Anda di halaman 1dari 2

Diduga korupsi Jampersal, bidan di Riau dituntut 1,5 tahun

PERISTIWA | Rabu, 7 Mei 2014 16:40:03

Reporter : Abdullah Sani

Merdeka.com - Fakhriah (45), seorang bidan di Puskemas Kecamatan Tapung Hulu,


Kabupaten Kampar, Riau, dituntut 1,5 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan
Negeri Bangkinang, Rabu (7/5). Fakhriah didakwa telah melakukan tindak pidana korupsi
manipulasi bantuan dana Jaminan Persalinan (Jampersal) warga miskin di Kecamatan
Tapung Hulu.

Jaksa menilai, Fakriah melanggar  Pasal 3 junto Pasal 18 Undang-undang RI Nomor 31


Tahun 1999, tentang Pemberantasan Tipikor. Selain itu, Ia juga dituntut membayar denda
Rp 50 juta subsider 3 bulan.

Demikian diterangkan JPU Effendi di hadapan Masrizal, majelis hakim Pengadilan Tipikor
Pekanbaru dalam pembacaan amar tuntutan. "Selain itu, terdakwa juga diwajibkan
membayar uang pengganti sebesar Rp 60.500.000 atau subsider 6 bulan kurungan," kata
Efendi.

Usai membacakan amar tuntutan JPU, majelis hakim menunda persidangan hingga pekan
depan. Dalam dakwaan jaksa disebutkan, kasus dugaan korupsi yang terjadi pada 2011 lalu
itu bermula saat terdakwa menggelembungkan tagihan Jampersal.

Ketika itu, beberapa bidan di kecamatan mengajukan klaim dana Jampersal untuk 48 pasien
ke Dinkes Kabupaten Kampar melalui Puskesmas Tapung Hulu. Dalam pengajuan dana
tersebut, terdakwa menambah jumlah penerima bantuan Jampersal menjadi 216 pasien.

Pihak Pemkab Kampar melalui Dinkes Kampar lalu mencairkan dana sebesar Rp 90,7 juta
dengan perhitungan satu pasien mendapatkan Rp 420 ribu. Setelah dana bantuan didapat,
terdakwa malah menyalurkannya kepada bidan hanya sebesar Rp 20 juta, dengan perincian
48 pengajuan pasien dikalikan Rp 420 ribu. Sementara sisanya sekitar Rp 70,5 juta diambil
untuk kepentingan atau memperkaya diri sendiri oleh terdakwa.

Anda mungkin juga menyukai