Anda di halaman 1dari 2

Bosan? Sangat bosan sekali. Yang biasanya pukul 07.00 sudah di kelas.

Bercanda ria
dengan teman-teman, sekarang hanya duduk di depan laptop menunggu tugas dari guru. Itu
pun jika gurunya ingat waktu jam pelajarannya. Jika tidak? Kita sebagai siswa
mengerjakannya tidak sesusiai jam mata pelajarannya dikarenakan guru baru mengrimkannya
besok.

Belajar di rumah membuat aku bosan, kecewa, sedih karena harus diam dirumah saja
dan tidak boleh berpegian jauh dikarenakan coid-19 yang sudah menyebar se-indonesia.
Selain itu jika aku bandingkan dengan belajar di sekolah atau belajar di rumah. Aku lebih
memilih belajar di sekolah. Tugas yang diberikan di sekolah dan di rumah sangat berbeda
jauh. Seperti jika di sekolah hanya disuruh untuk menulis. Maka belajar di rumah disuruh
untuk mengambar, menulis, bahkan menonton televisi.

Guru pun hanya memeberikan soal-soal. Akibatnya aku tidak paham dengan
materinya. Apalagi guru matematika, kimia dan fisika. Wah... rasanya ingin sekali aku
menangis sekencang-kencangnya. Bayangkan aku hanya diberikan soal-soal yang harus aku
pelajari sendiri.

Terdapat tugas yang membuat saya kesal. Contohnya seperti memberikan tugas
membuat poster tentang covid-19. Tetapi satu minggu kemudian tugas itu di revisi dan
terdapat aturan-aturan. Wah.. rasanya ingin aku sobek kertas itu. mau tidak mau harus me
revisi tugas poster tersebut.

Di rumah rasa pusingku bertambah berkali- kali lipat dikarenakan terdapat himbauan
belajar di rumah. Pada saat hari pertama di laksanakannya belajar di rumah. Tugas aku
berceceran. Bingung harus mengerjaknnya yang mana dulu. Dikarenakan terdapat beberapa
tugas yang memiliki deadline harus hari itu di kumpulakan. Di tambah lagi tersapat tugas
yang seharusnya diserahka besok tetapi di berikan sekarang dan memiliki deadline hari itu
juga.

Menangisi nasib? Pastinya. Yang saya lakukan? Hanya berpasrah kepada guru untuk
meringankan tugasnya. Ada juga lain cerita yang tiba-tiba memiliki sms “kuota anda habis”.
Itu rasanya seperti disambar petir. Di urmah pun tidak tenang karena takut jika tugas sangat
menumpuk. Yang pada akhirnya keluar rumah mencari wifi terdekat. Contohnya? Ya saya.

Walaupun banyak sekali dampak negatif. Ada juga dampak positif dari belajar di
rumah ini. aku untuk mengisi waktu luang saat hari sabtu atau minggu biasanya memasak.
Dari masakan pie susu, pancake dan lain-lain. Perlahan-lahan aku jadi tau bagaimana cara
membuat masakan yang enak.

Selain itu aku senanag, karena memiliki waktu tambahan utnuk bersantai dengan
keluarga. Yang biasanya hanya waktu makan saja kita bersantaia. Sekarang hampir tiap hari
kita bercada tawa untuk mengisi waktu luang. Keluarga ku pun juga merencakan untuk
bakar-bakar bersama keluarga di rumah.
Semuanya terdapat dampak positif atau negatif dari himbauan belajar di rumah ini.
tergantung kita. Jika kita mengerjakannya enjoy. Maka tugas pun pasti tidak terasa akan
seleesai dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai