Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

DENGAN DIAGNOSA VIRUS CORONA

DI RUANG TERATAI RSUD BANYUMAS

A. PENGKAJIAN
Nama Pengkaji :
Hari/tanggal : Senin, 13 April 2020
Tempat : Ruang Teratai RSUD Banyumas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 50 tahun
Alamat : Bantarmangu RT 02/RW 06 Cilacap
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Tanggal MRS : 10 April 2020
Diagnosa medik : Virus Corona
No.RM : 00853318
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. K
Umur : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bantarmangu RT 02/RW 06, Banyumas
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Hub.dengan pasien: Anak
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami demam, batuk, dan sesak
nafas.
b. Keluhan tambahan
Keluarga pasien mengatakan pasien sering mengeluh kepalanya sakit, tidak
bisa tidur karena batuk sehingga pasien sesak nafas.Demamnya juga tidak
kunjung turun.
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 10 April 2020 dengan
keluhan demam, batuk terus menerus, terkadang juga sesak nafas.Pasien
dipindahkan ke ruang isolasi selama 2 hari dan dipindahakan ke ruang teratai
pada hari minggu, 12 April 2020 pukul 19.00 untuk dilakukan perawatan lebih
lanjut.
d. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien sebelumnya belum pernah dirawat dan
tidak memiliki penyakit lainnya.
e. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada angggota keluarga yang menderita
penyakit yang sama dengan pasien maupun penyakit lainnya.
4. Genogra

Keterangan :
: Laki-laki : Hubungan sedarah
: Perempuan : Tinggal serumah
: Laki-laki meninggal : Ikatan pernikahan
: Perempuan meninggal
: Pasien

5. Fungsional Gordon
a. Persepsi dan manajamen kesehatan
DS : Keluarga pasien mengatakan kesehatan itu penting. Jika ada anggota
keluarga yang sakit segera dibawa ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan.
DO : Pasien dirawat di Ruang Teratai RSUD Banyumas untuk
mendapatkan perawatan.
b. Nutrisi dan metabolik
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit makan pasien teratur 3x
sehari dengan porsi banyak dan selama dirawat di RS pasien makan 3x sehari
dengan makan-makanan yang lembek disuapi.
DO : Keluarga pasien makan-makanan yang lembek karena mengalami
sedikit kesulitan menelan.
c. Pola eliminasi
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit Ny. S BAB
± 1 kali sehari dan untuk BAK ± 3-5 kali sehari. Selama sakit Ny. S BAB ±1
kali sehari dan BAK ± 2 kali sehari.
DO : Perut pasien tidak asites, tidak kembung, tidak ada distensi kandung
kemih.
d. Pola aktivitas dan latihan
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit Ny. S tidak
kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.Selama sakit pasien melakukan
aktivitas ditempat tidur.
DO : Kesadaran composmetris.

Pola aktivitas dan latihan

ADL 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di bed √
Ambulasi √

Keterangan skala
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total

e. Pola istirahat dan tidur


DS : Keluarga Pasien mengatakan sebelum sakit kualitas tidur pasien
cukup ± 8 jam/hari, akan tetapi selama sakit pasien sering tertidur.
DO : Pasien hanya tertidur di bed, mata pasien tidak terlihat sayu.
f. Pola persepsi dan kognitif
DS : Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit Ny. S alat
indera pasien dapat berfungsi dengan baik.Selama sakit pasien sering
mengalami sesak nafas.
DO : Pasien sadar sepenuhnya.
g. Pola seksual dan reproduksi
DS : Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki 4 orang anak dan satu
orang suami sudah meninggal.
DO : Pasien berjenis kelamin perempuan.
h. Pola peran dan hubungan
DS : Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga baik.
DO : Selama di RS pasien ditunggui oleh anaknya dan menantunya.

i. Pola persepsi diri


DS :Keluarga pasien mengatakan penyakit yang diderita Ny. S merupakan
cobaan dari Allah SWT dan menerima kondisi yang dialami oleh Ny. S saat
ini serta yakin akan kesembuhan Ny. S.
DO : Keluarga pasien tampak tabah dan sabar serta selalu mengikuti
anjuran dari perawat dan dokter yang merawat Ny. S
j. Pola manajemen stress dan koping
DS : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien cemas akan
kesembuhannya.
DO : Pasien terlihat tidak nyaman.
k. Pola nilai dan keyakinan
DS : Keluarga pasien mengatakan pasien beragama Islam.
DO : Selama sakit aktivitas agama pasien terganggu dan keluarga kerap
berdoa untuk kesembuhan pasien.
4 Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Sedang
b. Kesadaran : composmetris
c. GCS : E3M5V5
d. Tanda-tanda vital :
- TD : 140/100 mmHg
- N : 80 x/menit
- RR :24 x/menit
- S : 37o C
- SPO2 : 99 %
- GDS : 133
e. Pemeriksaan Head to toe
1) Wajah

- Mata : Simetris, pupil iskhor 3/3 mm, konjungtiva


anemis(-/-), Skelra ikterik (-/-).
- Hidung : Simetris, tidak ada polip.
- Mulut : mukosa dan bibir kering, lidah terlihat kotor.
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen, terlihat kotor.

2) Kepala dan leher


- Kepala : Mesochepal, tidak ada benjolan, tidak ada lesi.
- Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
limfe, tidak ada lesi, gerakan menoleh lambat.
3) Thoraks
- Paru
Inspeksi : Simetris, terlihat perkembangan dinding dada, RR :
25 x/menit
Palpasi : Pengembangan parusama kanan dan kiri, tidak ada
nyeri tekan.
Perkusi : Redup
Auskultasi : Ronchi (+/+)
4) Abdomen
- Inspeksi : Datar, supel, tidak ada massa, tidak ada lesi.
- Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak ada benjolan
- Perkusi : Tympani
- Auskultasi : Bising usus 8 x/menit
5) Genetalia
Pasien berjenis kelamin perempuan dan tidak ada cairan yang keluar dari
genetalia. Terpasang DC.
6) Kulit
Tidak ada dekubitus , kondisi punggung lembab, ekstermitas kering, turgor
kulit cukup < 3 detik, tidak ada lesi, kulit hangat, warna kulit agak pucat,
serta pada punggung terlihat banyak kerutan sprei.
7) Ekstremitas
- Atas
Tangan kiri terpasang infus, tidak ada edema pada ektremitas atas, tidak
ada lesi.
- Bawah
Tidak ada edema pada ekstermitas bawah, tidak ada lesi.

- Kekuatan otot :4 4
4 4
Keterangan :
0 : Otot tidak dapat digerakkan
1 : Jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan ini berarti otot
masih belum atrofi atau belum layu
2 : Dapat menggerakan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah misalnya
telapak tangan disuruh telungkup atau lurus bengkok tapi jika ditahan sedikit
saja sudah tak mampu bergerak
3 : Dapat menggerakan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat
menggerakkan telapak tangan dan jari
4 : Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan
5 : Bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
5 Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 April 2020
Pemeriksaan laboratorium Ny. S pada tanggal 3 Juli 2018

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


HEMATOLOGI

Darah Lengkap Otomatis


Hemoglobin L 11.0 U/L 12.0 – 16.0
Hematokrit L 35.6 % 36.0 – 48.0
Eritrosit L 3.95 10^6/UL 4.06 – 5.80
Leukosit H 12.89 10^3/UL 3.70 – 10.10
Trombosit 192 10^3/UL 150 – 450
MCV 90.1 fL 81.0 – 96.0
MCH 27.8 pg 27.0 – 31.2
MCHC L 30.8 % 31.8 – 35.4
RDW 11.8 % 11.5 – 14.5
Neutrofil H 82.67 % 39.30 – 73.70
Limfosit L 9.35 % 18.00 – 48.30
Monosit 4.917 % 4.400 – 12.700
Eosinofil 2.642 % 0.600 – 7.300
Basofil 0.419 % 0.0 – 1.7

KIMIA

BUN mg/dl 7 – 18
Kreatinin mg/dl 0.60 – 1.30

Elektrolit (Na, K, CI)


Natrium (Na) 142 mEg/L 135 – 155
Kalium (K) 4.2 mEg/L 3.5 – 5.5
Klorida (CI) 106 mEg/L 94 - 111

b. Pemeriksaan Thorax dilakukan tanggal 10 April 2020


- Pulmo normal
- Cardiomegali
6 Terapi
- Paracetamol 500 mg
- Dextromethorphan 60 mg

B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Pasien mengatakan Status pernafasan: Pola nafas,
sesak nafas Kepatenan Jalan nafas ketidakefektifan
P : Sesak nafas akibat (00032)
Penyakit yang diderita
Q : Sesak
R : Bagian dada
S : Skala 5
T : Timbul
DO: Pasien terlihat
kesusahan saat nafas
TTV
TD: 120/80 mmHg
S :36,1 C
N :78 x/menit
R :20x/menit
2. DS: Pasien mengatakan Keparahan gejala Hambatan
susah bernafas dalam pertukaran gas
beberapa kondisi (00030)
DO: Pasien terlihat
nafasnya tersengal-sengal
dan menarik nafas terlalu
dalam
3. DS: Fisik tidak bugar Hambatan
a.Pasien mengatakan tidak Mobilitas Fisik
dapat bergerak dengan (00085)
leluasa,
b. Pasien mengatakan
tidak nyaman,
c. Pasien mengatakan
lemas saat akan bergerak
DO:
a. Pasien tampak
melakukan aktivitas lain
sebagai pengganti
pergerakan (seperti:
meningkatkan perhatian
pada aktivitas orang lain)
b.Pasien terlihat lemas dan
berbaring di tempat tidur.

c. Pasien dibantu oleh


istinya saat melakukan
sesuatu.

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ketidakefektifan pola nafas (00032) berhubungan dengan status pernafasan : kepatenan
jalan nafas
2. hambatan pertukaran gas (00030) berhubungan dengan keparaha gejala
3. Hambatan Mobilitas Fisik (00085) berhubungan dengan Fisik tidak bugar
C. INTERVENSI
n diagnosa NOC NIC rasional
o
1 Pola nafas, Setelah dilakukan Manajemen asma 1.
ketidakefektifa tindakan keperawatan (3210) : membandingka
n (00032) selama 2x24 jam 1. bandingkan status n status saat ini
diharapkan pola nafas saat ini dengan status dengan status
menjadi efektif. sebelumnya untuk sebelumnya
Kriteria hasil status mendeteksi untuk
pernafasan (0415) : peerubahan dalam mendeteksi
Indik awal akhir status pernapasan. perubahan
ator 2. dapatkan dalam status
Frek 1 3 pengukuran pernafasan.
uensi spirometri (rasio 2. mendapatkan
pern FEVI, FVC sebelum pengukuran
afasa dan sesudah spirometri.
n penggunaan 3. memonitor
Iram 1 3
a bronkodilator dengan puncak dari
pern efek yang cepat. jumlah aliran
afasa 3. monitor puncak pernafasan
n dari jumlah aliran dengan tepat.
Suar 1 3 pernafasan (PERF),
a dengan tepat.
ausk
ultas
i
nafas
1= deviasi berat dari
kisaran normal
2= deviasi yang cukup
berat dari kisaran normal
3= deviasi sedang dari
kisaran normal
4= deviasi ringan dari
kisaran normal
2 hambatan Setelah dilakukan Terapi oksigen (3320) 1. menyiapkan
pertukaran gas tindakan keperawatan : peralatan
(00030) selama 2x24 jam 1. siapkan peralatan oksigen.
diharapkan pertukaran oksigen dan berikan 2. memonitor
gas dapat lancar. melalui sistem aliran oksigen.
Kriteria hasil keparahan humidifier. 3 memonitor
gejala (2103) : 2. monitor aliran posisi perangkat
indika awal Akhir oksigen pemberian
tor 3. monitor posisi oksigen.
Terkai 1 2 perangkat pemberia 4. memeriksa
t oksigen. perangkat
ketida 4. periksa perangkat pemberian
knyam pemberian oksien oksigen secara
anan secara berkala untuk berkala.
Terkai 1 3
memastika bahwa 5. memastikan
t
konsentrasi yang mengganti
ketaku
tan telah ditentukan masker oksigen
Terkai 1 3 sudah diberikan. setiap perangkat
t 5. pastikan mengganti diganti.
kecem masker oksigen/kaul
asan nasal setiap perangkat
1=berat
diganti.
2=cukup berat
3=sedang
4=ringan
3. Hambatan Setelah dilakukan Peningkatan latihan 1. menggali
Mobilitas Fisik tindakan keperawatan (0200) : hambatan untuk
(00085) selama 2x24 jam 1. gali hambatan melakukan
diharapkan mobilitas fisik untuk melakukan latiha.
tidak lagi terhambat. latihan. 2. mendukung
Kriteria hasil tingkat 2. dukung individu individu untuk
kecemasan (1211) : untuk memulai dan memulai da
indika awal Akhir melanjutkan latihan. melanjutkan
tor 3. dampingi individu latihan.
Peras 1 3 saat mengembangkan 3. mendampingi
aan program latihan untuk individu saat
gelisa memenuhi mengembangka
h kebutuhannya. n program
Seran 1 3
latihan.
gan
panik
Rasa 1 3
takut
yang
disam
paika
n
secara
lisa
1=berat
2=cukup berat
3=sedang
4=ringan

D. IMPLEMENTASI

Anda mungkin juga menyukai