Lembar Identifikasi Masalah
Lembar Identifikasi Masalah
A. Masalah:
1. Rendahnya kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika
2. Rendahnya kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika
3. Banyaknya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Uraian Matematika
B. Solusi
1. Rendahnya Kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika
Solusi :
Memberikan Reward and Punishment dengan menggunakan pembelajaran berbasis
masalah
Alasan:
Karena Pemberian Reward and Punishment merupakan suatu bentuk penguatan yang bisa
digunakan mempergiat usaha siswa dalam memperbaiki atau meningkatkan prestasi
belajarnya. Pemberian Reward and Punishment kepada peserta didik memiliki peran
tersendiri dalam memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran (Gaza,2012).
Pemberian Reward and Punishment ini dilaksanakan pada model pembelajaran
matematika yang berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah dilaksanakan
didasarkan pada karakteristik yang dikemukakan oleh Herman (2007) bahwa karakteristik
model pembelajaran berbasis masalah adalah:
a. Memposisikan siswa sebagai self-directed problem solver melalui kegiatan
kolaboratif.
b. Mendorong siswa menemukan masalah dan mengelaborasinya dengan mengajukan
dugaan-dugaan dan merencanakan penyelesaian.
c. Memfasilitasi siswa untuk mengeksplorasi berbagai alternatif penyelesaian dan
implikasinya serta mengumpulkan dan mendistribusikan informasi.
d. Melatih siswa untuk terampil menyajikan temuan.
e. Membiasakan siswa untuk merefleksi tentang efektivitas cara berpikir mereka dalam
menyelesaikan masalah
2. Rendahnya Kemampuan Komunikasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika
Solusi:
Menerapkan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E
Alasannya:
Komunikasi Matematis adalah suatu keterampilan penting dalam matematika yaitu
kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren kepada
tema,guru, dan lainnya melalui bahasa lisan dan tulisan. Dengan menggunakan bahasa
matematika yang benar untuk berbicara dan menulis tentang apa yang mereka
kerjakan,mereka akan mampu mengklarifikasikan ide-ide mereka dan belajar bagaimana
membuat argumen yang meyakinkan dan mempresentasikan ide-ide mereka. Sehingga,
solusi yang bisa saya tawarkan dari masalah ini yaitu menggunakan Model pembelajaran
Learning Cycle 5E merupakan salah satu model pembelajaran dengan pandangan
kontruktivisme ( Wina, 2009 ). Menurut Bybee (2002) fase-fase pada model
pembelajaran Learning Cycle 5E terdiri atas fase engagement (pembangkitan minat),
fase exploration (exsplorasi),fase exsplanation (penjelasan), fase elaboration (elaborasi)
dan fase evaluation (evaluasi). Selain itu model pembelajaran Learning Cycle 5E
mengharuskan siswa untuk ikut serta dalam pembelajaran,menyelidiki permasalahan
yang terkait materi,memberikan definisi berkaitan pengalaman mereka,memperoleh
informasi detail tentang pembelajaran,dan mengevaluasinya (Ardina & Sa’diyah,2016).
Fase-fase dalam model pembelajaran Learning Cycle 5E ini selalu menuntut siswa untuk
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
3. Banyaknya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Uraiam Matematika
Solusi :
Menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian kulitatif
Alasannya :
Karena Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendiskripsikan
dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini
(Zainal Arifin,2012:54). Sedangkan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang
ditunjukkan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena,peristiwa,aktivitas
sosial,sikap,kepercayaan,persepsi,pemikiran orang secara individual maupun kelompok
(Nana Syaodih,2008:60)
Pitri Handayani
NIP. NIM : H0217304___