Soedarso
Literatur Review
alkalosis respiratorik adalah kondisi dimana darah menjadi basa, terjadi akibat
gangguan respirasi dengan mengeluarkan CO2 berlebih yang kemudian terjadi
kompensasi oleh ginjal untuk menurunkan kadar HCO3 dengan mengeluarkan
bikarbonat Na+ dan K+ sedangkan H+ dan anion ditahan sehingga jumlah HCO3 turun
hingga < 22 menyebabkan kodisi darah bertambah asam membuat PH yang tadinya
alkali menjadi mendekati normal (corwin : 2019)
Demam, cemas & infeksi paru Terjadinya ekshalasi CO2 yang berlebihan
PH naik melebihi 7,45 Kadar PCO2 dalam darah berkurang hingga < 35
HCO3 berkurang
(Corwin :2019)
Untuk mendiagnosis asam basa perlu mengetahui nilai normal AGD yaitu PH
7,35-7,45 , PCO2 35-45 mmHg dan HCO3 22-26 mEq/L
Penetalaksanaan alkalosis dapat dlikaukan dengan bebrapa cara yaitu
1. mengatasi penyebab hiperventilasi misalnya cemas diberikan obat penenang
2. bernafas dalam kantong lalu menghirup CO2 nya kembali
3. terapi oksigen dengan NRM (Non Rebreathing Mask)
4. menggunakan alat bantu nafas ventilator (Boswick : 2018)
Penatalaksanaan fraktur terbuka diantara nya melakukan balut tekan, jika
memungkinkan lakukan hecting dan balut bidai lalu meninggikan bagian yang
bleeding, mempersiap kan iv line 2 jalur mengkaji HB mengkolaborasikan dengan
dokter mengenai terapi koagulasi, penggantian cairan tubuh dan transfusi darah dan
pembedahan jika perlu (Ramenofsky : 2017)
fase penyembuhan fraktur lansia ada 5 yaitu :
1. inflamasi : respon tubuh terhadap trauma yang ditandai dengan perdarahan dan
hematoma
2. proliferasi : terbentuknya benang fibrin untuk membentuk jaringan ikat, pembuluh
darah dan tulang rawan
3. pembentukan kalus : tulang rawan tumbuh sampai mencapai sisi lain dan celah
antar tulang terhubung
4. osifikasi : terjadi proses penulangan atau mengerasnya tulang rawan menjadi
tulang
5. remodeling : bentuk tulang menjadi sempurna mendekati normal dan tidak tampak
garis fraktur (Muttaqin 2018)
Komplikasi paling berbahaya yang dapat terjadi pada fraktur femur terbuka
adalah Perdarahan karna pecahnya pembuluh darah femoralis yang besar, kondisi ini
menyebabkan penderita kehilangan banyak darah (Syok Hemoragi) jika tidak cepat
diatasi dapat mnyebabkan kematian (Sutrisno : 2018)
Daftar Pustaka