Anda di halaman 1dari 5

Nama : HAJRAWATI

NPM : 191FF04076
Kelas : FA 2 Matrikulasi

Tugas ke 2 Praktikum Biofar

1. Sebutkan dan jelaskan mekanisme absorpsi ?


Jawaban:
a. Difusi pasif
Penembusan ke dalam membran dengan adanya perbedaan knsentrasi dan tanpa
bantuan. Transport senyawa berbanding langsung dengan landaian konsentrasi,
koefisien distribusi senyawa serta koefisien difusi berbanding terbalik
dengan tebal membran.
b. Transport aktif
Transpor aktif suatu molekul cara pelintasan transmembran yang sangat berbeda
dengan difusi pasif. Pada transpor aktif diperlukan adanya pembawa. Pembawa
ini dengan molekul obat dapat membentuk kompleks pada permukaan
membran. Kompleks tersebut melintasi membran dan selanjutnya molekul
dibebaskan pada permukaan lainnya, lalu pembawa kembali menuju ke
permukaan asalnya
c. Pinositosis dan endositosis
Proses perlintasan membran oleh molekul-molekul besar dan terutama oleh
molekul yang tidak larut. Perlintasan terjadi dengan pembentukan vesikula yang
melewati membran .
Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi yang sangat kecil ke
dalam sel dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma.

2. Apa saja yang mempengaruhi absorpsi suatu obat ?


Jawaban: PH dan pKa, Dosis dan waktu pemberian obat, Aliran darah, luas
permukaan absorpsi, Derajat ionisasi, pelarut obat dan bentuk obat,
kondisi usus dan kecepatan pengosongan lambung, interaksi dengan
obat yang lainnya
3. Jelaskan tujuan studi absorpsi secara in vitro ?
Jawaban: Tujuan dari Studi absorpsi in vitro dimaksudkan untuk memperoleh
informasi tentang mekanisme absorpsi suatu bahan obat, tempat
terjadinya absorpsi yang optimal, permeabilitas membrane saluran
pencernaan terhadap berbagai obat, serta pengaruh berbagai faktor
terhadap absorpsi suatu obat.

4. Alat yang digunakan untuk percobaan absorpsi per oral obat secara in vitro ?
Jawaban: Tabung Crane dan Wilson yang dirancang/dimodifikasi yang terdapat
didalamnya terpasang usus tikus yang sudah dibalik terlebih dahulu.

5. Sebutkan yg digunakan sebagai cairan serosal dan mukosal dlm praktikum


absorpsi obat secara in vitro ?
Jawaban:
a. Cairan serosal dibuat untuk menggambarkan cairan darah. Dalam praktikum
cairan serosal direpresentasikan oleh larutan NaCl 0,9% (b/v) yang isotonis
dengan cairan darah.
b. Cairan mucosal dibuat untuk menggambarkan cairan saluran cerna.
Cairan mucosal yaitu CLB dan CUB.
1. Pembuatan Cairan Usus Buatan (CUB)
Larutkan 6,8 g kalium fosfat monobasa dalam 250 ml air, campur dan
tambahkan 190 ml natrium hiroksida 0,2 N dan 400 ml air.
Tambahkan
10 g pankreatin, campur, dan atur pH hingga 7,5 + 0,1 dengan
natrium hidroksida 0,2 N. Encerkan dengan air hingga 1000 ml.
2. Pembuatan Cairan Lambung Buatan (CLB)
Larutkan 2 g Natrium klorida dan 3,2 g pepsin dalam 7 ml asam
klorida dan air secukupnya hingga 1000 ml. laruan mempunyai
pH lebih kurang 1,2.

6. Hitung cara pembuatan larutan CUB jika ingin dibuat 250 mL ?


Jawaban:
Cairan usus buatan LP. Larutkan 6,8 g kalium fosfat monobasa P dalam 250 ml air,
campur dan tambahkan 10 ml natrium hidroksida 0,2 N dan 400 ml air. Tambahkan 10,0
g pankreatin P, campur, dan atur pH hingga 7,5 ± 0,1 dengan natrium hidroksida 0,2 N.
encerkan dengan air hingga 1000 ml.
Perhitungan CUB
6,8 gram
1. Kalium Fosfat = × 250 ml=1,7 gram
1000 ml
250 ml
Pelarut air untuk Kalium Fosfat = × 250 ml=62,5 ml
1000 ml
190 ml
2. NaOH 0,2 N = × 250 ml=47,5 ml
1000 ml
400 ml
Pelarut air untuk NaOH 0,2 N = × 250 ml=100 ml
1000 ml
10 gram
3. Pankreatin= × 250 ml=2,5 gram
100 ml
Encerkan dengan air hingga 250 ml

7. Tuliskan urutan pereaksi pada praktikum ini ?


Jawaban: Larutan HCl 6 N, NaNO2 10%, asam amidosulfonat 15%, dan NaOH 10%

8. Mengapa menggunakan usus tikus sepanjang 20 cm dr jarak 15 cm usus


dibawah pylorus ?
Jawaban: Dikarenakan absorpsi obat akan terjadi di dalam mukosa usus yang dimana
mukosa usus adalah bagian yang lipofil, sehingga diharapkan akan dapat
diukur seberapa besar kadar zat aktif obat yang bersifat lipofil yang dapat
diabsorpsi oleh mukosa usus.

9. Sebutkan apa saja keadaan tubuh yg dimodifikasi pada praktikum ini ?


Jawaban: Usus halus

10. Di dapat data :


Parameter Absorpsi Pada Kondisi Percobaan
CUB CLB
K 86,7 mcg/menit 120 mcg/menit

Pm - 0,08 ml/menit -0,5 ml/menit


Lag time (X) (Y=0) 12,9 menit 11,5 menit
Maka kesimpulan dari data tersebut adalah ?
Jawaban: Kesimpulan berdasarkan tabel diatas.Berdasarkan nilai Pm yang dihasilkan,
nilai Pm CUB > nilai Pm CLB menandakan ketika usus tikus dialiri dengan
CUB permeabilitasnya akan lebih besar dibanding dengan CLB, hal
ini bahwa absorpsi terbesar terjadi pada usus. Sedangkan Berdasarkan nilai
lag
time, nilai CLB < nilai CUB menandakan ketika obat berada diusus akan
lebih lama diabsorpsinya dibandingkan ketika obat berada dilambung.
Sehingga kaitannya, absorpsi obat dipengaruhi oleh permeabilitas
membrane dan nilai lag time. Dimana ketika permeabilitas membrane pada
usus yang diakibatkan oleh CUB lebih besar, maka absorpsi terbesar
akan terjadi diusus daripada dilambung dan proses absorpsi tersebut
membuat obat akan berada diusus lebih lama dibandingkan dilambung.

Anda mungkin juga menyukai