Anda di halaman 1dari 7

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI SETIAP

PESERTA DIDIK

Disusun oleh:
Nama : Erviana Agustin
NIM : K7618032
Prodi : Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018/2019

PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan sebuah jalan bagi setiap orang yang ingin
mendapatkan kehidupan yang baik di masa depan. Dengan pendidikan, orang-
orang yang tidak mengerti apa-apa bahkan buta aksara akan bisa menjadi orang
yang berguna. Namun,di samping pentingnya pendidikan yang ada, ada yang jauh
lebih penting yaitu karakter dari setiap peserta didik. Pendidikan karakter dapat di
artikan sebagai pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan nilai,
pendidikan watak yang itu semua merupakan cara pengembangan peserta didik
terhadap keputusan baik buruk, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan
sehari-harinya.Percuma apabila setiap peserta didik mempunyai kemampuan
intelektual yang cukup baik tapi tidak mempunyai karakter yang baik. Untuk itu,
dengan adanya pendidika karakter sejak dini pada diri anak akan berpengaruh
besar dalam kemampuan intelektualnya. Paulo Freire mengatakan dalam
kutipannya manusia akan menjadi manusia yang seutuhnya dengan
diselenggarakan pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan
karakter karena manusia akan jauh lebih dipandang sikap dan karakternya
daripada kemampuan intelektualnya. Banyak aktivis-aktivis di indonesia yang
banyak terjerat kasus korupsi, itu semua disebabkan karena mereka hanya
memeroleh pendidikan intelektual saja dan tidak pernah mendapatkan pendidikan
karakter yang baik. Oleh karena itu pendidikan karakter yang baik akan
menjadikan seseorang yang dulunya bukan siapa-siapa akan menjadi orang yang
terpandang dan bahkan akan dikagumi oleh orang lain.

Masa awal pendidikan di Indonesia lebih ditekankan pada pendidikan


karakternya. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka
setiap peserta didik diharuskan untuk mendapatakan pendidikan karakter secara
mandiri, padahal untuk mendapatkan pemdidikan tersebut haruslah dibimbing
oleh orang yang sudah mempunyai pengalaman yang cukup dalam masyarakat.
237,56 juta jiwa penduduk Indonesia hanya sekitar 56,76 persen yang mampu
dengan baik menerapkan pendidikan karakter yang telah diajarkan. Padahal hal
terpenting dalam pendidikan adalah karakter dari setiap peserta didik. 136,45
penduduk jawa dengan 3,61 pendudukan papua bisa dibilang mempunyai
hubungan yang sangat mencolok dalam pendidikan karakternya. Pasti di jawa
pendidikan karakter lebih ditekankan daripada di papua. Untuk itu, tugas dari
setiap tenaga pendidik bukan hanya untuk dapat membuat peserta didik pintar
dalam intelektualnya, tapi juga dapat menguasai pendidikan karakter yang sangat
harus ditekankan. Oleh karena itu, bukan hanya intelektual saja yang harus
diajarkan dalam setiap pendidikan tapi justru pendidikan karakter yang paling
penting untuk diajarkan kepada peserta didik sejak awal.

Tabel 1

sekolah Persentase Jumlah


TK 15% 7.500.000
SD 15% 7.500.000
SMP 20% 10.000.000
SMA 25% 12.500.000
UNIVERSITAS 25% 12.500.000
Sumber: Finansialku

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pendidikan di SMA dan Universitas
jauh lebih banyak padahal pendidikan karakter setiap peserta didik harus
ditanamkan sejak awal bahkan sejak masih dalam kandungan yaitu dengan
mengenalkan semua yang baik-baik. Namun, kenyataan berbanding terbalik justru
pendidikan karakter baru diajarkan saat anak mulai beranjak dewasa. Dalam
menghadapi masalah ini, peran orang tua sangat diharapkan untuk menjadi
pendidik utama anak sejak dini. Bahkan di sini peran orang tua lebih dari sekedar
tenaga pendidik, tapi juga sebagai fasilitator anak-anaknya agar dapat
menjalankan karakter yang baik. Sumbangan terbesar SMA dan Universitas dalam
adanya pendidikan karakter dinilai sudah terlambat karena pada masa itu peserta
didik sudah mulai mengenal sifat yang mereka miliki. Dan sifat dan kebiasaan
dari kecil akan terus terbawa. Untuk itu perlu adanya pendidikan karakter sejak
dini agar kelak saat anak dewasa dan sudah mulai mengerti akan menjadi pribadi
yang jauh lebih baik.

Sekarang kita akan flashback, pendidikan karakter yang ditanamkan


sebelum indonesia merdeka sungguh diyakini sebagai pendidikan karakter yang
paling baik. Karena pada zaman itu masyarakat diberi kesadaran bahwa
pentingnya meraih kemerdekaan. Pahlawan-pahlawan yang gigih yang berjuang
dengan mengorbankan harta, tahta, dan darahnya demi satu tujuan yang sama
yaitu kemerdekaan. Karakter seperti itulah yang perlu ditanamkan pada peserta
didik sejak awal. Gigih dalam belajar, semangat dalam menerima pelajaran,
kreatif, mempunyai daya saing yang tinggi, itulah karakter yang sangat diperlukan
pada generasi muda sekarang. Apalagi sekarang sudah memasuki revolusi industri
4.0 di mana semua serba teknologi, apabila setiap peserta didik tidak mampu
menjaga karakternya maka diyakini akan terbawa oleh arus buruk dari adanya
revolusi industri 4.0. Untuk itu bekal yang paling baik bagi para peserta didik
adalah karakter yang baik yang mampu mendorong adanya kreativitas dalam
perkembangan zaman yang ada di dunia.

Gambar 1

Sumber: NU Online

Pendidikan karakter yang telah ditanamkan sejak awal yaitu sejak di


bangku sekolah dasar. Dari hal yang paling sederhana yaitu berjabat tangan
dengan guru adalah pendidikan karakter yang sangat bagus karena hal tersebut
adalah salah satu bukti bahwa peserta didik sangat menghormati guru-gurunya.
Jika pendidikan karakter telah ditanamkan sejak awal maka peserta didik akan
menjadi terbiasa dengan karakter baik yang telah diajarkan. SD di seluruh
Indonesia diyakini sudah menerapkan sistem berjabat tangan dengan gurunya, jadi
diharapkan mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang lebih baik.
Perkembangan teknologi sangat berkembang pesat, terbukti di era
millenial seperti sekarang ini, tidak bisa dipungkiri semua lapisan masyarakat
pasti mengenal yang namanya handphone, bahkan anak yang masih kecilpun
sudah lihai dalam mengoperikannya. Hal positif yang terjadi adalah anak menjadi
tidak gaptek, namun banyak hal negatif yang justru muncul seperti, anak jadi
jarang bergaul dengan temannya, kumpul bareng tapi yang dilihat handphonenya,
benar pepatah yang menyatakan bahwa dengan adanya HP saat ini yaitu
mendekatkan yang jauh tapi juga menjauhkan yang dekat. Fenomena seperti ini
harus dapat di atasi karena dampak buruk lebih terlihat daripada dampak
positifnya. Kembali peran orang tua yang menjadi peran penting dalam mendidik
anak untuk dapat mempunyai karakter yang baik.Dan metode yang paling efektif
yang mampu di terapkan oleh orang tua yaitu melalui keteladanan (contoh) .
Dalam hal ini anak-anak dapat mencontoh sikap yang positif dari kedua orang tua
mereka seperti mempunyai rasa disiplin, rasa tanggung jawab, rasa saling
menghormati satu sama lain dan lain-lain. Tapi peran dari lembaga pendidikan
juga menjadi peran penting karena kurang lebih 12 tahun lebih anak berada di
lembaga pendidikan dan itu lebih lama ketimbang bersama keluarga maka
lembaga pendidikan sebagai pengganti orang tua dalam mengajarkan tentang
pendidikan karakter harus lebih intensif agar peserta didik mampu tumbuh dengan
membawa karakter yang mulia. Harapan untuk pendidikan di indonesia ke
depannya adalah lebih ditekankan saja pada pendidikan karakternya karena
pembawaan karakter jauh lebih penting daripada kemampuan intelektualnya.

Dalam menghadapi fenomena tentang pendidikan karakter ini menjadikan


bahan introspeksi diri agar pemuda-pemuda indonesia dapat bersaing dengan
negara-negara maju lainnya. Tanamkan karakter yang baik dalam setiap
perbuatan, karena orang akan terlebih dahulu melihat karakter daripada melihat
kemampuan intelektualnya. Dan jangan pernah membalas keburukan orang
dengan keburukan pula tapi balaslah dengan kabaikan karena itulah pendidikan
karakter yang sebenarnya diharapkan oleh bangsa ini.Jika kita tidak mampu
mengendalikan karakter atau moral kita kepada yang baik maka akan
menyebabkan adanya krisis moral. Dan krisis moral dapat terus berkembang dari
waktu ke waktu , tentu saja hal tersebut juga akan berdampak kepada kehidupan
suatu bangsa yang mana penduduknya tidak memiliki karakter dan pribadi yang
baik. Oleh sebab itu, pendidikan karakter sangatlah penting mengingat dampak
yang akan di rasakan baik itu jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

DAFTAR REFERENSI

https://www.bps.go.id. 2017. Jumlah Penduduk Indonesia. Diakses pada 19


Desember 2018.
https://www.finansialku.com. Pendidikan Anak. Diakses pada 19 Desember 2018.

Freire, Paulo. Memanusiakan Manusia.

http://www.nu.or.id. 2017. Implementasi Pendidikan. Diakses pada 19 Desember


2018.

https://www.viva.co.id. 2010. Jumlah Penduduk Indonesia Per Provinsi. Diakses


pada 19 Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai