Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang,
dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat
menerima dan menanggapi secara langsung.
Menurut Miller komunikasi interpersonal terjadi di antara dua orang yang saling
berdekatan, yang mampu memberikan umpan balik dengan cepat dan menggunakan berbagai
macam indera.
b. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.
“Dalam keperawatan, seorang perawat perlu menjalin keakraban dengan pasien. Tidak
sekadar hanya memberikan obat-obatan, tetapi jika diperlukan dapat memberi masukan-
masukan berkaitan dengan proses kesembuhan si pasien,” kata Wardoyo, Kepala Ruang
Mawar II. Oleh karena itu perlu dikembangkan perasaan empati.
“Dalam keperawatan, tidak ada yang di atas atau di bawah, melainkan yang ada adalah
keseimbangan antara pemberi layanan (perawat) dan penerima jasa (pasien),” ungkap Toni,
salah satu perawat Mawar III. Dalam proses keperawatan ada beberapa kasus, bahwa
hubungan perawat-pasien tidak hanya terjadi di dalam rumah sakit (asuhan keperawatan),
tetapi bisa berlanjut hingga di luar keperawatan
Cara menjalin keakraban tersebut dilakukan dengan: menampilkan sikap ramah dan
sopan, agar tidak memberi kesan galak. Kemudian memberi salam kepada pasien, seperti
“Selamat pagi atau selamat siang Bu!”. Menanyakan nama atau memanggil pasien dengan
menyebut namanya. Selain itu juga dengan menanyakan kondisi pasien, lalu menjelaskan
tindakan medis yang akan dilakukan. Seperti “Pak, ini harus disuntik untuk mengurangi rasa
sakit,” tutur Soeparsi, Kepala Ruang Mawar III.
3.Fase Evaluasi
Setelah para perawat bertemu dengan pasien untuk melakukan tindakan medis, langkah
selanjutnya yaitu perawat mengadakan koordinasi melalui rapat terbatas yang dipimpin oleh
kepala ruang. Dalam rapat ini, masing-masing perawat melaporkan tentang perkembangan
kondisi kesehatan pasien dan tindakan keperawatan (medis) yang telah dilakukan kepada
kepala ruang. Jika ada permasalahan-permasalahan yang dihadapi perawat kaitannya dengan
tugasnya maka perawat juga bisa meminta saran dari kepala ruang maupun rekan sesama
perawat.
4.Fase Dokumentasi
Setelah para perawat mengadakan rapat koordinasi, maka langkah terakhir yaitu
pendokumentasian seluruh kegiatan ke dalam catatan atau rekaman medik. Melalui catatan
medik inilah dapat diketahui mengenai perkembangan kesehatan pasien, untuk kemudian
dipakai sebagai acuan untuk program-program keperawatan selanjutnya. Di samping itu
catatan medik ini juga dapat digunakan oleh dokter sebagai acuan dalam memberikan
tindakan medis. Secara keseluruhan, tindakan keperawatan secara rutin dilaksanakan setiap
pagi mulai pukul setengah delapan sampai pukul setengah sepuluh pagi. Karena sesuai jadwal
di rumah sakit, jam sepuluh sampai jam dua belas adalah waktu untuk berkunjung.