Ketika seorang guru Al Qur’an akan mengajarkan metode UMMI harus menguasai 7 tahapan
pembelajaran Al Qur’an Metode UMMI yang harus dilaksanakan berturut-turut, yaitu antara
lain:
1. Pembukaan, yaitu guru mengkondisikan siswa dengan membuat lingkaran baik itu di
atas kursi maupun lesehan dengan menggunakan meja dengan formasi “U”
memastikan siswa siap belajar, dilanjutkan dengan membaca doa sebelum berlajar
secara bersama-sama.
2. Apersepsi, yaitu mengulang materi yang diajarkan dan dikaitkan dengan materi yang
akan diajarkan pada hari ini.
3. Penanaman Konsep, yaitu menjelaskan materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan
pada hari ini pada peraga UMMI yang diberi gasir bawah. Pada penanaman konsep
ada kalimat penanaman konsep yang sudah baku ditetapkan oleh UMMI pusat.
4. Pemahaman Konsep, yaitu memahamkan kepada siswa terhadap konsep yang telah
diajarkan dengan cara mengulang-ulang contoh dibawah pokok bahasan di peraga
UMMI.
5. Latihan/ Keterampilan, yaitu melancarkan bacaan siswa dengan cara mengulang-
ulang contoh pada buku jilid UMMI dengan cara baca simak murni (salah satu siswa
membaca dan yang lainnya menyimak). Ketika baca simak murni itu jilidnya sama
dan halamannya juga sama.
6. Evaluasi, yaitu pengamatan sekaligus penilaian masing-masing siswa pada buku
prestasi terhadap kemampuan dan kualitas bacaan siswa. Nilainya apabila lancar
tanpa kesalahan (A), kesalahan 1 kali (B+), kesalahan 2 kali (B) dan kesalahan 3 kali
(C), apabila kesalahan lebih dari 3 kali berarti harus dilakukan remdial.
7. Penutup, yaitu pengkondisian siswa untuk kembali tertib, dilanjutkan dengan do’a
penutup dan salam dari guru Al Qur’an.
Hal 1 : Fathah Diikuti Alif Dibaca Panjang 1 Ayunan, Contohnya : Bana – Baana # Tana –
Taana
Hal 4 : Fathah Panjang Dibaca Panjang 1 Ayunan, Seperti Panjangnya Fathah Diikuti Alif
Contohnya: Yataamaa Sama dengan Yataamaa
Hal 6 : Kasroh Diikuti Ya’ Sukun Dibaca Panjang 1 Ayunan, Contohnya : Bina – Biina #
Tina – Tiina
Hal 9 : Kasroh Panjang Dibaca Panjang 1 Ayunan, Seperti Panjangnya Kasroh Diikuti Ya
Sukun, Contohnya Hii Sama Dengan Hii Sama dengan Hii
Hal 11 : Dhommah Diikuti Wawu Sukun Dibaca Panjang 1 Ayunan, Contohnya Buna –
Buuna # Tuna – Tuuna
Hal 16 : Dhommah Diikuti Wawu Sukun Ada Alifnya Dibaca Panjang 1 Ayunan, Seperti
Panjangnya Dhommah Diikuti Wawu Sukun, Contohnya Qoolu = Qooluu
Hal 1 : Setiap Huruf Lam Sukun Ditekan Membacanya, Contohnya : Ha – Hal # Ti – Til
Hal 2 : Lam Sukun Ditekan Membacanya Walaupun Ada Huruf Alif-Nya, Contohnya: Mal =
Mal # Fil = Fil
Hal 7 : Fathah Diikuti Ya’ Sukun Sukun Ditekan Membacanya, Contohnya: A-Ai-Aina
Hal 14 :
Hal 1 : Fathatain Jika Diwaqafkan Dibaca Panjang 1 Ayunan / Fathah Panjang Jika
Diwaqafkan Dibaca Panjang 1 Ayunan
Hal 7 : Nun Tasydid Dan Mim Tasydid Dibaca Dengung Yang Lama
Hal 11 : Nun Sukun Atau Tanwin Jika Bertemu Huruf Ya’, Nun, Mim, Wawu Dibaca
Dengung Yang Lama
Hal 13 : Mim Sukun Jika Bertemu Mim Maka Dibaca Dengung Yang Lama
Hal 14 : Mim Sukun Jika Bertemu Ba’ Maka Dibaca Dengung Yang Lama
Hal 16 : Nun Sukun Jika Bertemu Ba’ Maka Dibaca Dengung Yang Lama
Hal 19 : Lafadz Allah Jika Didahului Fathah Dan Dhammah Maka Dibaca “Lo”
Hal 4 : Ba’, Qaf, Jim Bertasydid Jika Diwaqafkan, Maka Ditekan Lalu Dipantulkan
Membacanya
Hal 5 : Nun Sukun Atau Tanwin Jika Bertemu Lam Dan Ra’ Tidak Dibaca Dengung
Hal 7 : Nun Sukun Atau Tanwin Bertemu Hamzah, Dan Ha’ Dibaca Jelas
Hal 9 : Nun Sukun Atau Tanwin Bertemu Ha Dan Kha’ Dibaca Jelas
Hal 10 : Nun Sukun Atau Tanwin Bertemu ‘Ain Dan Ghain Dibaca Jelas
Hal 11 : Nun Sukun Atau Tanwin Bertemu Hamzah, Ha’, Ha, Kha, ‘Ain Dan Ghain Dibaca
Jelas
Hal 13 : Nun Iwadl Jika Diawal Tidak Dibaca, Jika Ditengah Maka Dibaca “Ni”
Hal 14 : Setiap Bacaan “Ana” “Na” Nya Dibaca Pendek, Jika Terpaksa Waqaf Dibaca
Panjang 1 Ayunan