ICW
Indonesia Corruption Watch (ICW) merupakan sebuah organisasi non-
pemerintah (NGO). Indonesia Corruption Watch ini mempunyai misi untuk
mengawasi dan melaporkan kepada publik/masyarakat mengenai aksi
korupsi yang terjadi di Indonesia. ICW meyakini bahwa korupsi harus
diberantas, karena telah memiskinkan negara dan menggerogoti keadilan
yang ada.
Indonesia Corruption Watch adalah suatu lembaga nirlaba yang terdiri
dari sekumpulan orang yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi
melalui usaha-usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat/berpartisipasi aktif
melakukan perlawanan terhadap praktik tindak pidana korupsi.
Di awal kelahirannya pada 21 Juni 1998, ICW dipimpin oleh Teten
Masduki, bersama pengacara Todung Mulya Lubis, ekonom Faisal Basri dan
lainnya.
ICW aktif mengumpulkan data-data korupsi para pejabat tinggi negara,
mengumumkannya pada masyarakat dan jika perlu, mereka akan melakukan
gugatan class-action terhadap pada pejabat yang korupsi tersebut. ICW
mendorong tata kelola pemerintah yang demokratis, bebas korupsi, keadilan
ekonomi, sosial dan gender.
ICW memiliki 6 divisi pendukung diantaranya Divisi Penggalangan
Dana dan Kampanye Publik, Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan, Divisi
Monitoring Pelayanan Umum, Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran,
Divisi Korupsi Politik, dan Divisi Investigasi.