Anda di halaman 1dari 4

Hasil analisis tabulasi silang variabel-variabel yang mempengaruhi ABJ

belum optimal, diperoleh variabel dengan persentase terbesar yaitu Kurangnya


pengetahuan masyarakat terkait konsep PSN dan Praktik PSN di Kelurahan Kramas.
Berikut ini hasil tabulasi silang yang telah dilakukan rangking:
Tabel Rangking Akar Penyebab Masalah berdasarkan Hasil Persentase Tabulasi Silang

Akar Penyebab Masalah Persentase Rangking


Pengetahuan Responden tentang PSN 33% 2
Pengetahuan Responden tentang Breeding 20% 6
Place
Sikap Responden terhadap pelaksanaan PSN 25% 5
Sikap Responden terhadap kader pemeriksa 20% 6
Jentik
Sikap Responden tentang diadakannya Denda 25% 5
Praktik Pelaksanaan PSN 20% 6
Praktik Penggunaan Bubuk Abate 18,5% 7
Praktik Ketelitian Pemeriksaan Breeding 36% 1
Place
Keaktifan Survei Jentik 26,5% 4
Pelaksanaan KIE 30,0% 3
Pemberian bubuk abate 16,7% 8
Table Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA) Penyebab Masalah dari Aspek
Masyarakat
PERMASALAHAN ABJ
Kurangnya
Kurangnya
Ketelitian Pelaksanaan
Pengetahuan
Bobot Pemeriksaan KIE oleh
KRITERIA Responden
(%) Breeding Petugas
tentang PSN
Place
SX SX
Skor Skor Skor SXB
B B
1. Besar 35 4  1,4  4  1,4  3 1,05 

2.  Dampak 40 3  1,2  4   1,6 3  1,2 

3. Relevansi
25 3 0,75 3 0,75 4 1
Program

Total 3,35 3,75 3,25


Rangking 2 1 3

Kriteria besar dalam penentuan penyebab masalah belum tercapainya target ABJ di
Kelurahan Kramas adalah jumlah atau besar penyebab yang dapat dilihat dari persentasi
hasil huestioner maupun tabulasi silang. Kriteria dampak yaitu besarnya dampak yang
dihasilkan dari penyebab apabila penyebab tersebut tidak diatasi. Sedangkan yang
dimaksut dengan kriteria relevansi program adalah hubungan antara penyebab masalah
belum tercapainya oleh masyarakat dengan program yang ada di pelayanan kesehatan.
Prioritas pertama ditentukan melalui perhitungan hasil total skor dikalikan dengan bobot.
Berdasarkan hasil MCUA diatas diperoleh prioritas penyebab masalah belum tercapainya
target ABJ di Kelurahan Kramas adalah Kurangnya Pengetahuan Responden tentang
PSN.
Akar penyebab masalah DBD dari pihak masyarakat sudah diperoleh kemudian untuk
mendapatkan akar penyebab masalah DBD dari segi pelayanan kesehatan maka
dilakukan indept interview dengan petugas P2DBD Puskesmas, Petugas PJB Kelurahan
Kramas, dan Gasurkes Kelurahan Kramas.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Kinerja Jumantik (Juru Pemantau Jentik)
Hasil wawancara dengan pihak terkait mengenai kinerja Jumantik, dari
narasumber 1, 2, maupun 3 menyatakan bahwa kegiatan PJR sudah rutin dilakukan
setiap minggu. Menurut narasumber 1 apabila sesuai Perda seharusnya 1 bulan sekali
namun di lapangan sudah berjalan lebih baik yaitu seminggu sekali. Menurut
narasumber 2 PJB sudah dilakukan setiap seminggu sekali bersama dengan kader
kelurahan, gasurkes dan kader dari tiap RT. Menurut narasumber 3 PJB sudah
dilakukan setiap minggunya setiap hari Jumat
Prosedur pelaksanaan pemeriksaan jentik menurut narasumber 1 yaitu sebenarnya
tidak ada standart yang mengatur tentang prosedur dilakukannya pemeriksaan
jentik oleh PJB, menurut narasumber 2 dan 3 semakin banyak rumah yang diperiksa
semakin baik dalam setiap melakukan pemeriksaan jentik rutin. Menurut narasumber
3 PJB dilakukan dengan target 100rumah/minggunya apabila belum terpenuhi di
minggu sebelumnya menjadi PR untuk minggu selanjutnya.

2. Petugas Multi Job


Berdasarkan hasil wawancara mengenai petugas yang multi job diperoleh
informasi bahwa narasumber 1 dan 2 tidak mengalami multi job tetapi ada beberapa
kendala yang dirasakan oleh informan 2, salah satunya yaitu merasa jenuh melakukan
pemeriksaan jentik dan apabila hari pemeriksaan jentik bersamaan dengan tugas lain
(PE) maka narasumber 2 lebih mendahulukan PE. Sedangkan dari narasumber 3
diperoleh informasi bahwa mengalami tidak merasa multi job tapi merasa beban
kerjanya cukup berat.

3. Pelatihan bagi Tenaga Kesehatan


Dari hasil wawancara mengenai pelatihan bagi tenaga kesehatan diperoleh bahwa
tidak ada pelatihan khusus untuk pemeriksaan jentik yang diikuti oleh narasumber 3.
Menurut narasumber 2 ada pelatihan yang pernah diikuti yaitu pelatihan pemeriksaan
jentik dari Dinas Kesehatan Kota yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi
saat menjadi pemegang program P2DBD. Sedangkan menurut narasumber 3 dirinya
tidak mendapatkan pelatihan karena menjadi GASURKES pengganti bagi
GASURKES sebelumnya dan narasumber 3 merasa perlu mendapatkan pelatihan
bukan sekedar materi.

4. Jumlah Tenaga Kesehatan


Berdasarkan hasil wawancara mengenai jumlah tenaga kesehatan, menurut
narasumber 1 dan 2, jumlah petugas yang melakukan PJR sudah ideal dibandingkan
dengan wilayah kerja Kelurahan. Menurut narasumber 2, antar tenaga kesehatan
maupun kader saling bekerja sama untuk rutin melakukan pemeriksaan jentik.
Sedangkan menurut narasumber 3 merasa beban kerjanya cukup berat.

5. Pencatatan dan Pelaporan ABJ


Berdasarkan hasil wawancara mengenai pencatatan dan pelaporan ABJ, menurut
narasumber 1, data ABJ yang diperoleh sudah dipercayai saja. Pencatatan dan
pelaporan dilakukan saat itu juga setelah pemeriksaan jentik selesai. Data
pemeriksaan jentik dicatat di form yang sudah disediakan oleh Puskesmas kemudian
hasilnya direkap di form yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota. Untuk
narasumber 2, data yang diperoleh saat terjun langsung ke lapangan bersama
GASURKES dan PJR Kelurahan sudah dicatat dengan form yang dibuat oleh
pemegang program P2DBD untuk dilaporkan ke puskesmas. dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota Semarang melalui Korcam (Koordinator Kecamatan) Gasurkes.
Sedangkan untuk narasumber 3 sekarang pelaporan ABJ sudah perbulan di setor ke
koordinator kecamatan menggunakan form dari DKK.

Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada beberapa responden yang


kaitaanya dengan stakeholder disimpulkan bahwa perlu diadakannya pelatihan
untuk petugas Gasurkes yang belum pernah didapatkan sebelum terjun
langsung ke lapangan.. Sehingga yang menjadi akar penyebab masalah ABJ belum
memenuhi target dari sisi pelayanan kesehatan adalah belum adanya pelatihan khusus
untuk petugas Gasurkes.

Anda mungkin juga menyukai