Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Tugas Gadar RS. Dr.

Soedarso

1.1 Alkalosis respiratorik tidak terkompensasi, ditandai dengan PH>7,45 PCO2<35


HCO3 22 (normal antara 22-26), mekanisme kompensasi dilakukan oleh ginjal
dengan mengeluarkan bikarbonat Na+ dan K+ sedangkan H+ dan anion ditahan
sehingga jumlah HCO3 turun hingga < 22 menyebabkan kodisi darah bertambah
asam membuat PH yang tadinya alkali menjadi mendekati normal dan ini lah
yang disebut dengan kompensasi, tetapi pada pasien ini HCO3 ny tidak turun
menjadi < 22 tapi hanya tetap berada di angka 22 yaitu kondisi normal sehingga
tidak terdapat kompensasi dari ginjal
1.2 kondisi demam, cemas dan infeksi paru dapat menyebabkan terjadinya ekshalasi
CO2 berlebihan yang dapat menurunkan PCO2, ketika PCO2 dalam darah
berkurang hingga < 35 menyebkan kondisi tubuh cenderung ke arah Alkali, PH
tubuh naik > 7,45 maka terjadilah gangguan keseimbangan asam basa yang
disebut dengan Alkalosis Respiratorik ,kemudian ginjal mengkompensasiya
dengan mengurangi HCO3 sehingga HCO3 berkurang dengan harapan dapat
menekan PH turun mendekati normal
1.3 menentukan dan mengatasi penyebab hiperventilasi, kemudian meningkatkan
PCO2 dengan bernafas melalui suatu kantong dan menghirup kembali udara yang
dikeluarkan, jika ini tidak memungkinkan maka berikan bantuan terapi oksigen
dengan masker NRM (non rebreathing mask) bila perlu dengan alat bantu nafas
ventilator dengan rumus MV = Vt x RR
2.1 melakukan balut tekan, jika memungkinkan lakukan hecting dan balut bidai lalu
meninggikan bagian yang bleeding, mempersiap kan iv line 2 jalur mengkaji HB
mengkolaborasikan dengan dokter mengenai terapi koagulasi, penggantian cairan
tubuh dan transfusi darah dan pembedahan jika perlu
2.2 fase penyembuhan fraktur lansia ada 5 yaitu :
a. inflamasi : respon tubuh terhadap trauma yang ditandai dengan perdarahan dan
hematoma
b. proliferasi : terbentuknya benang fibrin untuk membentuk jaringan ikat,
pembuluh darah dan tulang rawan
c. pembentukan kalus : tulang rawan tumbuh sampai mencapai sisi lain dan celah
antar tulang terhubung
d. osifikasi : terjadi proses penulangan atau mengerasnya tulang rawan menjadi
tulang
e. remodeling : bentuk tulang menjadi sempurna mendekati normal dan tidak
tampak garis fraktur
2.3 Komplikasi paling berbahaya yang dapat terjadi pada fraktur femur terbuka
adalah Perdarahan karna pecahnya pembuluh darah femoralis yang besar, kondisi
ini menyebabkan penderita kehilangan banyak darah (Syok Hemoragi) jika tidak
cepat diatasi dapat mnyebabkan kematian (Sutrisno : 2018)

Literatur Review

alkalosis respiratorik adalah kondisi dimana darah menjadi basa, terjadi akibat
gangguan respirasi dengan mengeluarkan CO2 berlebih yang kemudian terjadi
kompensasi oleh ginjal untuk menurunkan kadar HCO3 dengan mengeluarkan
bikarbonat Na+ dan K+ sedangkan H+ dan anion ditahan sehingga jumlah HCO3 turun
hingga < 22 menyebabkan kodisi darah bertambah asam membuat PH yang tadinya
alkali menjadi mendekati normal (corwin : 2019)

Demam, cemas & infeksi paru Terjadinya ekshalasi CO2 yang berlebihan

PH naik melebihi 7,45 Kadar PCO2 dalam darah berkurang hingga < 35

Alkalosis Respiratorik Dilakukan kompensasi oleh ginjal dengan mengurangi HCO3

HCO3 berkurang
(Corwin :2019)

Untuk mendiagnosis asam basa perlu mengetahui nilai normal AGD yaitu PH
7,35-7,45 , PCO2 35-45 mmHg dan HCO3 22-26 mEq/L
Penetalaksanaan alkalosis dapat dlikaukan dengan bebrapa cara yaitu
1. mengatasi penyebab hiperventilasi misalnya cemas diberikan obat penenang
2. bernafas dalam kantong lalu menghirup CO2 nya kembali
3. terapi oksigen dengan NRM (Non Rebreathing Mask)
4. menggunakan alat bantu nafas ventilator (Boswick : 2018)
Penatalaksanaan fraktur terbuka diantara nya melakukan balut tekan, jika
memungkinkan lakukan hecting dan balut bidai lalu meninggikan bagian yang
bleeding, mempersiap kan iv line 2 jalur mengkaji HB mengkolaborasikan dengan
dokter mengenai terapi koagulasi, penggantian cairan tubuh dan transfusi darah dan
pembedahan jika perlu (Ramenofsky : 2017)
fase penyembuhan fraktur lansia ada 5 yaitu :
1. inflamasi : respon tubuh terhadap trauma yang ditandai dengan perdarahan dan
hematoma
2. proliferasi : terbentuknya benang fibrin untuk membentuk jaringan ikat, pembuluh
darah dan tulang rawan
3. pembentukan kalus : tulang rawan tumbuh sampai mencapai sisi lain dan celah
antar tulang terhubung
4. osifikasi : terjadi proses penulangan atau mengerasnya tulang rawan menjadi
tulang
5. remodeling : bentuk tulang menjadi sempurna mendekati normal dan tidak tampak
garis fraktur (Muttaqin 2018)
Komplikasi paling berbahaya yang dapat terjadi pada fraktur femur terbuka
adalah Perdarahan karna pecahnya pembuluh darah femoralis yang besar, kondisi ini
menyebabkan penderita kehilangan banyak darah (Syok Hemoragi) jika tidak cepat
diatasi dapat mnyebabkan kematian (Sutrisno : 2018)

Daftar Pustaka

Boswick, John A. (2018). Perawatan gawat darurat. Jakarta. : EGC.


Corwin, Elizabeth. (2019). Buku saku patofisiologi. Edisi 3 jakarta. : EGC.
Sutrisno. (2018). Keperawatan kegawat daruratan. Jakarta. : Media Aesculapins.
Purwadianto, Agus dan Budi Sampurna. (2018). Kedaruratan Medik. Tangerang. :
Binapura Aksara.
Morton, Patricia Gonce, Dkk. (2018). Keperawatan kritis : Pendekatan Asuhan
Holistik. edisi 8 volum 2 jakarta. : EGC.
Cannon Jeremy W. Hemoragic shock. The new England journal od medicine. January
25, 2018.
Ramenofsky M, Bell R,. Advanced Trauma Life Support:Student course manual.
American collage of Surgeon ; 9th edition; 2017
Nayduch, Donna. (2019). Nurse to Nurse Perawatan Trauma : Trauma Care Jakarta :
salemba medika
Muttaqin, Arif. 2018. Buku ajar asuhan keperawatan klien gangguan sistem
musculoskeletal. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai