Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vannisya Rifina Putri

NIM : 18521032
Kelas :B
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Bagaimanakah pandangan Islam tentang demokrasi?

Demokrasi adalah negara yang menjadikan rakyatnya sebagai pemilik dari kedaulatan
tertinggi di suatu negara. Demokrasi akan terwujud jika rakyat nya menerapkan norma dalam
hidup seperti pentingnya kesadaran pluralism, cara yang sesuai dengan tujuan, kejujuran,
musyawarah bersama, gotong royong dan pendidikan yang memadai. Sebuah konsep
demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dengan islam, dan prinsip demokrasi yang sejalan
dengan islam adalah adanya musyawarah dan keikut sertaan rakyat dalam memilih
pemerintah. Dan demokrasi yang tidak sesuai dengan islam adalah dibebaskan nya sebuah
sikap dan tindakan bagi seorang rakyat.

Mulanya, demokrasi lahir di Yunani dan berkembang pesat di Eropa dan bumi bagian
Utara. Sementara Islam terlahir di Arab dan sistem pemerintahan Islam yang berupa khalifah
berkembang pesat di wilayah Selatan. Demokrasi merupakan produk akal, sedangkan Islam
adalah wahyu yang difirmankan Alloh kepada Rasulullah SAW. Fakta sejarah menjukkan
bahwa pemerintahan yang dijalankan oleh Rasulullah SAW dan Khulafa’ al-Rasyidin tidak
menyebutkan antara berlandaskan pada demokrasi. Pertemuan Islam dan demokrasi
merupakan pertemuan peradaban dan ideologi saja..

Konsep Demokrasi Yang Sesuai Dengan Islam yaitu sebagai berikut:

1. Demokrasi ialah suatu konsep pemerintahan yang melibatkan seluruh warga negaranya
memutuskan suatu pemimpim yang akan mengurus negara mereka. Hal ini sesuai dengan
islam saat diperbolehkannya seorang makmum menerima atau menolak seorang imam ketika
hendak menjalankan sholat.

2. Rakyat diberi kebebasan dalam memberikan saran kepada seorang pemimpin, atau dalam
demokrasi di perbolehkan nya rakyat memberikan aspirasi. Hal ini sesuai dengan ajaran islam
yang memperbolehkan seorang rakyat memberikan saran atau nasihat kepada pemimpinnya.

3. Rakyat diwajibkan untuk menggunakan hak suaranya. Dan ini sesuai dengan konsep islam,
karena barang siapa orang yang tidak menggunakan hak suaranya dalam pemilihan
pemimpin. Sehingga orang yang tidak seharusnya memimpin menjadi pemimpin, dan orang
yang seharusnya memimpin tidak terpilih. Otomatis hal ini termasuk dengan menyalahi apa
yang sudah Allah perintahkan, yaitu memilih pemimpin yang muslim, adil dan bijaksana.

4. Menetapkan suara terbanyak sebagai pemenang dalam pemilihan pemimpin. Misalnya


dalam pemilihan seorang presiden dan siapa calon presiden yang mendapatkan suara yang
terbanyak, maka otomatis akan menjadi pemimpin. Dalam islam hal ini juga pernah
dilakukan seperti misalnya saat pemilihan seorang khalifah Umar. Dan mengambil keputusan
penetapan seorang pemimpin melalui suara terbanyak tidak bertentangan dengan syariat
agama islam.
5. Islam memberikan kebebasan pada setiap muslim untuk mengutarakan pendapat. Hal ini
juga menjadi ciri utama dalam pemerintahan sistem demokrasi suatu negara yang
memberikan kebebasan pada warga negaranya untuk berpendapat dan kebebasan pers.

Konsep Demokrasi Yang Bertentangan Dengan Islam sebagai berikut:

1. Sering kali negara demokrasi meninggikan peraturan yang dibuat adalah sebuah
kesepakatan yang mutlak dan terbaik. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang di syariatkan
islam karena hukum yang paling sempurna adalah Dasar Hukum Islam yang Allah tetapkan,
sehingga hal ini di anggap termasuk pada sebuah kemusyrikan dan kufur pada Allah dan
agama islam.

2. Dalam islam sebuah pendapat boleh di berikan namun harus tetap sesuai dengan syariat
islam. Dalam hal ini negara demokrasi membebaskan rakyat nya untuk melakukan sesuatu
tanpa ada batasan yang ditetapkan seperti hukum yang islam tetapkan.

3. Musyawarah yang islam ajarkan adalah suatu penentuan keputusan yang merujuk pada
shahih atau dhoifnya dalil dan bukan dari sebuah pendapat yang memiliki suara terbanyak.

Mengenai pemerintahan dengan sistem demokrasi membuat para ulama mengeluarkan


pendapat baik pro dan kontra terhadap sistem demokrasi suatu negara. Hal ini juga membuat
banyak para ulama mengeluarkan pendapatnya tentang alasan mereka tidak menyetujui
tentang hal tersebut, dan yang menyetujui sistem demokrasi tersebut.

Pandangan Tokoh Ulama Tentang Demokrasi

1. Al Madudi

Beliau adalah tokoh ulama yang menolak dengan tegas suatu demokrasi dalam negara. Islam
tidak memberikan kekuasaan penuh pada rakyat untuk memutuskan sesuatu. Islam
menggunakan dalil yang kuat dalam memutuskan suatu masalah, atau perkara yang muncul
dalam suatu pemerintahan. Lain hal nya dengan demokrasi yang hukumnya dibuat oleh
manusia sehingga cenderung bersifat sekuler.

2. Muhammad Imarah

Beliau adalah tokoh yang tidak menerima demokrasi dengan tegas dan juga tidak menyetuji
adanya sistem demokrasi pada suatu negara. Demokrasi adalah sebuah sistem kekuasaan
yang membuat atau menetapkan hukum di tangan manusia ( rakyat ). Hal ini sangat
bertentangan dalam sistem pemerintahan islam yang sudah dibuat dan di tetapkan Allah
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

3. Salim Ali Al-Bahnasawi

Menurut beliau demokrasi ialah suatu sistem pemerintahan yang memiliki sisi baik yang
tidak bertentangan dengan islam. Sisi baik dalam sistem demokrasi ialah adanya suatu
kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan dengan hukum Islam. Sisi buruk demokrasi
adalah adanya penggunaan hak legislatif yang bebas dan bisa mengarah pada suatu sikap
yang menghalalkan sesuatu yang haram. Beliau juga menawarkan suatu sistem demokrasi
yang islami atau sesuai dengan ajaran islam yang ada.

 Memberikan tanggung jawab untuk setiap individu Allah.


 Seorang wakil rakyat harus memiliki suatu sifat yang sesuai dengan Akhlak Dalam
Islam, baik dalam menjalankan tugas-tugas dan kewajibannya.
 Suatu komitmen dalam islam hanya boleh diputuskan orang-orang yang berakhlak
dan bertanggung jawab.
 Banyaknya pendukung bukanlah suatu keputusan yang mutlak dalam menentukan
sesuatu, dan hukum tersebut tidak ditemukan dalam Sunnah dan Al-Qur’an dalam
surat Annisa ayat 59 :

‫ُول إِن ُكنتُ ْم‬ِ ‫ُوا ٱل َّرسُو َل َوأُ ۟ولِى ٱأْل َ ْم ِر ِمن ُك ْم فَإِن تَ ٰنَ َز ْعتُ ْم فِى َش ْى ٍء فَ ُر ُّدوهُ إِلَى ٱهَّلل ِ َوٱل َّرس‬ ۟ ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا أَ ِطيع‬
۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوأَ ِطيع‬
َ
ْ ٰ
‫اخ ِر َذلِكَ خَ ْي ٌر َوأَحْ َسنُ تَأ ِوياًل‬
ِ ‫تُ ْؤ ِمنُونَ بِٱهَّلل ِ َو ْٱليَوْ ِم ٱلْ َء‬

Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Selain itu disebutkan juga dalam surat Al Ahzab ayat 36 tentang sebuah ketetapan yang Allah
buat harus di patuhi.

‫ض َّل‬ ِ ‫ضى هَّللا ُ َو َرسُولُهُ أَ ْمرًا أَ ْن يَ ُكونَ لَهُ ُم ْال ِخيَ َرةُ ِم ْن أَ ْم ِر ِه ْم ۗ َو َم ْن يَع‬
َ ‫ْص هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد‬ َ َ‫َو َما َكانَ لِ ُم ْؤ ِم ٍن َواَل ُم ْؤ ِمنَ ٍة إِ َذا ق‬
ً‫ضاَل اًل ُمبِين‬
َ

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan
Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Demokrasi adalah negara yang bebas untuk beraspirasi dan bebas dalam melakukan sesuatu.
Hal ini jelas-jelas dilarang dalam islam, karena islam sudah menetapkan suatu dasar hukum
yang baik dan benar untuk sebuah peraturan dalam hal apapun. Jadilah seorang pemimpin
yang adil dan jujur, agar negara demokrasi yang saat ini mampu bertransformasi menjadi
negara demokrasi islami. Sistem demokrasi islami yang diharapkan para tokoh ulama ialah
sistem demokrasi yang dalam pengambilan keputusan merujuk pada Fungsi Hadist Sebagai
Sumber Hukum Islam dan Sumber Syariat Islam. Para ulama memberikan gambaran
demokrasi islami agar kita sebagai umat muslim di seluruh dunia tidak tersentuh oleh
bermacam-macam Dosa Besar Dalam Islam.

Islam memberikan kebebasan pada setiap muslim untuk mengutarakan pendapat. Hal ini juga
menjadi ciri utama dalam pemerintahan sistem demokrasi suatu negara yang memberikan
kebebasan pada warga negaranya untuk berpendapat dan kebebasan pers. Dengan kebebasan
berpendapat, tidak terjadi kepemimpinan yang otoriter dan memaksa rakyat/umat.

Anda mungkin juga menyukai