Teknik
Pemipaan
Pipe Steel
03
Teknik Teknik Mesin 13016 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Abstract Kompetensi
Pipa baja karbon dapat diproduksi Setelah memahami materi yang disajikan pada
dengan menggunakan beberapa teknik modul ini anda diharapkan mampu mengerti dan
yang berbeda , masing-masing memahami bahwa hamper seluruh material pipa
menghasilkan pipa dengan karakteristik yang digunakan di industry Oil & Gas adalah
tertentu . Karakteristik ini meliputi berbahan besi dan baja (steel ) dengan karakter
kekuatan, ketebalan dinding , utama,yaitu:
ketahanan korosi , dan suhu dan Elemen kimia utama (besi), untuk
keterbatasan tekanan. Misalnya, pipa Ferrous,elemen paduan
memiliki ketebalan dinding yang sama (nickel,chromium,etc.),impuritis,
tetapi diproduksi oleh berbagai metode Sifat fisik: density,modulus
yang dapat bervariasi dalam kekuatan elastisitas,koefisien thermal expansi,dll,
dan batas tekanan. Metode manufaktur Struktur mikro:struktur atom,phase
disini termasuk seamless, butt-welded, metalurgi,tipe dan ukuran butir,dan
and spiral-welded pipe. Sifat mekanik:kekuatan(yield trength,ultimate
Secara umum material yang digunakan strength,elongation)danketangguhan(toughness)
untuk pipa dan komponennya terbagi .
atas dua katagori utama,yaitu:
Metallic (logam),dan
Non-metallic (non-logam)
Khusus untuk bahan metal bisa dibagi
lagi atas dua kelom-pok utama yaitu
Ferrous (besi) dan Non-Ferrous,
termasuk paduan Nickel,tembaga,dan
aluminium. Akhirnya dari bahan
materialberjenis Ferrous
tersebut,material pipa dapat lagi dibagi
atas dua yaitu:
Sejarah Pipa
Dalam sejarah kehidupan umat manusia yang sudah berjalan selama puluhan ribu
tahun, seni mendisain dan membangun jaringan pemipaan sudah dikenal berabad-
abad yang lalu.
Awal mulanya, sistem pemipaan banyak digunakan oleh masyarakat untuk keperluan
pengairan pada pertanian, dengan menggunakan pipa berbahan baku bambu,
seperti dilakukan oleh masyarakat di China pada kira-kira antara tahun 3000 dan
tahun 2000 sebelum Masehi.
Seiring dengan kemajuan kebudayaan umat manusia, maka makin luas jugalah
penggunaan pipa dalam berbagai aspek kehidupannya.
Selain penduduk di negara China, maka penduduk di daerah yang dulunya disebut
Indus Valley (saat ini adalah Pakistan dan sebelah utara India) terkenal pada tahun
2500 sebelum Masehi sebegai ahli dalam pembuatan jaringan pemipaan untuk
rumah-rumah.
Selain itu, Mesir juga tercatat dalam sejarah ketika penduduknya mengalirkan air dari
Sungai Nil untuk mengairi sawah-sawah pertanian mereka.
Tapi di antara semua itu, Roma layak diberi perhatian khusus atas kepiawaiannya
dalam hal disain dan konstruksi jaringan pemipaan, khususnya untuk keperluan air
minum, mandi, air mancur di tengah kota dan beberapa untuk keperluan pribadi,
pada tahun 150 sesudah Masehi.
Pada zaman tersebut, jehis pipa yang dipakai bermacam macam: pipa kayu dengan
menggunakan besi pada titik sam-bungan, bronze, dan pada tempat-tempat yang
elit, pipa yang digunakan adalah dari bahan perak.
Namun diakui, baru pada abad ke-19 perkembangan di bidang teknologi pipa terjadi
sangat pesat.
Sementara itu, pembahasan dari sisi permasalahan pemuaian pipa ketika dialiri
fluida yang bertemperatur tinggi, masihlah sangat sederhana.
Dalam sejarahnya, pada tahun 1928, pertama kali muncul sebuah metode untuk
memecahkan permasalahan single-plane konfigurasi (single-plane configuration)
yang ditulis oleh A. M. Wahl dan W. Hovgard dalam paper, yang masing-masing
berjudul "Stresses and Reaction in Expansion Pipe" dan "Deformation of Plain Pipe
Bends", sebagaimana ditulis dalam buku yang menjadi panduan piping engineer
dunia, "Design of Piping Systems" yang diterbitkan oleh The M. W. Kellogg
Company.
Pendekatan dalam metode perhitungan stress analysis makin menunjukkan
kemajuan ketika R. H. Tingey dalam tulisannya berjudul "Method of Calculation
Thermal Expansion Stresses in Piping" pada tahun 1934 memperkenalkan apa yang
disebut dengan "virtual center of gravity or elastic center".
Salah satu tonggak keberhasilan pengembangan perhitungan stress analysis adalah
ketika departemen engineering dari perusahaan Standard Oil Co (Indiana),
menampilkan dalam bentuk laporan internal perusahaan pada tahun 1932, yang
pada intinya mengatakan bahwa koefisien bentuk dari planar tambahan adalah
merupakan turunan dari bentuk dasar melalui proses permutasi lingkaran dari sumbu
koordinat.
BAHAN PIPA
Dalam pengertian umum , pipa adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kan
benda bulat panjang berongga , benda tubular yang digunakan untuk mengangkut
komoditas yang memiliki karakteristik aliran seperti yang ditemukan dalam cairan ,
gas , uap , padatan cair , dan bubuk halus . Sebuah daftar lengkap dari bahan yang
digunakan untuk memproduksi pipa akan diuraikan cukup panjang disini. Beberapa
bahan termasuk beton, kaca , timah , kuningan, tembaga , plastik, aluminium , besi
cor , baja karbon , dan baja paduan . Dengan berbagai bahan yang tersedia , orang
dapat memilih salah satu yang cocok dengan kebutuhan tertentu . Sebuah
pemahaman menyeluruh tentang penggunaan pipa yang dimaksudkan adalah
penting sekali. Masing-masing bahan memiliki keterbatasan yang mungkin
membuatnya tidak sesuai untuk aplikasi tertentu . Dalam buku ini kita akan
diskusikan pada pipa baja karbon , bahan yang paling umum digunakan dalam
industri pipa .
METODE MANUFACTURING
Pipa baja karbon dapat diproduksi dengan menggunakan beberapa teknik yang
berbeda , masing-masing menghasilkan pipa dengan karakteristik tertentu .
Karakteristik ini meliputi kekuatan, ketebalan dinding , ketahanan korosi , dan suhu
dan keterbatasan tekanan. Misalnya, pipa memiliki ketebalan dinding yang sama
tetapi diproduksi oleh berbagai metode yang dapat bervariasi dalam kekuatan dan
batas tekanan. Metode manufaktur disini termasuk seamless, butt-welded, and
spiral-welded pipe.
Seamless pipe dibentuk dengan menekan batang baja berbentuk mendekati cair
padat , yang disebut billet , dengan mandrel untuk menghasilkan pipa yang tidak
memiliki jahitan atau sendi . Gambar 2-1 menggambarkan proses pembuatan pipa
seamless .
Butt-welded pipe dilas dibentuk dengan menggulung pelat baja panas melalui
pembentuk yang akan menggulung menjadi bentuk lingkaran berlubang . Ditekan
serta digulung kedua ujung pinggirnya bersama-sama yang menghasilkan suatu
Yang paling jarang dari tiga metode adalah spiral-welded pipe yang dibentuk
dengan memutar pelat logam menjadi bentuk spiral , mirip dengan iklan lampu tiang
tukang cukur , kemudian dilakukan pengelasan, di mana ujung-ujungnya bergabung
satu sama lain untuk membentuk jenis seam.Pipa ini terbatas untuk penggunaan
sistem perpipaan ber- tekanan rendah karena dinding yang tipis . Gambar 2-3
menunjukkan spiral-welded pipe
Butt-welded pipe, misalnya, dibentuk dari pelat digulung yang memiliki ketebalan
dinding lebih seragam dan dapat diperiksa untuk cacat sebelum membentuk dan
pengelasan . Metode ini manufaktur sangat berguna ketika dinding tipis dan panjang
panjang diperlukan . Karena jahitan dilas , namun, ada selalu ada kemungkinan
cacat y yang diproses sebelum pengelasan . Gambar 2-4 menunjukkan tiga pipa
dijelaskan sebelumnya dalam bentuk akhirnya . Masing-masing dari tiga metode
untuk memproduksi pipa memiliki kelebihan dan kekurangan ang lolos berbagai
pemeriksaan kontrol kualitas dilakukan selama proses manufaktur . The American
National Standards Institute ( ANSI ) mengembangkan pedoman yang ketat untuk
pembuatan pipa . Kode B 31 ditulis untuk mengatur pembuatan tekanan pipa.
Secara khusus , kode B31.1.0 menunjukkan strength factor of 85% untuk rolled pipe,
60 % untuk spiral-welded dan 100% efficiency untuk seamless pipe. Secara umum ,
pipa dengan ketebalan dan dinding lebih luas diproduksi dengan metode seamless .
Namun, bagi penggunaan pipa tekanan rendah , metode continuous welded adalah
yang paling ekonomis . Seamless pipa diproduksi dengan panjang acak tunggal dan
JENIS PIPA
Hampir tidak ada dalam kehidupan kita yang tidak bersinggungan dengan pipa dan
jaringannya. Di setiap pembangunan gedung-gedung bertingkat untuk
perkantoran,rumah sakit, hotel selalu terlihat adanya penggunaan pipa, baik untuk
keperluan sanitasi, untuk pendingin udara, maupun pipa untuk pengaliran air
pemadam kebakaran.
Pipa juga dengan mudah bisa kita temukan pada pembangunan pabrik pupuk, atau
di kilang-kilang pengolahan minyak mentah, baik untuk pengolahan minyak di darat
maupun di tengah laut.
Yang paling sering kita temukan dan lihat adalah jaringan pemipaan untuk
menghantarkan air minum ke rumah-rumah yang hampir seluruhnya terbuat dari
logam, dan pipa pembuangan air kotor dari bahan palstik atau juga sering disebut
pipa paralon (PVC).
Pipa mempunyai ukuran tertentu, mulai dari yang paling kecil dengan ukuran
diameter sebesar 1/2 inchi sampai ukuran yang luar biasa besar sehingga manusia
pun bisa masuk ke dalamnya, yaitu pipa dengan diameter 72 inch atau kira-kira 1.8
meter.
Secara umum material yang banyak digunakan untuk pipa dan komponennya terbagi
atas dua kategori utama yaitu:
Metallic (logam).
Non-metallic (non-logam).
Khusus untuk bahan metal bisa dibagi lagi atas dua kelom-pok utama yaitu Ferrous
(besi) dan Non-Ferrous, termasuk paduan Nickel,tembaga,dan aluminium. Akhirnya
dari bahan materialberjenis Ferrous tersebut,material pipa dapat lagi dibagi atas dua
yaitu:
Hampir seluruh material pipa yang banyak digunakan di industry MIGAS adalah
berbahan besi baja (steel),dengan karakteristik utama sebagai berikut:
Ada dua metode yang umum digunakan untuk menamai ukuran suatu pipa, yaitu:
NPS: Nominal Pipe Size, banyak digunakan di Amerika Utara, dengan satuan Inchi.
DN: Diameter Nominal, digunakan oleh Negara di daratan Eropa, dengan satuan
milimeter.
Di samping penamaan ukuran pipa dengan NPS atau DN, maka ada pasangannya
yang selalu tidak ketinggalan ketika disebutkan ukuran pipa, yaitu Sch atau
Schedule. Schedule (skedul) adalah menunjukkan ukuran ketebalan dinding pipa
atau wall-thickness.
Yang perlu diperhatikan di sini dan sering menimbulkan kebingunan adalah bahwa
tidak selalu ukuran pipa dalam NPS merupakan ukuran diameter luar (OD) yang
sebenarnya.
Perbedaan antara NPS dengan OD dimulai dari pipa ukuran NPS 1/4" sampai
ukuran NPS 12". Sedangkan untuk pipa dengan NPS di atas 12 inches, maka NPS
yang ditunjukkan adalah sesuai dengan OD dari pipa tersebut.
Dalam beberapa literatur dijelaskan bahwa perbedaan tersebut lebih karena pada
awal pembuatan pipa pada tahun 1930-an, pipa dibuat berdasarkan diameter dalam
dengan 1/16" tebal dinding, sehingga ukuran diameter luarnya menjadi lebih besar
1 /8".
Seiring dengan perkembangan teknologi perlogaman, mereka pun mampu membuat
pipa dengan ketebalan yang lebih tipis, tapi dengan tetap menjaga ukuran diameter
luar pipa.
Akhirnya, ketika pipa mulai dibuat dengan ukuran yang besar, terjadilah keadaan di
mana pipa yang berukuran besar mempunyai diameter dalam yang lebih kecil
daripada ukuran nominalnya, sedangkan pipa yang berukuran lebih kecil,
mempunyai diameter dalam yang lebih besar daripada ukuran nominalnya.
Salah satu perbedaan lain yang ada adalah penggunaan huruf "S" setelah nomor
schedule, misalnya, 5S. Hal ini adalah khu-sus untuk menunjukkan bahwa schedule
tersebut untuk material stainless steel, sedangkan schedule tanpa hurus "S" adalah
untuk pipa selain stainless steel.
Namun hal ini sepertinya tidak konsisten juga, karena ada material pipa dari stainles
stell tapi tidak menggunakan penamaan dengan tambahan huruf "S".
Akhirnya disepakati bahwa penamaan huruf "S" pada angka 10, misalnya, adalah
lebih untuk membedakan antara pipa yang dihitung berdasarkan ASME B36.19M
dengan ASME B36.10M.
Kita tahu bahwa dimensi dan ukuran serta schedule pipa adalah berdasarkan ASME
B36.10M untuk pipa baja biasa (wrought steel pipe), dan berdasarkan ASME
B36.19M untuk pipa baja stainles (stainless steel pipe).
UKURAN PIPA
Pipa yang ada di pasaran dan sering digunakan di industri Migas dikelompokkan
dalam ukuran sebagai berikut:
Large Bore Pipe: yaitu pipa yang berukuran lebih besar dari 2 inchi.
Small Bore Pipe: yaitu pipa yang mempunyai ukuran 2 inchi ke
bawah.
Tubing: mempunyai ukuran sampai 4 inchi, tapi mempunyai ketebalan dinding yang
lebih kecil daripada Large Bore dan Small Bore tadi.
Ukuran pipa yang biasanya banyak digunakan pada industri perminyakan dan gas
alarm serta industri lainnya adalah dimulai dari ukuran NPS 1/2 inch, 3/4 in, 1, 2, 3,
4, 6, 8, 10, 12 dan mempunyai Diameter Luar (Outside Diameter, OD) yang sudah
distandardkan dan tidaklah sama dengan penamaan NPS-nya. Sedangkan pipa 14
inchi ke atas mempunyai Diameter Luar (Outside Diameter) yang sama dengan
NPS-nya.
Sama seperti metode produksi yang bervariasi , ada juga cara yang berbeda untuk
mengkategorikan ukuran pipa . Pipa diidentifikasi dengan tiga kategori ukuran yang
Nominal pipe size ( NPS ) digunakan untuk menggambarkan pipa dengan nama
saja . Dalam proses perpipaan , nominal merujuk pada nama pipa , seperti nama 2 ×
4 diberikan kepada sepotong kayu . Kayu tidak benar-benar ter-ukur 2”× 4”, juga
tidak pipa 6” benar-benar ter-ukur 6” di diameter.Itu hanya suatu cara saja untuk
mengidentifikasi ukuran kayu dan pipa .
Saat ini penamaan sudah diganti dengan memberikan schedule number tertentu,
yang dimulai dari 5 dan 5S, kemudian diikuti dengan 10 dan 1O S, seterusnya dalam
kelipatan 10 sampai Schedule 40 (20, 30, 40), dan selanjutnya mempunyai kelipatan
20, yaitu 60, 80, 100, 120, 140, 160.
Pada umumnya, besarnya ketebalan pipa yang mempunyai schedule 40 dengan
schedule STD adalah sama untuk pipa ukuran 1/8 sampai pipa ukuran 10 inchi.
Demikian juga, schedule 80 adalah sama dengan schedule XS untuk pipa ukuran 1/8
sampai 10 inchi.
Satu hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa penggunaan pipa yang
mempunyai Schedule 5 dan 10 lebih banyak digunakan pada pipa stainless steel.
Sedangka pipa yang tergolong Small Bore, biasanya mempunyai ketebalan minimal
yaitu schedule 80, walaupun boleh saja mempunyai ketebalan yang lebih dari itu,
hanya saja akan membuat pipanya menjadi berlebihan kekuatan daripada yang
dibutuhkan.
Pipa biasanya diproduksi dengan ukuran panjang yang berbeda, tergantung kepada
material, ukuran, dan schedule. Namun pada umumnya pipa-pipa diproduksi dengan
mempunyai rata-rata panjang 20 ft atau 6 meter untuk pipa Carbon Steel. Panjang ini
disebut juga dengan istilah random length. Adakalanya pipa yang mempunyai ukuran
panjang dua kali dari random length tersebut juga banyak tersedia dan termasuk
disukai, terutama untuk penggunaan pipe rack. Ukuran ini disebut juga dengan istilah
Double Random Lenght atau sama dengan 12 meter.
Komoditas dengan sifat yang selalu berubah dengan korosif , pada suhu tinggi , dan
tekanan ekstrim telah mengharuskan pengembangan berbagai pilihan tambahan
terhadap wall thicknesses pipa . Sekarang disebut schedules, ketebalan tambahan
ini memungkinkan pipa yang dipilih akan sesuai untuk memenuhi persyaratan yang
tepat yang dibutuhkan bagi peng- operasian yang aman .
Sebuah contoh dari varians ini dalam ketebalan dinding ditunjukkan pada Gambar
2-6 .
Ini hanyalah sebuah metode yang nyaman untuk digunakan ketika mengacu pada
pipa . Sebagai drafter pipa , Anda harus menyadari bagaimanapun, pipa 14” dan
lebih besar diidentifikasi dengan pengukuran luar sebenarnya .
Grafik pada Tabel 2-1 menunjukkan diameter pipa yang khas dan tebal dinding .
Rumus berikut dapat digunakan untuk menghitung diameter dalam pipa ini ( ID ) :
Pipe Ends
Secara umum, pipa yang diproduksi mempunyai tiga jenis bentuk ujung pipanya,
yaitu:
Plain Ends (PE): yaitu ujung pipa yang dipotong persegi, sering digunakan untuk
sambungan seperti sockets weld, slip-on flanges, dan mechanical couplings.
Beveled Ends (BE): yaitu ujung pipa dipotong membentuk bevel yang cocok dan
sering digunakan untuk sambungan butt-weld.
Threaded Ends: yaitu pipa yang dibuat mempunyai ulir pada ujungnya dan
digunakan untuk sambungan jenis Screw Joints. Ada dua pilihan, apakah berulir di
kedua sisi (TBE = Threaded Both Ends) atau hanya pada satu sisi (TOE = threaded
one end).
ASTM A 53: material ini juga sering digunakan, yaitu pipa yang dilapisi oleh
unsurzinc (galvanized), atau sering juga digunakan sebagai alternative untuk tipe
A106.
A53 mempunyai tiga grade, yaitu grade A, B, dan C. Di samping itu, A53 juga
mempunyai tiga tipe yaitu:
• Tipe E: Electric Resistance Weld
• Tipe F: Furnace Butt Weld
• Tipe S: Seamless
A53 Grade A dan B mempunyai Tensile Strength yang sama denga ASTM A106
Grade A dan B.
ASTM A 333: material ini sering digunakan pada fluida yang bertemperatur yang
rendah, mulai dari -50°F.
Stainless Steel
Pipa yang sering dikategorikan di dalam stainless steel, pipa ini sebenarnya
mempunyai nama lengkap Austenitic Stainless Steel. Namun lebih sering dikenal
dengan nama stainless steel.
Stainless Steel mempunyai 18 Grade, namun yang sering digunakan adalah tipe
304L.
Pada intinya, Tipe 304 adalah tipe yang mempunyai kadar karbon yang rendah
dengan tujuan memperkuat kemampuan menahan korosi. Dengan penambahan
huruf L di belakang namanya, menjadi 304L, menunjukkan bahwa tipe tersebut
mempunyai kadar karbon konten yang semakin rendah, jauh lebih rendah daripada
hanya 304 saja.
Dengan demikian dalam aplikasinya, ada dua tipe stainless steel yang umum dikenal
dan digunakan di industri migas, yaitu:
ASTM A312: standard ini digunakan untuk pipa ukuran 8 inchi ke bawah.
ASTM A358: standard ini digunakan untuk pipa ukuran di atas 8 inchi.
Masih banyak lagi jenis material pipa yang cukup sering digunakan seperti:
Chrome-Moly Pipe: yaitu Chromium-Molybdenum Alloy Pipe, yang terdiri dari 10
grades, dan merujuk ke ASTM A335.
Nickel dan Nickel Alloy Pipe: contoh yang banyak digunakan adalah Inconel,
Incoloy, dan Monel.
Cast iron Piping,Cooper Piping.
Plastic Pipe, concrete pipe.
Materia terbaru dalam daftar bahan bagi pembuatan pipa adalah manufaktur
bahan dari plastik. Awalnya tidak dianggap sebagai produk yang mampu melakukan
di lingkungan proses fasilitas perpipaan. Plastik telah muncul sebagai handal,
aman , dan material alternatif yang lebih cost--effective. Ada berbagai senyawa
plastik yang sedang dikembangkan saat ini .
Untuk sistem perpipaan , dua kategori yang paling efektif : fluoroplastics dan
thermoplastics.
Plastik ini dapat dilas atau injeksi dibentuk menjadi bentuk untuk mesin ke sistem
components perpipaan .Untuk beberapa sistem perpipaan , sekarang tak
terbayangkan untuk tidak menggunakan plastik . Pipa yang terbuat dari plastik dapat
menggantikan pipa tradisional , bahan yang mahal seperti kaca atau keramik pipa
berlapis . Beberapa plastik seperti UHMW PE , PVDF , CTFE ,dan nilon memiliki
ketahanan seperti keausan yang sangat baik dan telah dibuktikan di laboratorium
test Taber Abrasi Tests yang terbukti menjadi lima sampai sepuluh kali lebih baik
dari pipa Stainless Steel 304. Hasil test abrasi siklus di lab Taber Abrasion Tests
pada sebuah roda abrasif yang dikikir di-permukaan piringan yang terbuat dari
bahan yang diuji . Setelah perputaran sebanyak 1.000 siklus , dan piringan diukur
untuk menentukan jumlah penurunan berat piringan. Tabel 2-4 menunjukkan daftar
hasil abrasi tersebut .
Ada beberapa metode untuk menyambung pipa yaitu tiga metode yang paling
banyak digunakan dalam sistem perpipaan yang terbuat dari baja karbon pipa
.Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2-7, beberapa metode penyambungan
tersebut adalah butt-welded (BW),screwed (Scrd), and socket-weld (SW).
Namun, terkadang back-up ring digunakan dalam situasi kritis . Cincin back-up
digunakan ketika ada kebutuhan untuk mencegah pembentukan bintikan las di
dalam pipa .
Cincin back-up akan membentuk spasi (gap) 1/8” antara dua buah pipa . Dalam
situasi ini , maka diberikan cincin agar tidak memungkinkan ujung pipa yang akan
ditarik bersama-sama akan terpisah jauh dan back –up ring membuat kedua pipa
tetap dipisahkan oleh spasi 1/8 " .
pipa screwed . Dengan alur yang dipotong meruncing yang menjadi ujung
penyambungan pipa , maka srewed pipe dan srewed fitting dapat dengan mudah
dirakit tanpa pengelasan atau dengan attachment yaitu cara koneksi permanen
lainnya .
Saat srewed pipe dan srewed fitting disambung,maka panjang akhir pipa akan
menjadi lebih pendek yang disebut thread engagement . Untuk hal tsb ,maka
seorang drafter hendaknya harus berhati-hati dan menyadari hal ini ketika mengukur
dimensi pipa yaitu bahwa telah terjadi “lost length” pipa. Karena pengelasan akan
merubah diameter pipa menjadi sedikit membesar yang berakibat panjang pipa
berubah menjadi sedikit pendek.
Tabel 2-2 memberikan data yang menunjukkan thread engagement untuk pipa
dengan ukuran bore kecil.
Tabel 2-3 memberikan kedalaman soket untuk ukuran pipa dengan diameter 3’.
Sebelum dilakukan pengelasan dibuat collar sejarak 1/8”,untuk memungkinkan
ekspansi panas selama prosedur pengelasan . Pipa yang digunakan untuk koneksi
socket -weld akan dipersiapkan dengan plain end (ujung polos) . Plain end ( PE )
berarti pipa dipotong persegi , atau tegak lurus pada sumbu pipa , tidak seperti
buttweld fitting yang mempunyai beveled ends.
Tidak semua sistem perpipaan memerlukan pipa yang dirancang untuk menahan
kondisi ekstrim ditemukan di fasilitas process perpipaan . Cast pipa besi , yang telah
digunakan selama berabad-abad , digunakan terutama dalam aplikasi aliran
gravitasi seperti badai dan sanitasi selokan , dan limbah dan instalasi pipa ventilasi .
Perumahan, komersial, dan fasilitas industry, secara rutin dibangun dengan
beberapa bentuk sistem aliran gravitasi . Sifat ketahanan korosi pipa besi cor
membuat produk yang ideal untuk di bawah tanah instalasi aliran gravitasi
permanen.
Besi cor merujuk pada sekelompok besar logam besi . Besi cor terutama paduan
besi yang mengandung lebih dari 2 % karbon dan 1 % atau lebih silikon . Besi cor,
seperti baja , menimbulkan korosi . Apa yang membuat berbeda adalah besi cor
mengandung konten grafit . Ketika besi cor terkorosi , maka diproduksi lapisan
insoluble senyawa grafit.Kepadatan dan kekuatan senyawa ini membentuk menjadi
penghalang di sekitar pipa yang mencegah korosi lebih lanjut .
Cast iron pipe dikelompokkan menjadi dua dasar kategori : hub dan spigot, dan
hubless.
Hub , atau bell , dan spigot joint menggunakan pipa dengan dua jenis ujung yang
berbeda . Pipa ujung Hub memiliki diameter yang diperbesar , sehingga menyerupai
lonceng/corong .Sehingga mudah digabung/disambungkan. Ujung spigot dari pipa
gabungan memiliki bentuk datar atau plain-end.Spigot dimasukkan ke bell/corong
untuk membentuk joint . Dua metode untuk mencegah kebocoran pada bell dan
spigot joint compression dan lead dan oakum.Compression joint dilekatkan satu
piece gasket karet untuk membuat segel menjadi anti bocor . Seperti ditunjukkan
dalam Gambar 2-9 , ketika spigot end ditempatkan ke dalam hub yang berisi
gasket, maka joint disegel dengan menggusur dan mengompresi gasket karet . Lain
halnya dengan welded pipe , joint ini dapat meredam getaran dan dapat
dibelokkan hingga 5 ° tanpa kebocoran atau kegagalan .
Lead dan oakum joint dibuat dari serat oakum dan timah cair untuk membuat kuat ,
namun fleksibel , anti bocor dan root-proof joint. Ketika timah cair dituangkan di atas
waterproof oakum fiber, yang bebas , minyak sarat, rami akan merupakan material
kemasan , joint menjadi benar-benar tertutup . Air tidak akan bocor keluar dan , bila
digunakan di bawah tanah, roots tidak dapat tumbuh melalui joint . Lihat Gambar 2-
10 .
Hubless cast iron pipe menggunakan pipa dan fitting yang diproduksi tanpa hub .
Metode penggabungan dari pipa dan fiting ini yang menggunakan hubless coupling
yang tergelincir di atas plain ends dari dari pipa dan fitting diperketat untuk menutup
ujung . Pipa hubless besi cor dibuat hanya dalam satu ketebalan dinding dan
rentang diameter dari 1 ½ “ untuk 10”. Gambar 2-11 menggambarkan hubless cast
iron pipe joint.
Pipa plastik dapat disambung dengan salah satu metode berikut,yaitu: threading ,
semen pelarut (solvent cement), atau fusi .
Threading pipa plastik bukanlah suatu pilihan karena biayanya sangat mahal .
Karena untuk melakukan hal tersebut diperlukan berat ketebalan dinding yang cukup
, dan sulit mengendalikan dari hal-hal kebocoran dari tekanan tinggi dan ekspansi
dan kontraksi. Penyambungan dengan metoda solvent cement telah terbukti lebih
handal .
Temperatur proses fusi dapat dilakukan terhadap pipa dengan ketebalan tipis dan
tahan terhadap tekanan luar pada kondisi tekanan (burst pressure) pipa . Socket
fitting memberikan kontak permukaan yang lebih luas antara pipa dan fitting dan
tahan terhadap pemisahan . Untuk alasan ini dengan metoda penyambungan ini
sangat sulit atau tidak dapat dibongkar .
Soal-soal latihan
3.Secara umum, pipa yang diproduksi mempunyai tiga jenis bentuk ujung pipa yang
digunakan untuk memudahkan penyambungan.Sebutkan tiga jenis bentuk ujung
tersebut.
Daftar Pustaka
3.Dony Agustinus ,” Pengantar Piping Stress Analysis dengan CAESAR II”,Entry Augustini
Publisher,London-Jakarta,2008.