Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan pada anak perlu dilakukan sedini mungkin pada

setiap tahapan yang dilalui anak sejak di dalam kandungan sampai dengan anak

tumbuh dan berkembang, sehingga dapat dilakukan deteksi sedini mungkin

apabila terjadi gangguan pada tahap-tahap tersebut. Salah satu faktor yang

mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah kematangan sistem saraf, mulai dari

otak sampai dengan saraf tepi. Masa tumbuh kembang anak merupakan masa

penting, ini bisa terjadi suatu kelainan pada susunan syaraf pusat yang

mengakibatkan terjadinya gangguan tumbuh kembang seperti Cerebral Palsy

(IDAI, 2010)

Cerebral palsy (CP) dideskripsikan sebagai sekelompok gangguan

permanen perkembangan gerakan dan postur tubuh yang menyebabkan

keterbatasan aktivitas, sering kali dikaitkan dengan gangguan non progresif yang

terjadi pada perkembangan otak janin atau bayi. Gangguan motorik cerebral palsy

disertai dengan gangguan sensasi, persepsi, kognisi, komunikasi, perilaku,

epilepsi, dan masalah muskuloskeletal (Novak et al, 2012).

Cerebral palsy adalah suatu syndrom dari abnormalitas motorik karena

kerusakan otak menetap yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor risiko

yang menyebabkan kerusakan, malformasi, dan disfungsi otak yang terjadi

sejak dalam kandungan (prenatal), masa kelahiran (perinatal), bahkan saat

1
setelah kelahiran (postnatal) (Eunson, 2016). Faktor risiko pada bayi yang

mengalami CP

Anda mungkin juga menyukai