N DENGAN HEPATITIS B DI
RUANG 29 RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG
Disusun oleh :
AJENG KUSUMANINGRUM
17612988
NIM : 17612988
I. IDENTITAS KLIEN
Umur : 45 Tahun
Agama : islam
Pendidikan : SMA
DiagnosaMedis : Hepatitis B
merasa demam
klien mengatakan mual dan muntah saat makan , hingga sampai saat ini belum
ada makanan yang masuk, klien juga mengeluh badannya panas dan nyeri
klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang
sama seperti klien ataupun penyakit keturunan lain seperti DM, Hipertensi dan
Jantung.
dijalani dan berharap segera sembuh serta dapat melakukan aktivitas dan
dengan tetap semangat dan berharap klien bisa segera sembuh dan dan
suaminya.
d. Pola pertahanan
2. Peran diri : klien adalah seorang ibu rumah tangga , ibu dari 2 orang
3. Citra diri : klien menyadari ada bagian dari tubuhnya yang sakit yaitu
4. Harga diri : klien tidak merasa malu akan kondisinya saat ini
g. Genogram
Ny.N
Keterangan :
= Laki-Laki =Tinggal satu rumah
= Perempuan = Pasien
= perkawinan
VII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI
kesukaan makan
kebiasaan makan
sambil nonton tv
berbentuk.
Kadang terbangun
Dapat melakukan
Kepala :
tidak ada kutu, tidak ada lesi, ekspresi wajah nampak lesu dan sayu.
3. Pemeriksaan telinga
a) Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak terjadi gangguan
4. Pemeriksaan mata
a) Inspeksi : Mukosa bibir kering dan pucat, tidak ada stomatitis, lidah
6. Pemeriksaan leher
8. Pemeriksaan thorax
a. Pemeriksaan paru
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus sama antara kanan
dan kiri.
b. Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis Nampak
tekan
3) Perkusi : pekak
9. Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada strie, perut nampak sedikit buncit
c. Palpasi : Ada nyeri tekan pada kuadran kanan atas, nyeri seperti
d. Perkusi : asites
5 5
5 5
12. Pemeriksaan genetalia dan sekitar anus
a) Status mental
b) Gangguan berbahasa
c) Tingkat kesadaran
e) Saraf Cranial
1. N I Olfactory
membedakan bebauan.
2. N II Optikus
menjadi 5/5
3. N III, oculomotorius,
4. N IV, Trochealis
5. N V, Trigeminus
6. N VI, Abducens
Gerakan bola mata sama dapat melirik ke kanan dan ke kiri tanpa
menengok.
7. N7 VII, Facialis
lain.
8. N8 VIII, Acusticus
9. N9 IX , glosofaringeal
macam rasa
10. N X, Vagus
rasa tumpul dan tajam, panas dan hangat, halus dan kasar
h) Aktifitas Refleks:
1. Reflex fisiologis:
2. Reflex patologis
pada klien.
4 g/dl
X. PENATALAKSANAAN
Metoklopramid injeksi 3 x 5 mg
Asam mefenamat tablet 3 x 500 mg
Umur : 45 Tahun
absorbsi dan
A : BB = 52, TB = pencernaan
160
LILA : 22 cm
B: Hb = 10 g/dl, Hct =
4 g/dl
C : wajah pucat,
lemas, konjungtiva
menurun
D: anoreksia, jarang
gelas/hari, kebiasaan
DM,
2 7 Maret Data Subyektif : Nyeri Agen injuri
Data Obyektif :
menahan nyeri
Pengkajian nyeri :
ditekan di bagian
Q = nyeri terasa
seperti tertusuk
R = nyeri tidak
menyebar ke bagian
lain
S = skala nyeri 3
(nyeri ringan)
T = nyeri hilang
timbul
turun terhadap
inflamasi hepar.
Data Obyektif :
gelisah
Vital sign :
TD : 130/90 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 24x/menit
S : 39 C
DAFTAR MASALAH
Umur : 45 tahun
metabolisme pencernaan
6. BB menurun diserap/dimetabolisme
pemasukan.
9. Meningkatkan pengetahuan
klien tentang kebutuhan
nutrisi
dengan agen injuri (biologi) Pain Level, Pain Management 11. Mengetahui tingkat
1. Lakukan pengkajian nyeri
kerusakan jaringan Pain control keperahan nyeri sang
secara komprehensif termasuk
Comfort level dirasakan klien
lokasi, karakteristik, durasi,
Definisi : Pengalaman sensori frekuensi, kualitas dan faktor 12. Mengetahui reaksi yang
presipitasi
dan emosional yang tidak Kriteria Hasil : ditunjukkan oleh klien
2. Observasi reaksi nonverbal dari
menyenangkan yang muncul 1. Mampu 13. Meminimalisir timbulnya
ketidaknyamanan
akibat kerusakan jaringan mengontrol nyeri 3. Kurangi faktor presipitasi nyeri nyeri dengan menghindari
4. Ajarkan tentang teknik non
yang aktual atau potensial 2. Mampu mengenali faktor pencetus,
farmakologi
atau digambarkan dalam hal nyeri (skala, 14. Meningkatkan pengetahuan
5. Tingkatkan istirahat
kerusakan sedemikian rupa intensitas, 6. Kolaborasi therapi farmakologi klien untuk mengurangi nyeri
dengan analgesic
frekuensi dan dengan mandiri tanpa obat,
pernapasan
(mis,berjaIan mondar-
menangis
verbal
5. menggigil farmakologi.
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Umur : 45 Tahun
17.15
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
R/ tampak melindungi bagian perut
dengan tangan.
17.20
3. Kurangi faktor presipitasi nyeri
R/ menghindari penekanan didaerah yang
sakit
17.40
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
R/ tehnik relaksasi kompres pada mata
kiri
17.45
5. Tingkatkan istirahat
R/ klien istirahat setelah makan malam
18.00
6. Kolaborasi therapi farmakologi dengan
analgesic
R/ asam mefenamat tablet 3X500 mg
3. 7 April 2020/
R/ 17.00 : 39 C
19.00 : 38,2 C
hipertermia
R/ TD : 100/70, N : 62X/menit, RR :
24x/menit
dalam 4 jam
R/ suhu menurun
P : lanjutkan Intervensi :
1. Monitor intake output
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diit tinggi kalori rendah lemak.
3. Atur posisi semi fowler atau fowler selama makan
4. Pertahankan kebersihan mulut (oral hygine)
5. Kolaborasi pemberian anti emetic
2. 7 April 2020/ S : klien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan atas masih terasa
S = skalnya nyeri 3
A = nyeri berhubungan dengan gen injuri biologi belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
21.00 WIB O : mukosa kering, suhu 36 TD : 100/70 mmHg, N :62x/menit, RR : 24X/menit, akral
normal
A : hipertermia berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
P : lanjutkan intervensi
P : lanujutkan intervensi :
1. Tingkatkan istirahat
2. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
3. Kolaborasi pemberian analgesic
1. 9 April 2020/ S : klien mengatakan sudah bisa makan dengan enak, tidak mual dan muntah
O : konjungtiva merah muda, mukosa lembah, BB : 56 KG, Lila : 23 cm, 1 porsi
07.00 WIB
makanan rumah sakit habis, Hb : 13 g/dl , Hct, 5 g/dl.
A : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kegagalan masukan
untuk memenuhi kebutuhan metabolik dan gangguan absorbsi dan metabolisme
pencernaan sudah teratasi.
P : discharge planning
1. Konsumsi makanan tinggi kalori rendah lemak
2. Minum obat secra teratur
3. Control jika obat habis
Discrage planning :
1. Tingkatkan istirahat
2. Minum obat anti nyeri jika nyeri,t sesuai anjuran
3. Lakukan tehnik distraksi dan relaksasi.
4. Pertahankan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat