Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUTORIAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Manajemen Kesehatan
Koordinator : Setiawati.,S.Pd.,S.Kp.,M.kep
Dosen Tutorial : Kiki Gustriyanti, S.,Kep., Ners., M.N.S.

Disusun oleh :
TUTORIAL IV E
Ketua : Jajang Ahmad S (213116052)
Scriber 1 : Riska Oktavia (213116105)
Scriber 2 : Rina Evariani (213116117)

Anggota :
Annisa Shafira 213116009 Ramdan Kaffa M 213116065
Ardita Kusumah W 213116030 Mayangsari P 213116072
Angga Mohamad G 213116031 Amirah Novitasari 213116083
Itcha Nugraha 213116039 Desyana Nur C 213116084
Sinta Nuraeni 213116043 Yukeu Nopiyanti 213116094
Alfi Ariansyah 213116051 Nia Puspitasari 214116099
Windri Kurnialita 213116060

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL A. YANI CIMAHI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT karena dengan rahmat, karunia serta
taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan hasil diskusi kelompok
tentang “Analis SWOT”. Dalam penyusunan laporan tutorial ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan hasil laporan tutorial ini, terutama kepada dosen pembimbing
yang telah membimbing dan memberi petunjuk kepada penyusun, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan diskel ini. Serta tidak lupa penyusun
ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan tutor kelompok E yang telah ikut serta
dalam membuat laporan ini.
Semoga dengan adanya saran dan kritikan dari semua pihak dapat
menyempurnakan kekurangan laporan tutorial ini. Dan penyusun berharap
semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal kepada pihak yang
berpartisipasi dan semoga apa yang telah disampaikan dalam laporan tutorial ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya bagi kita yang masih
dalam tahap pembelajaran dan umumnya bagi kita yang ingin mengetahui lebih
tentang “Analisa SWOT”. Sekian yang dapat penyusun ucapkan, jika terdapat
kekurangan mohon dimaafkan karena manusia tiada yang sempurna dan
kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Cimahi, 25 September 2019

Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah..............................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.4 Tujuan...............................................................................................................2
1.4.1 Tujuan Umum...........................................................................................2
1.4.2 Tujuan Khusus.........................................................................................2
1.5 Sistematika Penulis...........................................................................................3
1.5.1 Studi Kepustakaan...................................................................................3
1.5.2 Pencarian Internet....................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Skenario Kasus.................................................................................................4
2.2 Pembahasan......................................................................................................5
2.2.1 Step 1 Klasifikasi Istilah...........................................................................5
2.2.2 Step 2 Identifikasi Masalah......................................................................6
2.2.3 Step 3 Klarifikasi Masalah.......................................................................6
2.2.4 Step 4 Hipotesa.........................................................................................9
2.2.5 Step 5 Learning Issue.............................................................................10
2.2.6 Step 6 Belajar Mandiri...........................................................................10
2.2.7 Step 7 Sintesis..........................................................................................11
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................40
1.1 Simpulan.........................................................................................................40
Daftar Pustaka..................................................................................................................41
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah


menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat Bantu pembuatan
keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan
kejuruan.

Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu


survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program,
serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats
(peluang/kesempatan). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah
sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum
lembaga pendidikan. 

Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada


sebuah lembaga pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-
lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup
perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan dari
masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi
manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan
terhadap permintaan atas program baru.

Para administrator atau pengelola sekolah kejuruan harus berperan sebagai


penggagas atau inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka
kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk
memastikan bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad 21 dan
setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian
mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga
lingkungan eksternalnya (Brodhead, 1991). 

1.2 Batasan Masalah

Laporan tutorial ini hanya membahas tentang :


1. Step 1 : Klasifikasi Masalah
2. Step 2 : Identifikasi Masalah
3. Step 3 : Analisa Masalah
4. Step 4 : Hipotesa
5. Step 5 : Learning Issue
6. Step 6 : Belajar Mandiri
7. Step 7 : Sintesis
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk dalam 5m
2. Bagaimana Langkah-langkah menganalisa SWOT
3. Bagaimana alur menganalisa SWOT
4. Apakah analisa SWOT ini tepat untuk diterapkan di sistem RS/ Ruangan
5. Apakah apabila pengetahuan perawat tentang metode MPKP sebesar 60%
akan mempengaruhi mutu pelayanan
6. Bagaimana cara perawat menghadapi tipe gaya kepemimpinan cenderung
otoriter

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami Analisa SWOT.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja yang termasuk dalam 5m


2. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah menganalisa SWOT
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana alur menganalisa SWOT
4. Mahasiswa mampu menentukan analisa SWOT yang tepat untuk di
terapkan di sistem RS/Ruangan
5. Mahasiswa mampu memahami metode MPKP yang akan
mempengaruhi mutu pelayanan
6. Mahasiswa mampu memahami beberapaya gaya kepemimpinan
1.5 Sistematika Penulis
1.5.1 Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan yaitu suatu pengumpulan yang diperoleh
dengan cara penelusuran buku-buku tentang tata tulis karya ilmiah untuk
memperoleh ketentuan-ketentuan dasar terhadap materi yang akan
dibahas. Dan juga mencari buku-buku sumber untuk materi yang
bersangkutan.

1.5.2 Pencarian Internet


Pencarian internet yaitu penelusuran dari berbagai macam alamat
website mengenai karya tulis ilmiah yang ada di internet untuk
memperoleh materi yang akan dibahas
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Skenario Kasus

S Tn.D kepala ruangan penyakit Dalam mengkaji manajemen unit yang terdiri
5 (Man, Money, Methode, Material dan Marketing ) Tn.D berlatar belakang
pendidikan ners, metode penugasan ang di terapkan adalah MPKP pemula. Hasil
kajian dimensi tugas dan dimensi pertimbangan di ruangan tersebut termasuk
kategori tinggi. Tipe gay kepemimpinan cenderung otoriter akan tetapi bawahan
baik perawat primer maupun perawat associate jarang dilibatkan untuk
mendiskusikan masalah yang terjadi di ruangan tersebut.

Ruangan ini merawat pasien pasien kelas 3 dengan status pasien umum dan
jamkesmas, memiliki 100 tempat tidur dengan tingkat hunian sebesar 98%.
Berdasarkan hasil survey sebelum diketahui rata-rata jam perawatan di ruangan
tersebut adalah 4,5jam/hari. Berdasarkan klasifikasi pasien yang dirawat diketahui
rata-rata 20 pasien total care, 60 pasien parsial care, 15 pasien minimal care.
Jumlah tenaga perawat pelaksana termasuk perawat primer adalah 32 orang
terbagi dalam 3 tim. Komposisi tenaga keperawatan adalah kepala ruangan
ners,dua ketua tim berpendidikan Ners dan 1 Ketua tim berpendidikan D3
Keperawatan, sementara perawat pelaksananya 80% D3 Keperawatan dan 5%
Lulusan SPK. Usia rata-rata perawat adalah 32 tahun usia termuda 25tahun dan
tertua 51 tahun.

Hasil kajian mahasiswa profesi profesi yang pernah praktik ditemukan


kepatuhan perawat pada SOP tindakan 80%, pelaksanaan supervise keperawatan
85% baik, timbang terima sudah sesuai SOP, belum pernah dilakukan ronde
keperawatan, Kelengkapan alat 75% sesuai Depkes, Pengetahuan perawat tentang
metode MPKP 60% baik. Belum ada leaflet 10 besar penyakit, belum ada
pemetaan 10 diagnosa keperawatan. Dokumentasi askep menggunakan metode
ceklist dengan pencapaian 80% sesuai standar depkes. Diagram struktur
organisasi sesuai dengan modul MPKP, petunjuk arah dan denah sudah ada.
Rumah sakit mendapat penandaan APBN dan APBD untuk gaji, sarana prasarana
dan dana pengembangan karyawan, adanya kerjasama dengan stikes untuk praktik
mahasiswa profesi tedpat rumah sakit competitor jarak 5km sebelah utara dengan
BOR 75%. Terdapat LSM yang sering mencari informasi tentang pelayanan
rumah sakit. Tn.Z mengelompokan strengths, weakness, opportunities dan
Threats.

2.2 Pembahasan
2.2.1 Step 1 Klasifikasi Istilah

1. MPKP ( Ardita )

2. Metode MPKP ( Mayang )

3. BOR ( Sinta )

Jawaban :

1. Suatu sistem yang memfasilitasi Perawat Profesional, mengatur


pemberian asuhan keperawatan termasuk ke lingkungan tersebut di
berikan. ( itcah )

(+) Sehingga MPKP dapat meningkatkan mutu pelayanan ( desyana )

(+) Merupakan sistem struktur yang memungkinkan perawat


memberikan asuhan keperawatan secara profesional dan berkualitas
( anisa )

2. Metode MPKP ada 4 : ( Nia )


Metode MPKP pemula : D3, S1, Tim

Metode MPKP 1 : S1, PA : D3,S1

Metode MPKP 2 : S2, Spesialis

Motede MPKP 3 : S3

3. Bed occupary Ratio /Angka pengguanaan tempat tidur, yang merupakan


salah satu indicator untuk mengetahui gambaran tinggi rendahnya
(+)pemanfaatan
BOR : Tempattempat
tidur yang
tidurterpakai X 100
di rumah sakit ( Amirah )
Tempat tidur yang tersedia

4. ( Alfi )
2.2.2 Step 2 Identifikasi Masalah
1. Apa saja yang termasuk dalam 5m ? ( Sinta )
2. Bagaimana Langkah-langkah menganalisa SWOT ? ( Windri )
3. Bagaimana alur menganalisa SWOT ? ( Rina )
4. Apakah analisa SWOT ini tepat untuk diterapkan di sistem RS/
Ruangan ( Amirah )
5. Apakah apabila pengetahuan perawat tentang metode MPKP sebesar
60% akan mempengaruhi mutu pelayanan ? ( Desyana )
6. Bagaimana cara perawat menghadapi tipe gaya kepemimpinan
cenderung otoriter ? ( Mayang )

2.2.3 Step 3 Klarifikasi Masalah


1. Money : APBD dan APBD untuk gaji, sarana pengembangan karyawan
Kerja sama dengan STIKES untuk praktik mahasiswa profesi
( Yukeu )
(+) Ruangan ini merawat pasien kelas 3 dan status pasien umum
dan jamkesmas ( Anisa )
Material : 100 tempat tidur, petunjuk arah dan denah
Diagram struktur Organisasi ( Ganes )
75% kelengkapan alat sesuai depkes ( Ardita )
Metode : Dokumen askep menggunakan ceklist dengan pencapaian 80%
Timbang terima sesuai SOP
Belum pernah melakukan tindakan keperawatan
Kepatuhan perawat pada SOP tindakan 80%
Pelaksanaan supervisi keperawatan 85% baik
Diagram strukur organisasi seusai modul MPKP
Pengetahuan perawat tentang metode MPKP 60% baik ( Windri )
Man : 1 Kepala Ruangan ( ners )
2 Ketua Tim ( ners )
1 Ketua Tim berpendidikan D3
PP 80% D3 dan 5% SPK usia rata-rata 32th , usia termuda 25th
Perawat primer 32 orang ( Alfi )
(+) 20 pasien total care, 60 pasien parsial care, 15 pasien minimal
care ( Sinta )
Marketing :Adanya kerjasama dengan stikes untuk praktik mahasiswa profesi
Belum ada leaflet 10besar penyakit
RS Kompetitor
BOR 75% ( Kaffa )
(+) Belum ada pemetaan 10 besar penyakit
(+) Belum ada petunjuk arah dan denah

2. Tulis Peluang eksternal


Tulis Ancaman eksternal
Tulis Kekuatan internal
Tulis Kelemahan internal ( Yukeu )
(+) cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dengan catat hasil SO
(+) cocokan kelemahan internal dengan peluang internal ( Ardita )

3. Mengidentifikasi 5M
Menentukan SWOT
Tows Matrik
Internal Faktor Evaluasi IFE
Eksternal Faktor Evaluasi EFE
Membuat internal dan eksternal matrik
Matrik space table
Matrik space
Alternatif strategi
Membuat QSPM
POA ( Planning Of Action ) ( Nia dan Kaffa )
4. Sesuai karena dapat menganalisis secara detail mengenai kekuatan,
kelemahan, ancaman, peluang, di Rumah sakit/ ruangan tersebut ( Ganes )
(+) sesuai karena dapat sebagai petunjuk arah di RS dan dapat mengetahui
standar kerja di RS
( Windri )
(+) tepat, karena hampir semua RS di Indonesia sudah menggunakan sistem
pendekatan analisis SWOT yaitu untuk mengidentifikasi factor internal dan
eksternal untuk memajukan RS tsb
( Mayang )
(+) Tepat, karena dapat memaksimalkan kekuatan, kelemahan, ancaman
peluang pada RS tersebut. ( Itcah )

5. Mempengaruhi karena semakin tingginya persentase MPKP pengetahuan


perawat maka untuk pelayanan RS semakin baik (Jajang )
6. Perawat harus selalu siap, lapang dada, berfikir positif, tidak mudah
tersinggung ( All )
2.2.4 Step 4 Hipotesa

METODE MPKP KONSEP

PRA MPKP Sistem Struktur Untuk


memberikan asuhan
MPKP 1
Keperawatan secara
MPKP 2 MPKP Profesional

MPKP 3

LANGKAH
KONSEP ALUR
1. Tuliskan ancaman
S : Kekuatan Internal 1. Identifikasi 5M
Eksternal
W : Kelemahan Internal 2. Tentukan SWOT
2. Tuliskan Peluang
O : Peluang Eksternal Eksternal 3. Membuat TOWS
matriks
T : Ancaman Eksternal 3. Tuliskan Kekuatan
Internal 4. Membuat IFE
4. Tuliskan Kelemahan 5. Membuat EFE
Internal
6. Membuat IE
5. Cocokan kekuatan Matriks
internal dan Peluang
Eksternal 7. Membuat Matriks
space table
6. Cocokan kelemahan
Internal dan Peluang 8. Membuat Matriks
eksternal space

9. Alternatif Strategi

10.QSPM

11. POA

9
2.2.5 Step 5 Learning Issue
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi 5M
2. Mahasiswa mampu menentukan SWOT
3. Mahasiswa mampu membuat TOWS matriks
4. Mahasiswa mampu membuat IFE
5. Mahasiswa mampu membuat EFE
6. Mahasiswa mampu membuat IE matriks
7. Mahasiswa mampu membuat matriks space table
8. Mahasiswa mampu membuat matriks space
9. Mahasiswa mampu membuat Alternatif strategi
10. Mahasiswa mampu membuat QSPM
11. Mahasiswa mampu membuat POA
2.2.6 Step 6 Belajar Mandiri
Waktu Kegiatan Tempat
Rabu, 25 September Pembagian tugas Ruang tutorial
2019
Rabu, 9 Oktober  Penyerahan materi
2019  Finishing step 6 dan Perpustakaan
step 7

10
2.2.7 Step 7 Sintesis
.1 Identifikasi 5M
Money : APBD dan APBD untuk gaji, sarana pengembangan karyawan
Kerja sama dengan STIKES untuk praktik mahasiswa profesi
( Yukeu )
Ruangan ini merawat pasien kelas 3 dan status pasien umum dan
jamkesmas ( anisa )
Material : 100 tempat tidur, petunjuk arah dan denah
Diagram struktur Organisasi ( Ganes )
75% kelengkapan alat sesuai depkes ( Ardita )
Metode : Dokumen askep menggunakan ceklist dengan pencapaian 80%
Timbang terima sesuai SOP
Belum pernah melakukan tindakan keperawatan
Kepatuhan perawat pada SOP tindakan 80%
Pelaksanaan supervisi keperawatan 85% baik
Diagram strukur organisasi seusai modul MPKP
Pengetahuan perawat tentang metode MPKP 60% baik ( Windri
)
Man : 1 Kepala Ruangan ( ners )
2 Ketua Tim ( ners )
1 Ketua Tim berpendidikan D3
PP 80% D3 dan 5% SPK usia rata-rata 32th , usia termuda 25th
Perawat primer 32 orang ( Alfi )
(+) 20 pasien total care, 60 pasien parsial care, 15 pasien
minimal care ( Sinta )
Marketing : Adanya kerjasama dengan stikes untuk praktik mahasiswa
profesi
Belum ada leaflet 10besar penyakit
RS Kompetitor

11
BOR 75% ( Kaffa )
(+) Belum ada pemetaan 10 besar penyakit
(+) Belum ada petunjku arah dan denah

12
Menentukan SWOT
S

1. Kepala ruangan ners


2. Dua ketua tim berpendidikan ners
3. Satu ketua tim berpendidikan D3
4. Metoda penugasan MPKP pemula
5. 80% pendidikan perawat pelaksana D3
6. Kepatuhan terhadap SOP 80%
7. Timbang terima sesuai SOP
8. 85% supervisi telah dilaksanakan dengan baik
9. Petunjuk arah dan daerah sudah ada
10. Gaya kepemimpinan cenderung otoriter
11. Memiliki 100 TT dengan BOR 98%
12. Rata-rata perawatan 1,5 jam / hari
13. Jumlah perawat pelaksana 32 orang,terbagi dalam 3 tim
14. Terdapat 5% perawat berpendidikan SPK
15. Pengetahuan perawat tentang MPKP 60% baik
16. Dokumentasi keperawatan dengan sistem checklist pencapaian 80%
17. Kelengkapan alat 75% sesuai
18. Struktur organisasi sudah MPKP

1. Perawat primer dan perawat asosiate jarang dilibatkan dalam menyelesaikan


masalah di ruangan
2. Belum pernah dilakukan ronde keperawatan
3. Gaya komunikasi tidak sesuai dengan karakteristik pertimbangan dan struktur
tugas
4. Belum ada leaflet 10 besar penyakit
5. Belum ada pemetaan 10 besar diagnosa keperawatan

13
O
1. Adanya kerjasama dengan STIKES
2. Rumah sakit mendapat pendanaan APBN dan APBD untuk gaji
3. Sarana prasarana dan dana pengembangan karyawan

1. Terdapat LSM yang sering mencari informasi


2. Terdapat rumah sakit competitor jarak 5 km sebelah utara dengan BOR

14
Tows Matriks
M
3. TOWS Matrix
1. Mengikutsertakan karu 1. Menigkatkan kepatuhan
SO dalam pelatiha mengenai ST SOP dengan di adaknya
Leadership dan Supervisi secara
komunikasi (S10 O2) terperogram agar menjadi
2. Meningkatkan RS yang mampu bersaing
kelengkapan alat yang dengan RS kompetitor
sesuai dengan standar (S6T1T2)
DEPKES (S17 O2 )
3. Melakukan desiminasi
peningkatan kepatuahan
terhadapa SOP dan
dokumentasi ASKEP
(S6S17O2)
4. Mengusulkan kepada RS
untuk diadakanya
workshop mengenai
MPKP (S4 O2)
5. Memberikan kesempatan
kepada setiap perawat
untuk melanjutkan
pendidikan secara
terperogram (S3S5O2)
1. Mengikutsertakan katim 1. Mengusulkan kerjasama
WO dalam workshop
WT dengan RS kompetitor
mengenai ronde dalam ketenagaan medis
keperawatan dan keperawatan
2. Membuat Leaflet 10 besar profesional yang
penyakit dibutuhkan RS
3. Membuat pemetaan 10 kompotitor (W2T1T2)
diagnosa keperawatan

IFE

15
Bobot Rating
NO. Critical Success Factor Score
0,… 1-4
KEKUATAN
1. Kepala ruangan ners 0,043 4 0,172
2. Dua ketua tim berpendidikan ners 0,043 4 0,172
3. Satu ketua tim berpendidikan D3 0,043 3 0,129
4. Metoda penugasan MPKP pemula 0,043 3 0,129
5. 80% pendidikan perawat pelaksana D3
0,043 3 0,129
keperawatan
6. Kepatuhan terhadap SOP 80% 0,043 3 0,129
7. Timbang terima sesuai SOP 0,043 4 0,172
8. 85% supervisi telah dilaksanakan
0,043 3 0,129
dengan baik
9. Petunjuk arah dan denah sudah ada 0,043 4 0,172
10. Gaya kepemimpinan cenderung
0,043 3 0,129
otoriter
11. Memiliki 100 TT dengan BOR 98% 0,043 4 0,172
12. Rata-rata perawatan 4,5 jam/hari 0,043 4 0,172
13. Jumlah perawat pelaksana 32 orang,
0,043 4 0,172
terbagi dalam 3 tim
14. Terdapat 5% perawat SPK 0,043 3 0,129
15. Pengetahuan perawat tentang MPKP
0,043 3 0,129
60% baik
16. Dokumentasi perawatan dengan
0,043 4 0,172
system checklist pencapaian 80%
17. Kelengkapan alat 75% sesuai
0,043 3 0,129
DEPKES
18. Diagram struktur sudah MPKP 0,043 4 0,172
KELEMAHAN
1. Perawat primer dan perawat associate
jarang dilibatkan dalam menyesuaikan 0,043 1 0,043
masalah di ruangan
2. Belum pernah dilakukan ronde
0,043 1 0,043
keperawatan
3. Gaya komunikasi tidak sesuai dengan
karakteristik pertimbangan dan 0,043 1 0,043
struktur tugas

16
4. Belum ada leaflet 10 besar penyakit 0,043 1 0,043
5. Belum ada pemetaan 10 besar
0,043 1 0,043
diagnose keperawatan
TOTAL 1 68 2,924

EFE

Eksternal Factor Evaluation (EFE) Matrix


No Critical Success Factor Bobot Ratin Score
g
PELUANG
1. Adanya kerjasama dengan STIKES 0,2 4 0,8
2. Rumah sakit mendapat pendanaan APBN 0,2 4 0,8
dan APBD untuk gaji
3. Sarana prasarana dan dana 0,2 3 0,8
pengembangan karyawan
ANCAMAN
1. Terdapat LSM yang sering mencari 0,2 1 0,2
informasi 0,2 1 0,2
2. Terdapat rumah sakit competitor jarak 5
km sebelah utara dengan BOR
JUMLAH TOTAL 1 2,6

17
18
BAB 3
PENUTUP

1.1 Simpulan
Batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan suatu keadaan terdapat batu
(kalkuli) di ginjal. Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal kemudian berada
di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal, dan bahkan bisa mengisi pelvis serta
seluruh kaliks ginjal. Batu yang mengisi pielum dan lebih dari dua kaliks
ginjal memberikan gambaran menyerupai tanduk rusa sehingga disebut batu
staghorn. Kelainan atau obstruksi pada sistem pelvikalises ginjal
(penyempitan infundibulum dan stenosis ureteropelvik) mempermudah
timbaulnya batu saluran kemih. Jika disertai dengan infeksi sekunder dapat
menimbulkan pionefrosis, urosepsis, abses ginjal, abses perinefrik, abses
paranefrik, ataupun pielonefrit.

19
Daftar Pustaka

20

Anda mungkin juga menyukai