Perkembangan ialah suatu proses dari pertumbuhan dan perubahan fisik, perilaku, kognitif, dan emosional sepanjang kehidupan. Setiap individu akan mengembangkan sikap dan nilai yang mengarahkan pilihan, hubungan, atau pemahaman (Huberman, 2002). Salah satu periode dalam perkembangan adalah masa remaja. Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin adolescene yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984). Menururt Papalia dan Olds, masa remaja merupakan masa transisi yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia belasan tahun atau awal dua puluh tahun. Masa remaja adalah perkembangan antara masa kanak-kanak menuju dewasa. Masa ini menjadi salah satu periode penting dari rentang kehidupan, masa transisional dimana individu mencari identitas diri (Krori, 2011). B. Karaktersitik Remaja Secara umum, masa remaja dibagi menajdi dua, yaitu masa remaja awal (11/12-16/17 tahun) dan remaja akhir (16/17-18 tahun). Pada masa remaja akhir, individu sudah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa (Hurlock, 1990). Perubahan sosial pada masa remaja mencakup pola perilaku sosial yang lebih matang, pembuatan kelompok sosial yang baru, meningkatnya pengaruh teman sebaya, penanganan masalah, penerimaan sosial, dan munculnya nilai-nilai baru dalam memilih teman bergaul maupun pemimpin. Adapun minat-minat universal yang sangat penting pada masa remaja yakni, minat rekreasi, minat pribadi, minat pendidikan, minat sosial, minat religius, minat vokasional, minat dalam simbol status (Krori, 2011). Masa remaja tentu memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum maupun sesudahnya. Menurut Sidik Jatmika, kesulitan tersebut dapat bermula dari beberapa perilaku khusus, yakni: 1. Pengaruh orangtua sudah semakin lemah, sehingga remaja lebih mudah terpengaruh oleh teman-teman dan lingkungannya. Hal ini yang sering membuat remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan tersendiri yang berbeda bahkan bertentangan dengan keluarganya. 2. Remaja akan cenderung lebih labil dan sulit menerima nasihat dan pengarahan orangtua. Dia akan merasa terlalu percaya diri seiring dengan peningkatan emosinya. 3. Remaja mulai menyampaiakan hak dan kebebasannya untuk mengemukakan perndapat dan keinginannya. Bahkan hal ini dapat menciptakan ketegangan dan perselisihan dengan orang-orang terdekatnya, terutama keluarga. 4. Perubahan fisik dan keadaan pada masa remaja sangat signifikan, baik pertumbuhannya maupun seksualitasnya. Oleh sebab itu, remaja sering frustasi dan menyendiri. Menurut Gunarsa dan Mappiare, ciri-ciri yang paling menonjol secara klasifikasi dari perkembangan masa remaja ialah sebagai berikut: 1. Masa remaja awal. Biasanya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dengan ciri-ciri: suka mengembangkan pikiran baru, suka berkhayal, tidak stabil keadaannya, lebih emosional, mempunyai banyak masalah, mulai tertarik pada lawan jenis, munculnya rasa kurang percaya diri. 2. Masa remaja madya (pertengahan). Biasanya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dengan ciri-ciri: berkeinginan besar untuk mencoba hal baru, cenderung bersifat narsistik, sangat membutuhkan teman, berada dalam kondisi yang mudah gelisah, sering mengalami pertentangan dengan dirinya sendiri. 3. Masa remaja akhir. Ditandai dengan ciri-ciri: lebih matang dalam menghadapi masalah, aspek psikis dan fisik mulai stabil, meningkatnay beroikir realistis dan memiliki sikap pandang yang sudah baik, ketenangan emosional betambah, lebih banyak perhatian terhadap lambang kematangan.