Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL “EFFECTIVENESS OF PROGRESSIVE MUSCLE

RELAXATION TECHNIQUE ON ANXIETY AMONG ELDERLY ” DI


WISMA ANGGREK UPT PSTW BONDOWOSO KABUPATEN
BONDOWOSO

oleh
Aisyah Imaniar, S.Kep
NIM 152310101225

KEMENTRIAN RISET, TEHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Analisis Jurnal

Penulis 1. G S Tak
2. S K Maheshwari
3. Manpreet Kaur
Judul Effectiveness of progressive muscle relaxation technique on
anxiety among elderly
Nama Jurnal, International Journal of Therapeutic Applications, Volume 32,
Edisi, Tahun 2016, 48-54
Latar Belakang Lansia adalah periode akhir dalam rentang hidup. Periode ini
adalah periode di mana orang "menjauh" dari periode
sebelumnya yang diinginkan. Seperti halnya periode lainnya
dalam rentang lansia ditandai dengan perubahan fisik dan
psikologis tertentu. Efek dari perubahan ini untuk menentukan,
sebagian besar apakah pria dan wanita lanjut usia akan
melakukan penyesuaian pribadi dan sosial yang baik atau
buruk. Sebagian besar gangguan kecemasan dimulai pada
dewasa awal hingga dewasa menengah, tetapi beberapa muncul
untuk pertama kalinya setelahnya usia 60 tahun. Kerapuhan
sistem saraf otonom pada orang tua dapat menjelaskan
perkembangan kecemasan setelah stresor utama. Penuaan
bukan merupakan faktor risiko untuk kecemasan tetapi lebih
merupakan faktor pelindung. Namun, beberapa faktor risiko
biologis, psikologis, dan sosial untuk gangguan kecemasan
telah diidentifikasi untuk orang dewasa yang lebih tua.
Tujuan Tujuan penelitian adalah untuk menilai efektivitas teknik
relaksasi otot progresif pada kecemasan lansia yang tinggal di
beberapa panti jompo terpilih.
Metodologi Desain penelitian Quasi-experimental dengan pendekatan
penelitian kuantitatif digunakan untuk melakukan penelitian.
60 lansia (30 dalam kelompok eksperimen dan 30 dalam
kelompok kontrol) dipilih melalui teknik convenience sampling
untuk studi. Data dikumpulkan melalui metode wawancara
menggunakan profil sosio-demografi skala Hamilton Anxiety
Rating. Teknik relaksasi otot progresif telah dibuktikan dan
intervensi dilanjutkan sekali sehari selama 7 hari dilakukan 20-
30 menit ke kelompok eksperimen setelah pre-test.
Hasil Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pada kelompok
eksperimen, 43,3%, masing-masing memiliki kecemasan
sedang dan pada kelompok kontrol 36,7% memiliki kecemasan
berat, masing-masing sebelum intervensi dan setelah intervensi
dalam kecemasan kelompok eksperimen telah berkurang
menjadi ringan (36,7%) dan sedang (46,7%) dan pada
kelompok kontrol 40% memiliki kecemasan sedang dan berat.
Ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kecemasan
sebelum dan sesudah tes pada kelompok eksperimen. Tingkat
kecemasan ditemukan berhubungan dengan jenis kelamin.
Pembahasan Temuan penelitian dibahas sesuai dengan tujuan yang ada.
Penelitian ini didukung oleh temuan penelitian ini. Lisa Sam
(2014) melakukan penelitian kuasi-eksperimental untuk
menentukan efektivitas teknik relaksasi otot progresif pada
kecemasan. Tingkat rata-rata kecemasan selama pra-tes adalah
89,8 dan selama post-test berkurang menjadi 69,5. Setelah
STP, tingkat kecemasan berkurang dari tingkat sedang ke
tingkat ringan. Ada efektivitas yang ditemukan setelah program
pengajaran terstruktur relaksasi otot progresif.
Penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara
tingkat kecemasan dengan status pendidikan dan lama tinggal
di rumah tua dengan tingkat pra-tes kecemasan pada kelompok
eksperimen pada tingkat signifikansi 0,05. Kirmizioglu et al,
melakukan penelitian untuk membandingkan kemungkinan
hubungan antara tingkat kecemasan di kalangan lansia yang
aktif dan menetap. Hasil penelitian menunjukkan hubungan
signifikan tingkat kecemasan dengan status pendidikan.
Implikasi dalam Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu relaksasi
keperawatan otot progresif, dapat diterapkan dalam keperawatan karena
untuk membantu mengurangi kecemasan dengan menggunakan
terapi non farmakologis.
Aplikasi di Terapi non farmakologis berupa relaksasi otot progresif dapat
Indonesia diterapkan di Indonesia karena dapat membantu mengurangi
kecemasan. Namun ketika pemberian intervensi perlu
diperhatikan mengenai kemampuan lansia untuk melakukan
langkah relaksasi otot progresif, seperti terdapat nyeri pada
bagian tubuh tertentu atau kelemahan ekstremitas agar
mendapatkan hasil yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai