Anda di halaman 1dari 1

Implikasi Keperawatan

Cardiac resynchronization therapy (CRT) telah terbukti mengurangi angka mortalitas


dan rawat inap pada pasien HF tertentu. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa risiko rawat
inap tetap tinggi pada penerima defibrillator cardioverter implan (ICD) atau biventrikular
implan defibrillator untuk terapi sinkronisasi jantung (CRT-D). Pemantauan jarak jauh (RM)
dari alat yang diimplan pada jantung dapat memfasilitasi akses pasien ke perawatan
kesehatan dan tindakan pencegahan yang cepat untuk meningkatkan hasil perawatan gagal
jantung. Beberapa penelitian menunjukkan keamanan Remote monitoring (RM) dan dampak
potensial pada manajemen pasien, seperti pengurangan waktu untuk menentukan keputusan
klinis, pengurangan jumlah kunjungan rawat jalan, dan guncangan yang tidak tepat.
Hasil positif yang ditemukan dalam penelitian ini terkait dengan penurunan
kunjungan rawat jalan sebesar 41%, meskipun terdapat peningkatan kecil dalam kunjungan
yang tidak dijadwalkan, tetapi tidak ada peningkatan penerimaan pasien gawat darurat.
Manfaat penelitian ini memiliki implikasi menarik untuk pengorganisasian kembali
perawatan, dengan keuntungan finansial dari sistem perawatan kesehatan dan pasien.
Pengurangan dalam kunjungan rawat jalan nampaknya berdampak signifikan karena sebagian
besar tindak lanjut perangkat tersebut adalah pemeriksaan rutin tanpa ada kejadian yang dapat
ditindaklanjuti atau diatur oleh perangkat. Ini mencerminkan praktik sehari-hari dan
kompleksitas manajemen gagal jantung..
Penerapan teknologi remote monitoring ini sangat berpeluang digunakan di Indonesia,
namun harus diimbangi dengan kemampuan dari sumber daya manusia dan perkembangan
teknologinya. Dengan menggunakan CRT-D yang dapat di monitor jarak jauh akan
mengurangi biaya perawatan pasien gagal jantung. Selain itu, peringatan otomatis untuk
pemantauan gagal jantung diprogram hanya untuk denyut jantung tidak teratur dan impedansi
toraks, tanpa aktivasi untuk beberapa parameter seperti variabilitas detak jantung, detak
jantung malam hari, dan aktivitas pasien yang baru-baru ini menjadi subjek investigasi untuk
meningkatkan prediksi perburukan gagal jantung

Anda mungkin juga menyukai