Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Morfologi Tanaman
2.1.1 Daun Sembung
Sembung termasuk tumbuhan tegak, berbatang satu atau lebih, tinggi 2m sampai
4m, sulit keras, bagian bawah batang sering tidak bercabang, bagian atas selalu
memerlukan cabang-cabang samping yang tumbuh ke luar, batang tumbuh lebat,
rambut batang halus, dapat digunakan dan dicat kelabu Akar yang tua berkayu. Daun
tunggal, bertangkai, pada tangkai daun terletak beberapa pasang daun kecil membentuk
lidah tombak. Helai daun bulat bundar telur atau lidah tombak sampai bulat panjang
dengan ujung dan pangkal daun runcing Panjang helai daun 10cm sampai 30cm, lebar
2,5cm sampai 12cm; Tepi daun umunya bergerigi tajam tidak beraturan. Permukaan
daun berambut, permukaan bawahnya sangat rapat berwarna kelabu kehijauan,
permukaan atas kasar warna hijau tua sampai hijau coklat. Tumbuhan sembung
merupakan perdu yang bentuknya mudah berubah, tumbuh tegak. Di Jawa tersebar di
seluruh pulau mulai daratan hingga + 2000m dari permukaan laut, tumbuh di daerah
yang cukup mendapat cahaya matahari atau sedikit naungan, tidak terlalu kering
terutama daerah yang tidak begitu subur, pada umumnya tumbuh tersebar. Tumbuhan
ini sering ditemukan di pekarangan sebagai tanaman obat.
Menurut Sulaksana dan Darmono (2005) daun sembung diklasifikasikan
Sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Asterales,
Famili : Asteraceae
Genus :Blumea
Spesies : Blumea balsamifera
2.1.2 Temu Kunci
Temu kunci termasuk dalam tumbuhan herba rendah, dengan rimpangnya
merayap di dalam tanah. Umumnya batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah
daun) dengan rimpang di dalam tanah, berwarna kuning coklat, berbau aromatik,
panjang rimpang 5-30 cm dan garis tengah 0,5-2 cm. Umumnya daunt emu kunci
berjumlah 2-7 helai, daun berupa pelepah daun berwarna merah, tangkai daun beralur,
tidak berambut dengan panjang 7-16 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan
tangkai daun, helai daun tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun
runcing, permukaan halus tetapi bagian bawah agak berambut terutama sepanjang
pertulangan, warna helai daun hijau muda dengan lebar 5-11 cm. Bunga dengan
susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun, panjang tangkai 4-11 cm, umumnya
tangkai tersembunyi dalam 2 helai daun terujung. Bunga melekat pada bagian tandan
yang pipih sempit. Kelopak berbentuk tabung, bergerigi 1-3 buah, panjang 3-18 mm
(Depkes RI, 1977).
Temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.) ditemukan tumbuh liar di Jawa
terutama di hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur (Depkes RI, 1977). Tumbuh
baik pada iklim panas dan lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran
udara dan tata air yang baik. Pada tanah yang kurang baik tata airnya (sering tergenang
air atau becek) pertumbuhan akan terganggu dan rimpang akan cepat busuk.
Temu kunci memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Boesenbergia
Spesies : Boesenbergia rotunda (L.) Mansf
2.2 Makroskopis dan Mikroskopis
2.2.1 Daun Sembung
2.2.1.1. Makroskopis
2.2.1.2. Mikroskopis

Anda mungkin juga menyukai