Teknik
Pemipaan
Abstract Kompetensi
Uraian ini membahas tentang struktur Setelah memahami materi yang disajikan
organisai secara umum di industry Oil & pada modul ini anda diharapkan mampu
Gas.Pembahasan meliputi perusahaan- memahami peran penting bagi seorang
perusahaan yang yang terkait dengan employe drafter dan desainer pemipaan di
perusahaan dengan konstruksu oil & gas. industry oil & gas atau perusahaan-
Hal yang perlu perlu diketahui bahwa perusahaan lain yang terkait dengan
Pengusaha berusaha untuk mempekerjakan perusahaan seperti kontruksi,power
perancang pipa dan berbagai desainer untuk plant,perusahaan petrochemical misalnya.
berbagai perusahaan . Diantaranya adalah : Dan dalam hal ini bagi seorang employe
drafter atu desainer pemipaan ,sangat
•engineering and construction diperlukan sekali penguasaan dan
companies penggunaan atau skill dibidang aplikasi
• operating companies software CAD dan PDMS
• architectural firms
• construction companies
• fabrication companies
Dalam desain dan tata letak dari kompleks industri , ribuan gambar pipa yang
diperlukan untuk memberikan informasi rinci kepada pengrajin yang akan
membangun fasilitas tersebut . Fasilitas desain dan tata letak harus memenuhi
harapan pelanggan serta sesuai dengan kode pengaman , standar pemerintah ,
spesifikasi klien , anggaran , dan start- up date .
Kelompok perpipaan memiliki tanggung jawab utama untuk desain dan tata letak
fasilitas . Perancang dan desainer harus mengkoordinasikan upaya mereka
dengan kelompok-kelompok sipil, struktural , listrik , dan instrumentasi sepanjang
proses desain . Kelompok perpipaan harus memberikan desain informasi yang
dibutuhkan kepada setiap kelompok untuk menyelesaikan bagian mereka dari
proyek dan memiliki set lengkap rencana dan gambar konstruksi selesai tepat
waktu . Selama waktu ini , mungkin perlu bagi desainer untuk mengunjungi lokasi
pembangunan pabrik untuk mendirikan tie- in atau memverifikasi informasi yang
diperlukan untuk melengkapi desain .
JENIS PROYEK
Bidang perancangan pipa dan desain mencakup jangkauan peluang terluas bagi
setiap bidang desain dan perancangan .
Jenis-jenis proyek desain yang bisa diharapkan untuk dapat bekerja mungkin
termasuk pada:
• power plants
• petrochemical complex
• fertilizer plants
• pharmaceutical plants
• offshore platforms
• pipeline installations
• operating companies
• architectural firms
• construction companies
• fabrication companies
PERUSAHAAN OPERASI
Perusahaan yang beroperasi adalah klien yang terlibat dalam operasi sehari-
hari dan fasilitas yang mencari jasa perusahaan rekayasa dan konstruksi ketika
memperluas fasilitas yang ada atau membangun proyek baru . Banyak
perusahaan yang beroperasi memperkerjakan staf teknik kecil di kantor/rumah
atau di tempat kerja pabrik . Desainer ter-exposed operasi sehari -hari dari
fasilitas dan mengikuti pembangunan proyek-proyek kecil . Situasi ini mungkin
mengharuskan desainer memiliki berbagai pengetahuan dan keterampilan ,
karena ia sering mungkin diminta untuk merancang dan memberikan lay out
proyek lengkap . Desain dapat mempersiapkan pondasi , baja, dan gambar pipa
Oleh karena itu, perancang pipa dan desainer harus mampu mengembangkan
gambar seperti:
• plot plans
• purchasing
• material control
• material take-off
• estimating
• CAD support
• project management
PERUSAHAAN KONSTRUKSI
PERUSAHAAN FABRIKASI
Siswa harus memiliki latar belakang yang baik dalam pengetahuan dasar
sebelum memasuki pekerjaan di bidang penyusunan pipa dan desain . Siswa
harus memiliki keterampilan pengetahuan panduan yang baik berkaitan dengan
kualitas gambar garis/line dan huruf freehand . Pada saat yang sama , siswa
harus memperoleh latar belakang yang diperlukan untuk menggunakan
perangkat lunak terbaru seperti AutoCAD dan PROPIPE ,PDMS,SP-3D yang
memungkinkan mereka untuk menjadi lebih produktif . Sebagai siswa terkemuka,
mereka akan menggunakan berbagai paket perangkat lunak yang canggih ,
mulai dari perangkat lunak CAD dasar pemodelan solid 3D .
KETERAMPILAN TEKNIS
KEAHLIAN PERSONAL
Siswa tidak boleh diabaikan terhadap mereka untuk berbicara , menulis , dan
kemampuan keterampilan matematika . Setiap perusahaan penilai masa depan
karyawan selama proses wawancara , tidak hanya untuk teknis keterampilan ,
tetapi juga untuk keterampilan pribadi yang diperlukan untuk berinteraksi dengan
tim teknik . Interaksi ini adalah suatu keharusan bagi tim untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan minimal jumlah kesalahan . Kejujuran , kehandalan, dedikasi
untuk meningkatkan keterampilan berinteraksi dengan anggota tim desain .
Anda dapat bekerja dengan orang-orang dari negara-negara di seluruh dunia .
Drafting Manual
Ada berbagai perangkat lunak CAD di pasar saat ini . Banyak perusahaan
rekayasa membutuhkan desainer imana dmereka untuk mengetahui dan
menggunakan beberapa CAD yang berbeda perangkat lunak . Perusahaan
rekayasa harus siap untuk mengakomodasi preferensi klien program CAD .
Dalam pasar saat ini , drafter pipa dan desainer harus belajar bagaimana
menggunakan AutoCAD dan MicroStation . Kedua program CAD banyak
digunakan oleh perusahaan teknik di Amerika Serikat dan di seluruh dunia .
Seperti dengan program CAD , ada beberapa program perangkat lunak pipa di
pasar saat ini . Perusahaan rekayasa harus responsif terhadap kebutuhan dan
preferensi klien mereka . Pengembang perangkat lunak terus mengembangkan,
merevisi , dan menyempurnakan program untuk memenuhi tuntutan teknik dan
desain perusahaan . Seperti halnya bisnis setiap pengembang perangkat lunak
mencoba untuk menggabungkan fitur-fitur khusus dan fasilitas dalam paket
perangkat lunak mereka yang akan menarik pengguna potensial . Seringkali
klien akan menentukan bahwa semua paket penawaran yang diajukan untuk
sebuah proyek harus diselesaikan dengan menggunakan program perangkat
lunak pipa tertentu. Kebanyakan paket perangkat lunak pipa menyediakan
pengguna akhir dengan kemampuan untuk mengembangkan computer model
tiga dimensi. Paket perangkat lunak seperti AutoPLANT , PDS , dan PDMS ,
antara lain , memiliki kecerdasan untuk membuat baik gambar 2D atau 3D .
2. 1. Perusahaan EPC
Sistim pemipaan yang terdapat di pabrik pengolahan minyak misalnya, atau di pabrik
petrokimia adalah hasil disain dari sebuah tim yang bekerja pada sebuah perusahaan
engineering.
Perusahaan engineering yang melakukan proses disain ini dikenal dengan nama:
Perusahaan Engineering Procurement dan Construction (EPC).
Perusahaan EPC adalah suatu perusahaan yang bertanggung jawab dalam hal disain dari
sebuah pabrik atau plant yang akan dibangun, termasuk pembelian barang-barang untuk
keperluan pembangunanya, serta tak lupa membangun plant yang sudah didisain tersebut,
dan setelah selesai dibangun diserahkan kepada pemilik atau Client.
Di Indonesia saat ini sudah cukup banyak berdiri perusahaan EPC yang berpengalaman dan
berkemampuan yang tidak kalah dengan Perusahaan EPC kelas dunia.
Perusahaan tersebut banyak diisi oleh tenaga insinyur yang berpengalaman dan berkualitas
yang merupakan produk dari universitas-universitas yang berada di Indonesia.
Perusahaan EPC inilah yang menjadi pemain utama di dalam proses disain sebuah pabrik,
di samping pemain penunjang lainnya, seperti vendor (penjual barang atau peralatan
keperluan pembangunan pabrik), fabricator (perusahaan pembuat peralatan equipment
pipa), dan sub-contractor lainnya.
Sesuai dengan namanya, perusahaan EPC, maka tulang punggung dari perusahaan ini
adalah tiga divisi, yaitu:
Di samping ketiga divisi utama di atas, maka umumnya perusahaan EPC juga mempunyai
divisi-divisi lain yang bersifat pendukung, seperti:
Perusahaan EPC mempunyai sifat dan kultur yang berbeda dengan perusahaan lainnya. Hal
ini lebih disebabkan karena jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan EPC
tersebut. Perusahaan EPC mempunyai bisnis inti yaitu dalam hal membangun pabrik-pabrik
yang berhubungan dengan dunia perminyakan, pertambangaa petrokimia, dan gas alam.
Proses pembanguan sebuah pabrik mulai dari tahap proposal, disain, sampai proses
konstruksi dan penyerahan kepada pemilik pabrik adalah mempunyai jangka waktu tertentu.
Selama jangka waktu tertentu tersebut, misalnya, selama tiga tahun, maka perusahaan EPC
tersebut akan mengalami kesibukan yang luar biasa. Kesibukan tersebut tentu saja akan
membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak.
Tetapi perusahaan EPC tidak bisa begitu saja merekrut orang untuk menjadi pegawainya
dalam jumlah banyak sekaligus. Hal ini karena beban pekerjaan di EPC adalah bervariasi, di
mana kesibukan di awal project belumlah begitu tinggi sehingga tidak memerlukan banyak
tenaga kerja.
Kebutuhan baru akan meningkat dengan pesat ketika proyek sudah mulai memasuki
tahapan detil disain. Pasa saat itulah, biasanya perusahaan EPC akan melakukan
perekrutan dalam jumlah yang cukup signifikan.
Satu hal yang juga harus diperhatikan adalah kemungkinan perusahaan mengerjakan
proyek lebih dari satu pada waktu yang bersamaan.
Pada saat tersebut akan timbul permintaan yang tinggi terha-dap tenaga kerja dan tentu
saja dalam hal ruangan dan tempat untuk bekerja. Sehingga akan timbul kesibukan yang
luar biasa, baik dari sisi perekrutan karyawan baru, penyediaan infrastruktur seperti
ruangan, meja, telepon, komputer dan lain sebagainya, aupun ketika proyek sudah berjalan,
yang pasti saja membu-n penanganan dan pengaturan yang baik.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka sudah menjadi ke-biasaan dalam perusahaan EPC
untuk memisahkan manajemen suatu proyek dengan manajemen perusahaan secara
umum, demi memudahkan dalam hal tertib administrasi perusahaan.
Dengan demikian, maka pada sebuah perusahaan EPC, dikenal ada dua struktur
organisasi, yaitu sebagai berikut:
Secara organisasi proyek, grup Technical Document Control ini berada di bawah
pengawasan Engineering Manager.
Hal ini adalah wajar mengingat hampir seluruh dokumen yang ditangani oleh grup
TDC adalah merupakan produk dari Divisi Engineering, di samping dokumen dari
Vendor yang juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tugas dan tang-
gung jawab Divisi Engineering.
Dari gambaran di atas dapat dilihat secara umum nama-nama departemen yang
biasa terdapat di Divisi Engineering sebuah perusahaan EPC.
Walaupun demikian, masih ada beberapa divisi lain yang juga berada di dalam
struktur perusahaan EPC dan ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung di dalam men-jalankan sebuah proyek.
Grup-grup ini disebut juga dengan grup non-engineering, yang dalam pembahasan
kali ini hanya disebutkan secara sekilas saja, mulai dari berikut ini.
2.3. Procurement
Ini adalah divisi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal pembelian
barang-barang, baik barang yang sudah didisain, dihitung, dan didaftarkan oleh
Divisi Engineering dalam dokumen pembelian.
Dalam menjalankan tugasnya, Divisi Procurement selalu ber-pijak kepada upaya
untuk mendapatkan barang-barang yang berkualitas, harga murah, dan mempunyai
jangka waktu yang cukup untuk dihantarkan ke lapangan atau site.
2.4. Construction
Divisi ini sesuai dengan namanya, adalah divisi yang menjadi andalan di dalam
menerjemahkan tarikan garis dan gambar dari sebuah disain dan kalkulasi ke dalam
bentuk yang nyata dari sisi fisik bangunan.
Divisi ini termasuk mempunyai banyak anggota, dan biasanya mulai beroperasi
ketika tahapan engineering sudah atau sedang berjalan.
Pada prinsipnya, Quality Assurance grup adalah menjamin kepada Client bahwa
proyek yang sedang dilakukan proses Engineering, Procurement, dan Construction
adalah dilakukan sesuai dengan standard mutu yang baku dan diakui oleh dunia
Internasional.
Selain keempat divisi di atas, masih ada beberapa divisi lain-nya dalam suatu
perusahaan EPC yang bersifat menunjang dan membantu pelaksaan dan jalannya
perusahaan.
Beberapa divisi lainnya adalah seperti Divisi Keuangan (Finance Division), Divisi
Hukum (Legal Division), dan Divisi Pengem-bangan Bisnis (Bisnis Development
Division), Divisi HRD (Human Resources Development Division), dan divisi lainnya
yang tidak akan disampaikan di sin
3.3.Piping Engineering
3.3.1. Pendahuluan
Piping Engineering sebagai suatu disiplin ilmu belumlah banyak dikenal di kalangan
masyarakat luas. Piping Engineering hanya dikenal pada lingkungan tertentu,
Jadi, memang suatu hal yang wajar jika tidak begitu banyak,baik masyarakat umum
maupun terpelajar , yang mengenal disiplin ilmu yang bernama Piping Engineering
ini.
Departement Piping Engineering adalah department yang paling besar dari sisi
jumlah personil dalam sebuah perusahaan EPC.
Khusus untuk Unit Leader Piping Material Control pada be-berapa perusahaan EPC,
posisi ini biasanya dirangkap oleh Unit Leader Piping Material Engineer. Hal ini
kurang lebih sama halnya dengan perangkapan tugas oleh Piping Stress Engineer
terhadap Pipe Support Engineer.
Tugas pertama seorang Lead Piping Engineer sudah dimulai jauh sebelum proyek
dimulai atau bahkan jauh sebelum proyek berhasil diperoleh. Lead Piping Engineer
sudah harus ikut di dalam setiap meeting mengenai per-siapan untuk mengajukan
proposal.
Mengerti dan memahami secara rinci mengenai ruang lingkup pekerjaan Piping
Engineering atau scope of work dari Piping Engineering. Ini sangat kritis dan perlu
sekali demi lancarnya pengerjaan sebuah proyek.
Setelah mengerti scope of work, seorang Lead Piping Engineer harus menentukan
dan membuat metode pengerjaan yang digunakan di dalam mengerjakan proyek
tersebut, sambil kemudian menentukan jenis-jenis deliverables dari Piping
Engineering.
Dari deliverables maka Lead Piping Engineer akan menentukan berapa kebutuhan
man-hour untuk pengerjaan proyek tersebut.
Selanjutnya, dari man-hour, dia akan bisa menentukan kebutuhan personel untuk
tiap-tiap sub-group. Menentukan estimasi kebutuhan material piping. Mempersiapkan
Piping Engineering prosedure, seperti prosedur untuk mengeksekusi proyek dan
prosedur lain-nya.
Mempersiapkan langkah-langkah pelaksanaan proyek dari sisi Piping Engineering.
Memberikan pengarahan kepada setiap anggotanya tentang scope pekerjaan dan
memastikan semua anggota mengerti akan jenis dan tipe proyek yang akan
dikerjakan.
Memilih dan menyeleksi orang-orang yang akan menjadi anggota Piping
Engineering.
Dari garis besar tugas dan tanggung jawab seorang Lead Piping Engineer atau
Piping Job Leader, dapatlah dimengerti bahwa untuk menjadi seorang Lead Piping
Engineer atau Piping Job Leader tentulah dibutuhkan seseorang yang mempunyai
pengalaman yang cukup luas di bidang per-pipa-an.
Kemudian timbul pertanyaan, siapakah yang bisa menjadi Lead Piping Engineer atau
Piping Job Leader ini? Dari sub-grup manakah Lead Piping Engineer ini lebih banyak
berasal atau menimba pengalaman?
Untuk itu mungkin perlu kita lihat masing-masing personil yang berada di setiap grup
Piping Engineering.
Pada prinsipnya, sebelum menjadi Lead Piping Engineer, seseorang seharusnya
sudah berpengalaman dan bekerja di bidang Piping Engineering.
Untuk bisa bekerja di bidang Piping Engineering, maka ada beberapa persyaratan
yang mesti dipenuhi, tergantung kepada sub-grup mana yang akan dimasuki.
Misalnya, jika ingin ber-kecimpung dan berkiprah di sub-grup Piping Material
Engineering, maka orang tersebut haruslah mempunyai pendidikan berbasis Teknik
Mesin (Mechanical Engineering) atau juga Teknik Metallurgy (Metallurgy
Engineering).
Hal ini dirasa perlu karena pekerjaan Piping Material Engineering menuntut
seseorang untuk mengerti tentang material pipa, proses pembuatannya, serta sifat-
sifat mekanik dari material pipa dan komponen-komponen lainnya, seperti flanges,
fittings, bolt, nut, dan valves.
Sedangkan untuk menjadi seorang Piping Stress Engineer maka sangat dianjurkan
untuk mempunyai latar belakang pendidikan Teknik Mesin (Mechanical Engineering).
Hal ini juga karena sifat pekerjaan di Stress Analysis adalah sangat meminta dasar
yang kuat di bidang mekanika teknik dan mekanika fluida, di samping juga
memahami masalah metalurgi dan ilmu logam.
Hal-hal dasar ilmu pengetahuan tersebut kebanyakan hanya didapat oleh lulusan
Teknik Mesin, walaupun bukan berarti lulusan dari jurusan lain tidak bisa menjadi
Piping Stress Enigneer, hanya saja mungkin akan membutuhkan usaha yang lebih
keras.
Sementara itu, Piping Design adalah sebuah grup yang agak berbeda dengan kedua
grup sebelumnya. Perbedaannya adalah dalam hal sifat pekerjaan yang dilakukan
setiap harinya tidaklah banyak bersinggungan dengan hal-hal yang memerlukan
perhitungan dan perencanaan material atau perhitungan kekuatan suatu material.
Sebagaimana nama yang disandangnya, yaitu Piping Design, maka pekerjaannya
adalah membuat layout dari suatu piping system. Harus diakui bahwa ilmu membuat
layout piping system bukanlah sebuah ilmu yang dipelajari di masa perkuliahan.
Hampir tidak ada universitas di dunia ini yang mempunyai jurusan Piping Design
Engineering. Dikatakan hampir, karena ternyata ada satu univeristas di Amerika
Serikat yang mempunyai jurusan Process Plant Piping Engineering dengan program
SI-nya selama 4 tahun.
Selama ini, para Piping Designer kebanyakan berasal dari pendidikan Sekolah
Menengah Tingkat Atas atau juga Sekolah Menegah Kejuruan dan kemudian
mendapatkan pendidikan tambahan dalam hal drafting.
Pada saat ini sudah banyak lulusan perguruan tinggi di bidang teknik yang berminat
memasuki dunia piping design.Salah satu jurusan yang mulai menyemarakkan dunia
piping design adalah para lulusan dari jurusan teknik arsitektur. Hal ini mungkin bisa
dimengerti karena ada kemiripan dalam hal disain dan perencanaan.
Dengan demikian, kalau kita kembali ke pertanyaan awal, siapa yang lebih pantas
untuk menjadi Lead Piping Engineer? Jawaban singkatnya adalah bisa dari ketiga
grup tadi, yaitu dari grup Piping Material Engineering, grup Piping Design dan dari
grup Piping Stress Engineering.
Hanya saja jika melihat sejarah dan fakta selama saya bekarir di dunia Piping
Engineering, hampir semua Lead Piping Engineer berasal dari grup Piping Design.
Namun perkembangan dunia EPC saat ini sepertinya mulai memberikan kesempatan
kepada grup lain untuk menjadi LPE, seperti dari Piping Material Engineering grup
dan dari Piping Stress Engineering grup.
Semuanya tentu berdasarkan pertimbangan yang matang oleh Piping Head
Departemen perusaaan bersangkutan.
Berikut ini akan dijelaskan fungsi dan tugas dari masing-ma-sing sub-group tersebut:
Seorang Unit Lead Piping Design juga harus sudah mulai ter-libat di dalam sebuah
proyek sejak awal sekali, bahkan biasanya dia juga sangat terlibat sejak masa
proposal.
Hampir di seluruh perusahaan EPC, seorang Unit Lead Piping Design ini juga
dianggap sebagai orang kedua di Piping Engineering Departemen setelah Lead
Piping Engineer.
Hal ini karena sebagai pemimpin di grup Piping Design, dia dianggap sudah sangat
berpengalaman dan rnumpuni dalam ilmu perpipaan, dan utamanya juga dia akan
sangat paham dengan tata letak dan konfigurasi dari sistim pernipaan di dalam
sebuah plant yang akan dibangun.
Produk utama dari Grup Piping Design ini adalah menghasilkan apa yang disebut
dengan Master Plot Plan.
Master Plot Plan adalah sebuah gambar yang menampilkan tata letak equipment
pada sebuah plant yang akan dibangun, lengkap dengan lokasi pipe rack dan
bangunan- bangunan penting lainnya. Dalam melakukan tugas utamanya ini, yaitu
membuat Master Plot Plan, maka Lead Piping Design akan melakukan koordinasi
erat dengan grup lainnya di Divisi Engineering, untuk mendapatkan dan
menghasilkan sebuah tata letak equipment yang memenuhi persyaratan baik dari
jarak antar equipment maupun dari persyaratan procesnya.
Setelah itu, grup Piping Design akan melakukan proses disain dan konfigurasi dari
piping system untuk seluruh plant.
Dalam menjalankan tugasnya membuat lay out piping, grup ini diharapkan,
tergantung kepada skill dari designernya, sudah mampu menghasilkan design piping
yang mememuhi kriteria piping flexibility, termasuk sudah menempatkan lokasi pipe
support sesuai dengan kaidahnya.
Hanya saja, pengalaman mengatakan bahwa hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan
mengingat keterbatasan personel.
Dalam prakteknya, piping designer kebanyakan hanya mampu menghasilkan sebuah
piping lay out yang secara minimal sudah menampilkan seluruh komponen yang
terdapat di dalam Piping and Isntrumentation Diagram (P&ID).
Personel yang bekerja di bagian Piping Design disebut juga dengan nama atau
jabatan sebagai Piping Designer. Hampir di seluruh perusahaan EPC, piping
designer kebanyakan mempunyai latar belakang pendidikan yang notabene
bukanlah sarjana. Walaupun pada kenyataannya zaman sekarang ini sudah banyak
sarjana dari lulusan fakultas teknik yang bergabung dan menjadi seorang piping
designer.
Mereka umumnya datang dari lulusan SMA atau STM yang sempat mengikuti kursus
singkat cara menggambar piping sebelum bergabung dengan perusahaan EPC.
Namun ada juga yang beruntung direkrut oleh perusahaan EPC ternama untuk
kemudian dididik menjadi piping drafter atau sang juru gambar pipa.
Dari situ mereka tekun bekerja di balik meja gambar, menambah pengalaman dari
satu proyek ke proyek lainnya, dari proyek yang sederhana sampai ke proyek yang
lebih rumit.
Dari ketekunan bekerja itulah, sambil senantiasa terus mengasah kemampuan dan
kearifan di bidang pemipaan, membuat mereka menjadi sangat ahli di bidangnya.
Sehingga tak heran,jika diketemukan bahwa para piping designer ini sudah ada yang
berumur sampai 60 tahun,atau istilahnya "sudah ubanan", dengan kemampuan
yang sungguh istimewa.
Pengalaman yang luas ,kemampuan yang tinggi di bidang piping,termasuk
didalamnya pemahaman akan proses yang terjadi di dalam sebuah piping system
pada sebuah proyek,ditambah pengalaman lapangan pada saat konstruksi, dengan
sendirinya akan menjadikan mereka sangat menguasai sistim pemipaan pada
sebuah proyek.
Sehingga wajar saja jika hamper seluruh Piping Lead Engineer yang ada dan sering
saya jumpai dan sempat bekerja sama dengan mareka dalam sepanjang karir saya
di bidang Piping Engineering adalah mereka yang berlatar belakang dan
berpengalaman sebagai Piping Designer.
Melakukan perhitungan analisis tegangan pada sistim pemipaan atau juga dikenal
dengan nama Piping Stress Analysis dengan menggunakan program komputer.
Metode ini disebut juga dengan metode "comprehensive analysis".
Tidak perlu melakukan perhitungan analisis tegangan atau Stress Analysis, cukup
dengan melakukan metode pendekatan atau menggunakan diagram.
Untuk lebih jauh dan lebih detail tentang Piping Stress Engineering ini akan dibahas
pada bab tersendiri
Daftar Pustaka
3.Dony Agustinus ,” Pengantar Piping Stress Analysis dengan CAESAR II”,Entry Augustini
Publisher,London-Jakarta,2008.