A. Definisi
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dapat
didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal
perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan
lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk
tanggung jawab sosial lainnya
Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR yakni Komitmen
perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang berkesinambungan dalam kaitannya
dengan karyawan beserta keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada
umumnya, dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Carroll menyatakan bahwa manajer organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab
yakni :
1. Tanggung jawab ekonomi yakni memproduksi barang dan jasa yang bernilai
bagi masyarakat.
2. Tanggung jawab hukum yakni perusahaan diharapkan mentaati hukum yang
ditentukan oleh pemerintah
3. Tanggung jawab etika yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti
keyakinan umum mengenai bagaimana orang harus bertindak dalam suatu
masyarakat.
4. Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab yang diasumsikan
bersifat sukarela.
Dari keempat tanggung jawab tersebut, tanggung jawab ekonomi dan hukum dinilai
sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki perusahaan. Setelah tanggung
jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya
yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.
C. Alasan Perusahaan Menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan misi sosial
dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.
1. Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial.
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait
dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri
atau menolak tanggung jawab sosial .
3. Strategi Akomodatif
4. Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung
jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra
positif terhadap perusahaan akan terbangun.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam Undang-Undang RI No. 40 Tahun
2007 tanggal 16 Agustus 2007 yang tercantum dalam bab V pasal 74. Dalam pasal 74
di sebutkan sebagai berikut :
Ketentuan ini bertujuan untuk tetap menciptakan hubungan Perseroan yang serasi,
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat
setempat.
2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan
dan kewajaran.
3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
A. Definisi
Etika didefinisikan sebagai konsensus mengenai standar perilaku yang diterima untuk
suatu pekerjaan, perdagangan atau profesi.
Sedangkan menurut Griffin, Etika adalah pandangan , keyakinan dan nilai akan
sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah.
Selain etika, dikenal pula istilah Moral atau Moralitas yakni ajaran-ajaran perilaku
personal berdasarkan agama atau filosofi.
Salah satu penyebab perilaku tidak etis adalah tidak adanya standar yang berlaku bagi
seluruh dunia mengenai perilaku para pelaku bisnis. Sedangkan norma dan nilai-nilai
budaya berbeda-beda untuk setiap negara dan bahkan antara daerah geografis dan
kelompok-kelompok etnis dalam suatu negara.
Selain factor-faktor situiasional seperti pekerjaan itu sendiri, supervise dan budaya
organisasi, perilaku etnis seseorang diperngaruhi oleh tahap perkembangan moral dan
cirri-ciri keprobadian lainnya.
Relativisme Moral mengatakan bahwa moral bersifat relative pada beberapa pribadi,
sosial atau standar budaya, dan tidak ada standar yang lebih baik dibanding standar
lainnya.
C. Pendekatan Etika
Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah
manajemen perusahaan :