USULAN PENELITIAN
1. Kasus Posisi
3
Izin diberikan oleh Bupati Kutai Timur dengan cakupan wilayah 400 kilometer persegi
dengan lokasi 110 kilometer kearah Barat Daya dari Sanggata Kabupaten Kutai Timur
4
Churchill dan Planet, (Decision on Jurisdiction) Op. Cit. para.20
5
dengan pembagian saham masing masing 98:2 (BKPM, No.1304/I/PMA/2005, 23
November 2005)
6
Planet Mining Pty Ltd adalah sebuah perusahaan berjurisdiksi dan terdaftar pada
hukum Australia, perusahaan dengan status kepemilikan 100% dari Churchill Mining Plc. Pada 24
April 2006, akuisisi PT.ICD oleh Churchill Mining Plc dan Planet Mining Pty Ltd telah mendapat
persetujuandari BKPM atas dasar penerusan keputusan sebelumnya pada tahun 2005 Dan talah
terdaftar pada 8 April 2008 di Kementerian Hukum dan HAM terkait nota perubahan kepemilikan
saham
3
7
Churchill dan Planet (Decision on Jurisdiction). Op. Cit, Para.25
8
Ani Setiawan Rinaldi dan Florita merupakan pemilik saham keseluruhan atas PT.RTM,
PT.RTP, PT.RS, dan PT.RP
9
Churchill dan Planet (Decision on Jurisdiction). Op. Cit Para. 26
10
Ibid, para.29. Sertifikat Keputusan Bupati Kutai Timur terkait : No.
38/02.188.45/HK/IV/2008, No. 39/02.188.45/HK/IV/2008, No. 40/02.188.45/HK/IV/2008, No.
37/02.188.45/HK/IV/2008
11
Churchill dan Planet (Decision on Jurisdiction), Op. Cit., para.30
4
12
Churchill dan Planet (Decision on Jurisdiction) Ibid, para 38
13
Ibid., para 32. Keputusan Bupati Kutai Timur terkait : No. 188.4.45/118/HK/III/2009,
No. 188.4.45/119/HK/III/2009, No. 188.4.45/116/HK/III/2009, No. 188.4.45/117/HK/III/2009
14
Berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan pada Pasal 38 Ayat (3) Undang-Undang
No.41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan : “Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan
pertambangan dilakukan melalui pemberian izin pinjam pakai oleh Menteri dengan
mempertimbangkan batasan luas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan” jo.
Pasal 50 Ayat (3) g : Setiap orang dilarang melakukan kegiatan penyelidikan umum atau
eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang di dalam kawasan hutan, tanpa izin Menteri;
5
15
Surat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Bupati Kutai Timur No.:
S.10/Menhut-III/Rhs/2010 didukung dengan surat pemberitahuan dari Dinas Pertambangan Kutai
Timur
16
Putusan Bupati Kutai Timur : No. 540.1/K.443/HK/V/2010, No.
540.1/K.444/HK/V/2010, No. 540.1/K.441/HK/V/2010, No. 540.1/K.442/HK/V/201. Didasari Pada
Haknya pada ketentuan Perundang-undangan Pasal 119 a Undang-Undang No.4 Tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara : IUP atau IUPK dapat dicabut oleh Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya apabila: a. pemegang IUP atau
IUPK tidak memenuhi kewajiban yang ditetapkan dalam IUP atau IUPK serta peraturan
perundang-undangan;
17
Terdaftar atas Kasus No. 31/G/2010/PTUN.SMD, No. 32/G/2010/PTUN.SMD, No.
33/G/2010/PTUN.SMD, dan No. 31/G/2010/PTUN.SMD
18
Putusan No. 31/G/2010/PTUN.SMD, No. 32/G/2010/PTUN.SMD, No.
33/G/2010/PTUN.SMD, dan No. 31/G/2010/PTUN.SMD.
19
Churchill dan Planet, Decision on Jurisdiction Op. Cit, Para.284
6
Setiawan Rinaldi dan Florita dalam PT.TCUP kepada PT.ICD batal demi
hukum.20
20
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta SelatanNo. 604/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel
21
Churchill Mining and Planet Mining v Indonesia, ICSID (W.Bank) Case No.12/14 and
12/40 (Award), para. 11
22
Churchill’s Request for Arbitration
23
Churchill Mining and Planet Mining v Indonesia, ICSID (W.Bank) Case No.12/14 and
12/40 (Application for Annulment), para. 12
24
Ibid, para. 42
25
Ibid, 43
26
Churchill dan Planet (Decision on Jurisdiction), Op. Cit, para.524
7
Pada Maret 2017, pihak Churhchill Mining PLC dan Planet Mining
LTd mengajukan pembatalan putusan Tribunal tersebut.28 Dalam
gugatannya Para Penggugat membawa beberapa pembelaan baru dan
beberapa gugatan baru, salah satunya adalah menyatakan bahwa
Tribunal gagal dalam mempertimbangkan perlanggaran Pemerintah
Indonesia atas Prinsip Unjust Enrcichment.29 Dimana sebelumnya Panel
menilai bahwa prinsip ini beserta gugatan lainnya tidak dilanggar
Pemerintah Indonesia dengan dengan berpatokan pada terbuktinya
seluruh dokumen yang menjadi dasar gugatan Para Penggugat adalah
palsu (Forged and Void)30. Dalam gugatan barunya Para Penggugat
membawa pembelaan bahwa meskipun dokumen dasar gugatan terbukti
palsu, dengan tidak berjalannya proyek pertambangan, Pemerintah
Indonesia telah menikmati secara tidak berdasar(Unjustly Enriched) atas
sejumlah modal yang telah tanamkan sebesar US$ 70 Juta, dan telah
menikmati secara tidak berdasar Hak Cipta atas informasi informasi
tambang yang telah diberikan oleh Churchill Mining Plc dan Planet Mining
Pyt Ltd kepada Pemerintah Indonesia.31
27
Ibid, para. 508
28
Churchill dan Planet (Application for Annulment), Op. Cit
29
Churchill dan Planet (Awards),Op. Cit Para. 159
30
Churchill dan Planet (Application for Annulment), Loc.Cit, Para. 532
31
Churchill dan Planet (Decision on Jurisdiction) Op. Cit Para. 159
8
diadili oleh arbitrase ad-hoc.32 Dalam kasus ini, perkara berawal dari
terdapatnya penerapan kebijakan oleh USSR yang mengakibatkan suatu
kondisi kontrak konsesi antara USSR dan perusahaan tambang Lena
Goldfields menjadi fatal terhadap bisnis perusahaan. Perusahaan
mengklaim atas kerugian yang dideritanya sebagai wanprestasi terhadap
kontrak atau secara alternatif mengajukan restitusi atas seluruh nilai asset
yang dimiliki perusahaan yang dinilai bahwa Pemerintah telah
diuntungkan secara tidak berdasar (unjustly enriched).33
Panel arbitrase ad-hoc pada saat itu hanya memiliki waktu satu
hari untuk mempertimbangkan segala aspek dalam klaim ini melawan
sebuah pemerintahan dan yang pada akhirnya memutus atas kerugian
tersebut dalam prinsip Unjust Enrichment, berdasarkan pada hukum Uni
Soviet dan Hukum yang hidup di Eropa pada saat itu Panel memutus dan
menyatakan sebagaimana berikut :
32
VV Veeder, 1998 dalam Ana Vohryzek, Unjust Enrichment Unjustly Ignored:
Opportunities and Pitfalls in Bringing Unjust Enrichment Claims under ICSID, 31 Loy. L.A. Int' l &
Comp. L. Rev. 501, 2009, H. 520
33
Ibid
9
2. Permasalahan Hukum:
1. Apakah Pemerintah Indonesia melanggar hukum
internasional terhadap prinsip Unjust Enrichment sebagaimana digugatkan
dalam permohonan pembatalan putusan ICSID Kasus No. 12/14 dan
12/40 oleh Penggugat?
2. Apakah Pemerintah Indonesia sebagai Tergugat
berkewajiban untuk bertanggung jawab dalam bentuk restitusi atau
kompensasi berdasarkan gugatan pelanggaran terhadap prinsip Unjust
Enrichment?
B. PEMERIKSAAN DOKUMEN
34
Churchill dan Planet (Award), Op. Cit Para. 3, dan Churchill’s Request for Arbitration
35
Perjanjian BIT Indonesia-Inggris, London, 1977, Art. 7
11
(a) in accordance with the laws and regulations of the Party which has
admitted the investment to the competent judicial or administrative bodies
of that Party; or
(b) to the International Centre for the Settlement of Investment Disputes
("the Centre") for the application of the conciliation or arbitration
procedures provided by the 1965 Convention on the Settlement of
Investment Disputes between States and Nationals of Other States ("the
Convention").“36
tersebut.38 Churchill Mining Plc dan Planet Mining Pyt Ltd merupakan
perusahaan yang telah terdaftarkan legalitasnya di Negara Inggris dan
Austraia yang dapat ditafsirkan tergolong dalam unsur pada poin b Article
25 sebagai “National of another Contracting State”
38
https://icsid.worldbank.org/en/Documents/icsiddocs/List%20of%20Contracting
%20States%20and%20Other%20Signatories%20of%20the%20Convention%20-%20Latest.pdf.
Diakses pada 15 Desember 2018 pukul 05.36 WIB.
39
BKPM, No.1304/I/PMA/2005, 23 November 2005
40
BIT Inggris, Op. Cit, Art 2 (1)
41
BIT Australia, Op. Cit, Art. III (1) (a)
13
Pasal 2
“BPKM mempunyai tugas melaksanakan koordinasi kebijakan dan
pelayanan di bidang penanaman modal berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan..”44
Pasal 3 (l)
“Dalam melaksanakan tugas tersebut pada Pasal 2, BKPM
menyelenggarakan fungsi pemberian pelayanan perizinan dan fasilitas
penanaman modal”45
46
ICSID Convention, Op. Cit, Article 36
47
Keputusan Presiden No.30 Tahun 2012 Tentang Penunjukan Pemerintah
Kabupaten Kutai TImur Untuk Menjadi Pihak Dalam Proses Arbitrase International Centre
For Settlements Of Investment Disputes Terkait Gugatan Churchill Mining
48
Keputusan Presiden No.78 Tahun 2012 Tentang Penugasan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia, Menteri Dalam Negeri, Jaksa Agung, dan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Sebagai Kuasa Hukum Presiden Republik Indonesia
Dalam Penanganan Gugatan Arbitrase di International Centre For Settlements Of
Investment Disputes Terkait Gugatan Churchill Mining Kepada Pemerintah Republik
Indonesia
16
(2) Penggugat
(a) Menolak segala permohonan Tergugat,
(b) Memutus Tergugat untuk membayar biaya persidangan yang
timbul dari Penggugat secara penuh
“Forged documents preceded and followed them in time with the Re-
Enactment Decrees, which under a non-authentic signature purported to
revoke the revocation of the Exploitation LicensesThe accumulation of
forgeries both before and after the Exploitation Licenses show that,
irrespective of their lawfulness under local law, the entire EKCP was
fraudulent, thereby triggering the inadmissibility of the claims under
international law”51
“The Claimants also pointed to the wide range of IP that they had
generated for the EKCP, including:
(a) work plans and budgets for general survey, exploration and
exploitation/production;
(b) quarterly activity reports, including drilling data and results; and
(c) feasibility studies.”56
56
Ibid. para. 160.
57
Churchill and Planet (Application for Annulment). Op. Cit, para. 162-163
20
DAFTAR PUSTAKA
PERATURAN
ICJ Statute, Den Haag, 1945
Perjanjian Billateral Investment Treaty Indonesia-Inggris, London,
1977
Perjanjian Billateral Investment Treaty Indonesia-Australia, Jakarta
1993
ICSID Convention, Washington DC, 1966,
Undang-Undang No.41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
Undang-Undang No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
Perubahan atas Undang-Undang Nol.1 Tahun 1967
Undang-Undang No.4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara
Keputusan Presiden No.90 Tahun 2007 Tentang Badan Koordinasi
Penanaman Modal
58
Ibid., para 165
59
Nota pembuktian Penggugat (Claimant’s Reply Memmorial) Para.221
21
JURNAL
Ana Vohryzek, Unjust Enrichment Unjustly Ignored: Opportunities
and Pitfalls in Bringing Unjust Enrichment Claims under ICSID,
31 Loy. L.A. Int' l & Comp. L. Rev. 501, 2009
OUTLINE
A. Kasus Posisi
B. Permasalahan Hukum
1. Apakah Pemerintah Indonesia melanggar hukum
internasional terhadap prinsip Unjust Enrichment
sebagaimana digugatkan dalam permohonan
pembatalan putusan ICSID Kasus No. 12/14 dan
12/40 oleh Penggugat?
22
A. Kesimpulan
B. Saran
24