Pembelajaran Neurosains merupakan pembelajaran sains yang menitik beratkan pada kerja sel
saraf otak. Pembelajaran neurosains mengkondisikan lingkungan belajar untuk memaksimalkan
kerja otak. Untuk menerapkan pembelajaran neurosains diperlukan stimulus dalam bentuk audio,
visual dan gerakan yang dapat merangsang sel otak untuk bekerja. Dalam kontek neurosains,
pembelajaran akan semakin berhasil jika mampu lebih banyak menyalakan kelompok-kelompok
neuron secara bersama sama. Semakin lebat jaringan neuron yang terbentuk dan dinyalakan,
semakin berhasil anak mempelajari materi pelajaran.
Pembelajaran digital adalah pembelajaran yang melibatkan alat atau teknologi inovatif. Prinsip-
prinsip pembelajaran digital adalah melihat kemampuan awal siswa (personalisasi). keaktifan
siswa dalam pembelajaran (partisipas), menggunakan platform digital yang dapat diakses oleh
siswa (aksesibilitas), penilaia atau refleksi pembelajaran. Contoh model pembelajaran yang
menerapkan pembelajaran digital antara lain mobile learning, media sosial game base learning
dan pembelajaran elektronik berbasis awan dan cloud.