TINJAUAN PUSTAKA
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Batasan waktu nifas yang paling
singkat (minimum) tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam kurun waktu
yang relatif pendek darah keluar sedangkan batasan maksimumnya adalah 40 hari.
Jadi masa nifas adalah masa setelah lahirnya placenta sampai alat-alat reproduksi
pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6
Masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu (42) hari setelah itu. Pelayanan nifas harus terselenggara pada masa itu untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan
pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi
Periode pasca persalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi, dan
keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Baik di negara maju maupun
berkembang. Perhatian utama ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada saat kehamilan
kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada pasca persalinan.
Masa nifas adalah fase khusus bagi ibu dan bayi. Bagi ibu yang mengalami
yang sangat bermakna dalam hidupnya. Keadaan ini ditandai dengan perubahan
emosional, perubahan fisik secara dramastis, hubungan keluarga dan aturan serta
menjadi ibu, disamping masa nifas juga merupakan masa perubahan dan penyesuaian
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 69% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
kematian ibu setiap tahun di dunia, dan hampir 4 dari 5 kematian karena perdarahan
pasca persalinan. Seorang ibu dengan anemia pada saat hamil, pada umumnya lebih
dengan seorang ibu dengan kebutuhan nutrisi cukup. Dalam waktu 1 jam setelah
baik dan tidak terjadi perdarahan dalam jumlah besar. Bila terjadi perdarahan berat,
waktu di antara persalinan dan masa pasca persalinan. Faktor predisposisi yang lain
penyebab yang paling bermakna kejadian perdarahan pasca persalinan. Bila placenta
masih terdapat di dalam rahim atau keluar secara tidak lengkap pada jam pertama
dengan persalinan yang ditolong oleh dukun bayi. Faktor predisposisi adalah infeksi
genital pada masa nifas yang disebabkan oleh persalinan macet, ketuban pecah dini,
pemeriksaan dalam yang terlalu sering, pemantauan janin intravaginal, dan bedah
caesar. Salah satu penyebab infeksi nifas yang paling berbahaya dan menyebabkan
kematian adalah Grup A Streptokokus. Komplikasi pasca persalinan lain yang sering
apabila terdapat kerusakan jaringan atau episiotomi pada persalinan kala II. Perineum
d. Kehidupan sexual
e. Kontrasepsi
f. Nutrisi
2. Dukungan dari
a. Petugas kesehatan
1. Puerpurium Dini
agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2. Puerpurium Intermedial
3. Remote Puerpurium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama
1. Involusi
kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai
segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus, dan akhirnya
telah dilalui, dan rahim menjalani involusi, segera setelah melahirkan, berat rahim
menjadi 1000 gram dan dapat dirasakan sebagai kantung yang kuat membulat,
mencapai tali pusar, pada hari ke 14 setelah kelahiran, ukurannya menyusut menjadi
350 gram dan tidak lagi dapat dirasakan keberadaannya di dalam perut, pada hari ke
dalam aliran darah dan sebagian lagi ke dalam lochea (Jones, 2005).
Pada akhir kala III persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm di
bawah umbilikus dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis. Pada
saat ini besar uterus kira-kira sama dengan besar uterus sewaktu usia kehamilan 16
minggu dengan berat 1000 gram. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron
yaitu pembesaran sel-sel yang sudah ada. Pada masa nifas penurunan kadar hormon-
a. Autolisys
Autolisys merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot
uterus. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah sempat
mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5 kali lebar dari semula
selama kehamilan. Sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna sendiri sehingga
yang tertinggal hanya jaringan fibro elastic dalam jumlah renik sebagai bukti
kehamilan.
b. Atrofi Jaringan
Jaringan yang berpoliferasi dengan adanya estrogen dalam jumlah yang besar,
yang menyertai pelepasan plasenta. Selain perubahan atrofi pada otot-otot uterus,
lapisan desidua akan mengalami atrofi dan terlepas dengan meninggalkan lapisan
lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin yang
sangat besar. Hormon oksitosin yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat dan
hemostatis. Kontraksi dan retraksi otot uterus akan mengurangi suplai darah ke
uterus. Proses ini akan membantu mengurangi bekas luka tempat implantasi placenta
minggu untuk sembuh total. Selama 1 sampai 2 jam pertama nifas intensitas utama
kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi teratur. Karena itu penting sekali
menjaga dan mempertahankan kontraksi uterus pada masa ini. Suntikan Oksitosin
biasanya diberikan secarara intravena atau intramusculer segera setelah kepala bayi
lahir. Pemberian ASI segera setelah bayi akan merangsang pelepasan oksitosin karena
a. Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12x5 cm,
dengan lochea.
endometrium yang berasal dari tepi luka dan lapisan basalis endometrium.
a. Involusi uterus dari luar dapat diamati yaitu dengan memeriksa fundus uterus
dengan cara: segera setelah persalinan, tinggi fundus uteri 2 cm di atas pusat,
Pada hari 3-4 tinggi fundus uteri 2 cm di bawah pusat. Pada hari ke 5-7 tinggi
fundus uteri setengah pusat simpisis. Pada hari ke 10 tinggi fundus uteri tidak
teraba. Bila uterus tidak mengalami atau terjadi kegagalan dalam proses
Lochea adalah darah yang dibuang dari rahim yang kini telah mengerut
kembali ke ukuran semula. Selama kehamilan, rahim merupakan kapsul tempat janin
hidup dan tumbuh. Rahim melindungi janin dari lingkungan luar, menyediakan gizi
melalui uri.
Lochea ini muncul pada hari 1 sampai hari ke 4 masa nifas. Cairan yang keluar
berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding
b. Lochea Sanguinolenta
c. Lochea Serosa
Mengandung leukosit dan sel desidua, sel epitel, selaput lendir servik dan serabut
jaringan yang mati. Lochea alba keluar pada hari ke 15 sampai 40 hari atau
Perubahan yang terjadi pada servik ialah bentuk servik agak menganga seperti
corong, segera setelah bayi lahir. Bentuk ini disebabkan oleh corpus uteri yang dapat
pada perbatasan antara korvus dan servik berbentuk semacam cincin. Muara servik
Setelah bayi lahir, tangan masih dapat masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat
besar selama proses persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6-8
minggu nifas. Penurunan estrogen pada masa nifas berperan dalam penipisan
mukosa vagina dan hilangnya rugae. Rugae akan terlihat kembali pada sekitar
minggu ke 4.
serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam 2-3
Kadang-kadang masa nifas sulit untuk BAK (Buang Air Kecil) karena
sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus
sfingterani selama persalinan, juga oleh karena adanya oedema kandung kemih
yang terjadi selama proses persalinan. Sisa urine dan trauma pada kandung kemih
Ligamen, fasia, dan difragma pelvis yang meregang pada saat persalinan,
setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga
tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamen
persalinan. Sebagai akibat putusnya serat-serat elastik kulit dan distensi yang
berlangsung lama akibat besarnya uterus pada saat hamil, dinding abdomen masih
a. Hormon Plasenta
pada nifas.
b. Hormon Pituitary
konsentrasi folikuler pada minggu ke- 3 dan LH tetap rendah sehingga ovulasi
terjadi.
c. Hormon Oksitosin
terhadap otot uterus dan jaringan payudara. Selama tahap ke-3 persalinan,
atas otot yang menahan kontraksi, mengurangi atas tempat plasenta dan
sang bayi merangsang keluarnya oksitosin lagi dan ini membantu uterus
dan 45% setelah 12 minggu. Diantara wanita yang tidak laktasi 40%
minggu. Untuk wanita laktasi 80% menstruasi pertama anovulasi dan untuk
a. Suhu badan
24 jam post partum suhu badan akan naik sedikitnya (37,5ºC- 38°C) sebagai
melahirkan biasanya denyut nadi akan lebih cepat. Tapi jika lebih dari 100 x
permenit adalah abnormal, hal itu disebabkan oleh adanya infeksi atau
c. Tekanan darah
Tekanan darah pada beberapa kasus ditemukan keadaan hipertensi nifas akan
menghilang dengan sendirinya apabila tidak turun, berarti adanya tanda pre-
eklamsia.
d. Pernafasan
nadi. Apabila suhu dan denyut nadi tidak normal pernafasan juga akan
kelahiran melalui section caesaria kehilangan darah dapat dua kali lipat. Perubahan
terdiri dari volume darah dan hemokonsentrasi. Setelah melahirkan shunt akan hilang
dengan tiba-tiba. Volume darah ibu relatif akan bertambah. Keadaan ini akan
menimbulkan beban pada jantung dan dapat menimbulkan dekompensasi kodis pada
seperti sediakala.
faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama nifas, kadar fibrinogen
dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan
Pada masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan, masa nifas
dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah
dilakukan pada 6-8 jam setelah persalinan. Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan
mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi dan merawat
konseling kepada ibu dan salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah
pendarahan masa nifas karena atonia uteri, pemberian ASI awal, melakukan
hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, juga menjaga bayi tetap sehat dengan cara
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau
dilakukan dengan tujuan untuk memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus
berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada
bau, menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau cairan, dan istirahat,
penyulit, memberikan konseling pada ibu mengenali asuhan pada bayi, tali pusat,
kunjungan terakhir selama masa nifas kunjungan ini bertujuan untuk menanyakan
pada ibu tentang penyulit–penyulit yang ia atau bayi alami, juga memberikan
Bila wanita itu sangat mengeluh tentang adanya afterpains atau mules, dapat
diberi analgetik atau sedatif supaya ia dapat beristirahat atau tidur. Delapan jam nifas
laktasi. Kecuali bila ada kontra indikasi untuk menyusui bayinya, seperti wanita yang
menderita tifus adominalis, tubercolosis aktif, diabetes mellitus berat, psikosis, puting
susunya tertarik ke dalam dan lain-lain. Bayi dengan labio palato skiziz (sumbing)
oleh bidan atau dokter yang menolongnya. Minumannya harus diberikan melalui
sonde. Begitu pula dengan bayi yang dilahirkan dengan alat seperti ekstrasi vakum
atau cunam dianjurkan untuk tidak menyusui sebelum benar-benar diketahui tidak
ada trauma kapitis. Pada hari ke 3 atau ke 4 bayi tersebut baru diperbolehkan untuk
dan puting susu dicuci teratur dengan sabun dan diberi minyak atau cream, agar tetap
lemas, jangan sampai kelak mudah lecet dan pecah-pecah, sebelum menyusui
mammae harus dibuat lemas dengan melakukan massage secara menyeluruh. Setelah
areola mammae dan putting susu dibersihkan, barulah bayi disusui (Prawirohardjo,
2002).
Secara tradisional, bagian pertama dari periode ini adalah masa istirahat.
Ketika ibu dipisahkan oleh orang lain (khususnya pria) karena kehilangan zat
darahnya dari vagina sehingga tidak bersih. Pada saat itu, tanpa disadari zat darah
tersebut (lochea) yang merupakan campuran dari darah dan produk jaringan dari
kembali atau pengerutan, kembali ke ukuran rahim semula. Tradisi pemisahan selama
(Jones, 2005).
Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang juga
biasa, menjalani proses eksplorasi dan asimilasi terhadap bayinya, berada dibawah
tekanan untuk dapat menyerap pembelajaran yang diperlukan tentang apa yang harus
diketahuinya dan perawatan untuk bayinya, dan merasa tanggung jawab yang luar
biasa sekarang untuk menjadi seorang ibu. Reva Rubin membagi periode menjadi 3
bagian:
a. Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada umumnya
melahirkan.
b. Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses
e. Pada masa ini, ibu biasanya agak sensitif dan merasa tidak mahir dalam
f. Tahap ini merupakan waktu yang tepat bagi bidan untuk memberikan
ibu tidak nyaman karena ia sangat sensitif. Hindari kata ”jangan begitu” atau
”kayak gitu salah” pada ibu karena hal itu akan sangat menyakiti perasaannya
dan akibatnya ibu akan putus asa untuk mengikuti bimbingan yang diberikan
bidan.
a. Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Periode ini pun
keluarga.
hubungan sosial.
Bagi nifas, apa lagi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan akan
Hal yang dialami oleh ibu ketika melahirkan akan sangat mewarnai alam
dewasa.
4) Pengaruh budaya
Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya.
Keadaan ini disebut dengan baby blues, yang disebabkan oleh perubahan perasaan
alami ibu saat hamil sehingga sulit menerima kehadiran bayinya. Perubahan perasaan
ini merupakan respon alami terhadap rasa lelah yang dirasakan. Gejala-gejala baby
khawatir mengenai sang bayi, penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap
8. Gejala fisik seperti banyak wanita sulit bernafas atau perasaan bedebar-debar.
bidan, atau dokter. Depresi masa nifas adalah keadaan yang sangat serius, seorang
(Ambarwati, 2008).
1. Gizi
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan
2. Ambulansi dini
keluar dari tempat tidurnya dan membimbing untuk berjalan dalam 24-48 jam
Dalam 6 jam pertama post partum, pasien harus sudah dapat buang air kecil.
Semakin lama urine tertahan dalam kandung kemih maka dapat mengakibatkan
kesulitan pada organ perkemihan. Dalam 24 jam pertama, pasien juga harus sudah
dapat air besar karena semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan
5. Perawatan payudara
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama puting susu terutama
b. Jika puting lecet masa oleskan ASI pada sekitar puting susu setiap selesai
d. Istirahat
Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang cukup. Kurang istirahat
dapat menyebabkan:
dirinya.
6. Seksual
Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan 1atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa
nyeri. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk melakukan hubungan
Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal sebaiknya latihan masa nifas
seawal mungkin dengan catatan menjalani persalinan dengan normal dan tidak ada
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta (buddhayah) yaitu bentuk jamak dari
buddhi yang berarti “budi”atau “akal” semua hal-hal yang berkaitan dengan akal.
kesenian, moral, hukum, dan adat istiadat. Kebudayaan semua hasil karya, rasa, dan
1. Tempat berlindung
bersalin dan nifas adalah faktor lingkungan yaitu pendidikan disamping faktor-faktor
nifas.
1. Faktor Lingkungan
tingkat ekonomi. contoh: ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui
2. Faktor Prilaku
Faktor budaya setempat dan pengetahuan sendiri serat sistem nilai sangat
kesehatan masyarakat.
harus melintasi jarak berkilo-kilo meter dengan jalan kaki. Artinya pusat
alat-alat dan obat yang tersedia serta tenaga ahli yang terampil dan menguasai
teknologi kesehatan.
4. Faktor Keturunan
Faktor keturunan merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang
dibawa sejak lahir (Asma, Diabetes melitus, hipertensi, dll) (Syafrudin, 2008).
menguntungkan, ada pula yang merugikan bagi status kesehatan ibu hamil, ibu
Pada masa nifas, ibu memerlukan tambahan nutrisi 3 kali lipat dari kondisi
biasanya untuk pemulihan tenaga atau aktivitas ibu, metabolisme, cadangan dalam
tubuh, penyembuhan luka jalan lahir, serta untuk memenuhi kebutuhan bayi berupa
produksi ASI. Diet yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori, cukup
Tarak atau pantangan makanan adalah kebiasaan, budaya atau anjuran yang
yang dapat mempengaruhi produksi ASI, ada pula makanan tertentu yang dilarang
masa nifas jenis pantang makanannya yaitu: jenis buah yang bulat, jenis buah yang
asam /kecut macam-macam ikan, jenis makanan yang licin, dianggap menyebabkan
perut sakit. Ikan basah, ikan lele, ikan mujair, dan udang dianggap dapat
mengakibatkan kemaluan menjadi licin juga daun genjer, daun kangkung, daun talas
daun, seraung dan daun kacang. Buah mangga, jeruk, pepaya, jambu air, crème,
dianggap dapat menyebabkan perut menjadi bengkak dan cepat mudah hamil (buah
yang asam /kecut), nangka, durian, kluih, dan waluh. Ibu hanya boleh makan
Pola makan yang sehat adalah makanan yang dikonsumsi memiliki jumlah
kalori dan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan seperti air, lemak, karbohidrat,
khususnya daging sapi agar penurunan berat badan berjalan lebih cepat dan produksi
ASI tetap lancar, karena daging sapi memiliki banyak serat yang dapat memperlancar
buang air besar. Sehingga tanpa diet ibu tetap memiliki badan yang ideal. Selain itu
sayur dan buah pun juga mengandung banyak serat yang dapat memperlancar buang
gejala yang hampir universal berkaitan dengan konsepsi "panas-dingin" yang dapat
dan air. Apabila unsur-unsur di dalam tubuh terlalu panas atau terlau dingin maka
pada awalnya bertujuan untuk menjaga kesehatan dirinya adalah merupakan praktek
Kebutuhan gizi pada masa nifas atau menyusui kurang sesuai dengan
aturan pemenuhan gizi yang baik dan seimbang. Hal ini disebabkan karena adanya
aturan atau budaya yang berlaku dalam keluarga. Pantang makanan yang sering
terjadi misalnya dilarang makan daging, telur dan ayam, sayur sawi dan bayam,
pantang dengan makanan yang panas dan pantangan terhadap ikan laut. Dampak dari
perilaku pantang makanan pada masa nifas adalah kekurangan zat gizi sehingga
penyembuhan luka akan lebih lama sembuh bahkan bisa timbul infeksi. Apalagi pada
ibu nifas tentu sangat membutuhkan makanan bergizi untuk memulihkan kondisi,
mempercepat kesembuhan luka dan proses laktasi. Jika nutrisi ibu nifas dapat
terpenuhi dengan baik maka luka jahitan perineum dapat sembuh dengan cepat dan
makan makanan yang bersifat “dingin” seperti cabe, acar (makanan yang disajikan
dengan cuka), tomat, bayam, produk-produk dari daging babi dan sebagian besar
buah-buahan. Buah-buahan seperti pisang dan anggur serta buah-buahan yang asam
wanita yang sedang hamil dan melahirkan. Kaki dan tulang kaki babi diijinkan untuk
dimakan karena kaki babi dipercaya dapat memperbaiki pengeluaran air susu (Sri,
2006).
makanan ibu hamil. Latar belakang pantangan atau tabu tersebut didasarkan pada
kepercayaan agar tidak mengalami kesulitan pada waktu melahirkan dan bayinya
tidak terlalu besar. Untuk jenis makanan panas diantaranya kacang polong yang
sudah dikupas, gula kasar, susu kerbau, telur dan ikan. Jenis makanan dingin
diantaranya daun wortel dan dadih. Berbeda di pantai timur Malaysia, jenis makanan
”dingin” yang dilarang dikonsumsi ibu nifas yaitu hampir semua sayuran, semua
buah-buahan mentah kecuali durian, semua makanan asam, semua makanan mentah,
gorengan, berbagai jenis ikan, kare, bumbu dan kopi. Sedangkan yang dianggap
sebagai makanan ”panas” yaitu durian, telur, madu, gandum, tapioka, pisang yang
Di Malaysia Ibu pada nifas dilarang memakan ikan asin atau ikan kering
karena makanan tersebut hanya akan menyebabkan darah nifas berbau busuk, cepat
kering serta melemahkan daya tahan fisik dan mental. Ibu juga tidak boleh makan
karena takut menyebabkan bisa pada pintu rahim. Selain ikan berbisa, jenis ikan yang
dilarang yang menyebabkan kegatalan kulit serta menimbulkan reaksi lainnya ialah
ikan kembung, tamban, cencaru, atau tongkol dan makanan laut seperti udang,
sotong, kerang dan lain-lain. Ibu bersalin dilarang memakan sayur-sayuran menjalar.
Diantaranya ialah kangkung, timun, sayur keladi, pucuk ubi, pucuk paku, bayam,
sayur atau daun keti (bunga putih), kacang panjang, petola, labu, rebung, kacang
botor, jeruk maman, petai, jering serta terung. Ibu bersalin juga tidak boleh minum-
minuman bergas, dingin, seperti air tebu, cincau, kelapa muda serta buah-buahan
seperti nenas, jambu, belimbing, sirsak, mangga, pepaya, duku, langsat, tembikai
cina, nangka, cempedak, pisang masak hijau, pisang nangka, pisang embun, pisang
udang, ubi kayu, ubi keladi, bengkuang, manggis, bacang, dan kuini. Makanan
tersebut dilarang karena dapat mengakibatkan sakit tulang serta lemah sendi, yang
Berbeda dengan etnis Tionghoa, yang merupakan salah satu etnis pendatang
lainnya, yang memiliki aturan bagi perempuan selama masa nifas meliputi pantangan
bagi wanita nifas untuk keluar rumah selama 1 bulan, tidak boleh mandi dan keramas
selama 1 bulan dengan alasan kondisi ibu yang dianggap dingin setelah melahirkan
sehingga bila terpapar sesuatu yang dingin lagi akan menyebabkan masuk angin.
2013).
seperti daging dan ikan selama 40 hari dengan alas an luka akan lama sembuhnya.
Alasan lain yaitu bahwa ada pihak-pihak yang akan menentukan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh ibu nifas, pihak tersebut adalah orang tua
(Hartiningtiyaswati, 2010).
suku Dayak tentang pantangan makanan pada ibu nifas yaitu ibu yang baru
melahirkan pantang makan daging, telur, ikan, sayuran yang bersifat dingin seperti
labu air, timun, perenggi (waluh), dan sayuran berbumbu. Lamanya pantangan
tergantung dari jenis makanannya. Makanan yang dianjurkan yaitu nasi putih dengan
Di Jawa Tengah, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan telur
karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan
menyebabkan perdarahan yang banyak. Selain telur masih ada beberapa bahan
makanan yang dipantangkan bagi ibu menyusui, yaitu 14 jenis sayuran, 14 jenis buah,
10 jenis ikan, 5 jenis daging, 3 jenis makanan fermentasi dan berbagai jenis gula.
Beberapa alasannya yaitu karena makanan tersebut dianggap berdampak negatif bagi
kesehatan ibu dan janin, karena nasehat orang tua atau mertua, serta menghormati
2010).
masyarakat setempat memiliki keyakinan berkaitan dengan pantang pada masa nifas
yaitu ibu nifas pantang makan ikan (ikan bersisik, ikan tauman) karena diyakini ikan
membuat daerah genetalia gatal dan berbau, pantang makanan pedas dan asam karena
bisa menyebabkan bayi diare, pantang makan buah tertentu karena bisa menyebabkan
air susu terasa asam dan bayi tidak mau menyusu. Di masyarakat Betawi berlaku
pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan
daging, udang, ikan laut dan lele, keong, daun lembayung, buah pare, nanas, gula
merah, dan makanan yang digoreng dengan minyak. Sebagian besar (83%)
masyarakat Kota Pekalongan masih mempercayai tabu makanan pada ibu hamil,
meskipun tidak semua melaksanakan praktek tabu tersebut. Adapun makanan yang
dilarang untuk dikonsumsi adalah: udang, lele, cumi, semua ikan yang memiliki patel
(83%), melarang semua jenis ikan (50%), telur (44%), dan daging (17%) (Sari, 2012).
dilakukan dengan memberikan minuman yang salah satu bahannya dari jeruk nipis,
pemberian makanan berupa rujak dalam beberapa jam setelah persalinan selesai,
penyembuhan luka jalan lahir dengan menggunakan pasir panas, perawatan dengan
dan bayinya dilakukan upacara adat dengan berbagai syarat dan aturan yang harus
dipenuhi selama proses maupun sebelum proses upacara tersebut terlaksana. Begitu
juga pada masyarakat Aceh yang memiliki aturan berupa pantangan meninggalkan
rumah selama 44 hari bagi wanita yang baru melahirkan. Anjuran untuk berbaring
(Swasono, 1998).
Suku Minangkabau adalah salah satu dari ratusan suku bangsa di Indonesia
yang berasal dari Propinsi Sumatera Barat. Propinsi ini terletak di bagian barat tengah
Mandailing dan Mentawai. Setiap bangsa memiliki tradisi tersendiri yang biasanya
diwarisi oleh nenek moyang mereka, seperti suku Minangkabau memiliki kebudayaan
yang telah dianggap mapan, yang sesungguhnya memiliki hubungan etnik kultural
dengan nenek moyang. Menurut beberapa ibu-ibu Suku Minang, perawatan ibu nifas
menurut budaya Minang meliputi: minum telur dan kopi, penguapan dari bahan
meletakkan bahan-bahan alami di atas perut ibu (tapal), minum jamu dari bahan
(Swasono, 1998).
agar lidah bayi tidak bercak putih, nanas, mangga tidak bagus untuk rahim.
Masyarakat di Bali, seorang ibu yang baru melahirkan dianggap ”sebel/lateh” dan
mandi uap air rebusan ramuan (setiap hari) untuk mengembalikan panas tubuh,
minum air perasan daun turi, mengompres kepala ibu dengan ampas daun turi.
kematian, pencegahannya seperti yang telah disebutkan tersebut. Makan rebusan kulit
dilakukan dengan mandi uap air rebusan ramuan (setiap hari) untuk mengembalikan
panas tubuh, memberikan minuman air perasan daun turi, mengompres kepala sang
ibu dengan ampas daun turi, makan rebusan kulit pohon ketapang gunanya
Suku Leukhon Kabupaten Simeulue Kecamatan Alafan adalah salah satu suku
kebiasaan untuk melakukan pengasapan terhadap ibu post partum hingga dapur dapat
dipenuhi oleh asap. Ibu yang telah melahirkan dan bayinya ditempatkan di dapur.
Bayi diletakkan di samping ibunya, agar ibu tidak repot untuk menggendong bayinya,
ibu, agar ibu berkeringat sehingga ibu tidak sakit kepala, dan tidak dingin. jika
kepala ibu sakit itu berarti darah putih telah naik kekepala. Manfaat lain dari
pengasapan untuk menjauhkan mahluk halus yang dapat mengganggu ibu dan
bayinya. Pengasapan dilakukan siang dan malam dan harus ada yang menjaga. Kalau
ditinggalkan ibu bisa kesurupan, maka bila ditinggalkan sebaiknya letakkan besi
(seperti pisau dari besi) di tempat tidur. Apapun besinya boleh, yang penting ada. Ibu
juga meletakkan batu yang telah dibakar dan dibungkus dengan kain sampai
beberapa lapis dan panasnya masih dirasakan, batu diletakkan di atas perut sambil
diurut-urut. Manfaat dari pemakaian batu panas agar rahim ibu layu (mengecil)
karena setelah melahirkan rahim bengkak dan akhirnya darah keluar yang artinya
rahim sudah layu, mencegah sakit diare. Jika ibu tidak menggunakan batu panas
Ibu diberikan makan bubur selama 3 hari untuk mempercepat keluarnya ASI.
Pada hari pertama sebelum ASI keluar bayi diberikan minum air putih yang telah
dicampur dengan gula karena ASI belum ada. Jika bayi rewel, maka bayi diberikan
makan pisang awak atau bubur. Dengan tujuan agar bayi kenyang dan tidur. Setelah
melahirkan ibu diberikan air perasan daun Pepaya yang telah dicampur dengan
kunyit, lada, pala, asam, bawang putih lalu dipanaskan dan diminumkan pada ibu
penggunaan pilis pada dahi, parem pada perut. Kusuk dilakukan setelah 3 hari
melahirkan, untuk merilaxkan ibu, dan memeriksa rahim ibu apakah sudah layu. Jika
Pada hari pertama perut Ibu dioleskan dengan kapur sirih yang telah dicampur dengan
minyak makan selama 1 hari lalu perut diikat dengan gurita. Gurita digunakan untuk
mengecilkan perut agar terlihat langsing dan menghilangkan warna kulit yang hitam
akibat kehamilan.
Ibu dan Bayi tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari, karena itu merupakan
pantangan. Jika dilanggar menyebabkan bayi sering sakit-sakitan dan diganggu oleh
mahluk halus. Ibu tidak boleh makan makanan yang pedas, tidak boleh makan dengan
ikan yang digulai dengan santan, karena dapat menyebabkan bayi diare dan proses
penyembuhan rahim akan semakin lama. Ibu hanya makan dengan ikan yang
direbus, digoreng tapi tidak boleh pedas, dan ikan yang dibakar, jika ibu tidak
mematuhinya, maka ibu akan lama sembuhnya. Sayur-sayuran yang boleh dimakan
sayur daun katuk dan daun pepaya yang direbus untuk melancarkan ASI dan
mencegah naiknya darah putih ke kepala. Jika ibu makan sayuran selain yang telah
dianjurkan dukun, maka ASI yang keluar akan lebih sedikit. Ibu boleh berjalan, tapi
harus jalan dengan sangat hati-hati, karena dapat menyebabkan daerah kewanitaan
teluka dan mengeluarkan darah yang banyak. Semua kebiasaan ini dilakukan selama
setempat) dibungkus dengan kain kafan, dikubur dekat halaman rumah, dan juga
bahwa memang benar ada beberapa nilai kepercayaaan masyarakat yang berhubungan
yang multikultural, maka fenomena tersebut sangat wajar terjadi, dan pengetahuan
tentang aspek budaya merupakan hal penting diketahui oleh pelayan kesehatan untuk
semua perawatan yang dilakukan dengan berpedoman pada warisan leluhur tersebut
memberikan dampak kesehatan yang kurang menguntungkan bagi ibu dan bayinya.
Hal ini tentu saja memerlukan perhatian khusus untuk mengatasinya. (Swasono,
1998).
Perawatan ibu nifas yang sering dilakukan ibu-ibu, ada yang menguntungkan
yaitu menambah kesehatan ibu, namun ada juga merugikan kesehatan. Usai
melahirkan, paraman dipakai pagi dan sore sesudah mandi untuk memberi rasa segar
dan menghilangkan kelelahan. Ramuan untuk param tersebut antara lain mengandung
rahim dari darah yang kotor, mengobati rasa mulas, menyehatkan rahim dan menjaga
melancarkan dan menambah banyak ASI dan memperlancar buang air besar.
Membantu membersihkan darah putih, dan mengurangi bau yang tidak sedap dalam
rahim. Melancarkan kembali peredaran darah dan menguatkan urat-urat pada kaki
tetap ramping dan badan menjadi singset, langsing dan tampak kelihatan muda (Yeni,
2013).
Param Habis Bersalin : Untuk wanita yang habis bersalin, param ini dipakai
untuk mengobati masuk angin dan bengkak, melemaskan dan menguatkan urat-urat
serta memperbaiki peredaran darah. Digosokkan di badan, kaki atau tangan. Pilis
Singgul : Pilis ini baik untuk wanita setelah bersalin supaya mata menjadi terang
karena pada saat melahirkan sang Ibu mengeluarkan tenaga cukup besar untuk
mendorong sang bayi untuk keluar dari rahim, sehingga peredaran darah mengalir ke
atas terutama di sekitaran mata, mencegah mata supaya tidak lamur, mengobati rasa
pusing. Juga baik sekali untuk wanita yang rajin merawat badan. Tapel Ratus 1 :
Untuk wanita sehabis bersalin 30 hari perlu pakai tapel ratus ini supaya perut menjadi
singset, gempi dan halus seperti biasa. Tapel Sirih 1 : Tapel ini baik untuk wanita
setelah bersalin 7 hari, untuk mengobati rasa mulas, angin di dalam perut, serta
baik untuk wanita setelah bersalin 17 hari, untuk mengobati segala angin di dalam
perawatan ibu sehabis melahirkan sampai 44 hari adalah : obat minum, batang
kincung, daging dalamnya dipanggang kemudian peras lalu airnya diminum. Gambas,
peras kemudian airnya diminum. Daun pepaya, peras dengan menambahkan garam
dan abu dapur kemudian airnya diminum. Akar batang kelapa, ditumbuk dan diperas
airnya kemudian diminum. Daun pacar, batang serai tumbuk, peras airnya kemudian
diminum. Kunyit, jahe, jera hitam, jera putih, daun duku anak, daun pacar, daun
sembung, daun senggani, daun jeruk nipis, manjakani 2 butir, air buah sangkis,
campur semua bahan tersebut haluskan kemudian diminum. Obat olesan di perut :
kapur sirih, jeruk nipis. Abu dapur, jeruk nipis, pinang muda, abu dapur, pisang
monyet masak, juga proses bakar batu, dimana batu yang telah dipanaskan lalu
diangkat kemudian dibalut kain beberapa lapis hingga panasnya masih dapat
dirasakan tetapi tidak menimbulkan bahaya kemudian diletakkan di atas perut ibu.
Param kunyit, ketumbar, beras dipanaskan dalam satu wajan, masukkan pati santan
aduk sampai mendidih kemudian angkat, setelah hangat di oleskan keseluruh bagian
Pengaruh sosial budaya sangat jelas terlihat pada ibu hamil, melahirkan dan
nifas, itu sangat jelas terlihat dengan adanya upacara-upacara kehamilan 3 bulan, 7
masing-masing.
wilayah masih rendah. Mereka masih percaya kepada dukun karena kharismatik
dukun tersebut yang sedemikian tinggi, sehingga ia lebih senang berobat dan
meminta tolong kepada dukun. Di daerah pedesaan, kebanyakan ibu hamil masih
perbuatannya walaupun ibu dan bayi meninggal ditangannya. Bahkan ibu meninggal
yang dianggap salah karena perilaku yang melanggar tradisi semasa hamil.
ibu, tetapi dukun juga dapat dijadikan potensi bila dukun tersebut ditingkatkan
2013).
belajar secara praktis atau cara lain yang menjurus kearah peningkatan keterampilan
tersebut serta melalui petugas kesehatan. Dukun bayi adalah seorang wanita atau pria
yang menolong persalinan. Kemampuan ini diperoleh secara turun menurun dari ibu
berbagai aspek mulai dari pengaturan dalam mobilisasi, anjuran untuk kebersihan
diri, pengaturan diet, pengaturan miksi dan defekasi, perawatan payudara (mamma)
yang ditujukan terutama untuk kelancaran pemberian air susu ibu guna pemenuhan
Perilaku sosial budaya yang mempengaruhi masa nifas dan bayi baru lahir.
Para individu dalam masyarakat karena alasan yang bersifat budaya. Adat
menantang tersebut diajarkan secara turun temurun dan cenderung ditaati walaupun
individu yang menjalankan tidak terlalu paham atau yakin dari alasan menantang
makanan yang pantang makanan adalah bahan makanan atau masakan yang tidak
Tarak atau pantangan makanan adalah kebiasaan, budaya atau anjuran yang
buah, ikan dan biasanya berkaitan dengan proses pemulihan kondisi fisik misalnya
ada juga ditemukan sejumlah pengetahuan dan perilaku budaya dalam perawatan
masa nifas. Para ahli antropologi melihat bahwa pembentukan janin, kelahiran, dan
masa pasca kelahiran pada umumnya dianggap oleh berbagai masyarakat di berbagai
Namun respon masyarakat terhadap berbagai peristiwa kehidupan ini bersifat budaya,
yang tidak selalu sama pada berbagai kelompok masyarakat (Swasono, 1998).
Suku Leukhon kabupaten Simeulue kecamatan Alafan adalah salah satu dari
partum hingga dapur dapat dipenuhi oleh asap. Ibu yang telah melahirkan dan
bayinya ditempatkan di dapur. Bayi diletakkan disamping ibunya, agar ibu tidak repot
untuk menggendong bayinya, jika sibayi menangis. Asap ini dapat memperburuk
kesehatan bayi dan ibunya karena dapat mengganggu proses pernapasan dan
ibu, agar ibu berkeringat sehingga ibu tidak sakit kepala, dan tidak dingin. jika
kepala ibu sakit itu berarti darah putih telah naik kekepala. Manfaat lain dari
pengasapan untuk menjauhkan mahluk halus yang dapat mengganggu ibu dan
bayinya. Ibu juga meletakkan batu yang telah dibakar dan dibungkus dengan kain
sambil diurut-urut. Manfaat dari pemakaian batu panas agar rahim ibu layu
(mengecil) karena setelah melahirkan rahim bengkak, jika darah keluar itu berarti
darah kotornya sudah habis, yang artinya rahim sudah layu dan manfaat lainnya untuk
mencegah diare. Jika ibu tidak menggunakan batu panas maka ibu akan cepat hamil
lagi.
Ibu diberikan makan bubur selama 3 hari untuk mempercepat keluarnya ASI.
Pada hari pertama sebelum ASI keluar bayi diberikan minum air putih yang telah
dicampur dengan gula karena ASI belum ada. Jika bayi rewel, maka bayi diberikan
makan pisang awak atau bubur. Dengan tujuan agar bayi kenyang dan tidur. Setelah
melahirkan ibu diberikan air perasan daun Pepaya yang telah dicampur dengan
kunyit, lada, pala, asam, bawang putih lalu dipanaskan dan diminumkan pada ibu
untuk menghilangkan sakit kepala dan mencegah naiknya darah putih. Ibu mandi air
memeriksa rahim ibu apakah sudah layu. Jika rahim sudah layu berarti rahim ibu
sudah sembuh.
Pada hari pertama perut Ibu dioleskan dengan kapur sirih yang telah dicampur dengan
minyak makan selama 1 hari lalu perut diikat dengan gurita. Gurita digunakan untuk
mengecilkan perut ibu agar terlihat langsing dan menghilangkan warna kulit yang
karena itu merupakan pantangan. Jika dilanggar menyebabkan bayi diganggu oleh
mahluk halus. Ibu tidak boleh makan makanan yang pedas, tidak boleh makan dengan
ikan yang digulai dengan santan, karena dapat menyebabkan bayi diare dan proses
penyembuhan rahim akan semakin lama. Ibu hanya makan dengan ikan yang
direbus, digoreng tapi tidak boleh pedas, dan ikan yang dibakar, jika ibu tidak
Sayur-sayuran yang boleh dimakan sayur daun katuk dan daun pepaya yang
direbus untuk melancarkan ASI dan mencegah naiknya darah putih ke kepala. Jika
ibu makan sayuran selain yang telah dianjurkan dukun, maka ASI yang keluar akan
lebih sedikit. Ibu boleh berjalan, tapi harus jalan dengan sangat hati-hati, karena dapat
Kebiasaan tersebut sudah dilakukan sejak dulu oleh nenek moyang dan dilakukan
secara turun menurun. (Hasil Wawancara dengan Dukun Kampung, Suku Leukhon).
Seperti dalam masyarakat Aceh lainnya, dalam masyarakat Leukhon juga ada
upacara adat sehubungan dengan peristiwa menyambut kelahiran seorang anak antara
Hal ini dilakukan ketika kandungan si ibu selama 7-8 bulan, dimana si bidan
hamil ke sungai, dan memberikan sebutir telur kepada ibu hamil untuk dimakan
di dalam air, dengan maksud agar kelak saat bayinya lahir tidak ada kesusahan
Saat ibu akan melahirkan maka bidan yang diserahi tanggung jawab persalinan
tas pandan kecil (taung Sitok) yang berisi daun sirih, pinang dan sebagainya
persalinan selanjutnya anak yang baru lahir diazankan oleh ayahnya. Agar kelak
3. Maro’a (Syukuran)
Seminggu setelah anak lahir diadakan acara Syukuran (maro’a). Pada hari itu
bayi tersebut kepada orang banyak. Dilaksanakan juga acara kenduri menurut
kemampuan keluarga. Bersamaan dengan itu juga dilakukan beberapa ritual adat
Kebiasaan manasae haok bidan (mencuci tangan bidan) dilakukan 7 atau 8 hari
setelah si ibu melahirkan. Hal ini dilakukan karena jasa si bidan yang telah
menyelamatkan anak yang baru lahir tadi dengan susah payah, tanpa
menghiraukan lelah dan kotoran saat membantu si ibu melahirkan. Oleh karena
dengan air limau yang dicampur dengan berbagai jenis bunga dan kemudian
dilanjutkan dengan memberikan sehelai kain putih sebagai tanda kesucian untuk
si bidan tadi dan memberikan tanda terima kasih berupa uang atau sejenisnya
tersebut keluar rumah untuk pertama kalinya. Dalam hal ini bidan yang
mengurus persalinan bayi pada saat lahir tersebut menggendong bayi itu keluar
rumah, bayi itu diberikan uang kepadanya dan bidan itu juga membawa sebilah
parang atau pisau saat menggendong bayi itu keluar rumah dan kemudian sampai
di luar bayi tersebut diberikan sesuatu berupa makanan atau barang yang
berharga untuk dibawa ke rumah. Maksud dari pemberian tersebut agar kiranya
bayi tersebut kalau nanti besar bisa menjadi orang yang giat dalam berusaha dan
Acara potong rambut ini biasanya dilakukan untuk anak pertama dari seseorang.
Di dalam acara ini dilakukan beberapa tata cara untuk melaksanakannya antara
lain :
a. Paman dari anak tersebut (saudara laki-laki dari pihak ibu) atau disebut juga
lau lu, untuk mengundang hukum adat serta wali anak tersebut (saudara laki-
laki dari pihak ayah untuk mengetahui serta menyetujui acara tersebut, karena
ibu) tersebut.
b. Setelah semalam sebelum acara huik kuik tersebut diadakan acara seni budaya
perangkat hukum adat yang ada dalam kampung. Kemudian bayi dan ibunya
itu dibawa ke sungai dan bayi tersebut digendong oleh bidan. Di sungai itu
bayi dimandikan dan diberi tepung tawar atau peusijuk biasanya terdiri dari
bunga-bunga dan beras kuning (borae kunik), lalu dibawa kembali ke rumah
Gelanggang (seni bela diri pencat silat), kemudian dibawa ke rumah dan baru
dilaksanakan acara potong rambut tersebut. Dalam acara potong rambut itu
lau lu (saudara laki-laki dari pihak ibu) menggendong bayi itu ke depan
orang-orang tua dan hukum adat untuk dipotong rambutnya dengan membawa
sebagai hadiah kepada bayi tersebut yang diletakkan di atas talam beserta
beberapa perlengkapan adat lainnya seperti rencong, kopiah, gelang kaki, ikat
d. Dari berbagai adat istiadat terlihat bahwa, upacara, penanganan bagi ibu