Anda di halaman 1dari 1

Ringkas apa saja efek tanah, vegetasi dan hewan terhadap mikroklimat

Efek dari tanah

Tanah dapat mempengaruhi suhu, dimana sebagian besar suhu tanah dikontrol oleh konduktivitas
termal, kapasitas termal dan difusivitas campuran komponen khusus. Berdasarkan konduktivitas termal
(kemampuannya menghantarkan panas), tanah yang kering dan berpasir memiliki kemampuan
menghantarkan panas 5 kali lebih cepat dibandingkan tanah gambut kering karena tanah gambut lebih
cepat memanas di permukaannya saja. Sedangkan menurut difusivitas tanah (kemampuan perpindahan
panas) yang menunjukkan bagaimana tanah merespon datangnya panas, dengan mengukur waktu yang
diperlukan panas untuk bergerak di dalam tanah itu. Difusivitas tanah pasir jenuh lebih tinggi
dibandingkan tanah gambut (basah atau kering), karena tanah berpasir memungkinkan panas
menembus cukup cepat. Selain itu, tanah juga dapat mempengaruhi kelembaban karena
kemampuannya untuk menahan air dapat mempengaruhi laju difusi gas. Tanah basah lebih mudah
menguap dibandingkan tanah liat yang menguap perlahan karena tegangan kelembaban yang tinggi dan
tanah gambut basah yang mudah menguap namun sulit untuk kembali basah. Sehingga hal tersebut
dapat mempengaruhi tempat tinggal, sumber makanan dan minuman, kemampuan melarikan diri dari
musush dan metabolisme hewan yang tinggal didalam tanah.

Efek dari vegetasi

Keberadaan vegetasi mempengaruhi siklus pertukaran energi dengan mengurangi radiasi atau paparan
pada tanah dibawahnya, perubahan suhu di permukaan tanah (karena adanya kanopi dari vegetasi) dan
mengurangi lapisan tanaman. Selain itu, vegetasi dapat meningkatkan nilai kelembaban, dimana air
hujan di permukaan tanah menguap lebih lambat karena berkurangnya kecepatan angin di dalam
vegetasi (dihalangi oleh vegetasi). Kelembaban udara meningkat dengan adanya penguapan dan
transpirasi dari vegetasi itu sendiri melalui stomata yang mengatur kandungan air didalamnya. Sehingga
keberadaan vegetasi menjadi batas bagi lapisan udara yang relatif masih stabil dan lembab. SVegetasi
dapat membentuk iklim mikro yang stabil melalui transpirasi vegetasi itu sendiri dengan pengaturan
yang berbeda dari salah satu sisi daun

Efek dari hewan

Keberadaan hewan dapat memberikan efek mikroklimat berupa peningkatan suhu atau panas karena
hewan mengeluarkan panas dan uap air serta menghasilkan ekskreta (produk buangan seperti tinja,
urine dan keringat) yang menyeimbangkan udara di sekitarnya. Contohnya pada sarang burung yang
tertutup dan memiliki iklim mikro sendiri, dimana kelembaban disekitar sarang akan meningkat ketika
burung memasuki sarang. Contoh lainnya yaitu lebah penyengat tropis yang menggunakan inkubasi
endotermik untuk menghangatkan daerah sarang mereka dan menutupi area yang lebih dingin dengan
isolasi sekresi, dimana kelebihan panas juga dapat dikontol dengan menggunakan sayap sebagai kipas
untuk mempecepat dan mengarahkan panas keluar sarang.

Anda mungkin juga menyukai