RIKA FEBRIYANTI
A1321001
2022
i
RIKA FEBRIYANTI
A1321001
2022
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh:
RIKA FEBRIYANTI
A1321001
Mangupura,
Pembimbing I Pembimbing II
Ni Gusti Ayu Pramita Aswitami, S.SiT.,M.Keb Pande Putu Novi Ekajayanti, S.ST., M.Keb
NIDN : 0801058701 NIDN : 0818118701
Mengetahui,
Program Studi Sarjana Kebidanan
Ketua
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kuasa
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Efektivitas Yoga
Terhadap Intensitas Disminore Pada Remaja Putri di SMP Negeri 1 Kuta Utara” sebagai
salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana kebidanan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan proposal penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis
diberikan kepada :
1. Dr. Ir. I Putu Santika, M.M. sebagai ketua STIKES Bina Usada Bali yang telah
memberikan saya kesempatan menuntut ilmu di STIKES Bina Usada Bali.
2. Ni Putu Mirah Yunita Udayani, S.ST., M.Keb. selaku ketua Program Studi S1
Kebidanan STIKES Bina Usada Bali
3. Bdn. Ni Gusti Ayu Pramita Aswitami, S.SiT.,M.Keb. selaku pembimbing I yang
telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan
proposal penelitian ini tepat waktu.
4. Pande Putu Novi Ekajayanti, S.ST., M.Keb. selaku pembimbing II yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini tepat waktu.
5. I Wayan Dana, S.Pd., M.Pd. sebagai kepala sekolah SMP Negeri 1 Kuta Utara
yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah.
6. Keluarga penulis khususnya orang tua yang senanstiasa memberikan dukungan,
dan doanya untuk keberhasilan ini
7. Sahabat dan rekan-rekan Mahasiswa Jurusan S1 kebidanan Angkatan 2019 atas
segala dukungan , saran, dan masukannya
8. Seluruh pihak yang membantu dalam penelitian proposal ini yang tidak bisa
disebut satu persatu
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk menerima segala saran dan
kritik yang dapat menyempurnakan proposal ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. viii
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 8
A. Konsep Dasar Menstruasi................................................................................ 8
1. Definisi Menstruasi ..................................................................................... 8
2. Fase Siklus Menstruasi ................................................................................ 8
3. Sistem Hormonal Yang Mempengaruhi Menstruasi ..................................... 9
4. Macam – Macam Gangguan Menstruasi .................................................... 11
B. Konsep Dasar Dismenore .............................................................................. 13
1. Definisi Dismenore ................................................................................... 13
2. Klasifikasi Dismenore ............................................................................... 14
3. Etiologi Dismenore ................................................................................... 14
4. Patofisiologi Dismenore Primer ................................................................. 17
5. Pathway .................................................................................................... 18
6. Gejala Dismenore ...................................................................................... 19
7. Dampak Dismenore ................................................................................... 19
8. Upaya Penanganan Dismenore .................................................................. 19
9. Pengukuran Intensitas Nyeri ...................................................................... 21
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
LH : Lutenizing Hormone
RH : Releasing Hormone
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi atau biasa disebut haid adalah suatu proses yang dialami pada wanita.
Menstruasi merupakan proses lepasnya dinding rahim yang diikuti oleh perdarahan
yang terjadi berulang di setiap bulan dan akhirnya membentuk siklus menstruasi
(Silalahi, 2021). Pada remaja wanita gangguan menstruasi sering terjadi. Padahal
sistem reproduksi yang dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit
seperti kanker payudara, kanker rahim, dan infertilitas (N. S. Amalia et al., 2022).
yang sering dikeluhkan oleh remaja, seperti tidak teraturnya siklus menstruasi,
dismenore yang paling umum dilaporkan, terjadi pada 60%-90% remaja dan
aktivitas sehari-hari. Dismenore adalah nyeri haid yang merupakan gejala yang paling
sering dipresentasikan oleh wanita usia reproduktif. Dismenore ini dapat disifatkan
dengan nyeri karena kontraksi otot rahim yang menjalar pada daerah panggul, perut
yang akan terjadi apabila dismenore tidak ditangani yaitu dapat meningkatkan
beresiko pada gangguan aktivitas, konsentrasi, dan prestasi (Amaliyah & Khayati,
2021). Selain itu, dampak dismenore juga bisa menyebabkan kondisi yang patologis,
serta dapat memicu kenaikan angka kematian dan berdampak pula pada infertilitas.
(Horman, 2021).
Intervensi yang diberikan untuk mengatasi dismenore ini ada dua cara, yaitu
secara farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi bisa dilakukan dengan
farmakologi adalah dengan teknik relaksasi nafas dalam, Selain relaksasi nafas dalam,
terdapat kompres hangat yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri menstruasi.
Salah satu metode non farmakologi yang dianggap efektif dalam mengurangi nyeri
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu Idaningsih dan Fitri
menstruasi. Selain dua terapi tersebut terdapat pula terapi non farmakologi dengan
yoga. Hal ini terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh ST Mulyani, LZ, M, dkk
(2021) menunjukkan bahwa yoga dapat digunakan sebagai salah satu terapi non
3
farmakologi untuk menurunkan tingkat skala nyeri dismenore dengan dosis yang
paling efektif selama 60 menit 1 sesi dalam 1 minggu selama 12 minggu. Seseorang
endorfin sehingga dapat menjadi analgesik alami dan mampu menurunkan nyeri.
Solusi tepat yang mampu memicu pelepasan endorfin adalah yoga. Yoga adalah
yoga seperti latihan fisik (Asanas), latihan pernapasan (Pranayama), teknik relaksasi
dan meditasi atau latihan konsentrasi, termasuk yoga Nidra (suatu bentuk latihan
relaksasi).
Efek relaksasi membuat individu menjadi mudah untuk mengontrol diri saat
terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri stres fisik, emosi dan membuat endorfin
membuat vasodilatasi pada pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke uterus,
hal itulah yang dapat menyebabkan penurunan intensitas nyeri menstruasi (Amalia,
2022).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Erni Dwi Widyana, dkk tahun (2022)
Yoga juga memiliki efek yang menguntungkan pada kesehatan fisik dan mental, yaitu
dengan adanya regulasi hipotalamus, hipofisis, sumbu adrenal, sistem saraf simpatik
yang berguna untuk mengurangi nyeri menstruasi. Selain itu teknik relaksasi dalam
latihan yoga dapat merangsang pelepasan opioid endogen dalam tubuh yang
mengaktifkan hormon endorfin dan hormon enkefalin (senyawa yang berfungsi untuk
menghambat rasa sakit). Hormon endorfin yang diproduksi saat melakukan gerakan
Utara menyatakan pada bulan Februari 2023 jumlah siswi yang mengalami dismenore
sebanyak 50 orang. Dari hasil wawancara didapat 50 orang siswi tersebut belum
remaja yang terjadi setiap bulannya. Peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kuta Utara”. Dalam hal ini untuk mengetahui
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
yoga pada remaja putri di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kuta
Utara.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktisi
Penelitian ini dapat menjadikan terapi yoga sebagai alternatif terapi non
b. Bagi Masyarakat
2. Manfaat Teoritis
referensi dan informasi dalam ilmu kebidanan khususnya pada terapi non
E. Keaslian Penelitian
Namun ada beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini. Keaslian
1. Waktu, pada penelitian ini, peneliti meneliti tahun 2023, sedangkan pada
3. Desain penelitian ini quasi experiment dengan bentuk one group pretest
posttest design, satu grup diberikan terapi yoga dan dinilai pre dan post
pretest – posttest grup satu diberikan terapi yoga dan grup dua diberikan terapi
kompres hangat.
5. Pengumpulan data yang digunakan adalah lembar data demografi, dan lembar
6. Pemberian materi atau teori tentang yoga untuk mengatasi dismenore pada
tetap terjaga.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Menstruasi
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi
karena luruhnya dinding rahim bagian dalam yang mengandung banyak pembuluh
darah dan sel telur yang tidak dibuahi. Proses menstruasi dapat terjadi dikarenakan
sel telur pada organ wanita tidak dibuahi, hal ini menyebabkan endometrium atau
lapisan dinding rahim menebal dan menjadi luruh yang kemudian akan
adalah 21 hari sampai 35 hari yang ditandai dengan keluarnya darah sebanyak 10
hingga 80 ml perhari. Menstruasi atau haid yang terjadi dengan siklus lebih dari
35 hari termasuk kategori siklus yang tidak normal, hal ini terjadi karena banyak
penyebab seperti keadaan hormon yang tidak seimbang, stres, penggunaan KB,
Setiap satu siklus menstruasi terdapat fase perubahan yang terjadi pada
uterus. Fase-fase ini merupakan hasil kerja sama yang terkoordinasi antara
a. Fase Folikular
kelenjar hipofisia yang berperan sebagai pembuat folikel pada ovarium sampai
9
menjadi matang. Pada fase ini terjadi peningkatan hormon estrogen (Putri,
2020).
b. Fase Menstruasi
Di fase ini yang terjadi adalah keluarnya darah haid dari organ reproduksi
wanita yang ditandai dengan penurunan kondisi menjadi lemas dan dikatakan
normal apabila haid terjadi dari hari kelima sampai ketujuh. Menurunnya
hormon progesteron juga terjadi pada fase ini diselingi dengan keluarnya darah
c. Fase Ovulasi
Pada fase ini yang terjadi pada hormon estrogen sedang meningkat dan
hormon luteinizing pada sel telur yang telah matang akan dilepaskan menuju
tuba fallopi dan bertahan selama kurang lebih 12 sampai 24 jam (Putri, 2020).
d. Fase Luteal
Fase luteal adalah fase terakhir yang terjadi pada hari kelima belas sampai
siklus menstruasi berakhir. Bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur akan
(Putri, 2020).
mengeluarkan prolaktin.
lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang
mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH
terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik
pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah
ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di
perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau
a. Amenorrhea
kriteria amenorrhea adalah tidak adanya menstruasi selama enam bulan atau
dalam rentang 90 hari. Amenorrhea sering terjadi pada wanita yang sedang
b. Oligomenorrhea
pendek atau tidak normalnya jarak waktu menstruasi yaitu jarak siklus
c. Polymenorrhea
d. Menorrahgia
e. Metrorraghia
f. Polymenorrhea
hari
badan menjadi lemas, serta mudah lelah. Nafsu makan meningkat dan suka
makan makanan yang rasanya asam. Emosi menjadi labil. Biasanya wanita
mudah marah, sensitif, dan 23 perasaan negatif lainnya. Saat PMS, gejala yang
sering timbul adalah mengalami kram perut, nyeri kepala, pingsan, berat
badan bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak
h. Dismenore
Pada saat menstruasi, wanita kadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat rasa
nyeri bervariasi, mulai dari ringan hingga yang berat. Kondisi tersebut
dinamakan dismenore, yaitu keadaan nyeri yang hebat dan dapat mengganggu
seperti mual dan diare dapat terjadi sebagai gejala menstruasi (Suparyanto dan
Rosad, 2020).
13
1. Definisi Dismenore
Istilah Dysmenorrhea berasal dari kata yunani kuno kata tersebut berasal
dari Dys yang berarti sulit, nyeri, Meno yang berarti bulan dan Rrhea yang berarti
aliran atau arus. Dismenore didefinisikan sebagai nyeri saat menstruasi. Rasa
nyeri ini sering muncul sebagai nyeri kram abdomen bagian bawah yang terjadi
dengan tepat pada masa menstruasi. Gangguan ini diklasifikasikan menjadi dua
bentuk yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer yaitu
nyeri pada saat menstruasi tanpa terdapat kelainan anatomis alat kelamin
kelainan anatomis yang jelas. Kelainan anatomis ini kemungkinan adalah nyeri
2. Klasifikasi Dismenore
a. Dismenore primer
primer ini merupakan nyeri yang tidak ada hubungannya dengan kelainan
umur, ras, genetik maupun status ekonomi. Namun derajat nyeri yang
tubuh).
b. Dismenore sekunder
struktural ataupun anatomi serviks atau uterus, benda asing seperti alat
3. Etiologi Dismenore
dismenore primer :
1) Usia Menarche
struktural dan kondisi leher rahim masih terlalu sempit sehingga terjadi
2) Siklus Menstruasi
menstruasi dapat dipengaruhi oleh suasana hati, faktor gizi dan aktivitas
sangat banyak dan disertai dengan rasa nyeri yang cukup hebat (Hamzah,
2021).
16
3) Lama Menstruasi
1) Adenomiosis
tidak normal pada uterus. Adenomiosis biasanya terjadi pada wanita pasca
2) Endometriosis
peritoneum. Sering juga terjadi pada tuba fallopii atau di luar rongga
berada di luar rahim sehingga darah yang menebal tersebut tidak dapat
rasa nyeri hebat ketika waktu menstruasi tiba karena endapan darah
timbulnya jaringan parut. Gejala klinis dari endometriosis ini ialah rasa
3) Fibroid
bagian luar rahim, bagian dalam rahim, dan atau pada dinding rahim. Pada
gangguan atau rasa sakit berlebih. Namun ketika fibroid tumbuh pada
dinding rahim dapat menyebabkan rasa nyeri yang parah dan sangat
mengganggu. Gejala klinis fibroid ialah volume darah yang keluar saat
menstruasi di luar batas wajar (> 40 ml), durasi atau lama menstruasi lebih
dari 7 hari setiap bulannya, sering berkemih, dan rasa nyeri pada panggul.
Kadar prostaglandin yang meningkat selalu ditemui pada wanita yang mengalami
dismenore dan tentu saja berkaitan erat dengan derajat nyeri yang ditimbulkan.
Peningkatan kadar ini dapat mencapai 3 kali dimulai dari fase proliferatif hingga
fase luteal, dan bahkan makin bertambah ketika menstruasi. Peningkatan kadar
dismenore. Selain itu, diperkirakan faktor psikis dan pola tidur turut berpengaruh
dengan dismenore belum jelas dan masih dipelajari (R. Amalia, 2020).
5. Pathway
menyebabkan regresi korpus luteum menurun, sehingga hormon progesterone juga ikut
menurun dan terjadinya peningkatan pada enzim fosfolipase A2, hidrolisis senyawa
juga mengakibatkan adanya peningkatan kontraksi dan disritmia uterus sehingga terjadi
iskemia dan nyeri pada bagian bawah perut yang disebut dismenore.
19
6. Gejala Dismenore
dan gejala dismenore yang biasanya terjadi adalah nyeri payudara, puting nyeri,
dan kram pada perut bagian bawah, terkadang menjalar ke punggung, pinggang
7. Dampak Dismenore
beberapa peneliti berpendapat bahwa nyeri haid tidak terlalu berbahaya, tetapi
yang mengalaminya, karena itu nyeri ini tidak dapat dibiarkan karena dapat
menurunkan kesehatan wanita, dan salah satu penyebab gejala endometriosis pada
wanita dimana hal ini juga dapat menurunkan kesuburan wanita tersebut (Fadul,
2019).
karena gejala endometriosis bisa muncul sehingga membuat wanita sulit hamil.
a. Terapi farmakologi
analgesik sebagai penghilang rasa sakit. penanganan nyeri yang dialami oleh
20
dokter atau pemberi perawatan utama lainnya pada pasien. Obat-obatan ini
jaringan meradang dan mengalami trauma jaringan ini mencegah reseptor rasa
1) Stretching Exercise
2) Distraksi
3) Relaksasi
(Fadul, 2019).
21
berbeda oleh 2 orang yang berbeda (Vermarina & Juniar, 2022). Penilaian
Suatu alat ukur yang meminta pasien untuk menilai rasa nyerinya
sesuai dengan level intensitas nyerinya pada skala numeral dari 0-10. Angka
0 berarti “no pain” dan 10 berarti “severe pain”. NRS lebih digunakan untuk
tidak nyeri, angka 1-3 menunjukkan nyeri yang ringan, angka 4-6 termasuk
dalam nyeri sedang, dan angka 7-10 merupakan kategori nyeri berat
(Vermarina & Juniar, 2022). Menurut Aryasa (2017), Tolak ukur nyeri dapat
1) Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun yang
dirasakannya.
0 : tidak nyeri
22
aktivitas).
1. Definisi Yoga
dari sistem kebudayaan india kuno sejak 3.000 SM yang lalu. Yoga atau yuj dalam
diri dan brahma (yang maha kuasa). Intinya, melalui yoga seseorang akan lebih
baik mengenal seluruh aspek dirinya itulah maka semakin dekat pula ia dengan
sang penciptanya selain itu dengan melalui yoga seseorang akan lebih baik
pengaturan lokasi pusat nyeri di tulang belakang yang dapat menurunkan nyeri
dan mengeluarkan penghilang nyeri alami dalam tubuh (Hadianti & Ferina, 2021).
23
Posisi yoga yang dilakukan saat sedang menstruasi terdiri dari posisi yang
mental menjadi jauh lebih baik. Posisi yoga untuk menstruasi dapat memberikan
kekuatan dan menstimulasi otak, dada, paru-paru dan hati, serta dapat
Menurut Sifa (2021) beberapa manfaat yang dapat dirasakan tubuh setelah
e) Meringankan stress.
a. Pilih waktu berlatih yoga yang nyaman, namun yang terbaik adalah pada pagi
hari sebelum memulai aktivitas dan pada malam hari setelah selesai
melakukan aktivitas.
c. Pakailah pakaian yang nyaman untuk bergerak (tidak ketat dan kaku).
latihan yoga secara teratur selama 12 minggu pada wanita dengan dismenore
primer mengurangi tingkat rasa nyeri haid, meningkatkan kebugaran fisik dan
QOL (domain kapasitas fungsional, vitalitas, kesehatan mental, aspek sosial, sakit
tubuh, dan kesehatan umum) dan ada perbedaan yang signifikan dalam intensitas
nyeri dan durasi rasa sakit pada kelompok eksperimen (p < 0,05), yoga
mengurangi keparahan dan durasi dismenore primer (Hadianti & Ferina, 2021).
hal tersebut menyebabkan aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan
iskemia meningkat sehingga nyeri yang dirasakan dapat menurun, selain itu yoga
juga dapat mengubah pola penerimaan nyeri dismenore primer ke fase yang lebih
nyeri dismenore primer. Gerakan yang rutin dalam yoga juga dapat
D. Kajian Empiris
1. Penelitian ini dilakukan oleh (Arfiani, 2019) penelitian ini mengangkat judul
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling
yaitu cara pengambilan sampel untuk tujuan tertentu. Hasil penelitian berdasarkan
uji Mann-Whitney yaitu pada kelompok yoga dan kompres hangat didapatkan p-
dismenore, dimana rata-rata penurunan tingkat nyeri pada kelompok yoga sebesar
19,44 sedangkan pada kelompok kompres hangat sebesar 13,56 sehingga dapat
2. Penelitian ini dilakukan oleh (Nafisah, 2021) penelitian ini mengangkat judul
Remaja di Desa Tampir Wetan Kecamatan Candi Mulyo. Desain penelitian ini
and post-test non equivalen kontrol group design, yaitu dengan membandingkan
perbedaan hasil antara 2 kelompok yang diberikan intervensi pada kelompok yang
penelitian ini dilakukan dengan cara proportional random sampling, hasil dari
3. Penelitian ini dilakukan oleh Novita Mansoben, dkk (2021) penelitian ini
E. Kerangka Teori
Dismenore
: Yang diteliti
Gambar 2. 3 Kerangka Teori Pengaruh Yoga Terhadap Tingkat Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri
(Sumber: Larasati, T. A. & Alatas, 2016, Nur amalia,2020)
28
BAB III
A. Kerangka Konsep
pada kelompok remaja yang mengalami dismenore. Kerangka konsep pada penelitian ini
B. Hipotesis
C. Definisi Operasional
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
experiment dengan rancangan yang digunakan adalah One Group Pretest Posttest
Design. Penelitian ini memberikan perlakuan pada 1 kelompok Yoga pre dan post,
kelompok tersebut memiliki karakteristik yang sama (homogen) atau yang mendekati
sama. Paradigma penelitian One Group Pretest Posttest adalah sebagai berikut :
P S R X O
Keterangan :
P = Populasi penelitian
S = Sampel
X = Yoga
O = Posttest Yoga
1. Populasi
60 orang.
2. Sampel
penapisan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu untuk membatasi
a. Kriteria Inklusi
persetujuan.
obatan.
b. Kriteria Eksklusi
tertentu.
32
C. Tempat Penelitian
D. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dimulai pada bulan februari sampai dengan Juli
2023.
D. Etika Penelitian
Suatu penelitian dapat diterima secara etis bila penelitian tidak hanya
berdampak pada individu yang ikut serta, tetapi juga pada masyarakat ditempat
misalnya dari stigmatisasi atau hilangnya kemampuan lokal, dan mendorong efek
positif pada masyarakat, termasuk yang berhubungan dengan efek Kesehatan atau
2. Nilai Ilmiah
metode ilmiah yang valid. Parameter nilai ilmiah adalah mengacu pada
kebijakan sosial.
Penelitian ini dapat diterima secara etik bila resiko telah diminimalisir dan
manfaat suatu penelitian lebih besar disbanding risiko. Subjek dipilih atas
pengetahuan yang diperoleh dari penelitian, tidak harus menanggung risiko dan
penelitian medis harus diberikan askses pelayanan medis yang tepat untuk
berpartisipasi.
4. Risiko
subjek dan dapat menyebabkan hilang kendali atau malu serta kerugian yang tidak
terlihat, seperti stigma sosial, penolakan oleh keluarga atau masyarakat, atau
membuat keputusan tanpa paksann, bujukan, atau intimidasi. Tugas peneliti untuk
a. Memberikan informasi yang dilakukan dengan cara yang baik, relavan dan
materi penelitian.
1. Instrumen Penelitian
a. Data Demografi
dan intensitas dismenore. Dari data demografi ini berguna untuk membantu
tersebut.
Kuesioner pre dan post tentang skala intensitas nyeri Numeric Rating
skala nyeri yaitu NRS. Face Scale Revised (FPS-R), VRS pada klien pasca bedah
reliabilitas yang baik. Pada validitasnya skala nyeri NRS menunjukan r=0,90.
1. Prosedur Administrasi
Pertama (SMPN) 1 Kuta Utara dari siswi kelas X yang mengalami dismenore
1. Prosedur Teknis
c. Responden dibagi menjadi satu kelompok yaitu kelompok Yoga yang telah
d. Perlakuan dilakukan pada hari pertama dan kedua saat responden mentruasi.
G. Pengolahan Data
telah dikumpulkan.
37
Statistical Product For Social Science (SPSS). Data yang sudah di coding
4. Cleaning, yaitu data akan diteliti kembali agar pada pelaksanaan analisa data
Data yang telah diperoleh selama penelitian ini kemudian akan dianalisis
1. Analisa Deskriptif
2. Analisa Normalitas
Analisis ini digunakan untuk melihat data yang telah terdistribusi normal
Bila p > 0,05 dengan menggunakan Saphiro Wilk jika sampel < 50 sampel, bila
data tidak terdistribusi dengan normal akan dilakukan tranformasi data yang
3. Analisa Inferensial
Analisa data pada penelitian ini menggunakan program SPSS 26 for Mac Os.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, N. S., Widyana, E. D., & Pratamaningtyas, S. (2022). Pengaruh Yoga Terhadap
Nyeri Menstruasi Pada Remaja : Studi Literatur. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa,
8(1), 1.
Amalia, R. (2020). Dismenore Primer the Role of Curcumin in Pgf2Α and Pain Intensity
Primary Dysmenrorrhea. Peran Kurkumin Pada Pgf2Α Dan Intensitas Nyeri
Dismenore Primer, 2(1), 1–52.
Amaliyah, W. F., & Khayati, N. (n.d.). Penerapan Senam Dismenorea Pada Remaja
Yang Mengalami Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman The
Application of Dysmenorrhea Gymnastics in Adolescents Who Have Disturbances
in Fulfilling the Need for Safety and Comfort. 968–975.
Fabiana Meijon Fadul. (2019). Hadianti, D. N., & Ferina, F. (2021). Senam Yoga
Menurunkan Dismenore Pada Remaja. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes
Bandung, 13(1), 239–245.
Hamzah, M. (2021). Analisis Faktor Risiko Kejadian Dismenorea pada Dewasa Muda di
Kota Makassar.
Horman, N., Manoppo, J., & Meo, L. N. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Puteri Di Kabupaten Kepulauan
Sangihe. Jurnal Keperawatan, 9(1), 38.
Larasati, T. A., A., & Alatas, F. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore
Primer pada Remaja. Majority, 5(3), 79–84.
Nur, A. (2020). Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.
Digilib.Unhas.Ac.Id, November, 14.
Nursanti, I. dkk. (2018). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Asuhan Keperawatan
Perempuan Usia Reproduksi Dan Menapause. Asuhan Keperawatan Perempuan
Usia Reproduksi Dan Menopause, 1–274.
Putri, N. K. Y. (2020). Studi Literature Hubungan Lama Menstruasi Dengan Kadar
Hemoglobin Pada Remaja Putri. 5–18. http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/id/eprint/5106
Rini Novianti. (2021). Analisis Penanganan Dismenore Dengan Terapi Non
Farmakologi: Literature Review. 42.
Rosen, A., Trauer, T., Hadzi-Pavlovic, D., Parker, G., Patton, J. R., Cronin, M. E., Bassett,
D. S., Koppel, A. E., Zimpher, N. L., Thurlings, M., Evers, A. T., Vermeulen, M.,
Obanya, P., Avsec, S., Nurzarina Amran, Liu, S. H., Petko, D., Aesaert, K., Van
Saputra, Y. A., Kurnia, A. D., & Aini, N. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
terhadap Upaya Remaja untuk Menurunkan Nyeri Saat Menstruasi (Dismenore
Primer). Jurnal Kesehatan Reproduksi, 7(3), 177.
Sifa, F. (2021). Yoga Efektif Mengurangi Nyeri Dismenore Pada Remaja.
Silalahi, V. (2021). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Menstruasi Pada
Mahasiswi Tingkat Akhir. Jurnal Kesehatan Mercusuar, 4(2), 1–10.
Studi, P., Keperawatan, S., & Kesehatan, F. I. (2021). Pengaruh Aroma Terapi Lavender
Terhadap Nyeri Dismenore Primer Pada Remaja Putri Literature Review Literature
Review.
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.
Vermarina, N., & Juniar, S. (2022). Pengaruh Endorphin massage terhadap intensitas
dismenore pada mahasiswa jurusan keperawatan poltekkes kemenkes Yogyakarta.
1–23. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/10753/
Lampiran 1: Jadwal Penelitian
Bulan
No. Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni Juli
2023 2023 2023 2023 2023 2023
1 Penyusunan
Proposal
2 Ujian
Proposal
3 Revisi
Proposal
4 Pengambilan
Data
5 Penyusunan
Skripsi
6 Ujian
Skripsi
7 Revisi
Skripsi
Lampiran 2: Surat Permohonan Studi Pendahuluan
Lampiran 3: Surat Balasan Izin Studi Pendahuluan
Lembar 4 : Lembar SOP
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SENAM YOGA
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Program Studi Sarjana
Kebidanan STIKES Bina Usada Bali, akan melakukan penelitian tentang “Efektivitas
Yoga Terhadap Intensitas Dismenore pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 1 Kuta Utara”. Untuk tujuan tersebut, peneliti mohon partisipasi saudari
untuk menjawab seluruh pertanyaan dalam kuesioner yang telah disediakan untuk
Partisipasi saudari dalam penelitian ini sangat diharapkan. Atas kerjasama dan
Hormat saya,
Peneliti
Rika Febriyanti
NIM. A1321001
Lampiran 6 : Surat Persetujuan Menjadi Responden
Saya telah mendapatkan penjelasan dengan baik mengenai tujuan dan manfaat
penelitian yang berjudul “Efektivitas Yoga Terhadap Intensitas Dismenore pada Remaja
Putri di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kuta Utara”. Saya mengerti bahwa
saya akan diminta untuk mengisi instrumen penelitian dan memberikan jawaban sesuai
dengan yang dirasakan serta mengikuti prosedur yang diberikan sebagai proses dalam
mengatasi dismenore, yang memerlukan waktu 15-30 menit.
Saya mengerti resiko yang akan terjadi pada penelitian ini tidak ada. Apabila ada
pertanyaan dan intervensi yang menimbulkan respon emosional, maka penelitian akan
dihentikan.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai data penelitian ini akan dirahasiakan, dan
dijamin selegal mungkin. Informasi mengenai identitas saya akan ditulis inisial pada
instrumen penelitian dan akan tersimpan secara terpisah di tempat terkunci.
Saya mengerti bahwa saya berhak menolak untuk berperan serta dalam penelitian
ini atau mengundurkan diri dari penelitian setiap saat tanpa adanya sanksi atau kehilangan
hak-hak saya.
Saya telah diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai penelitian ini atau
mengenai peran serta saya dalam penelitian ini telah dijawab serta dijelaskan secara
memuaskan. Saya secara sukarela dan sadar bersedia berperan serta dalam penelitian ini
dengan menandatangani Surat Persetujuan Menjadi Responden.
Peneliti Responden
Nama (Inisial) :
Usia :
Usia awal haid :
Lama haid :
Hari pertama haid :
Keterangan:
0 : tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan (masih dapat ditahan, tidak sampai mengganggu
aktivitas).
4-6 : nyeri sedang (sudah mulai mengganggu aktivitas).
7-9 : nyeri berat (sangat nyeri tapi dapat dikontrol).
10 : nyeri sangat hebat (tidak dapat beraktivitas fisik secara
mandiri).
Lampiran 8 : Lembar Pengukuran Skala Nyeri Posttest
Nama (Inisial) :
Usia :
Usia awal haid :
Lama haid :
Hari pertama haid :
Keterangan:
0 : tidak nyeri
1-3 : nyeri ringan (masih dapat ditahan, tidak sampai mengganggu
aktivitas).
4-6 : nyeri sedang (sudah mulai mengganggu aktivitas).
7-9 : nyeri berat (sangat nyeri tapi dapat dikontrol).
10 : nyeri sangat hebat (tidak dapat beraktivitas fisik secara mandiri)
Lampiran 9: Lembar Bimbingan Proposal
7. Kamis Bimbingan
15/12/2022 revisi Bab I