FARMAKOLOGI 2.
KLASIFIKASI INFEKSI JAMUR
• Polyene macrolides
- Amphotericin B, Nystatin
• Imidazole
- Clotrimazole, miconazole, ketokenazol
• Triazole
- Fluconazole, itraconazole
• Lain-lain
- Terbinafine, allylamine, flucytosine,
griseovulvin
ANTI FUNGI
ANTI JAMUR UNTUK INFEKSI
SISTEMIK
• 1. AMFOTERISIN B (Golongan Polien)
• Spektrum sempit
• Efektif untuk kriptokokosis,
kandidiasis, Aspergilosis
EFEK SAMPING
• Toksisitas < amfoterisin B
• Anemia, leukopenia dan
trombositopenia
• Tidak bersifat nefrotoksik.
• Keamanan pada ibu hamil belum
terbukti.
3.IMIDAZOL & TRIAZOL
Spektrum luas
Terdiri dari : ketokonazol,
mikonazol, fluokonazol , dll.
Banyak digunakan sebagai anti
jamur sistemik.
Vorikonazol → relatif baru, tosisitas
lebih rendah.
ANTI JAMUR UNTUK INFEKSI
DERMATOFIT & MUKOKUTAN
Griseofulvin
Nistatin
• Mekanisme kerja : Nistatin + sterol → perubahan
permeabilitas membran sel → sel kehilangan
berbagai molekul kecil
• Tidak untuk infeksi sistemik karena dosis besar ,
sehingga toksik
ANTI JAMUR LAIN
ANTI VIRUS
VIRUS
di transkripsi oleh
DNA virus masuk polimerase inang jd
mRNA
SIKLUS
Perakitan virus baru HIDUP Transkripsi mRNA virus
(assembly) / maturasi (translasi awal)
VIRUS
DALAM
SEL
INANG
Sintesa protein dg
Sintesis protein virus
menekan sintesa
(translasi akhir)
molekul sel inang
Sintesis enzim yg
Replikasi as.nukleat
diperlukan utk
virus
replikasi virus
TARGET KERJA ANTIVIRUS
TARGET KERJA ANTIVIRAL
Tahap replikasi Inhibitor selektif
Sell masuk: penempelan, Antibodi antireseptor, inhibitor
penetrasi fusion protein
1. Vaksinasi
Utk mencegah & mengontrol penyebaran
penyakit akibat virus
2. Kemoterapi
Utk mengurangi dan mengeliminasi virus dari
dalam tubuh, mengurangi simtom krn infeksi
3. Stimulasi Antibodi
Utk meningkatkan resistensi & mencegah
berkembangbiaknya virus dalam sel inang.
KLASIFIKASI OBAT ANTIVIRUS
1. Antinonretrovirus
❑ Antivirus untuk herpes
❑ Antivirus untuk influenza
❑ Antivirus untuk HBV dan HCV
2. Antiretrovirus
❑ Nucleoside reverse transcriptase inhibitor ( NRTI )
❑ Nucleotide reverse transcriptase inhibitor ( NtRTI )
❑ Non –nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
❑ Protease inhibitor (PI)
❑ Viral entry inhibitor
Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NtRTI)
Non- Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
43
Protease inhibitor (PI)
PENGGUNAAN ANTIVIRUS DALAM KLINIK
Asiklovir
Mekanisme Kerja
dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat melalui 3
tahap fosforilase, yang akan menghambat DNA
polimerase virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase virus
atau pada gen DNA polimerase.
Dosis:
5 x 200 mg untuk 10 hari -------- untuk HSV
4 x 400 mg untuk herpes zoster
3 x 200 mg untuk 1 bulan-------untuk herpes genital
Salep Asiklovir 5% 6 x sehari utk 7 hr
Indikasi
Infeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun
sistemik ( termasuk keratitis herpetik , herpetik
ensefalitis, herpes genitalia,herpes neonataldan
herpes labialis ) dan infeksi VZV ( varisela dan
herpes zoster ).
Efek samping
Mual, muntah, diare dan pusing , namunAsiklovir
pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Pemberian selama kehamilan tidak dianjurkan
ANTIVIRUS UNTUK INFLUENZA
Mekanisme Kerja
Merupakan antivirus yang bekerja pada protein M2 virus ,
suatu kanal ion transmembran yang diaktivasi oleh pH
Absorbsi saluran cerna baik, tidak dimetabolisme dihati
dan ekskresi dalam bentuk utuh, t ½ 16 jam
Resistensi
Terjadi nya mutasi pada domain transmembran protein
M2 virus .
Indikasi
Pencegahan dan terapi awal infeksi virus influenza A .
Juga diindikasikan untuk terapi penyakit parkinson
Dosis: 2 x 100 mg
Efek samping
Yang tersering adalah gangguan GI ringan yang tergantung
dosis .
Efek samping pada SSP seperti kegelisahan , kesulitan
berkonsentrasi, insomnia, hilang nafsu makan, kejang bahkan
koma.
ANTIVIRUS UNTUK HBV DAN HCV
Lamivudin
Lamivudin merupakan L-enantiomer analog
deoksisitidin . Lamivudin bekerja dengan cara
menghentikan sintesis DNA , secara kompetitif
menghambat polimerase virus ( reverse
transcriptase , RT ) .
Resistensi
Resistensi terhadap lamivudin disebabkan oleh mutasi
pada DNA polimerase virus
Indikasi
Infeksi HBV ( wild –type dan precore variants )
Efek samping
Umumnya dapat ditoleransi dengan baik .
Efek samping yang terjadi : fatigue, sakit kepala dan
mual.
ANTIRETROVIRUS
Mekanisme Kerja
Target zidovudin adalah enzim reverse transcriptase ( RT ) HIV.
Bekerja dengan menghambat enzim RT virus , setelah ggs
azidotimidin(AZT)pada zidovudin mengalami fosforilasi.
Resistensi
Resistensi disebabkan oleh mutasi pada enzim RT.
Indikasi
Infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya seperti
lamivudin dan abakavir
Efek Samping
Granulositopenia dan Anemia setelah 2-6 minggu terapi
(periksa darah lengkap setelah 1-2 minggu pemakaian)
sakit kepala, mual, insomnia.
NUCLEOTIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (
NTRTI )
Mekanisme Kerja
bekerja pada HIV RT ( dan HBV RT ) dengan cara
menghentikan pembentukan rantai DNA virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi RT kodon 65
Indikasi
Infeksi HIV dalam kombinasi dengan evafirenz , tidak
boleh dikombinasikan dengan lamivudin dan abakavir
Efek Samping
mual, muntah , flatulens , diare
NON –NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE
INHIBITOR ( NNRTI )
Mekanisme kerja
bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non – subtrat HIV
-1 RT
Resistensi
resistensi disebabkan oleh mutasi pada RT
Indikasi
infeksi HIV -1 , dalam kombinasi dengan anti-HIV
lainnya , terutama NRTI
Efek Samping
ruam, demam, fatigue, sakit kepala,somnolens,
mual, dan peningkatan enzim hati.
PROTEASE INHIBITOR ( PI )
SAKUINAVIR
Mekanisme Kerja
Sakuinavir bekerja pada tahap transisi , merupakan HIV
protease peptidomimetic inhibitor
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada enzim protease .terjadi
resistensi silang dengan PI lainnya
Indikasi
infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV lain ( NRTI
dan beberapa PI seperti ritonavir )
Efek Samping
Diare, mual, nyeri abdomen .
VIRAL ENTRY INHIBITOR
Mekanisme Kerja
Enfuvirtid menghambat masuknya HIV-1 ke dalam
sel dengan cara menghambat fusi virus ke
membran sel. Enfuvirtid berikatan dengan bagian
HR-1 ( first heptad-reat)pada sub unit gp41
envelope glikoprotein virus serta menghambat
terjadinya perubahan konformasi yang dibutuhkan
untuk fusi virus ke membran sel
Resistensi
perubahan genotip pada gp41 asam amino 36-45
menyebabkan resistensi terhadap enfuvirtid
Indikasi
terapi infeksi HIV -1 dalam kombinasi dengan
anti - HIV lainnya.
Efek Samping
efek samping yang tersering adalah reaksi lokal
seperti nyeri, eritema, pruntus, iritasi, dan nodul
atau kista
PENGGUNAAN KLINIS OBAT
ANTIVIRUS
• Lama terapi
• Pemberian terapi tunggal atau kombinasi
• Interaksi obat
• Kemungkinan terjadinya resistensi
IFN
HIV
TARGET KERJA ANTIVIRAL HIV
THE END
SOAL