Perencanaan Sumber Daya Manusia ini juga dapat membantu Dream Cafe untuk
menemukan jumlah orang yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan tugas-
tugas yang dibutuhkan.
Perencanaan SDM bertanggung jawab untuk mengatur pegawai yang tepat untuk
pekerjaan yang tepat dari semua sumber yang tersedia. Selain itu, Perencanaan SDM juga
mengantisipasi kekosongan yang timbul karena promosi, transfer, pensiun, pemutusan hubungan
kerja, sehingga bisnis Dream Cafe yang bersangkutan tidak terpengaruh dari kekosongan
tersebut.
Perencanaan SDM ini juga tidak hanya memperhatikan posisi kosong yang akan diisi,
tetapi juga menekankan pada mempekerjakan pegawai yang tepat pada pekerjaan yang tepat.
Dengan demikian Perencanaan SDM ini juga harus berfokus pada pengembangan keterampilan
karyawan yang ada melalui program pelatihan interaktif agar karyawan-karyawan tersebut
dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan di masa depan untuk pencapaian tujuan
organisasinya.
Struktur Organisasi yang digunakan Dream Café adalah dengan Struktur Fungsional yang
dibentuk berdasarkan Kebutuhan dalam menjalankan Operasional karena Struktur Fungsional ini
sangat cocok untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah dan pekerjaan yang tidak begitu
rumit. Setiap Struktur Organisasi bertanggung jawab langsung kepada Pemilik.
Sistem yang dibentuk dalam struktur setiap devisi ada pembelajaran, kedisplinan, dan
berbasis kekeluargaan. Dimana setiap karyawan diberi pembelajaran tentang tata cara kerja /
pembuatan untuk melayani pelanggan. Adanya kedisplinan terhadap kerja dan keramah tamahan
terhadap pelanggan. Serta adanya sifat kekeluargaan antara karyawan maupun atasan dan
Karyawan. Hal ini dapat membentuk karyawan yang baik dan sebagai atasan memberikan
teladan dan pengajaran yang baik kepada bawahannya.
Struktur Organisasi Dream Café
Direktur / Owner
(SIRVIA)
Manager
(STENIA)
Kasir
Staff Pembelian
(MARNI)
Waiters
Staf Dapur
Dalam Perencanaan SDM masing-masing Struktur Organisasi mempunyai peran (Job List)
sebagai berikut:
1. Direktur /Owner
Memberi keputusan dan memberi arahan kepada manager.
Penanam modal pada dream café ini.
2. Manager
Melaksanakan tugas dari direktur, dan memberi perintah/arahan kepada masing – masing
kepala devisi. Serta membuat laporan keuangan untuk dilaporkan kepada direktur.
3. Kepala operasional
Mengatur jalannya pekerjaan agar perusahaan berjalan dengan lancar dan merangkap
sebagai kepala pembelian untuk menjaga stock material dream café tercukupi.
4. Pemasaran
Disini dream café memberi pemasaran melalui social media yaitu dengan membuat iklan
atau promosi agar dream café dapat dikenal banyak orang dan menarik minat customer.
5. Kepala Adm
Merekrut atau mencari karyawan atau pelayan yang handal, sopan, ramah kepada
pelanggan, agar pelanggan nyaman dicafe ini.
6. Waiters
Bekerja untuk menghidangkan makanan dan menjaga kebersihan café.
7. Staf Dapur
Bekerja sebagai penyedia dan memasak makanan dan minuman.
8. Kasir
Menerima pembayaran dari customer
Menghitung total uang masuk dan keluar
Sedangkan, dalam perencanaan operasional dream café ini menggunakan strategi dalam
memasarkan penjualan dengan maksimal yaitu dengan menentukan:
a. Lokasi Café : kami mecari lokasi café yang strategis, terjangkau oleh masyarakat
b. Jadwal Jam Buka Café
1. Hari Senin, Rabu, Kamis, Jumat dibuka dari jam 09.00 – 22.00
2. Hari Sabtu & Minggu dibuka dari jam 10.00 – 23.59
3. Setiap Hari Selasa jam 10.30 – 12.00 itu mengadakan Pembersihan terhadap cafe, dan
dibuka kembali café jam 13.00 – 22.00
c. Layanan café : kami bekerja sama dengan Grab dan Go-Jek untuk memperlancar proses
pesan antar.
Aspek Keuangan
1. Sumber Pendanaan
Untuk merealisasikan pelaksanaan rencana bisnis ini, secara keseluruhan membutuhkan
permodalan sebesar Rp 100.000.000, dimana perkiraan sumber modal berasal dari modal
sendiri dan relasi (teman dan saudara) yang tertarik menanamkan modalnya untuk
pendirian usaha ini serta pinjaman dengan lembaga keuangan dengan perincian :
Direktur/Owner : Rp. 55.000.000,-
Relasi : Rp. 35.000.000,-
Lembaga Keuangan : Rp. 10.000.000,-
Total : Rp. 100.000.000,-
Maka cadangan modal sebesar Rp.24.696.500,- tersebut akan kami simpan dan akan
digunakan apabila ada overhead cost.
Adapun selain modal Rp. 100.000.000,- , Direktur Dream Café memiliki bangunan
sendiri. Oleh karena itu direktur menyewakan bagunan untuk Dream Café.
3. Analisa Keuntungan
Dalam menganalisa keuntungan, alat analisis yang biasa di gunakan adalah Break Event
Point (BEP). BEP adalah titik dimana total biaya sama dengan total penghasilan.
Biaya Tetap
BEP =
Harga Jual – Biaya Variabel
5. Laporan Keuangan
Menurut Standart Akuntansi Keuangan, laporan keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan, yang meliputi laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai kondisi keuangan usaha dan kinerja dari perusahaan tersebut. Karena Dream
Café ini baru berencana akan dibuka, maka laporan keuangannya juga belum ada. Berikut
adalah perkiraan dalam laporan keuangan Dream café;