Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gusti Ngurah Caetanyadeva S

NPM : 030467826

Pertanyaan :
1. Jelaskan dimensi kualitas menurut Garvin dalam industri manufaktur  dan berikan
contoh/ penerapannya!
2. Jelaskan teori dan berikan contoh/ implementasinya mengenai Benchmarking!
3. Jelaskan pengukuran kinerja yang didukung JIT mengunakan sistem MRP!
Jawaban :
1. Menurut Garvin dimensi kualitas untuk indsutri manufaktur yaitu :
a. Performance. Yaitu kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri
b. Fature. Yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain
c. Realiability . yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalnnya
atau karean kemungkinan rusaknya rendah
d. Conformance. Yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah
ditetapkan
e. Durability. Yaitu tingkat keawetan produk atau lama umur produk
f. Serviceability. Yaitu kemudahan produk itu bila akan diperbaiki atau kemudahan
memperoleh komponen produk tersebut
g. Aesthetic. Yaitu keindahan atau daya Tarik produk tersebut
h. Perception. Yaitu fanatisme konsumen akan merek suatu prosuk tertentu karena
citra atau reputasi produk itu sendiri
2. Menurut Frost dan Fringle ada 4 teknik Benchmarking yaitu :
a. Internal benchmarking, yang dilakukan dengan membandingkan kinerja antar divisi
atau wilayah pasar yang ada dan dikerjakan oleh unit-unit intern dalam organisasi
atau perusahaan
b. Competitive benchmarking, yang dikerjakan dengan membandingkan kualitas produk
atau jasa secara langsung atas pesaing sejenis pada suatu pasar.
c. Functional benchmarking, yang merupakan pembandingan kapabilitas fungsi-fungsi
bisnis atas pesaing tertentu walaupun tidak dalam industry yang sejenis
d. Generic benchmarking, pembandingan atas pengembangan produk baru misalnya
dapat dilakukan pada aspek generiknya saja, bahkan dapat dilakukan di luar industry
yang sejenis

Contoh penerapan benchmarking :


Benchmarking Ford
Ford Taurus yang sangat sukses diperkenalkan sejak permulaan tahun 1980-an juga
merupakan hasil dari benchmarking. Ford mula-mula membuat identifikasi 400 ciri
dianggap paling penting bagi pembeli mobil di Amerika Serikat, kemudian
mengidentifikasi mobil pesaing (sebagian besar mobil Jepang) yang mempunyai ciri-ciri
tersebut, dan akhirnya membuat mobil (Taurus) yang mengabungkan ciri-ciri tersebut
dengan harga yang kompetitif dengan meniru metode produksi yang dilakukan
pesaingnya.
Taurus yang didesain ulang pada tahun 1992, sekali lagi didasarkan pada Benchmarking.
Pegangan pintu dan bensin irit Ford merupakan hasil benchmarking dari Chevy Lumina,
lampu depan halogen dan roda miring hasil benchmarking dengan Honda Accord, bola
lampu belakang yang mudah diganti dan control jendela hasil benchmarking dengan
Nissan’s Maxima, dan control radio jarak jauh hasil benchmarking dari Pontiac Grand
Prix.

3. Sistem Informasi Manufacturing (JIT & MRP System)


a. Pengertian Just In Time (JIT)/Definisi Konsep JIT
JIT (Just in Time) adalah suatu sistem yang memusatkan eliminasi aktivitas pemborosan
dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya
membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi .
Tujuan strategis JIT adalah :
1. Meningkatkan Laba
2. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1. Mengeliminasi atau mengurangi persediaan
2. Meningkatkan mutu
3. Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan harga jual
rendah dan laba meningkat)
4. Memperbaiki kinerja pengiriman
JIT pemanufakturan didasarkan pada konsep :
Hanya memproduksi produk sejumlah yang diminta oleh konsumen (kuantitas)
Memproduksi produk bermutu tinggi
Memproduksi produk berbiaya rendah
Memproduksi produk berdaur waktu yang tepat
Mengirimkan produk pada konsumen tepat waktu

b. Pengertian MRP/Material requirement planning


Material Requirement Planning / Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku)
: suatu konsep dalam manajemen produksi / operasi yang membahas tentang cara yang
tepat kuantitas dalam perencanaan kebutuhan bahan baku dalam proses produksi yang
cukup, sehingga bahan yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.
Penggunaan model persediaan MRP yang efektif mengharuskan manajer operasi
mengetahui hal-hal sebagai berikut :
(1) Jadwal induk produksi (apa yang akan dibuat dan kapan akan dilakukan),
contoh: pruduction master plan production budget
(2) Spesifikasi atau bill of material (bagaimana produk akan dibuat),
Contoh: Buku resep, production manual, kualitas standar.
(3) Ketersediaan persediaan (apa yang ada di persediaan),
Contoh: safety stock
(4) Pesanan yang harus dipenuhi kapan dan harus datang(apa yang dipesan),
Contoh: ROP
(5) Lead time (berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan berbagai
komponen , waktu yang terlama untuk suatu proses produksi terjadi).
Tujuan MRP :
(1) Meminimalkan (minimum = 0) persediaan dimana pembelian bahan baku dilakukan
sebatas yang diperlukan saja.
(2)Mengurangi risiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman ( jadwal udah
ditentukan) janji komitmen = realita
(3) Komitmen yang realistis, dimana jadual produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai
rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dapat dilakukan secara lebih
realistis
(4) Meningkatkan efisiensi, karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu
pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadual induk produksi
costnya lebih kecil disbanding benefit pada periode dlu sebelum MRP dan sesudah harus
lebih besar = (C<B)0 harusnya lebih kebil C<B)n

Manfaat MRP :
Ø Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen dan saat kapan dan karena apa?
( sesuai dengan waktu konsumen yang diinginkan)
Ø Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja ( memanfaatkan fasilitas semua
tanpa ada yang menganggur)
Ø Perencanaan dan penjadualan persediaan yang lebih baik ( ada fakta)
Ø Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan pergeseran pasar
Ø Tingkat persediaan menurun tanpa mengurangi pelayanan kepada konsumen (sesuai
dengan kegiatan perusahannya).

Manfaat Integrasi MRP dan JIT :


1.Penggabungan sistem MRP dan sistem JIT di dalam pabrik akan memberikan manfaat yang
terbaik dari keduanya
2.Penggabungan ini menghasilkan jadual utama / jadual induk produksi yang baik
3.Adanya kebutuhan persediaan yang akurat dari sistem MRP
4. Terlihat adanya penurunan persediaan barang dalam proses karena penggunaan sistem JIT
5. Sistem MRP sangat efektif dalam mengurangi persediaan

Anda mungkin juga menyukai