Anda di halaman 1dari 21

TUGAS I EKONOMI PERTANIAN

RUANG LINGKUP SUMBER DAYA ALAM DALAM PERTANIAN

DISUSUN OLEH:

NOVA RATU ANJANI (195001516039)

RISSA ADELIA (195001516034)

RINA SULISTYOWATI (195001516036)

DOSEN PENGAMPU: Ir. Asmah Yani, M.Si

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena terselesainya
tugas makalah Ekonomi Pertanian tentang “ Ruang Lingkup Sumber Daya Alam dalam
Pertanian”  yang memberikan pemahaman tentang pentingnya sumber daya alam dalam
pertanian dan mengajarkan kita upaya dalam melestarikan sumber daya alam yang sudah
semakin langka.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada
dosen pengampu mata kuliah ekonomi pertanian Ibu Ir. Asmah Yani, M.Si dan kepada semua
pihak yang telah membantu menyusun makalah ini. Namun demikian kami menyadari bahwa,
penulisan makalah ini  jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan masukan dan penyempurnaan penulisan makalah dimasa mendatang.
Mohon maaf apabila ada kekeliruan, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta , 14 April 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1. Latar belakang.......................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
1.3. Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1. Pengertian Sumber Daya Alam.............................................................................................6
Macam - Macam Sumber Daya Alam.......................................................................................6
2.2. Sumber Daya Alam Pertanian Indonesia....................................................................................8
A. Sumber Daya Alam Perkebunan di Indonesia.......................................................................10
B. Jenis – Jenis Pertanian di Indonesia................................................................................11
C. Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam Pertanian...........................................................16
BAB III..........................................................................................................................................18
PENUTUP.....................................................................................................................................18
KESIMPULAN..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Indonesia merupakan negara besar yang kaya raya karena memiliki potensi kekayaan
alam yang sangat luar biasa, ditambah lagi dengan adanya dua musim yang dimiliki negara ini
yaitu, musim panas dan musim hujan. Maka, secara astronomi Indonesia sangat diuntungkan
karena hal tersebut memberikan keuntungan berupa banyaknya tanaman yang dapat tumbuh
dengan subur dan berkembang biak secara cepat.

Kekayaan Indonesia tidak sekadar terbatas pada kekayaan hayatinya, tetapi juga non
hayatinya. Aneka bahan tambang  terkandung di dalam perut bumi Indonesia. Diantaranya,
minyak bumi,  batu bara, gas alam, dan sebagainya. Akan tetapi, aneka bahan tambang  tersebut
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam yang kian menipis
atau langka perlu kita sikapi dengan serius, maka dari itu sumber daya alam boleh dimanfaatkan
sepenuhnya, asalkan dengan cara-cara yang tidak merusak. Dalam memanfaatkan sumber daya
alam, manusia perlu menerapkan sistem ekofisiensi, dimana pemanfaatan sumber daya tersebut
tidak merusak ekosistem, dan menggunakannya secara efisien demi sumber daya alam yang
berkelanjutan.

Namun demikian yang terpenting adalah mengelola kekayaan alam dan upaya
melestarikannya untuk  meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pasalnya, kekayaan
alam  tersebut merupakan hak seluruh rakyat Indonesia. Dengan pemaparan tersebut,
bagaimanakah cara melestarikan sumber daya alam terutama sumber daya alam pertanian? dan
apa saja jenis-jenisnya?

Untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi pertanian tentang peran sumber daya alam
dalam pertanian, penulis membuat makalah berdasarkan referensi materi sumber daya alam yang
dilatar belakangi oleh keingin tahuan penyusun untuk memperdalam ilmu tentang sumber daya
alam terutama sumber daya alam pertanian dan segala upaya untuk melestarikannya.

4
1.2. Rumusan Masalah
- Apa saja ruang lingkup pertanian?

- Apa saja jenis - jenis sumber daya alam pertanian?

- Apa upaya dalam melestarikan sumber daya alam yang semakin langka?

1.3. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini yaitu :
-  Untuk mengetahui ruang lingkup sumber daya alam dalam pertanian.
-  Untuk mengetahui jenis – jenis sumber daya alam.
- Untuk mengetahui upaya dalam melestarikan sumber daya alam.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur
tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non fisik. Sumber
daya ada yang dapat berubah (berubah ke bentuk yang lain, baik menjadi semakin besar maupun
hilang maupun ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Sumber daya hayati adalah salah
satu sumber daya dapat pulih (renewable resources) yang terdiri atas flora dan fauna. Sumber
daya hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumber daya yang mempunyai kehidupan dan
dapat mengalami kematian. Jenis-jenis sumber daya hayati diantaranya adalah flora dan fauna.

Sumber daya non hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumber daya yang tidak
mempunyai kehidupan dan tidak dapat mengalami kematian. Jenis-jenis sumber daya non hayati
diantaranya adalah bahan mineral, air dan udara.

Macam - Macam Sumber Daya Alam


1) Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba,
air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya
regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas
bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya
3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya: udara, matahari, energi pasang surut, dan
energi laut.
2) Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain
sebagai berikut.

6
1. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk
fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya.
Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,air terjun, sinar matahari, energi pasang surut
laut, kincir angin, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang
atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3) Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sumber daya alam non hayati (abiotik) disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber
daya alam berupa benda-benda mati. Misalnya: bahan tambang, air, dan lain sebagainya.
2. Sumber daya alam hayari (biotik) merupakan sumber daya alam makhluk hidup. Misalnya:
hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

Ruang lingkup agraria menurut UUPA meliputi bumi, air, ruang angkasa, dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Ruang lingkup agraria menurut UUPA sama
dengan ruang lingkup sumber daya agraria / sumber daya alam menurut Ketetapan MPR RI No.
IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam.

Ruang lingkup agraria / sumber daya agraria / sumber daya alam dapat dijelaskan sebagai
berikut:

 Bumi

Pengertian bumi menurut Pasal 1 Ayat (4) UUPA adalah permukaan bumi, termasuk pula
tubuh bumi di bawahnya serta yang berada di bawah air. Permukaan bumi menurut Pasal 4
Ayat (1) UUPA adalah tanah.

 Air

Pengertian air menurut Pasal 1 Ayat (5) UUPA adalah air yang berada di perairan
pedalaman maupun air yang berada di laut wilayah Indonesia. Dalam Pasal 1 angka 3
Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, disebutkan bahwa pengairan air

7
meliputi air yang terkandung di dalam dan atau berasal dari sumber-sumber air, baik yang
terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, tetapi tidak meliputi air yang ada di laut.

 Ruang Angkasa

Pengertian ruang angkasa menurut Pasal 1 Ayat (6) UUPA adalah ruang di atas bumi
wilayah Indonesia dan ruang di atas air wilayah Indonesia. Pengertian ruang angkasa
menurut Pasal 48 UUPA, ruang di atas bumi dan air yang mengandung tenaga dan unsur-
unsur yang dapat digunakan untuk usaha-usaha memelihara dan memperkembangkan
kesuburan bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dan hal-hal lain yang
bersangkutan dengan itu.

 Kekayaan Alam

Terkandung di Dalamnya Kekayaan alam yang terkandung di dalam disebut bahan, yaitu
unsur-unsur kimia, mineral-mineral, bijih-bijih dan segala macam batuan, termasuk batuan-
batuan mulia yang merupakan endapan-endapan alam (Undang-Undang No. 11 Tahun 1967
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan).

Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang mendukung pembangunan
ekonomi dijabarkan dalam tiga prioritas, yaitu (1) peningkatan ketahanan pangan, dan
revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan; (2) peningkatan ketahanan dan kemandirian
energi; dan (3) peningkatan pengelolaan sumber daya mineral dan pertambangan. Pembangunan
SDA dan LH untuk meningkatkan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup ditekankan pada
empat prioritas, yaitu (4) perbaikan kualitas lingkungan hidup; (5) peningkatan konservasi dan
rehabilitasi sumber daya hutan; (6) peningkatan pengelolaan sumber daya kelautan; dan (7)
peningkatan kualitas informasi iklim dan bencana alam serta kapasitas adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim.

8
2.2. Sumber Daya Alam Pertanian Indonesia
Kekayaan alam Indonesia terutama dalam bidang pertaniannya sungguh luar biasa.
Semua dunia pun mengakui itu hingga bangsa-bangsa Eropa berdatangan mencari rempah-
rempah untuk kemudian dijual disana. Bahkan, dahulu Indonesia terkenal akan hasil padinya
sehingga Indonesia mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Pada sumber daya alam
pertanian, di Indonesia terbagi menjadi 3 tempat, yaitu sawah, ladang, dan tegalan. Pembagian
ini dilihat berdasarkan lahan basah dan lahan kering.

1) Sawah
Sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh yaitu pematang
(galengan), saluran untuk menahan atau menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi.
Sawah memiliki banyak jenis yaitu, sawah tadah hujan, sawah irigasi, dan sawah lebak.

 Sawah tadah hujan adalah sawah yang memanfaatkan musim hujan sebagai masa tanam.
Sawah ini diairi oleh hujan, sehingga hanya dapat di pakai pada saat musim hujan. Saat
musim kemarau sawah ini biasanya dijadikan ladang jagung.
 Sawah irigasi adalah sawah yang memanfaatkan saluran irigasi untuk mengairi sawah.
Sawah irigasi tidak membutuhkan musim. Karena dapat diairi sewaktu- waktu. Sawah
irigasi adalah sawah yang paling umum di Indonesia.
 Sawah lebak adalah sawah yang menfaatkan luapan air sungai untuk mengairi sawah.
Sawah ini juga hanya dapat dipakai saat musim hujan. Sawah ini biasanya berada di
sekitar sungai.

2) Ladang
Ladang adalah salah satu sistem pertanian yang merupakan jenis tanah tidur yang masih
bisa digunakan untuk kegiatan pertanian dengan komoditi umumnya sejenis palawija, karena
tanaman palawija tahan terhadap cuaca yang cenderung kering. Ladang memanfaatkan tanah
kering sebagai media tanam. Sawah tadah hujan dan sawah lebak, saat tidak dipakai, akan
beralih fungsi sebagai ladang. Jika pengolahan ladang salah, maka tanah akan menjadi tidak
subur. Jika tanah menjadi tidak subur, maka ladang akan dipindah dengan membuka ladang

9
baru. Hal ini adalah salah satu alasan terjadinyan pengundulan hutan. Penggundulan hutan
adalah salah satu tercemarnya air dan tanah. Memakai pupuk dengan cara yang benar adalah
dengan mengurangi pemakaian pupuk kimia, dan lebih banyak memakai pupuk kompos atau
pupuk kandang.
3) Tegalan
Tegalan dapat didefinisikan sebagai suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung
pada pengairan air hujan, yang ditanami tanaman musiman atau tahunan, dengan letak
terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat
pengairan dari irigasi sebab permukaan yang tidak merata. Ketika musim kemarau, lahan
tegalan akan kering dan sulit untuk ditumbuhi tanaman pertanian.
Sawah, ladang, dan tegalan adalah bentuk- bentuk dari pertanian. Dalam dunia pertanian,
sumber daya alam yang dihasilkan tidak hanya berupa padi. Ladang dan tegalan adalah dua
bentuk lahan pertanian yang tidak dapat menanam padi. Hasil sumber daya alam yang
dihasilkan oleh bidang pertanian antara lain:

 Padi adalah salah satu sumber alam yang paling banyak di jumpai di Indonesia, karena
dianggap sebagai makanan pokok.
 Jagung adalah salah satu tanaman yang di tanam di Indonesia. Jagung adalah tanaman
musiman.
 Kedelai adalah salah satu tanaman yang di tanam di ladang maupun tegalan. Kedelai di
jadikan sebagai pengganti susu sapi bagi orang yang menderita alergi laktosa.
 Kacang tanah adalah jenis kacang-kacangan yang sering ditemui. Hal ini karena kacang
tanah sangat mudah di tanam di tanah ading yang subur.

A. Sumber Daya Alam Perkebunan di Indonesia

Selain pertanian, hasil perkebunan di Indonesia juga melimpah. Beberapa hasil


perkebunan di Indonesia bahkan telah menjadi salah satu barang yang di ekspor. Beberapa hasil
perkebunan yang menjadi primadona adalah karet, kopi, tembakau, teh, jati, dan tebu.

1. Karet

10
Karet adalah salah satu produk Indonesia yang diekspor ke luar negeri. Karet di ambil
dari getah pohon karet yang di tadah. Provinsi di Indonesia yang memiliki perkebunan karet
terbesar adalah Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.
2. Kopi
Indonesia terkenal akan salah satu komoditi penghasil kopi terbanyak di dunia. Selain itu,
kopi di Indonesia memiliki banyak macam, dilihat dari daerah kopi tersebut di tanam. Setiap
kopi memiliki rasa yang berbeda- beda. Salah satu kopi mahal dari Indonesia adalah kopi
luwak. Kopi luwak adalah kopi yang berasal dari biji kopi yang telah dicerna oleh luwak.

3. Tembakau
Tembakau bukanlah tanaman asli Indonesia. Akan tetapi, tembakau sangat cocok ditanam
di Indonesia, karena iklimnya yang tropis. Selain itu, tanah yang subur, membuat Indonesia
dapat memproduksi tembakau dengan kualitas yang baik.

4. Teh
Teh adalah salah satu jenis tanaman yang dapat menghasilkan minuman yang enak.
Perkebunan teh di Indonesia sangat banyak. Bahkan perkebunan teh biasanya dijadikan
sebagai tempat wisata alam yang menarik. Akan tetapi, teh bukanlah tanaman asli Indonesia,
karena tanahnya yang subur, maka teh dapat tumbuh subur di Indonesia.

5. Jati
Pohon jati adalah satu komoditas ekspor yang lumayan laku di Indonesia. Pohon jati yang
dijadikan sebagai mebel, dianggap memiliki kekuatan serta daya tahan yang baik. Sehingga
selau dicari. Perkebunan pohon jati di Indonesia diolah oleh pemerintah dengan bekerja sama
dengan pihak swasta. Bukan hanya pohon jati saja yang memiliki nilai ekonomis. Daun jati
yang telah kering juga di pakai sebagai pembungkus makanan- makanan tradisional di
Indonesia.

6. Tebu

11
Tebu adalah salah satu bahan baku pembuatan gula. Pabrik gula di Indonesia sudah ada
sejak jaman Belanda. Tebu adalah salah satu tanaman yang mudah dan tumbuh subur di
Indonesia. Tebu memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Bahkan hasil dati tebu, yaitu gula, telah
diekspor keluar negeri.

B. Jenis – Jenis Pertanian di Indonesia


Saat ini, secara umum di Indonesia ada dua jenis lahan di dalam pertanian. Jenis – jenis
pertanian tersebut biasanya banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk bercocok tanam dan
menjadi penghasilan utama mereka sebagai petani. Jenis-jenis pertanian di Indonesia terbagi
menjadi dua macam diantaranya pertanian lahan basah dan lahan kering.

1. Pertanian Lahan Basah


Jenis – jenis pertanian yang pertama ialah jenis pertanian lahan basah. Pertanian lahan
basah atau wetlands ini adalah jenis kegiatan pertanian yang memanfaatkan lahan basah.
Lahan basah yang dimaksud pada pertanian lahan basah ini ialah lahan yang kontur tanahnya
merupakan jenis-jenis tanah yang jenuh dengan air.
Pertanian lahan basah yaitu pertanian yang lahannya digenangi air atau dikenal dengan
sawah, pertanian ini banyak dilakukan di dataran rendah, biasanya berlokasi sekitar 300 m
diatas permukaan laut.
Karena di wilayah itu umumnya banyak sungai dan adanya irigrasi untuk pengairannya,
contoh pertanian lahan basah misalnya seperti pertanian pesawahan, rawa-rawa dan hutan
bakau.
Itu artinya, tanah pada lahan pertanian basah ini mempunyai kandungan air yang tinggi,
bahkkan tidak jarang lahan pertanian basah ini tergenang oleh air sepanjang waktu. Atau ada
juga lahan pertanian basah ini tidak pernah mengalami kekeringan yang berarti karena
mempunyai kandungan air yang berlimpah secara alami.
a) Ciri – Ciri Pertanian Lahan Basah
Adapun, sebuah pertanian lahan basah mempunyai beberapa ciri-ciri dan juga
karakteristik tertentu. Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri umum dan juga karakteristik
tertentu dari sebuah pertanian lahan basah :
 Mempunyai kadar air yang tinggi.

12
 Sebagian atau kebanyakan dari wilayah tersebut digenangi oleh air.
 Merupakan lahan yang sifatnya cenderung menetap, namun ada juga yang termasuk lahan
basah musiman musiman.
 Memiliki tingkat kekerasan tekstur tanah yang lembek dan juga labil.
 Lahan basah adalah daerah pertanian yang subur, dan mengandung banyak air.
 Mempunyai muka air tanah yang dangkal.
 Banyak terdapat tanaman dan juga tumbuhan yang terlebih kepada tumbuhan air ataupun
tumbuhan bakau.
 Biasanya berada di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut.

b) Contoh Pertanian Lahan Basah atau Wetlands


Jenis – jenis pertanian lahan basah ini memiliki beberapa macam lokasi. Ada beberapa
lokasi yang dapat kita definisikan sebagai sebuah lahan pertanian basah, meskipun beberapa
diantaranya ada yang kurang cocok untuk dijadikan sebagai sebuah lahan pertanian.

 Persawahan.
 Lahan gambut.
 Rawa-rawa.
 Daerah payau dan juga hutan bakau.
c) Pemanfaatan dari Pertanian Lahan Basah
Secara umum, sebuah lahan basah atau wetlands banyak dimanfaatkan untuk kepentingan
pertanian, dimana membutuhkan sebuah lahan yang memang selalu terisi dan mempunyai
kandungan air yang tinggi serta memiliki ciri-ciri air tanah yang baik.
Tanaman yang paling banyak ditanam dan juga dibudidayakan pada sebuah lahan basah
ialah tanaman padi, yang membutuhkan sebuah lahan yang selalu memiliki kandungan air
tetap, agar dapat tumbuh dan akhirnya akan memberikan hasil panen yang berlimpah.

Sumber air dari sebuah pertanian dengan lahan basah ini biasanya adi berupa sumber air
alami, seperti daerah rawa-rawa dan juga daerah hutan bakau.

13
Biasanya berlokasi dekat denan sumber air, sehingga wilayahnya selalu memiliki
genangan air, ataupun merupakan sebuah lahan yang memang sengaja dialiri oleh aliran air,
seperti saluran irigasi.

Selain dimanfaatkan sebagai sebuah lahan pertanian, terkadang lahan basah seperti ini
juga dilakukan sebuah konversi mejadi dataran kering.

Lahan basah yang sudah dikonversi menjadi sebuah dataran kering biasanya akan dijadikan
sebagai sebuah lahan pertanian kering.

Bisa juga dimanfaatkan sebagai kepentingan pendirian bangunan, baik itu sebuah
residensial atau perumahan, ataupun bangunan lainnya yang mendukung kehidupan manusia.

2. Pertanian Lahan Kering


Jenis – jenis Pertanian yang kedua adalah lahan kering. Sesuai dengan namanya,
pertanian lahan kering adalah kebalikan dari sebuah pertanian lahan basah. Pertanian lahan
kering adalah jenis pertanian yang dilakukan pada sebuah lahan yang kering, yaitu lahan
yang memilki kandungan air yang rendah, bahkan ekstrimnya merupakan lahan kering ini
merupakan jenis lahan yang cenderung gersang, dan tidak mempunyai sumber air yang pasti,
seprti sungai, danau ataupun saluran irigasi.
Biasanya berlokasi diatas 500 m di atas permukaan laut tapi banyak jugayang melakukan
pada dataran rendah. Contoh pertanian lahan kering seperti pertanian terong, cabai, kacang-
kacangan.
Lahan kering adalah pertanian yang lahannya tidak digenangi oleh air tentu saja tanaman
yang ditanam tidak memerlukan genangan air pada lahannya untuk tumbuh.

14
Pertanian lahan kering adalah jenis pertanian yang lahannya banyak terdapat di Negara
Indonesia. Iklim di Indonesia juga kebanyakan beriklim tropis, hal ini disebabkan karena
cuaca yang panas, sehingga membuat banyak  air yang hilang dan juga sedikit.
Tetapi demikian, biasanya sebuah pertanian lahan kering ini memanfaatkan crah hujan
untuk membantu meningkatkan hasil pertanian yang dimilikinya. Hal ini sangat mungkin
terjadi, pasalnya lokasi dimana pertanian lahan kering ini berada, memiliki curah hujan yang
cenderung lebih tinggi dan juga banyak terjadi.
a) Ciri – Ciri Pertanian Lahan Kering
Untuk dapat mendefinisikan bahwa sebuah pertanian merupakan jenis pertanian yang
masuk ke dalam pertanian lahan kering, maka ada beberapa ciri-ciri yang adi kita amati
secara langsung.
 Merupakan daerah yang biasanya mempunyai curah hujan tinggi.
 Ada pada daerah tropis.
 Memiliki kadar air yang hanya terbatas.
 Memiliki unsur tanah yang cenderung labil dan mudah mengalami erosi.
 Bukan merupakan daerah gurun pasir.
 Memiliki unsur tanah yang cenderung lembut dan tidak keras.
 Bukan merupakan lokasi pertanian yang lahannya mengalami keringan, hingga tanahnya
pecah-pecah.
 Biasanya adalah lahan yang dapat dimanfaatkan menjadi daerah resapan air.
 Banyak dimanfaatkan untuk menanam tanaman pohon buah dan pohon lainnya.
 Berada cukup jauh dari sumber air alami ataupun buatan, seperti sungai, danau dan
saluran irigasi.
 Mempunyai kebutuhan air yang digantungkan pada curah hujan.
 Kebanyakan berada di dataran rendah maupun dataran tinggi.
 Berada di ketinggian 500 hingga 1500 meter diatas permukaan laut.
b) Contoh Pertanian Lahan Kering
Pada dasarnya, tanaman yang dapat dimanfaatkan pada sebuah lahan pertanian dengan
kontur lahan yang kering memiliki variasi pertanian yang jauh lebih banyak dibandingkan
dengan pertanian lahan basah.

15
Kondisi tanahnya yang jauh lebih stabil dan juga adi dibandingkan dengan lahan basah,
membuat lokasi pertanian lahan kering ini sanggup untuk menahan beban akar pohon-pohon
kayu besar, sehingga tentu saja variasi hasil pertaniannya banyak, dan juga dengan
perkebunannya.

Ada beberapa tanaman yang sering di tanam di lahan kering. Tanaman yang banyak
ditanam pada pertanian lahan kering tersebut adalah sebagai berikut:
 Cabai.
 Terong.
 Palawija.
 Kacang-kacangan.
 Ubi-ubian
 Tanaman holtikultura.
 Perkebunan pohon buah.
 Kebun pohon hias dan pohon peneduh.
c) Pemanfaatan dari Pertanian Lahan Kering
Hasil pertanian dan juga perkebunan dari sebuah pertanian lahan kering ini biasanya
hanya tergantung pada pembagian musim dan kondisi cuaca.
Beberapa kondisi cuaca dimana tidak turun hujan selama terus-menerus akan
menyebabkan tanaman yang dikembangkan pada lokasi pertanian lahan kering ini akan
menjadi mati, kering, dan juga tidak memberikan hasil yang maksimal.
Oleh karena itu, masyarakat selalu mencari cara menyuburkan tanah kering. Karena itu,
meskipun mempunyai variasi dari hasil pertanian yang beragam, perawatan dari tanaman di
pertanian lahan kering ini juga harus diperhatikan dengan baik, agar tidak terjadi gagal
panen.
Selain dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan juga perkebunan, sebuah lahan kering
juga dimanfaatkan sebagai keperluan lain, pembangunan pemukiman penduduk, lokasi
adingy dan juga perkantoran, serta pembangunan lainnya, yang mendukung kemajuan suatu
daerah tertentu.

C. Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam Pertanian

16
Usaha untuk melestarikan sumber daya alam harus seimbang antara pemerintah dengan
masyarakat luas, agar sumber daya alam ini adi tetap terjaga dengan baik, antara lain:
1. Upaya pemerintah untuk melestarikan lingkungan hidup pemerintah berkewajiban
menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk menjaga,
merawat, serta melestarikan lingkungan hidup. Dan upaya ini dilakukan pemerintah melalui
penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan penelitian tentang lingkungan hidup. Upaya yang
dilakukan pemerintah Indonesia untuk melestarikan lingkungan hidup adalah mengajak
seluruh rakyat Indonesia untuk mencegah berbagai macam pencemaran dan mempertahankan
pelestarian hutan. Bentuk upaya pemerintah untuk melestarikan lingkungan hidup adalah
memotivasi prakarsa dan keterlibatan masyarakat, agar lebih berperan aktif dalam upaya
meningkatkan lingkungan hidup.
2. Usaha pelestarian lingkungan hidup bersama pemerintah dan masyarakat upaya pemerintah
Indonesia untuk melestarikan lingkungan hidup mendapatkan dukungan dan tanggapan dari
masyarakat luas dengan melakukan upaya-upaya pelestariaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup sebagai berikut:

a. Pelestarian tanah.
b. Pelestarian air sungai dan danau.
c. Pelestarian Udara.

Dan upaya dalam pelestarian sumber daya alam pertanian adalah dengan melakukan
pembaharuan sumber daya alam hayati seperti reboisasi, mengembangbiakkan flora dan
fauna secara modern, penanaman ading secara bergilir, serta pengolahan tanah pertanian lahan
basah dan lahan kering.

17
18
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sumber daya alam kita memanglah banyak, akan tetapi apabila pemakaian maupun
penggunaannya tidak efisien maka hal tersebut dapat memungkinkan kita kekurangan atau
kehabisan sumber daya alam itu sendiri apabila kita tidak berupaya melestarikannya.

Karena permasalahan lingkungan tidak semakin ringan, namun akan semakin berat,
apalagi mengingat sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk melaksanakan pembangunan
yang bertujuan memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kondisi tersebut
maka pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan perlu dipertegas
dan dilaksanakan. Oleh karena itu, marilah kita menjaga dan merawat alam demi masa depan
kita nantinya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Pusposutardjo, Suprodjo. 2001. Pengembangan Irigasi: Usaha Tani Berkelanjutan dan Gerakan


Hemat Air.  Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Pritasari, I. 2013. Jurnal Ilmiah: Kelayakan Negara Indonesia Sebagai Negara Agraris.
Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang

Reksohadiprodjo, S. 1988. Modul UT. Ek. Lingkungan. Jakarta: Penerbit Karunika.

Christanto, J. 1988. Modul UT. Ek. Lingkungan. Ruang Lingkup Analisis Sumber Daya Alam
dan LingkunganJakarta: Penerbit Karunika.

Referensi:

20
Jenis-jenis pertanian di Indonesia. URL: https://mesinpertanian.id/jenis-jenis-pertanian/. Diakses
14 April 2020

Blog IlmuGeografi. URL: https://ilmugeografi.com/biogeografi/sumber-daya-alam-pertanian.


Diakses 14 April 2020

21

Anda mungkin juga menyukai