BAB I
PENDAHULUAN
Seiring kemajuan ekonomi yang terus meningkat, berubah pula perilaku dan gaya
hidup yang dijalani masyarakat. Salah satu fenomena yang mengiringi kemajuan
perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi
tuntutan internal dan eksternal khusus yang melelahkan atau melebihi sumber
individu. Koping dapat adaptif (efektif) dan mal adaptif (in efektif) (Stuart dan
tersedia (Nanda, 2016). Komplikasi yang sering kali dialami oleh pasien diabetes
mellitus tidak hanya berdampak pada fisik namun juga psikologis, sosial dan
ekonomi. Dampak psikologis yang sering dialami yakni stres, penolakan terhadap
keadaan dirinya, cemas, mudah marah serta tidak menerima kenyataan, yang
mengakibatkan pasien mudah merasa putus asa. (Price & Wilson, 2006 dalam
Mellitus adalah penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup oleh
penderita dan keluarga. Tidak jarang kondisi ini menjadikan penderita dan
1
2
keluarga jatuh pada kondisi stress. Keluarga berusaha mengatasi dan beradaptasi
terhadap situasi tersebut, sakit pada anggota keluarga merupakan stress situasional
yang tidak diharpkan oleh keluarga yang dapat menyebabkan masalah kesehatan
Friedman 2010). Tidak semua keluarga memiliki koping yang efektif atau
keluarga membantu klien untuk mengelola dan menguasai tugas adaptif terkait
masalah kesehatan. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang berhubungan
antara lain : sakit yang berlangsung lama dan menghabiskan kemampuan suportif
pemahaman keluarga dan informasi yang tidak benar kepada keluarga tentang
menempati urutan ke empat terbesar di dunia setelah India, China, dan Amerika
Serikat (Hiswani, 2010). Penyakit DM dapat menyerang segala lapisan umur dan
jumlah pasien DM rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit menempati
melakukan pengobatan merupakan jumlah dari 50% penderita yang sadar bahwa
No.1 2012). Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol.2, 2013 menunjukkan bahwa keluarga
3
mampu melaksanakan tindakan terapi yang tepat bagi penderita Diabetes Mellitus,
60% keluarga tidak mengetahui prinsip penyebab atau mendapat informasi yang
Mellitus. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar keluarga
dengan anggota keluarga menderita Diabetes Mellitus tidak memiliki koping yang
mencapai angka 21,3 juta orang pada 2030 (Go4healthylife, 2011 Jurnal Ilmiah
bisa menjalankan terapi diit Diabetes Mellitus dan 3 orang sudah mengerti tentang
diit Diabetes Mellitus. Masalah pada manajemen diri yang buruk dari penderita
4
dalam mengelola pengobatan secara berkala seperti oral hipoglemik dan suntik
insulin (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 2012). Banyak
tahu tentang penyakit Diabetes Mellitus dan dia sendiri menderita penyakit
diabetes mellitus, sangat mungkin sekali individu tersebut berperilaku tidak sesuai
diabetes dan dia sendiri menderita diabetes maka individu tersebut dengan
kemampuan sendiri atau dengan bantuan orang lain akan mencoba menata
yang membahayakan apabila tidak diobati. Akibat dari hiperglikemia dapat terjadi
makrovaskular seperti MCI (Myocard Infarct) dan stroke (Smeltzer & Bare, 2013
Hal ini akan memberikan efek terhadap kondisi psikologis pasien. Perilaku tidak
patuh pada umumnya akan meningkatkan resiko yang terkait dengan masalah
pasien yang dirawat di rumah sakit merupakan akibat dari ketidakpatuhan pasien
resikonya, yaitu merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan
konsumsi minuman beralkohol. Oleh karena itu, upaya yang terbaik dengan
keperawatan keluarga yang tepat sangatlah penting untuk mengatasi kasus ini.
dan pengetahuan keluarga, membantu keluarga untuk melihat dampak atau akibat
situasi yang ada untuk memutuskan mengambil tindakan yang tepat, membantu
keluarga pada salah satu Anggota Keluarga Penderita Diabetes Mellitus Dengan
Masalah pada studi ini berfokus pada keluarga yang salah satu anggota
1.4 Tujuan
Tujuan umum dari penulisan studi kasus ini adalah melaksanakan Asuhan
1.5 Manfaat
1) Bagi Keluarga
2) Bagi Masyarakat
3) Bagi Perawat
Keluarga.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Keluarga
emosional dan sosial dari individu-individu yang da di dalmnya terlihat dari pola
Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga
Keluarga.2012 ).
1) TRADISIONAL
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama
dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak,
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota
h. Multigenerational family
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
j. Blended family
10
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
2) NON TRADISIONAL
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
c. Commune family
hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
pernikahan.
f. Cohabitating couple
11
g. Group-marriage family
bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang
membesarkan anaknya
i. Foster family
di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
aslinya.
j. Homeless family
k. Gang
1) Fungsi Afektif
respon dari keluarga terhadap kondisi dan situasi yang dialami tiap
2) Fungsi Sosialisasi
sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak,
memberikan batasan perilku yang boleh dan tidak boleh pada anak,
dunia luar dengan belajar berdisiplin, mengenal budaya dan norma melalui
masyarakat.
4) Fungsi Ekonomi
kebutuhan keluarga.
5) Fungsi Biologi
6) Fungsi Psikologis
identitas keluarga.
7) Fungsi Pendidikan
perkembangannya.
14
2. Tahap II, keluarga sedang mengasuh anak ( anak tertua bayi sampai umur
30 bulan )
3. Tahap III, keluarga dengan anak usia prasekolah ( anak tertua berumur 2-
6 tahun )
4. Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah ( anak tertua usia 6-13
tahun )
5. Tahap V, keluarga dengan anak remaja ( anak tertua umur 13-20 tahun )
6. Tahap VI, keluarga yang melepas anak usia dewasa muda ( mencangkup
hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit sakitan
yang memuaskan dan penu arti para orang tua dan lansia, memperkokoh
mengasuh cucu.
etiologi / penyebab masalah dan biasanya dikaji pada saat penjajagan tahap
II bila ditemui dari maladaptif pada keluarga. Lima tugas keluarga yang
dimaksud adalah :
17
masalah yang dihadapi, adakah rasa takut terhadap akibat atau adakah
Keluarga.2012 ).
kesehatan, atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau
b. Keluarga Sejahtera I
e) Kesehatan (anak sakit atau PUS ingin ber KB di baw saranan / petugas
kesehatan)
c. Keluarga Sejahtera II
informasi
dalam seminggu
tetap
j) Anak hidup dua atau lebih, keluarga masih PUS, saat ini memakai
kontrasepsi
kegiatan masyarakat
agama
Muhlisin (2012) :
21
1) Pendidik
kesehatan.
2) Koordinator
3) Pelaksana
perawatan langsung.
4) Pengawas Kesehatan
5) Konsultan
6) Kolaborasi
yang optimal.
22
7) Fasilitator
2.2.1 Pengertian
Jilid 1.2016).
Dalam.2012).
2.2.2 Klasifikasi
2.2.3 Penyebab
Mellitus :
d. Nutrisi
f. Kehamilan gestational
Kriteria Diasnostik WHO untuk Diabetes Mellitus pada dewasa yang tidak hamil
mmol/L)
makan bertambah namu berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4
Gejala kronik diabetes melitus yaitu : Kesemutan, kulit terasa panas atau
seperti tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram, kelelahan, mudah
mengantuk, pandangan mulai kabur, gigi mudah goyah dan mudah lepas,
kemampuan seksual menurun bahkan pada pria bisa terjadi impotensi, pada ibu
hamil sering terjadi keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau dengan
akibat kerja (Maulana, 2008; dalam buku Asuhan Keperawatan Praktis 2016).
1. Penglihatan kabur
2.2.5 Komplikasi
1. Akut
darah kapiler)
nefropati.
a. Neuropati diabetik
b. Retinopati diabetik
c. Nefropati diabetik
d. Proteinuria
e. Kelainan koroner
3. Ulkus/gangren
2.2.6 Penatalaksanaan
insulin dan kadar dalam upaya untuk mengurangi terjadinya kmplikasi vaskuler
serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai
a. Pengetahuan
utama kefatalan.
b. Diet
Definisi istilah diet yang benar menurut Andry Hartono adalah pengaturan
jumlah dan jenis makanan yang dimakan setiap hari agar seseorang tetap
diet diabetes adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan setiap hari guna
badan normal.
optimal.
Obat diabetes mellitus terdiri dari 2 jenis, yaitu obat hipoglikemik oral
pengatur.
dan protein yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti,
tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, susu, keju dan lain-lain.
Ada beberapa jenis diet dan jumlah kalori untuk penderita diabetes
Tabel 2.3. Jenis Diet Diabetes Mellitus Menurut Kandungan Energi, Karbohidrat,
Protein dan Lemak
Jenis Diet Energi (kal) Karbohidrat (g) Protein (g) Lemak (g)
I 1100 172 43 30
II 1300 192 45 35
III 1500 235 51,5 36,5
IV 1700 275 55,5 36,5
V 1900 299 60 48
VI 2100 319 62 53
VII 2300 369 73 59
VIII 2500 396 80 62
Keterangan:
- Jenis diet I s/d III diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk.
30
komplikasi.
utamanya adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk
itu sangat penting bagi kita terutama penderita diabetes mellitus untuk
mengetahui efek dari makanan pada glukosa darah. Jenis makanan yang
diabetes mellitus.
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang
adalah:
2) Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu
food), goreng-gorengan.
karena itu makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar sering
tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil,
porsi besar yaitu makan pagi (20 %), siang (30 %), sore (25 %) serta 2-
Tabel 2.4. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet DM 1900 Kalori
Jenis Makanan Berat (gr) URT
Makan Pagi
Nasi/penukar 100 1 gls
32
Keterangan:
- Gls : gelas
- Ptg : potong
- Sdg : sedang
Nilai Gizi :
- Kolestrol : 303 mg
33
penukar II yaitu suatu daftar nama bahan makanan dengan ukuran tertentu
arang yang diberikan oleh rumah sakit. Setiap kelompok bahan makanan
mempunyai nilai gizi yang kurang lebih sama. Menurut ( Pedoman Diet
yaitu:
4 gr protein
40 gr karbohidrat
10 gr protein
34
6 gr lemak
6 gr protein
3 gr lemak
8 gr karbohidrat
d. Golongan 4 : Sayuran
1) Sayuran A
2) Sayuran B
35
1 gr protein
5 gr karbohidrat
Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam, labu siam, bit, buncis,
brokoli, genjer, jagung muda, kol, wortel, sawi, toge kacang hijau, terong,
3) Sayuran C
3 gr protein
10 gr karbohidrat
Sumber bahan makanannya yaitu dari bayam merah, daun katuk, daun
melinjo, daun papaya, daun singkong, toge kacang kedele, daun talas,
e. Golongan 5 : Buah-buahan
10 gr karbohidrat
Pir 1 bh 100
Pisang ambon 1 bh sdg 75
Pisang raja 2 bh kcl 50
Semangka 1 ptg sdg 150
f. Golongan 6 : Susu
7 gr protein
9 gr karbohidrat
7 gr lemak
5 gr lemak
Keterangan :
Bh = buah Gr = 9gram
menangani masalah dan situasi. Strategi koping (mekanisme koping) adalah cara
berespons bawaan atau dapatan terhadap perubahan lingkungan atau masalah atau
situasi tertentu. Dua jenis strategi koping adalah koping yang berfokus pada
maslah dan koping yang berfokus pada emosi. Koping yang berfokus pada
pada emosi mencakup pikiran dan tindakan yang meredakan distress emosi.
Koping yang berfokus pada emosi tidak akan memperbaiki situasi, tetapi setelah
Koping dapat adaptif (efektif ) dan mal adaptif (in efektif) (Stuart dan
Sudden, 1995 dalam buku Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
yang positif, aktif, dan khusus untuk masalah yang di sesuaikan untuk pemecahan
suatu masalah hal ini di batasi untuk perilaku atau pengakuan yang aktual di
1. Sumber koping
38
a. Sumber koping terdiri atas dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal
(Stuart dan Sudden, 1995 dalam buku Konsep dan Penerapan Metodologi
dan hubungannya, tidur dan istirahat, rasa aman dan kenyamanan dan pengalaman
masa lalu secara sederhana perilaku koping atau upaya koping merupakan strategi
yang positif, aktif dan khusus untuk masalah yang disesuaikan untuk pemecahan
Sudden, 1995 dalam buku Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
2016).
lingkungan atau masalah atau situasi tertentu. Dua jenis strategi koping
adalah koping yang berfokus pada masalah dan koping yang berfokus pada
yang berfokus pada emosi tidak akan memperbaiki situasi, tetapi setelah
2.4.1 Pengkajian
(Muhlisin, 2012).
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah (Model Friedman) yang
1) Data Umum :
c) Suku bangsa
d) Agama
41
oleh keluarga.
dengan anak tertua dari keluarga inti dan mengkaji sejauh mana
belum terpenuhi.
3) Pengkajian Lingkungan
a) Karakteristik rumah
rumah, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang
berpindah tempat.
4) Struktur Keluarga
a) Struktur peran
5) Fungsi keluarga
a) Fungsi ekonomi
c) Fungsi pendidikan
d) Fungsi sosialisasi
perilaku.
keluarga yaitu :
f) Fungsi religius
g) Fungsi reproduksi
45
stressor.
permasalahan.
7) Pemeriksaan Fisik
sisitem genitalia.
8) Harapan Keluarga
kelompok, yaitu :
bantuan perawat
untuk problem (P) dapat digunakan dari NANDA dan etiologi (E)
2012).
b) Pengertian
d) Faktor penyebab
sakit, meliputi:
meliputi:
Potensial = 1
Mudah = 2
Kemungkinan masalah untuk
2 Sebagian = 1
dipecahkan :
Tidak dapat = 0
Tinggi = 3
Potensi masalah untuk dicegah 1 Cukup = 2
Rendah = 1
Segera diatasi = 2
Tidak segera diatasi = 1
Menonjolnya masalah 1
Tidak dirasakan adanya
masalah = 0
resisten.
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
Ketidakefektifan koping diit Tujuan Umum :
Diabetes Mellitus Setelah dilakukan
berhuhubungan dengan : tindakan keperawatan
1) Ketidakmampuan selama 2 minggu
mengenal masalah dengan kunjungan
kesehatan rumah 3x seminggu
2) Ketidakmampuan diharapkan masalah
mengenai tindakan keperawatan keluarga
kesehatan yang tepat. ketidakmampuan
3) Ketidakmampuan keluarga merawat
merawat anggota anggota keluarga yang
keluarga yang sakit sakit teratasi.
4) Ketidakmampuan
memelihara
memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat.
5) Ketidakmampuan
menggunakan fasislitas
atau pelayanan kesehatan
dimasyarakat
Tujuan Khusus : Diit diabetes mellitus 1) Diskusikan dengan keluarga pengertian
Setelah pertemuan 6 x merupakan pengaturan diabetes mellitus.
60 menit, keluarga Respon verbal pola makan bagi penderita 2) Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
mampu : diabetes mellitus kembali mengenai pengertian diit
1) Mengenal masalah diabetes mellitus
berdasrkan jumlah, jenis
diit diabetes mellitus
dengan :
dan jadwal pemberian
a) Menjelaskan apa ( Sulistyowati, 2011 )
51
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
yang dimaksud
diabetes mellitus
dan diit diabetes
mellitus
b) Menjelaskan Respon verbal Dalam melaksanakan diit 3) Diskusikan jadwal makanan diabetes
tentang jadwal diabetes mellitus, mellitus.
pola makan sebaiknya menggunakan 4) Jelaskan jadwal pola makan diabetes
diabetes mellitus jadwal 3J (jumlah, jadwal, mellitus
5) Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
jenis), artinya :
jadwal pola makan diabetes mellitus
J1 : jumlah yang diberikan 6) Beri pujian atas jawaban yang benar.
harus habis
J2 : jadwal diit harus
diikuti
J3 : jenis makanan manis
harus dihindari
( Tjokrppramiro, 2008 )
2) Mengambil Respon verbal Komplikasi akut terjadi 7) Diskusikan bersama keluarga akibat yang
keputusan untuk jika kadar glukosa darah tejadi jika hipertensi tidak segera diatasi
mengatasi diabetes seseoranag meningkat atau 8) Jelaskan kepada keluarga akibat yang
mellitus mnurun dengan tajam terjadi hipertensi tidak segera diatasi
a. Menjelaskan akibat 9) Anjurkan kelaurga untuk mengungkapkan
dengan waktu yang relatif
yang terjadi jika kembali akibat yang terjadi jik hipertensi
singkat. Kadar glukosa
diabetes mellitus tidak segera diatasi
tidak segera darah bisa menurun
diatasi. dengan drastis jika
penderita menjalani diet
terlalu ketat. Perubahan
yang besar dan mendadak
dapat berakibat fatal.
52
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
Berikut beberapa
komplikasi akut yang
disebabkan oleh diabetes
mellitus :
1. Hipoglikemia
Yaitu keadaan
seseorang dengan kadar
glukosa darah
diabawah nilai normal.
Gejala hipoglikemi
ditandai dengan
munculnya rasa lapar,
gemetar, mengeluarkan
keringat, berdebar-
debar, pusing, gelisah,
dan penderita bisa
menjadi koma.
2. Ketoasidosis diabetik-
koma
Yaitu keadaan tubuh
yang sangat
kekurangan insulin dan
bersifat mendadak
akibat infeksi, lupa
suntik insulin, pola
makan yang terlalu
bebas, atau stress
(Maulana, 2014).
53
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
3) Merawat keluarga Respon verbal Keluarga mampu 10) Gali pengetahuan keluarga bagaimana cara
dengan diabetes mellitus menyebutkan 5 komponen diit diabetes mellitus
: dalam penatalaksanaan 11) Diskusikan cara diit diabetes mellitus
a. Menjelaskan cara diabetes : 12) Motivasi kelurga untuk mengungkapkan
perawatan diabetes - Diet kembali apa yang telah disampaikan
mellitus. - Latihan
- Pemantauan
- Terapi ( jika
diperlukan )
- Pendidikan
Respon Motorik 1. Keluarga dapat 13) Observasi bagaimana pasien memilih
mengurangi makanan makanan.
yang dapat 14) Anjurkan keluarga memastikan individu
meningkatkan diabetes mengurangi makanan dapat
mellitus. meningkatkan diabetes nellitus.
2. Keluarga dapat 15) Anjurkan keluarga untuk membuat
membuat anggota anggota keluarga dengan diabetes
keluarga dengan mellitus berhenti pola hidup tidak sehat.
diabetes mellitus agar
dapat pola makan yang
sehat
3. Keluarga dapat
melakukn diit pola
makan dengan teratur
b. Mendemonstrasikan Respon 1. Keluarga dapat 16) Anjurkan untuk melakukan diit pola makan
cara perawatan psikomotor membuat anggota diabetes mellitus.
anggota keluarga keluarga dengan 17) Sediakan contoh menu makanan diabetes
dengan diabetes diabetes mellitus agar mellitus
mellitus 18) Instrusikan pasien menghindari makanan
pola makan yang sehat.
yang dipantang dan mengkonsumsi
2. Keluarga dapat makanan yang diperbolehkan.
54
DIAGNOSIS KRITERIA
TUJUAN STANDAR EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN EVALUASI
melakukan diit pola
makan yang sehat
3. Keluarga dapat
menyediakan makanan
diabetes mellitus
4) keluarga mampu Respon verbal 1. Keluarga dapat membuat 19) Diskusikan dengan keluarga tentang
memodifikasi anggota kelurga dengan lingkungan dengan pola makan yang
lingkungan dalam pola makan sehat sehat
perawatan diabetes 20) Berikan Health Education tentang pola
mellitus : makan.
21)Respon verbal 1. Keluarga mampu 21) Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang
5) keluarga mampu menjelaskan manfaat manfaat fasilitas kesehatan.
memanfaatkan Respon fasilitas kesehatan : 22) Jelaskan kepada keluarga tentang manfaat
psikomotor 2. Keluarga mampu fasilitas kesehatn.
peayanan kesehatan melukan kunjugan ke 23) Anjurkan keluarga untuk periksa ke
untuk pengobatan fasilitas kesehatan untuk pelayanan kesehatan lebih dari 3 kali
diabetes mellitus. pengobatan diabetes sebulan dan segera kontrol jika obat
a. Menyebutkan mellitus habis.
24) Tanyakan perasaan keluarga setelah
manfaat fasilitas mengunjungi fasilitas kesehatan.
b. Memanfaatkan
fasilitas pelayanan
kesehatan
55
dibawah ini :
2010).
Berikut beberapa
komplikasi akut yang
disebabkan oleh
diabetes mellitus :
1. Hipoglikemia
Yaitu keadaan
seseorang dengan
kadar glukosa darah
diabawah nilai
normal. Gejala
hipoglikemi ditandai
dengan munculnya
rasa lapar, gemetar,
mengeluarkan
keringat, berdebar-
debar, pusing,
gelisah, dan
penderita bisa
menjadi koma.
2. Ketoasidosis
diabetik-koma
Yaitu keadaan tubuh
yang sangat
kekurangan insulin
dan bersifat mendadak
akibat infeksi, lupa
suntik insulin, pola
makan yang terlalu
bebas, atau stress
(Maulana, 2014).
57
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
studi kasus harus menjabarkan tentang konsep keluarga, diabetes mellitus dan
2/Non-Insulin.
59
60
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
digunakan;
1. Wawancara
jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
2. Observasi
3. Dokumentasi
dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu
1. Kredibilitas.
2. Transferabilitas
Yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
5. Dependability
4. Konfirmabilitas
5. Reliabilitas
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.
1. Pengumpulan Data
hasil ditulis dalam bentuk catatan kemudian disalin dalam format asuhan
keperawatan keluarga.
3. Penyajian Data
4. Kesimpulan
3. Confidentally (kerahasiaan)
penyajian hasil riset hanya terbatas pada kelompok data tertentu yang
4. Keterbatasan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
66
Achjar, Komang Ayu Henny, SKM, Mkep, SpKom. 2012. Asuhan Keperawatan
Keluarga. Jakarta. Sagung Seto.
Maryunani, Anik. 2012. Buku Saku Diabetes Pada Kehamilan. Jakarta. TIM
Naga. 2014. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta. Diva
Press.
Pratita, Nurina Dewi. 2012. Hubungan Dukungan Pasangan Dan Health Locus Of
Control Dengan Kepatuhan Dalam Menjalani Proses
Pengobatan Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe-2. Jurnal
Ilmiah Universitas Surabaya Vol.1 (No.1).
Prof. DR. Dr. Waspadji, Sarwono, dkk. 2012. Pedoman Diabetes Mellitus.
Jakarta.Balai Penerbit FKUI.
Table of Contents
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah......................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.4 Tujuan......................................................................................................................6
1.5 Manfaat....................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................8
TINJAUAN TEORI................................................................................................................8
2.1 Konsep Keluarga.......................................................................................................8
2.1.1 Definisi keluarga................................................................................................8
2.1.2 Tipe/Bentuk Keluarga.......................................................................................8
2.1.3 Fungsi Keluarga...............................................................................................12
2.1.4 Tahap Perkembangan Keluarga.......................................................................14
2.1.5 Tugas keluarga.................................................................................................16
2.1.6 Tahapan Kesejahteraan Keluarga....................................................................18
2.1.7 Peran Perawat Keluarga..................................................................................20
2.2 Konsep Diabetus Mellitis Secara Umum.................................................................22
2.2.1 Pengertian.......................................................................................................22
2.2.2 Klasifikasi.........................................................................................................22
2.2.3 Penyebab.........................................................................................................24
2.2.4 Tanda dan Gejala.............................................................................................25
2.2.5 Komplikasi.......................................................................................................26
2.2.6 Penatalaksanaan.............................................................................................27
2.3 Koping keluarga......................................................................................................37
2.3.1 Pengertian Koping...........................................................................................37
2.3.2.Konsep Ketidakefektifan Koping......................................................................39
2.4 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetus Mellitus........................40
2.4.1 Pengkajian.......................................................................................................40
2.4.2 Analisa Data..............................................................................................46
2.4.3 Perencanaan (Intervensi Keperawatan)........................................................49
69