Oleh:
19014104008
Clinical Teacher
MANADO 2020
PENGKAJIAN FISIK KLIEN GERONTIK
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. FN Jenis kelamin : Laki-Laki
Klien mengatatakan nyeri pada kedua lutut dan jari kaki. Dan kedua
lutut bengkak dan merah.
PQRST :
Q. Hilang Timbul
S. 6
T. 30 menit
b. Identifikasi masalah
emosional Pertanyaan
tahap I
• Apakah klien mengalami sulit tidur? Tidak
• Apakah klien seringh merasa gelisah? Tidak
• Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? Tidak
• Apakah klien sering was-was atau kuatir? Tidak
c. Spiritual
Klien biasanya mengikuti ibadah setiap hari minggu
Keterangan:
Genogram
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
8. Pengkajian status mental
• Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short
Portable Mental Status Quisioner (SPSMQ)
• Instruksi:
Score Total : 10
9. Pengkajian keseimbangan
0: jika klien tidak dapat menunjukan
kondisi dibawah ini
NO URAIAN 0 1
1 Bangun dari tempat tidur 1
2 Duduk ke kursi 1
3 Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong 1
sternum 3 kali dengan hati – hati)
4 Mata tertutup ( lakukan pemeriksaan sama dengan no. 3) 1
5 Perputaran leher 1
6 Gerakan menggapai sesuatu 1
7 Membungkuk 1
KOMPONEN GAYA BERJALAN ATAU PERGERAKAN
8 Minta klien untuk berjalan ditempat yang ditentukan 1
9 Ketinggian langkah kaki ( mengangkat kaki saat melangkah) 1
10 Kontinuitas langkah kaki (observasi dari samping klien) 1
11 Penyimpangan jalur pada saat berjalan 0
12 Kesimetrisan langkah 1
13 Berbalik 1
ANALISA DATA
Perencanaan Keperawatan
NO. Diagnosa Keperawatan (SDKI)
Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional
1. Nyeri kronis berhubungan Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
dengan kondisi muskuloskeletal keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi nyeri lokasi, 1. Mengetahui kualitas nyeri sesuai
kronis yang dibuktikan dengan : diharapkan tingkat nyeri durasi, karakteristik, kualitas dengan pengkajian PQRST
DS : menurun dengan kriteria hasil dan intensitas nyeri 2. Mengetahui tingkat nyeri yang
- Pasien mengeluh nyeri pada : 2. Identifikasi skala nyeri dirasakan pasien
lutut dan jari kaki - Pasien mengatakan nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non 3. Mengetahui adanya
- Skala nyeri 6 berkurang verbal ketidaknyamanan
- Nyeri dirasakan hilang timbul - Skala nyeri menurun (2- 4. Identifikai faktor yang 4. Dapat mencegah faktor pencetus
- Nyeri dirasakan selama 30 3) → Nyeri ringan memperberat dan memperingan nyeri
menit - Pasien mampu nyeri 5. Mengetahui keadaan umum pasien
DO : mengontrol nyeri dengan 5. Monitor TTV pasien Teraupetik
- Klien tampak meringis menggunakan teknik non Teraupetik 1. Untuk mengalihkan perhatian dan
- Lutut bengkak dan merah farmakologis 1. Berikan teknik nonfarmakologi dapat mengurangi respon nyeri
(Distraksi, rileksasi napas 2. Kompres hangat dapat membuat
dalam) vasodilatasi pd
2. Berikan kompres hangat 3. Meningkatkan kenyamanan dan
3. Kontrol lingkungan yang dapat mengurangi stimulus yang dapat
memperberat nyeri memperberat nyeri
4. Berikan pemijatan 4. Pemijatan dapat melaancarkan
5. Dukung keluarga dan pengasuh aliran darah sehingga mengurangi
terlibat dalam nyeri
traapi/pengobatan 5. Keterlibatan keluarga dan pengasuh
Edukasi dapat mengontrol klien dalam
1. Jelaskan penyebab nyeri menjalankan terapinya
2. Jelaskan strategi meredakan Edukasi
nyeri 1. Menambah pengetahuan pasien
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi 2. Melakukan teknik
Kolaborasi nonfarmakologis secara mandiri
1. Kolaborasi pemberian 3. Mengurangi respon nyeri
analgetik Kolaborasi
1. Memblok transfer protaglandin
bradikinin sebagai reseptor nyeri
2 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi adanya nyeri atau 1. Mengetahui adanya keluhan nyeri
musculoskeletal yang dibuktikan maka mobilitas fisik keluhan fisik lainnya dan lainnya
dengan: meningkat dengan criteria 2. Identifikasi toleransi fisik 2. Mengetahui tingkat toleransi
DS hasil: melakukan pergerakan selama mobilisasi
- Klien mengatakan susah - Klien mampu melakukan 3. Monitor kekutan otot dan 3. Mengetahui perubahan pada
berjalan dan melakukan ROM Aktif/Pasif kekakuan sendi kekuatan otot dan kekakuan sendi
aktivitasnya karena rasa - Kekuatan otot tidak 4. Monitor frekuensi jantung dan 4. Mengetahui perubahan pada
nyeri menurun tekanan darah sebelum jantung dan tekanan darah sebelum
- Klien mengatakan kaki sulit - Kekakuan sendi tidak memulai mobilisasi mobilisasi
dilipat meningkat 5. Monitor kondisi umum selama 5. Mengetahui kondisi klien selama
DO melakukan mobilisasi pelaksanaaan mobilisasi
- Kekuatan otot kaki menurun
menjadi 4 Teraupetik Teraupetik
- Lutut bengkak dan merah 1. Berikan terapi akupressure 1. Membantu mengurangi kaku dan
- Kekakuan sendi (+) 2. Berikan latihan ROM nyeri lutut
3. Fasilitasi aktivitas mobilisasi 2. Menghindari kekakuan sendi dan
dengan alat bantu mengurangi nyeri
4. Fasilitasi melakukan 3. Alat bantu seperti tongkat dapat
pergerakan, jika perlu membantu mobilisasi klien
5. Libatkan keluarga atau 4. Menghindari pergerakan yang
pengasuh untuk membantu berlebihan
pasien dalam meningkatkan 5. Pengasuh atau keluarga dapat
pergerakan membantu dalam melakukan
Edukasi mobilisasi
1. Lakukan penyuluhan tentang Edukasi
ROM 1. Klien dapat memahami tentang
gerakan ROM
3 Resiko jatuh ditandai dengan Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
factor resiko: keperawatan selamaa 3x24 1. Identifikasi factor risiko jatuh 1. Mengetahui factor-faktor penyebab
- Klien berusia 67 tahun jam maka tingkat jatuh 2. Identifikasi risiko jatuh jatuh
- Kekuatan otot pada kaki menurun dengan kriteria setidaknya sekali setiap shift 2. Mengetahui adanya kejadian jatuh
menurun menjadi 4 hasil: atau sesuai kebijakan institusi 3. Mengetahui factor lingkungan yang
- Klien mengalami ganggguan - Klien tidak jatuh saat 3. Identifikasi factor lingkungan dapat meningkatkan risiko jatuh
keseimbangan dengan resiko berdiri yang meningkatkan risiko jatuh 4. Mengetahui tingkat risiko jatuh
jatuh tinggi (skor 12 ) - Klien tidak jatuh saat 4. Hitung risiko jatuh dengan lansia menggunakan skala morse
- Gangguan penglihatan kabur duduk menggunakan skala Teraupetik
dan tidak menggunakan - Klien tidak jaatuh saat Teraupetik 1. Orientasi ruangan dapat membuat
kacamata berjalan 1. Orientasikan ruangan pada pasien mengetahui keadaan
- Klien tidak jatuh sat naik pasien dan keluarga ruangan sehingga menurunkan
tangga 2. Gunakan alat bantu berjalan risiko jatuh
- Klien tidak jatuh saat ke Edukasi 2. Membantu pasien berjalan tanpa
kamar mandi 1. Anjurkan memanggil pengasuh terjatuh
jika membutuhkan bantuan Edukasi
untuk berpindah 1. Menghindari klien terjatuh jika
2. Anjurkaan menggunakan alas berjalan sendiri
kaki yang tidak licin 2. Alas kaki yang tidak licin dapat
3. Anjurkan berkonsentrasi untuk menurunkan risiko jatuh
menjaga keseimbangan tubuh 3. Ketidakseimbangan tubuh dapat
4. Anjurkan melebarkan jarak meningkatkan risiko jatuh
kedua kaki ketika berdiri 4. Untuk meningkatkan
keseimbangaan tubuh saat berdiri