Anda di halaman 1dari 4

Tidak ada daya muslihat pada alam dengan perangkat sejatinya.

Alam adalah
angan-angan terhadap yang nirmala, segala yang murni dan baik. Alam tidak saja
bumi yang dipijak, tempat bernaung, tetapi juga ruang menyejarah bagi manusia.
Alam menuangkan saripatinya menyangga kehidupan, tidak terkecuali, manusia
juga tergantung terhadapnya.
"Generasi kini terlilit teknologi digital, begitu rumit memisahkan diri dari
berkembangnya industri teknologi tersebut. Keseharian didikte dengan pengakuan
yang dangkal, makna diukur dari seberapa populer gambar disukai di laman media
social, tidak sebaliknya akar akar air kehidupan ( Kebudayaan ) menjadi barang
tontonan tidak lagi menjadi tuntunan
Kebudayaan merupakan satu kesatuan yang kompleks dengan beragam perangkat
penyangga, yang terkandung di dalamnya pengetahuan, mengait begitu apik
menjaga kesatuan baik secara makro mapun mikro kosmos itu sendiri.
Pada konteks Indonesia, sebuah negara kepulauan di mana hampir 100%
Penyangga kehidpuan Sosialnya adalah kebudayaan dan sumber daya alam baik
hayati maupun non hayati, tampak makin jelas terlihat kebanggaan bersama
sebagai sebuah bangsa tererosi dan terdegaradasi secara serius oleh pola
pemikiran baru bernama modernisme, yang berkelindan dengan megalomania
sempit masing-masing golongan. Arus besar modernisme dan globalisasi sejak awal
Abad Pencerahan di Eropa, telah mengubah cara pandang, sudut pandang, titik dan
pijak pandang orang Indonesia tentang segala sesuatu, termasuk tentang diri dan
bangsanya, dengan seluruh elemen budaya dan peradabannya. Dalam bahasa
matematis, geometri berpikir manusia Nusantara bergeser (shifting) mengikuti arus
geometri Renaissance dari Eropa.
Lombok Utara, pada hal ini, merupakan lumbung kebudayaan besar Nusa Tenggara
barat, Lombok utara, bukan saja mengenai Pantai dan gunung saja , ada hal hal
yang mendasar yang harus tergalikan menjadi bagian yang manifetasif di masa
mendatang guna mendukung gerakan gerakan keterbangunan social yang terukur,
sebagai sebuah ruh dari suatu daerah yang Beradab.

Pandemi hari ini, bukan saja tentang wabah semata, tapi sebuah fase dimana alam
dengan segala kerumitan dan ritmix perangkatnnya, menguji daya tahan manusia
dalam sekala menghadapi gelombang gelombang perdaban masa depan.
Menguji Kesetian manusia kepada miliknya yang sejati ( Bumi dan Isinya ) Sebagi
benteng menjaga peradaban dan perubahan
Bukankah kini dalam masa masa sulit ini, manusia menjadi mudah rapuh dalam
segala hal, kecuali keangkuhan dramatic diruang ruang media social, seolah olah
kehilangan akal yang membedakannya menjadi mahluk mulia.
Alam begitu paradok menyediakan kehidupan dan menyediakan penderitaan, jika
manusia menjadikanya objek.
Lalu pertanyaan sederhanannya jika pandemic ini berlanjut…………? Selain kepada
Tuhan kita bersandar Maka kepada siapa, selain potensi potensi yang Alam yang
begitu kaya dinegeri ini, Tanah yang dilintasi oleh garis wallacea, dengan
keberagman hayati yang tak terhitung nilainya selain sebagai bahan baku
Fitofarmaka, Juga lumbung survive bagi kita yang hidup didalamnya.
Apa yang kita abaikan hari ini pada masa pandemic adalah rasa takut kita untuk
mengakui kekayaan tanah nusatra dalam persefektif warisan budaya, yang
membutakan akal kita untuk tetap menilisik Bayan Sebagai Museum Tangguh
Bencana Lombok utara, yang menyediakan Ruang Pustaka yang maha luas tak
habis untuk kit baca, atau daerah daerah lain yang menjaga sumber sumber mata
air kebudayaan sebagai sabuk pertahanan rumitnya masa depan.
Saatnya kita kembali dengan kata kata Bissmilah ataupun bahasa Jiwa menurut
keyakinan kita, mengarungi kekayaan alam dan budaya kita sebagai pertahanan
masa depan melawan perubahan zaman.

Saatnya kini, kita kembali melihat rumah masa lalu kita, yang biasanya pada masa
lampau dihalaman rumah selalu ada Tandan tandan sirih yang dipelihara, tidak lain
sebagai upaya mitigasi berbasis ekologi.

Sirih dengan ragam kebudayaan Nusantra bukan saja sebagai Simbol Kehangatan
Tuan Rumah kepada Tamu, Tapi Sirih sudah berabad lalu dikenal memiliki
kandungan Farmakologi.

Selain sebagai Sarana Ritual dan Spritual sirih, merupakan tanaman yang memiliki
banyak mamfaat taktis dalam ruang rumah tangga pada peradaban masa lampau.

Daun sirih Dengan kandungan zat antiseptik yang dapat membunuh bakteri
sehingga banyak digunakan sebagai antibakteri dan antijamur. Selain berkhasiat
untuk mengobati penyakit, daun sirih juga juga berdaya antioksidan Minyak atsiri
yang terkandung dalam daun sirih merupakan salah satu senyawa yang berfungsi
se-bagai antibakteri. Setelah dilakukan Proses Ektraksi, sepertiga dari minyak atsiri
ter-diri dari fenol dan sebagian besar adalah kavikol. minyak atsiri dalam sifat
antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan Fenol biasa dan Kavikol inilah
yang memberikan bau khas daun sirih. Kavikol merupakan turunan senyawa fenol
yang mempunyai daya antibakteri lima kali lipat dari Fenol biasa.

Ektrasi Daun Sirih atau Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang
(betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang
memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih
berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan.
Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan
gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan
dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan pendarahan. Biasanya
untuk obat hidung berdarah,. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol
daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk
mengendalikan hama penghisap.

Dalam Pembuatan Handsanitizer Kandungan Kavikol Pada daun sirih merupakan


turunan senyawa fenol yang mempunyai daya antibakteri lima kali lipat dari fenol
biasa.

kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan
sebagai pestisida, Disinfektan nabati untuk mengendalikan hama penghisap dan
beberapa jenis Bakteri Lainyan

Selain Sebagai Anti Bakteri Kegunaan Daun Sirih dipercaya dapat digunakan untuk
mengobati:

1. Batuk
2. Sariawan
3. Bronchitis
4. Jerawat
5. Keputihan
6. Sakit gigi karena berlubang
7. Demam berdarah
8. Bau mulut
9. Haid tidak teratur
10. Asma
11.Radang tenggorokan (daun dan minyaknya)
12.Gusi bengkak (getahnya)
13.Membersihkan Mata
14.Bau ketiak
15.Bau Mulut

Pemakaian luar

1. Eksem
2. Luka bakar
3. Koreng (pyodermi)
4. Kurap kaki
5. Bisul
6. Mimisan
7. Sakit mata
8. Perdarahan gusi
9. Mengurangi produksi ASI yang berlebihan
10.Menghilangkan gatal

Ayo kita kembali Menanamnya untuk menjaga peradaban agar tak hilang, tetap
berbuat mengaliri kebaikan. Tetap jaga jarak, Memakai Masker, Mencuci Tangan
dan Jangan Lupa Menjaga Budaya Masa Lampu kita Untuk Nusantara Masa Depan

Salam

Tanah Rimba AKA Pramoehardie

_disadur dari beberapa sumber_

Anda mungkin juga menyukai