Oleh:
17014101312
Pembimbing:
Prof. dr. B.H.R. Kairupan, SpKJ(K)
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2020
1
LEMBAR PERSETUJUAN PASIEN LAYAK SEBAGAI PASIEN
LAPORAN KASUS
Umur : 29 tahun
Telah disetujui untuk menjadi Pasien Laporan Kasus pada September 2019
Mengetahui,
2
SURAT PERNYATAAN
NRI : 17014101312
3
Laporan Kasus dengan Judul
Pembimbing
4
DAFTAR ISI
COVER
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
LAPORAN KASUS................................................................................................1
I. Identitas Pasien...............................................................................................1
VIII. DiagnosisMultiaksial………………………………………………………21
X. Terapi………………………………………………………………………22
XI. Diskusi……………………………………………………………………..23
XII. Kesimpulan………………………………………………………………...29
5
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Umur : 29 tahun
Alamat : Kolongan
6
2. Alloanamnesis dengan ibu pasien bernama Ny. SR, umur 75 tahun,
Minahasa Utara
A. Keluhan Utama :
8 bulan yang lalu, ibu pasien mengatakan bahwa pasien tampak seperti
tidurnya.
dan ibu pasien sudah tidak mampu merawat anaknya seorang diri,
tersebut, pasien mendapati adanya kendaraan lelaki lain, dan saat itu
7
pasien pergi dengan mengendarai mobil dan terjadilah kecelakaan. Pada
saat itu juga pasien dibawa ke UGD RSU Prof Kandou tetapi pasien
dikuburan.
yang ingin memukul dirinya, tetapi pasien sendiri tidak tahu siapa yang
itu adalah papa dan mama dari pasien sendiri. Saat ini, pasien masih
mendengar ada suara bisikan tetapi tidak bisa menjelaskan apa yang
identitas dari bayangan yang dilihat. Pasien sampai saat ini masih sering
cantik, berpostur tubuh kecil, aktif dalam pelayanan gereja, dan kuliah
di fakultas hukum.
8
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
tidurnya.
kepala tidak diketahui oleh ibu pasien, namun ibu pasien mengatakan
bahwa semua dalam keadaan normal. Kondisi ibu saat hamil dalam
9
keadaan sehat tetapi tidak pernah mendapat suntik toxoid tetanus.
bulan pasien mulai minum susu formula. Pasien pada usia 2 bulan sudah
mulai tertawa dan beceloteh. Pasien pertama kali membalik usia 3 bulan,
tengkurap usia 4 bulan, mulai memanggil mama dan belajar duduk usia 6
PASI diberikan pada usia 6 bulan, bubur susu usia 6 – 8 bulan, bubur halus
mengganggu.
Pada stadium otonomi lawan rasa malu dan ragu-ragu, pasien mulai berdiri
usia 9 bulan, berjalan usia 13 bulan. Sejak lahir hingga usia 12 bulan
pasien masih BAK dan BAB di celananya, usia tiga tahun pasien sudah
bisa mengatakan ingin BAB, pasien diajarkan BAB di toilet oleh ibunya.
10
Pada stadium inisiatif lawan rasa bersalah (usia 3 – 5 tahun) pasien sudah
jarang menangis bila ditinggal pergi oleh orang tuanya, tidak memiliki
termasuk anak yang rajin dan berprestasi, selalu naik kelas, suka menjadi
ketua kelas. Pasien dapat mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi dan
suka bertanya pada guru dan orangtuanya untuk menyelesaikan tugas dari
6 tahun. Pasien mendapat kasih sayang yang tidak kurang maupun tidak
merasa sangat terlihat senang apabila diberikan pujian dari hasil kerjanya
11
namun terkadang pasien sedikit meremehkan teman sekerjanya, selain itu
pasien merupakan anak yang mudah bergaul, baik dengan teman laki-laki
e. Masa dewasa
hingga kuliah pasien dikenal dengan anak yang sangat menyukai kegiatan
merasa sangat terlihat senang apabila diberikan pujian dari hasil kerjanya
tersebut, saat itu pasien tidak mengalami kecacatan, hanya terdapat luka
pasien hanya berdiam diri di kamar dan tidak pernah bicara, 2 minggu
kemudian pasien pergi meninggalkan rumah selama 3 hari. Saat itu juga
dirinya dan melihat bayangan orang – orang yang sudah meninggal. Pasien
sudah memiliki seorang kekasih sejak mulai masuk kuliah, pasien dan
12
f. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pendidikan
b. Riwayat pekerjaan
c. Riwayat psikoseksual
Pasien pernah memiliki seorang pacar saat mulai masuk SMA, namun
d. Riwayat perkawinan
13
g. Riwayat keluarga
Pasien pernah tinggal bersama orang tua dan adiknya di kota Manado.
Almarhum ayah pasien seorang pensiunan ABRI, ibu pasien seorang ibu
ABRI di Kolongan, Minahasa Utara. Saat ini, saudara pasien ada yang
sekitarnya. Saat ini pasien masih mampu merawat diri sendiri, seperti
mandi, makan, minum, berpakaian, defekasi, miksi, dan minum obat teratur
14
Silsilah Keluarga/ Genogram
Ket.
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup
15
: Pasien
Denah Rumah
3 4
5
1 7
Ket.
1. Teras rumah
2. Ruang tamu
3. Dapur
4. Kamar mandi/wc
5. Kamar tidur
6. Kamar tidur
7. Kamar tidur
16
i. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit, tidak tahu tujuan minum
kesembuhan dari pasien. Ibu pasien hanya berharap agar anaknya bisa
mendapat ketenangan
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
17
tertawa sendiri, dan selalu senyum bila menceritakan masa lalunya
1. Mood : anhedonia
2. Afek : menyempit
3. Keserasian : serasi
C. Bicara
D. Gangguan Persepsi
sekitar pasien
18
3. Ilusi (-) : tidak terdapat penyimpangan dalam
4. Halusinasi :
c. Proses Pikir
memusatkan perhatiannya.
2. Orientasi
pemeriksaan.
rumah.
19
c. Orientasi orang : Baik, pasien dapat mengenali ibu dan keponakan
3. Daya Ingat
lalunya
b. Daya ingat jangka sedang : Baik, pasien dapat mengingat kapan dia
c. Daya ingat jangka pendek : Baik, pasien dapat mengingat apa yang
pemeriksa.
6. Kemampuan visusospasial
20
8. Daya nilai
keluar rumah dan melihat ada uang, apa yang akan dilakukan,
9. Tilikan
Pasien sudah dapat dipercaya karena dari anamnesis pasien dan dari
A. Status Interna
S : 36,4ºC
21
Kepala : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterus (-)
Wheezing -/-
B. Status Neurologi
1. GCS : E4M6V5
a. N. olfaktorius (N.I)
Tidak dievaluasi
b. N. optikus (N.II)
Tidak dievaluasi
d. N. trigeminus (N.V)
22
e. N. facialis (N.VII)
f. N. vestibulocochlearis (N.VIII)
g. N. glosssopharyngeus (N.IX)
h. N. vagus (N.X)
i. N. aksesorius (N.XI)
j. N. hypoglossus (N.XII)
23
Ratumbuysang Manado dari Kolongan Tatampengan, pada tanggal 19
September 2019 dengan keluhan berbicara sendiri sejak ± 8 bulan yang lalu,
Serangan ini merupakan serangan yang pertama, dimana pasien tidak pernah
didoakan keluhan tidak menghilang dan setelah ayah pasien meninggal dan
ibu pasien sudah tidak mampu merawat anaknya seorang diri, akhirnya
pasien dibawa berobat ke dokter. Pasien berdiam diri dikamar dan tidak mau
dia lari dari rumah selama 3 hari. Pasien sering mendengar bisik-bisikan
matang, rambut hitam panjang, memakai kaos dan celana panjang warna
riwayat halusinasi visual, dan riwayat waham kejar. Pasien juga mengatakan
bahwa dirinya tidak sakit, sehingga dapat disimpulkan bahwa kasus ini
24
VII. FORMULASI DIAGNOSTIK
suatu kelompok gejala atau perilaku yang secara klinis ditemukan bermakna
dan yang disertai dengan penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus, dan
riwayat halusinasi visualisasi, riwayat waham kejar dan arus pikir asosiasi
longgar. Pasien sudah lama sakit seperti ini dan belum pernah berobat ke
Pada aksis II, berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan pasien memiliki ciri
kepribadian narsistik
Pada aksis III, pasien tidak memiliki gangguan medis yang bermakna sehingga
Pada aksis IV, masalah berkaitan dengan kehidupan pribadi pasien di masa
lalu. Pada awal pergantian tahun 1993, pasien ingin menemui kekasihnya,
mendapati adanya kendaraan lelaki lain, dan saat itu pasien pergi dengan
tersebut, pasien suka berdiam diri dikamar sendiri dan tidak pernah bicara. 2
25
Pada aksis V, yaitu GAF current : 70 – 61, terdapat beberapa gejala ringan
dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
lingkungan sosialnya. GAF HLPY (High Level Past Year) : 70 – 61, terdapat
beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik. Terdapat gejala halusinasi auditorik yang menetap dan
dimasa lalu
- Aksis V : GAF-Current : 70 – 61
26
1. Organobiologik
2. Psikologi
mampu
X. TERAPI
A. Psikofarmako :
1. Terhadap Pasien
2. Terhadap Keluarga
27
b. Memberikan pemahaman akan penyakit yang diderita pasien
yang diberikan
XI. DISKUSI
1. Diagnosis
individu.1
a. Dua (atau lebih) dari gejala di bawah ini, setiap gejala spesifik dialami
1. Waham
28
2. Halusinasi
5. Gejala negatif, yaitu, pendataran afektif, alogia, atau tidak ada kemauan
(avolition)
onset gangguan, satu atau lebih fungsi utama, seperti pekerjaan, hubungan
dicapai sebelum onset (atau jika onset pada masa anak-anak atau remaja,
gejala fase aktif) dan mungkin termasuk periode gejala prodromal atau
mungkin dimanifestasikan hanya oleh gejala negatif atau dua atau lebih
karena : (1) tidak ada episode depresif berat, manik atau campuran yang
telah terjadi bersama-sama dengan gejala fase aktif, atau (2) jika episode
29
mood telah terjadi selama gejala fase aktif, durasi totalnya adalah relatif
sama, tetapi onset gejala akan lebih awal pada laki-laki dibandingkan
Pada kasus ini, dapat dilihat bahwa pasien adalah seorang laki-laki,
yang dilihat. Awalnya, pasien pernah melihat bayangan orang yang sudah
30
orang tersebut. Pasien juga sering menyimpang dan adanya arus pikir
B. Kepribadian
varian dari seifat karakter tersebut diluar rentang yang ditemukan pada
31
ditemukan pada laki-laki daripada perempuan. Serta, gangguan ini jarang
setelah kecelakaan, pasien hanya berdiam sendiri di kamar dan tidak mau
bisikan yang akan memukul dia. Dalam hal ini, memukul merupakan suatu
C. Terapi
negatif seperti adanya afek tumpul, penarikan diri, hipobulia, dan isi
32
pikiran yang rendah.5 Haloperidol merupakan antipsikotik generasi I atau
yang sangat poten. Obat ini bekerja dengan cara memblok reseptor
sebagai gejala positif. Dosis yang diberikan pada pasien ini sesuai dengan
ketika pasien berada di rumah dan membantu pasien dalam hal meminum
obat secara rutin dan teratur serta kontrol secara berkala agar kekambuhan
33
terutama dalam memberikan motivasi dan perhatian sehingga pasien
XII. KESIMPULAN
dengan rutin, sehingga pengobatan dapat terlaksana dengan baik dan tidak
Keterangan :
F : Pasien
S : Selamat malam
A : Kita dokter muda Ayu neh yang ada btelfon tadi, minta maaf lat
34
A : Bapak pe nama lengkap sapa dang ?
F :S
S : SW
F : 29
A : So kerja dang ?
A : Kalau kita boleh tau, ada keluhan apa dang kong bawa sandhi ke
poli?
S : Dia kwa ini dok, so lama tu ba carita sendiri, so dari bulan maret
A : Kiapa, baru datang dang ka RS? Kong sandhi sekarang da rasa apa
dang?
F : hehehehehe
35
A : Ibu tau nyanda ini so berapa kali serangan?
S : Nyanda tiap bulan dok, Cuma sekali stow da timbul ini kayanya
F : Iyo ada
pasar bahu
S : Tu hari tpe anak ini ada maitua, kong so mo pergantian tahun maso
papa kase noh kunci oto, dia kwa rencana mo pigi jemput dp maitua.
noh
F : Rosye
S : Rosye sapa?
F : Somba
36
S : Kong dia pigi noh jam 12 malam bagitu, dp maitua pe rumah kwa
Cuma di bahu le. Pas dia pigi pa dp maitu pe rumah, dia da lia kata
A : Kiapa ibu tau dang kalau ada lia Rosye deng laki-laki laeng?
A : Kong ibu?
S : So ntau le, dp pikiran so kacau sto kong da bawa oto, kong dia da
noh
S : Dia kwa yang nmau tinggal. Nah pe abis cilaka itu, kage-kage dia
bcerita
37
A : Kiapa so da pigi dari rumah tu hari? Ada dengar orang ba bise di
talinga?
F : Ada
F : Ntau
F : hehehehe
A : Da bilang apa?
F : Nd ada
A : Da lia2 orang nyada? Ato rupa bayangan mar Cuma Pak Sandhi da
F : Ntau, so lupa
F : *diam
38
F : ntau
S : So mati papa
F : so mati papa
A : So lama da mati?
S : Torang da pigi bpontar cari pa dia, kong riki sampe di kuburan noh
dok
F : Gagah
A : Kong?
dang?
S : Nd ada noh
39
S : Di Univeritas Kristen Tomohon da ambe theologia mar lantaran
A : Itu dulu abis cilaka, so nd kuliah? Ada luka besar nyanda dia?
kaluarga noh
S : Oooh senang dia dok, dia suka kalau torang da puji, mar dia le kwa
S : Biasa dia bilang, tpe tamang yang itu dia nd bagus dp kerja
F : hmmm novi
A : Da sayang-sayang jo pa mama?
F : Ada
S : Dia kalau kita so tidor, kong dia pangge mama 3x, kong kita nd
40
A : Tadi pagi da making apa dang, Pak Sandhi?
F : Ubi goreng
S : Iyo da makang tu ubi, mar ada makan nasi le kwa dia itu noh
F : Di rumah
F : Malam
F : Lari
F : hehehe
A : Ibu, ini Pak Sandhi, da boleh rawat diri sandiri jo, mandiri sandiri,
noh
A : Ooooh bagus kote kang, kong kalau minum obat dang bagaimana?
S : Dia minum tu obat, mar nanti kalau torang da suruh ato kase inga
noh
41
A : Pak Sandhi, kiapa dang mo minum obat?
A : Ato lantaran cuma da dokter suruh kong mo minum obat? Ada sakit
so?
F : Nd
S : Biar sembuh
F : Biar sembuh
A : Suka mo bae?
F : Suka
F : Iyooo
F : Makase
DAFTAR PUSTAKA
42
Psychiatry. 8th ed. Philadhelpia : Lippincott Williams and Wilkins, 2005.
p.1329.
2. Kaplan HI, Sadok BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri. Ilmu Pengetahuan
Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. PT Nuh Jaya,
2007.
LAMPIRAN
Gambar 1. Dokumentasi saat wawancara
43
Gambar 2. Dokumentasi didepan rumah pasien
PETA
44
45