Anda di halaman 1dari 22

MODUL PERKULIAHAN

Teknik
Pemipaan

Drafting dan Design


Pemipaan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


01
Teknik Teknik Mesin 13016 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng

Abstract Kompetensi
Uraian ini membahas tentang struktur Setelah memahami materi yang disajikan
organisai secara umum di industry Oil & pada modul ini anda diharapkan mampu
Gas.Pembahasan meliputi perusahaan- memahami peran penting bagi seorang
perusahaan yang yang terkait dengan employe drafter dan desainer pemipaan di
perusahaan dengan konstruksu oil & gas. industry oil & gas atau perusahaan-
Hal yang perlu perlu diketahui bahwa perusahaan lain yang terkait dengan
Pengusaha berusaha untuk mempekerjakan perusahaan seperti kontruksi,power
perancang pipa dan berbagai desainer untuk plant,perusahaan petrochemical misalnya.
berbagai perusahaan . Diantaranya adalah : Dan dalam hal ini bagi seorang employe
drafter atu desainer pemipaan ,sangat
•engineering and construction diperlukan sekali penguasaan dan
companies penggunaan atau skill dibidang aplikasi
• operating companies software CAD dan PDMS
• architectural firms
• construction companies
• fabrication companies

Bidang perancangan pipa dan desain


mencakup jangkauan peluang terluas bagi
setiap bidang desain dan perancangan .
Jenis-jenis proyek desain yang bisa
diharapkan untuk dapat bekerja mungkin
termasuk pada:
• power plants
• petrochemical complex
• pulp and paper plants
• fertilizer plants,ect.

2015 Teknik Pemipaan


2 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Drafting dan Disain Pipa

Dalam desain fasilitas industri , insinyur mengembangkan lembar aliran proses ,


mengatur spesifikasi proyek dan desain atau memilih peralatan . Para perancang
desain menggunakan informasi yang diberikan oleh para insinyur dan vendor
peralatan dan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh di
kantor dan lapangan untuk desain dan tata letak fasilitas .

Dalam desain dan tata letak dari kompleks industri , ribuan gambar pipa yang
diperlukan untuk memberikan informasi rinci kepada pengrajin yang akan
membangun fasilitas tersebut . Fasilitas desain dan tata letak harus memenuhi
harapan pelanggan serta sesuai dengan kode pengaman , standar pemerintah ,
spesifikasi klien , anggaran , dan start- up date .

Kelompok perpipaan memiliki tanggung jawab utama untuk desain dan tata letak
fasilitas . Perancang dan desainer harus mengkoordinasikan upaya mereka
dengan kelompok-kelompok sipil, struktural , listrik , dan instrumentasi sepanjang
proses desain . Kelompok perpipaan harus memberikan desain informasi yang
dibutuhkan kepada setiap kelompok untuk menyelesaikan bagian mereka dari
proyek dan memiliki set lengkap rencana dan gambar konstruksi selesai tepat
waktu . Selama waktu ini , mungkin perlu bagi desainer untuk mengunjungi lokasi
pembangunan pabrik untuk mendirikan tie- in atau memverifikasi informasi yang
diperlukan untuk melengkapi desain .

JENIS PROYEK

Bidang perancangan pipa dan desain mencakup jangkauan peluang terluas bagi
setiap bidang desain dan perancangan .

Jenis-jenis proyek desain yang bisa diharapkan untuk dapat bekerja mungkin
termasuk pada:

• power plants

• petrochemical complex

• pulp and paper plants

• fertilizer plants

• pipe systems for hospitals and high-riseoffice buildings

• pharmaceutical plants

• food and beverage plants

2015 Teknik Pemipaan


3 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
• synthetic fuel plants

• offshore platforms

• pipeline installations

• water treatment facilities

• environmental waste disposal

Banyak proyek akan dirancang untuk konstruksi di negara lain , menawarkan


peluang desainer untuk perjalanan . Setiap proyek menyajikan perancang dan
desainer dengan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan bidang desain pipa mereka.

EMPLOYE DRAFTER DAN DESAINER PEMIPAAN

Pengusaha berusaha untuk mempekerjakan perancang pipa dan berbagai


desainer untuk berbagai perusahaan . Diantaranya adalah :

• engineering and construction companies

• operating companies

• architectural firms

• construction companies

• fabrication companies

PERUSAHAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI

Perusahaan rekayasa dan konstruksi menyediakan desain dan tata letak


fasilitas. Banyak klien memberikan rekayasa dan desain fase proyek kepada
satu perusahaan dan tahap konstruksi kepada perusahaan yang lain .
Sementara banyak perusahaan yang beroperasi memiliki staf teknik kecil yang
menangani kebutuhan sehari- hari yang berubah dan memperbarui gambarnya ,
seperti menambahkan pompa atau peralatan kecil lainnya , mereka tidak
memiliki tenaga insinyur untuk merancang dan tenaga ahli pabrik . Desain total
plant dan konstruksi mungkin memerlukan ratusan pekerja dan mungkin
memerlukan beberapa tahun dalam men-desain dan meng-konstruksi pabrik .

PERUSAHAAN OPERASI

Perusahaan yang beroperasi adalah klien yang terlibat dalam operasi sehari-
hari dan fasilitas yang mencari jasa perusahaan rekayasa dan konstruksi ketika
memperluas fasilitas yang ada atau membangun proyek baru . Banyak
perusahaan yang beroperasi memperkerjakan staf teknik kecil di kantor/rumah
atau di tempat kerja pabrik . Desainer ter-exposed operasi sehari -hari dari
fasilitas dan mengikuti pembangunan proyek-proyek kecil . Situasi ini mungkin
mengharuskan desainer memiliki berbagai pengetahuan dan keterampilan ,
karena ia sering mungkin diminta untuk merancang dan memberikan lay out
proyek lengkap . Desain dapat mempersiapkan pondasi , baja, dan gambar pipa

2015 Teknik Pemipaan


4 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang diperlukan , dan bahkan dapat melakukan beberapa desain listrik dan
instrumentasi bila diperlukan .

PERUSAHAAN TEKNIK ARSITEKTUR

Perancang pemipaan dan desainer dipekerjakan oleh perusahaan teknik


arsitektur ,menerapkan keterampilan mereka untuk bangunan komersial dan
bertingkat tinggi . Ini mungkin termasuk bangian gedung perkantoran , rumah
sakit , kondominium , pusat perbelanjaan , atau struktur serupa lainnya . Selain
komponen perpipaan industri seperti yang ditemukan dalam khas ruang boiler ,
sistem perpipaan tambahan harus dirancang untuk pipa , HVAC , dan sistem
drainase yang juga diperlukan dalam struktur ini .

Oleh karena itu, perancang pipa dan desainer harus mampu mengembangkan
gambar seperti:

• piping flow sheets

• plot plans

• equipment location drawings

• piping arrangement drawings

• piping isometric drawings

Belajar " bahasa" pemipaan, artinya karyawan mempersiapkan pengajuan ke


departemen lain dalam perusahaan rekayasa . Departemen ini tidak hanya
mencakup penyusunan dan departemen desain, tapi juga :

• purchasing

• material control

• material take-off

• estimating

• pipe stress and pipe supports

• CAD support

• project management

PERUSAHAAN KONSTRUKSI

Banyak perusahaan hanya spesialis bagi pembangunan pabrik . Di sini desainer


pipa benar-benar dapat membantu mengawasi fasilitas pembangunan yang
bekerja di bawah pengawasan pengawas konstruksi. Perancang sering dipanggil
untuk membuat perubahan desain kecil akibat kesalahan yang ditemukan
selama fase konstruksi .Dalam penyelesaian proyek , gambar-gambar
diperbarui untuk mencerminkan banyak perubahan yang dibuat selama
konstruksi .Gambar ini disebut atau disebut sebagai " as built " gambar .

PERUSAHAAN FABRIKASI

2015 Teknik Pemipaan


5 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perusahaan fabrikasi merakit dan meng-kapalkan banyak pipa yang diperlukan
untuk pembangunan pabrik ke job site . Banyak gambar fabrikasi yang disebut
gambar piping spool drawings harus disiapkan . Gambar-gambar ini
memberikan dimensi secara rinci dari mana tukang las bisa merakit pipe.Drafter
yang mempersiapkan gambar-gambar ini tidak akan wajib memiliki latar
belakang yang luas dalam tata letak plant, bagaimanapun, posisi drafter haruslah
dilengkapi dengan pengalaman yang berharga dalam ilmu bahan dan ilmu
material .

PERSIAPAN UNTUK DRAFTING PEMIPIPAAN

Siswa harus memiliki latar belakang yang baik dalam pengetahuan dasar
sebelum memasuki pekerjaan di bidang penyusunan pipa dan desain . Siswa
harus memiliki keterampilan pengetahuan panduan yang baik berkaitan dengan
kualitas gambar garis/line dan huruf freehand . Pada saat yang sama , siswa
harus memperoleh latar belakang yang diperlukan untuk menggunakan
perangkat lunak terbaru seperti AutoCAD dan PROPIPE ,PDMS,SP-3D yang
memungkinkan mereka untuk menjadi lebih produktif . Sebagai siswa terkemuka,
mereka akan menggunakan berbagai paket perangkat lunak yang canggih ,
mulai dari perangkat lunak CAD dasar pemodelan solid 3D .

KETERAMPILAN TEKNIS

Konseptor harus menjadi terbiasa dengan penggunaan fitting , flensa , valves ,


dan equipment . Ini akan membutuhkan waktu dan usaha untuk menguasai
pengetahuan bentuk symbol serta buth penelitian untuk menemukan dimensi
yang diperlukan untuk menggambar dalam skala . Sering perancang dimulai
membuat koreksi gambar yang sudah ada . Di sinilah mereka memperoleh
keterampilan dan pengetahuan perpipaan yang akan memungkinkan mereka
untuk maju ke posisi pipa desainer . Perancang yang telah memegang posisi
dilapangan sebagai tukang pipa atau tukang las akan menemukan pengalaman
dunia nyata yang berharga . Banyak kali pengalaman ini memungkinkan mereka
untuk maju pada kecepatan yang lebih cepat .

KEAHLIAN PERSONAL

Siswa tidak boleh diabaikan terhadap mereka untuk berbicara , menulis , dan
kemampuan keterampilan matematika . Setiap perusahaan penilai masa depan
karyawan selama proses wawancara , tidak hanya untuk teknis keterampilan ,
tetapi juga untuk keterampilan pribadi yang diperlukan untuk berinteraksi dengan
tim teknik . Interaksi ini adalah suatu keharusan bagi tim untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan minimal jumlah kesalahan . Kejujuran , kehandalan, dedikasi
untuk meningkatkan keterampilan berinteraksi dengan anggota tim desain .
Anda dapat bekerja dengan orang-orang dari negara-negara di seluruh dunia .

KREASI MENGGAMBAR PEMIPAAN

Drafting Manual

Perancang manual menggunakan berbagai macam penggaris segitiga , template


plastik ( lingkaran dan elips ) , dan skala untuk menggambar tata letak pipa .

2015 Teknik Pemipaan


6 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sementara penghapus listrik sangat tidak diperlukan , mereka bisa menghapus
lebih mudah dan cepat .

Perancang biasanya menggunakan pensil 4H untuk menggambar garis proyeksi


dan pedoman , dan menggunakan H atau F untuk menggambar garis kerja lain
dan menulis huruf lainnya . Ketebalan garis juga memiliki peran penting pada
gambar perpipaan . Ketebalan 0,7 mm atau lebih umumnya digunakan pada
elemen utama dari gambar seperti pipa dan huruf .Komponen lain seperti
equipment , foundations , struktur pendukung , dan garis dimensi biasanya
digambar dengan ketebalan 5.

CAD Software Tools

Ada berbagai perangkat lunak CAD di pasar saat ini . Banyak perusahaan
rekayasa membutuhkan desainer imana dmereka untuk mengetahui dan
menggunakan beberapa CAD yang berbeda perangkat lunak . Perusahaan
rekayasa harus siap untuk mengakomodasi preferensi klien program CAD .
Dalam pasar saat ini , drafter pipa dan desainer harus belajar bagaimana
menggunakan AutoCAD dan MicroStation . Kedua program CAD banyak
digunakan oleh perusahaan teknik di Amerika Serikat dan di seluruh dunia .

Seperti dengan program CAD , ada beberapa program perangkat lunak pipa di
pasar saat ini . Perusahaan rekayasa harus responsif terhadap kebutuhan dan
preferensi klien mereka . Pengembang perangkat lunak terus mengembangkan,
merevisi , dan menyempurnakan program untuk memenuhi tuntutan teknik dan
desain perusahaan . Seperti halnya bisnis setiap pengembang perangkat lunak
mencoba untuk menggabungkan fitur-fitur khusus dan fasilitas dalam paket
perangkat lunak mereka yang akan menarik pengguna potensial . Seringkali
klien akan menentukan bahwa semua paket penawaran yang diajukan untuk
sebuah proyek harus diselesaikan dengan menggunakan program perangkat
lunak pipa tertentu. Kebanyakan paket perangkat lunak pipa menyediakan
pengguna akhir dengan kemampuan untuk mengembangkan computer model
tiga dimensi. Paket perangkat lunak seperti AutoPLANT , PDS , dan PDMS ,
antara lain , memiliki kecerdasan untuk membuat baik gambar 2D atau 3D .

2. 1. Perusahaan EPC
Sistim pemipaan yang terdapat di pabrik pengolahan minyak misalnya, atau di pabrik
petrokimia adalah hasil disain dari sebuah tim yang bekerja pada sebuah perusahaan
engineering.
Perusahaan engineering yang melakukan proses disain ini dikenal dengan nama:
Perusahaan Engineering Procurement dan Construction (EPC).
Perusahaan EPC adalah suatu perusahaan yang bertanggung jawab dalam hal disain dari
sebuah pabrik atau plant yang akan dibangun, termasuk pembelian barang-barang untuk
keperluan pembangunanya, serta tak lupa membangun plant yang sudah didisain tersebut,
dan setelah selesai dibangun diserahkan kepada pemilik atau Client.
Di Indonesia saat ini sudah cukup banyak berdiri perusahaan EPC yang berpengalaman dan
berkemampuan yang tidak kalah dengan Perusahaan EPC kelas dunia.
Perusahaan tersebut banyak diisi oleh tenaga insinyur yang berpengalaman dan berkualitas
yang merupakan produk dari universitas-universitas yang berada di Indonesia.
Perusahaan EPC inilah yang menjadi pemain utama di dalam proses disain sebuah pabrik,
di samping pemain penunjang lainnya, seperti vendor (penjual barang atau peralatan
keperluan pembangunan pabrik), fabricator (perusahaan pembuat peralatan equipment
pipa), dan sub-contractor lainnya.
Sesuai dengan namanya, perusahaan EPC, maka tulang punggung dari perusahaan ini
adalah tiga divisi, yaitu:

2015 Teknik Pemipaan


7 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Divisi Engineering
 Divisi Procurement
 Divisi Construction

Di samping ketiga divisi utama di atas, maka umumnya perusahaan EPC juga mempunyai
divisi-divisi lain yang bersifat pendukung, seperti:

 Divisi Project Control


 Divisi Quality Control dan Quality Assurance
 Divisi Keuangan
 Divisi Hukum
 Divisi Personalia atau HRD
 Divisi Informasi dan Teknologi

Perusahaan EPC mempunyai sifat dan kultur yang berbeda dengan perusahaan lainnya. Hal
ini lebih disebabkan karena jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan EPC
tersebut. Perusahaan EPC mempunyai bisnis inti yaitu dalam hal membangun pabrik-pabrik
yang berhubungan dengan dunia perminyakan, pertambangaa petrokimia, dan gas alam.
Proses pembanguan sebuah pabrik mulai dari tahap proposal, disain, sampai proses
konstruksi dan penyerahan kepada pemilik pabrik adalah mempunyai jangka waktu tertentu.
Selama jangka waktu tertentu tersebut, misalnya, selama tiga tahun, maka perusahaan EPC
tersebut akan mengalami kesibukan yang luar biasa. Kesibukan tersebut tentu saja akan
membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak.
Tetapi perusahaan EPC tidak bisa begitu saja merekrut orang untuk menjadi pegawainya
dalam jumlah banyak sekaligus. Hal ini karena beban pekerjaan di EPC adalah bervariasi, di
mana kesibukan di awal project belumlah begitu tinggi sehingga tidak memerlukan banyak
tenaga kerja.
Kebutuhan baru akan meningkat dengan pesat ketika proyek sudah mulai memasuki
tahapan detil disain. Pasa saat itulah, biasanya perusahaan EPC akan melakukan
perekrutan dalam jumlah yang cukup signifikan.
Satu hal yang juga harus diperhatikan adalah kemungkinan perusahaan mengerjakan
proyek lebih dari satu pada waktu yang bersamaan.
Pada saat tersebut akan timbul permintaan yang tinggi terha-dap tenaga kerja dan tentu
saja dalam hal ruangan dan tempat untuk bekerja. Sehingga akan timbul kesibukan yang
luar biasa, baik dari sisi perekrutan karyawan baru, penyediaan infrastruktur seperti
ruangan, meja, telepon, komputer dan lain sebagainya, aupun ketika proyek sudah berjalan,
yang pasti saja membu-n penanganan dan pengaturan yang baik.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka sudah menjadi ke-biasaan dalam perusahaan EPC
untuk memisahkan manajemen suatu proyek dengan manajemen perusahaan secara
umum, demi memudahkan dalam hal tertib administrasi perusahaan.
Dengan demikian, maka pada sebuah perusahaan EPC, dikenal ada dua struktur
organisasi, yaitu sebagai berikut:

2. 1.1. Kantor Pusat atau Home Office


Home Office pada prinsipnya berarti Kantor Pusat. Sebagaimana jamaknya Kantor
Pusat, maka di sini berkantornya para management perusahaan serta badan
pendukung lainnya.
Ini adalah bentuk utama dari perusahaan EPC. Dalam hal sifatnya, maka struktur ini
adalah bersifat permanen.
Home Office terdiri dari divisi-divisi seperti disebutkan di atas. Adapun tugas
utamanya adalah lebih ke arah pengembangan internal perusahaan, seperti
membuat dan menyiapkan rencana pengembangan personil baik berupa pemberian
training di dalam perusahaan maupun mengirim ke luar perusahaan.

2015 Teknik Pemipaan


8 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Di samping itu, Home Office juga bertanggung jawab di dalam menyiapkan dan
mengembangkan standard-standard atau prosedur-prosedur teknis yang nantinya
akan digunakan untuk keperluan proyek.
Pada zaman sekarang ini, di mana semakin ketatnya per-saingan untuk
mendapatkan proyek, maka sudah ada kecend-erungan untuk memaksimalkan
pendayagunaan personil yang berada di Home Office untuk membantu beberapa
proyek task force sekaligus.
Ini adalah suatu upaya yang kreatif karena mampu menekan biaya operasional, baik
pada level perusahaan maupun pada level proyek, yang pada gilirannya nanti, dari
penghematan yang didapat akan memberikan peluang untuk meningkatkan
kesejahterahan karyawan.

2.2.2. Kantor Proyek atau Project Office


Project Office atau dalam bahasa Indonesianya adalah Kantor Proyek, mempunyai
sifat yang temporer atau sementara sesuai dengan kebutuhan sebuah proyek atau
lamanya proyek tersebut berlangsung.
Project Office atau juga dikenal dengan nama Project Task Force, mempunyai divisi-
divisi yang sama dengan Home Office, tapi dengan tujuan yang berbeda.
Tujuan utama dari Project Task Force adalah bagaimana caranya agar tim yang
tergabung di dalamnya mampu menyele-saikan sebuah proyek sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan dan sesuai dengan dana yang telah dianggarkan, dengan
tetap menjaga mutu dan kualitas pekerjaan yang sesuai dengan code dan standard
internasional yang berlaku.
Project Office tidak mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal menyiapkan
program training bagi karyawan.
Bahkan dalam pelaksanaanya, Project Office akan meminta kepada Home Office
untuk menyiapkan dan memberikan karyawan yang diharapkan sudah mampu untuk
menjalankan tugas utama dari Proejct Office tadi.
Dalam hal standard dan procedure, Project Office akan menggunakan standard dan
procedure yang sudah disiapkan oleh Home Office, dan kemudian melakukan
perubahan seperlu-nya sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan dari proyek yang
sedang dijalankan.
Dengan demikian dapat kita lihat sekarang perbedaan dalam hal fungsi dan tugas
antara struktur organisasi Home Office dengan struktur organisasi Project Office.
Kalau melihat dari sisi kedudukan, maka organisasi Home Office mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi daripada organisasi Project Office. Bahkan, Project
Office dibentuk atas persetujuan dan keputusan Home Office, termasuk di dalam
memilih personil yang akan bergabung dalam satu Project Office.
Pada perusahaan EPC yang besar, maka bisa saja ditemukan adanya dua atau tiga
Project Office yang berbeda, dan yang berkantor di satu gedung yang sama.
Project Office dipimpin oleh seorang Project Manager. Project Manager dipilih dan
diangkat oleh Direktur di Home Office. Ada kalanyajuga dibentuk suatu posisiyang
bernama Project Director atau Direktur Proyek.
Project Director ini mempunyai fungsi sebagai perpanjangan tangan Direktur di
proyek tersebut, yang bertugas mengawasi jalannya Project. Sehingga bisa
dimengerti bahwa Project Manager mengirimkan laporan kepada Project Director
mengenai Perkembangan proyeknya.
Pada perusahaan EPC yang tidak membentuk atau tidak nnelantik seseorang untuk
menjadi Project Director, maka Proiect
Manager memberikan laporan perkembangan proyek langsung kepada Direktur.
Demikian juga divisi-divisi dan departemen-departemen di bawah Project Manager,
juga memberikan laporannya kepada manager mereka masing-masing di Home
Office, di samping juga memberikan laporan kepada manager mereka di Project
Office.

2015 Teknik Pemipaan


9 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.2. Engineering
Dalam perusahaan EPC, Divisi Engineering adalah sebuah divisi yang memegang
peranan sangat penting di dalam keber-hasilan dan kemajuan perusahaan. Divisi
Engineering adalah divisi yang menghasilkan produk berupa disain dan perhitungan
atau kalkulasi atas sebuah proyek petrokimia, LNG, atau proyek lainnya, untuk
kemudian dilakukan pembangunan fisiknya.
Di samping meghasilkan dokumen dalam bentuk gambar dan perhitungan, Divisi
Engineering juga menghasilkan produk berupa dokumen yang berisi perintah
pembelian barang-barang keperluan pembangunan pabrik yang direncanakan atau
juga disebut Material Requisition.
Barang-barang tersebut bisa berupa barang-barang material pipa dan komponennya,
mesin-mesin atau machinery, pressure vessel, eletrical, instrument, steel structure
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan proses pembangunan proyek yang
sedang dikerjakan, dan perintah pembelian tersebut akan diberi-kan kepada Divisi
Procurement.
Untuk Home Office, Divisi Engineering dikepalai oleh seorang Engineering Manager.
Sedangkan untuk Project Office, dikepalai oleh Project Engineering Manager.
Seorang Project Engineering Manager biasanya dipilih oleh Home Office Engineering
Manager, sehingga wajar saja dia mesti memberikan laporan perkembangan
tugasnya kepada Home Office Engineering Manager dan ke Project Manager.
Di dalam organisasi Divisi Engineering biasanya terdiri atas beberapa Engineering
Grup yang juga sering disebut dengan Engineering Discipline.
Sekali lagi, untuk Home Office, setiap Disiplin Engineering akan dikepalai oleh
seorang Head Department. Sedangkan untuk Project Office, setiap disiplin
engineering akan dikepalai oleh seorang Lead Engineer dengan mempunyai
beberapa orang
Engineer dan Designer, tergantung kepada besarnya proyek yang sedang
dikerjakan.
Sebagai contoh, Process Engineering akan mempunyai seorang Head Process
Engineering Department untuk Home Office, dan akan mempunyai seorang Lead
Project Process Engineer dengan dibantu oleh beberapa orang Process Engineer
dan CAD Drafter, sesuai dan tergantung kepada besarnya sebuah proyek.
Secara organisasi, Divisi Engineering terdari atas beberapa disiplin engineering,
yaitu:

2.2.1. Process Engineering


Departemen Process Engineering dipimpin oleh seorang Head Department untuk
Home Office. Sedangkan untuk Project Office, biasanya Head Department akan
menunjuk salah seorang Process Engineer yang sudah berpengalaman untuk
menjadi Lead Process Engineer. Di beberapa perusahaan juga disebut dengan
nama Job Leader.
Lead Process Engineer melaporkan hasil pekerjaanya kepada Project Engineering
Manager, di smaping juga secara berkala melakukan komunikasi dan diskusi dengan
Head Department Process Engineering di Home Office.
Process Engineering biasanya merupakan grup yang ke-beradaanya lebih awal
dibandingkan dengan disiplin lain.
Hal ini karena Lead Process engineer perlu mempelajari ter-lebih dahulu
persyaratan-persyaratan dari process yang diperlu-kan pada plant yang akan
dikerjakan tersebut untuk kemudian dituangkan dalam bentuk yang lebih konkrit,
seperti menampilkan dalam bentuk Process Flow Diagram (PFD), Utility Flow
Diagram (UFD), dan Piping and Instrumentation Diagram (P&ID), yang akan
diperlukan oleh grup atau disiplin lainnya.
Di dalam menyiapkan PFD, UFD, dan P&ID, Process Engineer akan menggunakan
data dari Client atau dari pemegang Lisensi sebuah process dari plant yang akan
dibangun, yang biasanya didapat dan tercantum di dalam dokumen proyek.

2015 Teknik Pemipaan


10 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dokumen dalam bentuk gambar dan diagram tadi adalah ian dari Deliverable-nya
Process Engineering Department.
Selain itu, Process Engineer juga akan menghasilkan dokumen akan banyak
digunakan oleh grup lain seperti Static Equip grup dalam bentuk data sheet, serta
untuk Instrumentasi grup, juga dalam bentuk data sheet untuk barang-barang Instru-
ment yang kritis dan penting.
Process grup juga sangat erat hubungannya dengan Piping grup, karena
Process grup sangat berperan dalam hal menentukan ukuran pipa dan
memberikan saran dalam hal pemilihan material pipa.

2.2.2. Civil Engineering


Untuk Home Office, Departemen Civil Engineering dipimpin oleh seorang Head
Department, sedangkan untuk Project Office dipimpin oleh Lead Civil Engineer
Penggabungan antara Civil dan Structural Engineering kadang dilakukan oleh
beberapa perusahaan, tergantung kepada kebiasaan suatu perusahaan tersebut.
Namun dalam prak-teknya, selalu saja seorang Lead Civil Engineer atau Job Leader
akan mempunyai beberapa sub-grup, di antaranya Structural yang akan membantu
pekerjaanya.
Sama halnya dengan Lead Process Egnieer, Lead Civil Engineer juga melaporkan
hasil pekerjaanya kepada Project Engineering Manager, sambil tetap melakukan
komunikasi dengan Head Department Civil Engineering di Home Office.
Secara umum, Civil Engineering ini bertanggung jawab akan semua disain gambar,
dan kalkulasi mulai dari pondasi bangunan plant secara keseluruhan, baik pondasi
dari pipe rack, pondasi equipment, dan pondasi untuk bangunan struktur lainnya,
sampai ke pembangunan struktur bangunan, baik yang ada di atas tanah
(aboveground) maupun di bawah tanah (underground).
Dalam menjalankan tugasnya, satu hal yang perlu dicatat dari grup Civil Engineering
ini adalah bahwa mereka mempunyai ketergantungan yang sangat besar kepada
disiplin lain, utamanya dalam hal mendapatkan input mengenai lokasi, ukuran,
bentuk dan juga beban yang bekerja pada lokasi tersebut.
Piping grup adalah salah satu mitra kerja utama dari Civil grup ini, karena begitu
banyaknya persinggungan yang akan terjadi di antara mereka dan begitu dekatnya
hubungan yang akan mempengaruhi suskes tidaknya sebuah pekerjaan pem-
bangunan plant.
Salah satu tugas penting lainnya dari Civil grup adalah me-nyiapkan gambar rincian
termasuk perhitungan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanah, paving, dan
juga melakukan perencanaan sistim drainasi dari proyek.

2.2.3. Static Equipment/Rotating Machinery


Departemen Mechanical Engineering adalah departemen yang bertanggung jawab
atas pemilihan, disain, dan kalkulasi serta fabrikasi dari equipment seperti pompa,
compressors, turbine, pressure vessel, Tank, serta semua jenis equipment yang
digunakan dan diperlukan untuk proyek.
Seperti halnya disiplin lainnya, Mechanical Engineering grup juga dipimpin oleh Head
Departmen untuk Home Office, dan seorang Lead Mechanical Engineering untuk
Project Office.
Dalam pelaksaan tugasnya, Lead Mechanical Engineer akan dibantu oleh beberapa
tenaga spesialis seperti:
Specialist Compressors
Specialist Heat Transfer Equipment
Specialist Boiler dan Fired Heater
Specialist Water Treatment
Dan Specialist lainnya

2015 Teknik Pemipaan


11 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berbekal data sheet yang berisi data yang penting seperti kriteria performance untuk
setiap equipment, dan selanjutnya akan dibuat spesifikasi untuk setiap equipment
tersebut.
Setelah itu, mereka akan menghubungi beberapa vendor yang sudah terdaftar dalam
daftar vendor yang disetujui oleh client ataupun vendor yang memang mereka sudah
sering bekerja sama untuk menentukan disain akhir sebuah equipment.
Selanjutnya, Lead Mechanical Engineer biasanya akan memilih vendor yang paling
murah dan tentu saja memenuhi persyaratan spesifikasi.
Di dalam melakukan tugasnya, Mechanical Engineer bekerja sama secara erat
dengan grup Piping dan Structural demi terca-Painya suatu solusi yang tepat dan
murah bagi proyek.

2.2.4. Piping Engineering


Departemen Piping Engineering adalah departemen yang Paling banyak anggotanya
di dalam sebuah organisasi perusahaan EPC. Hal ini karena besar dan luasnya
ruang lingkup pe-kerjaan atau Scope of Work dari Piping Engineering, inilah yang
membuat banyaknya anggota dari departemen ini.

Untuk Home Office, Departemen Piping Engineering dipimpin oleh Head


Departement, sedngkan untuk Project Office akan ditunjuk salah seorang dari
anggota Piping Engineer yang ber-pengalaman untuk menjadi Lead Piping Engineer.
Karena luasnya skop pekerjaan dari Piping Engineering, maka didalam pekerjaannya
seorang Lead Piping Engineer akan dibantu oleh paling tidak empat orang Unit Lead
Engineer atau juga Area Lead Engineer.
Keempat Unit Lead Engineer tersebut adalah:

Unit Lead Piping Material Engineer


Unit Lead Piping Design Engineer
Unit Lead Piping Stress Engineer dan Pipe Support
Unit Lead Piping Material Control

Namun perlu dicatat bahwa pengkategorian di atas adalah pengkategorian yang


umum berlaku. Namun bisa saja pengkategorian tersebut akan berbeda untuk setiap
perusahaan EPC, tergantung kepada besarnya proyekyang sedang dilaksanakan
dan juga tergantung kepada type perusahaan EPC tersebut.
Tapi pada prinsipnya tiga unit atau area pekerjaan tersebut adalah sangat mutlak
diperlukan, hanya saja apakah harus dipimpin oleh tiga orang Unit Leader atau tidak,
hal itu tidaklah perlu dipermasalahkan.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Area atau Unit Lead
Engineer serta apa ruang lingkup pekerjaan Piping Engineering akan kita bahas lebih
detil pada pembahasan berikutnya.

2.2.5. Electrical Engineering

Departemen Electrical Engineering, seperti halnya departemen lainnya, untuk Home


Office akan dipimpin oleh seorang Head Departemen, sedangkan untuk Project
Office akan dipimpin oleh Lead Electrical Engineer.
Tugas dan tanggung jawab seorang Lead Electrical Engineer adalah memastikan
bahwa segala macam keperluan dan kebutuhan proyek akan tenaga listrik, lampu
dan keperluan alat
komunikasi dapat tersedia sesuai dengan spesifikasi proyek dan memenuhi kode
dan standard yang sudah dikenal dan diakui.

2.2.6. Instrumentasi/Control System Engineering

2015 Teknik Pemipaan


12 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Departemen Instrumentasi atau juga disebut Departemen Control System
Engineering dikepalai oleh Head Department, untuk Home Office.
Sedangkan tim instrumentasi di Proejct Office akan dipimpin oleh seorang Lead
Instrument Engineer. Tugas utamanya adalah menyiapkan layout dari setiap Control
Room yang diperlukan untuk proyek tersebut, lengkap dengan jenis software dan
hardware yang dibutuhkan.
Di samping itu instrument grup juga menyiapkan semua in-line dan on-line
Instrument seperti Pressure Gauge, Pressure Transmitter, Temperature Indicator,
dan indicator local lainnya.

2.2.7. Departemen Pendukung


Pada beberapa perusahaan EPC, juga terdapat Departemen Arsitektur. Tapi khusus
pada proyek petrokimia dan proyek-proyek lainnya, hampir bisa dikatakan peran dan
ruang lingkup kerja ciari Departemen Arsitektur adalah sangat kecil, kalaupun ada
hanyalah untuk perencanaan gedung-gedung yang tidak ada kaitannya dengan
kegiatan proses pabrik atau proyek tersebut.
Grup lainnya yang juga cukup penting adalah Technical Document Control (TDC)
grup.
Seperti yang mungkin sudah kita ketahui bersama bahwa di dalam sebuah Proyek
Pembangunan Kilang Minyak, atau Pupuk Urea, maka akan banyak sekali dibuat
dan dihasilkan dokumen-dokumen seperti proyek spesifikasi, data sheet, gambar-
gambar, kaik gambar dari masing-masing departemen maupun gambar dari vendor
(vendor drawings).
Semua dokumen tersebut yang harus disitribusikan internal engineering maupun
didistribusikan ke divisi lain seperti Procurement, Construction, Quality Control,
haruslah melalui sebuah grup yang disebut dengan Technical Document Control.

TDC ini diangap sebagai pintu gerbang keluar-masuknya dokumen engineering.


TDC-lah yang mengontrol pendistribusian dokumen ke seluruh departemen di
engineering maupun ke divisi lain, sekaligus juga bertanggung jawab akan
penyimpanan dokumen untuk keperluan konstruksi nantinya di lapangan maupun
untuk dokumentasi proyek dan perusahaan.

Secara organisasi proyek, grup Technical Document Control ini berada di bawah
pengawasan Engineering Manager.
Hal ini adalah wajar mengingat hampir seluruh dokumen yang ditangani oleh grup
TDC adalah merupakan produk dari Divisi Engineering, di samping dokumen dari
Vendor yang juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tugas dan tang-
gung jawab Divisi Engineering.
Dari gambaran di atas dapat dilihat secara umum nama-nama departemen yang
biasa terdapat di Divisi Engineering sebuah perusahaan EPC.
Walaupun demikian, masih ada beberapa divisi lain yang juga berada di dalam
struktur perusahaan EPC dan ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung di dalam men-jalankan sebuah proyek.
Grup-grup ini disebut juga dengan grup non-engineering, yang dalam pembahasan
kali ini hanya disebutkan secara sekilas saja, mulai dari berikut ini.

2.3. Procurement
Ini adalah divisi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal pembelian
barang-barang, baik barang yang sudah didisain, dihitung, dan didaftarkan oleh
Divisi Engineering dalam dokumen pembelian.
Dalam menjalankan tugasnya, Divisi Procurement selalu ber-pijak kepada upaya
untuk mendapatkan barang-barang yang berkualitas, harga murah, dan mempunyai
jangka waktu yang cukup untuk dihantarkan ke lapangan atau site.

2015 Teknik Pemipaan


13 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Divisi Procurement ini terdiri atas beberapa departemen seperti Purchasing,
Expediting, Trafffic, dan lainnya.

2.4. Construction
Divisi ini sesuai dengan namanya, adalah divisi yang menjadi andalan di dalam
menerjemahkan tarikan garis dan gambar dari sebuah disain dan kalkulasi ke dalam
bentuk yang nyata dari sisi fisik bangunan.
Divisi ini termasuk mempunyai banyak anggota, dan biasanya mulai beroperasi
ketika tahapan engineering sudah atau sedang berjalan.

2.5. Project Control


Divisi ini mempunyai tugas mengontrol jalannya proyek, utamanya adalah dalam hal
skedul dan dari sisi keuangan, agar sesuai dengan kontrak dan budget yang sudah
ditandatangani dan disetujui oleh Client atau pemilik proyek.
Dalam divisi Project Control ini terdapat dua grup, yaitu Schedule dan Cost Control.

2.6. Quality Control


Disain dan kalkulasi yang dilakukan oleh engineering dan pembelian barang oleh
procurement haruslah sesuai dengan kaidah mutu yang sesuai dengan standard
yang berlaku dan telah disetujui penggunaanya oleh Client.
Untuk menjaga agar proses disain, kalkulasi, dan pembelian barang serta termasuk
juga proses konstruksinya, maka Divisi Quality Control akan melakukan pemeriksaan
dalam semua aspek yang besinggungan dengan quality.
Tahapan pekerjaan mereka umumnya sudah dimulai pada tahapan engineering
sampai pada tahapan construction. Bah-kan, ketika akan dilakukan pembelian
equipment yang bersifat critical, QC Engineer sudah terlibat sejak awal pemilihan,
testing, sampai pada saat memutuskan apakah equipment tersebut su-aah layak
untuk dikirim ke lapangan (site).
Untuk beberapa proyek tertentu, di samping mempunyai Quality Control grup,
biasanya juga ada grup yang dikenal den-yan nama Quality Assurance grup. Grup ini
secara organisasi Home Office satu atap dengan Quality Control. Hanya saja, pada
Project office,Quality Assurance sering ditempatkan terpisah dari Quality Control.
Tugas utamanya adalah meyakinkan bahwa segenap Project Tim telah bekerja
dengan benar dengan menggunakan standard Quality yang telah ditetapkan. Untuk
itu, secara berkala dilaku-kan audit atau pemeriksaan terhadap setiap Departemen
dan Divisi untuk mengecek dan mengetahui sejauh mana aplikasi dari Standard
Mutu telah diterapkan di dalam melakukan pekerjaan mereka masing-masing.

Pada prinsipnya, Quality Assurance grup adalah menjamin kepada Client bahwa
proyek yang sedang dilakukan proses Engineering, Procurement, dan Construction
adalah dilakukan sesuai dengan standard mutu yang baku dan diakui oleh dunia
Internasional.
Selain keempat divisi di atas, masih ada beberapa divisi lain-nya dalam suatu
perusahaan EPC yang bersifat menunjang dan membantu pelaksaan dan jalannya
perusahaan.
Beberapa divisi lainnya adalah seperti Divisi Keuangan (Finance Division), Divisi
Hukum (Legal Division), dan Divisi Pengem-bangan Bisnis (Bisnis Development
Division), Divisi HRD (Human Resources Development Division), dan divisi lainnya
yang tidak akan disampaikan di sin

3.3.Piping Engineering

3.3.1. Pendahuluan
Piping Engineering sebagai suatu disiplin ilmu belumlah banyak dikenal di kalangan
masyarakat luas. Piping Engineering hanya dikenal pada lingkungan tertentu,

2015 Teknik Pemipaan


14 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
utamanya pada lingkungan yang bekerja di bidang engineering dan orang-orang
yang dalam pekerjaannya mempunyai hubungan dengan Perusahaan Engineering,
Procurement Construction (EPC).
Di kalangan akademisi juga kehadiran Piping Engineering dalam perbendaharaan
kata mereka belumlah seakrab, misalnya, Mechanical Engineering (ME).
Salah satu penyebab kurang dikenalnya bidang ini di kalangan tersebut dipercaya
adalah karena Piping Engineering bukanlah termasuk satu di antara 5 cabang utama
dari Disiplin Engineering, yaitu:
Teknik Penerbangan (Aerospace Engineering)
Teknik Kimia (Chemical Engineering)
Teknik Sipil (Civil Engineering)
Teknik Elektro (Elektrical Engineering)
Teknik Mesin (Mechanical Engineering)

Menurut informasi yang disampaikan oleh J. O. Pennock, Pengarang buku Piping


Engineering Leadership for Pocess Plant Project terbitan Gulf Professional
Publishing, hanya satu Universitas di Amerika Serikat saat ini yang mempunyai
program S1 (BSc) yang diakui dan terakreditasi, di bidang Process Plant Piping
Design Engineering.

Jadi, memang suatu hal yang wajar jika tidak begitu banyak,baik masyarakat umum
maupun terpelajar , yang mengenal disiplin ilmu yang bernama Piping Engineering
ini.

3.3.1. Departement Piping Engineering

Departement Piping Engineering adalah department yang paling besar dari sisi
jumlah personil dalam sebuah perusahaan EPC.

Piping Engineering terdiri dari empat sub-grup (lihat diagram dibawah),yaitu:

Piping Material Engineering


 Piping Design
Piping Material Control
Piping Stress Engineering

Gambar 1.1 Organisasi di Piping Engineering Departemen

2015 Teknik Pemipaan


15 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa Lead Piping Engineer ataujuga Piping Job
Leader, di dalam menjalankan tugasnya pada sebuah Proyek akan dibantu oleh
empat orang asisten atau disebutjuga dalam dunia EPC dengan Unit Leaderyang
bertang-gung jawab untuk setiap unit grup yang dia pimpin.
Unit Leader tersebut masing-masing adalah:
Unit Leader Piping Material Engineer
Unit Leader Piping Design
Unit Leader Piping Stress Engineer
Unit Leader Piping Material Control

Khusus untuk Unit Leader Piping Material Control pada be-berapa perusahaan EPC,
posisi ini biasanya dirangkap oleh Unit Leader Piping Material Engineer. Hal ini
kurang lebih sama halnya dengan perangkapan tugas oleh Piping Stress Engineer
terhadap Pipe Support Engineer.

3.4. Lead Piping Engineer


Lead Piping Engineer atau juga Piping Job Leader adalah orang yang bertanggung
jawab atas segala aktivitas yang berhubungan dengan Piping di dalam sebuah
Proyek, baik di bidang teknis maupun non-teknis.
Seorang Lead Piping Engineer atau Piping Job Leader haruslah mempunyai
kemampuan teknis yang mumpuni di bidang Piping sekaligus mempunyai
kemampuan memenej bawahannya. Singkat kata Lead Piping Engineer atau Piping
Job Leader adalah seorang Piping Expert sekaligus Piping Manager.
Dia diharapkan mampu mengerti dan memahami proses yang terjadi di dalam piping
system yang dia kerjakan, dan mampu mengawasi dan mengatur anak buah yang
jumlahnya tentu akan sangat banyak.
Secara garis besar tugas dari seorang Lead Piping Engineer atau Piping Job Leader
adalah sebagai berikut:

Tugas pertama seorang Lead Piping Engineer sudah dimulai jauh sebelum proyek
dimulai atau bahkan jauh sebelum proyek berhasil diperoleh. Lead Piping Engineer
sudah harus ikut di dalam setiap meeting mengenai per-siapan untuk mengajukan
proposal.
Mengerti dan memahami secara rinci mengenai ruang lingkup pekerjaan Piping
Engineering atau scope of work dari Piping Engineering. Ini sangat kritis dan perlu
sekali demi lancarnya pengerjaan sebuah proyek.
Setelah mengerti scope of work, seorang Lead Piping Engineer harus menentukan
dan membuat metode pengerjaan yang digunakan di dalam mengerjakan proyek
tersebut, sambil kemudian menentukan jenis-jenis deliverables dari Piping
Engineering.
Dari deliverables maka Lead Piping Engineer akan menentukan berapa kebutuhan
man-hour untuk pengerjaan proyek tersebut.
 Selanjutnya, dari man-hour, dia akan bisa menentukan kebutuhan personel untuk
tiap-tiap sub-group. Menentukan estimasi kebutuhan material piping. Mempersiapkan
Piping Engineering prosedure, seperti prosedur untuk mengeksekusi proyek dan
prosedur lain-nya.
Mempersiapkan langkah-langkah pelaksanaan proyek dari sisi Piping Engineering.
Memberikan pengarahan kepada setiap anggotanya tentang scope pekerjaan dan
memastikan semua anggota mengerti akan jenis dan tipe proyek yang akan
dikerjakan.
Memilih dan menyeleksi orang-orang yang akan menjadi anggota Piping
Engineering.

2015 Teknik Pemipaan


16 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mengamati trend project jika ada perubahan yang mempengaruhi cost atau biaya
sebuah proyek, termasuk mengawasi produktivitas grup.
 Menghadiri rapat, memimpin rapat, serta tidak lupa me-nyiapkan laporan mengenai
status pekerjaan yang akan diberikan kepada Project Engineering Manager dan juga
kepada Head Piping Departemen di Home Office.
 Pada akhir proyek, adalah merupakan tugas Lead Piping Engineer untuk membuat
laporan akhir penutup proyek, termasuk di dalamnya membuat laporan yang berisi
pe-lajaran yang bisa dipetik selama pengerjaan proyek dan langkah-langkah
antisipasi di masa depan.

Dari garis besar tugas dan tanggung jawab seorang Lead Piping Engineer atau
Piping Job Leader, dapatlah dimengerti bahwa untuk menjadi seorang Lead Piping
Engineer atau Piping Job Leader tentulah dibutuhkan seseorang yang mempunyai
pengalaman yang cukup luas di bidang per-pipa-an.
Kemudian timbul pertanyaan, siapakah yang bisa menjadi Lead Piping Engineer atau
Piping Job Leader ini? Dari sub-grup manakah Lead Piping Engineer ini lebih banyak
berasal atau menimba pengalaman?
Untuk itu mungkin perlu kita lihat masing-masing personil yang berada di setiap grup
Piping Engineering.
Pada prinsipnya, sebelum menjadi Lead Piping Engineer, seseorang seharusnya
sudah berpengalaman dan bekerja di bidang Piping Engineering.
Untuk bisa bekerja di bidang Piping Engineering, maka ada beberapa persyaratan
yang mesti dipenuhi, tergantung kepada sub-grup mana yang akan dimasuki.
Misalnya, jika ingin ber-kecimpung dan berkiprah di sub-grup Piping Material
Engineering, maka orang tersebut haruslah mempunyai pendidikan berbasis Teknik
Mesin (Mechanical Engineering) atau juga Teknik Metallurgy (Metallurgy
Engineering).
Hal ini dirasa perlu karena pekerjaan Piping Material Engineering menuntut
seseorang untuk mengerti tentang material pipa, proses pembuatannya, serta sifat-
sifat mekanik dari material pipa dan komponen-komponen lainnya, seperti flanges,
fittings, bolt, nut, dan valves.
Sedangkan untuk menjadi seorang Piping Stress Engineer maka sangat dianjurkan
untuk mempunyai latar belakang pendidikan Teknik Mesin (Mechanical Engineering).
Hal ini juga karena sifat pekerjaan di Stress Analysis adalah sangat meminta dasar
yang kuat di bidang mekanika teknik dan mekanika fluida, di samping juga
memahami masalah metalurgi dan ilmu logam.
Hal-hal dasar ilmu pengetahuan tersebut kebanyakan hanya didapat oleh lulusan
Teknik Mesin, walaupun bukan berarti lulusan dari jurusan lain tidak bisa menjadi
Piping Stress Enigneer, hanya saja mungkin akan membutuhkan usaha yang lebih
keras.
Sementara itu, Piping Design adalah sebuah grup yang agak berbeda dengan kedua
grup sebelumnya. Perbedaannya adalah dalam hal sifat pekerjaan yang dilakukan
setiap harinya tidaklah banyak bersinggungan dengan hal-hal yang memerlukan
perhitungan dan perencanaan material atau perhitungan kekuatan suatu material.
Sebagaimana nama yang disandangnya, yaitu Piping Design, maka pekerjaannya
adalah membuat layout dari suatu piping system. Harus diakui bahwa ilmu membuat
layout piping system bukanlah sebuah ilmu yang dipelajari di masa perkuliahan.
Hampir tidak ada universitas di dunia ini yang mempunyai jurusan Piping Design
Engineering. Dikatakan hampir, karena ternyata ada satu univeristas di Amerika
Serikat yang mempunyai jurusan Process Plant Piping Engineering dengan program
SI-nya selama 4 tahun.
Selama ini, para Piping Designer kebanyakan berasal dari pendidikan Sekolah
Menengah Tingkat Atas atau juga Sekolah Menegah Kejuruan dan kemudian
mendapatkan pendidikan tambahan dalam hal drafting.

2015 Teknik Pemipaan


17 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dengan berbekal pendidikan drafting tersebut, kemudian mereka memasuki dunia
Piping Engineering, berkesan dengan dunia piping, sehingga mereka terus bekerja
selama bertahun-tahun, untuk kemudian menjadi sangat ahli di bidangnya.
Dalam pengalaman saya bergaul dengan Piping Designer, hampir seluruhnya
mempunyai latar belakang pendidikan dan Perjalanan karir yang sama, yaitu dari
sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan, kemudian mengikuti
kursus dan kemudian bekerja sambil belajar.
Namun perlu diingat bahwa untuk menjadi seorang Piping Designer tidak harus
berpendidikan sekolah menengah atas, J ga tidak tertutup kepada lulusan dari
jurusan lain dapat berkarir sebagai piping designer.

Pada saat ini sudah banyak lulusan perguruan tinggi di bidang teknik yang berminat
memasuki dunia piping design.Salah satu jurusan yang mulai menyemarakkan dunia
piping design adalah para lulusan dari jurusan teknik arsitektur. Hal ini mungkin bisa
dimengerti karena ada kemiripan dalam hal disain dan perencanaan.

Dengan demikian, kalau kita kembali ke pertanyaan awal, siapa yang lebih pantas
untuk menjadi Lead Piping Engineer? Jawaban singkatnya adalah bisa dari ketiga
grup tadi, yaitu dari grup Piping Material Engineering, grup Piping Design dan dari
grup Piping Stress Engineering.
Hanya saja jika melihat sejarah dan fakta selama saya bekarir di dunia Piping
Engineering, hampir semua Lead Piping Engineer berasal dari grup Piping Design.
Namun perkembangan dunia EPC saat ini sepertinya mulai memberikan kesempatan
kepada grup lain untuk menjadi LPE, seperti dari Piping Material Engineering grup
dan dari Piping Stress Engineering grup.
Semuanya tentu berdasarkan pertimbangan yang matang oleh Piping Head
Departemen perusaaan bersangkutan.
Berikut ini akan dijelaskan fungsi dan tugas dari masing-ma-sing sub-group tersebut:

3.5. Piping Material Engineering


Tugas utama dari Piping Material Engineering adalah menyiapkan spesiflkasi pipa
(Piping Specification) untuk seluruh material yang berhubungan dengan Pipa dan
aksesorisnya, termasuk juga untuk keperluan konstruksi, seperti pipa, flanges, valve,
bolt, nuts, gasket, dan jenis-jenis sambungan.
Grup ini juga mempunyai tugas untuk meyiapkan segala macam spesiflkasi tentang
persyaratan pengelasan pipa, persyaratan pemasangan pipa, jenis dan cara
pengecatan pipa, maupun pemilihan insulasi pipa.
Di samping itu, Piping Material Engineering grup juga ber-tanggung jawab di dalam
menentukan spesiflkasi untuk material yang bersifat khusus, seperti injection quills,
pig launchers dan retrievers, swivel joints, expansion joints, dan mechanical snubber.
Grup ini juga menjadi titik tumpuan utama dalam menentukan material mana yang
bersifat khusus dan dengan demikian setelah berdiskusi dengan Divisi Procurement,
maka dapat diperkirakan lamanya proses pengiriman dari pabrik ke lapangan.
Hal ini perlu dipikirkan dan diperhitungkan dengan matang mengingat material
seperti ini memerlukan proses produksi yang tidak sebentar, sehingga dengan
demikian akan membutuhkan waktu yang lama sebelum bisa digunakan pada tahap
konstruksi di lapangan.
Beberapa dokumen yang umumnya merupakan produk dari PME group ini adalah
sebagai berikut:
Piping Material Class Sepcifications
Piping Material Purchase specifications
 Material Requisition
Painting and Insulation Specifications
Specialty (SP) Item specifications
 SP Item List

2015 Teknik Pemipaan


18 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Personel yang bekerja di grup Piping Material Engineering ini biasanya disebut
dengan nama Piping Material Engineer.
Dalam sebuah proyek yang berskala sedang sampai besar, grup ini dipimpin oleh
seorang Unit Lead Piping Material Engineer yang membawahi beberapa orang
Piping Material Engineer.
Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa jumlah personel di Piping Material Engineering
sangatlah bervariasi tergantung masing-masing perusahaan.
Unit Lead Piping Material Engineer ini akan memberikan laporan perihal tugasnya
kepada Lead Piping Engineer. Rata-rata personel Piping Material Engineer ini
mempunyai latar belakang pendidikan Teknik Mesin dan Teknik Metalurgy.
Hal ini bukan berarti lulusan sekolah Teknik lainnya tidak bisa bergabung. Tapi lebih
ke arah kepraktisan dan kemudahan serta keselarasan antara materi tugas dengan
bekal masa kuliah dulu saja sehingga dipilihlah para lulusan dari kedua sekolah
Teknik tadi untuk menjadi Piping Material Engineer.

3-6. Piping Design


Tugas utama dari group ini adalah melakukan detil disain dan ayout dari sistem
pemipaan pada suatu proyek.
Dalam sebuah tim proyek, grup Piping Design biasanya merupakan group yang
paling banyak anggotanya. Grup ini dipimpin oleh seorang Unit Lead Piping Design,
dengan dibantu oleh beberapa orang Area Supervisor, tergantung besarnya proyek
yang dikerjakan dan membawahi beberapa orang tenaga Designer, mulai dari
tenaga PDS atau PDMS, sampai ke tenaga Drafter.

Seorang Unit Lead Piping Design juga harus sudah mulai ter-libat di dalam sebuah
proyek sejak awal sekali, bahkan biasanya dia juga sangat terlibat sejak masa
proposal.
Hampir di seluruh perusahaan EPC, seorang Unit Lead Piping Design ini juga
dianggap sebagai orang kedua di Piping Engineering Departemen setelah Lead
Piping Engineer.
Hal ini karena sebagai pemimpin di grup Piping Design, dia dianggap sudah sangat
berpengalaman dan rnumpuni dalam ilmu perpipaan, dan utamanya juga dia akan
sangat paham dengan tata letak dan konfigurasi dari sistim pernipaan di dalam
sebuah plant yang akan dibangun.
Produk utama dari Grup Piping Design ini adalah menghasilkan apa yang disebut
dengan Master Plot Plan.
Master Plot Plan adalah sebuah gambar yang menampilkan tata letak equipment
pada sebuah plant yang akan dibangun, lengkap dengan lokasi pipe rack dan
bangunan- bangunan penting lainnya. Dalam melakukan tugas utamanya ini, yaitu
membuat Master Plot Plan, maka Lead Piping Design akan melakukan koordinasi
erat dengan grup lainnya di Divisi Engineering, untuk mendapatkan dan
menghasilkan sebuah tata letak equipment yang memenuhi persyaratan baik dari
jarak antar equipment maupun dari persyaratan procesnya.
Setelah itu, grup Piping Design akan melakukan proses disain dan konfigurasi dari
piping system untuk seluruh plant.
Dalam menjalankan tugasnya membuat lay out piping, grup ini diharapkan,
tergantung kepada skill dari designernya, sudah mampu menghasilkan design piping
yang mememuhi kriteria piping flexibility, termasuk sudah menempatkan lokasi pipe
support sesuai dengan kaidahnya.
Hanya saja, pengalaman mengatakan bahwa hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan
mengingat keterbatasan personel.
Dalam prakteknya, piping designer kebanyakan hanya mampu menghasilkan sebuah
piping lay out yang secara minimal sudah menampilkan seluruh komponen yang
terdapat di dalam Piping and Isntrumentation Diagram (P&ID).

2015 Teknik Pemipaan


19 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komponen tersebut misalnya adalah menampilkan adanya in-line instrument, dan
termasuk sudah menampillkan posisi equipment yang memenuhi kriteria yang sudah
dicantumkan di Project Design Criteria, utamanya mengenai operation,
maintenance,safety, dan construcbility.
Produk akhir dari grup Piping Design adalah banyak sekali dan bisa saja berbeda
antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Berikut ditampilkan daftar dokumen yang biasanya dihasilkan atau merupakan
produk akhir dari grup Piping Design ini, yaitu:

Piping Specification or Job Notes or Guidance or Piping


Design Briefs
 Plot Plan
Piping General Arrangement
 Piping Isometrics
Heat Tracing Drawings
Piping Tie-in Drawings and List
 Piping Standards
Vessel Orientation Layout
Piping Drawings Index

Personel yang bekerja di bagian Piping Design disebut juga dengan nama atau
jabatan sebagai Piping Designer. Hampir di seluruh perusahaan EPC, piping
designer kebanyakan mempunyai latar belakang pendidikan yang notabene
bukanlah sarjana. Walaupun pada kenyataannya zaman sekarang ini sudah banyak
sarjana dari lulusan fakultas teknik yang bergabung dan menjadi seorang piping
designer.
Mereka umumnya datang dari lulusan SMA atau STM yang sempat mengikuti kursus
singkat cara menggambar piping sebelum bergabung dengan perusahaan EPC.
Namun ada juga yang beruntung direkrut oleh perusahaan EPC ternama untuk
kemudian dididik menjadi piping drafter atau sang juru gambar pipa.
Dari situ mereka tekun bekerja di balik meja gambar, menambah pengalaman dari
satu proyek ke proyek lainnya, dari proyek yang sederhana sampai ke proyek yang
lebih rumit.

Dari ketekunan bekerja itulah, sambil senantiasa terus mengasah kemampuan dan
kearifan di bidang pemipaan, membuat mereka menjadi sangat ahli di bidangnya.
Sehingga tak heran,jika diketemukan bahwa para piping designer ini sudah ada yang
berumur sampai 60 tahun,atau istilahnya "sudah ubanan", dengan kemampuan
yang sungguh istimewa.
Pengalaman yang luas ,kemampuan yang tinggi di bidang piping,termasuk
didalamnya pemahaman akan proses yang terjadi di dalam sebuah piping system
pada sebuah proyek,ditambah pengalaman lapangan pada saat konstruksi, dengan
sendirinya akan menjadikan mereka sangat menguasai sistim pemipaan pada
sebuah proyek.

Sehingga wajar saja jika hamper seluruh Piping Lead Engineer yang ada dan sering
saya jumpai dan sempat bekerja sama dengan mareka dalam sepanjang karir saya
di bidang Piping Engineering adalah mereka yang berlatar belakang dan
berpengalaman sebagai Piping Designer.

3.7. Piping Material Control

2015 Teknik Pemipaan


20 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Grup Piping Material Control tidaklah selalu ada di setiap perusahaan EPC.
Terkadang grup ini disatukan ke dalam grup Piping Material Engineering. Dengan
kata lain, pekerjaan ini bisa dirangkap oleh Piping Material Engineer.
Di dalam melaksanakan tugasnya, PMC memberikan laporan kepada Lead Piping
Engineer.
Seorang PMC bertanggung jawab terhadap seluruh material pipa baik pipa itu sendiri
maupun komponen-komponen pipa lainnya.
Tugas PMC adalah seperti menginventaris jumlah kebutuhan akan material pipa,
seperti pipa, flanges, fittings, dan membuat Bill of Material, membuat requisition,
serta membuat bid tabulasi.
Sekali lagi, tugas PMC ini pada zaman sekarang sudah dirangkap oleh Piping
Material Engineer.

3.8. Piping Stress Engineering


Piping Stress Engineering adalah grup yang bisa dikatakan berperan cukup penting
di dalam menentukan keselamatan sebuah plant.
Hal ini lebih disebabkan oleh karena tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan
dari seorang Piping Stress Engineer yaitu memastikan bahwa seluruh disain dari
sistim pemipaan pada sebuah plant yang akan dibangun adalah sesuai dengan Code
dan Standard yang berlaku, serta akan aman beroperasi nantinya tanpa
menimbulkan permasalahan berat, seperti kecelakaan yang bisa memakan korban
nyawa dan harta.
Untuk itu, maka Piping Stress Engineer harus memeriksa semua disain dari jaringan
pemipaan pada sebuah plant yang akan dibangun tersebut.
Di dalam melakukan pemeriksaan tersebut, Piping Stress Engineer mempunyai dua
metode, yaitu:

Melakukan perhitungan analisis tegangan pada sistim pemipaan atau juga dikenal
dengan nama Piping Stress Analysis dengan menggunakan program komputer.
Metode ini disebut juga dengan metode "comprehensive analysis".
Tidak perlu melakukan perhitungan analisis tegangan atau Stress Analysis, cukup
dengan melakukan metode pendekatan atau menggunakan diagram.

Untuk lebih jauh dan lebih detail tentang Piping Stress Engineering ini akan dibahas
pada bab tersendiri

Daftar Pustaka

1.Roy A.Parisher,Robert A.Rhea,”Pipe Drafting and Design”,Gulf Professional


Publishing,Boston,Oxford,Johannesburg,Melbpurne,New Delhi,2007.

2.Sam Kannappan,P.E.,”Introduction to Pipe Stress Analysis”,Publisher John Wiley &


Sons,New York-Chichester-Brisbane-Toronto –Singapore,1986

3.Dony Agustinus ,” Pengantar Piping Stress Analysis dengan CAESAR II”,Entry Augustini
Publisher,London-Jakarta,2008.

4.Popov E.P.,Alih Bahasa :Zainal Astamar Tanisan ,”Mekanika Teknik (Mechanics of


Material) ”,Penerbit Erlangga,1989.

2015 Teknik Pemipaan


21 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5.Timoshenko,S.,Young D.H.,” Elements of Strength of Materials”,Publisher D.van Nostrad
Company,Maruzen Company,Ltd,1982.

2015 Teknik Pemipaan


22 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai