Dosen Pengampu:
Dr. H. Nur Efendi, M.Ag
Disusun oleh:
1. Melly Nur Indrastuti (12211193045)
2. Sochifatul Chabibah (12211193046)
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan tugas membuat makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menuntun kita dari
zaman jahilliyah hingga zaman islamiyah. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT
atas limpahan nikmat yang telah diberikan, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang
berjudul “ Pendidik Dalam Perspektif Pendidikan Islam “.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang dan jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pada pembaca. Selain itu, penulis
juga memohon maaf apabila masih banyak kesalahan yang dimuat dalam makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Tulungagung, Februari 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
islam...............................................................................................................................3
islam...............................................................................................................................4
islam...............................................................................................................................7
3.1 Simpulan.......................................................................................................................14
3.2 Saran.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
aqli maupun naqli yang menjelaskan dan mewajibkan manusia menuntut ilmu sejak
dini hingga akhir hayatnya. Bahkan disebutkan “ tuntutlah ilmu samapi ke negeri
Cina” . didalam beberepa hadits menunjukkan keutaman orang berilmu salah satunya,
disebutkan bahwa orang yang berpengetahuan melebihi orang yang beribadah, yang
berpuasa, dan orang yang menghabiskan malamnya dengan sholat, bahkan melebihi
orang yang berperang dijalan Allah SWT. Sedangkan orang yang berpengetahuan
yang meu mengerjakan dan mengamalkan dan mengamalkan ilmu yang didapat dan
dimilikinya kepada orang lain itu lebih utama, sehingga didalam sebuah hadits
menyebutkan bahwa tugas yang diembannya hampir sama seperti tugas yang diemban
Dapat dipahami bahwa pendidik adalah seorang aktor utama yang merancang,
pendidik memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan potensi yang ada pada
peserta didik agar mencapai kedewasaan sesuai yang diharapkan. Kemudian, apabila
dikaitkan dengan pendidikan islam maka dapat diartikan bahwa pendidik adalah orang
mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik sesuai dengan syariat islam.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1976: 250). Dari pengertian ini timbul kesan bahwa pendidik adalah orang yang
melakukan kegiatan dalam hal mendidik. Dalam bahasa inggris ditemui beberapa kata
yang mendekati makna dari pendidik. Kata-kata tersebut seperti teacher yang berarti
guru atau pengajar, tutor yamg berarti guru pribadi atau guru yang mengajar di
mudarris, mua’llim, dan muaddab. Kata ustadz jmerupakan jamak darikata asaatidz
intelektual), pelatih, penulis, dan penyair (Wehr,1974: 15). Sementara kata mudarris
karena pada dasarnya semuanya itu mengacu pada seseorang yang memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kepada orang lain. Hanya saja istilah
Adapun pengertian pendidik menurut istilah yang dikemukakan oleh para ahli
pendidika islam, diantaranya adalah Ahmad D. Marimba (1989: 37) yang menyatakan
bahwa pendidik ialah orang yang memikul tanggung jawab untuk mendidik. Orang
yang dimaksud disini adalah orang yang dewasa, yang karena hak dan kewajibannya
1
Salim, Moh. Haitami, Studi Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2012)
1
itu meliputi: orang dewasa, orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan juga
pemimpin agama.
Secara umum, dikatakan bahwa setiap orang dewasa dalam masyarakat dapat
menuju pribadi yang dewasa. Dan berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa
jawab untuk mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik agar mencapai
islam maka dapat diartikan bahwa pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
atas terlaksananya proses pendidikan dalam rangka mengembangkan potensi yang ada
Didalam islam yang disebut dengan seorang pendidik tidak hanya guru saja.
Hal ini diungkapkan oleh Abuddin Nata bahwa didalam al Qur’an dijumpai informasi
bahwa yang menjadi pendidik secara garis besar terdiri dari empat macam (1997: 65)
Allah SWT merupakan pendidik yeng pertama dan utama. Hal ini
SAW. Allah SWT memilki penegtahuan yang amat luas. Seperti firman dibawah ini
hambaNya.
2
َاب َو ْالحِ ْك َمةَ َو ِإ ْن
َ علَ ْي ِه ْم آ َياتِ ِه َويُزَ كِي ِه ْم َويُ َع ِل ُم ُه ُم ْال ِكت
َ وًل مِ ْن أ َ ْنفُ ِس ِه ْم َيتْلُو
س ا َ علَى ْال ُمؤْ مِ نِينَ ِإذْ َب َع
ُ ث فِي ِه ْم َر َّ لَقَدْ َم َّن
َ َُّللا
َ كَانُوا مِ ْن قَ ْب ُل لَفِي
ٍ ض ََل ٍل ُم ِب
ين
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
(kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS.
pendidik dengan manusia sebagai pendidik sangatlah jauh berbeda. Allah sebagi
pendidik mengetahui segala kebutuhan orang yang dididikNya. Sebab Dia adalah
Dzat pencipta. Perhatian Allah tidak terbatas hanya terhadap sekelompok manusia
sebagai mu’allim (pendidik). Nabi sebagai penerima wahyu al Qur’an yang bertugas
dengan mengajarkan kepada manusia ajaran-ajarannya tersebut. Hal ini pada intinya
menegaskan bahwa kedudukan nabi sebagai pendidik ditunjuk langsung oleh Allah
SWT.
Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya. Hal ini
3
merekalah anak mulai mengenal pendidikannya. Segala sikap, pandangan hidup dan
juga keterampilan yang baik banyak ditanamkan dalam tubuh anak. Al qur’an
menyebutkan sifat-sifat yang dimilki oleh orang tua sebagai guru, yaitu memilki
kesadaran tentang kebenaran yang diperoleh melalui ilmu dan rasio dapat bersyukur
kepada Allah SWT, suka menasehati anaknya agar menjalankan perintah sholat, sabar
disebut “pendidik kudrati” yaitu pendidik yang telah diciptakan oleh Allah
kudratnyasebagi pendidik.
2.1.4 Guru
Peran guru merupakan sebagai orang tua kedua bagi anak didiknya
hanya saja yang membedakan ialah proses belajar mengajar yang dilakukan atau
Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam satu pola tertentu.
seseorang biasanya ikut serta dalam berbagai pola kehidupan. Apabila dipisahkan dari
kewajiban.2
bagi pengembang segenap potensi peserta didik. Pendidik menjadi orang yang paling
Pendidik ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang
2
Sama'un Bakry, Menggagas Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005), h.55
3
Arif Rohman, Memahami Pendidjkan Dan Ilmu Pendidikan,(Yogyakarta: laksbang Mediatama,2009),h. 154
4
berpotensial di bidang pembangunan, pendidik harus berperan aktif dan menempatkan
semakin berkembang.4 Hal ini karena pendidikan merupakan cultural transition yang
bersifat dinamis kearah suatu perubahan secara kontinu, sebagai sarana bagi
pendorong, penasehat, dan pemberi contoh pada anak-anaknya agar dapat tumbuh
Dalam masyarakat pendidik juga mendapatkan kedudukan yang tak kalah terhormat
yakni, ing ngarso sang tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani .
Semboyan ki hajar dewantara yang artinya, didepan seorang pendidik harus mampu
menjadi teladan, ditengah atau diantara murid harus mampu menciptakan ide atau
cita-cita, dan dari belakang harus mampu memberikan dorongan dan motivasi.
Kedudukan ini merupakan penghargaan dari masyarakat yang sangat besar dan
merupakan tantangan yang menuntut akan adanya prestasi dan prestasi yang
senantiasa teruji dan terpuji dari setiap pendidik, bukan hanya dikelas atau
Dalam konteks pendidikan islam, pendidik pun juga memiliki arti dan peranan
sanagt penting. Pendidik adalah bapak rohani,(spiritual father) atau pemberi semangat
4
Sardiman A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,( Jakarta: PT. Raja Grafindo persada,2008), h. 125
5
Arifuddin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: kultura,2008,h. 61
6
Arif Rohman, Memahami Pendidikan, ..., Ibid., h.154
7
Akhyaka, Profil Pendidik Sukses, Sebuah Formulasi Dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi,(
Surabaya: Elkaf, 2005, h.10)
5
bagi peserta didik. Dialah yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan
akhlak mulia, dan meluruskan perilakunya yabg buruk. Pendidik juga memiliki
tanggung jawab dan menetukan arah pendidikan. Itulah sebabnya pula islam sangat
sebagai pendidik.8
Oleh karena itu, pendidik mempunyai kedudukan tinggi dalam islam. Nabi
bersabda dalam hadits yang dikutip dari buku athiyyah Al- Abrasyi:
Artinya: Tinta seorang ilmuan(yang menjadi guru) lebih berharga ketimbang darah
para syuhada.9
menempatkan posisi pendidik setingkat dibawah posisi nabi. Hal ini diungkapkan
ُ قُ ْم ل ِْل ُمعَل ِِم َوفِ ِه التَب ِْج ْي ِل كَادَ ْالمِ عَل ِِم ا َ ْن يَ ُكونَ َر
سوًلا
Artinya: berdiri dan hormatillah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu
ilmunya kepada mereka yabg membutuhkan akan disukai oleh Allah dan didoakan
oleh penghuni langit, penghuni bumi seperti semut dan ikan didalam laut agar ia
8
Nur Ukhbiyati, Ilmu Pendidikan..., Ibid. H.91
9
Muhammad athiyah al abrasyi, Dasar-dasar pokok...ibid., h. 1
10
Ibid.,h.168
6
َ س ْب َحانَهُ َو َمَلَئِ َكتَهُ َوأ َ ْه َل
س َم َاواتِ ِه َ َ ِإن:سلَ َم
ُ َّللا َ علَ ْي ِه َو
َ صلى َّللا ُ ث ُ َّم قَا َل َر: ع ْن أ َ ِبي أ َ َما َمةَ ال َبا ِهلِي قَا َل
َ سول َّللا َ
)ي
ْ اس ال َخي َْر (رواه الترمذ َ َصلُون
َ َّعلَى ُم َعلِمِ ى الن ِ َوأ َ ْر
ِ ض ِه َحت َى النَ ْملَ ِة فِى ُح ْج ِرهَا َو َحتَى ال ُحو
َ ُت فِى البَ ْح ِر ِلي
langitNya dan bumiNya termasuk semut dalam lubangnya dan termasuk ikan dalam
laut akan mendoakan keselamatan bagi orang-orang yang mengajar manusia kepada
Dari sini jelas, bahwa kedudukan pendidik dalam islam sangat tinggi.
Tingginya kedudukan pendidik dalam islam merupakan realisasi ajaran agama islam
itu sendiri. Islam memuliakan ilmu pengetahuan, pengetahuan itu didapat dari belajar
dan mengajar. Maka, tidak boleh tidak islam pasti memuliakan seorang pendidik.
Tingginya kedudukan pendidik ini masih dapat disaksikan nyata pada zaman
sekarang. Hal itu dapat kita lihat terutama di pesantren-pesantren di Indonesia. Santri
bahkan tidak berani menentang pandangan kyainya, sebagian lagi mebutuhkan badan
Menurut Zakiyah, kesehatan guru sangat penting, karena apabila seorang pendidik
didiknya. Disamping itu, kesehatan badan akan sangat memengaruhi semangat dalam
mengajar.
b. Bertaqwa
Menurut Zakiyah Drajat, pendidik sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan islam, tidak
mungkin mendidik anak agar bertaqwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak bertaqwa
7
kepadaNya. Pendidik adalah teladan bagi anak didiknya. Sebagaimana nabi
Muhammad SAW menjadi teladan bagi umatnya. Sejauh seorang pendidik mampu
memberikan teladan yang baik kepada anak didiknya. Sejauh itu pula ia aka berhasil
Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu dan Allah mencintai orang yang
suka mencari ilmu. Oleh karena itu, seorang pendidik harus terus menambah ilmunya.
d. Berlaku adil
Secara harfiah, adil berarti lurus tegak, bergerak dari posisi yang salah menuju posisi
yang diinginkan. Adil juga berarti seimbang. Adil dalam islam memiliki basis
ilahiyah, berakal dan moralitas. Sehingga prinsip pertama adil adalah persamaan
manusia di hadapan Tuhanserta dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, seorang
pendidik harus bersifat adil kepada anak didiknya. Dan tidak cenderung kepada salah
e. Ikhlas
Hendaknya seorang pendidik adalah seorang yang ikhlas. Sifat ini termasuk sifat
Robbaniyyah. Dengan kata lain, hendaknya seorang pendidik mendidik hanya dengan
sifat Rabbani, maka dalam segala kegiatan pendidikan anak akan menjadi Rabbani
juga.
8
Pendidik harus cakap dalam mengajarkan ilmunya, karena seorang pendidik hidup
dengan ilmunya. Pendidik tanpa ilmu yang dikuasainya bukanlah pendidik. Oleh
karena itu, kewajiban seorang pendidik adalah selalu menekuni dan menambah
ilmu.11
ْ ع َّم ْن ت َ َر ْك َنا فِي أ َ ْه ِلنَا َفأ َ ْخبَ ْرنَاهُ َوكَانَ َرفِي ًقا َرحِ ي ًما َف َقا َل
ار ِجعُوا إِلَى َ سأَلَ َنا
َ شت َ ْق َنا أ َ ْهلَ َنا َو َ ِعش ِْرينَ لَ ْيلَةً َف
ْ ظنَّ أَنَّا ا
)(رواه البخارى
“Abu Sualiman Malik ibn al-Huwayris berkata: Kami, beberapa orang pemuda
sebaya datang kepada Nabi saw. Lalu kami menginap bersama beliau selama 20
malam. Beliau menduga bahwa kami telah merindukan keluarga dan menanyakan
apa yang kami tinggalkan pada keluarga. Lalu, kami memberitahukannya kepada
Nabi. Beliau adalah seorang yang halus perasaannya dan penyayang lalu berkata:
kamu sebagaimana kamu melihat saya mengerjakan salat. Apabila waktu salat telah
masuk, hendaklah salah seorang kamu mengumandangkan azan dan yang lebih
Dari hadis tersebut di ceritakan ada sekelompok pemuda sebaya datang dan
menginap di rumah Rasulullah SAW, pemuda itu belajar masalah agama (ibadah)
dan kasih sayang. Rasulullah SAW menyuruh mereka mengajarkan salat kepada
11
Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta,2009))hlm.51
9
keluarga masing-masing seperti beliau mengajar mereka. Dari cerita tersebut telah
Pendidik yang mampu bersikap santun kepada peserta didiknya sesuai dengan
َب ا ْل ُمت َ َو ِك ِلين َ فِي ْاْل َ ْم ِر َف ِإذَا ع ََز ْمتَ َفت َ َو َّك ْل
ِ َّ ع َلى
َ َّ ََّّللا إِن
ُّ َِّللا يُح
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
bersikap kasar dan galak dalam muamalah dengan mereka (kaum muslimin), niscaya
Sehingga engkau tidak bisa menyampaikan hidayah dan bimbingan kepada mereka ke
jalan yang lurus.12 Berdasarkan tafsir ini, seorang pendidik harus memiliki rasa santun
kepada setiap peserta didiknya dalam proses pendidikan. Bila tidak, maka kekasaran
12
Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Op.cit., Jilid 2, Juz 4, h. 113
10
Seorang pendidik harus memiliki sifat tawaduk, tidak merasa paling tahu atau serba
tahu. Bila ada hal-hal yang tidak diketahui dengan jelas, ia sebaiknya mengembalikan
persoalan itu kepada Allah. Sehubungan dengan hal ini terdapat hadis:
َّللاُ إِ ْذ
َّ ع َْن أَ ْوَلَ ِد ا ْل ُمش ِْر ِكينَ َفقَا َل- صلى هللا عليه وسلم- َّللا
ِ َّ سو ُل ُ َقا َل- رضى هللا عنهم- اس
ُ سئِ َل َر ٍ َّعب
َ ع َِن اب ِْن
“Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw ditanya tentang anak-anak
orang yang musyrik. Lalu beliau menjawab: Allah Maha Mengetahui apa yang akan
Dalam hadis ini dinyatakan bahwa Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat
tentang nasib anak-anak orang musyrik pada hari kiamat nanti. Beliau menjawab,
"Allah lebih mengetahui" atau "Allah mengetahui" apa yang mereka lakukan. Di sini
terlihat bahwa Rasulullah SAW tidak selalu menjawab pertanyaan yang diajukan
kepadanya, walaupun beliau adalah Rasulullah Beliau tidak merasa risih dengan sikap
tidak memberikan jawaban yang pasti. Itulah sesungguhnya sikap yang harus dimiliki
oleh setiap pendidik. Bila ternyata ada hal yang diragukan atau belum diketahui sama
sekali, jangan segan mengatakan "Allah Yang Mahatahu”. Itu adalah salah satu
Agar pendidikan dan pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif, pendidik perlu
minat, perhatian, kemampuan dan kondisi jasmani peserta didik. Pendidik jangan
البخارى
11
“Dari Ibnu Mas'ud, Nabi SAW. selalu menyelingi hari-hari belajar untuk kami untuk
tidak setiap hari, tetapi ada waktu belajar dan ada pula waktu istirahat. Hal itu
Rasulullah saw. memperhatikan kondisi para sahabat (peserta didik) dalam mengajar.
proses belajar ialah jadwal waktu belajar. Dengan kata lain, dalam proses belajar
harus ada jenjang waktu untuk istirahat. Hal ini sangat penting dalam proses belajar
yang tepat dan cepat. Dengan mengatur jadwal waktu belajar, pelajaran yang akan
disampaikan berikutnya dapat dicerna dengan baik13. Oleh karenanya, prinsip belajar
dengan membagi waktu belajar ini dapat menghilangkan rasa lelah dan bosan.
Seorang pendidik harus bersifat jujur kepada peserta didiknya sebagaimana yang
ومسلم
Dalam hadis di atas dikatakan bahwa ketika Nabi SAW ditanya oleh malaikat Jibril
tentang hari kiamat, beliau menjawab, saya tidak lebih tahu daripada anda, saya sama-
sama tidak tahu dengan anda. Beliau tidak mentang-mentang Rasulullah, lalu
13
Muhammad Utsman Najati, Psikologi dalam Perspektif Hadis, Op.cit., h. 195
12
tidak tahu bila yang ditanyakan orang itu tidak diketahuinya. Inilah sifat yang harus
a. Tugas pendidik secara umum sebagai warasatul ambiya’ yang pada hakikatnya
memiliki misi rohmatal lil’alamin, yakni suatu misi yang mengajak manusia untuk
tunduk dan patuh pada hukum-hukum Allah, guna memperoleh keselamatan dunia
akhirat. Kemudian misi ini dikembangkan pada pembentukan pribadi yang berjiwa
pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun, dan penilaian setelah
menciptakan manusia.
sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait. Menyangkut upaya pengarahan,
13
pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, partisipasi atas program yang dilakukan
itu14
14
https://humamsyaharuddin.blogspot.com/2012/03/tugas-dan-tanggung-jawab-pendidik-dalam.html (di akses
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam Islam, pendidikan sangatlah dihargai baik itu pendidik, peserta didik,
didalam islam disebut dengan istilah seperti mu’addid, murabbi, dan mu’allim.
konotasi dan penekanan makna yang agak berbeda, namun dalam sejarah pendidikan
islam ketiganya selalu digunakan secara bergantian. Pendidik dalam islam adalah
mengupayakan seluruh potensi anak didik baik potensi afektif, kognitif, maupun
akhlatul karimah.
pencipta yang Maha mengetahui yaitu Allah SWT, kemudian Nabi Muhammad SAW
selaku utusan Allah dengan mukjizat terbesarnya yaitu Al-Qur’an sebagai pedoman
seluruh manusia untuk menjalani kehidupan agar bahagia di dunia dan akhirat.
Kemudian pendidik dalam lingkungan keluarga yaitu orang tua, karena orang tua
dan itu memang sudah kewajiban bagi orang tua yang diberikan oleh Allah. Pendidik
ilmiah yang mengarah pada terbentuknya pribadi yang berakhlak mulia, seperti sikap
15
cinta, objektif, bertanggung jawab, logis dan kritis. Seorang pendidik juga harus
kedudukan pendidik dalam Islam sangat penting dan tugas yang harus diemban
pendidikan akan lebih berkembang jika dilakukan dalam instansi atau lembaga
3.2 Saran
orang akan memenuhi kebutuhan SD yang baik. Namun untuk mencapai itu, perlunya
16
DAFTAR PUSTAKA
Salim, Moh. Haitami, Studi Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2012)
Sama'un Bakry, Menggagas Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005),
h.55
Mediatama,2009),h. 154
Sardiman A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar( Jakarta: PT. Raja Grafindo
persada,2008), h. 125 .
https://humamsyaharuddin.blogspot.com/2012/03/tugas-dan-tanggung-jawab-pendidik-
17