Hal 15.

Dasar dari setiap pemeriksaan adalah riwayat dan pemeriksaan klinis yang cermat dan terperinci. Pasien harus
diberi kesempatan untuk menjelaskan keluhan dan kekhawatiran mereka dengan kata-kata mereka sendiri. Namun
demikian, sangat penting untuk menanyakan informasi yang lebih tepat atau terperinci kepada pasien. Pertanyaan
spesifik yang diajukan akan tergantung pada keluhan yang diajukan dan ini akan dibahas dalam bab-bab yang sesuai.
Terlepas dari kondisi orofasial yang dimiliki pasien, ketika menanyai pasien, dokter juga tidak boleh mencoba untuk
mempengaruhi respons pasien. Selain itu, pasien tidak boleh merasa seperti sedang terburu-buru. Sensitivitas mungkin
diperlukan secara khusus untuk beberapa kondisi. Seperti halnya semua perawatan pasien, kerahasiaan adalah yang hal
yang paling penting.
Sangat penting untuk memperoleh perincian riwayat medis pasien dan terapi obat apa pun saat ini atau yang baru.
Demikian pula, pada tahap ini pasien juga harus diberikan pertanyaan tentang penggunaan alkohol dan tembakau.
Beberapa orang berasal dari kalangan orang miskin dan oleh karena itu sehubungan dengan riwayat medis mereka
maka perlu diberikan pertanyaan secara umum tentang medis kepada pasien untuk mendapatkan rincian tentang
riwayat medis umum pasien. Ini sangat penting untuk seorang pasien yang memiliki kondisi kronis yang telah
dilakukan perawatan oleh beberapa spesialis. Korespondensi yang dimiliki oleh dokter umum mengenai pasien
semacam itu dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang pasien tersebut melalui keluhan dan perawatan yang
telah dilakukan. Di lingkungan rumah sakit, permintaan dan pembacaan yang cermat dari lembar kasus pasien di
rumah sakit umum sejauh ini bisa menjadi metode penilaian paling produktif dalam kasus-kasus rumit. Ketika
berhadapan dengan riwayat medis masa lalu, perlu diberikan pertanyaan langsung pada beberapa poin. Sebagai contoh,
pada lesi jaringan lunak rongga mulut yang berhubungan dengan ruam kulit, lesi mata dan genital. Dengan kondisi
pasien yang lemah dan berhubungan dengan lesi rongga mulut, informasi tentang poin-poin tersebut akan gagal di
dapatkan apabila tidak ditanyakan secara langsung kepada pasien.

Penilaian pasien: sumber informasi bermanfaat

1. Catatan kasus rumah sakit
2. R7 © sum7 © dari sejarah medis dan sosial dari dokter umum
3. Korespondensi dari dokter lain yang terlibat dalam merawat pasien

Ujian
Saat memeriksa mulut, seluruh mukosa mulut harus diperiksa dengan cermat. Semua peralatan yang bisa dilepas harus
dibawa keluar. Praktisi harus melakukan pemeriksaan pasien secara sistematis untuk memastikan bahwa semua
jaringan yang relevan telah terlihat. Bibir dan pipi harus ditarik dengan lembut untuk menampilkan sulkus sepenuhnya
dan lidah dipegang dengan lembut dengan bantuan serbet kasa, dan diperpanjang ke depan dan ke setiap sisi. Harus
diperhatikan bahwa seluruh dasar mulut dan permukaan bawah lidah terlihat. Bagian posterior lidah, feses tonsil,
langit-langit lunak, dan bagian faring terpapar oleh tekanan lembut pada lidah dan dibantu oleh fonasi oleh pasien.
Pemeriksaan mukosa mulut ini harus dikombinasikan dengan penilaian yang cermat terhadap struktur gigi lainnya,
kerangka wajah, kelenjar ludah, dan jaringan lunak wajah dan leher. Pencarian untuk kelenjar getah bening teraba
harus dilakukan, mengingat bahwa kelenjar getah bening normal tidak dapat dideteksi dengan palpasi sederhana.
Pembengkakan kelenjar getah bening adalah
lebih lanjut dibahas dalam Bab 7. Penilaian kelainan neurologis dibahas dalam Bab 15. Praktisi harus terbiasa dengan
tes yang diperlukan untuk menilai fungsi kasar dari saraf kranial, khususnya saraf kranial kelima dan ketujuh.
Pemeriksaan ekstraoral dapat diperluas untuk mendapatkan kondisi umum dan sikap pasien. Mata, kulit kepala,
leher, tangan, dan kulit wajah dan lengan biasanya harus diperiksa untuk mendapatkan informasi yang signifikan
(Tabel 2.1). Masing-masing area yang dapat diakses secara visual ini dapat menunjukkan tanda-tanda yang
mengingatkan praktisi akan kemungkinan