Anda di halaman 1dari 8

Sekarang banyak sekali kita temukan peristiwa mengenai meledaknya tabung gas LPG.

Ini
disebabkan oleh banyak factor, diantaranya adalah  buruknya aksesoris tabung gas yang tidak
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), kurangnya pemahaman masyarakat mengenai
kebocoran gas, dll.

Masyarakat rata-rata hanya memilih, membeli, memakai tabung gas dan kurang memperhatikan
tingkat keamanannya. Kurangnya pemahaman masyarakat saat menangani kebocoran gas
seringkali memicu terjadinya ledakan. Sekali lagi masyarakat tentu akan selalu “disalahkan” bila
hal itu terjadi. Sampai saat ini kurang lebih sudah tercatat banyak sekali peristiwa ledakan di
berbagai pelosok negeri, dan ini akan terus bertambah. Tak sedikit yang menimbulkan korban
jiwa dan kebakaran. Ada sebuah adegium di masyarakat, sudah mau memakai gas saja sudah
bagus karena konon sudah bisa membantu indikasi sukses pelaksanaan program konversi minyak
tanah ke gas. Tapi, ya memang demikian adanya. Masyarakat kemudian perlu untuk memastikan
agar tahu paham mengerti dan bisa memanfaatkan gas dengan baik dan aman. Indikasi
pemalsuan tabung gas sama saja dengan upaya membunuh secara pelan-pelan sampai saat tabung
gas palsu itu benar-benar meledak. (es/mun-A)

 Sebelum membahas lebih lanjut, perlu kita ketahui sebenarnya apa itu gas elpiji
(LPG) ?

Elpiji, pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa Inggris; LPG (liquified petroleum


gas, harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur
hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya,
gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji
juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6)
dan pentana (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil
dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam
bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi
panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh,
hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas
dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya
sekitar 250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung
komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi
butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni
pada 55 °C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan
elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral
Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertaminaadalah
elpiji campuran.
 Lalu apa saja Komponen-komponen dari kompor gas ?
 Regulator 

Regulator adalah alat pengatur tekanan yang berfungsi sebagai penyalur dan mengatur serta
menstabilkan tekanan gas yang keluar dari tabung supaya aliran gas menjadi konstan.
Lalu bagaimana Cara Kerja Regulator Gas LPG ?
Dalam regulator gas lpg (lihat gambar Cara Kerja Regulator Gas LPG) ada dua ruang yang
terpisah oleh katup otomatis. Ruang tersebut adalah:
Ruang A yang terhubung dengan tabung gas, ini tekanannya berkisar 6 s/d 7 bar yang dinamakan
gas masuk.
Ruang B yang terhubung dengan kompor gas sebagai keluaran dari regulator gas LPG. Tekanan
di ruangan ini yang dijaga agar dalam kisaran yang diharapkan tadi.
Bagaimana menjaganya? Coba perhatikan sekat antara ruang A dan Ruang B, disitu ada
mekaninsme buka tutup dimana sekat akan membuka jika tekanan dibawah range yang
diininginkan dan akan menutup jika tekanan sudah melebihi. Hal ini dimungkinkan dengan
adanya membrane yang akan naik turun berdasarkan tekanan. Jika tekanan tinggi maka membran
akan naik dan secara otomatis akan mendorong sekat katup untuk menutup dan bila tekanan
rendah membran akan turun karena ada dorongan spring diatas membran.

 Selang

Selang Las adalah salah satu komponen las gas yang berfungsi untuk  mengalirkan gas
yang keluar dari tabung menuju torch (ujung pembakar) digunakan selang gas. Untuk memenuhi
persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam
pemakaiannya , selang dibedakan berdaarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan
bagaimana membedahakan selang oksigen dan selang asetelin maka cukup memperhatikan kode
warna pada selang. Selang gas biasanya berwarna hitam atau hijau. Pada ujung-ujung selang
terdapat pula mur pengatur dengan ulir kiri. Fungsi mur pengatur   pada kedua selang tersebut
adalah untuk mengikat regulator dan mengikat pembakar. Untuk menjaga kekeliruan saat
pengikatandengan regulator dan pembaklar maka baut dan mur pengikat dibedakan satu sama
lain, begitu juga bentuk nipelnya dibuat berbeda.

Selang las digunakan untuk menyalurkan gas yang keluar dari generator atau regulator ke
pembakar.  Beberapa persyaratan utama selang gas adalah : 
a) Kedap terhadap gas (tidak bocor, 
b) Mampu menahan tekanan gas, 
c) Tahan terhadap minyak atau pelumas, dan 
d) Tidak kaku.

 Kran Gas

Kran gas berfungsi untuk mengatur besar kecilnya aliran gas


yang keluar dari tabung menuju kompr.

 Spuyer
 Alat pengatur/ pencampur udara 

Alat pengukur ini sama dengan regulator yang berfungsi untuk mengukur dan mengatur
besaran suatu tekanan.
 Pemantik (mekanik/ elektrik)

Pemantik berfungsi untuk mematikan nyala api pada kompor gas atau menghentikan
aliran gas yang mengalir ke kompor.

 Pipa penyalur 

 Tungku
 Setelah mengetahui komponen-komponen apa saja yang ada pada kompor
gas, lalu bagaimanakah cara penggunaan kompor gas yang benar ?

Untuk keselamatan, pengetahuan tentang kompor gas memang perlu ditingkatkan agar
masyarakat paham benar apa itu kompor gas dan cara pengoperasiannya secara aman.  Tips
berikut semoga dapat sedikit membantu mengurangi kecemasan akan keamanan panggunaan
kompor gas sekaligus dapat mengurangi angka kecelakaan.

LPG, Liquid Petroleum Gas, merupakan campuran hidrokarbon berupa gas yang dicairkan. 
Campuran ini terdiri atar hidrokarbon yang memiliki jumlah atom C satu sampai empat (metana,
etana, propana, dan butana). Gas-gas ini berupa gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan
mudah terbakar.  Makanya, untuk mengenali keberadaan gas ini dengan mudah, kedalam
campuran gas-gas ini ditambahkan suatu senyawa yang baunya menyengat.  Sehingga bila
tercium bau menyengat bisa disimpulkan tentang keberadaan gas ini (terjadi kebocoran).

Berdasarkan prinsip tersebut serta sifat gas yang mudah terbakar, yang perlu dilakukan untuk
mencegah kecelakaan adalah dengan menghindari kontak antara campuran gas tersebut (LPG)
dengan api, dari manapun sumbernya.  Berikut beberapa tipsnya :
1. Periksa tabung, apakah ada kebocoran ataukah tidak.  Hal ini bisa dilakukan dengan
melihat penampilan tabung, mencium atau membaui, mendengarkan bila ada desis
kebocoran pada bagian katup tabung, ataupun dengan cara mencelupkan tabung ke dalam
air.
2. Pasang regulator, pastikan tidak ada kebocoran dengan cara mendengarkan kemungkinan
adanya bunyi desis bila ada kebocoran atau adanya bau menyengat.  Bila masih juga
terjadi kebocoran, ganti karet katupnya (pilih yang masih kenyal).
3. Karena memang konstruksi hubungan antara tabung dan regulator  yang kurang bagus
(akan lebih bagus bila menggunakan sistem ulir), lebih baik lagi kalau kita tambahkan
sebuah karet sil pada bagian dalam moncong tabung.  Karet sil ini berbentuk seperti
“donat” yang dapat diperoleh di toko kendaraan bermotor.  Pilih yang ukuran
diameternya sekitar 4 milimeter. Pengalaman penulis, cara ini cukup ampuh untuk
mengatasi kebocoran gas.
4. Gunakan regulator maupun selang yang baik.  Untuk  menghindari kerusakan akibat
gigitan tikus, pilih selang yang dilapisi logam.
5. Bila pada pagi hari atau setelah ditinggal bebergian ruangan tercium bau yang menyengat
segera buka pintu atau jendela agar bau hilang terlebih dahulu. Jangan sekali-kali
menghidupkan kompor atau lampu yang berpotensi menimbulkan lentikan bunga api. 
Periksa adanya kemungkinan kebocoran pada tabung/selang.
6. Tingkatkan pengetahuan kita tentang kompor gas dan cara penggunaannya.  Dengan
maraknya ledakan kompor yang terjadi, tidak perlu menjadikan kita takut yang
berlebihan.  Yang perlu kita lakukan adalah menambah pengetahuan tentang seluk-
beluk  kompor/tabung gas agar dapat menggunakannya dengan aman.

 Setelah mengetahui cara penggunaan kompor gas dengan benar, lalu


bagaimanakah tanda-tanda apabila terjadi kerusakan pada salah satu komponen
pada tabung gas ?

Kasus ledakan tabung gas semakin sering terjadi, berikut TERAKREDITASI akan memberikan
panduan lengkap dalam merawat serta menggunakan tabung gas ELPIJI agar keselamatan anda
dan keluarga semakin terjamin.

***
1. Pada saat membeli gas, periksalah dengan teliti kondisi tabung dengan baik, pastikan
warna di kepala tabung dekat regulator berwarna merah.
2. Mintalah beberapa stok cincin karet regulator pada penjual tabung gas, karena terkadang
ukuran cincin karetnya tidak sesuai dengan tabung sehingga gas mudah keluar atau
bocor.
3. Pastikan regulator dan selang anda berlabel SNI.
4. Pada saat memasang regulator ke tabung, pastikan selang tidak tertekuk dan regulator
terpasang dengan benar serta tidak ada kebocoran.
5. Selalu bersihkan kompor anda setelah memasak, jangan sampai ada sisa masakan yang
terselip dibawah kompor atau menempel pada selang, untuk menghindari jamur dan
mencegah datangnya tikus.
6. Jika pada selang gas anda terdapat pelindung (pembungkus selang) spiral dari logam
yang digunakan untuk mencegah gigitan tikus, lebih baik lepaskan saja, karena logam
merupakan unsur penghantar panas yang efektif dan dapat mengakibatkan kebocoran
pada selang. Karena pelindung tersebut dapat menjadi panas ketika kompor menyala
pada saat anda masak.
7. Bersihkan selang secara rutin seminggu sekali dengan menyekanya dengan air hangat
dicampur detergen (hanya karet selangnya saja). Untuk melenturkan kembali karet
selang, sekaligus menghindari selang berbau masakan yang akan memancing tikus
datang untuk menggigit.
8. Jika regulator anda tidak memiliki meteran dan sistem pengatur tekanan otomatis, lebih
baik selalu melepasnya ketika kompor sedang tidak digunakan, untuk mencegah tekanan
balik kedalam tabung gas. Karena jika tidak dilepas, tekanan gas akan selalu
terperangkap pada selang, yang dapat mengakibatkan kebocoran.
9. Pada saat memasang  regulator ke kepala tabung, jangan ditekan dengan keras, karena
akan menyebabkan kerusakan pada dudukan dan regulator itu sendiri, cukup dipasang
dengan perlahan.
10. Cat lingkaran merah yang ada pada kepala tabung (persis dibawah tempat regulator)
merupakan indikator, jika warna merah tersebut tiba-tiba berubah warna (terlihat
gosong) pada saat anda sedang menyalakan kompor, ada kemungkinan tabung akan
meledak dan mengeluarkan api (anda memiliki waktu 25 detik ketika kebocoran tabung
terjadi). Jangan gunakan kain basah untuk menutupnya, tapi segera matikan kompor,
lepas regulator dan rebahkan tabung tersebut ke lantai,  lalu menjauhlah ketempat yang
lebih aman.

Sekarang kita sudah tau bukan apa-apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan kompor gas ? oleh karena itu mari menggunakan kompor gas dengan
baik dan benar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Daftar Pustaka

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110111044310AAvOLQ4

http://terakreditasi.blogspot.com/2011/05/merawat-dan-mengenali-tanda-kerusakan.html

http://addriadis.blogspot.com/2013/04/cara-aman-menggunakan-kompor-gas.html

Anggota Kelompok:
Lizatul Aulia
M. Abdul Gofur
M. Safwan
Muttakillah Ahmad
Maya Sasmita
Megi Dwi Wulandari
Miftahurrahmah

Anda mungkin juga menyukai