Abstrak
Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan/atau
barang, serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu
wujud simpul jaringan transportasi. Terminal bus mempunyai peran penting bagi mobilitas
masyarakat terlebih karena sampai saat ini di Indonesia, bus menjadi moda transportasi publik yang
menjadi pilihan kebanyakan masyarakat kota, baik untuk transportasi jarak dekat maupun untuk jarak
jauh, antar kota atau antar provinsi. Sejumlah kalangan menggunakan transportasi bus untuk kegiatan
sehari-harinya di dalam kota, seperti berangkat dari dan ke tempat kerja, ke tempat berdagang atau
berbisnis, atau ke sekolah, namun saat ini kenyamanan aksesibilitas bagi setiap pengguna terminal
bus terutama pejalan kaki belum menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan fasilitas publik.
Fenomena kenyamanan aksesibilitas menuju jalur kendaraan di dalam terminal bus, menjadi sebuah
isu penting dalam pendekatan baru dalam arsitektur.
Oleh karena itu, diperlukan kembali Perencanaan Terminal Terpadu Kota Di Padang, rencana
kedepan adalah pengalihan lokasi terminal ketempat yang lebih layak, mudah diakses, menambah
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan, dan mengatur sirkulasi angkutan umum yang ada. Dengan
mempertimbangan keefektifan, kenyamanan, keamanan, serta estetika diharapkan usulan disain nanti
dapat menjadikan terminal menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatan perekonomian
dikota padang, serta menjadikan ikon baru bagi kota padang.
Abstract
Terminal is transportation infrastructure the way for the purpose of load and lowered him and / or
goods, as well as maintain of arrivals and departure public transport, that is full of knot transportation
network. Bus terminal have significant roles for mobility the community moreover because until now
in indonesia, bus be mode of public transport be an option most of the city, good for distance
transportation close to or for long distances, inter city or inter-province. Some experts for
transportation buses for daily activities in the city, as depart from and to work, to trading space or
venture, or to school, but this time comfort accessibility for each user bus terminal especially
pedestrians had not been the main considerations in planning public facilities. Phenomena comfort to
the accessibility a vehicle around in bus terminal, into a important issue in a new approach.
Hence, required back planning superior terminal city in the, fore plan is a diversion terminals place of
more worthy, easily accessible, increase facilities needed, and regulate circulation public transport
that is. With mempertimbangan effectiveness of, comfort, security, and aesthetic expected proposal
design later make terminal become more beneficial for the and increase in a city the economy, and
made icon new to the city.
1
dapat pula meningkatkan interaksi daerah yang pengguna bangunan merasa nyaman dan
berada dalam lingkup pelayanan guna aman berada didalam kawasan terminal?
menghasilkan suatu dinamika kehidupan yang 3. Bagaimana penataan sirkulasi kendaraan
bersinergi. dengan arah yang jelas sehingga
memberikan rasa aman dan nyaman bagi
Rumusan Masalah manusia dan kendaraan?
a. Permasalah Non Arsitektur
1. Kebutuhan perpindahan mengunakan METODE PENELITIAN
transportasi umum (bus) yang sangat Metode Penelitian dilakukan dengan prinsip
tinggi bagi masyarakat kota padang tahapan yaitu deskriptif, deduktif, komparatif,
karena merupakan kota besar dan kota analisis.
padat. Dari Metode Penelitian yang dilakukan dapat
2. Kesan kumuh, kotor, berbahaya yang dijelaskan dengan deskripsi sebagai berikut.
selalu menempel pada “Terminal Bus” 1. Deskriptif
diakibatkan karena perancangan yang Metode deskriptif bertujuan untuk
tidak baik pada terminal bis di indonesia. menjelaskan tentang ruang interaksi dan
3. Kemacetan dan polusi udara yang pergerakan di terminal Kota Padang, latar
menjadi akibat nyata bagi lingkungan belakang dan fenomena yang terjadi yang
sekitar dari perancangan yang tidak baik mendukung pengadaan proyek tersebut,
pada termial bus. serta alternatif pemecahan permasalahan
4. Pengguna jasa transportasi bus lebih secara terjabar.
memilih untuk tidak naik dari dalam 2. Deduktif
terminal melainkan dari luar terminal dan Metode deduktif dilakukan dengan
bahu jalan disekitar terminal. mengumpulkan berbagai informasi yang
5. Penataan terminal yang tidak teratur mendukung studi tentang perencanaan
sehingga membuat penumpang malas terminal terpadu di kota Padang, serta studi
untuk pergi kefasilitas-fasilitas yang ada tentang tema ruang interaksi dan
diterminal. pergerakan.
b. Permasalah Arsitektur 3. Komparatif
1. Bagaimana merencanakan lokasi baru Metode komparatif dilakukan dengan cara
terminal yang strategis dengan melakukan studi banding terhadap obyek
pengoptimalan lahan dan fungsi serupa yang memiliki fungsi ruang publik,
pendukung yang dapat memenuhi maupun obyek yang berada di sekitar
kebutuhan masyarakat kota padang? tapak. Metode ini di gunakan untuk
2. Bagaimana merancang terminal bus yang memperkaya kosakata bentuk dalam
ramah terhadap lingkungan, sehingga merancang serta menemukan dan memilih
pemecahan masalah yang tepat untuk
2
konsep rancangan ruang interaksi dan 2. Terminal Terpadu Jawa Tengah
pergerakan di Kota Padang. Perancangan Terminal Terpadu Jawa
4. Analisis Tengah dengan konsep Arsitektur modern
Analisis dilakukan dengan mengompilasika ini mengutamakan faktor kenyamanan
data yang telah dikumpulkan baik tentang penumpang, dimana masing-masing
ruang interaksi dan pergerakan di Kota kebutuhan di wadahi oleh ruang-ruang
Padang, kajian tapak dan konteks wilayah, yang mempunyai fungsi dan kebutuhan
maupun penekanan rancangan untuk masing-masing serta dilengkapi dengan
menemukan alternatif pemecahan masalah beberapa fasilitas guna mendukung semua
berupa konsep rancangan. kegiatan yang ada dalamnya.
3. Transparansi Arsitektur Dalam Proses
Tinjauan Pustaka Rancang Terminal Kampung Rambutan
Ada beberapa jurnal yang terkait dalam Tema Transparan ditentukan dari
Perencanaan Terminal Terpadu Di Kota pemahaman masalah utama bangunan yang
Padang ini, yaitu: kemudian dijadikan sebagai konsep makro
1. Kenyamanan Aksesibilitas Pejalan Kaki yang berisi kumpulan konsep mikro. Tema
Terhadap Jalur Sirkulasi Menuju juga memberikan batasan dalam
Pemberangkatan Bus Akap dan Akdp menyelesaikan dan memberikan solusi
(Studi Kasus Di Terminal Kalideres) perancangan terhadap permasalahan pada
Terminal bus merupakan salah satu bagian Terminal Kampung Rambutan. Aplikasi
dari jaringan sistem transportasi kota yang utama dari konsep ini diterapkan pada
mempunyai peran penting bagi mobilitas penataan zonasi ruangan, interior, dan
masyarakat terlebih karena sampai saat ini eksterior bangunan sehingga kesan
di Indonesia, bus menjadi moda transparansi, terbuka, jelas, aman, dan
transportasi publik yang menjadi pilihan nyaman bagi pengunjung bangunan
kebanyakan masyarakat kota, baik untuk Terminal Kampung Rambutan tercapai.
transportasi jarak dekat maupun untuk jarak Dari ke-tiga jurnal yang telah di uraikan secara
jauh, antar kota atau antar provinsi. singkat, dapat di simpulkan bahwa
Sejumlah kalangan menggunakan pembangunan dengan konsep Terminal
transportasi bus untuk kegiatan sehari- Terpadu di Kota Padang sangat efektif untuk
harinya di dalam kota, seperti berangkat kota-kota besar di Indonesia, karena selain
dari dan ke tempat kerja, ke tempat efisiensi luas lahan juga mampu menyediakan
berdagang atau berbisnis, atau ke sekolah, keperluan hidup manusia, sehingga kota lebih
namun saat ini kenyamanan aksesibilitas maju dan berkembang. Selain itu Dalam
bagi setiap pengguna terminal bus terutama merancang terminal kita harus memperhatikan
pejalan kaki belum menjadi pertimbangan zonasi ruangan, interior, dan eksterior
utama dalam perencanaan fasilitas publik. bangunan sehingga kesan transparansi,
3
terbuka, jelas, aman, dan nyaman bagi 2. Ukuran dan Tata Wilayah
pengunjung bangunan Terminal Kampung
Rambutan tercapai. Fenomena kenyamanan
aksesibilitas menuju jalur kendaraan di dalam
terminal bus, menjadi sebuah isu penting
dalam pendekatan baru dalam arsitektur.
4
4. Potensi Site
Disekitar site terdapat beberapa faktor dari
pemilihan lokasi tersebut, yaitu :
1.ANGKOT
1. Site berada diantara jalan Bypass dan juga 2.PARKIR PENGUNJUNG
3.BANGUNAN UTAMA
jalan Adinegoro, Lokasi site dilalui oleh 4.PARKIR BUS
5.SERVICE BUS
jalan arteri primer.
2. Site terletak di Batas Kota Padang.
3. Lokasi site bertepatan dengan perputaran
Gambar 3 Penzoningan
arus balik angkot dengan bus trans padang. Sumber : analisa penulis,2016
4. Lokasi site dekat dengan perumahan dan
pemukiman warga. Penataan Massa Bangunan
5. Jarak lokasi dari BIM ( Bandara 1. Bangunan utama yang mudah dicapai dan
Internasional Minangkabau ) ke lokasi site dekat dengan jalan utama
kurang lebih 5,41 Km. 2. Bangunan yang dekat dengan parkir
6. Lokasi yang dipilih merupakan area pengunjung
persawahan dengan kondisi topografi yang 3. Akses turun naik penumpang yang tidak
relatif datar. mengganggu aktifitas terminal
Luas site sekitar 6 Ha, kondisi site saat ini 4. Sirkulasi bus yang lancar
merupakan rawa dan juga sawah, site tidak 5. Memisahkan parkir ( Pengunjung, Bus,
terlalu ramai dengan perumahan penduduk. Pengelola terminal, mobil barang dan
Lokasi site terminal ini lansung berbatasan pengguna terminal.
dengan jalan Raya Adinegoro dan dilalui 6. Parkir pengunjung harus mudah dicapai
oleh angkot dan alat transportasi kota dan dekat dengan jalan sebagai akses utama
lainnya. terminal
7. Parkir pengelola terminal harus dekat
5
Konsep Bentuk Bangunan
Konsep Transparan
6
Konsep Fasade
Bangunan didaerah tropis atau yang lebih
banyak terpancar sinar matahari secara
lansung biasanya ruangan yang berada
didalamnya terasa lebih panas, maka
penggunaan double skin facade menjadi lebih
efektif. Double skin facade adalah sebuah
lapisan yang dipasang dibagian luar bangunan
yang memiliki rongga udara untuk
mengalirkan udara didalamnya sehingga
menjadi kenyamanan termal didalam ruangan
dan juga sebagai shading pada bangunan
sehingga cahaya yang masuk bukan lah cahaya
Gambar 8 Konsep Fasade
matahari lansung melainkan bayangan dari Sumber : Analisa, 2016
7
Keterangan :
8
Gambar 12 Tampak AKDP
Sumber : Analisa, 2016
9
Gambar 15 Kantin AKAP
Sumber : Analisa, 2016
Gambar 19 Perspektif
Sumber : Analisa, 2016
10
Gambar 20 Perspektif
Sumber : Analisa, 2016
11
Kesimpulan Saputra, S. H. (2015). terminal terpadu jawa
Pada dasarnya terminal di kota padang sudah tengah. universitas pandanaran.
tidak ada lagi, terminal kota padang hanyalah Suis Ogaswartoma(2012) evaluasi efisiensi
terminal bayangan yang berada disisi ruas sirkulasi terminal angkutan perkotaan
jalan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan di terminal bis mangkang
kembali terminal terpadu dikota padang. http://www.archdaily.com/789218/santa-pola-
Dengan adanya terminal ini maka akan bus-station-manuel-lillo-plus-emilio-
mengurangi kemacetan dan juga kepadatan vicedo.
lalu lintas, karena semua mobil angkutan http://www.archdaily.com/203920/usak-
umum sudah ditempatkan dalam satu kawasan. intercity-bus-terminal-complex-
collective-architects.
DAFTAR PUSTAKA http://www.archdaily.com/506279/kayseri-
Anggiani, M. (2013). Kenyamanan west-city-bus-terminal-bahadil-kul-
Aksesibilitas Pejalan Kaki Terhadap architects.
Jalur Sirkulasi Menuju Pemberangkatan https://news.detik.com/berita/d-
Bus Akap dan Akdp . Universitas 3380857/menelusuri-terminal-
Mercu Buana. pulogebang-yang-sekelas-bandara-dan-
Direktorat Jendral Perhubungan Darat No.31 terbesar-se-asean.
Tahun 1993 tentang terminal
transportasi jalan
Joyce Marcella Laurans dan gunawan tanu
widjaja (2012), Aksesibilitas bagi
pengguna terminal bis purabaya
Surabaya.
Kampung rambutan. institut teknologi sepuluh
november.
Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 1995
Perhubungan Tentang Terminal
Transportasi Jalan.
Neufert, Ernets,1996, Data Arsitek Jilid 2,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM
132 Tahun 2015.
Rumayang, D. R. (2014). Transparansi
Arsitektur dalam proses rancang
terminal
12