com/berita/baca/hol16459/kontrak-
diputus-upah-pun-hangus
KASUS
Lewat kantor hukum Adams & Co, Francois menggugat SIS. Dalam surat
gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Jakarta, Francois
menjelaskan ia dipekerjakan oleh SIS sejak 1 Juli 2006 hingga 31 Mei 2008,
alias 23 bulan. Pada 30 Nopember 2006 Francois di PHK karena gagal
dalam masa percobaan. Merasa dirugikan, Francois meminta ganti rugi
sebesar Rp. 394 juta. Rinciannya, ialah sisa gaji Rp. 20 juta per bulan dan
tunjangan transpor dan akomodasi sebesar Rp. 2 juta per bulan yang belum
dibayar SIS sejak PHK hingga akhir masa kontraknya.
Analisa
Dalam melaksanakan PHk ini Pihak SIS tidak melakukan segala upaya yang
harus dilaksanakan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja, selain itu
maksud pemutusan hubungan kerja tersebut tidak dirundingkan terlebih dulu
oleh pihak SIS dan Francois, dan pengusaha (SIS) hanya dapat memutuskan
hubungan kerja dengan pekerja setelah memperoleh penetapan dari
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industria. Kalaupun ingin
melakukan PHK seharusnya pihak SIS harus melalui proses PHK yang diatur
oleh undang-undang sebagaimana diatur dalam pasal 151 UU No. 13 Tahun
2003.
Pembuatan kontrak kerja yang dibuat secara PKWT terhadap tenaga pendidk
tidak sinkron pula terhadap hak para pendidik untuk mendapat jaminan
kesejahteraan social yang memadai sebagaimana yang telah diatur dalam
pasal 40 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003. Dengan pembuatan kontrak kerja
secara PKWT terhadap pendidik seperti tidak menghargai peran-peran
tenaga pendidik dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan bagi
peserta didik.