Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN TERMINAL TERPADU DI KOTA PADANG

Rony Fiqli Rahmad, Yaddy Sumitra, Al Busyra Fuadi, Ariyati


Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta
Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia
E-mail: rony_fiqli@yahoo.co.id, yaddisumitra@bunghatta.ac.id, albusyrafuadi@bunghatta.ac.id,
ariyati@bunghatta.ac.id

Abstrak

Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan/atau
barang, serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu
wujud simpul jaringan transportasi. Terminal bus mempunyai peran penting bagi mobilitas
masyarakat terlebih karena sampai saat ini di Indonesia, bus menjadi moda transportasi publik yang
menjadi pilihan kebanyakan masyarakat kota, baik untuk transportasi jarak dekat maupun untuk jarak
jauh, antar kota atau antar provinsi. Sejumlah kalangan menggunakan transportasi bus untuk kegiatan
sehari-harinya di dalam kota, seperti berangkat dari dan ke tempat kerja, ke tempat berdagang atau
berbisnis, atau ke sekolah, namun saat ini kenyamanan aksesibilitas bagi setiap pengguna terminal
bus terutama pejalan kaki belum menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan fasilitas publik.
Fenomena kenyamanan aksesibilitas menuju jalur kendaraan di dalam terminal bus, menjadi sebuah
isu penting dalam pendekatan baru dalam arsitektur.
Oleh karena itu, diperlukan kembali Perencanaan Terminal Terpadu Kota Di Padang, rencana
kedepan adalah pengalihan lokasi terminal ketempat yang lebih layak, mudah diakses, menambah
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan, dan mengatur sirkulasi angkutan umum yang ada. Dengan
mempertimbangan keefektifan, kenyamanan, keamanan, serta estetika diharapkan usulan disain nanti
dapat menjadikan terminal menjadi lebih bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatan perekonomian
dikota padang, serta menjadikan ikon baru bagi kota padang.

Kata Kunci: Kenyamanan, Aksesibilitas, Pejalan Kaki, Sirkulasi, Terminal Bus

STATION CENTER IN PADANG CITY


Rony Fiqli Rahmad, Yaddy Sumitra, Al Busyra Fuadi, Ariyati
Department of Architecture, Civil Engineering and Planning Faculty, Bung Hatta University
Jl. Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia
E-mail: rony_fiqli@yahoo.co.id, yaddisumitra@bunghatta.ac.id, albusyrafuadi@bunghatta.ac.id,
ariyati@bunghatta.ac.id

Abstract

Terminal is transportation infrastructure the way for the purpose of load and lowered him and / or
goods, as well as maintain of arrivals and departure public transport, that is full of knot transportation
network. Bus terminal have significant roles for mobility the community moreover because until now
in indonesia, bus be mode of public transport be an option most of the city, good for distance
transportation close to or for long distances, inter city or inter-province. Some experts for
transportation buses for daily activities in the city, as depart from and to work, to trading space or
venture, or to school, but this time comfort accessibility for each user bus terminal especially
pedestrians had not been the main considerations in planning public facilities. Phenomena comfort to
the accessibility a vehicle around in bus terminal, into a important issue in a new approach.
Hence, required back planning superior terminal city in the, fore plan is a diversion terminals place of
more worthy, easily accessible, increase facilities needed, and regulate circulation public transport
that is. With mempertimbangan effectiveness of, comfort, security, and aesthetic expected proposal
design later make terminal become more beneficial for the and increase in a city the economy, and
made icon new to the city.

Keywords: Accessibility, Convenience, Pedestrian, Circulation, Bus Terminals


PENDAHULUAN perjalanan menjadi lebih lama dan panjang
perjalanan menjadi bertambah jika
Kota Padang merupakan kota yang terletak di
memanfaatkan terminal, kurangnya
pesisir barat pulau sumatera, yang juga
mempertimbangkan hal – hal yang secara
merupakan ibukota dari provinsi Sumatera
teknis yang disyaratkan dalam pemilihan
Barat. Kota Padang juga sebagai pusat
lokasi, masalah keamanan penumpang.
pendidikan, perkantoran dan pertokoan,
Kegagalan pengoperasian terminal tersebut,
sehingga berbagai penjuru daerah yang masih
menjadikan terminal bayangan, sebagai solusi
di wilayah Sumatera Barat maupun di luar
bagi masyarakat untuk bepergian. Baik di
Sumatera Barat ingin bepergian ke Kota
dalam kota, ataupun antar kota dalam provinsi
Padang mengalami kesulitan, karena Kota
(AKDP). Khusus antar kota antar provinsi
Padang tidak memiliki lagi terminal bus
(AKAP), sudah di-handle perusahaan masing-
AKAP dan AKDP.
masing.
Terminal bus merupakan unit fasilitas untuk
Akibat dari terminal bayangan ini, menjadikan
pelayanan umum, dalam hal ini pergerakan
kemacetan tak bisa dihindari. Kesemrawutan
manusia dan barang dari satu tempat ke tempat
transportasi di Kota Padang memang menuntut
lain. Sebagai fasilitas umum, terminal bus
kerja keras aparatur Negara untuk
harus dapat memberikan pelayanan kepada
mengembalikan kondisi kota menjadi tertib
masyarakat dengan sebaik-baiknya. Kebutuhan
dan aman seperti sedia kala.
sistem transportasi yang efektif dalam arti
Oleh karena itu, diperlukan merencanakan
murah, mudah, lancar, cepat, aman, dan
kembali terminal kota padang, rencana
nyaman, baik untuk pergerakan manusia
kedepan adalah pengalihan lokasi terminal
maupun barang. Untuk menghasilkan sistem
ketempat yang lebih layak, mudah diakses,
transportasi yang efektif dan efisien perlu
menambah fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan,
adanya suatu perencanaan yang dilaksanakan
dan mengatur sirkulasi angkutan umum yang
secara terpadu, terkoordinasi dan sesuai
ada. Dengan mempertimbangan keefektifan,
dengan perkembangan dan tuntutan
kenyamanan, keamana, serta estetika
pembangunan yang ada menurut Peraturan
diharapkan usulan disain nanti dapat
Menteri Perhubungan Repubik Indonesia
menjadikan terminal menjadi lebih bermanfaat
Nomor PM132 Tahun 2015 tentang
bagi masyarakat dan meningkatan
penyelenggaraan terminal penumpang
perekonomian dikota padang, serta
angkutan jalan.
menjadikan ikon baru bagi kota padang.
Kegagalan pengoperasian terminal tersebut
Dengan adanya perencanaan terminal terpadu
disebabkan oleh beberapa faktor seperti
tersebut diharapkan dapat mewujudkan suatu
kurangnya mempertimbangkan karakter kota
sistem jaringan transportasi di Kota Padang
sebagai kota tujuan, rendahnya aksebilitas
yang mampu mengintegrasikan seluruh pusat
lokasi terminal yang membuat waktu
kegiatan dalam konteks regional, disamping

1
dapat pula meningkatkan interaksi daerah yang pengguna bangunan merasa nyaman dan
berada dalam lingkup pelayanan guna aman berada didalam kawasan terminal?
menghasilkan suatu dinamika kehidupan yang 3. Bagaimana penataan sirkulasi kendaraan
bersinergi. dengan arah yang jelas sehingga
memberikan rasa aman dan nyaman bagi
Rumusan Masalah manusia dan kendaraan?
a. Permasalah Non Arsitektur
1. Kebutuhan perpindahan mengunakan METODE PENELITIAN
transportasi umum (bus) yang sangat Metode Penelitian dilakukan dengan prinsip
tinggi bagi masyarakat kota padang tahapan yaitu deskriptif, deduktif, komparatif,
karena merupakan kota besar dan kota analisis.
padat. Dari Metode Penelitian yang dilakukan dapat
2. Kesan kumuh, kotor, berbahaya yang dijelaskan dengan deskripsi sebagai berikut.
selalu menempel pada “Terminal Bus” 1. Deskriptif
diakibatkan karena perancangan yang Metode deskriptif bertujuan untuk
tidak baik pada terminal bis di indonesia. menjelaskan tentang ruang interaksi dan
3. Kemacetan dan polusi udara yang pergerakan di terminal Kota Padang, latar
menjadi akibat nyata bagi lingkungan belakang dan fenomena yang terjadi yang
sekitar dari perancangan yang tidak baik mendukung pengadaan proyek tersebut,
pada termial bus. serta alternatif pemecahan permasalahan
4. Pengguna jasa transportasi bus lebih secara terjabar.
memilih untuk tidak naik dari dalam 2. Deduktif
terminal melainkan dari luar terminal dan Metode deduktif dilakukan dengan
bahu jalan disekitar terminal. mengumpulkan berbagai informasi yang
5. Penataan terminal yang tidak teratur mendukung studi tentang perencanaan
sehingga membuat penumpang malas terminal terpadu di kota Padang, serta studi
untuk pergi kefasilitas-fasilitas yang ada tentang tema ruang interaksi dan
diterminal. pergerakan.
b. Permasalah Arsitektur 3. Komparatif
1. Bagaimana merencanakan lokasi baru Metode komparatif dilakukan dengan cara
terminal yang strategis dengan melakukan studi banding terhadap obyek
pengoptimalan lahan dan fungsi serupa yang memiliki fungsi ruang publik,
pendukung yang dapat memenuhi maupun obyek yang berada di sekitar
kebutuhan masyarakat kota padang? tapak. Metode ini di gunakan untuk
2. Bagaimana merancang terminal bus yang memperkaya kosakata bentuk dalam
ramah terhadap lingkungan, sehingga merancang serta menemukan dan memilih
pemecahan masalah yang tepat untuk

2
konsep rancangan ruang interaksi dan 2. Terminal Terpadu Jawa Tengah
pergerakan di Kota Padang. Perancangan Terminal Terpadu Jawa
4. Analisis Tengah dengan konsep Arsitektur modern
Analisis dilakukan dengan mengompilasika ini mengutamakan faktor kenyamanan
data yang telah dikumpulkan baik tentang penumpang, dimana masing-masing
ruang interaksi dan pergerakan di Kota kebutuhan di wadahi oleh ruang-ruang
Padang, kajian tapak dan konteks wilayah, yang mempunyai fungsi dan kebutuhan
maupun penekanan rancangan untuk masing-masing serta dilengkapi dengan
menemukan alternatif pemecahan masalah beberapa fasilitas guna mendukung semua
berupa konsep rancangan. kegiatan yang ada dalamnya.
3. Transparansi Arsitektur Dalam Proses
Tinjauan Pustaka Rancang Terminal Kampung Rambutan
Ada beberapa jurnal yang terkait dalam Tema Transparan ditentukan dari
Perencanaan Terminal Terpadu Di Kota pemahaman masalah utama bangunan yang
Padang ini, yaitu: kemudian dijadikan sebagai konsep makro
1. Kenyamanan Aksesibilitas Pejalan Kaki yang berisi kumpulan konsep mikro. Tema
Terhadap Jalur Sirkulasi Menuju juga memberikan batasan dalam
Pemberangkatan Bus Akap dan Akdp menyelesaikan dan memberikan solusi
(Studi Kasus Di Terminal Kalideres) perancangan terhadap permasalahan pada
Terminal bus merupakan salah satu bagian Terminal Kampung Rambutan. Aplikasi
dari jaringan sistem transportasi kota yang utama dari konsep ini diterapkan pada
mempunyai peran penting bagi mobilitas penataan zonasi ruangan, interior, dan
masyarakat terlebih karena sampai saat ini eksterior bangunan sehingga kesan
di Indonesia, bus menjadi moda transparansi, terbuka, jelas, aman, dan
transportasi publik yang menjadi pilihan nyaman bagi pengunjung bangunan
kebanyakan masyarakat kota, baik untuk Terminal Kampung Rambutan tercapai.
transportasi jarak dekat maupun untuk jarak Dari ke-tiga jurnal yang telah di uraikan secara
jauh, antar kota atau antar provinsi. singkat, dapat di simpulkan bahwa
Sejumlah kalangan menggunakan pembangunan dengan konsep Terminal
transportasi bus untuk kegiatan sehari- Terpadu di Kota Padang sangat efektif untuk
harinya di dalam kota, seperti berangkat kota-kota besar di Indonesia, karena selain
dari dan ke tempat kerja, ke tempat efisiensi luas lahan juga mampu menyediakan
berdagang atau berbisnis, atau ke sekolah, keperluan hidup manusia, sehingga kota lebih
namun saat ini kenyamanan aksesibilitas maju dan berkembang. Selain itu Dalam
bagi setiap pengguna terminal bus terutama merancang terminal kita harus memperhatikan
pejalan kaki belum menjadi pertimbangan zonasi ruangan, interior, dan eksterior
utama dalam perencanaan fasilitas publik. bangunan sehingga kesan transparansi,

3
terbuka, jelas, aman, dan nyaman bagi 2. Ukuran dan Tata Wilayah
pengunjung bangunan Terminal Kampung
Rambutan tercapai. Fenomena kenyamanan
aksesibilitas menuju jalur kendaraan di dalam
terminal bus, menjadi sebuah isu penting
dalam pendekatan baru dalam arsitektur.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data dan Analisa Tapak
1. Lokasi Tapak
Gambar 2 Ukuran Tapak
Sumber : analisa penulis,2016
Setelah melihat data dan informasi dari
rencana tata ruang kota Padang 2010 - 2030,
maka site merupakan lokasi yang potensial dan
berada pada RTRW kota Padang yang sesuai,
dimana dapat disimpulkan :
1. Luas Site : + 60.000 m² (6 Ha)
2. Fungsi bangunan :pusat pelayanan
transportasi , Pusat Kegiatan Sosial-Budaya
KLB : 0,9 – 1,2
3. KDB : 30% - 45%
4. Lantai Maksimal : 3 lantai
Gambar 1. Peta Lokasi Secara Makro dan Mikro 5. Kawasan : Lubuk Buaya
Sumber : maps.google.co.id (2016)

Lokasi berada di Jl. Adinegoro, anak aia, 3. Batasan Site


kecamatan koto tangah, lubuk buaya yang Site Berada di Jl. Adinegoro, Lubuk Buaya
merupakan jalan arteri penghubung bagi dan berbatasan dengan:
transportasi darat luar kota yang Utara :
menghubungkan antara kabupaten Padang- Berbatasan dengan rumah warga dan sawah
Paraiaman dengan ibu kota Padang. Selain itu Selatan :
site ini berada diantara Bandara Minang Kabau Berbatasan dengan perumahan warga
dan Pasar Lubuk Buaya sehingga menjadi Barat :
lokasi yang sangat strategis. Dengan adanya Berbatasan dengan Jalan Adinegoro dan Ruko
potensi ini bangunan Perencanaan Terminal Timur :
Terpadu diharapkan dapat memenuhi segala Berbatasan dengan sawah dan Jalan Bypass.
fungsi dan aktivitas yang ada di dalamnya.

4
4. Potensi Site
Disekitar site terdapat beberapa faktor dari
pemilihan lokasi tersebut, yaitu :
1.ANGKOT
1. Site berada diantara jalan Bypass dan juga 2.PARKIR PENGUNJUNG
3.BANGUNAN UTAMA
jalan Adinegoro, Lokasi site dilalui oleh 4.PARKIR BUS
5.SERVICE BUS
jalan arteri primer.
2. Site terletak di Batas Kota Padang.
3. Lokasi site bertepatan dengan perputaran
Gambar 3 Penzoningan
arus balik angkot dengan bus trans padang. Sumber : analisa penulis,2016
4. Lokasi site dekat dengan perumahan dan
pemukiman warga. Penataan Massa Bangunan
5. Jarak lokasi dari BIM ( Bandara 1. Bangunan utama yang mudah dicapai dan
Internasional Minangkabau ) ke lokasi site dekat dengan jalan utama
kurang lebih 5,41 Km. 2. Bangunan yang dekat dengan parkir
6. Lokasi yang dipilih merupakan area pengunjung
persawahan dengan kondisi topografi yang 3. Akses turun naik penumpang yang tidak
relatif datar. mengganggu aktifitas terminal
Luas site sekitar 6 Ha, kondisi site saat ini 4. Sirkulasi bus yang lancar
merupakan rawa dan juga sawah, site tidak 5. Memisahkan parkir ( Pengunjung, Bus,
terlalu ramai dengan perumahan penduduk. Pengelola terminal, mobil barang dan
Lokasi site terminal ini lansung berbatasan pengguna terminal.
dengan jalan Raya Adinegoro dan dilalui 6. Parkir pengunjung harus mudah dicapai
oleh angkot dan alat transportasi kota dan dekat dengan jalan sebagai akses utama
lainnya. terminal
7. Parkir pengelola terminal harus dekat

5. Konsep Tapak dengan kantor dan mudah dicapai


Penzoningan 8. Untuk memudahkan aktifitas bus di dalam
Penzoningan publik didasari oleh banyaknya terminal maka parkir bus di letakkan
sisi yang dapat diakses dan berbatasan area dibelakang bangunan
publik yang ada yaitu jalan, sedangkan semi
publik yaitu area yang hanya dapat diakses
oleh pengguna tertentu yaitu penumpang bus
yang akan melakukan perjalanan

5
Konsep Bentuk Bangunan
Konsep Transparan

Gambar 4. Penataan Massa Bangunan


Sumber : analisa penulis,2016
Gambar 6. Konsep Transparan
Sumber : ArcDaily, 2016
Sirkulasi Kendaraan Pada rancangan terminal ini menerapkan tema
Sirkulasi Kendaraan hendaknya dapat transparan supaya bangunan tersebut bisa
mengantisipasi pergerakan pejalan kaki memiliki pandangan yang cukup luas.
(pedestrian), yaitu mudah dicapai dari daerah Tema transparan menggambarkan karakteristik
sekitarnya dan juga dapat mengantisipasi tema, yaitu tembus pandang, terbuka, dan jelas
sirkulasi pergerakan bis secara efektif dan yang diwujudkan dalam program ruangan
efisien. Sirkulasi akan sangat penting dengan bangunan dan juga dapat dipahami secara
bangunan karena merupakan suatu akses yang visual.
digunakan untuk menuju bangunan baik
dengan berjalan kaki dan menggunakan
kendaraan sehingga sirkulasi harus
memberikan suatu kenyamanan bagi
penggunanya.

Gambar 7. Modul Kaca


Sumber : Analisa, 2016
Pada bangunan yang menggunakan kaca,
terdapat selingan penggunaan kaca
photovoltaic dimana kaca tersebut menyerap
panas dan panas yang serap oleh kaca
photovoltaic tersebut disimpan pada invertor.
Kaca tersebut memiliki modul maksimal 1,2 m
Gambar 5. Sirkulasi Kendaraan
Sumber : analisa penulis,2016 x 2,4 m.

6
Konsep Fasade
Bangunan didaerah tropis atau yang lebih
banyak terpancar sinar matahari secara
lansung biasanya ruangan yang berada
didalamnya terasa lebih panas, maka
penggunaan double skin facade menjadi lebih
efektif. Double skin facade adalah sebuah
lapisan yang dipasang dibagian luar bangunan
yang memiliki rongga udara untuk
mengalirkan udara didalamnya sehingga
menjadi kenyamanan termal didalam ruangan
dan juga sebagai shading pada bangunan
sehingga cahaya yang masuk bukan lah cahaya
Gambar 8 Konsep Fasade
matahari lansung melainkan bayangan dari Sumber : Analisa, 2016

cahaya itu sendiri yang menjadikan ruangan


yang memiliki cahaya alami yang cukup
namun tidak silau.
Gambar Kerja

Gambar 9 SITE PLAN


Sumber : Analisa, 2016

7
Keterangan :

A. Area kedatangan penumpang K. Ruang tunggu AKDP


angkot L. Area parkir bus AKDP
B. Area istirahat supir angkot M. Bangunan penumpang
dan angkot Bus AKAP
C. Area keberangkatan angkot N. Area keberangkatan bus
D. Ruang tunggu penumpang AKAP
angkot O. Kantor pengelola
E. Area parkir mobil roda 4 P. Ruang tunggu kedatangan
F. Area parkir motor Q. Area kedatangan penumpang
G. Parkir inap mobil R. Area parkir bus AKAP
pengunjung S. Bengkel bus
H. Area tunggu taksi T. Area service bus
I. Area Drop Off U. Kantin Supir
J. Area loket bus AKDP

Gambar 10 Tampak AKAP


Sumber : Analisa, 2016

Gambar 11 Tampak AKDP


Sumber : Analisa, 2016

8
Gambar 12 Tampak AKDP
Sumber : Analisa, 2016

Gambar 13 Tampak Supir Angkot


Sumber : Analisa, 2016

Gambar 14 Ruang Tunggu Angkot


Sumber : Analisa, 2016

9
Gambar 15 Kantin AKAP
Sumber : Analisa, 2016

Gambar 17 Service Bus


Sumber : Analisa, 2016

Gambar 19 Perspektif
Sumber : Analisa, 2016

10
Gambar 20 Perspektif
Sumber : Analisa, 2016

Gambar 21 Perspektif Kawasan


Sumber : Analisa, 2016

11
Kesimpulan Saputra, S. H. (2015). terminal terpadu jawa
Pada dasarnya terminal di kota padang sudah tengah. universitas pandanaran.
tidak ada lagi, terminal kota padang hanyalah Suis Ogaswartoma(2012) evaluasi efisiensi
terminal bayangan yang berada disisi ruas sirkulasi terminal angkutan perkotaan
jalan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan di terminal bis mangkang
kembali terminal terpadu dikota padang. http://www.archdaily.com/789218/santa-pola-
Dengan adanya terminal ini maka akan bus-station-manuel-lillo-plus-emilio-
mengurangi kemacetan dan juga kepadatan vicedo.
lalu lintas, karena semua mobil angkutan http://www.archdaily.com/203920/usak-
umum sudah ditempatkan dalam satu kawasan. intercity-bus-terminal-complex-
collective-architects.
DAFTAR PUSTAKA http://www.archdaily.com/506279/kayseri-
Anggiani, M. (2013). Kenyamanan west-city-bus-terminal-bahadil-kul-
Aksesibilitas Pejalan Kaki Terhadap architects.
Jalur Sirkulasi Menuju Pemberangkatan https://news.detik.com/berita/d-
Bus Akap dan Akdp . Universitas 3380857/menelusuri-terminal-
Mercu Buana. pulogebang-yang-sekelas-bandara-dan-
Direktorat Jendral Perhubungan Darat No.31 terbesar-se-asean.
Tahun 1993 tentang terminal
transportasi jalan
Joyce Marcella Laurans dan gunawan tanu
widjaja (2012), Aksesibilitas bagi
pengguna terminal bis purabaya
Surabaya.
Kampung rambutan. institut teknologi sepuluh
november.
Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 1995
Perhubungan Tentang Terminal
Transportasi Jalan.
Neufert, Ernets,1996, Data Arsitek Jilid 2,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM
132 Tahun 2015.
Rumayang, D. R. (2014). Transparansi
Arsitektur dalam proses rancang
terminal

12

Anda mungkin juga menyukai