PENDAHULUAN
Dimensi kemajuan ini paling tidak membuka peluang emas terhadap laju
perubahan di bidang sektor pendidikan yang memerlukan peran dan
tanggung jawab moral manusia dan negara melalui adanya maknanisme
perencanaan dalam manajemen pendidikan sebagai tonggak utama yang
dapat menghasilkan tingkat pencapaian peradaban, wawasan, dan
pendidikan di lingkungan masyarakat.
1
(Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional).
2
Ketiga indikator tersebut tentu dapat diindikasikan dengan adanya model
manajemen pendidikan di berbagai lembaga pendidikan seperti perguruan
tinggi, dan juga lembaga pendidikan Islam lainnya seperti model
manajemen pendidikan yang diterapkan di sebagian besar pesantren. Semua
itu melalui sistem perencanaan yang sudah terstruktur.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Perencanaan
1. Deskripsi Soal Perencanaan
Perencanaan berasal dari kata rencana yang mendapat awalan “pe” dan
akhiran “an”, berarti suatu proyeksi aktifitas yang akan dilakukan. Dalam
bahasa Inggris perencanaan disebut dengan istilah planning, misalnya
administrative planning (perencanaan administrasi), city planning
(perencanaan kota), curriculum planning (perencanaan kurikulum). Roger
5
A. Kaufman, seorang tokoh pendidikan dari United State International
University, mendefinisikan perencanaan pembelajaran sebagai proyeksi
yang akan dilakukan oleh pendidik untuk mencapai tujuan. Perencanaan dan
tujuan ditetapkan sebelum aktifitas dilakukan. (Munir, 2016, 1).
Perancanaan-perencanaan tersebut merupakan bagian dari upaya
perwujudan sebuah pengembangan dalam manajemen pendidikan.
Dari sisi ini, tujuan lebih fokus dalam menitikberatkan pada arah yang
hendak dicapai dari suatu proses kegiatan. Sedangkan, manfaat dimaknai
sebagai kegunaan dari suatu hasil yang telah didapat atau lebih menitik
beratkan pada hasil guna suatu produk dari proses kegiatannya.
2. Definisi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu hal penting yang perlu dibuat untuk
setiap usaha dalam rangka mencapai suatu tujuan. Demikian pula dalam
pendidikan Islam, perencanaa harus dijadikan langkah pertama yang benar-
benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan.
(Muhammad Sahnan, 2017, 144).
6
Sedangkan definisi perencanaan menurut sebagian ahli sebagai berikut;
(Setyo Hartanto, 7-8).
1) Tjokroaminoto
2) Atmosudirdjo
3) Siagian
4) Dior
5) Usman
7
Selain keberhasilan juga dalam perencanaan sekalipun menjadi
barometer utama suksesnya pelaksanaan kegiatan dan bermaknanya proses
pengendalian kegiatan serta menjadi kunci bagi efisiensi pemanfaatan
berbagai sumber daya dan efektifitas dalam pencapaian suatu tujuan.
(Mohammad Mustari & M. Taufik Rahman, 2014, 3).
3. Definisi Pendidikan
8
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan
merupakan proses mensejajarkan sesama manusia dimana terdapat interaksi
antara pengasuh dengan peserta didik sehingga pada akhirnya dapat
menciptakan masyarakat Madani dalam suatu pemerintahan atau negara.
Antara lain salah satu tujuan pendidikan yang bersifat eksternal tersebut
telah melatarbelakangi pandangan klasik tentang perencanaan pendidikan,
yaitu; (Manap Somantri, 2014, 3-4).
9
3) Perencanaan strategis (strategic planning), yaitu perencanaan yang
disusun berdasarkan skala prioritas, sehingga berbagai sumber daya
yang ada dapat diatur dan dimanfaatkan secermat dan seefisien
mungkin.
4) Perencanaan operasional (operational planning), yang mencakup
kegiatan pengembangan dari perencanaan strategis.
B. Pentingnya Perencanaan
10
3) Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan, meliputi
perencanaan makro, perencanaan mikro, perencanaan sektoral,
perencanaan kawasan, dan perencanaan proyek.
4) Perencanaan dari Dimensi Jenis, meliputi perencanaan dari atas ke
bawah, perencanaan dari bawah ke atas, perencanaan menyerong
kesamping, perencanaan mendatar, perencanaan menggelinding dan
perencanaan gabungan dari atas ke bawah dan bawah ke atas.
D. Langkah-langkah Perencanaan
11
b) Membuat perkiraan (forecasting): memperkirakan kecenderungan,
antisipasi keadaan untuk mencapai tujuan.
c) Menyusun strategi (strategy arranging): menentukan cara, taktik, hal-
hal istimewa, dan waktu yang dibutuhkan guna mencapai tujuan.
d) Menyusun program (programming): menentukan prioritas, tahapan,
perincian, kegiatan, dan penjadwalannya.
e) Membuat anggaran (budgeting): mengalokasikan sumberdaya untuk
setiap unit usaha dan rencana keuangan yang mencerminkan kegiatan
usaha.
f) Membuat prosedur kerja (work proceduring): menentukan standarisasi
proses kerja.
g) Membuat pola kebijakan (policy making): pengambilan keputusan
pada urusan-urusan penting yang terjadi secara berulang berdasarkan
petunjuk teknis pelaksanaan.
12
Perencanaan pendidikan merupakan suatu usaha melihat ke masa depan
dalam hal menentukan kebijaksanaan, prioritas dan biaya pendidikan
dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada dalam bidang
ekonomi, sosial dan politik untuk mengembangkan potensi sistem
pendidikan nasional, memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang
dilayani oleh sistem tersebut.
Berdasarkan dari definisi para pakar tersebut maka dapat diambil benang
merah tentang definisi perencanaan pendidikan yaitu suatu proses kegiatan
di awal dari kegiatan pembangunan pendidikan dalam rangka
pelaksanaannya memperoleh hasil proses mensejajarkan sesama manusia
dimana terdapat interaksi antara pengasuh dengan peserta didik sehingga
pada akhirnya dapat menciptakan masyarakat Madani dalam suatu
pemerintahan atau negara.
13
Untuk meraih keberhasilan dalam pendidikan tidaklah lepas dari
perencanaan, karena dalam perencanaan-perencanaan itulah disusun target-
target atau harapan-harapan dan juga metode-metode yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan itu agar menghasilkan produk yang
maksimal.
14