c. hak milik
pasal 3-21 deklarasi tersebut menempatkan hak-hak sipil dan politik yang
pribadi
sewenang-wenag
8. hak untuk peradilan yang adil dan dengar pendapat yang dilakukan
12. hak atas perlindungan hukum terhadap serangan semacam itu dll.
1
Dalam Undang-undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM
tinggi dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintah dan setiap orang
tersebut yaitu:
dan penghargaan terhadap hak dan kebebasan dasar orang lain dan
2
bangsa sehingga mereka menolak berlakunya dokumen-dokumen
dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjiwai keseuruhan pasal dalam batang
memeluk agama dan untuk beribadat sesuai dengan agamanya dan hak
sebagai berikut:
3
jasmani maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan
telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga atau untuk suatu alasan
yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi apabila rasa sakit atau
ayat(4)/UU 39/1999/HAM
3. Anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18 tahun dan belum
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini dan
(pasal 1 ayat(6).
5. Komisi hak Asasi Manusia /KOMNAS HAM adalah lembaga mandiri yang
6. Pelanggaran hak asasi manusia yang berat adalah pelanggaran hak asasi
4
(b) UU. Nomor 26/2000/pengadilan HAM yang meliputi: kejahatan
(3)/UU/26/2000
9. Setiap orang adalah orang perorangan, kelompok orang, baik sipil, militer,
pelanggaran hak asasi manusia yang berat guna ditindak lanjuti dengan
11. Pelanggaran hak asasi manusia yang berat adalah pelanggaran hak asasi
ayat(2), UU No.26/2000)
12. Pengadilan hak asasi manusia yang selanjutnya disebut pengadilan HAM
5
2. Kebiasaan-kebiasaan internasional( internatonal cutoms)
4. Keputusan pengadilan (judical decisions) dan pendapat ara ahli yang telah
diakui kepakarannya.
mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin
mekanisme hukum yang berlaku, sebagaimana diatur pada pasal 1 ayat (6)
Inti sari Hak Asasi manusia (hard core rights) dari hukum HAM
adalah:
o prinsip legalitas dan hukum yang tidak berlaku surut (non retroactive).
6
dalam segala keadaan, walaupun negara tersebut dalam keadaan konflik
atau kekecauan. Ini yang dikenal sebagai inti dari hak asasi manusia.
A. Asas-asas dasar dan kebebasan dasar dalam UU No. 39/1999 Tentang HAM
Asas-asas dasar diwujudkan dalam pasal 3-8 UU No. 39/99 tentang HAM
Ayat (1) : setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang
sama dengan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani utnuk hidup
Ayat (2) : setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan perlakuan
hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan pengakuan yang
Ayat (3) : setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan
Pasal 4 ayat (1) : Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi,
didepan hukum, hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat di kurangi
Kebebasan dasar manusia menurut UU. No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
meliputi:
7
- hak memperoleh keadilan (pasal 17)
pasal 3-21 deklarasi tersebut menempatkan hak-hak sipil dan politik yang
- bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun hukuman yang kejam, tak
- Hak untuk peradilan yang adil dan dengar pendapat yang dilakukan oleh
8
- Bebas bergerak, hak untuk memperoleh suaka, hak atas suatu kebangsaan, hak
untuk menikah dan membentuk keluarga, hak untuk mempunyai hak milik,
- Hak untuk menghimpun dan berserikat, hak untuk mengambil bagian dalam
pemerintahan dan hak atas akses yang sama terhadap pelayanan masyarakat.
Sistem perlindungan hak asasi manusia PBB cenderung berbicara tentang dua
kategori utama yaitu hak-hak sipil dan politik dan hak-hak ekonomi, sosial dan
budaya yang pernah disebut sebagai hak generasi pertama dan hak generasi kedua.
tujuan sedangkan hak sipil dan politik adalah hak yang sesungguhnya cara berpikir
semacam ini telah ditolak oleh PBB pada penutupan Konferensi dunia tentang HAM
di wina tahun 1993, dimana wakil dari 171 negara mengesahkan deklarasi Wina yang
menyatakan semua hak asasi manusia bersifat universal, tak terbagi, salig tergantung,
saling terkait.
Munculnya hak generasi ketiga seperti hak rakyat dan hak solidaritas dan
hak atas pembangunan, hak atas perdamaian dan hak atas lingkungan yang
sehat.
BAB III
PENDAHULUAN
PBB tentang Hak-hak Asasi Manusia telah membuat draft Internasional bill Of
9
Rights berikutnya yaitu : The Internasional Covenant on civil and Political
Internasional tentang Hak-hak Ekonomi Sosial dan Budaya) dan The Optional
Protocol to the civil and Political Covenant (Protokol Fakultas pada perjanjian
Human Rights)1948
Discrimination)1965
d. Konvensi hak sipil dan politik (International Covenant On civil and Polical
Rights) 1966
10
(Convention Agains Torture and Other Cruel, Inhuman Or Degrading
wanita 1993
Genosida) 1948
INTERNASIONAL
PENDAHULUAN
11
A. PEMBENTUKAN MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL
beberapa asas umum hukum pidana yang berlaku dalam Statute ICC ini.
Antara lain asas Nullum Crimenh Sine Lege (tiada kejahatan tanpa undang-
undang (pasal 23) asas non rectoactivity ratione personae) tidak berlaku surut
asasi manusia juga bersumber pada pasal-pasal yang relevan dalam UUD
1945, yakni persamaan, hak sesama warga negara dalam hukum (pasal
27) hak berserikat dan berkumpul (pasal 28) hak untuk mendapatkan
32) dan jaminan bagi fakir miskin dan anak-anak untuk tidak
12
UU No 5 tahun 1998 dan Konvensi tentang penghapusan Segala
terlarang lainnya.
2009. untuk RANHAM 2004-2009 ini telah dibentuk suatu panitia Nasional
13
dan selanjutnya dapat membentuk kelompok kerja yang anggotanya trdiri dari
unsur instansi pemerintah, lembaga hak asasi manusia nasional, pakar dan
unsur masyarakat.
14
HI yang diratifikasi indo
a. Tahun 1998/1999:
b. Tahun 1999/2000
Genocide).
15
protection of the Rights of All Migrant wokers and Members of the
Families).
asasi manusia diatas perlu dilaksanakan secara arif dan bijaksana dan
16
2. Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita
Rights of
Tahun 1938.
17
2. Tahun 2005: Konvensi Perlindungan Hak-Hak Pekerja Migran dan
Anak.
Genosida;
Pengungsi
1. UUD 1945
18
5. Undang-undang Nomor 68 tahun 1958 tentang Ratifikasi Konvensi Hak
Politik Wanita;
manusia.
Manusia;
Berat.
Ramadhan, 2002:18)
19
1. Pengadilan HAM
ketentuan Pasal 104 ayat (1) Undang-undang nomor 39 Tahun 1999 tentang
crimes dan berdampak secara luas baik pada tingkat nasional maupun
20
mewujudkan supremasi hukum untuk mencapai kedamaian, ketertiban,
21
1. Pelanggaran HAM sebelumUndang-undang ini, diperiksa dan diputuskan
yang berat pelanggaran ham yang berat yaitu kejahatan Genosida dan
pelanggara HAM yang dilakukan dalam negeri dan juga dilakukan di luar
batas territorial wilayah negara RI oleh warga negara Indonesia. Adapun yang
anggota-anggota kelompok;
dalam kelompok;
22
e. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain
23
Daftar Isyi
Asas Asas Dasar dan Kebebasan Ham dalam Pasal Pasal uu 39/99………………………………….......7
ICC…………………………………………………………………………………………………………………………………......12
RanHAM…………………………………………………………………………………………………..…………………………13
Pengadilan Ham……………………………………………………………………………………………………...………….20
Extraordinarycrime…………………………………………………………………………………..…………………………20
Ketentuan Ad-Hoc………………………………………………………………………………………………...……………21
Genosida…………………………………………………………………………………………………………………………….23
24