Abstrak Abstract
43
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
44
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
45
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
Kabupaten Minahasa masih sangat kurang mendalam dengan informan diolah dan
dan tidak merata. Pada tahun 2012 jumlah dianalisis dengan metode pendekatan
puskesmas di Kabupaten Minahasa analisis isi (content analysis).
bertambah dari 19 puskesmas menjadi 21
puskesmas, bertambah 2 puskesmas tanpa
adanya pengadaaan tenaga kesehatan.
Penerimaan pegawai negeri sipil di Dinas Hasil dan Pembahasan
Kesehatan Kabupaten Minahasa untuk
puskesmas terakhir tahun 2011 dengan Berdasarkan hasil observasi dokumen
jumlah yang diterima 5 orang. Menurut terhadap puskesmas didapatkan hasil
data dari kasubag kepegawaian Dinas bahwa sebagian besar dokumen
Kesehatan Kabupaten Minahasa rata-rata perencanaan sumber daya manusia
pegawai yang pensiun setiap tahun 11 kesehatan pada masing-masing informan
orang dari tahun 2011-2013 (2011: 8 kurang lengkap. Rinciannya dapat dilihat
orang, 2012: 10 orang dan 2013: 14 orang) pada lampiran 6. Matriks reduksi hasil
dan sampai tahun ini (2014) belum ada observasi perencanaan sumber daya
penerimaan pegawai. Berdasarkan data manusia kesehatan di puskesmas.
dan permasalahan yang ada maka penulis
tertarik melakukan penelitian untuk Penilaian masing-masing dokumen
mendapatkan informasi yang mendalam untuk setiap informan diberi skor sebagai
tentang kegiatan penyusunan rencana berikut :
kebutuhan SDM kesehatan puskesmas di Nilai 2 : Ada dan lengkap dokumen
Kabupaten Minahasa tahun 2014.
Nilai 1 : Ada dokumen tapi tidak
Tujuan yang ingin dicapai dari lengkap
penelitian ini adalah untuk menganalisis
perencanaan kebutuhan SDM di Nilai 0 : Tidak ada dokumen
Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Kemudian didapatkan total nilai dan
Minahasa. dikelompokkan sebagai berikut :
Total Nilai 26 – 31 = Amat Baik
46
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
itu keberadaannya dalam organisasi tidak terjadinya beban kerja yang meningkat dan
bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. pelayanan yang tidak maksimal serta
Betapapun modern teknologi yang program-program kesehatan untuk
digunakan atau seberapa banyak dana yang masyarakat tidak berjalan dengan baik,
disiapkan, namun tanpa dukungan sumber sementara itu setiap tahunnya melalui
daya manusia yang memiliki kemampuan aspirasi masyarakat banyak dilakukan
profesional, semuanya menjadi tidak pemekaran desa dan kecamatan baru yang
bermakna (Yuniarsih dan Suwatno, 2011). menuntut pembangunan puskesmas dan
puskesmas pembantu baru untuk
Ketersediaan sumber daya manusia
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
kesehatan sangat mempengaruhi
masyarakat. Secara fisik sarana puskesmas
keberhasilan pembangunan kesehatan.
setiap tahunnya terus bertambah,
Pengadaan sumber daya manusia
sementara ketersediaan sumber daya
kesehatan bertujuan untuk menetapkan
manusia kesehatan yang selama ini
jumlah dan jenis tenaga yang sesuai
kurang, tentunya akan mengalami
dengan kebutuhan. Apabila kebutuhan
kekurangan yang semakin besar.
sumber daya manusia tidak direncanakan
Kebijakan yang ditempuh haruslah
dengan baik maka akan terjadi kekurangan
memiliki agenda yang jelas untuk jangka
tenaga yang mempengaruhi pelayanan
pendek, menengah maupun jangka
serta kenyamanan pasien dan
panjang.
mengakibatkan beban kerja meningkat.
Rivai (2009), menyatakan alasan yang
Dalam penyusunan kebutuhan sumber
mendorong suatu organisasi melakukan
daya manusia kesehatan, pengadaannya
pengadaan pegawai adalah berdirinya
melalui usulan dari pihak puskesmas
organisasi baru, adanya perluasan kegiatan
dikoordinasikan dengan dinas kesehatan
organisasi, terciptanya pegawai-pegawai
dan dinas kesehatan mengusulkannnya ke
dan kegiatan-kegiatan baru, adanya
badan kepegawaian dan diklat daerah serta
pegawai yang pindah ke organisasi
badan kepegawaian negara. Menurut hasil
lainnya, adanya pegawai yang berhenti,
wawancara, yang berperan dalam hal
baik dengan hormat maupun tidak dengan
pengadaan sumber daya manusia
hormat, adanya pegawai yang berhenti
kesehatan ialah dinas kesehatan dan yang
karena memasuki usia pensiun dan adanya
terkait puskesmas dalam hal pengusulan
pegawai yang meninggal dunia.
dan koordinasi serta pembiayaan adalah
pemerintah daerah. Siagian (2013), menyatakan dalam
melaksanakan tugas pengadaan harus
Kondisi kuantitas sumber daya
berdasarkan pada perencanaan sumber
manusia kesehatan yang ada di puskesmas
daya manusia yang telah ditentukan
menurut hasil wawancara masih berada
sebelumnya karena dalam rencana tersebut
jauh dari standar yang diatur dalam
telah ditetapkan berbagai persyaratan yang
Kepmenkes nomor 81 tahun 2004 tentang
harus dipenuhi. Manajer yang memimpin
Pedoman Penyusunan Perencanaan
satuan kerja dimana terdapat lowongan
Sumber Daya Manusia Kesehatan di
juga harus diminta pendapatnya, bahkan
Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, serta
juga preferensinya karena merekalah yang
Rumah Sakit. Jumlah sumber daya
akan mempekerjakan tenaga kerja baru itu.
manusia kesehatan di puskesmas rawat
jalan minimal adalah 17 orang dan Berdasarkan hasil wawancara dan
maksimal 42 orang rawat inap. Data hasil pengamatan dokumen di puskesmas
wawancara dan observasi dokumen diketahui bahwa perencanaan pengadaan
didapat jumlah sumber daya manusia sumber daya manusia kesehatan tidak
kesehatan di puskesmas bervariasi dari 8 berjalan dengan baik karena tidak
sampai dengan 31 orang. Hal ini membuat menggunakan metode yang jelas.
47
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
48
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
49
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
50
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
51
JIKMU, Vol. 5, No. 1, Januari 2015
52
Paruntu, Rattu dan Tilaar, Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia
53