Anda di halaman 1dari 7

Nama : SITI LESTARI

NIM : 1805110716
Kelas : AKT 4
Mata Kuliah : Akuntansi Menengah II (BAB 23)

LAPORAN ARUS KAS

A. Penyusunan Laporan Arus Kas


Tujuan utama dari laporan arus kas adalah (statement of cash flows) adalah untuk
memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas perusahaan selama satu
periode. Tujuan kedua adalah untuk memberikan informasi berbasis kas tentang aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan perusahaan. Oleh karena itu, laporan arus kas melaporkan
penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan neto dalam bentuk tunai yang diperoleh dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan selama satu periode. Formatnya
merekonsiliasikan saldo kas awal dan akhir untuk periode bersangkutan.

Kegunaan Laporan Arus Kas


1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas masa depan.
Tujuan utama pelaporan keuangan adalah memberikan informasi untuk
memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan.
2. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan melunasi kewajiban
Laporan kas menunjukkan dari mana uang perusahaan berasal dan bagaimana
perusahaan menggunakan uangnya. Para karyawan, kreditor, pemegang saham, dan
pelanggan pastinya sangat tertarik dengan laporan ini karena laporan arus kas sendiri
menunjukkan arus kas dalam suatu bisnis.
3. Alasan perbedaan antara laba neto dan arus kas neto dari aktivitas operasi
Jumlah laba neto adalah penting, ini memberikan informasi tentang kinerja
perusahaan dari suatu periode ke periode lainnya. Akan tetapi, beberapa orang kritis
terhadap laba neto berbasis akrual karena perusahaan harus membuat estimasi untuk
mencapainya.
4. Transaksi kas dan nonkas atas investasi dan pendanaan selama periode berjalan.
Aktivitas investasi meliputi pembelian dan penjualan aset selain produk atau
jasa perusahaan. Aktivitas pendanaan meliputi peminjaman dan pembayaran kembali
peminjaman, investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Dengan memeriksa
aktivitas dan pendanaan perusahaan, pembaca laporan keuangan bisa lebih memahami
mengapa aset dan liabilitas meningkat atau menurun selama satu periode.

Klasifikasi Arus Kas


Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas dan pembayaran kas sebagai
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Karakteristik transaksi dan kejadian untuk setiap
jenis aktivitas adalah :
1. Aktivitas operasi
Meliputi pengaruh kas dari transaksi yang masuk kedalam penentuan laba
neto, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, dan pembayaran dan
pengeluaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan.
2. Aktivitas investasi
Umumnya meliputi aset tidak lancar dan termasuk membuat, menagih
pinjaman dan memperoleh, melepaskan investasi dan aset berumur panjang yang
produktif.
3. Aktivitas pendanaan
Meliputi pos liabilitas dan ekuitas dan termasuk memperoleh kas dari kreditor
dan membayar kembali jumlah pinjaman yang dipinjam, dan memperoleh modal dari
pemilik dan memberi imbal hasil dan mengembalikan investasi mereka.
Pedoman umum tentang klasifikasi arus kas sebagai berikut :
1. Aktivitas operasi meliputi pos laporan laba rugi
2. Aktivitas investasi meliputi arus kas yang dihasilkan dari perubahan pos investasi dan
aset tidak lancar lainnya.
3. Aktivitas pendanaan meliputi arus kas yan dihasilkan dari perubahan pos ekuitas dan
liabilitas jangka panjang.
IFRS mengizinkan beberapa fleksibilitas mengenai klasifikasi pos tertentu. Bunga dan
dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi atau pendanaan,
tergantung pada perlakuan apa yang paling tepat menurut perusahaan. Selain itu, perusahaan
mengklasifikasikan beberapa arus kas yang berkaitan dengan aktifitas operasi sebagai
aktifitas investasi atau aktifitas pendanaan.

Kas dan Setara Kas


Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yaitu :
1. Mudah ditukar untuk mengetahui jumlah kas.
2. Sangat mendekati jatuh temponya, yang menyajikan resiko perubahan nilai yang tidak
signifikan.
Umumnya hanya investasi dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dari tiga bulan
memenuhi syarat berdasarkan defenisi tersebut. Contoh dari setara kas adalah treasury bills,
commercial paper dan dana pasar uang yang dibeli dengan kas yang melebihi keadaan
mendesak. Investasi ekuitas tidak dimasukkan dalam setara kas kecuali pada dasarnya setara
kas. Meskipun kita menggunakan istilah kas selama diskusi, diartikan kas dan setara kas pada
saat melaporkan arus kas dan kenaikan atau penurunan neto kas.

Format Laporan Arus Kas


Ketiga akttivitas yang telah dibahas sebelumnya merupakan format umum dari
laporan arus kas. Bagian aktivitas operasi selalu muncul terlebih dulu. Kemudian diikuti oleh
bagian aktivitas investasi dan lalu bagian aktivitas pendanaan.
Perusahaan melaporkan arus masuk dan arus keluar dari aktivitas investasi dan
pendanaan secara terpisah. Artinya perusahaan melaporkan secara bruto tidak dinetokan satu
sama lain. Dengan demikian arus kas keluar dari pembelian aset dilaporkan secara terpisah
dari arus kas masuk dari penjualan aset tersebut.
Langkah-Langkah dalam Penyusunan
Perusahaan menyusun laporan arus kas berbeda dengan tiga laporan keuangan dasar
lainnya. Untuk satu hal laporan ini tidak disusun dari neraca saldo disesuaikan. Laporan arus
kas memerlukan informasi terperinci mengenai perubahan saldo akun yang terjadi antara dua
titik dalam satu waktu. Neraca saldo disesuaikan tudak akan membrikan data yang
diperlukan. Kedua, laporan arus kas berhubungan dengan penerimaan dan pembayaran kas.
Akibatnya, perusahaan harus menyesuaikan dampak dari penggunaan akuntansi akrual untuk
menentukan arus kas.
Informasi untuk menyusun laporan ini biasanya berasal dari tiga sumber :
1. Laporan posisi keuangan komparatif, memberikan jumlah perubahan dalam aset,
liabilitas dan ekuitas dari awal sampai akhir periode.
2. Laporan laba rugi terkini, membrikan data untuk membantu penentuan jumlah kas
yang diperoleh oleh atau digunakan dari operasi selama periode bersangkutan.
3. Data transaksi terpilih, dari buku besar yang memberikan informasi terperinci
tambahan yang diperlukan untuk menentukan bagaimana perusahaan memperoleh
atau menggunakan kas selama periode bersangkutan.
Menyusun laporan arus kas dari sumber data diatas meliputi tiga langkah utama :
1. Menentukan perubahan pada kas.
Prosedur ini sangat sederhana, perusahaan dapat dengan mudah menghitung
selisih antara awal dan akhir saldo kas dengan memeriksa laporan posisi keuangan
komparatif.
2. Menentukan arus kas neto dari aktivitas operasi.
Prosedur ini sangat rumit, ini melibatkan analisis tidak hanya laporan laba rugi
tahun berjalan, tetapi juga laporan posisi keuangan komparatif serta beberapa data
transaksi.
3. Menentukan arus kas neto dari aktivitas investasi dan pendanaan.
Perusahaan harus menganalisis semua perubahan lain dalam pos laporan posisi
keuangan untuk menentukan pengaruhnya terhadap kas.

Sumber Informasi untuk Laporan Arus Kas


Point penting yang harus diingat dalam penyusunan laporan arus kas adalah :
1. Laporan posisi keuangan komparatif memberikan informasi dasar untuk menyusun
laporan. Informasi tambahan diperoleh dari analisis akun khusus juga termasuk.
2. Analisis terhadap akun saldo laba sangat diperlukan. Kenaikan atau penurunan neto
dalam saldo laba tanpa adanya penjelasan adalah jumlah yang tidak berarti pada
laporan. Tanpa penjelasan hal itu mungkin mnecerminkan pengaruh laba neto, dividen
yang diumumkan atau penyesuaian periode sebelumnya.
3. Laporan mencakup semua perubahan yang telah melalui kas atau menghasilkan
kenaikan atau penurunan kas.
4. Penurunan, biaya amortisasi dan jurnal pembukuan serupa seperti penyusutan aset
tetap tidak mencerminkan arus kas masuk atau arus kas keluar karena tidak
bepengaruh pada kas. Namun, bwsaran nilai yang telah dimasukkan dalam penentuan
laba neto perusahaan harus menambahkan kembali atau menguranginya dari laba neto
untuk memperoleh kas neto yang digunakan dari aktivitas operasi.
Metode Langsung Versus Metode Tidak Langsung
1. Metode tidak langsung
Untuk konsistensi dan komparabilitas dan karena metode yang paling banyak
digunakan dalam praktik, kita menggunakan metode tidak langsung dalam contoh
yang telah disajikan. Kita menentukan arus kas neto dari aktivitas operasi dengan
menambahkan kembali atau mengurangkannya dari laba neto yang memiliki item-
item tidak memengaruhi kas. Penambahan dan pengurangan pada merekonsiliasikan
laba neto menjadi arus kas neto dari aktivitas operasi, menjelaskan menagapa metode
tidak langsung juga disebut metode rekonsiliasi.
2. Metode langsung
Dalam metode langsung perusahaan menghitung kas neto yang diperoleh dari
aktivitas operasi dengan menyesuaikan setiap item dalam laporan laba rugi dari basis
akrual ke basis kas. Untuk menyederhanakan dan meringkas bagian aktivitas operasi,
hanya kelas utama penerimaan kas operasi dan pembayaran kas yang dilaporkan.
Cara yang efisien untuk menerapkan metode langsung adalah menganalisis
pendapatan dan beban yang dilaporkan dalam laporan laba rugi sesuai urutannya.
Perusahaan kemudian menentukan penerimaan kas dan pembayaran kas yang terkait
dengan pendapatan dan beban tersebut.
3. Kontroversi langsung versus tidak langsung
Keputusan yang paling diperdebatkan yang dihadapi IASB terkait dengan
pelaporan arus kas adalah memilih antara metode langsung dan metode tidak
langsung untuk menentukan arus kas neto dari aktivitas operasi. Perusahaan berusaha
menentang metode langsung, mendesak penggunaan metode tidak langsung. Pejabat
peminjam komersial menyatakan kepada IASB preferensi yang kuat untuk
mendukung metode langsung. Dalam dua bagian berikutnya, kita mempertimbangkan
argumen yang mendukung masing-masing metode.
4. Dukungan terhadap metode langsung
Keuntungan utama metode langsung adalah menunjukkan penerimaan kas
operasi dan pembayaran. Jadi ini lebih konsisten dengan tujuan laporan arus kas
untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas daripada
metode tidak langsung yang tidak melaporkan penerimaan kas operasi dan
pembayaran.
Pendukung metode langsung berpendapat bahwa pengetahuan tentang sumber
spesifik dari penerimaan kas operasi dan tujuan pembayaran kas operasi dilakukan
pada periode sebelumnya berguna untuk memperkirakan arus kas masa depan.
Selanjutnya, informasi tentang jumlah kelas utama pnerimaan kas operaasi dan
pembayaran lebih banyak berguna daripada informasi tentang hanya jumlah
arritmatikanya (arus kas neto dari aktivitas operasi). Informasi semacam itu lebih
mengungkapkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas yang cukup dari
aktivitas operasi untuk membayar utangnya, untuk menginvestasikan kembali ke
operaasinya dan untuk membuat distribusi kepada pemiliknya.
Banyak perusahaan menunjukkan bahwa untuk saat ini tidak mengumpulkan
informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan perusahaan untuk menentukan
jumlah, seperti kas yang diterima dari pelanggan atau kas yang dibayarkan kepada
pemasok secara langsung, dari sistem akuntansi mereka. Namun, pendukung metode
langsung berpendapat bahwa biaya inkremental untuk menentukan penerimaan kas
operasi dan pembayaran tidak signifikan.
5. Dukungan terhadap metode tidak langsung
Keuntungan utama metode tidak langsung adalah berfokus pada perbedaan
antara laba neto dan arus kas neto dari aktivitas operasi. Artinya, metode tersebut
memberikan hubungan yang berguna antara laporan arus kas dan laporan laba rugi
dengan laporan posisi keuangan.
Banyak perusahaan berpendpat bahwa lebih murah untuk menyesuaikan laba
neto ke arus kas neto dari aktivitas operasi (tidak langsung) daripada melaporkan
penerimaan kas operasi bruto dan pembayaran (langsung). Pendukung metode tidak
langsung juga menyatakan bahwa metode tidak langsung juga menyatakan bahwa
metode langsung yang secara efektif melaporkan informasi laporan laba rugi dengan
basis kas dan bukan kas akrual dapat salah menunjukkan bahwa arus kas neto dari
aktivitas operasi sama baiknya dengan atau lebih baik dari laba neto sebagai ukuran
kerja.

B. Permasalahan Khusus Dalam Penyusunan Laporan


1. Penyesuaian Terhadap Laba Neto
Dalam penyesuaian terhadap laba neto terdapat beberapa hal, yakni :
 Penyusutan dan amortisasi
 Biaya imbalan pasca kerja
 Perubahan pajak penghasilan tangguhan
 Metode ekuitas akuntansi
 Kerugian dan keuntungan
 Kompensasi berbasis saham
2. Piutang Usaha (Neto)
Terdapat penggunaan :
 Metode tidak langsung
 Metode langsung
3. Perubahan Modal Kerja Lainnya
Sampai dengan pembahasan ini kita menunjukkan bagaimana perusahaan
menganani semua perubahan dalam item-item modal kerja (aset lancar dan liabilitas
jangka pendek) sebagai penyesuaian terhadap laba neto tahun berjalan dalam
menentukan arus kas neto dari aktivitas operasi. Tetap harus berhati-hati,
bagaimanapun. Karena beberapa perubahan modal kerja, meskipun berpengaruh pada
kas tetapi tidak mempengaruhi laba neto. Umumnya, ini merupakan aktivitas investasi
atau pendanaan yang sifatnya lancar.
4. Rugi Neto
Jika perusahaan melaporkan rugi neto dan bukan laba neto, perusahaan harus
menyesuaikan rugi netonya untuk item-item yang tidak menghasilkan arus kas masuk
atau arus kas keluar. Rugi neto, setelah disesuaikan untuk beban atau kredit yang
tidak mempengaruhi kas dapat mengakibatkan arus kas negatif atau positif dari
aktivitas operasi.
5. Pengungkapan
Terdapat :
 Transaksi non tunai yang signifikan
 Pengungkapan khsusus

C. Penggunaan Kertas Kerja


Kertas kerja hanya merupakan perangkat yang membantu dalam penyusunan laporan.
Penggunaanya bersifat opsional, format kerangka kertas kerja untuk penyusunan laporan
arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung.
Berikut adala pedoman penting dalam menggunakan kertas kerja :
 Pada pos laporan posisi keuangan, daftar akun dengan saldo debit secara terpisah
dari akun dengan saldo kredit.
 Bagian bawah kertas kerja terdiri atas bagian aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
 Jangan memasukkan ke dalam jurnl atau memposting ke setiap akun item-item
rekonsiliasi yang ditunjukkan di kertas kerja.

Penyusunan Kertas Kerja


Penyusunan kertas kerja meliputi :
 Masukkan saldo awal dan saldo akhir pos laporan posisi keuangan pada bagian
pos laporan posisi keuangan.
 Masukkan data yang menjelaskan perubahan pada pos laporan posisi keuangan.
 Masukkan kenaikan atau penurunan kas pada laporan arus kas pada baris kas dan
bagian bawah kertas kerja. Jurnal ini harus memungkinkan total kolom
rekonsiliasi sesuai.
Analisis Transaksi
Terdapat :
 Perubahan saldo laba, yang mana dalam penyusunan laporan arus kas
menggunakan metode tidak langsung.
 Piutang usaha
 Persediaan
 Biaya dibayar dimuka
 Investasi ekuitas
 Tanah
 Peralatan dan akumulasi penyusutan-peralatan
 Penyusutan bangunan dan amortisasi merek dagang
 Biaya nontunai atau kredit lainnya
 Modal saham-biasa da akun terkait
 Jurnal rekonsiliasi akhir

Anda mungkin juga menyukai