Anda di halaman 1dari 12

Sejarah Aroma Terapi

Oleh :
Dewa Ayu Sri Ratna Dewi Pinatih NIM. 171200239
I Gusti Ngurah Agung Dharma R. P. NIM. 171200242
I Ketut Panji Mahartha NIM. 171200243
Ni Ketut Widhiastari NIM. 171200256
Ni Luh Putu Ayu Suciptawati NIM. 171200259
Ni Putu Intan Utami Danadyaksa M. NIM. 171200264
Trisna Permatayuni NIM. 171200269

Prodi Farmasi Klinis | Universitas Bali Internasional A2D


MESIR
Outline
EROPA YUNANI

TIMUR TENGAH CHINA KUNO

INDIA INDONESIA
MESIR
2650 - 2575 SM
Orang-orang Mesir menggunakan tumbuhan beraroma untuk melakukan
pemijatan setelah mandi, pengobatan penyakit, dan untuk membalur tubuh
agar kulit terawat, serta parfum atau kosmetik

Perkembangan aromatik sebagai obat menjadi dasar


dari pertumbuhan aromaterapi. Selama tiga dinasti
(2650 - 2575 SM) di Mesir, proses pembalseman dan
pemumian telah berkembang. Frankincense, myrrh,
galbanum, cinnamon, cedarwood, juniper berry dan
spikenard digunakan saat persiapan pemumian.

Herbal dan rempah-rempah yang mereka datangkan berasal dari


Assyria, Babylon, Egypt, Rome, Arab dan Persia. Yang dianggap paling
berharga adalah frankincense dan myrrh. Pada awal perdagangan
permintaan melebihi persediaan dengan demikian harga herbal dan
rempah-rempah sebanding dengan harga permata dan logam mulia.
Ratu Mesir Cleopatra menggunakan bunga ros
segar di bawah bantalnya dengan maksud
menenangkan tidurnya. Gambar disamping
menunjukkan bagaimana Ratu Mesir
menggunakan aroma dalam pengobatan.

Minyak esensial Mesir: Myrrh adalah ramuan yang paling populer


digunakan untuk memproduksi miyak esensial. Selain Myrrh, minyak
lainnya yang terbuat dari kemenyan, spikenard, cedarwood, kayu manis
juga populer digunakan.

Candi Edfu hieroglif telah menggambarkan penggunaan Kyphi, zat


aromatic untuk menginduksi tidur, mengurangi kecemasan dan sebagai
penangkal racun.
CINA KUNO
3000 SM
Sejarah aromaterapi di china sudah dimulai sejak 3000SM dimana Buku
herbal Shen Nung’s (sekitar 2700 SM) berisi informasi terperinci
mengenai lebih dari 300 tanaman dan kegunaannya.

Aromaterapi digunakan di Cina dalam upacara


keagamaan, dengan membakar kayu dan dupa untuk
menunjukkan rasa hormat kepada dewa mereka.
Penggunaan aromaterapi di Cina terkait dengan terapi
kuno lainnya seperti pijat dan akupresur.
YUNANI
1200 SM
Orang Yunani banyak mempelajari teknik penyembuhan dan relaksasi dari
orang Mesir. Mereka menggunakan herbal dan minyak aromaterapi untuk
obat-obatan dan kosmetik.

. Asclepius (sekitar 1200 SM) adalah dokter pertama yang dikenal dalam sejarah yang
bereksperimen tanaman herbal dalam operasi. Reputasinya begitu besar sehingga setelah
kematiannya ia didewakan sebagai dewa penyembuhan dalam mitologi Yunani, dan ribuan
kuil penyembuhan mewah yang dikenal sebagai Asclepieion didirikan untuk
menghormatinya..
Hippocrates (sekitar 400 SM), " the father of medicine", mempelajari
efek menguntungkan dari ratusan tanaman beraroma dan herbal. Dia
percaya bahwa kesehatan yang baik dapat didukung dengan mandi
aromatik dan pijat minyak dan oleh karena itu operasi harus dihindari
jika memungkinkan. Dokter Yunani lainnya yang menangani herbal
dan minyak aromatik adalah Pedacius Dioscorides dan Theophrastus
yang meresepkan obat herbal dan aromatik
INDIA
1200 SM
India adalah salah satu peradaban tertua, sistem medis kuno India tertua dan
paling baik dicatat dalam sistem medis kuno di dunia.

Seperti dicatat dalam Rig Veda, ditulis dalam 4500 SM, di India kuno aromaterapi muncul
dalam korelasi dengan Ayurveda. Penggunaan tanaman aromatik dan bagian tanaman untuk
pengobatan yaitu bagian utama dari perawatan menurut teks dasar Ayurveda, Charaka
Samhita dan Sushruta Samhita.
Ayurveda menggunakan banyak bagian tanaman
aromatik untuk penyembuhan. Dan juga dibuat dupa
harum & wangi bunga adalah bagian tak terpisahkan
dari ibadah atau ritual keagamaan negara ini sejak
berabad-abad. Aroma alaminya difikirkan berkaitan
dengan upliftment spiritual dan pembersihan jiwa
(penenang).
TIMUR TENGAH (803-870 M) SM
Peradaban manusia telah mengenal aromaterapi sejak 6.000 tahun silam.
Namun, di tangan kimiawan dan dokter Muslim di era kekhalifahan, teknologi
pembuatan minyak esensial dan pengobatan dengan aromaterapi berkembang
sangat pesat

Berdasarkan catatan sejarah, pada abad ke-7 M, para ahli kimia Arab berupaya
mencari “saripati” dari tanaman. Pada abad ke-9 M, ahli kimia Muslim legendaris bernama
Yakub al-Kindi (803-870 M) dalam bukunya bertajuk Perfume Chemistry and Distillation telah
mampu menciptakan beragam jenis minyak esensial. Di Negara Timur Tengah, bakhuur atau
kemenyan memiliki keharuman yang khas, memberikan efek seperti aroma terapi dan energi
positif.
Digunakan sebagai pengharum rumah dan dapat pula digunakan
pada acara-acara khusus seperti pernikahan, momentum romantis,
Bakhuur berupa potongan-potongan kecil dari kayu beraroma/ harum atau
campuran bahan-bahan tradisional alami. Bakhuur digunakan dengan cara
dibakar di atas arang atau dupa burner tradisional yang disebut Mabkhara
INDONESIA 400 SM
Perkembangan aromaterapi di Indonesia berawal dari agama Hindu yang tiba
di Indonesia pada sekitar abad 400 SM dimana pemimpin agama Hindu yang
memperkenalkan pengobatan Ayuverdic, yang pengobatannya dilakukan
dengan menggunakan minyak yang berasal dari tanaman.

Catatan mengenai penggunaan aroma terapi tersebut


terkumpul dalam bentuk resep-resep kecantikan dan
resep-resep wewangian alami bernama Serat Primbon
Jampi Jawi. Hal ini dilakukan oleh Banginda Sri Sultan
Hamengku Buwono ll, Raja Mataram (1792-1828). Buku
itu merupakan bukti sejarah yang memperhatikan perihal
ilmu kesehatan tubuh dan ilmu perawatan tubuh atau
kosmetika.
Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai terkenal, beberapa
dokter zaman itu tetap memakai minyak esensial dalam praktik sehari-
hari mereka. Pada zaman aromaterapi modern, aroma terapi digali oleh
Robert Tisserand yang menulis buku The Art of Aromatheraph.
EROPA
Prancis 1928
Pada tahun 1928 (beberapa penulis mencatat tahun 1930, beberapa yang lain
mengatakan lebih akhir hingga tahun 1937), istilah “aromaterapi”
diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Perancis yaitu Rene Maurice Gattefosse

Pada tahun 1960-an, seorang dokter Perancis


bernama Jean Valnet dan seorang ahli biokimiawi Madame
Maury, yang keduanya mengetahui pekerjaan Gattefosse,
melanjutkan penelitian lebih jauh mengenai aromaterapi
dengan percobaan mereka sendiri.

Dr. Valnet berhasil menggunakan minyak esensial dalam perawatan luka bakar
dan luka lain selama Perang Dunia II, bersamaan bermacam wewangian dalam perawatan
masalah penyakit kejiwaan. Maury mengembangkan tehnik pijat spesifik untuk sarana
penyerapan terbaik minyak esensial dan membuka klinik hingga keluar Eropa untuk
mempraktekkan tehnik barunya.
Inggris 1960
Praktek aromaterapi yang kita kenal kini, pertama kali datang ke Britania pada
tahun 1960-an yang dibawa oleh seorang perawat Austria bernama Marguerite
Maury, yang mana bukunya berjudul “The Secret of Life and Youth” diterbitkan di
Perancis pada tahun 1961 dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris pada tahun
1964.

Berdasar keterangan Dr. Jean Valnet, setelah


mendapatkan kualifikasi keperawatannya, Maury kemudian
pindah ke Perancis, bekerja sebagai asisten dokter bedah.
Sewaktu dia bekerja,

Praktek aromaterapi yang kita kenal kini, pertama kali datang ke Britania pada tahun 1960-
an yang dibawa oleh seorang perawat Austria bernama Marguerite Maury, yang mana
bukunya berjudul “The Secret of Life and Youth” diterbitkan di Perancis pada tahun 1961
dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1964.
SEKIAN
Mari Berdiskusi

Anda mungkin juga menyukai